1013
I Putu D.P. Carascaya, Bernadetha D. Berek, Stefania G. Monez, Mekha L.A. Bani,
Yampi R. Kaesmetan
PENDAHULUAN
Pertumbuhan terhambat adalah fenomena yang melibatkan anak di bawah lima tahun yang tidak
berkembang karena kekurangan gizi kronis (Lestari et al., 2018; Liem et al., 2019). Hal ini menyebabkan
mereka menjadi lebih kecil dari usianya. Malnutrisi terjadi selama mengandung dan beberapa hari awal
setelah melahirkan tetapi akibat dari keterlambatan pertumbuhan baru muncul setelah dua tahun (Yudistira
et al., 2021). Stunting adalah kondisi di mana anak-anak mengalami gangguan pertumbuhan yang
menyebabkan tinggi badan mereka lebih rendah dari rata-rata anak seumurannya (Sholecha, 2018; Subqi
et al., 2021). Masalah ini tidak hanya berdampak pada kesehatan anak tetapi juga pada perkembangan
kognitif mereka, kemampuan mereka untuk belajar, dan kemampuan mereka untuk menjadi produktif di
Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 3, Number 12, December 2023
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA KASUS STUNTING DI
KABUPATEN TTS MENGGUNAKAN METODE PROMETHEE
I Putu D.P. Carascaya, Bernadetha D. Berek, Stefania G. Monez, Mekha L.A. Bani, Yampi
R. Kaesmetan
Sekolah tinggi ilmu komputer Uyelindo Kupang, Indonesia
Email: putucarascaya23@gmail.com,bernadethadahuberek@gmail.com,
stefaniamonez628@gmail.com, [email protected]m, kaesmetanyamp[email protected]m
Abstrak
Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius, terutama di wilayah kabupaten timor tengah
selatan yaitu dengan prevalensi kasus sebesar 22,28%. Dampak dari stunting dapat memengaruhi tumbuh
kembang anak, kemampuan kognitif, dan bahkan menyebabkan mortalitas. Kegiatan intervensi yang
dilakukan sebagai rekomendasi penyelesaian permasalahan stuntingdi kabupaten timor tengah selatan adalah
melalui program posyandu. Tujuan utama dari program Posyandu adalah untuk melakukan kegiatan
sosialisasi, observasi dan penyuluhan kesehatan langsung dari masyarakat terhadap masalah stunting sehingga
dapat membantu mengurangi jumlah prevalensi stunting. Metode kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan
melalui pelaksanaan sosialisasi, observasi, dan advokasi kepada tokoh masyarakat. PROMETHEE adalah
metode evaluasi preferensi yang digunakan untuk membandingkan dan memeringkat alternatif menurut
berbagai kriteria. Penerapan metode PROMETHEE pada SPK dengan khasus stunting menghasilkan nilai
akurasi mencapai 100% dan error rate 0%. Dengan demikian dapat disimpulkan penerapan metode
PROMETHEE pada SPK dengan khasus stunting tergolong sangat baik.
Kata kunci: Stunting, SPK, PROMETHEE
Abstract
Stunting is a serious public health problem, especially in the Timor district South Central, namely with a
case prevalence of 22.28%. The impact of stunting can affect child growth and development, cognitive
abilities, and even cause mortality. Intervention activities carried out as recommendations for solving the
stunting problem in South Central Timor district is through the posyandu program. The main objective of
the Posyandu program is to carry out socialization activities, direct observation and health education from
the community regarding the problem of stunting so that it can help reduce the prevalence of stunting. The
method of community service activities is carried out through the implementation of socialization,
observation, and advocacy to community leaders. PROMETHEE is a preference evaluation method used to
compare and rank alternatives according to various criteria. The application of the PROMETHEE method
to SPK with specifically stunting results in achieving accuracy values 100% and error rate 0%. Thus it can
be concluded that the PROMETHEE method is applied SPK with typical stunting is classified as very good.
Keywords: Stunting, SPK, PROMETHEE
1014
I Putu D.P. Carascaya, Bernadetha D. Berek, Stefania G. Monez,
Mekha L.A. Bani, Yampi R. Kaesmetan
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
Sistem Pendukung Keputusan Pada Kasus Stunting Di Kabupaten
Tts Menggunakan Metode Promethee
masa depan. Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) diumumkan oleh Kementerian Kesehatan pada
Rapat Kerja Nasional BKKBN Rabu (25/1) yang menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia
turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di tahun 2022. Jumlah balita stunting di Kabupaten TTS
saat ini turun dari 37,8% menjadi 29,8 % pada tahun 2022.
Menurut (Hayon, 2023) Promethee adalah metode evaluasi preferensi yang digunakan untuk
membandingkan dan memeringkat alternatif menurut berbagai kriteria. Dalam PROMETHEE terdapat
beberapa tahapan dalam prosesnya, seperti pembangkitan matriks preferensi, pembangkitan efek,
penentuan nilai preferensi dan terakhir meringkas alternatif. PROMETHEE adalah metode evaluasi
preferensi yang membandingkan dan memeringkat alternatif berdasarkan berbagai kriteria (Hozairi et al.,
2023). Dalam PROMETHEE, prosesnya terdiri dari beberapa langkah, seperti menghasilkan matriks
preferensi, menghasilkan 30 efek, menentukan nilai preferensi, dan terakhir meringkas alternatif. Fokus
pada nilai (value) tanpa memikirkannya, di kaidah PROMETHEE diproses melewati dua klasifikasi, yaitu
PROMETHEE I (PROMETHEE parsial) dan PROMETHEE II (PROMETHEE penuh). Peringkat
PROMETHEE I merujuk pada angka untuk Leaving Flow dan Entering Flow. Semakin tinggi nilai Leaving
Flow dan nilai Entering Flow rendah masukan yang dikeluarkan semakin bagus. Apabila bobot nilai
Leaving Flow dan Entering Flow setara penempatan PROMETHEE I adalah jalan keluar metode
PROMETHEE. Namun tidak, proses dilanjutkan ke PROMETHE II sesuai dengan nilai Net Flow
bersihnya. Meningkatnya angka akan memperngaruhi rangkingnya.
Berdasarkan masalah tersebut, menjadi dasar penulis melakukan penelitian yang terkait sistem
pendukung keputusan pada kasus stunting di kabupaten tts menggunakan metode promethee.
METODE PENELITIAN
Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Aronson et al., (2005) Sistem Pendukung Keputusan secara umum dijelaskan merupakan
sistem untuk memberikan kemampuan penguaraian dan kemampuan pengkomunikasian untuk masalah
semi terstruktur. Seperti pekerjaan seorang manager dalam memberikan informasi menuju sebuah
keputusan.
Terdapat fase dalam cara menetapkan keputusan (Syafi’ie et al., 2019):
1. Tahap Pengenalan Masalah
Ini adalah langkah untuk mengidentifikasi masalah dalam pengambilan keputusan. Data dikumpulkan,
diproses, dan diuji untuk menemukan dan mengidentifikasi masalah yang ada.
2. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini, dilakukan proses penemuan, pengembangan, dan analisis berbagai pilihan tindakan yang
dapat diambil. Dalam fase ini, juga dilakukan pengecekan terhadap kelayakan solusi yang ada.
3. Tahap Pemilihan
Pada tahap ini, dilakukan pemilihan di antara berbagai alternatif tindakan yang tersedia. Hasilnya
kemudian diperhitungkan dalam proses pengambilan keputusan.
1. Promethee
Metode SPK dalam penelitian ini yaitu PROMETHHEE. Menurut Marlinda & Indrarti, (2018)
PROMETHEE adalah metode evaluasi preferensi yang digunakan untuk membandingkan dan
memeringkat alternatif menurut berbagai kriteria. Dalam PROMETHEE terdapat beberapa tahapan
dalam prosesnya, seperti pembangkitan matriks preferensi, pembangkitan efek, penentuan nilai
preferensi dan terakhir meringkas alternatif (HANIFAH, 2021). PROMETHEE adalah metode evaluasi
preferensi yang membandingkan dan memeringkat alternatif berdasarkan berbagai kriteria. Dalam
PROMETHEE, prosesnya terdiri dari beberapa langkah, seperti menghasilkan matriks preferensi,
menghasilkan 30 efek, menentukan nilai preferensi, dan terakhir meringkas alternatif. Fokus pada nilai
(value) tanpa memikirkannya, di kaidah PROMETHEE diproses melewati dua klasifikasi, yaitu
PROMETHEE I (PROMETHEE parsial) dan PROMETHEE II (PROMETHEE penuh). Peringkat
PROMETHEE I merujuk pada angka untuk Leaving Flow dan Entering Flow. Semakin tinggi nilai
Leaving Flow dan nilai Entering Flow rendah masukan yang dikeluarkan semakin bagus. Apabila bobot
nilai Leaving Flow dan Entering Flow setara penempatan PROMETHEE I adalah jalan keluar metode
PROMETHEE. Namun tidak, proses dilanjutkan ke PROMETHE II sesuai dengan nilai Net Flow
bersihnya. Meningkatnya angka akan mempengaruhi rangkingnya.
1015
I Putu D.P. Carascaya, Bernadetha D. Berek, Stefania G. Monez,
Mekha L.A. Bani, Yampi R. Kaesmetan
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
Sistem Pendukung Keputusan Pada Kasus Stunting Di Kabupaten
Tts Menggunakan Metode Promethee
2. Algoritma Metode Promethee
Metode Promethee dalam perhitungan tes yang akan dilakukan melibatkan beberapa langkah
yang harus diikuti (Arief & Rafiansyah, 2023):
a. Tentukan beberapa alternatif
b. Tentukan beberapa kriteria
c. Membuat matriks alternatif setiap kriteria sesuai bobot
d. Penentuan jenis preferensi untuk masing-masing kriteria yang paling sesuai didasarkan pada data
dan pertimbangan
e. Pengambil keputusan
f. Indikator preferensi atau menghitung indeks prefernsi multikriteria, indikator preferensi merupakan
total dari setiap alternatif pada tabel indeks preferensi multikriteria dan disusun dari alternatif
g. Perhitungan Entering Flow, Leaving Flow dan Net Flow
h. Pengurutan hasil dan perangkingan sesuai nilai net flow tertinggi
3. Stunting
Dalam ilmu kesehatan, stunting adalah kondisi lambatnya pertumbuhan (pertumbuhan tubuh dan
otak) anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi jangka panjang ketika anak lebih kecil dari anak
normal untuk usianya dan daya pikirnya terbelakang. (Sianturi, 2020) Faktor utama penyebab
keterlambatan adalah ketidakpatuhan pemberian ASI secara khusus selama 6 bulan awal, kelahiran
prematur dan rendahnya pendidikan orang tua. Kekurangan nutrisi sejak dalam kandungan menjadi
akar masalah stunting (0 bulan) sampai tahap anak (1000 hari sejak kelahiran) (Hayon, 2023). Untuk
mencegah keterlambatan pertumbuhan, orang tua harus menyelesaikan 1000 HPK (hari pertama
kehidupan) dalam sosialisasi, yaitu. Di dalam kandungan, ibu memberikan ASI tunggal selama 6 bulan
dan meyediakan makanan pendamping ASI kepada anak usia 2 tahun, mengenalkan anak pada makanan
yang sesuai usia, bergizi, menstimulasi anak, serta memantau tumbuh kembang anak dengan Bagan
Perkembangan Anak (Tompunu, 2015). Penurunan dapat memiliki efek negatif pada anak, baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang. Efek stunting dalam waktu dekat mengganggu perkembangan
otak, kecerdasan, pertumbuhan, fisik terhambat, dan gangguan metabolisme. Pada saat yang sama, efek
jangka waktu yang lebih kama yakni menghadapai keterlambatan pertumbuhan jika tidak segera
diobati, selain itu termasuk penurunan fungsi kognitif otak, melemahnya sistem imunitas yang
membuatnya lebih cepat sakit, dan Kemungkinan besar terkena penyakit metabolik yang tinggi (Rahim
& Irma Muslimin, 2022).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Alternatif
1016
I Putu D.P. Carascaya, Bernadetha D. Berek, Stefania G. Monez,
Mekha L.A. Bani, Yampi R. Kaesmetan
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
Sistem Pendukung Keputusan Pada Kasus Stunting Di Kabupaten
Tts Menggunakan Metode Promethee
Tabel 2. Kriteria
Sub Kriteria
Sub Kriteria Jumlah
Sasaran
Bobot
2117-2655
5
1124-1936
4
716-998
3
334-685
2
215-274
1
Sub Kriteria
Sub Kriteria Sangat Pendek
Bobot
218-263
5
109-187
4
82-91
3
23-71
2
0-19
1
Penerapan Metode Promethee
Langkah 1: Menghitung Nilai Preferensi
Tabel 3. Rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria
Alternatif
Kriteria
Jumlah sasaran
Sasaran Ditimbang
Sangat Pendek
Pendek
Siso
1450
1450
218
389
Kapan
1469
1469
218
338
KOTA SOE
2655
2655
82
143
Nulle
2164
2164
263
451
PANITE
2530
2530
233
584
Langkah 2: Menghitung Indeks Prefrensi
Tabel 4. Tabel Preferensi
Diskoferensi
Jumlah sasaran
Jumlah sasaran
sangat Pendek
Pendek
Hasil
(siso,Kapan)
0
0
0
1
0.25
(siso,Kota Soe)
0
0
1
1
0.50
(siso,Nulle)
0
0
0
0
0.00
(siso,Panite)
0
0
0
0
0.00
(Kapan,siso)
1
1
0
0
0.50
(Kapan,Kota Soe)
0
0
1
1
0.50
(Kapan,Nulle)
0
0
0
0
0.00
(Kapan,Panite)
0
0
0
0
0.00
(Kota Soe,Siso)
1
1
0
0
0.50
(Kota Soe,Kapan)
1
1
0
0
0.50
(Kota Soe,Nulle)
1
1
0
0
0.50
(Kota Soe,Panite)
1
1
0
0
0.50
(Nulle,Siso)
1
1
1
1
1.00
(Nulle,Kapan)
1
1
1
1
1.00
(Nulle,Kota Soe)
0
0
1
1
0.50
(Nulle,Panite)
0
0
1
0
0.25
Sub Kriteria
Sub Kriteria
Sasaran Ditimbang
Bobot
1469-2655
5
1124-1450
4
716-998
3
408-685
2
215-334
1
Sub Kriteria
Sub Kriteria Pendek
Bobot
412-584
5
143-389
4
50-88
3
31-49
2
13-24
1
1017
I Putu D.P. Carascaya, Bernadetha D. Berek, Stefania G. Monez,
Mekha L.A. Bani, Yampi R. Kaesmetan
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
Sistem Pendukung Keputusan Pada Kasus Stunting Di Kabupaten
Tts Menggunakan Metode Promethee
(Panite,Siso)
1
1
1
1
1.00
(Panite,Kapan)
1
1
1
1
1.00
(Panite,Kota Soe)
0
0
1
1
0.50
(Panite,Nulle)
1
1
0
1
0.75
Tabel 5. Nilai Indeks Preferensi
Indikator Preserensi Multi Kriteria
Siso
Kapan
Kota Soe
Nulle
Panite
Siso
0.25
0.5
0
0
Kapan
0.5
0.5
0
0
KOTA SOE
0.5
0.5
0.5
0.5
Nulle
1
1
0.5
0.25
PANITE
1
1
0.5
0.75
Langkah 3: Menghitung Leaving Flow, Entering,Net flow
Tabel 6. Nilai Leaving Flow, Entering Flow, Net Flow
Leaving Flow
Entering Flow
Net Flow
Siso
0.25
1
-0.75
Kapan
0.333333333
0.916666667
-0.583333333
KOTA SOE
0.666666667
0.666666667
0
Nulle
0.916666667
0.416666667
0.5
PANITE
1.083333333
0.25
0.833333333
Hasil Akhir
Tabel 7. Hasil Akhir
Perengkingan
Status
-0.75
5
Siso
-0.583333333
4
Kapan
0
3
KOTA SOE
0.5
2
Nulle
0.833333333
1
PANITE
Gambar 1. Nilai Indeks Preferensi Multi Kriteria
0
0,2
0,4
0,6
0.25 0.5 0.5 0.5
Indikator Preferensi Multi Kriteria
Series1 Series2 Series3 Series4
1018
I Putu D.P. Carascaya, Bernadetha D. Berek, Stefania G. Monez,
Mekha L.A. Bani, Yampi R. Kaesmetan
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
Sistem Pendukung Keputusan Pada Kasus Stunting Di Kabupaten
Tts Menggunakan Metode Promethee
Gambar 2. Nilai Leaving Flow, Entering Flow, Net Flow
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan data stunting pada lima lokasi yaitu Siso, Kapan, Kota Soe, Nulle
dan Panite sebagai alternatif dengan menggunakan metode Promethee diperoleh hasil perankingan seperti
yang tampak pada tabel 7. Maka dapat dilihat bahwa nilai maximum dari penelitian data stunting terdapat
pada lokasi Panite dengan nilainya ialah 0,8333333. Oleh karena itu, hasil penelitian ini seyogyanya dapat
menjadi acuan dalam mengambil keputusan untuk kebijakan selanjutnya.
BIBLIOGRAPHY
Arief, R., & Rafiansyah, M. F. (2023). Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan Program
Indonesia Pintar Dengan Metode Promethee. Integer: Journal Of Information Technology, 8(2).
Aronson, J. E., Liang, T.-P., & Maccarthy, R. V. (2005). Decision Support Systems And Intelligent
Systems (Vol. 4). Pearson Prentice-Hall Upper Saddle River, Nj, Usa:
Hanifah, S. A. (2021). Aplikasi Perankingan Wilayah Potensial Pengolahan Limbah Kelapa Sawit Untuk
Pengembangan Energi Terbarukan Berbasis Web Menggunakan Metode Ahp-Topsis. Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Hayon, V. (2023). Sistem Pendukung Keputusan Identifikasi Balita Stunting Menggunakan Metode
Promethee. Hoaq (High Education Of Organization Archive Quality): Jurnal Teknologi Informasi,
14(1), 2837.
Hozairi, H., Alim, S., Krisnafi, Y., Baskoro, F., Walid, M., & Nazizah, F. (2023). Sistem Pendukung
Keputusan Multi Kriteria (Untuk Bidang Kelautan Dan Perikanan).
Lestari, W., Kristiana, L., & Paramita, A. (2018). Stunting: Studi Konstruksi Sosial Masyarakat Perdesaan
Dan Perkotaan Terkait Gizi Dan Pola Pengasuhan Balita Di Kabupaten Jember. Jurnal Aspirasi, 9(1),
1733.
Liem, S., Panggabean, H., & Farady, R. M. (2019). Persepsi Sosial Tentang Stunting Di Kabupaten
Tangerang. Jurnal Ekologi Kesehatan, 18(1), 3747.
Marlinda, L., & Indrarti, W. (2018). Sistem Pendukung Keputusan Rumah Tinggal Menggunakan Metode
Promethee. Sinkron: Jurnal Dan Penelitian Teknik Informatika, 2(2), 172175.
Rahim, R., & Irma Muslimin, S. K. M. (2022). Upaya Pencegahan Stunting Melalui Pendekatan Modelling
Pada Ibu Hamil. Erye Art.
Sholecha, R. P. (2018). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Pencegahan Stunting Pada Anak Usia
2-5 Tahun Berdasarkan Teori Health Promotion Model (Hpm) Penelitian Deskriptif Analitik.
Universitas Airlangga.
Sianturi, F. A. S. (2020). Penerapan Metode Promethee Dalam Sistem Pendukung Keputusan Penetapan
Penerima Kartu Indonesia Sehat (Kis). Jurnal Media Informatika, 1(2 Juni), 5260.
Subqi, I., Hasan, S., & Riani, E. (2021). Peran Lptp Melalui Pendekatan Agama Dan Multisektor Dalam
Penanganan Penurunan Angka Stunting Di Desa Pagarejo Wonosobo. Jurnal Al-Ijtimaiyyah, 7(1),
111136.
Syafi’ie, M., Tursina, T., & Yulianti, Y. (2019). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Daerah Prioritas
Penanganan Stunting Pada Balita Menggunakan Metode Topsis (Studi Kasus: Kota Pontianak). Justin
-1
-0,5
0
0,5
1
1 2 3 4 5
Nilai Leaving Flow, Entering
Flow,Net Flow
Series1 Series2 Series3
1019
I Putu D.P. Carascaya, Bernadetha D. Berek, Stefania G. Monez,
Mekha L.A. Bani, Yampi R. Kaesmetan
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
Sistem Pendukung Keputusan Pada Kasus Stunting Di Kabupaten
Tts Menggunakan Metode Promethee
(Jurnal Sistem Dan Teknologi Informasi), 7(1), 3339.
Tompunu, N. A. (2015). Superfood Untuk Tumbuh Kembang Bayi Optimal. Fmedia.
Yudistira, S., Sumaryono, D., Ismiati, I., Ningsih, L., & Sumiati, S. (2021). Pengaruh Edukasi Dengan
Media Poster Melalui Whatsapp Group Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Stunting Di
Puskesmas Penurunan Kota Bengkulu. Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
License