265 http://sosains.greenvest.co.id
JURNAL
SOSAINS
JURNAL SOSIAL DAN SAINS
VOLUME 4 NOMOR 3 2024
P-ISSN 2774-7018, E-ISSN 2774-700X
PENGARUH NEGATIF TREND MEDIA SOSIAL TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH ALIYAH
LABORATORIUM UINSU MEDAN
Zhahirul, Muhammad Ilham, Muhammad Ravi Dzulhijj
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan
Email: zhah[email protected], muhammad0301222114@uinsu.ac.id,
muhammad0301[email protected]
Kata kunci:
Trend, Media
Sosial, Motivasi
ABSTRAK
Latar Belakang: Kemajuan teknologi telah memudahkan semua kalangan dalam
mengakses Internet. Salah satu persembahan internet adalah media sosial. Kita melihat
banyak tren positif dan negatif dari media sosial. Penelitian ini fokus terhadap dampak
negatif tren yang ada di media sosial terhadap motivasi belajar siswa.
Tujuan: Tujuan penelitian ini dibuat guna mengetahui pengaruh yang diberikan tren-
tren di media sosial dalam motivasi belajar siswa.
Metode: Dalam penulisan penelitian ini, metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode pendekatan kualitatif, yaitu metode yang menggunakan pemaparan atau
penggambaran mengenai situasi atau kondisi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif.
Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa tren media sosial mempengaruhi motivasi belajar
siswa. Salah satu yang sedang tren di media sosial adalah modifikasi sepeda motor
mereka. Banyak siswa yang membawa sepeda motor ke sekolah memodifikasi sepeda
motornya setelah melihat tren di media sosial. Mereka memodifikasi sepeda motor
tersebut dengan menggunakan uang saku orang tua mereka. Tujuan awal mereka
bersekolah bukan lagi untuk belajar, melainkan mencari uang untuk memodifikasi
sepeda motor dan pamer di sekolah.
Kesimpulan: Intinya semua itu disebabkan kurangnya pengawasan dan bimbingan dari
lingkungan terdekat siswa: orang tua dan guru. Orang tua dan guru hendaknya
mengajarkan anak untuk menggunakan media sosial dengan bijak. Orang tua dan guru
juga perlu memperhatikan aktivitas anak di luar rumah dan sekolah agar dapat
membimbingnya ke arah yang benar.
ABSTRACT
Background: Technological advances have made it easier for all people to access the
Internet. One of the internet's offerings is social media. We see many positive and
negative trends from social media. This research focuses on the negative impact of
trends on social media on student learning motivation.
Purpose: The purpose of this study was made to determine the influence of trends on
social media in student learning motivation.
Pengaruh Negatif Trend Media Sosial Terhadap
Motivasi Belajar Siswa di Madrasah Aliyah
Laboratorium UINSU Medan
2024
Zhahirul, Muhammad Ilham, Muhammad Ravi Dzulhijj
266
Keywords:
Trends, Social
Media, Motivation
Method: In writing this research, the method used in this research is a qualitative
approach method, which is a method that uses exposure or description of the situation
or condition under study in the form of narrative description.
Results: Research shows that social media trends affect students' learning motivation.
One that is trending on social media is motorcycle modifications. Many students who
brought motorcycles to school modified their motorcycles after seeing the trend on
social media. They modified the motorcycle using their parents' pocket money. Their
original purpose of going to school was no longer to study but to make money to modify
motorcycles and show off at school.
Conclusion: In essence, it is all due to a lack of supervision and guidance from the
student's immediate environment: parents and teachers. Parents and teachers should
teach children to use social media wisely. Parents and teachers also need to pay
attention to children's activities outside the home and school in order to guide them in
the right direction.
PENDAHULUAN
Sekolah merupakan lingkungan primer yang dijalani oleh setiap siswa setelah rumah
dan keluarganya. Tidak hanya sebagai wadah dalam menuntut ilmu pengetahuan, sekolah
juga berfungsi sebagai tempat untuk menyeimbangkan kesehatan mental bagi setiap
manusia (Iswandi dkk., 2023). Dalam proses menuntut ilmu, timbul interaksi antara
individu siswa dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan
sosiokultural(Nisa, 2015). Lingkungan yang suportif sangat dibutuhkan anak dalam
mendukung pemenuhan kebutuhan anak. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan pendidikan
pada anak, keluarga memiliki peran yang paling besar(Nurwati & Putri Listari, 2021).
Selain keluarga, hubungan yang sehat antara siswa dan seluruh staf sekolah dapat
memberikan dampak positif bagi siswa. Motivasi, hubungan sosial, dan kematangan emosi
merupakan aspek penting bagi siswa. Aspek-aspek tersebut memberikan dampak positif
bagi siswa, terutama semangatnya dalam belajar di sekolah. Siswa yang termotivasi secara
intrinsik dan termotivasi secara ekstrinsik lebih mungkin menyelesaikan tugas-tugas
perkembangan dibandingkan siswa yang kurang termotivasi dan tidak termotivasi secara
ekstrinsik.
Banyak faktor yang dijadikan tolak ukur keberhasilan pendidikan. Dengan melihat
keberhasilan proses pembelajaran dalam mencapai tujuannya adalah salah satunya. Faktor
lain yang sangat berperan saat ini adalah motivasi siswa dalam rangka mempersiapkan
dirinya untuk memulai sebuah proses belajar (Masni, 2015). Motivasi merupakan
dorongan, hasrat, kebutuhan seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu dalam hal ini
motivasi untuk belajar, yaitu suatu dorongan atau kemauan seseorang untuk melakukan
aktivitas belajar agar prestasi belajar dapat dicapai secara optimal(Endang Mulyaningsih,
2014). Hal ini berarti motivasi adalah seperangkat daya ataupun kekuatan dalam jiwa yang
harus diterjemahkan oleh seseorang kedalam bentuk perilaku yang sesuai dengan tuntutan
yang timbul dari dalam dirinya maupun oleh dorongan dan lingkungannya (Cleopatra,
2015). Ada dua jenis motivasi: motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik
Volume 4, Nomor 3, Maret 2024
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
267 http://sosains.greenvest.co.id
mengacu pada motivasi yang diaktifkan atau berfungsi tanpa adanya rangsangan dari luar
karena setiap orang sudah mempunyai dorongan untuk melakukan sesuatu. Dengan adanya
motivasi, siswa menjadi sungguh- sungguh dan giat dalam belajar. Proses pembelajaran
yang dilakukan oleh siswa harus memiliki motivasi yang tinggi agar mudah mencapai hasil
belajar yang diharapkan(Dani Saputra dkk., 2018). Meski motivasinya beragam, namun
hubungan di sekolah juga tak kalah menarik untuk dibahas. Perubahan zaman membawa
dampak pada banyak aspek, khususnya aspek sosial. Anak-anak masa kini yang dikenal
sebagai Generasi Z memiliki banyak “standar” terhadap apa yang dianggap keren. Dengan
kemajuan teknologi saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa semua kelompok umur bisa
mendapatkan manfaat dari kemajuan teknologi saat ini. Pesatnya perkembangan teknologi
membawa perubahan dan kemudahan dalam melakukan aktivitas masyarakat. Berbagai
kemajuan teknologi diperkenalkan, seperti smartphone yang lebih fleksibel dan kaya fitur.
Kemajuan teknologi tidak hanya membawa dampak positif, namun juga berdampak
negatif. Tentunya dengan kemajuan teknologi dapat mengubah pola kehidupan manusia
baik dari segi pola pikir maupun perilaku. Kemajuan teknologi dalam kehidupan sehari-
hari tidak hanya mempengaruhi pola hidup orang dewasa, anak-anak pun tak luput dari
pengaruh kemajuan teknologi salah satunya dalam kemampuan interaksi sosial(Hana
Pebriana, 2017). Tanpa kita sadari, hal ini telah mengubah cara pandang Gen Z dalam
memandang kehidupan. Hal ini sangat disayangkan karena pola pikir generasi Z sedang
berubah, generasi muda menjadi pewaris negara. Sebenarnya dampak positif dan negatif
dari media sosial tergantung dari bagaimana peran orang tua dan guru mengarahkan
anak(Fitri, 2017).
Seperti hal yang ditulis di atas, persahabatan yang sehat antar siswa dapat
menimbulkan motivasi bagi siswa untuk semangat belajar di sekolah. Anak se-usia mereka
atau biasa disebut remaja sering berkumpul dengan teman sebayanya. Dalam perkumpulan
itu mereka banyak berbagi banyak hal salah satunya gaya hidup. Remaja cenderung
menggunakan apa yang banyak teman sebayanya gunakan (Fitri Astuti, 2016). Banyak
siswa yang berusaha tampil keren karena tidak ingin mendapat teman di sekolah, namun
tidak semua dari mereka memiliki orang tua yang mampu mengikuti tren terkini. Untuk
mengikuti tren yang dianggap keren oleh Gen Z, tidak bisa mengikuti kondisi ekonomi
yang pas-pasan. Karena menjadi keren saat ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit,
apalagi gaya mahal dan jalan-jalan. Hal tersebut dapat berdampak pada siswa-siswa yang
tidak dapat mengikuti tren-tren tersebut karena biaya(uang saku) yang kurang sehingga
mereka tidak memiliki banyak teman atau minder untuk berteman, sehingga kurangnya
motivasi yang mendorong siswa untuk semangat belajar.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu metode penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, di mana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi, analisis
data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi(Abdussamad, 2021). Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah
Laboratorium Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, lokasi tersebut menarik
untuk dijadikan objek penelitian ini, karena letaknya berada di kota Medan dan satu lokasi
Pengaruh Negatif Trend Media Sosial Terhadap
Motivasi Belajar Siswa di Madrasah Aliyah
Laboratorium UINSU Medan
2024
Zhahirul, Muhammad Ilham, Muhammad Ravi Dzulhijj
268
dengan kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan. Mengapa hal ini
menarik, karena tren media sosial didominasi oleh orang-orang seusia mahasiswa, dan para
pelajar ini melihat langsung bagaimana mahasiswa berpakaian dan bergaya di sekolah
setiap hari. Penelitian ini dilakukan langsung di lapangan dan mewawancarai beberapa
siswa mengenai tujuan dari penelitian ini. Penelitian ini dilakukan peneliti dengan
mengamati lokasi setiap hari, karena peneliti merupakan mahasiswa yang berada satu
lokasi dengan objek penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Media sosial bukan lagi sebuah konsep yang asing bagi kita, khususnya remaja masa
kini. Mirip dengan Madrasah Aliyah Laboratorium Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara Medan, pelajar di sana rata-rata mengikuti tren yang sedang beredar di media sosial
untuk tampil keren dan menarik perhatian lawan jenis. Karena kurangnya pengawasan
orang tua dan guru, siswa boleh saja menggunakan media sosial tanpa memikirkan dampak
negatifnya. Banyak tren negatif di media sosial yang mengubah sikap siswa dalam
bersekolah. Sekolah seharusnya menjadi tempat menimba ilmu, bukan menjadi tempat
pamer bagi orang-orang yang mengikuti tren media sosial. Pola pikir mereka berubah,
keinginan belajar mereka hilang, dan sekolah menjadi ajang unjuk kebolehan. Kehadiran
media sosial membuat siswa lupa akan tugasnya dan tanggung jawabnya sebagai pelajar,
siswa asik melihat media sosial dengan melihat tren-tren yang sedang ramai di media sosial.
Hal tersebut dikarenakan oleh siswa yang kurang mampu memahami manfaat dari sosial
media(Agustiah dkk., 2020).
Salah satu tren yang sedang populer di kalangan anak muda adalah modifikasi
sepeda motor, dan banyak anak muda yang membentuk komunitas modifikasi sepeda
motor. Tak heran lagi jika di Indonesia banyak anak-anak yang belum cukup umur yang
diperbolehkan oleh orang tuanya untuk memiliki sepeda motor. Rata-rata siswa di MAL
UINSU (Madrasah Aliyah Laboratorium Universitas Islam Negeri Sumatera Utara) sudah
menggunakan sepeda motor untuk pergi ke sekolah. Mereka pun memodifikasi sepedanya
agar terlihat keren dengan mengikuti tren media sosial. Modifikasi memang tidak
memerlukan biaya yang sedikit, namun banyak orang yang menabung uang saku yang
diberikan oleh orang tuanya untuk memodifikasi sepedanya. Kasus ini menunjukkan
adanya perubahan niat dan sikap mereka terhadap sekolah. Mereka bersekolah hanya untuk
mencari uang agar bisa mengikuti tren yang sedang tren di media sosial dan memodifikasi
sepedanya agar terlihat keren.
Penggemar tren ini juga kerap mengadakan kegiatan balap di jalan raya yang disebut
night rides. Kegiatan ini juga sering dilakukan oleh siswa MAL UINSU yang mengikuti
tren tersebut hanya untuk tampil keren. Sayang sekali di usianya yang seharusnya
digunakan untuk belajar malah digunakan untuk mengikuti tren media sosial. Orang tua
harusnya mengetahui perilaku anak saat diluar rumah baik di sekolah mau pun di
lingkungan pertemanan. Orang tua wajib mengetahui apa saja yang dilakukan anaknya saat
di luar. Orang tua dan guru seharusnya menjadi partner dalam mendidik anak untuk
mencapai perilaku sosial emosional dalam perilakunya(Tresna Dewi, 2018). Sangat
disayangkan juga bahwa orang tua dan sekolah tidak melakukan upaya pelarangan sepeda
motor di sekolah, yang sebenarnya bisa mencegah terjadinya situasi ini(I. Harahap,
komunikasi pribadi, 2023).
Siswa yang mengikuti tren ini telah mengubah niat mereka untuk pergi ke sekolah
untuk mendapatkan uang dengan mengikuti tren media sosial daripada pergi ke sekolah
untuk belajar. Kurangnya motivasi belajar siswa dapat menyebabkan menurunnya
semangat belajar siswa yang pada akhirnya dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Volume 4, Nomor 3, Maret 2024
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
269 http://sosains.greenvest.co.id
Sekalipun tidak mutlak relevan, namun dapat memberikan dampak yang signifikan
terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari banyaknya perubahan yang terjadi di
kalangan siswa, termasuk niat awal mereka untuk bersekolah. Kondisi yang mempengaruhi
motivasi belajar siswa(Ayu Nurmala dkk., 2014). Intinya media sosial sangat berpengaruh
dalam pembentukan karakter, pola pikir, dan pola hidup anak tergantung dari bagaimana
anak tersebut memilah konten yang dilihat di media sosial. Oleh sebab itu perlu
diperkenalkan, diawasi, dibimbing untuk memiliki dan memilih aplikasi yang tepat untuk
bermedia sosial(Ratna Dewi, 2020)
KESIMPULAN
Tren media sosial ternyata mempengaruhi motivasi belajar siswa. Kecenderungan
dikalangan pelajar ini disebabkan oleh kurangnya pengawasan dan bimbingan dari
lingkungan terdekat anak yaitu keluarga terutama orang tua. Hal ini dapat dihindari jika
ada komunikasi dan pengawasan antara anak dengan orang tua, anak dengan guru, serta
orang tua dengan guru. Orang tua dan guru perlu mengetahui apa yang dilakukan anaknya
di rumah dan di luar sekolah agar dapat mengontrol tingkah laku dan tingkah lakunya,
terutama di media sosial. Media sosial yang tidak mengenal batas dan mudah diakses oleh
semua orang, bisa sangat berbahaya bagi anak jika tidak dalam pengawasan orang tua atau
bimbingan guru.
DAFTAR PUSTAKA
Abdussamad, Z. (2021). Metode Penelitian Kualitatif (Cetakan 1). Syakir Media Press.
Agustiah, D., Fauzy, T., & Ramadhani, E. (2020). Dampak Penggunaan Media Sosial
Terhadap Perilaku Belajar Siswa. Islamic Counseling: Jurnal Bimbingan Dan
Konseling Islam, 04(02), 181190. Https://Doi.Org/10.29240/Jbk.V4i2.1935
Ayu Nurmala, D., Endah Tripalu, L., & Suharsono, N. (2014). Pengaruh Motivasi Belajar
Dan Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Akuntansi. Jurnal Pendidikan
Ekonomi Undiksha, 04(01). Https://Doi.Org/10.23887/Jjpe.V4i1.3046
Cleopatra, M. (2015). Pengaruh Gaya Hidup Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan Mipa, 05(02), 168181.
Http://Dx.Doi.Org/10.30998/Formatif.V5i2.336
Dani Saputra, H., Ismet, F., & Andrizal. (2018). Pengaruh Motivasi Terhadap Hasil Belajar
Siswa Smk. Invotek: Jurnal Inovasi Vokasional Dan Teknologi, 18(01), 2530.
Https://Doi.Org/10.24036/Invotek.V18i1.168
Endang Mulyaningsih, I. (2014). Pengaruh Interaksi Sosial Keluarga, Motivasi Belajar,
Dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar. Jurnal Pendidikan Dan
Kebudayaan, 20(04), 441451. Https://Doi.Org/10.24832/Jpnk.V20i4.156
Fitri Astuti, R. P. (2016). Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Literasi Ekonomi
Dan Life Style Terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswa Jurusan Pendidikan
Ekonomi Ikip Pgri Bojonegoro. Jurnal Pendidikan Edutama, 03(02), 4958.
Https://Doi.Org/Prefix 10.30734
Fitri, S. (2017). Dampak Positif Dan Negatif Sosial Media Terhadap Perubahan Sosial
Anak. Naturalistic Jurnal Kajian Dan Penelitian Pendidikan Dan Pembelajaran,
01(02), 118123. Https://Doi.Org/10.35568/Naturalistic.V1i2.5
Hana Pebriana, P. (2017). Analisis Penggunaan Gadget Terhadap Kemampuan Interaksi
Sosial Pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,
01(01), 111. Https://Doi.Org/10.31004/Obsesi.V1i1.26
Harahap, I. (2023). Wawancara Dengan Satpam [Komunikasi Pribadi].
Iswandi, Hayat, N., Azzahra, F., Yusri, F., & Yarni, L. (2023). Gejala Kejiwaan Peserta
Didik Dalam Belajar. Innovative: Journal Of Social Science Research, 03(02), 182
Pengaruh Negatif Trend Media Sosial Terhadap
Motivasi Belajar Siswa di Madrasah Aliyah
Laboratorium UINSU Medan
2024
Zhahirul, Muhammad Ilham, Muhammad Ravi Dzulhijj
270
187. Https://J-Innovative.Org/Index.Php/Innovative
Masni, H. (2015). Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Ilmiah
Dikdaya, 05(01), 3445. Http://Dx.Doi.Org/10.33087/Dikdaya.V5i1.64
Nisa, A. (2015). Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi
Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan, 02(01), 19.
Http://Dx.Doi.Org/10.30998/Fjik.V2i1.370.G355
Nurwati, R. N., & Putri Listari, Z. (2021). Kondisi Status Sosial Ekonomi Keluarga
Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Pendidikan Anak. Share Social Work Journal,
11(01), 7480. Https://Doi.Org/10.24198/Share.V11i1.33642
Ratna Dewi, E. (2020). Hubungan Media Sosial Dalam Pembentukan Karakter Anak.
Indonesia Journal Of Learning Education And Counseling, 03(01), 4149.
Https://Doi.Org/10.31960/Ijolec.V3i1.586
Tresna Dewi, A. R. (2018). Pengaruh Keterlibatan Orangtua Terhadap Perilaku Sosial
Emosinal Anak. Jurnal Golden Age Hamzanwadi University, 02(02), 6674.
Https://Search.Crossref.Org/?Q=2549-7367
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License.