Vol. 1, No. 7, pp. 644-652, July 2021
650 http://sostech.greenvest.co.id
format penilaian (RPP Mata Pelajaran CNC). Aspek kognitif atau pengetahuan dinilai
dengan teknik penilaian tes tulis, Teknik penilaian lisan untuk menilai aspek kognitif atau
pengetahuan belum terlihat di RPP, sebaiknya guru menyiapkan format untuk menilai tes
lisan sehingga dapat mengukur secara mendalam dan menilai kemampuan siswa melalui
tes lisan. Penilaian Aspek Psikomotor di SMK N 1 Kota Padang ditemukan dari dokumen
pembelajaran Silabus dan RPP bahwa penilaian aspek keterampilan atau psikomotor pada
mata pelajaran CNC di SMK tersebut dilakukan dengan teknik penilaian unjuk
kerja.Penilaian keterampilan dilakukan dengan tujuan menilai kemampuan peserta didik
dalam memprogram mesin NC/CNC.
Data hasil penilaian sikap diperoleh melalui teknik observasi diperoleh lengkap,
pada akhir semester guru yang mengolah data nilai tersebut. Data nilai yang dimaksud
adalah nilai sikap dari semua Kompetensi Dasar, di mana nilai tiap KD merupakan rata-
rata dari nilai aspek doa dan toleransi, taat beribadah, teliti, jujur, peduli dan tanggung
jawab. Nilai sikap berupa deskripsi. Nilai aspek pengetahuan pada mata pelajaran
Memprogram Mesin NC/CNC, nilai ulang harian, ujian tengah semester dan ujian akhir
semester diolah menjadi nilai akhir berupa kuantitatif dengan skala 1-100 yang
dikonversi dalam bentuk Huruf D-A. nilai aspek psikomotor mata pelajaran Memprogram
Mesin NC/CNC dikumpulkan selama satu semester, di akhir semester nilai tersebut
diolah untuk mendapatkan nilai akihr siswa. Skala 1-100 merupakan data nilai sisa, nilai
akhir berupa kuntitatif berskala 1-100 selanjutnya dikonversi dengan nilai kualitatif
berupa huruf yang merujuk pada predikat D-A.
Berdasarkan hasil wawancara, bahwa kendala yang guru alami dalam pelaksanakan
penilai autentik pada mata pelajaran memprogram mesin CNC di SMK N 1 Kota Padang
yaitu dalam implementasi penilaian otentik guru mengalami kendala disebabkan oleh
karena dalam memahami dan mengembangkan penilaian autentik tersebut, guru
mengalami kesulitan disebabkan aspek yang dinilai sangat detail serta banyaknya
instrumen yang perlu dikembangkan dari awal sampai akhir pembelajaran, kurangnya
alokasi waktu dalam penilaian, karena penilaian dilaksanakan pada jam belajar oleh guru
yang bersangkutan, sehingga penilain tidak efektif dan maksimal. Berdasarkan hasil
observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran Memprogram Mesin CNC, tidak
semua teknik dan instrumen penilaian digunakan sesuai dengan pedoman penilaian hasil
belajar SMK, ada beberapa teknik penilaianyang tidak digunakan untuk menilai hasil
belajar peserta didik digunakan guru matae pelajaran Memprogram Mesin CNC.
Hasil wawancara dengan guru diketahui beberapa upaya telah dilakukan untuk
mengatasi kendala yang diahapi dalam implementasi penilaian autentik dengan cara
ataupun solusi berupa pihak sekolah melaksanakan pelatihan dengan tujuan untuk
memberi pembekalan terhadap guru-guru mata pelajaran dengan tujuan supaya guru lebih
memahami dan dapat mengimplementasikan kurikulum 2013 serta penilaian autentik
yang rumit dan cukup. Pembekalan ini bertujuan supaya guru dapat memahami dan
melaksanakan tugas dengan profesional serta proses evaluasi dapat berjalan dengan baik.
(Guru Mata Pelajaran CNC, 6 Januari 2021).
Kendala yang muncul dikarenakan oleh perbedaaan karakter siswa, diatasi
diantarnya dengan memberikan tugas tambahan kepada siswa (Stefhani Theora, 2017)
dengan nilai yang masih diabawah KKM, memberikan tambahan waktu bagi peserta
didik yang memiliki kelemahan dalam belajar (Ningrum & Sobri, 2015), sedangkan siswa
yang tidak mengerjakan tugas, guru mengingatkan serta menagih tugas tersebut untuk
segera diserahkan siswa kepada guru (wawancara Guru mata pelajaran CNC). Koordinasi
antar guru untuk mendiskusikan perencanaan dan pelaksanaan penilaian autentik
sehingga dengan saling berdiskusi (Wandira et al., 2015) guru dapat lebih mendalami
penilaian tersebut, dalam mempermudah mengidentifikasi peserta didik guru menandai