Vol. 1, No. 8, pp. 856-866, August 2021
858 http://sostech.greenvest.co.id
sesuai dengan ajaran agama Islam. Penyesuaian mental, yaitu untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun
lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran
agama Islam
4. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-
kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan,
pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari
5. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari
budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat
perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya
6. Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam nyata dan
nir-nyata), sistem dan fungsionalnya
7. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di
bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal
sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.
Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan (In’Ratnasari et
al., 2020), pengetahuan, penghayatan, pengamala serta pengalaman peserta didik tentang
agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal
keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Pendidikan Agama Islam bertujuan agar siswa memahami, menghayati, meyakini
dan mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman
bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia. Tujuan PAI harus mengacu pada
penanaman nilai-nilai Islam. Hal ini dilakukan dalam rangka menuai keberhasilan hidup
di dunia yang kemudian akan membuahkan kebaikan di akhirat.
Berdasarkan penjelasan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) butir a, disebutkan
bahwa mata pelajaran agama dan akhlak mulai dimaksudkan untuk membentuk peserta
didik menjadi menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari Pendidikan Agama Islam. Jadi tujuan Pendidikan Agama Islam adalah
untuk membekali peserta didik dengan nilai-nilai agama supaya dapat diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari sehingga terbentuk manusia yang berakhlakul karimah.
Hubungan bimbingan orang tua dalam belajar PAI hubungannya dengan prestasi
belajar PAI di sekolah, dalam penelitian ini penulis ingin membuktikan bahwa ada
hubungan antara bimbingan orang tua di rumah dengan prestasi belajar yang dicapai
siswa atau dengan perkataan lain bimbingan orang tua di rumah dapat memengaruhi
prestasi siswa. Penelitian ini didasarkan pada kerangka berpikir sebagai yaitu prestasi
belajar tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal yang meliputi (Pratiwi, 2017), faktor
fisiologis dan psikologis, tetapi dipengaruhi juga oleh faktor eksternal yang antara lain
adalah keluarga.
Faktor keluarga mencakup cara mendidik anak, hubungan orang tua dan anak,
sikap orang tua (Harianti & Amin, 2016), ekonomi keluarga dan suasana dalam keluarga
(Hyoscyamina, 2011). Apabila mendidik anak-anak, sekolah merupakan lanjutan dari
pendidikan anak-anak yang telah dilakukan di rumah (Aryani, 2016). Berhasil baik atau
tidaknya pendidikan di sekolah bergantung pada dan dipengaruhi oleh pendidikan di
dalam keluarga. Pendidikan keluarga adalah fundamen atau dasar dari pendidikan anak
selanjutnya. Hasil hasil pendidikan yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan
pendidikan anak itu selanjutnya, baik di sekolah maupun dalam masyarakat. Pengaruh