Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 1, Number 7, July 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
How to cite:
Adil Rahmat Kurnia
1
, Waskito
2
dan Azwar Indra
3
. (2021). Implementasi Penilaian Autentik dalam
Pembelajaran Memprogram Mesin CNC di SMKN 1 Kota Padang. Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH),
1(7): 644-652
E-ISSN:
2774-5155
Published by:
https://greenvest.co.id/
IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN
MEMPROGRAM MESIN CNC DI SMKN 1 KOTA PADANG
Adil Rahmat Kurnia
1
, Waskito
2
dan Azwar Indra
3
Universitas Negeri Padang
adilrahmat1108@gmail.com, waskitosyofia@yahoo.com dan azwar_indra52@yahoo.com
Diterima:
20 Juni 2021
Direvisi:
27 Juni 2021
Disetujui:
14 Juli 2021
Abstrak
Penelitian ini dilatar belakangi oleh perubahan besar yang dilakukan
antara lain adalah dengan berganti dari KTSP menjadi kurikulum 2013
(K13). Tujuan penelitian ini adalah mengungkap teknik penilaian
autentik apa saja yang digunakan, perencanaan dan pelaksanaan
penilaian autentik serta kendala yang dihadapi guru dalam implementasi
penilaian auntentik dan upaya mengatasi kendala tersebut. Jenis
penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan
menggunakan dua metode pengumpulan data, yakni wawancara dan
dokumentasi. Sumber data penelitian ini adalah guru mata pelajaran
CNC jurusan Teknik Permesinan SMKN 1 Kota Padang. Hasil
penelitian yakni penilaian autentik untuk menilai hasil belajar sudah
terlaksana namun belum sesuai pedoman penilaian untuk SMK,
penilaian aspek sikap menggunakan teknik penilaian observasi, aspek
pengetahuan menggunakan teknik tes tulis, penilaian keterampilan
menggunakan teknik penilaian unjuk kerja.
Kata kunci : Implementasi; Penilaian autentik; Pembelajaran memprogram
mesin CNC
Abstract
This research is motivated by major changes made, among others, by
switching from KTSP to curriculum 2013 (K13). The purpose of this research
is to uncover what authentic assessment techniques are used, the planning and
implementation of authentic assessments as well as the obstacles that teachers
face in the implementation of auntentik assessments and efforts to overcome
these constraints. The type of research used is descriptive qualitative by using
two methods of data collection, namely interviews and documentation. The
source of this research data is CNC subject teachers majoring in Mechanical
Engineering SMKN 1 Padang City. The results of the study are authentic
assessment to assess the results of learning has been carried out but not in
accordance with the assessment guidelines for vocational schools, assessment
of attitude aspects using observation assessment techniques, aspects of
knowledge using writing test techniques, assessment of skills using
performance assessment techniques.
Keywords: Implementation; Authentic assessment; Learning to Program
CNC Machines
Implementasi Penilaian Autentik dalam Pembelajaran
Memprogram Mesin CNC di SMKN 1 Kota Padang
Adil Rahmat Kurnia, Waskito dan Azwar Indra 645
PENDAHULUAN
Sekolah kejuruan memiliki tujuan yang berbeda dengan pendidikan yang biasa
(Jaya, 2012) dilaksanakan di sekolah umum, kerena pendidikan kejuruan mengutamakan
lulusan yang terampil (Disas, 2018) dan siap dalam menghadapi dunia kerja, baik lulusan
SMK atau perguruan tinggi kejuruan. Sifatnya harus sesuai dengan kebutuhan dunia
kerja yang mengakibatkan pendidikan kejuruan harus terus berinovasi (Disas, 2018)
mengikuti perkembangan dunia usaha maupun dunia industri yang telah berkembang
pesat.
Melihat permasalahan lulusan lembaga pendidikan yang ada di Indonesia, maka
pemerintah berupaya melakukan berbagai perubahan di bidang pendidikan yang
bertujuan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Perubahan besar yang dilakukan antara
lain adalah dengan berganti dari KTSP menjadi kurikulum 2013 (K13). Penekanan pada
K13 adalah pada penilaian autentik, ini disebabkan pada KTSP penerapan penilaian
autentiik masih belum sepenuhnya. Pada kurikulum K13, arah penilaian autentik
dipertajam lagi dibandingkan dengan KTSP, instrumen penilaian autentik pada K13 lebih
rinci.
Penilaian memiliki peran penting sebagai penilaian suatu proses, penilaian dalam
kemajuan pembelajaran dari hasil belajar peserta didik di sekolah. Asesmen tidak hanya
berfungsi untuk mengidentifikasi hasil pembelajaran tetapi juga dapat digunakan untuk
menentukan proses pembelajaran yang sedang terjadi. Penilaian tersebut merupakan
penilaian yang berbasis autentik, dimana penilaian dilakukan untuk mengetahui hasil dan
proses pembelajaran dengan berbagai cara. Permendikbud pasal 3 menyatakan penilaian
terdiri dari sikap, pengetahuan dan keterampilan. Kemudian di pasal 6 berbunyi:
Ulangan, pengamatan, pemberian tugas, serta bentuk yang lainnya merupakan penilaian
yang dilaksanakan pendidik dalam menilai hasil belajar (Permendikbud, 2016).
Berdasarkan observasi serta wawancara yang dilakukan pada Desember 2019 di
SMKN 1 Padang didapatkan informasi bahwa pembelajaran dengan menggunakan
kurikulum 2013 masih terkendala diantaranya masih belum terbiasa menggunakan
penilaian autentik yang sesuai dengan pedoman yang diterbitkan pemerintah. Observasi
ke sekolah serta wawancara di sekolah ditemukan bahwa beberapa mata pelajaran sudah
menerapkan penilaian autentik. Guru telah mengetahui tentang penilaian otentik namun
belum menguasai, atau guru yang ada belum mengetahui sama sekali. Penilaian
dilaksanakan secara terpadu berarti penilaian mencakup ranah sikap, pengetahuan dan
keterampilan secara terintegrasi merupakan kegiatan tak terpisah dengan kegiatan
belajara, menyeluruh dan berkesinambungan (Menengah, 2018).
Beberapa penelitian telah meneliti tentang implementasi penilaian autentik
diantaranya penelitian Ela Nurhayati mengemukakan bahwa guru mata pelajaran Sejarah
sudah menggunakan penilaian autentik aspek pengetahuan dan keterampilan dengan baik
sedangkan pada analisis nilai dan pelaporan hasil penilaian autentik guru menggunakan
software pengolahan nilai secara online. Penelitian tentang studi implementasi penilaian
autentik pada mata pelajaran produktif di SMK N 10 Kota Padang kendala guru mata
pelajaran produktif dalam melaksanakan penilaian autentik diantaranya proses
pembelajaran yang singkat, jumlah siswa yang banyak, format penilaian yang rumit, juga
kurangnya pemahaman guru dalam mengimplementasikan penilaian autentik, selain itu
capaian peserta didik dalam kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan pada mata
pelajaran produktif yang lebih mencolok adalah pada penilaian keterampilan (Fachry
Novrianda, 2020). Penelitian analisis penggunaan penilaian autentik dalam pembelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada kurikulum 2013 revisi kelas X di SMA
Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2016/2017 berkesimpulan bahwa penggunaan penilaian
Vol. 1, No. 7, pp. 644-652, July 2021
646 http://sostech.greenvest.co.id
autentik sesuai prosedur mulai perencanaan, pelaksanaan hingga analisis dan pelaporan
nilai (Ambarwati, 2017). Penelitian oleh Ruslan dengan kesimpulan Penilaian Auntentik
dilakukan berkesinambungan meliputi seluruh aspek domain penilaian. Penilaian
berfokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual bagi peserta didik yang
memungkinkan mereka secara nyata menunjukkan kompetensi atau keterampilan yang
dimilikinya. Untuk mengatasi kendala tersebut diharapkan ruang lingkup pada penilaian
dapat diperkecil dan guru-guru berharap Pemerintah memberikan pelatihan yang lebih
dalam lagi kepada guru-guru yang belum memahami Kurikulum 2013 (Ruslan &
Alawiyah, 2016).
Penelitian oleh Agita Dio Divanda tahun 2018 hasil penelitian ini adalah deskripsi
tentang (1) perencanaan penilaian autentik dalam Kurikulum 2013 pada pembelajaran
Bahasa Indonesia meliputi penyusunan indikator penilaian, kriteria penilaian dan rubrik
pada RPP; (2) implementasi penilaian autentik dalam Kurikulum 2013, guru
melaksanakan penilaian autentik dalam pembelajaran. Kendala yang dijumpai guru
meliputi (1) keterbatasan waktu; (2) kesulitan penerapan penilaian autentik kompetensi
tertentu (3) kerumitan pelaksanaan penilaian autentik dan (4) usia. Upaya mengatasi
kendala penilaian autentik antara lain (1) guru membuat perencanaan yang berisi
kesepakatan antara guru dan peserta didik untuk melakukan penilaian pada waktu dan
tempat tertentu; (2) guru mempertimbangkan penilaian yang yang diperoleh dari berbagai
sumber; (3) guru mengikuti berbagai pelatihan yang konsep penilaian autentik dan (4)
pihak sekolah menyediakan aplikasi untuk menentukan nilai peserta didik (Divanda &
Suwandi, 2019).
Penelitian evaluasi pelaksanaan penilaian autentik kurikulum 2013 mata pelajaran
Kimia di SMA Negeri 1 Benai tahun 2019 mengemukakan bahwa memperoleh
persentase keterlaksanaan penilaian sebesar 79,8% yang
dikategorikan sudah terlaksana dengan baik. Adapun kendala yang dialami
guru kimia dalam penilaian autentik yaitu pada pelaksanaan penilaian sikap, guru merasa
kesulitan dalam melaksanakan penilaian pada awal-awal semester tepatnya pada 2 bulan
sampai 3 bulan pertama karena kurang hafal dengan
nama peserta didik.
Penelitian tentang penerapan penilaian autentik dalam kurikulum 2013 pada
pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dengan hasil penelitian. Hasil
penelitian mengambarkan bahwa, umumnya guru SMKN 1 Solok belum menggunakan
instrumen penilaian autentik untuk mengukur hasil belajar dan sikap peserta didik.
Harapan penelitian ini dalam pelaksanaan penilaian autentik guru mampu melaksanakan
sesuai dengan kurikulum 2013. Penelitian oleh Riyan Dwi Cahyaningsih berkesimpulan
penilaian autentik pada pembelajaran keterampilan membaca bahasa inggris tepat
diterapkan, belajar membaca bahasa Inggris tepat jika menggunakan strategi metakognitif
dalam aktivitas pembelajaran, penilaian autentik yang mengedepankan kemampuan hasil
belajar seperti sikap, keterampilan dan pengetahuan maka pembelajaran membaca bahasa
Inggris dapat dikatakan berhasil karena kemampuan pembelajar dapat terukur dengan
baik sehingga mampu diketahui hasil proses pembelajaran yang detail setiap individu.
Penelitian oleh Siti Ermawati tahun 2017 berkesimpulan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ada beberapa kendala yang sering dihadapi dosen dalam penerapan
penilaian auntetik, seperti banyaknya waktu yang diperlukan untuk menerapkan penilaian
autentik; sulitnya penerapan penilaian ini secara konsisten; dan rendahnya pengetahuan
dosen terhadap berbagai instrumen untuk menerapkan penilaian autentik.
Penelitian oleh Lidia Simanihuruk tahun 2019 berkesimpulan bahwa penilaian
autentik belum dilaksanakan oleh semua guru, guru merasa terbenani dengan penilaian
tersebut, permasalahan pengelolaan waktu dikarenakan instrumen penilaian yang banyak.
Implementasi Penilaian Autentik dalam Pembelajaran
Memprogram Mesin CNC di SMKN 1 Kota Padang
Adil Rahmat Kurnia, Waskito dan Azwar Indra 647
Penelitian oleh Nida Mauizdati tahun 2019 dengna kesimpulan beberapa kesulitan
guru antara lain anyaknya teknik penilaian yang dilakukan, yaitu penilaian aspek kognitif,
afektif (observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat dan jurnal), serta penilaian
keterampilan; penilaian yang dilakukan bersamaan dengan pembelajaran sehingga
pembelajaran kurang efektif karena alokasi waktu yang kurang. Adapun upaya mengatasi
problematika tersebut, yakni melakukan rapat koordinasi lebih sering untuk
mendiskusikan dan lebih mendalami penilaian autentik ini, di samping juga berkoordinasi
dengan orangtua/wali murid agar terjalin kerjasama dalam proses pendidikan.
Bertolak dari masalah dan hasil penelitian diatas, maksud penelitian ini adalah
implementasi penilaian autentik dalam pembelajaran CNC jurusan Teknik Pemesinan di
SMK di Kota Padang, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap bentuk
penilaian autentik apa saja yang digunakan, mengungkap perencanaan dan pelaksanaan,
serta kendala dan upaya mengatasi kendala tersebut.
METODE PENELITIAN
Penelitiain ini menggunakan desain deskriptif, metode deskriptif ialah suatu
metode penelitian untuk meneliti suatu kelompok serta kondisi suatu sistem penikiran
ataupun kelas trtentu suatu peristiwa yang terjadi pada masa sekarang. Penelitian ini
bertujuan untuk menggambarkan serta mendeskripsikan bagaimana implementasi
penilain autentik pada pembelajaran CNC di SMK N 1 Kota Padang. Penelitian dilakukan
pada 20-30 Desember 2020 yang bertempat di SMK N1 Kota padang.
Teknik wawancara, dan dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data pada
penelitian ini. Pedoman wawancara dan dokumentasi digunakan sebagai instrumen
penelitian. Instrumen ini digunakan untuk mendeskripsikan keseluruhan pelaksanaan
penilaian otentik Memprogram Mesin CNC.
Teknik analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh pada
penelitian ini. Penelitian yang dilakukan dengan cara penulis datang langsung ke lokasi
untuk menggali dan memperoleh data yang berkenaan dengan masa;ah yang penulis
angkat pada penilitian ini. Model analisis data yang yang dikemukakan Huberman dan
Miles adalah model interaktif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.
Keabsahan data merupakan suatu unsur yang tidak terpisah sari satu kesatuan
tubuh pengetahuan penelitian kualitatif, keabsahan data juga dapat digunakan untuk
sanggahan balik terkait tuduhan kepada peneliti kualitatif yang mengatakan tidak ilmiyah.
Untuk membuktikan keabsahan data dalam penelitian ini meliputi uji crebility,
transferability, dependdability dan comfirmability. Data dan informasi yang diperoleh
disesuaikan dengan aspek-aspek penelitian, hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam
menganalisa data yang selanjutnya data dan informasi akan dideskripsikan dalam bentuk
temuan penelitian. Analisis data kualitatif dilakukan selama proses pengumpulan data.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian didapatkan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik pada
mata pelajaran Memprogram Mesin CNC di jurusan Teknik Permesinan SMK N 1 Kota
Padang meliputi kisi-kisi soal, teks soal dan kunci jawaban serta pedoman pennilaian.
Penilaian hasil belajar yang dilakukan guru pada mata pelajaran CNC meliputi aspek
sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Instrumen penilaian aspek sikap merupakan penilaian yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi berupa deskripsi sikap peserta didik sesuai norma dan program
Vol. 1, No. 7, pp. 644-652, July 2021
648 http://sostech.greenvest.co.id
keahlian yang diampu. Berikut adalah lembar penilaian aspek sikap (Dokumentasi RPP
Mata Pelajaran CNC):
Kelas : …………
Gambar 1. Tabel Lembaran Pengamatan Sikap
Sumber: RPP tahun pelajaran 2020/2021 (2020)
Aspek kognitif atau pengetahuan dinilai dengan menggunakan teknik tes tulis. Di
SMK N 1 Kota Padang, soal tes tertulis mata pelajaran Memprogram Mesin NC/CNC,
untuk ulangan harian dan post-test berupa ulangan singkat. Berikut contoh penilaian apek
pengetahuan :
Gambar 2. Tabel pemberian nilai aspek pengetahuan
Sumber: RPP tahun pelajaran 2020/2021 (2020)
Tes tulis untuk menilai aspek pengatahuan menggunakan jawaban berupa uraian
yang terdiri dari beberapa soal. Untuk tes harian guru menggunakan tes tulis yang berupa
soal uraian kemudian peserta didik menjawab dan menjabarkan maksud dari jawaban
yang diberikan. Penilaian keterampilan menggunakan teknik penilaian kinerja, penilaian
kinerja dilakukan untuk menilai kemampuan peserta didik pada saat praktik. Berikut
contoh instrumen penilaian keterampilan dengan unjuk kerja:
Implementasi Penilaian Autentik dalam Pembelajaran
Memprogram Mesin CNC di SMKN 1 Kota Padang
Adil Rahmat Kurnia, Waskito dan Azwar Indra 649
Tabel 3. Penskoran nilai keterampilan
Nilai Praktik(NP)
Identifikasi
Menjelaskan
Mengama
ti
Mengerjakan
Pratikum
Laporan
∑ NK
1
2
3
4
5
6
Skor
Perolehan
Skor
Maksimal
100
100
100
100
100
Bobot
10%
10%
10%
60%
10%
NK




Sumber: RPP Mata Pelajaran CNC
Hasil penelitian di SMKN 1 Kota Padang di dapatkan Rencana penilaian
pembelajaran dalam kalender pendidikan, program semester, silabus dan RPP. Penetapan
waktu termuat pada kalender pendidikan dan program semester serta program tahunan.
Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan penilaian autentik dengan
langkah-langkah yaitu menentukan KD dan KI yang akan dicapai dalam pembelajaran
(Wildan, 2017), analisis KD dan KI yang di ajarkan, penentuan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai dan perancangan skenario pembelajaran. Wawancara guru mata pelajaran
serta pengamatan pada dokumen pembelajaran pada tanggal 6 Januari 2021, silabus
mencantumkan aspek penilaian serta bentuk penilaian yang digunakan untuk menilai
hasil belajar. Penilaian aspek sikap menggunakan teknik observasi. Untuk penilaian aspek
pengetahuan pada silabus dicantumkan teknik penilai yang digunakan yakni teknik
penilaian tes tulis, sedangkan teknik tes lisan belum terlihat pada silabus. Sedangkan
untuk penilaian aspek keterampilan pada silabus tercantuk teknik penilaian kinerja,
obsevasi dan pratikum.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan sebagai acuan proses
belajar mata pelajaran CNC jurusan Teknik Permesinan di SMK N 1 Kota Padang
mencantumkan rencana penilaian proses dan hasil belajar. Rencana penilaian berpedoman
pada penilaian yang diencanakan dalam silabus dan dilengkapi dengan soal, instrumen
penilaian yang digunakan terlampir secara rinci, penilaian sikap mencantumkan tabel
yang memuat kriteria berikut : tanggung jawab, peduli, jujur, teliti, taat beribada, serta
berdoa dan toleransi, penilaian aspek pengatahuan mencantumkan soal dan kunci
jawaban atau tagihan yang dikehendaki, dan pedoman penilaian. Sedangkan untuk
peniailan keterampilan menggunakan teknik unjuk kerja.
Penerapan penilaian autentik berdasarkan wawancara bersama guru memprogram
mesin CNC di Jurusan Teknik Mesin SMK N 1 Kota Padang mengatakan dengan
menggunakan penilaian autenti lebih bagus dalam menilai karena penilai lansung dari
bagaimana kemampuan siswa didalam kelas (Guru Pelajaran CNC, 6 Januari 2021 di
ruang guru Jurusan Teknik Mesin). Pelaksanaan penilaian autentik pada penilaian sikap:
Hasil penelitian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) apek sikap dinilai
menggunakan teknik observasi untuk menilai sikap sosial dan spiritual peserta didik.
Penilaian sikap sosial dilakukan secara berkesinambungan dan difokuskan pada sikap
peserta didik. Pada penilaian sikap yang dinilai meliputi doa dan toleransi, taat beribadah,
teliti, jujur, peduli, serta tanggung jawab. Penilaiam aspek sikap dilakukan dengan
memberi tanda ceklis pada kolom penilaian “Sangat Baik” atau “Perlu Bimbingan” pada
Vol. 1, No. 7, pp. 644-652, July 2021
650 http://sostech.greenvest.co.id
format penilaian (RPP Mata Pelajaran CNC). Aspek kognitif atau pengetahuan dinilai
dengan teknik penilaian tes tulis, Teknik penilaian lisan untuk menilai aspek kognitif atau
pengetahuan belum terlihat di RPP, sebaiknya guru menyiapkan format untuk menilai tes
lisan sehingga dapat mengukur secara mendalam dan menilai kemampuan siswa melalui
tes lisan. Penilaian Aspek Psikomotor di SMK N 1 Kota Padang ditemukan dari dokumen
pembelajaran Silabus dan RPP bahwa penilaian aspek keterampilan atau psikomotor pada
mata pelajaran CNC di SMK tersebut dilakukan dengan teknik penilaian unjuk
kerja.Penilaian keterampilan dilakukan dengan tujuan menilai kemampuan peserta didik
dalam memprogram mesin NC/CNC.
Data hasil penilaian sikap diperoleh melalui teknik observasi diperoleh lengkap,
pada akhir semester guru yang mengolah data nilai tersebut. Data nilai yang dimaksud
adalah nilai sikap dari semua Kompetensi Dasar, di mana nilai tiap KD merupakan rata-
rata dari nilai aspek doa dan toleransi, taat beribadah, teliti, jujur, peduli dan tanggung
jawab. Nilai sikap berupa deskripsi. Nilai aspek pengetahuan pada mata pelajaran
Memprogram Mesin NC/CNC, nilai ulang harian, ujian tengah semester dan ujian akhir
semester diolah menjadi nilai akhir berupa kuantitatif dengan skala 1-100 yang
dikonversi dalam bentuk Huruf D-A. nilai aspek psikomotor mata pelajaran Memprogram
Mesin NC/CNC dikumpulkan selama satu semester, di akhir semester nilai tersebut
diolah untuk mendapatkan nilai akihr siswa. Skala 1-100 merupakan data nilai sisa, nilai
akhir berupa kuntitatif berskala 1-100 selanjutnya dikonversi dengan nilai kualitatif
berupa huruf yang merujuk pada predikat D-A.
Berdasarkan hasil wawancara, bahwa kendala yang guru alami dalam pelaksanakan
penilai autentik pada mata pelajaran memprogram mesin CNC di SMK N 1 Kota Padang
yaitu dalam implementasi penilaian otentik guru mengalami kendala disebabkan oleh
karena dalam memahami dan mengembangkan penilaian autentik tersebut, guru
mengalami kesulitan disebabkan aspek yang dinilai sangat detail serta banyaknya
instrumen yang perlu dikembangkan dari awal sampai akhir pembelajaran, kurangnya
alokasi waktu dalam penilaian, karena penilaian dilaksanakan pada jam belajar oleh guru
yang bersangkutan, sehingga penilain tidak efektif dan maksimal. Berdasarkan hasil
observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran Memprogram Mesin CNC, tidak
semua teknik dan instrumen penilaian digunakan sesuai dengan pedoman penilaian hasil
belajar SMK, ada beberapa teknik penilaianyang tidak digunakan untuk menilai hasil
belajar peserta didik digunakan guru matae pelajaran Memprogram Mesin CNC.
Hasil wawancara dengan guru diketahui beberapa upaya telah dilakukan untuk
mengatasi kendala yang diahapi dalam implementasi penilaian autentik dengan cara
ataupun solusi berupa pihak sekolah melaksanakan pelatihan dengan tujuan untuk
memberi pembekalan terhadap guru-guru mata pelajaran dengan tujuan supaya guru lebih
memahami dan dapat mengimplementasikan kurikulum 2013 serta penilaian autentik
yang rumit dan cukup. Pembekalan ini bertujuan supaya guru dapat memahami dan
melaksanakan tugas dengan profesional serta proses evaluasi dapat berjalan dengan baik.
(Guru Mata Pelajaran CNC, 6 Januari 2021).
Kendala yang muncul dikarenakan oleh perbedaaan karakter siswa, diatasi
diantarnya dengan memberikan tugas tambahan kepada siswa (Stefhani Theora, 2017)
dengan nilai yang masih diabawah KKM, memberikan tambahan waktu bagi peserta
didik yang memiliki kelemahan dalam belajar (Ningrum & Sobri, 2015), sedangkan siswa
yang tidak mengerjakan tugas, guru mengingatkan serta menagih tugas tersebut untuk
segera diserahkan siswa kepada guru (wawancara Guru mata pelajaran CNC). Koordinasi
antar guru untuk mendiskusikan perencanaan dan pelaksanaan penilaian autentik
sehingga dengan saling berdiskusi (Wandira et al., 2015) guru dapat lebih mendalami
penilaian tersebut, dalam mempermudah mengidentifikasi peserta didik guru menandai
Implementasi Penilaian Autentik dalam Pembelajaran
Memprogram Mesin CNC di SMKN 1 Kota Padang
Adil Rahmat Kurnia, Waskito dan Azwar Indra 651
nama-nama peserta didik yang menonjol kearah yang baik maupun sebaliknya dibuku
absen, kemudian peserta didik yang tidak terlalu menonjol diberika nilai rata-rata. Untuk
memudahkan dalam penilaian aspek sikap peserta didik guru berupaya mengingat nama
setiap siswa. Solusi lainnya bagi guru yang mengalami kesulitan menilai aspek sikap,
nilai peserta didik aspek sikap diberikan berdasrkan nilain pengetahuan dan keterampilan
peserta didik, yaitu dengan memberikan nilai sikap baik bagi peserta didik yang memiliki
prestasi baik juga pada aspek pengetahuan dan keterampilan, kecuali peserta didik dngan
prilaku buruk yang berlebihan, dengan menyampaikan tujuan serta manfaat dari mata
pelajaran yang akan dipelajari sebelum dimulai proses belajar merupakan upaya yang
dilakukan untuk mengatasi perbedaan karakter peserta didik (Aisyah, 2015).
Keterbatasan waktu dalam implementasi diatasi dengan mengatur penilaian dalam
satu kali pertemuan tidak semua aspek yang dinilai pada saat itu (Makaborang, 2019),
penilaian dilakukan diwaktu yang berbeda atau pada pembelajaran berikutnya. Menilai
peserta didik yang menonjol terlebih dahulu, kemudian memberikan nilai ata-rata pada
peserta didik yang terlihat biasa atau kurang aktif (Munar, 2017). Pada perencanaan
instrumen penilaia yang dikembangkan disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan
guru, pengolahan dan pelaporan hasil belajar guru tidak mengalami kesulitan berarti
karena terjalinnya koordinasi antar guru dalam perencana, pengolahan dan pelaporan
hasil belajar.
KESIMPULAN
Secara umum implementasi penilaian autentik pada mata pelajaran memrpogram
mesin CNC di SMK N 1 Kota Padang sudah terlaksana, namun jika dibandingkan dengan
pedoman penilaian untuk SMK yang diterbitkan pemerintah untuk SMK masih belum
terlaksana secara menyeluruh. Penilaian autentik menilai tiga aspek yakni aspek
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Penilaian pada aspek sikap menggunakan teknik
observsi, aspek pengetahuan dengan tes tulis dan aspek keterampilan menggunakan
teknik tes unjuk kerja atau kinerja. Perencanakan penilaian pada silabus dicantumkan
aspek yang dinilai, pada RPP dijabarkan teknik penilaian yang digunakan, yaitu aspek
sikap dengan teknik observasi, aspek pengetauan dengan teknik tes tulis dan aspek
keterampilan, dengan tes kinerja. perencanaan meliputi langkah-langkah menentukan KD
dan KI, menganalisis KD dan KI, menentukan pembelajaran yang akan di capai serta
menentukan instrumen penilaian. Dalam pelaksaan penilaian autentik aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan pada mata pelajaran memprogram mesin CNC di
terlaksana dengan cukup baik, namun belum semua teknik penilaian digunakan untuk
menilai hasil belajar siswa.
Dalam implementasi penilaian autentik ada beberapa kendala yang dialami oleh
guru mata pelajaran memprogram mesin CNC, yakni kesulitan guru dalam
mengembangkan instrumen penilain yang cukup banyak, waktu yang terbatas,
pelaksanaan penilaian bersamaan dengan proses pembelajaran sehinga penilaian kurang
maksimal, karakter peserta didik yang berbeda dan masih terdapat peserta didik dengan
nilai dibawah KKM, serta kurang berkembangnya kreatifitas guru dalam implementasi
penialian autentik. Kendala yang muncul dalam pelaksanaan penilaian autentik diatasi
dengan beberapa cara, seperti mengikuti workshop, koordinasi antar guru dan diskusi
untuk lebih mendalami penilaian autentiik, kooordinsi dengan orangtua/wali untuk
menjalin kerjasama antar guru dan orangtua/wali. Guru juga memberi remedy untuk
siswa yang masih dibawah KKM dan melakukan pembinaan, untuk mengatasi masalah
waktu, guru melakukan persiapan administrasi, persiapan fisik, dan persiapan instrument
penilaian.
Vol. 1, No. 7, pp. 644-652, July 2021
652 http://sostech.greenvest.co.id
BIBLIOGRAFI
Aisyah, S. (2015). Perkembangan peserta didik dan bimbingan belajar. Deepublish.
Ambarwati, N. (2017). Analisis Penggunaan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada Kurikulum 2013 Revisi Kelas X
di SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2016/2017. Educitizen, 2(2).
Disas, E. P. (2018). Link and match sebagai kebijakan pendidikan kejuruan. Jurnal
Penelitian Pendidikan, 18(2), 231242.
Divanda, A. D., & Suwandi, S. (2019). Implementasi Penilaian Autentik dalam
Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Bahasa Indonesia (Studi Kasus di SMA Negeri
1 Gemolong). BASASTRA, 6(2), 19.
Fachry Novrianda, W. D. (2020). Studi implementasi penilaian autentik pada mata
produktif di SMKN 10 Kota Padang. Vomek, 2(1).
Jaya, H. (2012). Pengembangan laboratorium virtual untuk kegiatan paraktikum dan
memfasilitasi pendidikan karakter di SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, 2(1).
Makaborang, Y. (2019). Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Biologi
di SMA Negeri. Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan, 6(2), 130145.
Menengah, D. P. dasar dan. (2018). Panduan Penilaian Hasil Belajar dan
Pengembangan Karakter Pada Sekolah Menengah Kejuruan. Direktoran
Pembinaan Dekolah Menengah Kejuruan.
Munar, Z. (2017). Pengaruh Metode Pembelajaran Mind Mapping Berbantuan Media
Power Point terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Cahaya di SMPN 1
Kembang Tanjong. UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Ningrum, E. S., & Sobri, A. Y. (2015). Implementasi kurikulum 2013 di sekolah dasar.
Jurnal Manajemen Pendidikan, 24(5), 416423.
Permendikbud. (2016). Standar Penilaian Pendidikan. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
Ruslan, T. F., & Alawiyah, T. (2016). Kendala guru dalam menerapkan penilaian autentik
di SD Kabupaten Pidie. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP
Unsyiah, 1(1), 147157.
Stefhani Theora, M. (2017). Penerapan Metode Solfegio Dalam Pembelajaran Vokal
Pada Anak Usia 68 Tahun Di Antonio School Of Music. Institut Seni Indonesia
Yogyakarta.
Wandira, A., Rusminto, N. E., & Suliani, N. N. W. (2015). Pembelajaran Menulis Teks
Diskusi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar Lampung. Jurnal Kata (Bahasa,
Sastra, Dan Pembelajarannya), 3(3).
Wildan, W. (2017). Pelaksanaan penilaian autentik aspek pengetahuan, sikap dan
keterampilan di sekolah atau madrasah. Jurnal Tatsqif, 15(2), 131153.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License.