1035
Elfa Mustika Wanda
PENGARUH LITERASI DIGITAL PADA GENERASI Z TERHADAP
PERGAULAN SOSIAL DI ERA KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI
Elfa Mustika Wanda
Fakultas Adab Dan Humaniora, Indonesia
Email : elfamustikaw@gmail.com
Abstrak
Berdasarkan teori, generasi z merupakan manusia yang lahir pada tahun 1997 hingga 2012. Tujuan
penulis menerapakan literasi digital sebagai upaya dalam meningkatkan minat baca generasi z adalah
dikarenakan generasi muda zaman sekarang lebih sering menggunakan media sosial dan internet sehingga
generasi zaman sekarang lebih tertarik membaca lewat media digital dibandingkan media cetak. Artikel
yang disusun menggunakan metode kualitatif ini mendeskripsikan perkembangan peran generasi z
terhadap literasi digital. Permasalahan yang sering terjadi pada generasi z sekarang ialah rendahnya minat
literasi membaca, generasi z lebih tertarik dengan pembelajaran visual dari pada media cetak sehingga
minat membaca semakin rendah setiap tahunnya, dari permasalahan tersebut penulis memilih
menggunakan literasi digital sebagai upaya dalam meningkatkan minat baca generasi z di era sekarang
ini. Adapun 3 inovasi dalam menerapkan literasi digital bagi generasi muda saat ini agar terlihat lebih
menarik, yaitu dengan memberi inovasi-inovasi media literasi seperti E-Book, perpustakaan online, media
sosial. Dengan adanya inovasi digital tersebut akan mempermudah peserta didik dalam mengakses media
belajar, serta menyenangkan. Dengan adanya inovasi media literasi tersebut di harapkan dapat
mempermudah generasi z dalam memperoleh sumber bacaan dan informasi sehingga dapat meningkatkan
budaya literasi generasi z di Indonesia. Literasi digital memiliki pengaruh yang penting di era generasi z
ini. Terbukti dari adanya penelitian yang dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan terhadap
kecakapan literasi digital pada anak muda di Indonesia berada dalam tingkat sedang dengan rata-rata nilai
di atas 80%. Pergaulan bebas juga dapat memicu generasi z dalam bermalas-malasan membaca maupun
berkomunikasi dengan baik, karena pergaulan bebas memiliki dampak negatif dan positif bagi setiap
individu yang merasakan.
Kata kunci : literasi digital, generasi z, pergaulan sosial
Abstract
Based on theory, generation z are people born from 1997 to 2012. The author's aim in implementing
digital literacy as an effort to increase generation z's interest in reading is because today's young
generation uses social media and the internet more often so that today's generation is more interested in
reading via media. digital compared to print media. This article, which was prepared using qualitative
methods, describes the development of the role of Generation Z in digital literacy. The problem that often
occurs in generation z now is the low interest in reading literacy, generation z is more interested in visual
learning than print media so interest in reading is getting lower every year, from this problem the author
chose to use digital literacy as an effort to increase generation z's interest in reading in current era. There
are 3 innovations in implementing digital literacy for today's young generation to make it look more
attractive, namely by providing literacy media innovations such as E-Books, online libraries, social
media. With this digital innovation, it will make it easier for students to access learning media, and it will
be fun. With this literacy media innovation, it is hoped that it will make it easier for generation z to obtain
reading sources and information so that it can improve the literacy culture of generation z in Indonesia.
Digital literacy has an important influence in this generation z era. It is proven by research conducted to
determine the success of digital literacy skills among young people in Indonesia at a moderate level with
an average score above 80%. Promiscuity can also trigger Generation Z to be lazy about reading or
communicating well, because promiscuity has both negative and positive impacts on every individual who
feels it..
Keywords: digital literacy, generation z, social interactions
Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 3, Number 12, Desember 2023
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
1036
Pengaruh Literasi Digital Pada Generasi Z Terhadap Pergaulan Sosial Di Era
Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
PENDAHULUAN
Seiring perkembangan waktu, banyak teknologi yang semakin canggih sangat berpengaruh
terhadap kemajuan bangsa serta juga mempengaruhi kehidupan di Masyarakat (Ngafifi, 2014). Situasi
tersebut menjadi salah satu kritik yang harus dihadapi karena adanya kemajuan teknologi, tidak semata-
mata menurunkan dampak positif tetapi juga menurunkan dampak negatif bagi generasi yang di
antaranya adalah adanya kekawatiran yang berdampak pada rendahnya minat baca pada generasi muda
jaman sekarang. Eksistensi teknologi dan internet menjadi kiprah primer dalam kehidupan serta
keseharian mereka. Generasi belia sekarang atau dengan julukan generasi z merupakan generasi yang
berinteraksi menggunakan teknologi dari semenjak lahir oleh karena itu pemikiran generasi z cenderung
terjadi secara instan dan ingin merespon dengan cepat (Wiratami et al., 2023). Kehidupan mereka
bergantung pada teknologi informasi dan komunikasi yang seolah tidak lepas dari smartphone dan
internet. Dampak dari pandemi tahun 2020 lalu pun mengharuskan belajar secara daring lebih
menguntungkan generasi z untuk bisa mengeksplor kemampuan dibidang teknologi dan mendapatkan
bahan ajar lebih banyak dari yang diberikan oleh guru (Darmayanti et al., 2022). Namun, realita yang
ada sebagian besar generasi tersebut lebih mudah merasa bosan dan mereka lebih tertarik pada hal-hal
lain yang lebih menarik seperti; membuka whastsap, instagram, youtube, dan melihat informasi yang
tidak ada hubungannya dengan materi. Oleh karena itu dari hasil survey selama pandemi minat baca
pada siswa menurun, dilihat dari aspek perasaan ketika membaca, aspek bahan bacaan, aspek usaha
yang dilakukan untuk memenuhi minat baca seperti: kebiasaan membaca, durasi membaca, alasan
membaca, tempat membaca, dan memperoleh bahan bacaan (Nurtika, 2021; Subakti et al., 2021).
Dalam pergaulan sosial beberapa generasi z lebih tertarik untuk lebih sering menggunakan
teknologi dalam keseharian mereka hal tersebut dikarenakan faktor lingkungan sekitar yang membuat
para remaja tersebut untuk cenderung candu dalam memainkan gadget lebih dari jam yang telah di
tentukan oleh orang tua mereka. Di zaman yang semakin berkembang dan modern ini, semakin banyak
ragam tingkah laku maupun masalah yang ada di lingkungan sosial terutama pada remaja dan dalam
perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan komunikasi saat ini pula tidak selalu membawa hal
yang positif, namun pastinya ada timbal balik dari hal tersebut salah satunya adalah memberi dampak
buruk terhadap generasi z yang kian malas dalam membaca ataupun menyeret remaja ke dalam
pergaulan yang salah. Pergaulan bebas yang di lakukan remaja ini biasanya merupakan bagian dari
eksistensi diri, bahkan pelampiasan emosi yang di alaminya (Ainiyah, 2018). Salah satu penyebab
terjadinya pergaulan bebas ini juga dapat terjadi akibat faktor lingkungan sekitar dengan teman-
temannya, dari keluarga, bahkan teknologi canggih yang kini merubahnya menjadi lebih buruk bahkan
menyimpang dari yang namanya remaja Intektual.
Di era kemajuan ilmu pengetahuan dan komunikasi saat ini, literasi digital termasuk penting di
bagi Generasi Z, karena zaman semakin yang berkembang menuntut para Generasi Z untuk bisa
memahami serta memanfaatkan digital dengan baik. Kemajuan teknologi telah mempengaruhi
kehidupan dan tidak bisa dihindari, karena IPTEK memberikan banyak manfaat dan memudahkan
pekerjaan, bahwa proses perkembangan IPTEK sekarang, masyarakat dituntut untuk lebih
meningkatkan kemampuan dan kompetensinya, sehingga manusia dapat menyeimbangkan dirinya di
zaman modern ini. Oleh karena itu begitu penting kemajuan teknologi zaman sekarang bagi manusia
terutama pada pekerjaannya. Tujuan penelitian ini adalah menerapakan literasi digital sebagai upaya
dalam meningkatkan minat baca generasi z adalah dikarenakan generasi muda zaman sekarang lebih
sering menggunakan media sosial dan internet sehingga generasi zaman sekarang lebih tertarik
membaca lewat media digital dibandingkan media cetak.
METODE PENELITIAN
1037
Pengaruh Literasi Digital Pada Generasi Z Terhadap Pergaulan Sosial Di Era
Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
Pendekatan yang digunakan dalam mengamati perilaku ini adalah penggunaan perspektif
konstruksionis sosial dan teori interaksionisme simbolik dalam mendalami perilaku penggunaan digital
terhadap Generasi Z (Firamadhina & Krisnani, 2020). Pendekatan tersebut digunakan karena keinginan
untuk mengetahui hasil yang diciptakan dari interaksi sosial antar pencipta konten dan penonton
terhadap diri masing-masing dan cara pandang mereka terhadap dunia sosial melalui interaksi yang
tidak secara langsung antar satu sama lain. Metode dalam penulisan artikel ini menggunakan studi
kepustakaan (Adlini et al., 2022). Proses dalam mencari referensi literatur untuk menulis artikel ini
dengan cara mencari artikel atau jurnal resmi dari Google Scholar, Portal Garuda, Research Gate,
Science Direct, Elsevier, dan bahkan pengalaman individu terhadap perkembangan digital saat ini yang
berpengaruh terhadap pergaulan sosial mereka. Pembatasan dalam pencarian pustaka difokuskan
dengan mencari kata-kata kunci yang relevan dan paling sering muncul seperti media sosial, Generasi
Z, dan kemajuan iptek.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Generasi Z merupakan generasi yang terlahir pada masa bergantung di dunia internet, generasi
ini tumbuh dan berinteraksi sejalan dengan berkembangnya teknologi. Karakteristik dari generasi z
yaitu mereka yang lahir pada era ini langsung mendapatkan akses teknologi tanpa mengalami transisi
teknologi. Sehingga mereka merupakan generasi yang lebih berkembang pada akses informasi dan
teknologi dibandingkan dengan Generasi sebelumnya. Pada generasi z ini, mereka lebih membutuhkan
teknologi yang bahkan mereka tidak bisa lepas dari yang namanya teknologi, Banyak dampak yang
diterima oleh manusia pada era ini terutama pada fase Pendidikan (Fadlurrohim et al., 2019). Dampak
positif yang dapat dirasakan seperti, mereka dapat mengakses dan memperoleh sumber belajar dan
materi pembelajaran pada internet kapan saja dan dimana saja, selain itu mereka dengan cepat dapat
memperoleh informasi serta dapat berkomunikasi dengan orang lain yang berjauhan dengan cara yang
instan. Dampak negatif dari teknologi ini adalah semakin malas dalam hal membaca, mencari, dan
bahkan mereka sepele akan hal tersebut dengan membuka situs-situs lain yang dapat merusak pola pikir
generasi z zaman sekarang (Nurhasanah & Indrajit, 2021). Oleh karena itu penulis menginginkan literasi
digital bagi generasi z ini di kembangkan dalam hal yang dapat mengubah pemikiran generasi saat ini
mengenai teknologi informasi yang kian berkembang di tengah maraknya pergaulan sosial pada era
kemajuan iptek sekarang.
Kemudahan menggunakan teknologi dan akses informasi pada era ini menyebabkan minat
membaca generasi z di Indonesia sangat tertinggal (SRI, 2023). Walaupun generasi ini sangat aktif
dalam penggunaan teknologi digital, namun dalam kesadaran literasi digital mereka masih jauh sangat
kurang. Hal tersebut dikarenakan anak pada era ini menggunakan akses digital hanya untuk memenuhi
kebutuhan konsumtif dan hiburan saja, mereka kurang memperhatikan pentingnya manfaat literasi bagi
keberlangsungan kehidupan sehari-harinya apalagi literasi sangat penting bagi siswa untuk fase
pendidikan yang sedang mereka jalani serta pemerolehan ilmu pengetahuan. Kebebasan mengakses
internet mengakibatkan banyak anak-anak pada era generasi Z terutama mereka yang berstatus sebagai
siswa dan mahasiswa melupakan kegiatan belajar terutama membaca dan literasi sebagai hal yang
penting. Menanamkan minat membaca pada anak-anak di era generasi z merupakan sesuatu hal yang
sangat penting serta menjadi tantangan yang harus segera dapat terselesaikan.
Dalam pergaulan sosial pun remaja kini juga terpengaruh oleh teknologi digital, mereka yang
salah menempatkan fungsi dari teknologi ini malah suka dengan tontonan yang tidak memberi edukasi
maupun pelajaran di dalamnya sehingga para remaja ini tertarik dan mencoba suatu hal tersebut (Zein,
2019). Hasil dari salah satu temuan berpendapat bahwa faktor utama remaja terlibat dengan masalah
pergaulan bebas ialah diri remaja itu sendiri yang berkeinginan mencoba sesuatu perkara yang baru
1038
Pengaruh Literasi Digital Pada Generasi Z Terhadap Pergaulan Sosial Di Era
Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
tanpa memikirkan kesan baik atau buruk yang akan mereka hadapi. Analisis dari kajian tersebut juga
menunjukkan aspek ini mempunyai peratusan yang agak tinggi jika dibandingkan dengan aspek-aspek
yang lain. Hal ini karena pada usia remaja, mereka mengalami perubahan dari segi peningkatan usia,
pemikiran dan keadaan sekeliling, ketika melalui proses-proses perkembangan pada keadaan sekeliling,
akan wujud perkara-perkara yang tidak pernah mereka lihat atau alami. Oleh itu remaja akan
mempunyai keinginan untuk mencoba perkara-perkara yang tidak pernah mereka alami. Justru itu, apa-
apa saja perkara baru yang terjadi di sekeliling mereka akan mendorong wujudnya perasaan ingin tahu
di dalam diri mereka, keadaan ini membuat mereka terdorong untuk mencoba dan melakukan perkara-
perkara tersebut.
Dengan adanya perkembangan teknologi pada bidang teknologi informasi memicu perubahan
besar dalam teknologi digitalisasi, yaitu kondisi semua konten media cetak dan elektronik dapat
digabungkan dan didistribusikan (Apriadi, 2013). Menurut Paul Gilster mengartikan literasi digital
sebagai kemampuan memahami dan menggunakan informasi dalam banyak format dari berbagai
sumber ketika itu disajikan di komputer. Dan Retnowati mengemukakan bahwa literasi digital
dikembangkan sebagai alat untuk melindungi orang dari terpaan media agar memiliki kemampuan
berpikir kritis serta mampu mengekspresikan diri dan berpartisipasi dalam media. Literasi digital
merupakan era perkembangan baru dunia baca tulis. Seluruh informasi dengan mudah diperoleh melalui
media sosial, dan semua berita yang disajikan itu dengan cepat, namun terkadang berita yang di sajikan
tersebut tidak akurat. Oleh karena itu pemahaman akan dampak buruk literasi digital perlu ditekankan
pada pengguna, terutama pada anak dan remaja generasi z zaman sekarang. Sebab, pengguna terbesar
teknik informasi adalah anak dan remaja. Mereka menggunakan smartphone sebagai media aktualisasi
diri. Seperti dua sisi mata uang, era literasi digital dapat memperbaiki keadaan, dapat juga memperburuk
keadaan. Peran orang tua sangat penting dalam hal ini untuk mengawasi tingkah laku anak dan remaja.
Pemahaman literasi digital yang buruk akan berpengaruh pada psikologis anak dan remaja yang
cenderung menghina orang lain, menimbulkan sikap iri terhadap orang lain, mengakibatkan depresi,
terbawa arus suasana hati terhadap komentar negatif, serta terbiasa berbicara dengan bahasa kurang
sopan.
Pada masa pandemi covid-19 tahun 2020 lalu, para siswa maupun orang dewasa di haruskan
untuk memakai internet dalam hal pembelajaran dan pekerjaan di karena kan kondisi yang tidak
memungkinkan untuk beraktivitas di luar rumah. Oleh sebab itu literasi digital sangat di perlukan dalam
kemajuan teknologi kini. Literasi digital tidak hanya kemampuan seseorang dalam mengoperasikan
teknology IT, namun juga mencakup kemampuan dalam memahami suatu konten sehingga dapat
menciptakan pengetahuan. Literasi digital sangat mempengaruhi dalam budaya membaca siswa, karena
siswa di haruskan untuk membaca buku ataupun informasi lain yang tidak sempat di jelaskan oleh guru
ketika di kelas yang bahkan ketika sekolah melalui daring (Intaniasari & Utami, 2022). Berdasarkan
hasil penelitian dari yossinta Intanisari para guru telah memanfaatkan beberapa platform yang dapat
menunjang keberlangsungan pembelajaran dimasa pandemic di antaranya guru menggunakan Google
Meet, Zoom, Google Classroom, Youtube, WAG, dan masih banyak lagi. Yang bahkan hampir semua
guru memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Salah satu alasan guru menggunakan aplikasi
WhatsApp Grub karena lebih mudah, praktis, efektif, tidak membutuhkan banyak kuota, dan mudah
dijangkau oleh semua kalangan. Pemanfaatan Google Classroom dalam pembelajaran sangat membantu
saat pembelajaran daring karena kemudahan akses dan tersusun serta terjadwal dengan perangkat lunak
tersebut. Penggunaan Goggle Clasroom dan e-learning ini termasuk lebih efektif dan tertata mulai dari
pemberian materi, pengumpulan tugas bahkan penginputan data ketika memberi nilai akhir.
Di Indonesia perkembangan iptek tak kalah dengan negara lainnya, teknologi semakin terus
berkembang dengan pesat sesuai perkembangan zaman. Dengan berkembangnya teknologi saat ini
1039
Pengaruh Literasi Digital Pada Generasi Z Terhadap Pergaulan Sosial Di Era
Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
menjadikan pendidikan di Indonesia semakin maju dan lebih terdidik salah satu contoh dari
perkembangan iptek yaitu tersedianya Google Classroom maupun e-learning yang memudahkan guru
maupun murid dalam melakukan pembelajaran ketika dilakukan secara daring atau kelas online. Era
masa sekarang merupakan era dimana kemajuan dan teknologi sangat mendominasi kehidupan sehari-
hari serta menghasilkan modernitas pada kemajuan sekarang (Fitri Mulyani, 2021).Namun tidak jarang
para siswa maupun generasi z yang salah dalam memanfaatkan teknologi, khususnya kepada para
remaja yang masih berusia 15-18 tahun. Salah satunya adalah disebabkan mereka terpengaruh daripada
cerita Hollywood yang tidak sesuai ditonton oleh remaja bawah umur 18 tahun. Kebanyakan cerita yang
ditayangkan memaparkan aksi-aksi yang kurang sopan antara lelaki dan perempuan. Keadaan seperti
inilah yang menyebabkan remaja yang menonton tayangan ini akan terpengaruh dan ingin mencoba
dengan lawan jenisnya. Membuka situs jaringan ilegal yang dapat merusak moral generasi z serta
mental anak-anak tersebut, sehingga pergaulan lingkungan sekitar mereka menjadi tidak terkontrol.
Menurut Anisa Rohmawati hubungan penggunaan media sosial dengan etika pergaulan antar lawan
jenis sebagai hubungan sebab akibat. Artinya apabila penggunaan media sosial tinggi atau baik, maka
etika pergaulan antar lawan jenis akan tinggi atau baik juga. Begitu juga sebaliknya, apabila penggunaan
media sosial rendah atau kurang baik, maka etika pergaulan antar lawan jenis akan rendah atau kurang
baik jug (Rohmawati, 2018). Meski demikian banyak juga di sekitar kita para remaja yang masih berusia
di bawah tahun namun pemikiran mereka sudah seperti pemikiran orang dewasa pada umumnya yang
memikirkan bagaimana ke depannya (Tari & Tafonao, 2019).
Mengapa literasi digital begitu penting di era kemajuan ilmu teknologi sekarang? Karena Internet
adalah suatu medium dimana semua orang dapat mempublikasikan ide, dan informasi pada umumnya
dengan biaya rendah atau bahkan tanpa biaya. Berbagai format informasi dapat didigitalkan dan
dipublikasikan di Internet yang berarti kita bisa mendapatkan informasi dalam bentuk suara, gambar,
audiovisual, dan teks melalui Internet, hanya dengan satu klik sudah dapat memunculkan apa yang ingin
kita cari (Naufal, 2021). Setelah pengumpulan informasi kita juga dapat memilah informasi yang tidak
sesuai, jangan asal menerima informasi dengan data yang tidak valid namun sebagai seorang mahasiswa
atau generasi z yang berintelektual harus pandai memilah, mengevaluasi informasi yang datang untuk
mengetahui kebenaran dari suatu informasi tersebut. Mereka juga dapat berpikir kritis dan
mengolahinformasi sebelum bisa di terima olehnya.
Mengapa beberapa generasi z kini salah memanfaatkan teknologi serta berpengaruh dalam
pergaulan sosial anak remaja? Sebelumnya ada tiga jenis tanggapan terhadap Internet atau Teknologi
Informasi. Yang pertama adalah menerima teknologi tersebut, menggunakannya secara efektif untuk
keperluan pekerjaan, Yang kedua adalah menggunakan Internet untuk berkomunikasi melalui email
atau WhatsApp. Tanggapan terakhir adalah menunggu dan mengamati (wait-and-see). Tanggapan ini
pada umumnya datang dari para senior atau manula yang ingin lebih mengamati dan memastikan rasa
nyaman sebelum menggunakan Internet (Proboyekti, 2015). Dalam perkembangannya yang lebih
banyak menyukai dan memakai internet adalah kalangan generasi z baik dari tingkat SD sampai orang
yang bekerja di perkantoran. Salah satu dari mereka bahkan kecanduan dalam bermain internet. Jika
menggunakan internet untuk menambah wawasan serta informasi masih dapat di tolerir namun sebagian
generasi saat ini terlalu sering bermain gadget hanya untuk main game, menonton video yang tidak
pantas, membuka jaringan sosial yang tidak baik, dan hal-hal menyimpang lainnya. Bahkan setelah
penulis bertanya dengan beberapa generasi z saat ini mereka mengaku tidak bisa lepas dari digital yang
dianggap begitu penting bagi mereka. Penggunaan teknologi yang menyimpang juga dapat
mempengaruhi pergaulan sosial para remaja contohnya ketika seseorang mendapatkan situs perkenalan
yang tidak baik dan dapat mempengaruhi dia untuk berbuat hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh
remaja seperti penggunaan narkoba, bergaul dengan lawan jenis, dan hal menyimpang lainnya. Generasi
1040
Pengaruh Literasi Digital Pada Generasi Z Terhadap Pergaulan Sosial Di Era
Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
z sebagian besar menganut pola hidup bebas yang sudah sangat mengkhawatirkan, padahal kehidupan
bebas bukanlah mencirikan terhadap budaya kita. Kehidupan bebas membuat para remaja dapat
melakukan banyak hal yang menurut keyakinan dan budaya kita sebenarnya tabu dilakukan. Akan tetapi
oleh karena adanya degradasi budaya, perilaku yang dikatakan tabu itu tetap dilakukannya dan dianggap
biasa-biasa saja. Padahal perilaku yang seperti ini tidak bisa dibiarkan terus berlangsung, karena lama
kelamaan akan berimbas pada masyarakat berupa kerusakan diri yang bisa berakibat cacat mental
terhadap generasi penerus bangsa (Rais et al., 2018). Selain dapat memberikan efek kuat bagi perilaku
penggunanya, media sosial juga dapat menimbulkan masalah pada kesehatan mental. Di antaranya
adalah gangguan kecemasan dan depresi sehingga menjadikan kesehatan mental penggunanya menjadi
terganggu (Rosmalina & Khaerunnisa, 2021).
Lalu bagaimana penanganan agar generasi tidak salah memanfaatkan teknologi serta tidak
terjerumus ke dalam pergaulan yang salah? Cara untuk menanggulangi kecanduan media sosial, adalah
dengan cara membatasi penggunaan media sosial, mencari informasi selain dari media sosial, mencari
kegiatan yang positif, menggunakan media sosial dengan bijak, lepas dan hapus aplikasi media sosial
yang tidak berguna dan tidak memberi dampak positif. Peran orang tua juga di pentingkan di sini agar
anak-anak yang masih di bawah umur bisa terjaga dari pengaruh digital yang dapat merusak mental
mereka. Banyak kasus anak yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas karena faktor keluarga yang
tidak harmonis bahkan dari anak-anak yang brokenhome ini di sebabkan oleh orang tua yang tidak
memberi waktu dan kasih sayang terhadap anaknya. Peran masyarakat juga di butuhkan, karena zaman
semakin berkembang para guru semakin asik dan gemar memberi tugas muridnya lewat media sosial
meski mengetahui apa yang akan dilakukan anak muridnya. Hal tersebut jika secara terus-menerus akan
semakin meningkatkan rendahnya minat baca generasi z saat ini. Kemudahan menggunakan teknologi
dan akses informasi pada era ini menyebabkan minat membaca generasi z di Indonesia sangat tertinggal.
Walaupun generasi ini sangat aktif dalam penggunaan teknologi digital, namun dalam kesadaran literasi
digital mereka masih sangat jauh dari kata kurang. Hal tersebut dikarenakan anak pada era ini
menggunakan akses digital hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumtif dan hiburan saja, mereka
kurang memperhatikan pentingnya manfaat literasi bagi keberlangsungan kehidupan. Kebebasan
mengakses intemet mengakibatkan banyak anak-anak pada era generasi z terutama mereka yang
berstatus sebagai siswa dan mahasiswa melupakan kegiatan belajar terutama membaca dan literasi
sebagai hal yang penting. Oleh sebab itu menanamkan minat membaca pada anak-anak di era generasi
z merupakan sesuatu hal yang sangat penting serta menjadi tantangan yang harus segera dapat
terselesaikan.
Namun dengan perkembangan teknologi ini kita tidak bisa terlepas dari yang namanya internet
karena jika kita berfikiran teknologi ini berdampak negatif maka kita yang akan tertinggal zaman karena
sekarang rata-rata pekerjaan di akses melalui internet. Dan dengan itu tergantung kepada keinginan diri
sendiri yang mendorong untuk pandai dalam hal literasi digital agar dapat memilah positif dan negatif
dari dampak kemajuan teknologi sekarang. Dalam kegiatan pembelajaran berbasis literasi digital
terdapat beberapa media alternatif yang digunakan untuk dapat meningkatkan kesadaran berliterasi dan
membaca pada generasi z. Adapun media media tersebut sebagai berikut (Wiratami et al., 2023) :
1. Buku Digital (Digital Book) atau dikenal dengan Elektronic Book (E-Book) merupakan sebuah buku
yang dapat dibuka dan diakses secara elektronik melalui komputer, laptop, atau smartphone. Adapun
beberapa fungsi dari buku digital antara lain: tidak selaras dengan buku cetak yang mungkin terkesan
membosankan bagi pelajar, menjadi media penyebarluasan informasi, terkesan simpel, mudah di
akses dan di bawa kemana saka yang hal ini cukup menarik bagi kalangan generasi muda.
2. Perpustakaan digital atau (digital library) merupakan perpustakaan yang memanfaatkan teknologi
dan koleksinya dengan bentuk digital, yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja serta penyebaran
1041
Pengaruh Literasi Digital Pada Generasi Z Terhadap Pergaulan Sosial Di Era
Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
informasi yang cepat dan seksama. Keunggulan dari perpustakaan digital ini yaitu dapat
memudahkan dalam mengakses berbagai informasi. Pemanfaatan teknologi digital menyampaikan
keleluasan bagi orang yang mencari informasi karena mereka bisa melakukan berbagai metode
penelusuran serta memberikan suatu kemudahan akses jarak jauh, serta merupakan salah satu cara
lain pada rangka meningkatkan upaya literasi pada generasi muda saat ini.
3. Media sosial merupakan sebuah tempat yang dipergunakan oleh semua kalangan untuk berinterksi
satu sama lain dengan cara menciptakan berbagai macam informasi dan bertukar informasi serta
gagasan dalam sebuah jaringan komunitas dunia. Media umum menjadi salah satu perangkat lunak
yang paling sering diakses oleh semua kalangan dan dapat dimanfaatkan menjadi media berbasis
literasi digital.
KESIMPULAN
Generasi zaman sekarang dikenal dengan generasi z, mereka ialah generasi yang dilahirkan dan
tumbuh serta berinteraksi dengan kemajuan teknologi. Selain itu dalam pola asuh oleh orang tua juga
tak lepas dari keterkaitan dengan teknologi serta internet. Upaya yang bisa dilakukan generasi z pada
rangka menaikkan minat baca merupakan dengan menerapkan literasi digital. Adapun media yang telah
terbukti mendukung dalam penerapan literasi digital ini antara lain buku digital, perpustakaan digital
serta sosial media. Penerapan literasi digital pada generasi z telah terbukti efektif, dilihat dari adanya
penelitian yang dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan terhadap kecakapan literasi digital pada
anak muda di Indonesia berada dalan tingkat sedang dengan rata-rata nilai di atas 80%. Teknologi di
era teknologi yang canggih ini, masyarakat tidak lagi hanya berinteraksi dengan orang lain secara
langsung, tetapi juga masyarakat bisa berinteraksi secara tidak langsung, yaitu dengan hadirnya
teknologi media sosial. Media sosial merupakan media internet yang memberikan kemudahan pada
penggunanya untuk berinteraksi dengan orang lain dan membentuk sebuah ikatan dengan orang lain
secara online atau secara virtual. Selain dapat memberikan efek kuat bagi perilaku penggunanya, media
sosial juga dapat menimbulkan masalah pada kesehatan mental. Di antaranya adalah gangguan
kecemasan dan depresi sehingga menjadikan kesehatan mental penggunanya menjadi terganggu.
Namun ada cara untuk menanggulangi kecanduan media sosial, dengan cara membatasi penggunaan
media sosial, mencari informasi selain dari media sosial, mencari kegiatan yang positif, menggunakan
media sosial dengan bijak, lepas dan hapus aplikasi media sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Adlini, M. N., Dinda, A. H., Yulinda, S., Chotimah, O., & Merliyana, S. J. (2022). Metode Penelitian
Kualitatif Studi Pustaka. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 6(1), 974980.
Ainiyah, N. (2018). Remaja Millenial Dan Media Sosial: Media Sosial Sebagai Media Informasi
Pendidikan Bagi Remaja Millenial. Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, 2(2), 221236.
Apriadi, T. (2013). Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa. Jakarta: Raja Grafindo
Persada. Hal, 78.
Darmayanti, I., Subarkah, P., Fitrianingsih, W., & Sadewo, R. (2022). Pelatihan Web Programming
Sebagai Upaya Mengembangkan Kemampuan Literasi Pada Generasi Z. Selaparang: Jurnal
Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 6(3), 11091113.
Fadlurrohim, I., Husein, A., Yulia, L., Wibowo, H., & Raharjo, S. T. (2019). Memahami Perkembangan
Anak Generasi Alfa Di Era Industri 4.0. Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial, 2(2), 178186.
Firamadhina, F. I. R., & Krisnani, H. (2020). Perilaku Generasi Z Terhadap Penggunaan Media Sosial
Tiktok: Tiktok Sebagai Media Edukasi Dan Aktivisme. Share: Social Work Journal, 10(2), 199
208.
Fitri Mulyani, N. H. (2021). Analisis Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (Iptek) Dalam
Pendidikan. Jurnal Pendidikan Dan Konseling. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (Jpdk), 3(1),
1042
Pengaruh Literasi Digital Pada Generasi Z Terhadap Pergaulan Sosial Di Era
Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
101109.
Intaniasari, Y., & Utami, R. D. (2022). Menumbuhkan Budaya Membaca Siswa Melalui Literasi Digital
Dalam Pembelajaran Dan Program Literasi Sekolah. Jurnal Basicedu, 6(3), 49874998.
Naufal, H. A. (2021). Literasi Digital. Perspektif, 1(2), 195202.
Ngafifi, M. (2014). Kemajuan Teknologi Dan Pola Hidup Manusia Dalam Perspektif Sosial Budaya.
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 2(1).
Nurhasanah, A., & Indrajit, R. E. (2021). Parenting 4.0: Mengenali Pribadi Dan Potensi Anak Generasi
Multiple Intelligences. Penerbit Andi.
Nurtika, L. (2021). Strategi Meningkatkan Minat Baca Pada Masa Pandemi. Lutfi Gilang.
Proboyekti, U. (2015). Digital Literacy: Kemampuan Penting Bagi Mahasiswa. Buletin Informatika,
4(1).
Rais, N. S. R., Dien, M. M. J., & Dien, A. Y. (2018). Kemajuan Teknologi Informasi Berdampak Pada
Generalisasi Unsur Sosial Budaya Bagi Generasi Milenial. Jurnal Mozaik, 10(2), 6171.
Rohmawati, A. (2018). Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Etika Pergaulan Antar Lawan
Jenis Di Kalangan Remaja Islam (Studi Kasus Pada Remaja Se-Tamantirto Utara). G-Couns:
Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 3(1).
Rosmalina, A., & Khaerunnisa, T. (2021). Penggunaan Media Sosial Dalam Kesehatan Mental Remaja.
Prophetic: Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal, 4(1), 4958.
Sri, L. (2023). Pengaruh Literasi Digital Dan Minat Baca Terhadap Motivasi Belajar Generasi Z.
Subakti, H., Oktaviani, S., & Anggraini, K. (2021). Implementasi Gerakan Literasi Sekolah Pada Masa
Pandemi Covid-19 Dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu,
5(4), 24892495.
Tari, E., & Tafonao, T. (2019). Tinjauan Teologis-Sosiologis Terhadap Pergaulan Bebas Remaja.
Dunamis: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani, 3(2), 199211.
Wiratami, N. L., Widiastuti, N. K. C., & Elysiana, N. P. D. (2023). Pengaruh Literasi Digital Pada
Generasi Z Terhadap Peningkatan Budaya Literasi Untuk Melahirkan Generasi Penerus Bangsa
Yang Berkualitas Di Era Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi. Prosiding Pekan Ilmiah
Pelajar (Pilar), 3, 406417.
Zein, M. F. (2019). Panduan Menggunakan Media Sosial Untuk Generasi Emas Milenial. Mohamad
Fadhilah Zein.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
License