Implementasi Penjualan Makanan Secara Online dengan
Metode DevOps pada Restaurant Zenbu House Jakarta
Barat
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
Verdianus Kole 877
PENDAHULUAN
Bidang usaha kuliner berkembang pesat saat ini (Rotinsulu & Sumual, 2019). Hal
tersebut dapat dilihat dengan semakin menjamurnya rumah makan (Kurniawan, 2013).
Setiap rumah makan bersaing dengan memberikan keunggulan yang berbeda-beda
(Kurniawan, 2013). Selain rasa makanan yang enak dan harga yang bersahabat,
pelayanan kepada customer (Riztanto, 2020) menjadi point penting untuk menarik minat
customer (Riztanto, 2020). Penggunaan sistem terkomputerisasi atau biasa disebut sistem
informasi dapat membantu dalam meningkatkan pelayanan kepada customer (Palit et al.,
2015). Rumah Makan khas Jepang Zenbu House Of Mozaru adalah salah satu rumah
makan yang berkembang pesat. Rumah Makan khas Jepang Zenbu House Of Mozaru
memiliki banyak cabang yang terletak di daerah Jakarta, salah satu cabangnya terletak di
Central Park LG, Jl. Podomoro Avenue, RT.12/RW.1, Tj. Duren Selatan, Kec. Grogol
Petamburan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11470.
Saat ini, Rumah Makan khas Jepang Zenbu House Of Mozaru sedang berusaha
meningkatkan pelayanan penjualan kepada customer. Selama ini rumah makan khas
Jepang Zenbu House Of Mozaru melayani pemesanan dan makan di tempat, atau
pemesanan via telepon dan dapat melakukan reservasi pemesanan melalui website namun
pada website yang tersedia rumah makan belum menyediakan fasilitas delivery order.
Jika costumer ingin memesan makanan delivery order, costumer dapat memesanan via
telepon, dengan menghubungi nomor telepon delivery order Zenbu House, menyebutkan
atas nama dan alamat pengiriman, customer service kami akan menawarkan beberapa
produk yang sedang promo. Untuk pemesanan di tempat, customer bisa langsung
memilih menu dan membayar setelah selesai makan.
Pemesanan menggunakan telepon memiliki keunggulan seperti berbicara langsung
dengan customer service (Widjaksono, 2014), bisa menanyakan antrian pesanan yang ada
di dapur (Wijaya, 2014), ataupun interaksi dua arah yang lain. Namun, pemesanan
menggunakan telepon juga memiliki kelemahan ketika seluruh layanan telepon sedang
menerima panggilan dari customer (Pradipta, 2020), sehingga customer yang belum
terlayani harus menunggu terlebih dahulu (Soejanto, 2012). Layanan telepon ini cukup
terbatas dalam antrian customer dan 1 line telepon yang tersedia (Irawan, 2017), ketika
antrian mencapai 2 customer, maka customer ketiga akan langsung terputus dengan
peringatan seperti telepon yang dituju sedang sibuk. Adapun kesalahan dalam
pengucapan nama dan alamat kirim sering terjadi dalam pemesanan via telepon
(Anastasia, 2012). Dari kelemahan pemesanan menggunakan telepon tersebut, setiap
harinya sistem delivery order hanya melayani 20 - 30 customer (Yahya, 2018). Traffic
pemesanan via telepon meningkat ketika makan siang berlangsung antara jam 11.00 –
13.00. Lama waktu untuk memesan via telepon 5 menit dan jeda antar customer 2 menit.
Sehingga dalam 2 jam makan siang tersebut, pemesanan via telepon melayani 17
customer (Andriani & Permana, 2017). Delivery order via telepon seringkali
menyebabkan data pesanan kurang terorganisir dengan baik (Adipranata et al., 2012). Hal
ini terjadi tidak memiliki data master customer yang menjadi acuan pesanan (Oktorianto,
2017). Pesanan diterima oleh bagian Customer Service, diproses oleh bagian dapur,
hingga dikirim oleh bagian Delivery (Mahardika, 2014). Adapun cara meningkatkan
penjualan rumah makan khas Jepang Zenbu House Of Mozaru atau pemasaran adalah
dengan memasang iklan di koran, menyebar selebaran atau brosur di perumahan terdekat
dan menggunakan media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram. Penelitian ini
bertujuan untuk merancang dan membangun sistem informasi penjualan Zenbu House
berbasis web untuk mendukung dan memfasilitasi proses penjualan dan pemasaran
makanan dan menyajikan informasi yang lebih akurat, relevan dan tepat waktu.