Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 1, Number 7, July 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
How to cite:
Ilham Affandy
1
, I Gd. Dyana Arjana
2
dan Cok Gede Indra Partha
3
. (2021). Pengaruh Rekonfigurasi Penyulang
Terhadap Drop Tegangan Penyulang Penebel dan Penyulang Jatiluwih PT. PLN (Persero) ULP Tabanan.
Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH), 1(7): 724-734
E-ISSN:
2774-5155
Published by:
https://greenvest.co.id/
PENGARUH REKONFIGURASI PENYULANG TERHADAP DROP TEGANGAN
PENYULANG PENEBEL DAN PENYULANG JATILUWIH PT. PLN (Persero) ULP
TABANAN
Ilham Affandy
1
, I Gd. Dyana Arjana
2
dan Cok Gede Indra Partha
3
Universitas Udayana Badung Bali, Indonesia
1,2 dan 3
Ilham.affandy@student.unud.ac.id
1
2
3
Diterima:
29 Mei 2021
Direvisi:
10 Juli 2021
Disetujui:
14 Juli 2021
Abstrak
Sistem tenaga listrik yang handal dan energi listrik dengan kualitas yang
baik mempunyai kontribusi penting bagi kehidupan masyarakat modern,
PT. PLN (Persero) UID Bali selaku penyedia jasa kelistrikan di Bali
merencanakan pengembangan sistem distribusi 20kV agar didapat susut
teknis distribusi dan drop tegangan yang sesuai. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui posisi rekonfigurasi jaringan yang tepat untuk
menanggulangi drop tegangan yang melebihi batas standar pada
penyulang penebel. Metode yang digunakan dalam analisis hasil
penelitian ini adalah dengan menggunakan metode aliran daya Newton
Raphson pada software aliran daya. Studi rekonfigurasi jaringan yang
dilakukan pada penyulang penebel dengan cara memindahkan sebagian
beban penyulang penebel ke penyulang Jatiluwih pada titik potong LBS
Sekartaji mendapatkan persentase nilai drop tegangan yang sesuai
dengan standar SPLN yaitu semula drop tegangan penyulang penebel
sebesar 11,56% turun menjadi 8,6% dan penyulang Jatiluwih semula
5,78% menjadi 9,8%.
Kata kunci : Penurunan tegangan; Rekonfigurasi; Susut
Abstract
Reliable electric power system, good quality electric energy have an important
contrubution in modern life society. Therefore PT. PLN (Persero) UID Bali as
a provider of electricity in Bali, plans to depelove 20kV distribution system in
order to obtain appropriate technical distribution of losses and voltage drop.
Penebel feeders is included in the list of developement priorities with
distribution losses and voltage drop, action is needed to achieve distribution
loss and voltage drop compatibility, namely feeder reconfiguration. The
network reconfiguration study carried out on the Penebel feeder by transfering
some of penebel load to the Jatiluwih at the sekartaji cut off poin to get the
percentage of the voltage value in accordance by SPLN standard which is
Penebel feeder voltage 11,56% before down to 8,6% after and Jatiluwih feeder
voltage was 5,68% before increase to 9,8% after. Network reconfiguration
study conducted on the distiller by transferring part of the load of the distiller
to the refiner Jatiluwih at the cutting point LBS Sekartaji get a percentage of
the voltage drop value in accordance with the spln standard that is originally
drop voltage distiller penebel by 11.56% down to 8.6% and the original
Jatiluwih refiner 5.78% to 9.8%.
Keywords: Voltage drop; Reconfiguration; Shrink
Pengaruh Rekonfigurasi Penyulang Terhadap Drop
Tegangan Penyulang Penebel dan Penyulang Jatiluwih
PT. PLN (Persero) ULP Tabanan
Ilham Affandy, I Gd. Dyana Arjana dan Cok Gede Indra Partha 725
PENDAHULUAN
Sistem tenaga listrik yang handal dan energi listrik dengan kualitas yang baik,
memiliki kontribusi penting bagi kehidupan masyarakat modern (Bagusiam et al., 2017).
Banyak manusia saat ini menggunakan peralatan elektronik yang membutuhkan energi
listrik (Samsugi et al., 2018). Semakin banyak peralatan elektronik yang digunakan, maka
semakin banyak pula energi listrik yang dibutuhkan (Melipurbowo, 2016). Energi listrik
yang dibangkitkan kemudian disalurkan ke saluran transmisi,saluran distribusi, kemudian
masuk ke konsumen baik itu rumah tangga maupun industri (Arta et al., 2019).
Drop tegangan merupakan salah satu ukuran baik atau tidaknya suatu
pengoperasian sistem tenaga listrik. Drop tegangan diartikan besarnya tegangan yang
hilang pada suatu penghantar. Gangguan tersebut terjadi karena panjangnya suatu
penghantar pada saluran distribusi tegangan menengah (Kurniawan & Umar, 2017).
Penyulang Penebel bersumber dari trafo II GI Kapal memiliki konfigurasi jaringan
distribusi 20 kV tipe grid dan panjang jaringan 94,6 kms termasuk ke dalam daftar
prioritas pengembangan dan perbaikan susut distribusi dan drop tegangan. Beberapa
tindakan yang dapat dilakukan untuk menanggulangi susut distribusi (Arta et al., 2019)
dan drop tegangan pada suatu penyulang dapat meliputi perubahan sadapan berbeban (On
Load Tap Changing) pada transformator gardu induk (Safala, 2016). Pengubahan
sadapan tanpa beban pada transformator distribusi, mengganti konduktor ke konduktor
yang memiliki luas penampang lebih besar (Rekonduktor) (Jurnal, 2017), pemasangan
kapasitor bank, serta rekonfigurasi penyulang (Tana et al., 2019).
Studi Rekonfigurasi Jaringan dan Penentuan Lokasi Distributed Generation (DG)
oleh (Mahendra, 2015) studi kasus merencanakan rekonfigurasi jaringan dan penentuan
lokasi DG yang tepat untuk meningktatkan keluaran daya aktif DG melalui plant IEEE 14
Bus. Mengimbangi pertumbuhan beban dan memperbaiki kualitas tegangan dari
penyulang Penebel (De Suza et al., 2021) perlu dilakukan rekonfigurasi jaringan.
Rekonfigurasi jaringan penyulang Penebel sangat tepat dilakukan karena dari segi teknis
pelaksaannya lebih mudah untuk dilakukan dan dari segi ekonomis pelaksanaannya lebih
murah (Chairawaty, 2012).
Tiga kriteria yang harus dipenuhi untuk merekonfigurasi jaringan, yakni beban
penyulang 240A, drop tegangan penyulang > 10%, susut daya > 5%. Data yang
diperoleh dari PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Bani Selatan
(Irmawan, 2017), saat ini kondisi penyulang Penebel memiliki nilai persentase drop
tegangan penyulang yang cukup besar (Nur Afif et al., 2021). Berdasarkan pemaparan
permasalahan di atas, maka dalam penelitian ini akan dikaji mengenai pengaruh
rekonfigurasi jaringan 20 kV terhadap drop tegangan penyulang Penebel (Al Hakim,
2015) dan penyulang Jatiluwih menggunakan perhitungan manual dan simulasi pada
software ETAP.
Drop tegangan pada jaringan distribusi primer merupakan selisih tegangan antara
sisi pangkal pengirim (V
k
) dengan tegangan pada sisi ujung penerima (V
T
) atau dapat
ditulis dengan persamaan berikut:
ΔV = ( Vk ) (VT)
(2. 1)
Tegangan yang diterima konsumen (VT) akan lebih kecil dari tegangan kirim (Vk),
sehingga tegangan jatuh (Vdrop) merupakan selisih antara tegangan pada pangkal
pengiriman (sending end) dan tegangan pada ujung penerimaan (receiving end) tenaga
listrik. Tegangan jatuh relatip dinamakan regulasi tegangan VR (voltage regulation) dan
dinyatakan oleh rumus:
Vol. 1, No. 7, pp. 724-734, July 2021
726 http://sostech.greenvest.co.id
V =


x 100% (2.2)
Keterangan :
Vs = tegangan pada pangkal pengiriman
Vr = tegangan pada ujung penerimaan
Jatuh tegangan di hitung dengan memperhitungkan reaktansinya, maupun faktor
dayanya 1, maka berikut ini akan diuraikan cara perhitunganya. Dalam penyederhanaan
perhitungan, diasumsikan bebanbebannya merupakan beban fasa tiga yang seimbang
dan faktor dayanya (Cos φ) antara 0,6 s/d 0,85. tegangan dapat dihitung berdasarkan
rumus pendekatan hubungan sebagai berikut :
(ΔV ) = √3 x I x (R.cosφ + X.sinφ) x L (2.3)
Keterangan :
I = Arus beban (Ampere)
R = Tahanan rangkaian (Ohm)
X = Reaktansi rangkaian (Ohm)
Alternatif perbaikan atau tindakan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki nilai
drop tegangan yaitu pengubahan sadapan berbeban (On Load Tap Changing = OLTC)
yang dilakukan pada transformator GI, pengubahan sadapan tanpa beban yang dilakukan
pada transformator Distribusi, pemasangan kapasitor bank, penggantian jenis konduktor
yang luas penampangnya kecil ke luas penampang yang lebih besar dan rekonfigurasi
jaringan.
Losses atau rugi-rugi daya yaitu kehilangan daya listrik saat penyaluran daya dari
sumber ke konsumen nilai losses dapat dirumuskan dengan:
V = I x (r.CosӨ + x. SinӨ) x L
P = I
2
x r x L
Keterangan :
I : Arusnya yang mengalir pada penghantar (Ampere)
r : Tahanan pada penghantar per km (Ohm)
x : Reaktansi pada penghantar per km (Ohm)
Cos Q : Faktor daya beban (kVA)
L : Panjang penghantar (meter)
Rekonfigurasi jaringan merupakan proses pembentukan struktur topological dari
penyulang distribusi dengan mengubah status dari switch. Selama kondisi operasi normal
rekonfigurasi jaringan bertujuan untuk mengurangi losses, drop tegangan dan
menyeimbangkan beban-beban dalam jaringan.
Penentuan Titik Rekonfigurasi Jaringan menjadikan titik potong rekonfigurasi
terbaik dapat dilakukan dengan pemilihan titik potong nilai losses terkecil, yang dapat
dicari menggunakan persamaan Data Tegangan Penyulang Penebel.
Data tegangan pada Penyulang Penebel terhitung pada Februari - Maret 2019. Nilai
drop tegangan tertinggi terjadi pada tanggal 23 Maret 2019 mencapai 11.65% sebesar 2,3
kV.
Single line dari Penyulang Penebel yang disuplai dari transformator 2, terdapat 6
buah LBS diantaranya LBS Sekartaji, LBS Tapesan, LBS Denbatas, LBS Kemasan, LBS
Celagi Batan dan LBS Wanasari dan satu buah Recloser pada Penyulang Penebel 1 yaitu
recloser Pemenang. Single line dapat dilihat pada gambar 5.
Pengaruh Rekonfigurasi Penyulang Terhadap Drop
Tegangan Penyulang Penebel dan Penyulang Jatiluwih
PT. PLN (Persero) ULP Tabanan
Ilham Affandy, I Gd. Dyana Arjana dan Cok Gede Indra Partha 727
Gambar 1. Single line Letak LBS dan Recloser Penyulang Penebel
Sumber: PT.PLN (Persero) APD BALI
Gambar 2. Single line Penyulang Penebel setelah Direkonfigurasi
Sumber : PT.PLN (Persero) APD BALI
Beban Penyulang Penebel dalam proses rekonfigurasi akan di suplai sebagian
bebannya oleh penyulang Jatiluwih yang terhubung pada LBS Sekartaji. Penyulang
Penebel disuplai oleh trafo 2 Gardu Induk Kapal, dan Penyulang Jatiluwih di suplai oleh
transformator 2 pada Gardu Induk Baturiti, rata-rata drop tegangan Penyulang Jatiluwih
pada Bulan Februari Maret 2018 sebesar 1,6 kV Penyulang Jatiluwih masih memiliki
drop nilai drop tegangan sebesar 8,14%.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui posisi rekonfigurasi jaringan yang tepat
untuk menanggulangi drop tegangan yang melebihi batas standar pada penyulang
penebel. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara kerja proses
rekonfigurasi jaringan, mengetahui kualitas penyaluran listrik sebelum dan sesudah
terjadinya rekonfigurasi jaringan, dapat menjadi acuan bagi perusahaan PT. PLN
(Persero) ULP Tabanan untuk memperbaiki kualitas penyaluran listrik pada penyulang
Penebel.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan ntuk mendapatkan pengaruh dari rekonfigurasi jaringan
terhadap nilai drop tegangan Penyulang Penebel dan nilai drop tegangan penyulang
Jatiluwih sesuai dengan standar yang ditentukan setelah dilakukan rekonfigurasi.
Vol. 1, No. 7, pp. 724-734, July 2021
728 http://sostech.greenvest.co.id
Gambar 3. Alur analisis penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Penyulang Penebel
Rekonfigurasi jaringan untuk mengatasi beban lebih disusun oleh (Priadi et
al., 2015) Mengatasi penyulang Batu Belig dengan merekonfigurasi jaringan
distribusi mengalihkan sebagian penyulang ke penyulang terdekat dan memotong
sebagian penyulang menyalurkannya dengan penyulang baru, dimana dalam
penelitian ini melakukan analisis mengenai drop tegangan, regulasi tegangan dan
analisa aliran daya, setelah dianalisis rekonfigurasi tegangan didapatkan hasil bahwa
drop tegangan dan susut daya menurun
Panjang penghantar dari sumber sampai pada ujung Penyulang sebesar 94,6
kms yang dapat dilihat pada gambar 4, data panjang dan jenis penghantar yang
digunakan pada penyulang Penebel dapat dilihat pada gambar 5 berikut
Pengaruh Rekonfigurasi Penyulang Terhadap Drop
Tegangan Penyulang Penebel dan Penyulang Jatiluwih
PT. PLN (Persero) ULP Tabanan
Ilham Affandy, I Gd. Dyana Arjana dan Cok Gede Indra Partha 729
Gambar 4. Tabel Jenis dan Panjang Penghantar Penyulang Penebel
Gambar 5. Jaringan penyulang Penebel
Sumber: PT. PLN (Persero) Area Bali Selatan ULP Tabanan
B. Perhitungan Drop Tegangan Penyulang Penebel
Berdasarkan perhitungan dengan persamaan 2.4, nilai drop tegangan penyulang
Penebel tegangan 20 kV pada saat beban puncak sebesar 92 A. Luas penampang
penyulang = 240
2
, R = 0,125 Ω/km , X = 0,097 Ω/km , L = 94,5 kms
Diperoleh:
V= 3 . I . L ( R . cos φ + X . sin φ)
= 3 . 92 . 94,500 ((0,100 x 0,85) + (0,094 X 0,53))
Vol. 1, No. 7, pp. 724-734, July 2021
730 http://sostech.greenvest.co.id
= 15.058.449 x 0,15766
= 2.374.115V
= 2,37411kV
Besar voltage drop pada penyulang Penebel adalah sebesar 0,237411kV.
%V =


x 100
=


x 100 = 11,87%
Besar % voltage drop pada penyulang penebel adalah sebesar 11,87%.
C. Perhitungan Menggunakan Nilai Drop Tegangan Penyulang Penebel Menggunakan
Simulasi ETAP
Simulasi pada ETAP menggunakan load flow analysis pada ujung penyulang
Penebel menunjukkan hasil tegangan sebesar 17,66 kV, dapat dilihat pada gambar 6
berikut.
Gambar 6. Hasil simulasi aliran daya pada penyulang Penebel menunjukan nilai
tegangan sebesar 17,66 kV
Data Penyulang Jatiluwih. Panjang penyulang Jatiluwih yang disuplai oleh GI
baturiti trafo 1 kapasitas 30 MVA adalah sebesar 80 kms, rincian jenis dan panjang
penghantar pada penyulang Jatiluwih dapat dilihat pada gambar tabel berikut.
Pengaruh Rekonfigurasi Penyulang Terhadap Drop
Tegangan Penyulang Penebel dan Penyulang Jatiluwih
PT. PLN (Persero) ULP Tabanan
Ilham Affandy, I Gd. Dyana Arjana dan Cok Gede Indra Partha 731
Gambar 7. Tabel Jenis dan Panjang Penghantar Penyulang Jatiluwih
Single line diagram penyulang Jatiluwih dapat dilihat pada gambar 8.
Gambar 8. Single line diagram Penyulang Jatiluwih
Sumber: PT. PLN (Persero) Area Bali Selatan ULP Tabanan
Perhitungan Nilai Drop Tegangan Penyulang Jatiluwih
Berdasarkan perhitungan dengan persamaan 2.4, nilai drop tegangan penyulang
Jatiluwih tegangan 20 kV pada saat beban puncak sebesar 92 A. Luas penampang
penyulang = 240 mm
2
R = 0,125 Ω/km, X = 0,097 Ω/km, L = 94,5 kms
Diperoleh :
∆V = √3 . I . L ( R . cos φ + X . sin φ)
= √3 . 92 . 94,500 ((0,100 x 0,85) + (0,094 X 0,53))
= 15.058.449 x 0,15766
= 2.374.115 V
= 2,37411 kV
Besar voltage drop pada penyulang Jatiluwih adalah sebesar 2,37411 kV.
%∆V =


x 100%
=


x 100% = 11,87%
Besar %voltage drop pada penyulang Jatiluwih adalah sebesar 11,87%.
Perhitungan Menggunakan Simulasi ETAP
Vol. 1, No. 7, pp. 724-734, July 2021
732 http://sostech.greenvest.co.id
Gambar 9. Simulasi aliran daya pada penyulang
Jatiluwih pada beban ujung yang menunjukkan persentase tegangan sebesar
94,63% atau 18,90 kV. Simulasi aliran daya pada software ETAP menunjukan hasil
tegangan pada ujung penyulang Jatiluwih sebesar 18,90kV atau mengalami drop
tegangan sebesar 5,8%.
Analisa Hasil Rekonfigurasi Penyulang Penebel dan Penyulang Jatiluwih
Perhitungan drop tegangan pada penyulang Penebel dan Jatiluwih melalui tititk
potong LBS Sekartaji setelah dilakukan rekonfigurasi menggunakan persamaan 2.4
didapat hasil sebagai berikut.
Penyulang Penebel tegangan 20 kV pada saat beban puncak sebesar 86 A. Luas
penampang penyulang = 150
mm
2
, R = 0,206 Ω/km, X = 0,104 Ω/km, L = 49 kms
Diperoleh :
V = √3 . I . L ( R . cos φ + X . sin φ)
= √3 . 86 . 49,000 ((0,100 x 0,85) + (0,094 X 0,53))
= 7,298,862 x 0,23022
= 1.680.344v
= 1,680344kV
Besar voltage drop pada penyulang Jatiluwih adalah sebesar 1,680344kV
%V =


x 100%
=


x 100% = 8,4%
Besar %voltage drop pada penyulang Penebel setelah dilakukan rekonfigurasi
jaringan adalah sebesar 8,4%.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulkan yaitu Drop
tegangan penyulang Penebel mengalami perubahan nilai setelah dilakukan rekonfigurasi
pada titik potong LBS Sekartaji semula drop tegangan penyulang Penebel sebesar
11,56% berkurang menjadi 8,40%, sementara drop tegangan pada penyulang Jatiluwih
mengalami peningkatan yang semula 5,78% menjadi 9,80%. Setelah dilakukan
rekonfigurasi penyulang Penebel dan penyulang Jatiluwih drop teganganya sesuai dengan
standar SPLN (lebih kecil dari 10%). Panjang penyulang Penebel sebelum dilakukan
rekonfigurasi yaitu 96kms setelah dilakukan rekonfigurasi berkurang pada titik potong
Pengaruh Rekonfigurasi Penyulang Terhadap Drop
Tegangan Penyulang Penebel dan Penyulang Jatiluwih
PT. PLN (Persero) ULP Tabanan
Ilham Affandy, I Gd. Dyana Arjana dan Cok Gede Indra Partha 733
LBS Sekartaji panjang penyulang Penebel menjadi 49kms sementara panjang penyulang
Jatiluwih bertambah setelah dilakukan rekonfigurasi, semula 86kms menjadi 125 kms.
BIBLIOGRAFI
Al Hakim, M. L. (2015). Studi Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Pemeliharaan Jalan
Kota di Kota Surabaya. Universitas Airlangga.
Arta, I. G. N., Setiawan, I. N., & Wijaya, I. W. A. (2019). Rekonfigurasi Jaringan
Distribusi pada Penyulang Rumah Sakit Bali Med (RSBM). Jurnal SPEKTRUM
Vol, 6(4).
Bagusiam, T. F. L. L., Warsito, A., & Hermawan, H. (2017). Optimisasi Penempatan
Recloser untuk Meminimalisir Nilai Saifi dan Saidi Pada Sistem Distribusi Jaringan
Radial Penyulang Srl-02 Menggunakan Artificial Bee Colony Algorithm. Transient:
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, 6(4), 651656.
Chairawaty, F. (2012). Dampak pelaksanaan perlindungan lingkungan melalui sertifikasi
fair trade (studi kasus: petani kopi anggota koperasi Permata Gayo, Kabupaten
Bener Meriah, Nanggroe Aceh Darussalam). Jurnal Ilmu Lingkungan, 10(2), 7684.
De Suza, M., Gifson H, A., & Senen, A. (2021). Perbaikan Tegangan Penyulang Melati
dengan Metode Pecah Beban pada PT. PLN (Persero) Bangkinang. INSTITUT
TEKNOLOGI PLN.
Irmawan, E. (2017). Evaluasi Kualitas Pelayanan pada PT. PLN (Persero) UPJ Pedan.
Universitas Islam Indonesia.
Jurnal, R. T. (2017). Perbaikan Tegangan Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 Kv
Penyulang Tomat Gardu Induk Mariana Sumatera Selatan. Energi & Kelistrikan,
9(1), 3440.
Kurniawan, A., & Umar, S. T. (2017). Analisa Jatuh Tegangan Dan Penanganan Pada
Jaringan Distribusi 20 kV Rayon Palur PT. PLN (Persero) Menggunakan Etap
12.6. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Mahendra, S. (2015). Studi Rekonfigurasi Jaringan dan Penentuan Lokasi Distributed
Generation (DG) Pada Sistem Distribusi Radial 3 Phasa Metode Newton Rhapson
untuk Meningkatkan Keluaran Daya Aktif DG. Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
Melipurbowo, B. G. (2016). Pengukuran Daya Listrik Real Time Dengan Menggunakan
Sensor Arus ACS. 712. Orbith: Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa Dan
Sosial, 12(1).
Nur Afif, I., Widyastuti, C., & Samsurizal, S. (2021). Koordinasi Proteksi OCR dan GFR
pada Penyulang Syg10 di PT. PLN (Persero) Gi Sayung. Institut Teknologi PLN.
Priadi, K. H., Hartati, R. S., & Sukerayasa, I. W. (2015). Evaluasi untuk Mengatasi
Beban Lebih pada Penyulang Batu Belig. Spektrum, 2(1).
Safala, M. F. (2016). Penstabilan Tegangan Sekunder pada Transformator Daya 150/20
Kv Akibat Jatuh Tegangan. Universitas Negeri Semarang.
Samsugi, S., Ardiansyah, A., & Kastutara, D. (2018). Arduino dan Modul Wifi ESP8266
sebagai Media Kendali Jarak Jauh dengan antarmuka Berbasis Android. Jurnal
Teknoinfo, 12(1), 2327.
Tana, N. M., Likadja, F., & Galla, W. F. (2019). Rekonfigurasi Jaringan Pada Saluran
Udara Tegangan Menengah 20 Kv Penyulang Naioni PT. PLN (Persero) Ulp
Kupang Menggunakan Perangkat Lunak Electrical Transient Analysis Program
(Etap) 12.6. Jurnal Media Elektro, 4152.
Vol. 1, No. 7, pp. 724-734, July 2021
734 http://sostech.greenvest.co.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License