yang sangat penting dalam pekerjaan yang berhubungan dengan penggalian dan penimbunan tanah,
batuan dan bahan galian, karena menyangkut persoalan keselamatan manusia (pekerja), keamanan
peralatan serta kelancaran produksi. Keadaan ini berhubungan dengan terdapat dalam bermacam-
macam jenis pekerjaan, misalnya pada pembuatan jalan, bendungan, penggalian kanal, penggalian
untuk konstruksi, penambangan dan lain-lain. Stabilitas lereng merupakan metode yang digunakan
untuk mendapatkan nilai faktor aman dari bidang longsor yang potensial dari lereng (Irawan et al., 2023;
Rajagukguk et al., 2014). Lereng dikatakan stabil apabila gaya yang menahan lebih besar dari pada gaya
yang menggerakan.
Lereng yang ada pada Jalan Mahkota II di Simpang Pasir umumnya tinggi, curam dan juga berada
dipinggir jalan. Lereng tersebut belum diketahui secara pasti kestabilan dan faktor keamananya. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi lereng apakah stabil atau tidak nya lereng
pada daerah tersebut, sehingga dapat memberi data yang informatif kepada warga sekitar mengenai
dampak dari longsoran akibat lereng tersebut.
Menurut Arif, (2016), Analisis kestabilan lereng akan dilakukan dengan metode kesetimbangan
batas (limit equilibrium) karena metode kesetimbangan batas merupakan metode yang popular dan
relatif sederhana untuk digunakan dalam menganalisis kestabilan lereng. Analisis kestabilan lereng
didasarkan pada konsep analisis kesetimbangan batas, yaitu dengan menghitung kesetimbangan statik
dan mengabaikan adanya tegangan-regangan pada lereng (Pangemanan et al., 2014). Pada metode ini,
Faktor kemanan lereng dihitung menggunakan kesetimbangan gaya, kesetimbangan momen, atau kedua
kondisi kesetimbangan tersebut. Tujuan penelitian yang dilakukan ini adalah ntuk mengetahui nilai
kekuatan batuan lereng. Untuk mengetahui nilai faktor keamanan lereng.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini berlokasi di Jalan Mahkota II, Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda,
Provinsi Kalimantan Timur. Dalam penelitian ini akan dibagi beberapa tahapan yaitu pertama tahap
persiapan, tahap pengumpulan data dan tahap pengolahan data (Nugroho, 2020).
Tahap pertama yaitu tahap persiapan. Pada tahap persiapan hal-hal yang akan dilakukan antara
lain studi literatur, pengamatan lapangan, dan persiapan peralatan uji dilaboratorium.
Tahap kedua adalah tahap pengumpulan data dilakukan pengambilan data berupa data primer
dan data sekunder (Ida, 2018). Data Primer merupakan data yang dibutuhkan diambil secara langsung
di lapangan, adapun data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut:
a. Pengambilan data kekar, Metode pengukuran yang dilakukan yaitu metode pengukuran dengan
kompas geologi langsung di lapangan pada garis pengukuran/sanline (metode scanline).
b. Pengambilan data lereng
c. Pengambilan sampel batuan untuk uji Laboratorium, Pengambilan sampel (conto) batuan dilakukan
di beberapa titik pada lereng. Sampel bantuan yang diambil berupa bongkahan (boulder) yang akan
digunakan untuk pengujian sifat fisik dan sifat mekanik
d. Preparasi sampel batuan, sampel yang digunakan berjumlah 15 dengan standar uji ISRM
(International Society Rock Mechanics) untuk pengujian sifat fisik dan International Society For
Rock Mechanics (ISRM, 1981) untuk pengujian sifat mekanik.
e. Pengujian sifat fisik dan sifat mekanik batuan.
Tahap ketiga yaitu tahap pengolahan data. Data yang diolah merupakan data dari tahap kedua
yang akan dilakukan perhitungan faktor keamanan. Data yang akan diolah yaitu data sifat fisik dan sifat
mekanik batuan, data Geological Strength Index, dan data Generalized Hoek-Brown.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan pada suatu lereng yang berlokasi di pinggir jalan Mahkota II, Simpang
Pasir. Pada penelitian dilapangan dilakukan beberapa tahapan yaitu, tahap pengamatan lereng,
pengukuran bidang lemah pada lereng, dan pengambilan sampel batuan pada lereng yang dimana
dibutuhkan untuk pengujian Sifat Fisik dan Sifat Mekanik di laboratorium. Pengamatan pada lokasi
dengan menggunakan GPS untuk mendapatkan letak lokasi yaitu pada koordinat E 0516832 dan N
9939822. Pengamatan dilakukan pada sisi bagian depan lereng. Dengan kompas geologi dan total
station diperoleh kemiringan lereng yaitu 71° dan tinggi lereng 26m.