Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 1, Number 8, August 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
How to cite:
Dandi Rifaldi A.
1
, Adi Sopyan
2
, Guruh Kartanegara
3
dan Muchammad Fauzi
4
. (2021). Implementasi
Optimalisasi Biaya Pengiriman pada UD. Membiri dengan Metode Least Cost. Jurnal Sosial dan Teknologi
(SOSTECH), 1(8): 750-756
E-ISSN:
2774-5155
Published by:
https://greenvest.co.id/
IMPLEMENTASI OPTIMALISASI BIAYA PENGIRIMAN PADA UD.
MEMBIRI DENGAN METODE LEAST COST
Dandi Rifaldi A.
1
, Adi Sopyan
2
, Guruh Kartanegara
3
dan Muchammad Fauzi
4
Universitas Widyatama Bandung, Indonesia
1,2,3 dan 4
dandi.rifaldi@widyatama.ac.id
1
2
,
Guruh.kartanegara@widyatama.ac.id
3
dan muchammad.fauzi@widyatama.ac.id
4
Diterima:
27 Juni 2021
Direvisi:
12 Juli 2021
Disetujui:
14 Agustus
2021
Abstrak
Saat ini, peritel semakin mengintegrasikan toko fisik dan jaringan online
mereka ke dunia belanja. Saluran di industri ritel berubah sangat cepat dan
menjadi lebih penting dan lebih sulit untuk merancang sistem pengiriman yang
efektif dan efisien. Proses pemilihan transportasi memengaruhi harga produk,
ketepatan waktu pengiriman dan kondisi barang ketika mereka tiba dan ini
sangat memengaruhi kepuasan pelanggan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pelaksanaan dalam proses optimalisasi biaya pengiriman produk
baru yang dilakukan oleh UD. Membiri. Metode yang digunakan dalam
penelitian kuantitatif dengan menggunakan data primer UD. Membiri,
kemudian dihitung menggunakan metode least cost serta penggunaan aplikasi
Lingo untuk menemukan biaya dan jumlah pengiriman yang paling optimal.
Hasil optimal dari biaya pengiriman baru menggunakan metode biaya paling
sedikit, total biaya yang diperoleh adalah Rp. 12.385.000, saat menggunakan
perangkat lunak Lingo, total biayanya adalah Rp. 16.030.000.
Kata kunci : Transportasi jalur, Biaya paling sedikit, Lingo
Abstract
Today, retailers are increasingly integrating their physical stores and online
networks into the world of shopping. Channels in the retail industry are
changing very quickly and becoming more important and more difficult to
design effective and efficient delivery systems. The transportation selection
process affects the price of the product, the punctuality of delivery, and the
condition of the goods when they arrive and this greatly affects customer
satisfaction. The purpose of this research is to know the implementation in the
process of optimizing the cost of shipping new products conducted by UD.
Whispering. Methods used in quantitative research using UD primary data.
Castration, then calculated using the least costt method as well as the use of
Lingo application to find the most optimal cost and number of shipments. The
optimal result of the new shipping cost using the least cost method, the total
cost obtained is Rp. 12,385,000. when using Lingo software, the total cost is
Rp. 16,030,000.
Keywords : Metode transportasi, Least cost, Lingo
Implementasi Optimalisasi Biaya Pengiriman pada UD.
Membiri dengan Metode Least Cost
Dandi Rifaldi A.
1
, Adi Sopyan
2
, Guruh Kartanegara
3
dan Muchammad Fauzi
4
751
PENDAHULUAN
Setiap organisasi pasti menjual produk kepada konsumen akhir (Akbar, 2015), baik
itu produsen, grosir atau pengecer, mereka pasti akan melakukan penjualan. Tidak peduli
bagaimana proses barang atau jasa tersebut dijual (baik secara langsung (Karongkong et
al., 2018), melalui surat, telepon atau secara online) atau dimana pun (di toko, di jalan
atau di rumah konsumen).
Saluran dalam industri ritel sudah sangat cepat berubah (Ishfaq et al., 2016) dan
menjadi lebih penting serta lebih sulit untuk merancang sistem pengiriman yang efektif
dan efisien (Beck & Rygl, 2015). Pertimbangan penting untuk sistem distribusi misalnya,
bagaimana dan di mana mendistribusikan stok dan memenuhi pesanan untuk pengisian
ulang toko (Garside, 2017) dan e-commerce.
Salah satu alasan konsumen memiliki lebih banyak pilihan adalah karena saluran
distribusi telah berubah sebagai akibat dari transformasi ritel.Pengecer berbasis toko atau
offline menghadapi persaingan dari katalog website, iklan media sosial, majalah dan
televisi yang secara langsung menyapa pelanggan di rumah khususnya e-commerce. Para
pengecer mendapatkan tantangan dalam mengelola pengiriman produk mereka (Irmawati,
2011) karena meningkatnya pembelanjaan online (Agustyaningrum et al., 2020) sehingga
para pengecer harus mengoptimalkan biaya pengiriman (Huda, 2018).
Pilihan transportasi memengaruhi harga produk, kinerja pengiriman tepat waktu
dan kondisi barang saat tiba (Fadli, 2014), hal tersebut sangat memengaruhi kepuasan
pelanggan. Menurut pengiriman barang ke gudang, dealer dan pelanggan, perusahaan
dapat memilih kereta, udara, truk atau jalur laut (Karundeng et al., 2018). Pengirim akan
mempertimbangkan beberapa indikator seperti misalnya dalam hal kecepatan,
ketersediaan, keterlacakan dan biaya (Budiarta et al., 2020).
Aspek penting dari sistem distribusi diwakili oleh operasi gudang yang dilakukan
dalam berbagai mode penanganan material (Faber et al., 2013). Salah satu tantangan
utama misalnya, menggabungkan penanganan secara efektif dalam proses pengiriman
pesanan online konsumen kecil dengan pesanan pengisian ulang toko besar, pesanan dan
pengiriman yang sebelumnya ditangani di jaringan terpisah (Hübner et al., 2016). Seperti
yang dikemukakan oleh (Meirina, Savira, Helmi, 2019) bahwa efisiensi dan efektivitas
dalam setiap jaringan distribusi sangat ditentukan oleh operasi node dalam jaringan
tersebut, yaitu gudang. Setelah sebelumnya dianggap sebagai beban karena modal dan
biaya operasional yang tinggi, operasi gudang kini semakin dianggap sebagai komponen
strategis supply chain dan topik pergudangan semakin menarik perhatian (Kembro et al.,
2017).
Baruasa merupakan makanan ringan khas Sulawesi Tenggara yang sudah dikenal
masyarakat sejak lama. Rasa yang khas memberikan tempat di pasaran dewasa ini.
Pemesanan Baruasa tidak hanya bisa dengan offline melainkan sudah merambah ke dunia
online. Melihat hal ini UD. Membiri membuat peluang yang besar untuk melakukan
produksi dan penjualan baruasa hingga ke provinsi tetangga yaitu Sulawesi Selatan,
sehingga UD. Membiri mengupayakan biaya transportasi menggunakan Least cost
Method untuk produk baruasa mereka agar lebih murah untuk mengirim Baruasa ke
provinsi tetangga.
Model transportasi merupakan salah satu bentuk model yang diperuntukan dalam
penyelesaian program linier yang umumnya berhubungan dengan pengaturan distribusi
yang optimal terhadap suatu jenis produk, dari suatu lokasi atau sumber asal menuju ke
beberapa lokasi atau tempat tujuan tertentu. Permasalahan alokasi item dari sumber ke
tujuan pada dasarnya akan menunjukkan besarnya biaya distribusi (distribution cost)
yang hendak di alokasikan.
Vol. 1, No. 8, pp. 750-756, August 2021
752 http://sostech.greenvest.co.id
Berdasarkan studi kasus ini penulis akan menggunakan metode least cost sebagai
solusi untuk mencari nilai optimal. Sebagai perbandingannya penulis menggunakan
software Lingo untuk memverifikasi data hasil perhitungan sehingga dapat diperoleh
hasil optimasi yang optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan
dalam proses optimalisasi biaya pengiriman produk baru yang dilakukan oleh UD.
Membiri. Manfaat penelitian ini adalah untuk menemukan biaya terendah dalam
mendistribusikan produk atau item dari beberapa sumber ke beberapa tujuan.
METODE PENELITIAN
Jika ingin mendapatkan solusi untuk model transportasi yang dihasilkan, metode
transportasi least cost digunakan dalam penelitian ini. Metode transportasi least cost
mengalokasikan setinggi mungkin sejumlah komoditas pada sel yang mempunyai biaya
unit terkecil dalam keseluruhan tabel. Jika ada beberapa sel yang memiliki biaya unit
terkecil yang sama, maka pilih satunya secara sembarang. Silang kolom atau baris yang
telah terpenuhi, jika kolom maupun baris dipenuhi secara bersamaan hanya satu yang
disilang.
Selain itu, penelitian ini menggunakan Lingo 11 sebagai alat pengoptimalan
tradisional dengan konfigurasi mesin komputasi diadopsi dalam penelitian ini. Lingo
adalah ahli untuk menyelesaikan berbagai bentuk metode pemrograman seperti
pemrograman linier dan nonlinier, pemrograman integer campuran, pemrograman dan
kuadrat. Metode yang digunakan dalam penelitian kuantitatif dengan menggunakan data
primer UD. Membiri, kemudian dihitung menggunakan metode least cost serta
penggunaan aplikasi Lingo untuk menemukan biaya dan jumlah pengiriman yang paling
optimal. Berikut langkah-langkah penelitian yang penulis deskripsikan pada gambar di
bawah ini.
Gambar 1. Alur Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sumber data yang digunakan oleh penulis ialah data historis tahun 2021 pada bulan
Januari pada UD. Membiri yang merupakan salah satu perusahaan yang mengirimkan
baruasa sebanyak 14.250 unit dan mempunyai 2 pengecer untuk melayani berbagai toko.
Aliran pengiriman dari asal ke tempat yang di tuju dapat dilihat dari tabel-tabel berikut
ini:
Implementasi Optimalisasi Biaya Pengiriman pada UD.
Membiri dengan Metode Least Cost
Dandi Rifaldi A.
1
, Adi Sopyan
2
, Guruh Kartanegara
3
dan Muchammad Fauzi
4
751
Tabel 1. Biaya Pengiriman Produk Baruasa dari Sumber/Gudang ke Pengecer
Sumber
Tempat yang di tuju
Biaya
A
B
3.665
A
C
3.625
A: Sumber, BC : Distributor, DEF: Pengecer
Tabel 2. Distribusi Pengiriman Produk Baruasa dari Pengecer ke Berbagai Toko
Tujuan
Permintaan
(Unit)
Biaya
Dari
B
Biaya
Dari
C
D
3.610
3.260
2.670
E
3.700
3.270
2.690
F
6.940
3.600
3.400
Satuan tarif: Ratusan Ribu Rupiah.
Kerangka dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2. Alur Pengiriman dari Tempat Sumber/Gudang ke Pengecer Hingga Berbagai
Toko
Metode transportasi pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui banyaknya
produk baruasa yang akan dikirim pada setiap pengecer agar produk tersebut sampai ke
tangan konsumen dengan biaya dan jumlah yang paling optimal dengan alat bantu berupa
metode transportasi least cost dan software komputerisasi Lingo 11.0.
Tabel 3. Tabel Distribusi Pengiriman Produk Baruasa dari Sumber/Gudang ke Pengecer
Ke
Pengecer
Supply
Dari
B
C
Asal
3.665
3.625
14.200
Tabel 4. Tabel Distribusi Pengiriman Produk Baruasa dari Pengecer ke Toko
Ke
Pengecer
Demand
Dari
B
C
D
3260
2670
3.610
E
3270
2690
3.700
F
3600
3400
6.940
753
Vol. 1, No. 8, pp. 750-756, August 2021
754 http://sostech.greenvest.co.id
Penggunaan metode least cost pada pada permasalahan ini ialah sebagai berikut:
Gambar 3. Metode Least Cost
Berdasarkan penggunaan metode least cost, Total biaya pengiriman baruasa yang
dikeluarkan dari gudang ke pengecer sebesar: Rp. 3.625.000. Total biaya pengiriman
yang dikeluarkan dari pengecer ke berbagai toko sebesar: Rp. 8.760.000. Sehingga total
biaya pengiriman sebesar Rp. 12.385.000.
Langkah awal pengolahan data dalam program Lingo dengan membuat formulasi
sesuai dengan fungsi tujuan dan batasan masalah, sebagai berikut:
1) Kita dapat melakukan penginputan matriks dan satuan pada sets
2) Setiap data yang telah diinput kita berikan matriks permintaan dari setiap kota
tujuan, biaya pengiriman dari asal (gudang) ke pengecer dan biaya pengiriman
pengecer ke kota tujuan
3) Setelah itu kita menekan tombol solve
4) Output dari penggunaan Lingo 11 diperoleh sebagai berikut:
Gambar 4. Syntax Model
Gambar 5. Problem Solved By Lingo
Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dari bantuan aplikasi Lingo adalah
sebagai berikut:
a. Amount1 (AL, P1) Gudang/Asal mengirim ke Pengecer B sebanyak 10640 unit
Implementasi Optimalisasi Biaya Pengiriman pada UD.
Membiri dengan Metode Least Cost
Dandi Rifaldi A.
1
, Adi Sopyan
2
, Guruh Kartanegara
3
dan Muchammad Fauzi
4
755
b. Amount1 (AL, P2) Gudang/Asal mengirim ke Pengecer C sebanyak 3610 unit
c. Amount2 (P1, K2) Pengecer B mengirim sebanyak 3700 Unit ke Toko/konsumen E
d. Amount2 (P1, K3) Pengecer B mengirim sebanyak 6940 Unit ke Toko/konsumen F
e. Amount2 (P2, K1) Pengecer C mengirim sebanyak 3610 Unit ke Toko/konsumen
D.
Total biaya pengiriman Baruasa yang dikeluarkan dari gudang ke pengecer sebesar
Rp. 7.290.000. Total biaya pengiriman yang dikeluarkan dari pengecer ke berbagai toko
sebesar Rp. 9.540.000. Sehingga total biaya pengiriman sebesar Rp. 16.830.000.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat penulis simpulkan dari penelitian ini adalah hasil untuk
proses pengoptimalisasian pengiriman produk baruasa dengan bantuan least cost ialah
melibatkan 1 pengecer dengan biaya Rp. 3. 625.000 serta memasok 3 toko dengan biaya
Rp. 12.385.000. Hasil pengoptimalan dengan menggunakan software Lingo ialah
melibatkan 2 pengecer dengan biaya Rp. 6.690.000 dan memasok 3 toko dengan biaya
Rp. 9.340.000. Hasil optimal biaya pengiriman yang didapatkan adalah sebesar Rp.
16.030.000.
BIBLIOGRAFI
Agustyaningrum, C. I., Gata, W., Nurfalah, R., Radiyah, U., & Maulidah, M. (2020).
Komparasi Algoritma Naive Bayes, Random Forest dan Svm untuk Memprediksi
Niat Pembelanja Online. Jurnal Informatika, 20(2), 164173.
Akbar, R. (2015). Studi Kasus Di Rebel Gym Fitness Centre. Fakultas Teknik Unisba.
Beck, N., & Rygl, D. (2015). Categorization of multiple channel retailing in Multi-,
Cross-, and Omni‐Channel Retailing for retailers and retailing. Journal of Retailing
and Consumer Services, 27, 170178.
Budiarta, K., Ginting, S. O., & Simarmata, J. (2020). Ekonomi dan Bisnis Digital.
Yayasan Kita Menulis.
Faber, N., De Koster, M. B. M., & Smidts, A. (2013). Organizing warehouse
management. International Journal of Operations & Production Management,
33(9).
Fadli, A. M. (2014). Efektifitas Distribusi Fisik dalam Meningkatkan Penjualan (Studi
Kasus pada CV. Agrotama Gemilang Kota Malang). Jurnal Administrasi Bisnis,
7(1).
Garside, A. K. (2017). Manajemen Logistik. UMMPress.
Hübner, A., Holzapfel, A., & Kuhn, H. (2016). Distribution systems in omni-channel
retailing. Business Research, 9(2), 255296.
Huda, M. M. (2018). Penentuan rute distribusi menggunakan metode saving matrix untuk
meminimalkan biaya transportasi di pt. Lima jaya abadi. UNIVERSITAS 17
AGUSTUS 1945.
Irmawati, D. (2011). Pemanfaatan e-commerce dalam dunia bisnis. Jurnal Ilmiah Orasi
BisnisISSN, 2085(1375), 161171.
Ishfaq, R., Defee, C. C., Gibson, B. J., & Raja, U. (2016). Realignment of the physical
distribution process in omni-channel fulfillment. International Journal of Physical
Distribution & Logistics Management.
Karongkong, K. R., Ilat, V., & Tirayoh, V. Z. (2018). Penerapan Akuntansi Persediaan
Barang Dagang Pada UD. Muda-Mudi ToliToli. GOING CONCERN: JURNAL
RISET AKUNTANSI, 13(02).
Vol. 1, No. 8, pp. 750-756, August 2021
756 http://sostech.greenvest.co.id
Karundeng, T. N., Mandey, S. L., & Sumarauw, J. S. B. (2018). Analisis Saluran
Distribusi Kayu (Studi Kasus di CV. Karya Abadi, Manado). Jurnal EMBA: Jurnal
Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 6(3).
Kembro, J. H., Danielsson, V., & Smajli, G. (2017). Network video technology:
Exploring an innovative approach to improving warehouse operations. International
Journal of Physical Distribution & Logistics Management, 47(7).
Meirina, Savira, Helmi, M. N. (2019). Desain Lokasi Gudang Antara untuk Angkutan
Barang Jarak Jauh dan Optimisasi Rute Gudang Wilayah pada PT. Pupuk Kujang
Wilayah Pemasaran III Jawa Barat (Studi Kasus: PT. Pupuk Kujang Cikampek).
Fakultas Teknik Unpas.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License