116
Kaysa Ramadhani
PENERAPAN TEKNOLOGI BLOCKCHAIN DALAM SISTEM MANAJEMEN
KESEHATAN ELEKTRONIK
Kaysa Ramadhani
Universitas Janabadra Yogyakarta, Indonesia
Email: keysaramadhani2810@gmail.com
Abstrak
Teknologi blockchain telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, merambah ke berbagai bidang,
termasuk layanan kesehatan Teknologi blockchain memiliki dampak yang signifikan dalam industri
kesehatan, tetapi belum ada studi komprehensif yang menilai dampak tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
memberikan gambaran umum tentang berbagai aplikasi kesehatan berbasis blockchain, dengan fokus pada
perkembangan terbaru. Teknologi blockchain dapat memberikan solusi keamanan informasi yang kuat dan
handal. Data yang disimpan dalam blockchain bersifat aman dan valid karena disimpan dalam bentuk blok
yang tersambung satu sama lain dan dienkripsi. Industri perawatan kesehatan memiliki potensi yang besar
untuk memanfaatkan teknologi blockchain. Teknologi ini dapat digunakan untuk mendukung pendekatan
yang lebih berpusat pada pasien, menghubungkan sistem yang berbeda, dan meningkatkan keakuratan catatan
medis elektronik.
Kata kunci: Blockchain, Rekam Medis Elektronik, Teknologi Kesehatan.
Abstract
Blockchain technology has developed rapidly in recent years, penetrating into various fields, including
healthcare Blockchain technology has a significant impact in the healthcare industry, but there has been no
comprehensive study assessing that impact. This research aims to provide an overview of various blockchain-
based healthcare applications, focusing on the latest developments. Blockchain technology can provide a
robust and reliable information security solution. Data stored on a blockchain is secure and valid because it
is stored in blocks that are connected to each other and encrypted. The healthcare industry has great potential
to utilize blockchain technology. It can be used to support a more patient-centered approach, connect
disparate systems, and improve the accuracy of electronic medical records.
Keywords: Blockchain, Elektronik medical Record, Health Tecnology
PENDAHULUAN
Saat ini Teknologi Informasi dan Komunikasi telah berkembang pesat di dunia kita, serta
memainkan peran yang penting dalam aspek-aspek kehidupan, salah satu sistem yang dapat dipengaruhi
oleh kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah suatu jaringan yang terdiri atas organisasi,
aktivitas, sumber daya manusia, dan aspek lainnya yang lebih dikenal dengan sebutan Supply Chain
Management (Janssen et al., 2020). Penerapan teknologi seperti Blockchain, Internet-of-Things,
jaringan sensor nirkabel, Cloud Computing, dan Machine Learning dinilai dapat meningkatkan efisiensi
Supply Chain Management dan manajemen kualitas produk (Helo & Shamsuzzoha, 2020)
Blockchain adalah teknologi penyimpanan dan pencatatan data yang awalnya digunakan untuk
mata uang kripto (Wikarsa et al., 2022). Teknologi blockchain pertama kali diperkenalkan oleh Satoshi
Nakamoto dalam makalahnya "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System". Makalah tersebut
memaparkan dasar-dasar matematika dan algoritma yang memungkinkan Bitcoin, mata uang kripto
pertama. Teknologi blockchain tidak hanya digunakan dalam mata uang kripto, tetapi juga dalam
berbagai aplikasi keuangan dan bisnis lainnya. Teknologi ini memiliki potensi untuk merevolusi cara
kita menyimpan, berbagi, dan memverifikasi data (Depaul, 2017). Blockchain adalah sistem
penyimpanan data yang terdistribusi dan tidak dapat diubah. Blockchain terdiri dari kumpulan blok
yang saling terhubung. Setiap blok berisi informasi transaksi, stempel waktu, dan hash dari blok
sebelumnya. Hash adalah kode unik yang dihasilkan dari data blok. Stempel waktu menunjukkan bahwa
data transaksi ada pada saat blok dibuat. Blok-blok tersebut saling terhubung satu sama lain sehingga
Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 4, Number 2, Februari 2024
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
117
Kaysa Ramadhani
membentuk rantai.(Teknik et al., 2023). Teknologi blockchain telah berkembang pesat dalam beberapa
tahun terakhir dan telah merambah berbagai bidang, termasuk pelayanan Kesehatan Cahyono &
Hadikurniawati, (2023) Teknologi ini memiliki sistem keamanan dokumen yang dapat melindungi data
privasi pasien, termasuk data rekam medis. (Zebua et al., 2022).
Teknologi blockchain memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam
industri kesehatan. Blockchain dapat digunakan untuk menghubungkan sistem yang berbeda, mengelola
data rekam medis secara lebih akurat, dan berbagi data secara aman. Blockchain juga dapat digunakan
untuk mendukung berbagai aplikasi kesehatan, seperti resep obat, manajemen rantai pasokan, dan
kehamilan (Aini et al., 2022). Selain itu, teknologi blockchain dapat meningkatkan keamanan data
rekam medis, seperti integritas data. Hal ini dikarenakan penyimpanan rekam medis berbasis kertas
dapat menimbulkan masalah, seperti data rekam medis yang terpecah dari satu rumah sakit ke rumah
sakit lainnya. Oleh karena itu, beberapa fasilitas kesehatan ingin beralih dari penyimpanan rekam medis
berbasis kertas ke berbasis elektronik. Penggunaan rekam medis berbasis elektronik dapat
meningkatkan ketersediaan data rekam medis Ariani, (2023), karena terdapat mekanisme berbagi data
yang memudahkan akses data rekam medis untuk perawatan pasien. Berbagi data rekam medis
merupakan salah satu langkah penting dalam meningkatkan kualitas fasilitas kesehatan, sehingga dapat
memastikan kualitas perawatan kesehatan yang lebih baik (Setiawan et al., 2020).
Penelitian terkait teknologi blockchain sudah banyak dilakukan salah satunya yang dilakukan
oleh Sianturi & Oklilas, (2022) yang mengatakan bahwa teknologi blockchain dikenal dengan
keamanan data yang baik dengan hash function-nya. Blockchain dinilai dapat dengan baik bila
diimplementasikan di area Supply Chain Management. Untuk kemudahan pengumpulan data selama
proses Supply Chain Management berlangsung, Sensor RFID juga dapat diintegrasikan kedalam
system, sehingga lebih mudah untuk melakukan perhitungan dan pengumpulan data dati produk yang
berjalan pada system Supply Chain Management itu sendiri
METODE PENELITIAN
Penerapan teknologi blockchain dalam manajemen Kesehatan elektronik ini akan menggunakan
pendekatan kualitatif dengan melakukan studi literatur dan analisis terhadap berbagai sumber literatur
yang terkait dengan teknologi blockchain dan manajemen Kesehatan elektronik informasi. Metode ini
akan membantu dalam memahami dan mengevaluasi implementasi teknologi blockchain dalam
manajemen Kesehatan elektronik (Adlini et al., 2022; Elan Maulani et al., 2023)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Seperti yang kita ketahui, teknologi saat ini berkembang sangat pesat, tidak hanya di satu bidang,
tetapi di semua bidang, termasuk pendidikan, ekonomi, dan Kesehatan. Peraturan Kemenkes
KEPMENKES NO.371/2007 menyatakan bahwa tenaga medis bertanggung jawab atas
penyelenggaraan pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan rekam medis. Pelayanan rekam medis saat
ini ada yang dilakukan secara manual dan digital, tetapi keduanya masih belum sempurna(Zebua et al.,
2022). Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem yang mampu menjamin integritas dan privasi data
rekam medis. Teknologi blockchain dapat menjadi solusi untuk permasalahan tersebut karena
memberikan tingkat keamanan yang tinggi, termasuk integritas data(Setiawan et al., 2020). Teknologi
blockchain memiliki potensi untuk mengubah industri pelayanan kesehatan dengan meningkatkan
efisiensi, keamanan, dan privasi manajemen data layanan Kesehatan. Berikut adalah aplikasi utama
blockchain dalam layanan kesehatan:
1. Catatan Medis Elektronik (EMR): Blockchain dapat digunakan untuk membuat database catatan
kesehatan pasien yang terdesentralisasi dan aman, sehingga dapat diakses oleh penyedia layanan
kesehatan mana pun. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi pemberian layanan kesehatan dan
mengurangi kesalahan. Pasien juga dapat mengontrol data kesehatan mereka sendiri.
2. Berbagi Data Klinis (CDS): Blockchain dapat digunakan untuk berbagi data medis antara berbagai
pihak di bidang kesehatan, sambil menjaga keamanan, privasi, dan akurasi data. Hal ini dapat
118
Kaysa Ramadhani
meningkatkan efisiensi pengelolaan data kesehatan, akurasi data kesehatan, dan keamanan dan
privasi data kesehatan.
3. Uji Klinis (CT): Blockchain dapat digunakan untuk merampingkan proses uji klinis dengan
mengelola data secara aman dan transparan. Hal ini dapat meningkatkan kecepatan, keakuratan, dan
efisiensi uji klinis.
4. Manajemen Rantai Pasokan (SCM): Blockchain dapat digunakan untuk melacak seluruh rantai
pasokan obat-obatan, mulai dari pembuatan hingga distribusi. Hal ini dapat memastikan keaslian
dan keamanan obat-obatan, serta mengurangi risiko produk palsu atau di bawah standar.
5. Data Perangkat Medis (MDD): Blockchain dapat digunakan untuk mengelola dan mengamankan
data yang dihasilkan oleh perangkat medis. Hal ini dapat meningkatkan hasil pasien dan mengurangi
kesalahan.
6. Pemantauan Pasien Jarak Jauh (RPM): Blockchain dapat digunakan untuk memungkinkan pasien
dan penyedia layanan kesehatan untuk memantau kondisi pasien melalui teknologi internet, seperti
perangkat wearable, sensor, atau aplikasi mobile. Hal ini dapat meningkatkan kualitas perawatan
pasien.
7. Asuransi Kesehatan (HI): Blockchain dapat digunakan untuk menyimpan dan mengelola informasi
asuransi kesehatan dengan aman. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi pemrosesan
klaim, serta mengurangi penipuan (Cahyono & Hadikurniawati, 2023).
Pengembangan rekam medis elektronik (EMR) dapat mengurangi kesalahan medis yang
disebabkan oleh tulisan dokter yang sulit dibaca. Selain itu, EMR juga dapat meningkatkan kualitas
perawatan kesehatan dengan mengubah cara pasien berinteraksi dengan sistem perawatan kesehatan.
Perubahan ini meliputi peningkatan keamanan, efektivitas, ketepatan waktu, dan keterpusatan pada
pasien(Bisnis et al., 2022).
Penggunaan teknologi digital dalam pelayanan kesehatan memiliki banyak manfaat. Pertama,
dapat memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan. Kedua, dapat memperluas
jangkauan layanan kesehatan ke daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau. Ketiga, dapat menjadi
sarana penelitian untuk mengembangkan teori dan konsep pelayanan kesehatan. Secara teori, pelayanan
publik yang berkualitas merupakan hal yang penting untuk meningkatkan daya saing dan kemajuan
suatu negara. Penggunaan teknologi digital dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publik. Teknologi digital dapat mengatasi berbagai masalah dalam pelayanan publik, seperti
masalah geografis, waktu, dan sosial ekonomis. Selain itu, teknologi digital juga dapat meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dan kinerja pelayanan publik secara keseluruhan. Dengan kata lain,
penggunaan teknologi digital dalam pelayanan kesehatan dapat membuat pelayanan kesehatan menjadi
lebih efektif. Namun, untuk menerapkan teknologi digital dalam pelayanan kesehatan, tentu ada
beberapa hambatan dan kendala yang perlu dihadapi, seperti masalah sumber daya manusia, finansial,
kebijakan, dan keamanan (Jurnal et al., 2018).
KESIMPULAN
Penelitian ini membahas perkenalan tentang teknologi blockchain dan aplikasinya dalam bidang
kesehatan. Awalnya diperkenalkan sebagai teknologi penyimpanan data untuk mata uang kripto,
blockchain kini telah merambah berbagai aplikasi keuangan dan bisnis. Blockchain, yang terdiri dari
blok-blok yang saling terhubung, menawarkan sistem penyimpanan data terdistribusi dan tidak dapat
diubah. Penerapannya dalam industri kesehatan membawa potensi revolusioner dalam efisiensi dan
keamanan, terutama dalam manajemen rekam medis elektronik. Metode penelitian yang digunakan
dalam artikel ini adalah pendekatan kualitatif dengan studi literatur dan analisis sumber-sumber terkait
teknologi blockchain dan manajemen kesehatan elektronik. Hasilnya membahas potensi blockchain
dalam mengubah layanan kesehatan, termasuk penggunaannya dalam catatan medis elektronik, berbagi
data klinis, uji klinis, manajemen rantai pasokan, data perangkat medis, pemantauan pasien jarak jauh,
119
Kaysa Ramadhani
dan asuransi kesehatan. Penggunaan teknologi digital dalam pelayanan kesehatan juga dibahas dengan
menyoroti manfaat dan tantangan yang mungkin dihadapi, termasuk kendala sumber daya manusia,
finansial, kebijakan, dan keamanan
BIBLIOGRAPHY
Adlini, M. N., Dinda, A. H., Yulinda, S., Chotimah, O., & Merliyana, S. J. (2022). Metode Penelitian
Kualitatif Studi Pustaka. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 6(1), 974980.
Aini, Q., Sunarya, P. A., Azizah, N., & Putri, A. A. (2022). Pemanfaatan Teknologi Blockchain Pada
Bidang Kesehatan Dengan Sistematik Literatur Review. 332336.
Ariani, S. (2023). Analisis Keberhasilan Implementasi Rekam Medis Elektronik Dalam Meningkatkan
Efisiensi Dan Mutu Pelayanan. Jurnal Kesehatan Dan Kedokteran, 2(2), 714.
Bisnis, J. M., Model, S., Memahami, U., Dokter, P., Teknologi, A., Kadek, B., Cahyawan, D., Luh, ),
& Mahyuni, P. (2022). Penerapan Electronic Medical Record Di Rumah Sakit. 19(1), 140167.
Cahyono, T. D., & Hadikurniawati, W. (2023). BLOCKCHAIN UNTUK APLIKASI IOT
HEALTHCARE: STUDI LITERATUR. Dinamik, 28(2).
Https://Doi.Org/10.35315/Dinamik.V28i2.9576
Depaul, U. (2017). Apa Itu Blockchain?
Elan Maulani, I., Herdianto, T., Febri Syawaludin, D., & Oga Laksana, M. (2023). Penerapan Teknologi
Blockchain Pada Sistem Keamanan Informasi. Jurnal Sosial Teknologi, 3(2), 99102.
Https://Doi.Org/10.59188/Jurnalsostech.V3i2.634
Helo, P., & Shamsuzzoha, A. H. M. (2020). Real-Time Supply ChainA Blockchain Architecture For
Project Deliveries. Robotics And Computer-Integrated Manufacturing, 63, 101909.
Janssen, M., Weerakkody, V., Ismagilova, E., Sivarajah, U., & Irani, Z. (2020). A Framework For
Analysing Blockchain Technology Adoption: Integrating Institutional, Market And Technical
Factors. International Journal Of Information Management, 50, 302309.
Jurnal, P. :, Masyarakat, K., Yani, A., & Kesehatan, B. P. (2018). Pemanfaatan Teknologi Dalam
Bidang Kesehatan Masyarakat Utilization Of Technology In The Health Of Community Health.
Artikel XII, 8(1).
Setiawan, E. P., Bhawiyuga, A., & Siregar, R. A. (2020). Pengembangan Sistem Rekam Medis Rumah
Sakit Dengan Multi User Rest Server Berbasis Permissioned Blockchain Menggunakan
Framework Hyperledger. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer; Vol 4
No 1 (2020), 4(1), 110.
Sianturi, A. T. L., & Oklilas, A. F. (2022). Penerapan Teknologi Blockchain Pada Sistem Supply Chain
Management Yang Terintegrasi Dengan Sensor RFID (Paper Review). Jurnal Sistem Informasi
(JSI), 14(1), 26222634.
Teknik, D., South, U. N., Listrik, T., Park, U. M., & Park, C. (2023). Penerapan Blockchain Dalam
Sistem Layanan Kesehatan: Suatu Tinjauan 1.
Wikarsa, L., Suwanto, T., & Lengkey, C. (2022). Implementasi Algoritma Konsensus Proof-Of-Work
Dalam Blockchain Terhadap Rekam Medis Implementation Of Proof-Of-Work Consensus
Algorithm In Blockchain For Medical Records. Jurnal_Pekommas_Vol._7_No._1, 7(1), 4152.
Https://Doi.Org/10.30818/Jpkm.2022.2070105
Zebua, S., Mardiana, Haryani, H., Rahayu, S., & Sanjaya, Y. (2022). Recchain: Record Catatan
Kesehatan Elektronik Berdasarkan Teknologi Blockchain. 2022: Seminar Nasional Penelitian Dan
Pengabdian Kepada Masyarakat CORISINDO, 3237.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
License