Anastasia Nabella Setiawan, Diavika Febriyanti, Selinetan, Sylvia dan Yanty
483
dicari sedangkan penelitian kuantitatif deskriptif merupakan kegiatan penelitian dalam
melakukan perbandingan data yang diungkapkan,data tersebut dapat diperoleh dari BPS
Jakarta Selatan melalui pengumpulan data. Dimana bersifat aktual dan adanya kebenaran
agar mendapatkan data yang terperinci dengan menghubungkan angka sehingga akan
menghasilkan data PDRB dalam periode tahun 2015-2020.
Kaidah yang dipakai dalam analisis data dalam penelitian ini memakai metode
deskriptif, dimana setelah data terkumpul dan tercatat maka penulis langsung melakukan
perhitungan dan mengelompokkan ke variabel yang lebih baik. Semua data yang sudah
terkumpul kemudian akan digabung dan disesuaikan dengan tema penelitian. Kemudian
buat kesimpulannya serta rekomendasi dalam hal memperbaiki kebijakan proporsi
penerimaan PDRB dari sektor tersebut. Inti dari penelitian ini adalah ingin menganalisis
nilai pendapatan regional provinsi DKI Jakarta khususnya kota Jakarta Selatan. Penelitian
ini menggunakan data panel dimana data dijabarkan sehingga melibatkan data di kota
Jakarta Selatan.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif, dimana penulis menganalisis
data dengan adanya gambaran ataupun juga mendeskripsikan data yang terkumpul
dengan apa adanya dan sesuai laporan BPS. Metode penelitian yang dipakai adalah
metode dokumentasi. Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan dan melihat data dari
situs resmi BPS yang digunakan untuk mempelajari data yang sudah disediakan oleh BPS
sehingga laporan tersebut dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, dan melihat
kedepannya. Data yang kami gunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data ini
kami peroleh dan dicatat oleh BPS DKI Jakarta khususnya daerah Jakarta Selatan.
Sumber data yang kami peroleh berasal dari situs resmi BPS Jakarta Selatan. Sedangkan
objek dalam penelitian ini adalah pendapatan nasional di Jakarta Selatan. Adapun ruang
lingkup dari penelitian ini adalah pendapatan nasional.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Salah satu indeks penting yang menentukan status perniagaan suatu daerah adalah
pendapatan per kapita. GNP adalah nilai semua barang dan jasa yang diproduksi oleh
masyarakat dalam kurun waktu tertentu di suatu negara. Adapun barang dan jasa yang
diperhitungkan adalah yang diproduksi oleh WNI dan WNA, kecuali diproduksi oleh
perusahaan asing dalam negeri. (Maharani, 2017). Peningkatan GNP menunjukkan
keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara. Agar berhasil (Purwana, 2013),
dibutuhkan kerjasama yang baik dengan sektor ekonomi dan bisnis (Kusumastuti, 2013).
PCI menunjukkan penjumlahan pendapatan rata-rata setiap penduduk di suatu
negara/wilayah. Angka PCI dapat diperoleh dari distribusi pendapatan nasional suatu
negara dan jumlah penduduk negara tersebut (Khadijah, 2018). PDRB merupakan jumlah
nilai tambah dari semua unit ekonomi/nilai barang dan jasa di suatu daerah (Zaqi, 2019).
PDRB ialah indikator penting yang diperlukan untuk menentukan status perekonomian
daerah (Dama, 2016). Untuk menghitung PDRB pada harga saat ini, gunakan harga
barang dan jasa tahun yang berjalan. Pada saat yang sama, harga tahun tertentu digunakan
untuk PDB berdasarkan harga tetap (Hartini, 2017).
Berdasarkan hasil penelitian penulis melalui metodologi dan data, penulis
menjabarkan hasil data yang berupa angka menggunakan penelitian kuantitatif yang
bersumber dari data BPS agar dapat melihat perkembangan PDRB di kota Jakarta Selatan
dari tahun 2011-2020. Terdapat 17 lapangan usaha yang merupakan sumber pendapatan
dalam Produk Regional Domestik Bruto (Sabil & Firdaus, 2019). Adapun divisi-divisi
tersebut adalah; 1) Agraria, kehutanan & perikanan. 2) Pertambangan & penggalian. 3)
Industri pengolahan. 4) Pengadaan listrik & gas. 5) Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,