2774-5147
PENDAHULUAN
Sebagai sebuah perusahaan BUMN, PT Pertamina EP Sukowati Field memiliki tanggung jawab
sosial, ekonomi dan lingkungan, kepada masyarakat terdampak yang berada di sekitar wilayah
perusahaan. Tanggung jawab tersebut meliputi pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian dan
kesejahteraan, yang didalamnya mencakup kebutuhan pelayanan kesehatan, serta pengadaan dan
pengelolaan lingkungan hidup (Triyono, 2014). Perusahaan berkomitmen untuk membangun hubungan
yang harmonis di tengah-tengah masyarakat yang tidak lepas dari kebutuhan terhadap fasilitas
kesehatan yang cepat tanggap sehingga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam
memenuhi harapan para pemangku kepentingan, serta senantiasa beroperasi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dalam negeri. Komitmen ini menjangkau seluruh lapisan
masyarakat, terlebih ada dua hal yang dititikberatkan sebagai sasaran target kesejahteraan yaitu
kesejahteraan Lansia dan peduli Balita Stunting (SUBHAN, 2020). Hal ini merupakan sebuah
implementasi kebijakan pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan yang diatur dalam Peraturan
Pemerintah (PP) No. 43 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Lanjut Usia, serta bersama dengan bangsa dalam mewujudkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun
2021 yang mengatur tentang Percepatan Penurunan Stunting yang holistik, integratif, dan berkualitas
melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara pemangku kepentingan (UMAM, 2023).
Upaya PT Pertamina EP Sukowati Field sejalan dengan peraturan perundangan yang berlaku
yaitu dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat desa serta pengadaan lingkungan
hidup di lokasi terdampak perusahaan, di mana program ini mencakup penyelenggaraan pelayanan
kesehatan dasar, inovasi pemberdayaan kelompok Lansia, perbaikan gizi balita Stunting, serta
pemberian edukasi terkait penanggulangan stunting. Program pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh
PT Pertamina EP Sukowati Field berfokus di wilayah Desa Rahayu sebagai wilayah Ring 1 perusahaan.
Selain itu, penentuan wilayah binaan ini juga dilatarbelakangi oleh aspek permasalahan dan kebutuhan
masyarakat, seperti: minimnya fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit sejauh 20 km dari pemukiman,
tingkat jumlah Lansia dan balita Stunting yang tinggi (menempati urutan ke-2 sebagai desa tertinggi
Lansia dan Stunting se kecamatan), serta sedikitnya ruang terbuka hijau yang ada untuk memperbaiki
kualitas lingkungan (Ariani, 2020).
PT Pertamina EP Sukowati Field berusaha menjawab permasalahan dan kebutuhan masyarakat
Desa Rahayu dengan menerapkan program pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan melalui
program Penguatan KeSAdaran KeseHAtan berBasis masyarakAT (SAHABAT PERTAMINA) dan
program Pertamina PEduli LANsia BersinerGI Produktif dan BahAGIa (PELANGI PAGI). Ada pun di
dalamnya, juga mencakup pengadaan ruang terbuka hijau yang ditanami berbagai tanaman untuk
menghijaukan atau meminimalisir polusi udara yaitu “TAMAN LANSIA”. Program-program
kesehatan yang dilakukan PT Pertamina EP Sukowati melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat
tentunya membawa dampak pada kondisi kesehatan masyarakat. Namun di samping itu, program juga
diarahkan untuk membawa dampak multidimensi di aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Oleh
karena itu, penelitian ini akan mengkaji dan menganalisis kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan
sebagai dampak dari program pelayanan kesehatan berbasis partisipatif masyarakat yang dilakukan PT
Pertamina EP Sukowati Field sebagai bentuk pendekatan pemberdayaan masyarakat.
METODE PENELITIAN
Kajian tentang aspek pelayanan kesehatan di Desa Rahayu dilakukan melalui pengamatan dan
identifikasi jalannya program, mencakup didalamnya survei deep-interview kepada para informan dan
dibantu dengan observasi lingkungan terhadap temuan-temuan penting di lapangan. Selain itu,
dilakukan pula inventarisasi/sensus tanaman di Taman Lansia dengan luas 1.750 m2 untuk melihat
tingkat keanekaragaman tanaman yang ada di lokasi tersebut. Adapun instrumen kajian ini didasarkan
pada teori model kompas berkelanjutan (The Sustainability Compass) yang memungkinkan peneliti
untuk memfokuskan bidang kajian menjadi empat poin penting: Yaitu Nature (Alam), Economy
(Ekonomi/finansial), Society (Sosial), dan Well Being (Kesejahteraan) yang merupakan kombinasi dari
ketiga komponen tersebut (Hebinck et al., 2021).
Tahap pengumpulan data menggunakan metode survei berupa wawancara yang melibatkan pihak