How to cite:
Arvin Lim
1
, Alfiandi Wolvinson
2
, Cerina
3
, Ricky Wibowo
4
dan Sweet Chen
5
. (2021). Analisis Pendapatan
Regional Wilayah Jawa Tengah Beserta Faktor-Faktor Yang Memengaruhi (2010-2020). Jurnal Sosial dan
Teknologi. 1(6): 465-471
E-ISSN:
2774-5155
Published by:
https://greenvest.co.id/
Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 1, Number 6, June 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
ANALISIS PENDAPATAN REGIONAL WILAYAH
JAWA TENGAH BESERTA FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMENGARUHI (2010-2020)
Arvin Lim
1
, Alfiandi Wolvinson
2
, Cerina
3
, Ricky Wibowo
4
dan
Sweet Chen
5
Universitas Internasional Batam
1,2,3,4 dan 5
1941157.Arvin@uib.edu
1
, 1941179.Alfiandiwolvinson@uib.edu
2
,
1941035.Cerina@uib.edu
3
, 1941320. Ricky@uib.edu
4
dan
1941122.Swee[email protected]
5
Diterima:
16 Mei 2021
Direvisi:
22 Mei 2021
Disetujui:
14 Juni 2021
Abstrak
Perekonomian di Jawa Tengah telah berkembang baik sekali, namun
kenaikan tidak terjadi secara merata menyatukan lokal dan daerah
perkotaan. Pemeriksaan ini digiring untuk mencari konditon
pembangunan moneter Jawa Tengah tahun 2010-2020, untuk
memberikan garis besar bagi daerah setempat, otoritas publik dan
berbagai landasan kondisi keuangan saat ini di Provinsi Jawa Tengah.
Pemeriksaan ini memanfaatkan informasi dari situs web online BPS
Badan Pusat Statistik untuk persiapan tambahan memanfaatkan
IWtechnique, Klassen Typology dan LQ. Laju pembangunan PDRB
Provinsi Jawa Tengah pada 2020 telah berkurang kontras dengan tahun
2019. Dalam mencari gaji publik, ada beberapa metodologi, khususnya
pendekatan penciptaan, pendekatan pembayaran dan pendekatan
penggunaan. Dari tingkat gaji publik, pada saat itu dipartisi oleh
penduduk, itu akan ditemukan membayar per kapita negara. Selain itu,
ia juga memeriksa hubungan antara gagasan pembayaran publik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perhitungan pendapatan
wilayah Jawa Tengah dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif. Metode yang
digunakan untuk menguji hipotesis analisis regresi. Hasil analisis data
dalam penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal yaitu tingkat
pertumbuhan PDB Jawa Sentral 2010 telah menurun dibandingkan 2019
mengalami peningkatan akan tetapi untuk 2019-2020 itu menurun. Ini
berbanding terbalik dengan pendapatan per kapita yang terus meningkat
dibandingkan periode sebelumnya. dan dapat dilihat dari tabel 1 sampai
dengan 3 agar dapat mengetahui titik permasalahan yang terjadi.
Kata kunci: Produk Domestik Regional Bersih (PDRB); Pendapatan
Per Kapita; Hubungan Antara Konsep Pendapatan
Nasional
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
Arvin Lim, Alfiandi Wolvinson, Cerina, Ricky Wibowo dan Sweet Chen 466
Abstract
The economy in Central Java has grown very well, but the increase has
not occurred evenly uniting local and urban areas. This examination
was led to seek the central Java monetary development conference in
2010-2020, to provide an outline for local areas, public authorities and
various foundations of the current financial condition in Central Java
Province. This examination utilizes information from the BPS Central
Statistics Agency's online website for additional preparation utilizing
IWtechnique, Klassen Typology and LQ. The pace of development of
central Java Province GDP in 2020 has been reduced in contrast to
2019. In the search for public salaries, there are several methodologies,
in particular the creation approach, the payment approach and the
usage approach. From the level of public salaries, at the time it was
partitioned by the population, it would be found to pay per capita of the
state. In addition, he also examined the relationship between the idea of
public payments. This study aims to find out the calculation of revenues
in Central Java and the factors that cause it. This research uses
quantitative analysis method. The method used to test the hypothesis of
regression analysis. The results of the data analysis in this study can be
concluded several things, namely the GDP growth rate of Central Java
2010 has decreased compared to 2019 has increased but for 2019-2020
it decreased. This is inversely proportional to the income per capita
that continues to increase compared to the previous period. and can be
seen from table 1 to 3 in order to know the problem point that occurred.
Keywords: Net Regional Domestic Product (GDP); Per Capita
Income; The Relationship Between The Concept of
National Income
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara berkembang dan memiliki jumlah penduduk
terbesar ke 4 di dunia yang tentunya tidak dapat terlepaskan dari masalah yang
terkait dengan ketenagakerjaan (Iksan et al., 2020). Masalah ketenagakerjaan yang sering
dihadapi Indonesia adalah angkatan kerja yang terlalu cepat, namun tidak diimbangi
dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia (Rohani, 2012). Peningkatan pertumbuhan
yang terjadi di Provinsi DIY dan Jawa Tengah terbukti memiliki masalah potensial
karena pertumbuhan tidak diikuti oleh ekuitas pendapatan masing-masing kabupaten
(Larasati, 2017). Beberapa daerah di Provinsi DIY dan Jawa Tengah, misalnya Kota
Semarang, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kudus, Kota Surakarta dan Kota Magelang
memiliki pendapatan per kapita sangat tinggi (Sasana, 2016), tetapi daerah lain memiliki
pendapatan per kapita yang sangat rendah. Wilayah yang memiliki pendapatan per kapita
yang relatif rendah adalah Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten
Tegal, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon
dan Kabupaten Gunung Kidul.
Pendapatan Nasional dapat berarti Produk Domestik Bruto (PDB), juga dapat
berarti Produk Nasional Bruto atau PNP dan dapat berarti Pendapatan Nasional, yang
juga merupakan pemahaman Pendapatan Nasional, dari tiga konsep sebelumnya, masih
ada konsep lain yang digunakan untuk mengevaluasi pencapaian ekonomi suatu negara
setiap tahun. Dapat dikatakan bahwa suatu ekonomi tumbuh apakah pendapatan per
kapita dalam durasi cenderung meningkat.
Vol. 1, No. 6, pp. 465-471, June 2021
467 http://sostech.greenvest.co.id
Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk menentukan kondisi pertumbuhan
ekonomi Provinsi Jawa Tengah pada periode 2020. Analisis dilakukan dengan
menggunakan data ekonomi Provinsi Jawa Tengah dan Periode Kabupaten/Kota 2015-
2019 yang diproses dengan metode sederhana yang mencakup Indeks Williamson
Klassen dan Rasio Lokasi. Diharapkan untuk memberikan gambaran umum masyarakat,
pemerintah dan lembaga-lembaga lain terhadap kondisi ekonomi saat ini di Provinsi Jawa
Tengah dan menjadi pertimbangan dalam pengembangan strategi yang tepat untuk
melakukan kesejahteraan ekonomi.
Tujuan menjelajahi pendapatan nasional adalah untuk mengevaluasi tingkat
kemajuan dan pertumbuhan suatu negara, untuk mendapatkan pemikiran maksimum atas
nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh Dígaro dalam setahun, dan untuk membuat
konsep program lama perkembangan term manfaat menjelajahi pendapatan nasional
adalah untuk mengetahui tentang perjanjian dalam perekonomian suatu negara, dapat
membandingkan kondisi ekonomi antara daerah atau antara provinsi dan juga dapat
membandingkan kondisi ekonomi negara lain dengan negara-negara lain.
Tabel 1 : Pendapatan PDRB Jawa Tengah 2010-2020
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Products
2010
623.224.621,33
2011
692.561.627,45
2012
754.529.436,05
2013
830.016.016,43
2014
922.471.181,11
2015
1.010.986.637
2016
1.087.316.682,68
2017
1.172.794.523,68
2018
1.268.261.165,59
2019
1.361.567.356,73
2020
1.348.600.397,72
Sumber: Jateng BPS
Jika ketimpangan di Indonesia dilihat berdasarkan provinsi, terdapat lima provinsi
dengan tingkat ketimpangan di atas 0,40 pada tahun 2017, yaitu DKI Jakarta sebesar
0,413, Jawa Barat sebesar 0,403, Yogyakarta sebesar 0,432, Sulawesi Selatan 0,407 dan
Gorontalo sebesar 0,430 (Nadya & Syafri, 2019) dan dapat dilihat bahwa pendapatan di
tahun 2020 mengalami penurunan, bisa dikarenakan beberapa faktor, contohnya seperti
pandemik Covid-19 yang terjadi dan berikut adalah rata-rata laju pertumbuhan PDRB
Jawa Tengah di berbagai wilayah. Ekonomi klasik dan ekonomi neoklastik seperti Adam
Smith, David Ricardo menjelaskan bahwa setidaknya ada beberapa faktor yang dapat
memengaruhi pertumbuhan suatu negara, yaitu jumlah penduduk. Dari tindakan modal,
sumber daya alam dan luas lahan dan perkembangan teknologi. Oleh sebab itu, daerah
dapat melaksanakan pungutan dalam bentuk penerimaan pajak, retribusi, dan penerimaan
lainnya yang sah yang diatur dalam Undang-Undang (Yasin, 2020).
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
Arvin Lim, Alfiandi Wolvinson, Cerina, Ricky Wibowo dan Sweet Chen 468
Gambar 1. Laju Pertumbuhan Rata-Rata PDRB Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah
Adapun salah satu indikator untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembangunan
ekonomi yang terjadi yaitu dengan melihat pertumbuhan ekonomi pada wilayah tersebut
(Hidayah & Tallo, 2020). Analisis tipologi Klassen dapat digunakan untuk
menggambarkan pola dan struktur pertumbuhan eknomidi masing-masing daerah
otonomi baru. Menurut (Ciptawaty, 2019) analisis tipologi Klassen digunakan karena ada
hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan proses pengembangan satu dimensi dan
diukur dengan meningkatkan hasil dan hasil pendapatan (Sari et al., 2019).
Dalam upaya menentukan kontribusi sektor bisnis pada perekonomian Provinsi
Tengah Jawa, analisis tipologi sektoral Klassen dilakukan. Hasil analisis tidak
menunjukkan bahwa keberadaan sektor yang lebih tinggi yang memiliki kontribusi tinggi
terhadap perekonomian.
Tabel 2. Tipologi Klassen
Tipologi Klassen
Potensial
Industri pengolahan, Kontruksi dan
Perdagangan (Besar dan Eceran)
Berkembang
Informasi dan Komunikasi, Real Estate,
Jasa Perusahaan, Jasa Pendidikan, Jasa
Kesehatan, Kegiatan Sosial dan Jasa
Lainnya
Terbelakang
Pengadaan Listrik dan Gas, Pengadaan Air,
Pengelolaan dan Jasa Asuransi Keuangan
Sumber: Publikasi Provinsi Jawa Tengah dalam Angka Periode 2010-2020 (Data diolah)
Location Quotient (LQ) menurut (Wati & Arifin, 2019) ini adalah metode tidak
langsung dari ekonomi dasar yang membandingkan bagian dari pekerjaan atau nilai
sektor-sektor tertentu di daerah yang diinginkan dengan bagian dari pekerjaan atau nilai
Vol. 1, No. 6, pp. 465-471, June 2021
469 http://sostech.greenvest.co.id
tambah yang sama dari sektor di tingkat nasional. Dalam upaya menentukan
pengembangan sektor bisnis pada periode itu.analisis DLQ dilakukan. Sektor dengan
koefisien DLQ terbesar atau sama dengan satu (≥ 1) menunjukkan bahwa sektor ini dapat
diharapkan menjadi sektor dasar, sedangkan sektor dengan nilai DLQ kurang dari satu
(<1) menunjukkan bahwa sektor ini tidak dapat diharapkan akan menjadi sektor dasar di
masa depan. Nilai DLQ pada tabel 3 menunjukkan keberadaan suatu sektor yang
memiliki harapan untuk menjadi sektor dasar, yaitu industri pengolahan, perdagangan
(besar dan pengecer) dan perbaikan otomotif dan sepeda motor. Sementara sektor bisnis
yang memiliki koefisien DLQ terendah meliputi sektor penambangan, penggalian dan
layanan perusahaan. Dengan cara ini, harapan sektor ini menjadi atasan sektor yang
sangat rendah.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif, yaitu metode yang
digunakan untuk menganalisis data yang terkait dengan pengaruh pendapatan lokal, dana
alokasi umum, dana penugasan khusus dan dana partisipasi imbalan dalam perhitungan
karyawan dan angka statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah kabupaten dan kota-
kota di Provinsi Tengah Jawa, yang mencakup 29 wilayah dan 6 wilayah kota sehingga
total luas populasi di luar 35 data yang digunakan adalah populasi seperti sampel.
Dalam penelitian ini, uji statistik nonparametrik dari Kolmogorov-Smirnov (K-S)
diuji menggunakan. Mereka dapat dikatakan bahwa data normal jika memiliki nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05. Metode yang digunakan untuk menguji hipotesis
analisis regresi. Multiple linear adalah Dalam analisis statistik digunakan untuk
menentukan efek dari beberapa variabel independen dalam variabel dependen (Darmawan
et al., 2019). Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pendapatan regional asli
(PAD), PDRP Ini adalah nilai total produk barang dan jasa yang diproduksi oleh wilayah
tertentu (wilayah) dalam waktu tertentu tanpa melihat faktor properti. Pertumbuhan
ekonomi suatu wilayah diperoleh dari peningkatan PDB berdasarkan harga konstan yang
mencerminkan peningkatan produk dan layanan produk (Vinda, 2021).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Produk-produk nasional regional mentah dalam harga pasar adalah nilai tambah
dari nilai bruto yang muncul dari semua sektor ekonomi di suatu daerah (Prasetyaningsih,
2015). Menambahkan nilai adalah nilai tambah dari kombinasi faktor produksi dan bahan
baku dalam proses produksi (Purwaningsih, 2015).
Perbedaan antara konsep bersih di sini dan konsep kasar, adalah disebabkan oleh
konsep kasar di atas. Susut nilai masih termasuk di dalamnya, sementara dalam konsep
komponen susut nilai bersih ini telah dikeluarkan. Oleh itu, produk kasar serantau negara
berdasarkan harga pasaran susut nilai yang dikurangkan akan diperolehi oleh produk
kebangsaan serantau bersih berdasarkan harga pasaran.
Hasil analisis data dalam penelitian ini yaitu tingkat pertumbuhan PDB Jawa
Sentral 2010 telah menurun dibandingkan 2019 mengalami peningkatan akan tetapi untuk
2019-2020 itu menurun. Ini berbanding terbalik dengan pendapatan per kapita yang terus
meningkat dibandingkan periode sebelumnya. dan dapat dilihat dari table 1 sampai
dengan 3 agar dapat mengetahui titik permasalahan yang terjadi. Berdasarkan metode
tipologi Klassen, sebagian besar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah termasuk dalam
bidang relatif, sehingga perhatian dan strategi khusus, terutama dari lembaga pemerintah
dengan menangani kondisi ini. Upaya yang dapat dilakukan memaksimalkan sektor bisnis
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
Arvin Lim, Alfiandi Wolvinson, Cerina, Ricky Wibowo dan Sweet Chen 470
bahwa, sesuai dengan analisis metode tipologi Klassen, masih dalam kategori potensial,
diharapkan akan dipicu dan ditingkatkan oleh perekonomian di daerah tertunda. Analisis
Rasio Lokasi dibuat sebagai upaya untuk mengetahui perkembangan sektor bisnis di Jawa
Tengah, hasilnya menunjukkan bahwa sektor bisnis atas yang dimiliki oleh Provinsi
Tengah Jawa adalah layanan pengolahan dan pendidikan bisnis sektor. Namun, ada sektor
bisnis yang masih dalam tahap pengembangan di provinsi tengah Jawa yang mencakup
sektor bisnis, perbaikan dan sepeda motor mobil; Selain akomodasi, makan dan penyedia
minum, sementara bisnis lainnya, mereka masih dalam kategori penundaan. Namun, itu
menunjukkan perlunya studi tambahan untuk mengetahui strategi dan sektor bisnis, yang
dapat menjadi prioritas untuk berkembang menjadi sektor bisnis superior lainnya di
Provinsi Tengah Jawa (Prasetyawan, 2015).
KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu tingkat pertumbuhan PDB Jawa Sentral 2010
telah menurun dibandingkan 2019 mengalami peningkatan akan tetapi untuk 2019-2020
itu menurun. 2. Berdasarkan metode tipologi Klassen, sebagian besar kabupaten / kota di
provinsi Jawa Tengah termasuk dalam bidang relatif. Analisis Rasio Lokasi (LQ) dibuat
sebagai upaya untuk mengetahui perkembangan sektor bisnis di Jawa Tengah
BIBLIOGRAPHY
Ciptawaty, U. (2019). Pola Pertumbuhan Ekonomi Daerah Otonomi Baru (DOB)
Berdasarkan Tipologi Klassen di Provinsi Lampung. Jurnal Ekonomi
Pembangunan, 8(2), 136143.
Darmawan, A., Kurnia, K., & Rejeki, S. (2019). Pengetahuan Investasi, Motivasi
Investasi, Literasi Keuangan Dan Lingkungan Keluarga Pengaruhnya Terhadap
Minat Investasi Di Pasar Modal. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Keuangan, 8(2), 44
56.
Hidayah, R. A. D. N., & Tallo, A. J. (2020). Analisis Ekonomi Provinsi Jawa Tengah
Periode 2015-2019 dengan Metode Indeks Williamson, Tipologi Klassen dan
Location Quotient. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 6(3), 339350.
Iksan, S. A. N., Arifin, Z., & Suliswanto, M. S. W. (2020). Pengaruh Upah Minimum
Provinsi, Investasi dan PDRB Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Indonesia.
Jurnal Ilmu Ekonomi JIE, 4(1), 4255.
Larasati, I. (2017). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2010-2016. Universitas Islam
Indonesia.
Nadya, A., & Syafri, S. (2019). Analisis Pengaruh Faktor Pertumbuhan Ekonomi,
Pendidikan, dan Pengangguran terhadap Ketimpangan Distribusi Pendapatan di
Indonesia. Media Ekonomi, 27(1), 3752.
Prasetyaningsih, E. D. W. (2015). Strategi Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis
Komoditas Salakdi Kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara. Teknik PWK
(Perencanaan Wilayah Kota), 4(4), 514529.
Prasetyawan, E. (2015). Analisis Keterkaitan Sektor Industri Pengolahan Dan Sektor
Pertanian Dalam Perekonomian Jawa Timur. Universitas Jember.
Purwaningsih, R. (2015). Analisis nilai tambah produk perikanan lemuru Pelabuhan
Muncar Banyuwangi. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 14(1), 1323.
Rohani, R. (2012). Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Ketersediaan Lapangan
Kerja di Kabupaten Sidenreng Rappang. PRAJA: Jurnal Ilmiah Pemerintahan, 1(1),
Vol. 1, No. 6, pp. 465-471, June 2021
471 http://sostech.greenvest.co.id
5171.
Sari, I. P., Riyono, B., & Supandi, A. (2019). Indeks Pembangunan Manusia di Madura:
Analisis Tipologi Klassen. Journal of Applied Business and Economics (JABE) Vol,
6, 8295.
Sasana, H. (2016). Pengaruh Belanja Pemerintah Daerah Dan Pendapatan Perkapita
Terhadap Indeks Pembangunan Manusia (Studi Kasus Di Kabupaten/Kota Provinsi
Jawa Tengah). Media Ekonomi Dan Manajemen, 25(1).
Vinda, M. (2021). Analisis Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Kabupaten
Lampung Tengah Tahun 2011-2018). Uin Raden Intan Lampung.
Wati, R. M., & Arifin, A. (2019). Analisis Location Quotient dan Shift-Share Sub Sektor
Pertanian di Kabupaten Pekalongan Tahun 2013-2017. Jurnal Ekonomi-QU, 9(2).
Yasin, M. (2020). Analisis Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Pembangunan terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten/Kota Jawa Timur. COSTING: Journal of
Economic, Business and Accounting, 3(2), 465472.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International Licensed