
Penggunaan Aplikasi Whatsapp untuk Pembelajaran 
e-ISSN 2774-5155 
p-ISSN 2774-5147 
 
Yudianto
1
 dan Budi Murtiyasa
2
                                                                           831 
PENDAHULUAN 
 
Menempuh  dunia  pendidikan  adalah  kewajiban  seluruh  umat  manusia  di  dunia. 
Pendidikan  memegang  peran  yang  sangat  penting  dalam  kehidupan  manusia,  Negara 
Indonesia mencantumkan pentingnya pendidikan dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang 
pendidikan  yang  menjelaskan  bahwa  dengan  adanya  pendidikan  ini,  manusia  mampu 
memiliki potensi pada dirinya baik itu berbentuk kekuatan spiritual keagamaan tentang 
dirinya  dengan  Tuhan,  pengendalian  emosi  pada  diri,  pembentukan  kepribadian, 
menambahnya  kecerdasan,  mementuk  akhlak  manusia  yang  mulia,  juga  mampu 
memberikan  berbagai  keterampilan  hidup  yang  sangat  dibutuhkan  oleh  manusia  agar 
mampu hidup dalam kegiatan bermasyarakat dengan beberapa landasan dan aturan yang 
sadar dan direncanakan. Pentingnya pendidikan ini selaras dengan apa yang dijelaskan 
oleh  bahwa  pendidikan  merupakan  sebuah  proses  interaksi  dengan  memiliki  sifat 
mengedukasi dengan tujuan untuk mencapai misi dari pembelajaran tersebut. Saat belajar, 
interaksi  terebut  merupakan  suatu  sistem  yang  nantinya  akan  termuat  dalam  proses 
pembelajaran.  Ada  beberapa  komponen  dalam  pembelajaran  yang  saling  berinteraksi 
diantaranya adalah guru, siswa dan tujuan pembelajaran. Media dan metode yang dipakai, 
juga  proses  evaluasi  atau  pemberian  nilai  untuk  melihat  keberhasilan  pembelajaran 
terhadap tujuan pembelajaran.   
Keberhasilan  dari  adanya  pendidikan  ini  tidak  lain  didukung  oleh  adanya 
kerjasama yang baik antara peran guru  sebagai  pendidik dengan  para siswanya. Salah 
satu  faktor  pembantu  dari  keberhasilan  ini  juga  merupakan  pemilihan  media 
pembelajaran  yang  tepat.  Media  pembelajaran  akan  memberikan  pemahaman  yang 
mendorong  dan  membantu  siswa  dalam  memahami  materi  selama  proses  belajar  dan 
mengajar.  Maka  dari  itu,  pengajar  diharuskan  memiliki  faktor-faktor  mendasar  yang 
nantinya akan menjadi acuan pemilihan media pembelajaran. (Pribadi, 2017) menjelaskan 
faktor tersebut berupa Access, Cost, Technology, Interactictivity, Organizational change, 
Novelty and Speed. Namun sayangnya, pada masa pandemi seperti ini, dengan adanya 
pembatasan  sosial  berskala  besar  yang  berdampak  pada  ditutupnya  sekolah  sehingga 
sistem  belajar  dilakukan  secara  online  (dalam  jaringan)  maka  pengimplementasian 
kegiatan belajar dan mengajar menggunakan media pembelajaran tidak dapat dilakukan 
secara maksimal.  
Maka dari itu, para pengajar atau guru dituntut untuk memutar otak agar kegiatan  
belajar dan mengajar dapat dilaksanakan semaksimal mungkin. Pemerintah sebenarnya 
memberikan  opsi  untuk  menggunakan  sistem  daring  seperti  e-learning,  Google 
Classroom, penggunaan sistem video call dengan menggunakan Zoom, Google Meet dan 
lain sebagainya. Namun, beberapa sistem daring tersebut tidak dapat diimplementasikan 
pada setiap sekolah di seluruh Indonesia, dikarenakan kurangnya fasilitas yang siswa atau 
para  pengajarnya.  Seperti  kurangnya  fasilitas  komputer  atau  laptop,  buruknya  koneksi 
internet,  hingga  kondisi  ekonomi  yang  tidak  memungkinkan  menunjang  siswa  dan 
gurunya  untuk  melakukan  proses  daring  seperti  ini.  Maka  dari  itu,  beberapa  guru 
memutuskan  untuk menggunakan  media sosial  berupa  WhatsApp untuk berkomunikasi 
dan memberikan materi pembelajaran kepada para siswanya. 
Penggunaan media sosial WhatsApp ini tidak lain karena penggunaannya yang bisa 
hanya melalui telepon seluler yang hampir seluruh individu di seluruh pelosok Indonesia 
miliki juga media sosial yang saat ini sudah menjadi bagian hidup  dari masyarakat di 
dunia,  juga  penggunaannya  yang  semakin  hari  semakin  meningkat  seiring 
berkembangnya inovasi digital saat ini. Selain itu, media sosial saat ini sudah menjadi 
suatu  kebutuhan  pokok  digital  dimana  setiap  kegiatan  sehari-hari  tidak  lepas  dari 
pemakaian teknologi ini. Hal ini selaras dengan (Watie, 2016) yang menjelaskan bahwa