Supervisi Akademik dalam Perspektif Filsafat
Esensialisme.
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
Agus Maryanto 809
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan sarana dalam membentuk kepribadian manusia (Royani,
2015) dan memiliki peran penting dalam menghadapi situasi dan kondisi kehidupan
(Yuliati, 2017). Dengan melalui pendidikan, seseorang akan mampu mengelola,
menghadapi, dan mengatasi permasalahan dalam kehidupannya (Setyowati, 2019).
Pendidikan merupakan sebuah proses pendewasaan yang dilakukan oleh pendidik kepada
peserta didiknya (Perdana, 2018) dengan memberikan stimulus positif yang mencakup
kognitif, afektif dan psikomotorik (Setiawati & Psi, 2018). Pendidikan adalah sebagai
bentuk bimbingan, kepemimpinan, pendidik kepada siswa (Wandasari, 2017) dan
perkembangan secara fisik serta spiritual, pendidikan membentuk sifat, karakter dan
perilaku siswa secara sistematis (Sahroni, 2017).
Supervisi menjamin proses pendidikan agar berjalan dengan benar (Afriansyah,
2019). Supervisi dilakukan agar tujuan pendidikan dapat dijamin kualitasnya dan
menghasilkan mutu pendidikan yang baik (Lazwardi, 2016). Guru harus membekali diri
ilmu yang sesuai dengan kependidikan (Setiawan, 2019) dan berusaha selalu
meningkatkan intelektual akademik di dalam mengajar terutama untuk meningkatkan
semangat (Firdianti, 2018) atau minat tentang pengetahuan kependidikan selain rencana
pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan kesadaran sendiri (Rahman & Suharno, 2020).
Upaya meningkatkan kinerja guru untuk mendapatkan mutu pembelajaran adalah dengan
melakukan kegiatan supervisi akademik (Pujianto et al., 2020). Supervisi akademik
sangat erat kaitannya dengan pembelajaran berkualitas (Dalanggo, 2019). Hal tersebut
untuk memastikan agar proses pembelajaran tetap berkualitas (Syamsir et al., 2020)
sehingga memerlukan guru yang profesional dimana guru profesional ini dibentuk
melalui supervisi akademik yang efektif. Sebagai faktor utama dalam proses
pembelajaran maka profesionalitas guru dapat ditingkatkan melalui supervisi akademik
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai harapan. Supervisi akademik
merupakan rangkaian kegiatan dalam upaya membantu guru untuk mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Dari pendapat diatas dapat diketahui pentingnya supervisi akademik untuk membantu
guru dalam mengembngkan dan meningkatkan kemampuan profesionalismenya.
Filsafat pendidikan adalah filsafat yang memandang pendidikan sebagai proses
memanusiakan peserta didik sehingga mampu berkembang dan beraktualisasi diri dengan
segenap potensi asli yang ada dalam dirinya. Ilmu pengetahuan berkembang dari rasa
ingin tahu, yang merupakan ciri khas manusia. Ilmu pengetahuan merupakan upaya
khusus manusia untuk menyingkapkan realitas, supaya memungkinkan manusia
berkomunikasi satu sama lain, membangun dialog dengan mengakui yang lain, dan
meningkatkan harkat kemanusiaannya. Keberhasilan pendidikan ditentukan banyak faktor
yang salah satunya adalah faktor landasan filsafat dalam hal merumuskan arah dan tujuan
pendidikan yang di gabungkan dengan nilai filsafat baik ontologis, epistemologis dan
aksiologis. Ranah ontologis berkaitan dengan pertanyaan mengapa pendidikan harus ada,
bagaimana pendidikan itu dirancang , serta apa yang ingin dicapai setelah pendidikan
dilakukan. Ranah epistemologi berkaitan dengan proses dan pengetahuan yang akan
digunakan serta ilmu pengetahuan apa yang diperoleh peserta didik setelah proses
ditempuh. Ranah aksiologi berkenaan dengan nilai manfaat dari pendidikan tersebut.
Penelitian ini bertujuan agar guru dapat meningkatkan keterampilan dalam proses
mengajar yang pada akhirnya diharapkan hasil belajar siswa juga meningkat Hal ini
sejalan dengan pandangan bahwa semakin terampil seorang guru maka semakin besar
pula potenasi peningkatan prestasi siswanya. Manfaat penelitian yaitu diantaranya