Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 1, Number 7, July 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
How to cite:
Daniel Napitupulu. (2021). Perencanaan Rumah Susun pada Masa Pandemi Covid-19 dengan Meningkatkan
Fasilitas dan Pola Aktivitas Masyarakat Rumah Susun. Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH), 1(7): 697-706
E-ISSN:
2774-5155
Published by:
https://greenvest.co.id/
PERENCANAAN RUMAH SUSUN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DENGAN
MENINGKATKAN FASILITAS DAN POLA AKTIVITAS MASYARAKAT RUMAH
SUSUN
Daniel Napitupulu
Universitas Kristen Indonesia Jakarta Timur, Indonesia
Diterima:
27 Junii 2021
Direvisi:
8 Juli 2021
Disetujui:
14 Juli 2021
Abstrak
Covid-19 membuat semua kegiatan aktivitas, pola hidup dan ekonomi
bahkan perancangan dalam pembangunan mengalami perubahan yang
sangat drastis. Melalui sistem perencanaan rumah susun terkait dampak
Covid-19 sangat membantu dalam meminimalisir hal hal yang tidak
diinginkan untuk terjadi, dalam perencanaan ini juga sangat membantu
dalam sirkulasi kesehatan rumah susun dengan fasilitas yang lengkap
dan siap untuk menghadapi masa pandemi yang menyerang. Tujuan
penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana kondisi rumah susun
dimasa pandemi Covid-19, mengetahui apa saja penanggulangan
pemerintah dalam mengatasi permasalahan perencanaan tata ruang dan
fasilitas pada rumah susun pada masa pandemi Covid-19 saat ini,
mengetahui bagaimana menata rumah susun yang siap menghadapi
pandemi dengan menerapkan social distancing dan mengetahui
bagaimana cara mengubah pola aktivitas masyarakat di rumah susun
pada saat pandemi Covid-19 dengan penerapan desain perencanaan.
Pengumpulan data dilakukan secara standar dan sistematis untuk
memperoleh data akurat yang dibutuhkan pada penelitian ini. Data yang
dibutuhkan berupa data primer dan data sekunder. Konsep future
proofing home adalah sebuah konsep dalam mendesain sebuah
bangunan terutama hunian dengan mindset antisipasi terhadap kejadian
tidak terduga di masa depan. Desain itu harus mampu meminimalisasi
shock effect dan physical stresses yang terjadi akibat kejadian tidak
terduga tersebut
Kata kunci : Rumah susun; Covid-19; Fasilitas
Abstract
Covid-19 makes all activities, lifestyle and economy even the design in
development undergoes a very drastic change. Through the apartment
planning system related to the impact of Covid-19 is very helpful in minimizing
unwanted things to happen, in this planning is also very helpful in the
circulation of health flats with complete facilities and ready to face the
pandemic that attacks. The purpose of the research is to find out how the
condition of flats during the Covid-19 pandemic, know what are the
government's countermeasures in addressing the problem of spatial planning
and facilities in flats during the current Covid-19 pandemic, know how to
organize flats that are ready to face the pandemic by applying social
distancing and know how to change the pattern of community activities in flats
during the Covid-19 pandemic with the application of pe design plan. Data
collection is done in a standard and systematic way to obtain accurate data
needed in this study. The required data is primary data and secondary data.
The concept of future proofing home is a concept in designing a building,
especially residential with a mindset of anticipation of unexpected events in the
future. The design should be able to minimize shock effects and physical
stresses that occur due to these unexpected events
Keywords: Flats; Covid-19; Facilities
Perencanaan Rumah Susun pada Masa Pandemi Covid-
19 dengan Meningkatkan Fasilitas dan Pola Aktivitas
Masyarakat Rumah Susun
Daniel Napitupulu 698
PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui bersama, saat ini dunia sedang dilanda wabah penyakit
yang dinamakan Covid-19 yang telah menjadi wabah penyakit dengan tingkat penyebaran
dan keparahan yang mengkhawatirkan. Oleh karena itu, wabah penyakit ini ditetapkan
menjadi pandemi global oleh WHO sejak 11 Maret 2020 (Nasution, 2020). Menurut
penelitian (Ghiffari, 2020) berpendapat bahwa bukti dari penyebaran penyakit ini dengan
berkembang pesatnya kasus konfirmasi baru China, Amerika Utara, Asia, Timur Tengah
dan negara-negara di Eropa. WHO menetapkan empat cara skenario dalam penilaian
risiko nasional terhadap penyebaran Covid-19, yakni negara-negara tanpa kasus
konfirmasi positif, kasus pertama, klaster pertama dan negara-negara dengan transmisi
lokal (Ferinia et al., 2020). Berdasarkan hal itu, setiap negara perlu meningkatkan
tindakan kesiapsiagaan (Susanti et al., 2014) dan respon tanggap darurat yang cepat dan
memadai (Karuni, 2011), termasuk kesiapan infrastruktur kesehatan dan interaksi sosial
masyarakat (Sugyati, 2018). Indonesia termasuk pada skenario keempat dengan
ditemukannya kasus konfirmasi positif akibat transmisi lokal di beberapa wilayah,
termasuk Jakarta (Setyowati & Rahman, 2020).
(Handayani, 2020) berpendapat penyebab penyakit menular seperti pandemi
Covid-19 dipengaruhi oleh interaksi antara dua faktor utama yakni, kemampuan
penularan patogen yang bertanggung jawab atas infeksi (Ali et al., 2021) dan karakteristik
populasi manusia sebagai inang dalam perkembangbiakan patogen tersebut. Dampak dari
pandemic Covid-19 sangat memengaruhi perubahan gaya hidup manusia (Adiwinata et
al., 2021), baik itu dari segi kebiasaan aktivitas, perkembangan ekonomi dan berpengaruh
juga pada sistem infrastruktur kota dan pemukiman (Farizkha, 2016), sehingga dalam hal
ini perlu banyak perubahan dari segi perancangan kota pemukiman sehingga dapat
beradaptasi (Saraswati et al., 2016) dan berkembang guna mengurangi penularan virus
Covid-19 sehingga dapat menciptakan sistem kota dan pemukiman yang berkelanjutan.
Transformasi kota menjadi kawasan metropolitan kerap kali terjadi di berbagai
negara di belahan dunia, begitu pula halnya dengan kota-kota yang ada di Indonesia.
Proses transformasi kota menjadi metropolitan ini umumnya diawali oleh bergabung nya
kota-kota yang berdekatan (Ramadhani, 2016) atau secara administratif bersebelahan
yang disebut dengan konurbasi. Metropolitan juga dapat diartikan sebagai aglomerasi dari
berbagai kawasan permukiman (Permana & Wijaya, 2019), tidak harus kawasan
permukiman yang bersifat kota (Umar et al., 2017), namun secara keseluruhan
membentuk satu kesatuan dalam aktivitas bersifat kota dan berpusat kota yang menjadi
inti metropolitan.
Perkembangan Covid-19 pada tanggal 21 Januari 2020 semakin bertambah banyak
dengan penambahan kasus sebanyak 12.568 sehingga total Covid-19 pada saat ini
menjadi 939.948 kasus, dalam kondisi pada saat ini pemerintah belum biasa mengatasi
permasalahan ini dikarenakan angka penambahan kasus yang terus saja bertambah tiap
harinya, sehingga pemerintah membuat kebijakan baru dengan meresmikan lock down
sementara bagi warga negara asing dari semua negara tepat pada tanggal 1 Januari 2020
kemarin, lock down sementara bagi WNA tersebut berkenaan dengan munculnya varian
baru virus Corona atau Covid-19, yang disebut menular lebih cepat pada saat ini sehingga
membuat kekhawatiran yang baru bagi Indonesia dan pemerintah. Tidak hanya itu saja,
pemerintah juga meresmikan himbauan masyarakat untuk menerapkan PSBB
(Pembatasan Sosial Berskala Besar) secara ketat pada tanggal 11-25 Januari 2021. Hal ini
di latarbelakangi oleh situasi Covid-19 yang terjadi di Jakarta dalam beberapa waktu
terakhir yang cenderung mengkhawatirkan dan semakin meningkat, saat ini DKI Jakarta
Vol. 1, No. 7, pp. 697-706, July 2021
699 http://sostech.greenvest.co.id
sedang berada di titik kasus aktif tertinggi, yakni di angka 17.383. Kasus aktif sendiri
adalah jumlah orang yang saat ini berstatus positif Covid-19 dan belum dinyatakan
sembuh, baik yang dirawat di fasilitas kesehatan maupun di dalam isolasi mandiri.
Konsep berkelanjutan merupakan salah satu konsep yang mengandung indikator-
indikator sebagai tolak ukur atau alat yang dapat membantu menilai apakah suatu
kota/pemukiman berskala besar telah mencapai kondisi yang ideal ataukah belum.
Adapun di dalam perancangan kota unsur-unsur tersebut di bawah ini harus tetap
diperhatikan dan jangan sampai dilupakan, apalagi diabaikan. Unsur-unsur tersebut yaitu
peruntukan lahan mikro, sistem penghubung jalan (sirkulasi), jaringan utilitas umum
kota, ruang terbuka dan tata hijau, tata masa bangunan, pelestarian struktur alami dan
binaan, unsur-unsur penunjang dan penciptaan unsur identitas kota.
Maka dari itu, pemerintah menanggulangi permasalahan penataan kota dengan
disediakannya Rumah Susun pada kota yang memiliki tingkat kepadatan dan ruang lahan
yang kurang. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana kondisi rumah susun
dimasa pandemi Covid-19, mengetahui apa saja penanggulangan pemerintah dalam
mengatasi permasalahan perencanaan tata ruang dan fasilitas pada rumah susun pada
masa pandemi Covid-19 saat ini, mengetahui bagaimana menata rumah susun yang siap
menghadapi pandemi dengan menerapkan social distancing dan mengetahui bagaimana
cara mengubah pola aktivitas masyarakat di rumah susun pada saat pandemi Covid-19
dengan penerapan desain perencanaan. Sasaran penelitian perencanaan Rumah Susun
pada masa pandemi Covid-19 dengan meningkatkan fasilitas dan pola aktifitas
masyarakat Rumah Susun ditujukan kepada beberapa pihak yaitu Pemda setempat, bagi
masyarakat bermanfaat untuk memberikan pengetahuan yang baru tentang fasilitas dalam
rusun dan bagaimana pola aktifitas masyarakat rusun dengan baik dan bagi ilmu
pengetahuan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan untuk menentukan bagaimana pola atau tatanan ruangan
rusun dimasa pandemi Covid-19, serta memperkirakan fasilitas-fasilitas apa saja yang
mendukung susun dimasa pandemi Covid-19. Langkah untuk mecapai tujuan ini,
dibutuhkan sebuah metode penelitian yang memuat langkah-langkah penelitian mulai dari
persiapan hingga penarikan kesimpulan secara terperinci.
Penyusunan kerangka penelitian ini digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan
penelitian yang dimuali dari awal hingga hasil akhir penelitian yang akan dicapai.
Adanya kerangka penelitian ini diharapkan mempermudah pelaksanaan penelitian dan
kesalahan dalam melaksanakan penelitian sehingga mencapai tujuan yang diharapkan.
Berikut ini bagan kerangka acuan yang digunakan.
Melihat kondisi lapangan penulis jadi lebih mudah menemukan masalah-masalah
yang ada di rusun Pinus Elok cakung dimana dengan permasalahan-permasalahan yang di
dapat maka Penulis dapat membuat manfaat dan tujuan untuk penulisan ini.
Jumlah Masyarakat Rusun yang tinggal di Rusun Pinus Elok Cakung harus
diimbangi dengan pemahaman pandemi Covid-19 agar mampu mengurangi ketakunan
dan kekhawatirang di masa pandemi Covid-19. Pengumpulan data dilakukan secara
standar dan sistematis untuk memperoleh data akurat yang dibutuhkan pada penelitian ini.
Data yang dibutuhkan berupa data primer dan data sekunder.
Data primer yang dikumpulkan pada penelitian ini berupa jumlah masyarakat,
aktifitas masyarakat dan kegiatan masyarakat Rusun Pinus Elok Cakung. Dimana semua
data di peroleh dari survei tempat di Rusun Pinus Elok Cakung. Data khusus tentang
rumah susun Pinus Elok Cakung, seperti data gambar arsitektur, data jumlah penghuni
Perencanaan Rumah Susun pada Masa Pandemi Covid-
19 dengan Meningkatkan Fasilitas dan Pola Aktivitas
Masyarakat Rumah Susun
Daniel Napitupulu 700
dan data fasilitas yang memadai di rumah susun. Wawancara terhadap dua orang
penghuni rusun seputar fasilitas rusun, kegiatan masyarakat dirusun dan perkembangan
Covid-19 terhadap rusun.
Data primer yang berupa data pokok yang dijadikan sebagai objek yaitu survei
lapangan, hasil wawancara dan hasil observasi. Data sekunder diperoleh dari sumber lain
atau penelitian baik dari badan maupun organisasi lain. Data sekunder yang diperlukan
berupa peta Kecamatan cakung, data profil Kecamatan Rusun cakung serta data
kependudukan Rusun Pinus Elok Cakung.
Data sekunder yang berupa data data pendukung seperti buku-buku, artikel jurnal
(update 10 tahun terbaru) atau internet yaitu untuk mengetahui bagaimana cara dan
standart merancang rusun untuk mengantisipasi wabah yang akan datang dan mencari
data-data literatur tentang bagaimana kondisi rumah susun dimasa pandemic Covid-19,
apa saja penanggulangan pemerintah dalam mengatasi permasalahan perencanaan tata
ruang dan fasilitas pada rumah susun pada masa pandemic Covid-19 saat ini, bagaimana
menata rumah susun yang siap menghadapi pandemic dengan menerapkan Social
Distancing, dan bagaimana cara merubah pola aktivitas masyarakat di rumah susun pada
saat pandemic Covid-19 dengan penerapan desain perencanaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi rumah susun dalam pertimbangan Covid-19 adalah dalam proses
pembangunan dan perencanaan dengan penerapan pembangunan pasca Covid-19 dengan
cara menerapkan kondisi yang tetap menjalankan social distancing, tersedianya tempat
dan peralatan untuk mencuci tangan tiap sudut atau perlantai rusun tersebut, mengganti
beberapa program penggunaan lift dengan cara teknologi yang baru. Arsitek Rubi Roesli
memahami bahwa masalah Covid-19 adalah tantangan terbesar bagi dunia arsitektur
karena sifat bisnis mereka yang sangat fisikal. Apapun inovasi arsitektur yang dilakukan
saat ini, kuncinya adalah perhatian terhadap persoalan kesehatan. “Jadi segala macam
bentuk desain harus dibawa ke sana, ujar founder Biroe Architecture dan Interior.
Berdasarkan hal ini arsitek juga dapat menerapkan desain future proofing home. Konsep
future proofing home adalah sebuah konsep dalam mendesain sebuah bangunan terutama
hunian dengan mindset antisipasi terhadap kejadian tidak terduga di masa depan. Desain
itu harus mampu meminimalisasi shock effect dan physical stresses yang terjadi akibat
kejadian tidak terduga tersebut. Terdapat beberapa point-point penting yang akan
diterapkan pada konsep tersebut sehingga menggantikan kondisi gaya hidup bagi
penghuni Rumah Susun, yaitu pertama, self sustained lifestyle" in a masterplan desain
hunian yang memungkinkan komunitas di dalam kompleks Rumah Susun tersebut
memiliki berbagai aktivitas/lifestyle yang lengkap. Hal ini akan membuat kompleks
tersebut lebih mandiri, terhindar dari risiko penularan penyakit dari luar. Kedua, outdoor
to Indoor karena semakin banyak orang meluangkan banyak waktu di rumah, perlu
kesan “outdoor” dalam konsep ruangan hunian. Ketiga, dynamic and adaptive layout -
Pentingnya sebuah tempat/area di rumah yang dapat didedikasikan menjadi sebuah
"study corner" atau ruang belajar/bekerja. Keempat, living and kitchen, heart of home -
beberapa bulan terakhir, trend hunian semakin terkonsentrasi pada pemanfaatan living
room dan kitchen. Kelima, garden parks home - penghijauan yang memadai sebagai
"paru-paru cluster" yang mampu mendorong gaya hidup sehat setiap penghuninya.
Pandemi Covid-19 dan perubahan pola aktivitas masyarakat menjadi work
from home membuat penentuan fungsi ruang tidak lagi bisa kaku, sehingga
diperlukannya desain dari arsitek yang sangat nyaman untuk mengatasi hal ini dalam
perancangan rusun. Perubahan pola hidup juga dapat dijadikan dasar perancangan
Vol. 1, No. 7, pp. 697-706, July 2021
701 http://sostech.greenvest.co.id
rumah susun dikarenakan masyarakat yang terus menerapkan social distancing
sehingga setiap ruang sngat diperlukan sekat sekat atau pembatas antar ruang.
Pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada masa pandemik Covid-19 memperhatikan
Instruksi Menteri No.2/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Covid-19
dalam penyelenggaraan jasa konstruksi yang dikeluarkan pada 27 Maret 2020. Inmen ini
bertujuan untuk memastikan penyelenggaraan Jasa Konstruksi tetap berjalan secara aman,
efektif dan efisien, serta tidak mengganggu pelaksanaan pembangunan infrastruktur di
Indonesia. Inmen tersebut mengatur bahwa setiap proyek infrastruktur harus mematuhi
protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan
mengatur prosedur penanganan apabila terjadi kasus positif/terkonfirmasi Covid-19 pada
proyek konstruksi. Masa pandemi ini juga yang kita ketahui bahwa kondisi rumah susun
yang sangat ramai dengan penghuni mengakibatkan susahnya penghuni untuk
menerapkan social distancing, sehingga dengan adanya Covid-19 ini mengharuskan
penghuni maupun pengunjung rumah susun untuk melakukan pola hidup yang baru
dengan menjalankan system protocol dan kebijakan-kebijakan yang berlaku.
Hasil wawancara dua orang narasumber dari penghuni rusun Pinus Elok (Febrianto
A5-112 dan Sukimin A6-104) mengatakan bahwa fasilitas rusun kurang memadai, karena
terdapat beberapa fasilitas rusak pada daerah westafel dan air bersih yang sering kali tidak
mengalir secara lancar di tiap unit rusun, hal ini telah dilaporkan kepada penanggung
jawab rusun tersebut, akan tetapi belum adanya tindakan dari pihak rusun tersebut.
Beberapa pintu pada unit rusun juga mengalami kerusakan yang parah, sehingga
penghuni rusun tidak dapat menutup pintu unit dengan baik. Terkait air bersih, westafel
yang rusak dan pintu yang tidak dapat ditutup berkaitan erat dengan situasi dan kondisi
Covid-19 pada Rumah Susun Pinus Elok, karena hal ini merupakan hal yang sering kali
dianggap sepele akan tetapi akan berdampak buruk jika tidak segera diperbaiki, karena air
bersih dan westafel merupakan salah satu sarana penghimbauan pemerintah agar
masyarakat untuk rajin dalam mencuci tangan dengan sabun dan mandi minimal 2 kali
sehari agar meminimalisir terpapar Covid-19. Pola aktifitas penghuni rusun juga mulai
diminimalisir agar tetap terjaganya social distancing.
Hasil survei lapangan rumah susun Pinus Elok dengan data gambar blok plan,
denah, tampak dan potongan pada 6 blok rumah susun Pinus Elok (sumber Dinas PUPR):
Gambar 1. Blok Plan Rusun Pinus Elok
Perencanaan Rumah Susun pada Masa Pandemi Covid-
19 dengan Meningkatkan Fasilitas dan Pola Aktivitas
Masyarakat Rumah Susun
Daniel Napitupulu 702
Gambar 4. Denah Lantai Dasar dan Denah Lantai 1-5 Semua Blok
Gambar 3. Potongan A, B dan C Semua Blok
Gambar 2. Tampak Depan dan Tampak Samping Semua Blok
Vol. 1, No. 7, pp. 697-706, July 2021
703 http://sostech.greenvest.co.id
Gambar 5. Gambaran Wilayah Rusun Pinus Elok
(Sumber: Google Maps)
Penanggulangan Pemerintah dalam Mengatasi Permasalahan Perencanaan Tata
Ruang dan Fasilitas pada Rumah Susun pada Masa Pandemik Covid-19. Pemerintah
memberikan panduan bagaimana kehidupan normal baru yang harus dilakukan
masyarakat dalam 7 norma, yaitu cuci tangan, hindari menyentuh wajah Menghindari
menyentuh area wajah, menerapkan etika batuk dan bersin saat batuk atau bersin karena
tubuh akan mengeluarkan virus dari dalam tubuh, gunakan masker saat keluar rumah atau
berinteraksi dengan orang lain, jaga jarak sosial Agar terhindar dari paparan virus; (6)
Isolasi mandiri. Ini dilakukan bagi yang merasa tidak sehat, seperti memiliki beberapa
gejala sakit, yakni demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan atau sesak napas; dan (7)
Menjaga kesehatan dengan memastikan kesehatan fisik, berjemur sinar matahari pagi,
mengonsumsi makanan bergizi, dan melakukan olahraga ringan.
Berdasarkan skenario perencanaan pembangunan jangka menengah pada masa
kehidupan normal baru ini Pemerintah mempunyai 3 alternatif pilihan strategi. Pertama,
tetap dengan rencana semula yang sudah tertuang dalam RPJMN 2020-2024, dengan
sedikit penyesuaian program untuk mengakomodir kehidupan normal baru dalam
ancaman Covid-19. Kedua, melakukan penyesuaian program dan target secara moderat
dengan mendasarkan asumsi yang sudah diperbaharui sesuai situasi dan kondisi pandemi
Covid-19, kemudian mempertahankan program dimana asumsi-asumsi yang menjadi
dasar masih relevan dan masih bisa disesuaikan dengan keadaan pasca Covid-19. Ketiga,
merombak seluruh program dan target-target yang ditetapkan berdasarkan berbagai
asumsi dan perkembangan baru pasca Covid-19 dan krisis ekonomi yang mengiringinya.
Dalam hal ini semua program yang telah ditetapkan di RPJMN 2020-2024 dikaji ulang,
dirumuskan kembali strateginya, dan dijadwal ulang periode pelaksanaannya.
Masaini juga pemerintah sedang memikirkan berbagai cara bagaimana strategi-
strategi yang baikyang dapat diterapkan pada masa pembangunan pembangunan tata
ruang kota, terutama tata ruang kota DKI Jakarta sendiri.
Perencanaan Rumah Susun pada Masa Pandemi Covid-
19 dengan Meningkatkan Fasilitas dan Pola Aktivitas
Masyarakat Rumah Susun
Daniel Napitupulu 704
Cara Menata Rumah Susun yang Siap Menghadapi Pandemik dengan Menerapkan
Facial Distancing yaitu konsultan dapat meracang rumah susun dengan cara menerapkan
sekat-sekat atau pembatas pada antar ruang agar terciptanya fasial distancing, yang akan
dilengkapi dengan beberapa westafel pada setiap sudut guna meminimalisir hal yang
tidak diinginkkan, dalam penataan ruangan ruangan yang kiranya akan dikunjungi banyak
pengunjung atau penghuni lebih diminimalisir agar terjadinya social distancing dan ruang
terbatas orang. Dalam hal mendapatkan bahan makanan berupa sayur-sayuran, dapat
dibuat mini garden pada rooftop atau daerah garden khusus agar penghuni rusun tidak
perlu untuk pergi ke pasar. Dalam hal penataan tempat berkumpul seperti plaza atau
tempat tempat duduk, dapat ditata dengan jarak kurang lebih satu meter. Pengurangan
koridor-koridor yang berisi tempat duduk, agar penghuni rusun tidak terlalu sering
berinteraksi satu sama lain. Menerapkan desain konsep future proofing home pada setiap
rumah susun. Inovasi baru dapat dikembangkan pada transportasi publik, misalnya
penggunaan ventilasi khusus, otomasi pintu, serta perlengkapan teknologi internet of
things untuk sensor dan biosensor pendeteksi virus dan partikel atau patogen berbahaya
lain. Ruang terbuka hijau awalnya dipahami untuk paru-paru kota dan resapan air hujan.
Adanya Covid-19, kita memperoleh pengetahuan baru, ruang terbuka hijau dapat di
fungsikan pula untuk bertani di lahan perkotaan demi ketahanan pangan dan sosialisasi
warga lokal. Mengkombinasikan ruang terbuka hijau dan fungsi bangunan menjadi solusi
bagi banyak fasilitas publik pada rusun. Bahwa yang kita ketahui rumah susun terdapat
banyak penghuni dan pengunjung yang mengharuskan melakukan pola hidup yang baru
dengan social distancing dan menerapkan protokol serta mengikuti setiap kebijakan
pemerintah yang berlaku. Penataan ruang pada rumah susun di dalamnya dapat
membantu meminimalisir dan mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Pengurangan dalam bertemu atau berinteraksi sangat diperlukan pada situasi dan kondisi
saat ini, maka beberapa hal diatas dapat diterapkan guna meminimalisir terjangkitnya satu
sama lain.
Cara mengubah pola aktivitas masyarakat di rumah susun pada saat pandemik
Covid-19 dengan penerapan desain perencanaan. Berdasarkan penyampaian penjelasan
diatas dapat dilihat bahwa akan terjadinya desain perencanaan yang berbeda dari seperti
biasanya guna mengurangi interaksi setiap penghuni rumah susun. Hal-hal yang dapat
dilakukan mengubah beberapa tata ruang pada interior rumah susun, dengan mengurangi
tempat tempat duduk dan tempat tempat berkumpul. Dengan menciptakan lahan kosong
menjadi mini garden, agar penghuni dapat memulai pola hidup baru dengan pemanfaatan
lahan sempit dengan mini garden, hal ini juga dapat berfungsi sebagai pengurangan
penghuni untuk berbelanja ke pasar dan juga berfungsi sebagai green pada rumah susun
dan keahlian baru yang akan dijalankan oleh penghuni rusun. Pada setiap sudut lobby dan
pintu masuk akan disediakan westafel khusus yang akan digunakan oleh penghuni
maupun pengunjung untuk melakukan kebiasaan baru dengan lebih sering mencucui
tangan, hal ini dikarenakan dalam pendesainan yang baru akan mengutamakan kesehatan
pada penghuni rumah susun. Pada setiap lantai yang akan dikunjungi oleh banyak orang
(ruang tunggu, lift dan resepsionis) akan menerapkan tanda/symbol agar penghuni dapat
menerapkan social distancing dengan jarak satu meter. Pada perencanaan teknologi akan
digunakan pada system lift yang tidak lagi menggunakan sistem tekan dan akan diganti
dengan teknologi sistem sensor. Hal ini akan berdampak bagi penghuni dan pengunjung
dalam menjalani gaya hidup yang baru dengan perancangan yang ada.
Vol. 1, No. 7, pp. 697-606, July 2021
705 http://sostech.greenvest.co.id
KESIMPULAN
Adanya kerangka penelitian ini diharapkan mempermudah pelaksanaan penelitian
dan kesalahan dalam melaksanakan penelitian sehingga mencapai tujuan yang
diharapkan. Berikut ini bagan kerangka acuan yang digunakan. Pengumpulan data
dilakukan secara standar dan sistematis untuk memperoleh data akurat yang dibutuhkan
pada penelitian ini. Data yang dibutuhkan berupa data primer dan data sekunder.
Konsep future proofing home adalah sebuah konsep dalam mendesain sebuah
bangunan terutama hunian dengan mindset antisipasi terhadap kejadian tidak terduga di
masa depan. Desain itu harus mampu meminimalisasi shock effect dan physical stresses
yang terjadi akibat kejadian tidak terduga tersebut. Terdapat beberapa point-point penting
yang akan diterapkan pada konsep tersebut sehingga menggantikan kondisi gaya hidup
bagi penghuni rumah susun, yaitu pertama, self sustained lifestyle" in a masterplan
desain hunian yang memungkinkan komunitas di dalam kompleks rumah susun tersebut
memiliki berbagai aktivitas / lifestyle yang lengkap. Hal ini akan membuat kompleks
tersebut lebih mandiri, terhindar dari risiko penularan penyakit dari luar. Kedua, outdoor
to Indoor karena semakin banyak orang meluangkan banyak waktu di rumah, perlu
kesan outdoor dalam konsep ruangan hunian. Ketiga, dynamic and adaptive layout -
Pentingnya sebuah tempat/area di rumah yang dapat didedikasikan menjadi sebuah "study
corner" atau ruang belajar/bekerja. Keempat, living and kitchen, heart of home - beberapa
bulan terakhir, trend hunian semakin terkonsentrasi pada pemanfaatan living room dan
kitchen. Kelima, garden parks home - penghijauan yang memadai sebagai "paru-paru
cluster" yang mampu mendorong gaya hidup sehat setiap penghuninya.
BIBLIOGRAFI
Adiwinata, N. N., Sumarwan, U., & Simanjuntak, M. (2021). Faktor-Faktor Yang
Memengaruhi Perilaku Konsumsi Kopi di Era Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmu
Keluarga & Konsumen, 14(2), 189202.
Ali, A., Tambunan, M. P., & Tambunan, R. P. (2021). Kajian Meteorologi Transmisi
Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca,
22(1), 18.
Farizkha, I. A. (2016). Pengendalian Perkembangan Permukiman Berbasis Sustainable
Settlement Studi Kasus: Pemukiman Perkotaan Kabupaten Lumajang. Institut
Teknologi Sepuluh Nopember.
Ferinia, R., Kurniullah, A. Z., Naipospos, N. Y., Tjiptadi, D. D., Gandasari, D.,
Metanfanuan, T., Karundeng, M. L., & Purba, B. (2020). Komunikasi Bisnis.
Yayasan Kita Menulis.
Ghiffari, R. A. (2020). Dampak populasi dan mobilitas perkotaan terhadap penyebaran
pandemi Covid-19 di Jakarta. Tunas Geografi, 9(1), 8188.
Handayani, L. (2020). Keuntungan, Kendala dan Solusi Pembelajaran Online Selama
Pandemi Covid-19: Studi Ekploratif di SMPN 3 Bae Kudus. Journal of Industrial
Engineering & Management Research, 1(2), 1523.
Karuni, M. (2011). Gambaran Sistem Respon Tanggap Darurat di Pt Pupuk Kujang
Cikampek Jawa Barat. UNS (Sebelas Maret University).
Nasution, L. (2020). Hak Kesehatan Masyarakat dan Hak Permintaan
Pertanggungjawaban Terhadap Lambannya Penanganan Pandemi Global
Coranavirus Covid-19. ADALAH, 4(1).
Permana, A. Y., & Wijaya, K. (2019). Analisis Konfigurasi Ruang Pondokan Mahasiswa
di Kawasan Taman Hewan Balubur-Tamansari, Bandung. Jurnal Arsitektur Arcade,
Perencanaan Rumah Susun pada Masa Pandemi Covid-
19 dengan Meningkatkan Fasilitas dan Pola Aktivitas
Masyarakat Rumah Susun
Daniel Napitupulu 706
3(1), 4559.
Ramadhani, R. A. (2016). Implementasi graph coloring dalam pemetaan kecamatan di
kabupaten kediri. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro Dan Ilmu Komputer, 7(2),
737742.
Saraswati, D. A., Subiyanto, S., & Wijaya, A. P. (2016). Analisis Perubahan Luas dan
Pola Persebaran Permukiman (Studi Kasus: Kecamatan Tembalang, Kecamatan
Banyumanik, Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Mijen Kota Semarang Jawa
Tengah). Jurnal Geodesi Undip, 5(1), 155163.
Setyowati, D. L., & Rahman, W. (2020). Edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru Pandemi
Covid-19 pada Masyarakat di Kecamatan Sangasanga dan Muara Jawa Kutai
Kartanegara. Mulawarman University Press.
Sugyati, C. (2018). Analisis atas kebijakan pemerintah tentang BPJS dan JKN melalui
UU 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan. TEMALI: Jurnal Pembangunan Sosial, 1(1),
7385.
Susanti, R., Sari, S. A., Milfayetty, S., & Dirhamsyah, M. (2014). Hubungan Kebijakan,
Sarana dan Prasarana dengan Kesiapsiagaan Komunitas Sekolah Siaga Bencana
Banda Aceh. Jurnal Ilmu Kebencanaan: Program Pascasarjana Unsyiah, 1(1).
Umar, I., Widiatmaka, W., Pramudya, B., & Barus, B. (2017). Evaluasi Kesesuaian
Lahan untuk Kawasan Permukiman dengan Metode Multi Criteria Evaluation di
Kota Padang. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan (Journal of
Natural Resources and Environmental Management), 7(2), 148154.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License