69
Zaenul Yufita, Revia Oktaviani, Harjuni Hasan, Tommy Trides, Agus winarno
PENENTUAN FAKTOR KEAMANAN LERENG SIMPANG PASIR DI
KECAMATAN PALARAN DENGAN METODE LIMIT EQUILIBRIUM
Zaenul Yufita, ⁠Revia Oktaviani, ⁠Harjuni Hasan, ⁠Tommy Trides, Agus winarno
Universitas Mulawarman, Indonesia
Email: zaenulyufita@gmail.com, revia.oktaviani@gmail.com
Abstrak
Kemantapan (stabilitas) lereng merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam pekerjaan yang
berhubungan dengan penggalian dan penimbunan tanah, batuan dan bahan galian, karena menyangkut
persoalan keselamatan manusia (pekerja), keamanan peralatan serta kelancaran produksi. Tujuan penelitian
yang dilakukan ini adalah ntuk mengetahui nilai kekuatan batuan lereng. Untuk mengetahui nilai faktor
keamanan lereng. Metode yang digunakan dalam analisis kestabilan lereng adalah metode kesetimbangan
batas (limit equilibrium). Analisis kestabilan lereng yang didasarkan pada konsep analisis kesetimbangan
batas, yaitu dengan menghitung kesetimbangan statik dan mengabaikan adanya tegangan-regangan pada
lereng. Dari Hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk sifat fisik batuan didapatkan nilai bobot isi asli rata-
rata yaitu 1.67 gr/cc. Untuk pengujian sifat mekanik didapatkan nilai kekuatan batuan yaitu 3.778 MPa. Nilai
GSI yang diperoleh yaitu 63. Untuk Kriteria Keruntuhan Hoek-Brown didapatkan nilai mb yaitu 4.534, nilai
s yaitu 0.016, dan nilai a yaitu 0.5. Analisis Faktor keamanan lereng dilakukan pada 3 section yaitu A-A’, B-
B’ dan C-C, untuk nilai FK statis berturut-turut yaitu 5.218, 4.3 dan 4.674. Nilai FK statis pada kondisi jenuh
berturut-turut yaitu 3.08, 1.858, dan 3.143. Untuk nilai FK dinamis beturut-turut yaitu 3.021, 2.185, dan2.677.
Nilai FK dinamis pada kondisi jenuh berturut-turut yaitu 0.97, 0.467, dan 0.96. Nilai faktor keamanan lereng
dinamis pada kondisi jenuh termasuk tidak aman. Sehingga diberikan rekomendasi geometri lereng yaitu
tinggi bemch 5 m, lebar berm 3 m dengan kemiringan 45°.
Kata kunci: Kestabilan lereng, faktor keamanan, kesetimbangan batas
Abstract
The stability of the slope is a very important factor in work related to the excavation and stockpiling of soil,
rocks and excavated materials, because it involves issues of human safety (workers), equipment security and
smooth production. The purpose of this research is to determine the strength value of slope rocks. To find out
the value of the slope safety factor. The method used in slope stability analysis is the limit equilibrium method.
Slope stability analysis is based on the concept of boundary equilibrium analysis, which is by calculating
static equilibrium and ignoring the presence of stresses on the slope. From the results of research that has
been done, for the physical properties of rocks, the average original content weight value is 1.67 gr / cc. For
testing mechanical properties, the strength value of rocks is 3,778 MPa. The GSI value obtained is 63. For
the Hoek-Brown Collapse Criterion, the mb value is 4.534, the s value is 0.016, and the a value is 0.5. Slope
safety factor analysis was carried out in 3 sections, namely A-A', B-B' and C-C, for static FK values of 5,218,
4.3 and 4,674 respectively. Static FK values at saturated conditions are 3.08, 1.858, and 3.143 respectively.
For dynamic FK values, they are 3,021, 2,185, and 2,677, respectively. Dynamic FK values under saturation
conditions are 0.97, 0.467, and 0.96 respectively. The value of dynamic slope safety factors under saturated
conditions is unsafe. So that the slope geometry recommendation is given, namely bemch height 5 m, berm
width 3 m with a slope of 45 °.
Keywords: Slope stability, safety factor, limit equilibrium
PENDAHULUAN
Menurut Nuryanto & Wulandari, (2017), Permukaan tanah yang tidak selalu membentuk bidang
datar atau mempunyai perbedaan elevasi antara tempat yang satu dengan yang lain sehingga membentuk
suatu lereng (slope). Perbedaan elevasi tersebut pada kondisi tertentu dapat menimbulkan kelongsoran
lereng sehingga dibutuhkan suatu analisis stabilitas lereng (Faisal et al., 2022).
Menurut Sundari & Krisnasiwi, (2022), Kemantapan (stabilitas) lereng merupakan suatu faktor
Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 4, Number 1, Januari 2024
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
70
Zaenul Yufita, Revia Oktaviani, Harjuni Hasan, Tommy Trides, Agus winarno
yang sangat penting dalam pekerjaan yang berhubungan dengan penggalian dan penimbunan tanah,
batuan dan bahan galian, karena menyangkut persoalan keselamatan manusia (pekerja), keamanan
peralatan serta kelancaran produksi. Keadaan ini berhubungan dengan terdapat dalam bermacam-
macam jenis pekerjaan, misalnya pada pembuatan jalan, bendungan, penggalian kanal, penggalian
untuk konstruksi, penambangan dan lain-lain. Stabilitas lereng merupakan metode yang digunakan
untuk mendapatkan nilai faktor aman dari bidang longsor yang potensial dari lereng (Irawan et al., 2023;
Rajagukguk et al., 2014). Lereng dikatakan stabil apabila gaya yang menahan lebih besar dari pada gaya
yang menggerakan.
Lereng yang ada pada Jalan Mahkota II di Simpang Pasir umumnya tinggi, curam dan juga berada
dipinggir jalan. Lereng tersebut belum diketahui secara pasti kestabilan dan faktor keamananya. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi lereng apakah stabil atau tidak nya lereng
pada daerah tersebut, sehingga dapat memberi data yang informatif kepada warga sekitar mengenai
dampak dari longsoran akibat lereng tersebut.
Menurut Arif, (2016), Analisis kestabilan lereng akan dilakukan dengan metode kesetimbangan
batas (limit equilibrium) karena metode kesetimbangan batas merupakan metode yang popular dan
relatif sederhana untuk digunakan dalam menganalisis kestabilan lereng. Analisis kestabilan lereng
didasarkan pada konsep analisis kesetimbangan batas, yaitu dengan menghitung kesetimbangan statik
dan mengabaikan adanya tegangan-regangan pada lereng (Pangemanan et al., 2014). Pada metode ini,
Faktor kemanan lereng dihitung menggunakan kesetimbangan gaya, kesetimbangan momen, atau kedua
kondisi kesetimbangan tersebut. Tujuan penelitian yang dilakukan ini adalah ntuk mengetahui nilai
kekuatan batuan lereng. Untuk mengetahui nilai faktor keamanan lereng.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini berlokasi di Jalan Mahkota II, Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda,
Provinsi Kalimantan Timur. Dalam penelitian ini akan dibagi beberapa tahapan yaitu pertama tahap
persiapan, tahap pengumpulan data dan tahap pengolahan data (Nugroho, 2020).
Tahap pertama yaitu tahap persiapan. Pada tahap persiapan hal-hal yang akan dilakukan antara
lain studi literatur, pengamatan lapangan, dan persiapan peralatan uji dilaboratorium.
Tahap kedua adalah tahap pengumpulan data dilakukan pengambilan data berupa data primer
dan data sekunder (Ida, 2018). Data Primer merupakan data yang dibutuhkan diambil secara langsung
di lapangan, adapun data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut:
a. Pengambilan data kekar, Metode pengukuran yang dilakukan yaitu metode pengukuran dengan
kompas geologi langsung di lapangan pada garis pengukuran/sanline (metode scanline).
b. Pengambilan data lereng
c. Pengambilan sampel batuan untuk uji Laboratorium, Pengambilan sampel (conto) batuan dilakukan
di beberapa titik pada lereng. Sampel bantuan yang diambil berupa bongkahan (boulder) yang akan
digunakan untuk pengujian sifat fisik dan sifat mekanik
d. Preparasi sampel batuan, sampel yang digunakan berjumlah 15 dengan standar uji ISRM
(International Society Rock Mechanics) untuk pengujian sifat fisik dan International Society For
Rock Mechanics (ISRM, 1981) untuk pengujian sifat mekanik.
e. Pengujian sifat fisik dan sifat mekanik batuan.
Tahap ketiga yaitu tahap pengolahan data. Data yang diolah merupakan data dari tahap kedua
yang akan dilakukan perhitungan faktor keamanan. Data yang akan diolah yaitu data sifat fisik dan sifat
mekanik batuan, data Geological Strength Index, dan data Generalized Hoek-Brown.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan pada suatu lereng yang berlokasi di pinggir jalan Mahkota II, Simpang
Pasir. Pada penelitian dilapangan dilakukan beberapa tahapan yaitu, tahap pengamatan lereng,
pengukuran bidang lemah pada lereng, dan pengambilan sampel batuan pada lereng yang dimana
dibutuhkan untuk pengujian Sifat Fisik dan Sifat Mekanik di laboratorium. Pengamatan pada lokasi
dengan menggunakan GPS untuk mendapatkan letak lokasi yaitu pada koordinat E 0516832 dan N
9939822. Pengamatan dilakukan pada sisi bagian depan lereng. Dengan kompas geologi dan total
station diperoleh kemiringan lereng yaitu 71° dan tinggi lereng 26m.