Pembentukan Karakter Siswa dalam Pendidikan Karakter
Ditinjau dari Aliran Progresivisme
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
Yudianto
1
dan Endang Fauziati
2
843
etika dan perilaku). Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai
karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Menurut pendidikan
karakter di sekolah, semua komponen (pemangku pendidikan) harus dilibatkan, termasuk
komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran
dan penilaian, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah,
pelaksanaan aktivitas atau kegiatan kokurikuler, pemberdayaan sarana prasarana,
pembiayaan dan etos kerja seluruh warga sekolah/lingkungan. Di samping itu, pendidikan
karakter dimaknai sebagai suatu perilaku warga sekolah yang dalam menyelenggarakan
pendidikan harus berkarakter. Maka pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang
dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu siswa memahami nilai-
nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap,
perasaan, perkataan dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama,
budaya dan adat istiadat. Pendidikan karakter melibatkan aspek pengetahuan (cognitive),
perasaan (feeling) dan tindakan (action).
Karakter membimbing dan mengarahkan seseorang untuk menilai sesuatu yang
dilakukan baik atau buruk. Fungsi-fungsi moral tersebut dinamakan moral anatomi yang
meliputi moral behaviour (perilaku moral), moral values (nilai-nilai moral), moral
personality (personalitas moral), moral emotion (emosi moral), moral reasoning
(penalaran moral), moral identity (identitas moral) dan foundational characteristics
(karakteristik-karakteristik dasar). Fungsi-fungsi tersebut memberi gambaran bahwa
karakter merupakan suatu konsep psikologi yang kompleks. Karakter meliputi
kemampuan berpikir membedakan yang baik dan benar, mengalami emosi-emosi moral
(bersalah, empati, sadar diri), melibatkan diri dalam tindakan-tindakan (berbagi,
berderma, berbuat jujur), meyakini moralitas yang beradab dan bermartabat dan
menunjukkan kejujuran, kebaikan hati dan tanggung jawab. Nilai-nilai karakterter diri
dari peduli, percaya diri, tertantang, ingin tahu, fleksibel, kebersamaan (friendship),
terencana (goal setting), hormat (humility), ceria (humor), inisiatif, integritas, sabar,
tekun, sikap positif, pemecah masalah, disiplin dan kerjasama (team work).
Nilai-nilai tersebut diperlukan dalam menghadapi dunia kerja dan saling terkait
dengan nilai-nilai yang lain. Tim Pengembang, karakter merupakan perilaku manusia
yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,
lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan
perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.
Orang yang perilakunya sesuai dengan norma-norma disebut insan berkarakter mulia.
Karakter mulia berarti individu memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang
ditandai dengan nilai-nilai seperti reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis,
kreatif dan inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-
hati, rela berkorban, pemberani, dapat dipercaya, jujur, menepati janji adil, rendah hati
dan nilai-nilai lainnya. Individu juga memiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau
unggul dan individu juga mampu bertindak sesuai potensi dan kesadarannya tersebut.
Karakter adalah nilai-nilai yang unik-baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik
dan nyata berkehidupan baik) yang terpateri dalam diri dan terwujud dalam perilaku.
Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan olah
karsa, serta olahraga seseorang atau sekelompok orang. Karakter merupakan ciri khas
seseorang atau sekelompok orang yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral
dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan. Pengertian ini secara lengkap
menggabungkan karakter sebagai nilai-nilai, kemampuan, kapasitas moral, keyakinan dan
tindakan.