Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 1, Number 8, August 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
How to cite:
Ulfa Fatiha Simangunsong. (2021). Masalah Belajar Online di SD Saat Pandemi. Jurnal Sosial dan Teknologi
(SOSTECH), 1(8): 920-930
E-ISSN:
2774-5155
Published by:
https://greenvest.co.id/
MASALAH BELAJAR ONLINE DI SD SAAT PANDEMI
Ulfa Fatiha Simangunsong
Universitas Islam Riau, Indonesia
Diterima:
28 Juni 2021
Direvisi:
15 Juli 2021
Disetujui:
14 Agustus
2021
Abstrak
Beberapa kendala tentu akan ditemui dalam proses pembelajaran online, namun
disitulah tantangan bagi guru dalam menghadapi kendala tersebut dan mencari
solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di tengah
pembelajaran online. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
permasalahan pembelajaran online pada masa pandemi dan upaya yang
dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran online di sekolah dasar
pada masa pandemi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kepustakaan yang mengacu pada sumber yang tersedia baik online maupun
offline seperti jurnal ilmiah, dan berita yang bersumber dari sumber terpercaya.
Data ini diperoleh melalui teknik triangulasi. Data dianalisis dan kemudian
ditarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran
online di sekolah dasar, baik SD (Sekolah Dasar) maupun MI (Madrasah
Ibtidaiyah) di Palembang pada masa darurat Covid-19, berbagai website
pendidikan digunakan oleh guru, seperti WA (Whatsapp) dengan membuat
Grup WA, Google Classroom, Google Duo, dan Zoom. Namun website utama
yang digunakan adalah Google Classroom, karena daftar hadir dan materi
selalu dibagikan melalui website. Pembelajaran online di sekolah dasar dapat
terlaksana dengan baik jika ada kerjasama antara guru, siswa, dan orang tua
dalam pembelajaran di rumah.
Kata kunci : Permasalahan, Pembelajaran Online, Sekolah Dasar
Abstract
Some obstacles will certainly be found in the online learning process, but that
is where the challenge for teachers is in dealing with these obstacles and
finding the right solution to overcome the problems that occur in the middle of
online learning. The purpose of this study is to find out the problems of online
learning during the pandemic and the efforts made to overcome the problems of
online learning in elementary schools during the pandemic. This study used a
library research method that refers to available sources both online and offline
such as scientific journals, and news sourced from trusted sources. This data
was obtained through triangulation techniques. The data were analyzed and
then conclusions were drawn. The results of this study conclude that online
learning in elementary schools, both SD (Sekolah Dasar) and MI (Madrasah
Ibtidaiyah) in Palembang during the Covid-19 emergency, various educational
websites were used by teachers, such as WA (Whatsapp) by creating WA
groups, Google Classroom, Google Duo, and Zoom. However, the main
website used is Google Classroom, because attendance lists and materials are
always shared through the website. Online learning in elementary schools can
be carried out well if there is cooperation between teachers, students, and
parents in learning at home.
Keywords : Problems, Online Learning, Elementary School
Masalah Belajar Online di SD Saat Pandemi
Ulfa Fatiha Simangunsong 921
PENDAHULUAN
Proses pembelajaran merupakan kegiatan interaksi yang dilakukan oleh pendidik
(guru) dan siswa di dalam kelas (Pane & Dasopang, 2017). Proses ini melibatkan
kegiatan belajar mengajar yang dapat menentukan keberhasilan seorang siswa dalam
mencapai tujuan pendidikan. Belajar meliputi proses mencari ilmu yang dilakukan
seseorang melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan belajar atau orang lain sehingga
terjadi perubahan pada diri sendiri (menjadi lebih baik) (Nggili, 2015).
Proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa biasanya dilakukan di
lingkungan sekolah atau melalui interaksi langsung tanpa adanya media perantara.
Namun, dalam beberapa bulan terakhir ini telah mengalami perubahan proses
pembelajaran akibat wabah yang melanda seluruh dunia, termasuk Indonesia yaitu wabah
virus Corona atau Covid-19.
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang terkena dampak Covid-19
secara signifikan (Siahaan, 2020). Dampaknya sangat berpengaruh pada semua sektor di
Indonesia, termasuk sektor pendidikan. Pemerintah menurunkan aturan tersebut dengan
Surat Edaran pada 18 Maret 2020 yang menyatakan bahwa semua kegiatan di dalam dan
di luar ruangan dihentikan sementara untuk mengurangi dan memutus penyebaran Covid-
19, khususnya di bidang pendidikan.
Pada tanggal 24 Maret 2020, pemerintah secara resmi menerbitkan Surat Edaran
Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Indonesia tentang
Pencegahan Penyakit Virus Corona (Covid-19) di Satuan Pendidikan, serta Surat Edaran
Nomor 4 Tahun 2020 yang dikeluarkan langsung oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim memuat tentang Penyelenggaraan Pendidikan
di Masa Darurat Penyebaran Covid-19, dalam Surat Edaran tersebut menjelaskan bahwa
kegiatan pembelajaran dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran online/jarak jauh dan
dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.
Pembelajaran online adalah proses pembelajaran yang dilakukan dari jarak jauh
melalui media perantara berupa internet dan alat pendukung lainnya seperti smartphone
(ponsel) dan komputer (Susanto & Akmal, 2019) (Saragih, Undap, & Mawikere, 2021) .
Pembelajaran online sangat berbeda dengan pembelajaran seperti biasanya, (Susilana &
Riyana, 2008) mengatakan bahwa pembelajaran online lebih menekankan pada ketepatan
dan kejelian siswa dalam menerima dan mengolah informasi/materi pembelajaran yang
disajikan secara online dan konsep pembelajaran online hampir mirip dengan
pembelajaran online. pembelajaran elektronik.
Berbagai sumber media juga dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan
pembelajaran online, misalnya kelas yang menggunakan layanan virtual seperti Edmodo,
Zoom, Youtube, Google Classroom, dan aplikasi messaging seperti WhatsApp dan lain-
lain. Pembelajaran dalam jaringan (online) dapat menghubungkan siswa dan sumber
belajarnya, yang secara fisik berjauhan bahkan terpisah tetapi dapat saling
berkomunikasi, berinteraksi dan berkolaborasi dengan guru.
Pembelajaran online merupakan salah satu upaya yang diberikan oleh pemerintah
agar siswa dapat terus belajar dan berinovasi dalam dunia pendidikan untuk menjawab
tantangan ketersediaan sumber belajar yang inovatif dan variatif (Tian, Kusmindari, &
Hardini, 2021). Keberhasilan model dan media pembelajaran tergantung pada
karakteristik siswa, sebagaimana Nakayama dalam (Khailiani, Taufiq, & Fatimah, 2020)
menyatakan bahwa dari semua literatur dalam e-learning menunjukkan bahwa tidak
semua siswa akan berhasil dalam menerapkan. pembelajaran daring ini. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor lingkungan belajar dan karakteristik peserta.
Vol. 1, No. 8, pp. 920-930, August 2021
922 http://sostech.greenvest.co.id
Dalam pelaksanaannya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menurunkan
pedoman pelaksanaan pembelajaran dari rumah di masa darurat penyebaran Corona Virus
Disease (Covid-19), yaitu Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020, dimana peraturan ini
menjadi pedoman. bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran online di sekolah. Dasar-
dasar mulai dari pra-belajar hingga evaluasi pembelajaran online.
Guru tidak hanya dituntut untuk dapat menyampaikan pembelajaran (materi) atau
bahan ajar secara tatap muka di kelas (offline) tetapi juga dituntut untuk dapat
menggunakan sistem pembelajaran online sesuai dengan kondisi saat ini yaitu Covid- 19
pandemi. Beberapa kendala tentu akan ditemukan dalam proses pembelajaran online,
namun yang menjadi tantangan bagi guru adalah dalam menghadapi kendala tersebut dan
mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di tengah
pembelajaran online.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui permasalahan pembelajaran
online pada masa pandemi dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan
pembelajaran pembelajaran online di sekolah dasar pada masa pandemi.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan yang mengacu pada
sumber-sumber yang tersedia baik online maupun offline seperti jurnal ilmiah, buku, dan
berita yang bersumber dari sumber terpercaya. Sumber-sumber ini dikumpulkan
berdasarkan diskusi dan dihubungkan dari satu informasi ke informasi lainnya. Semua
kegiatan dalam rangka pengumpulan dan analisis data dilakukan secara online, mengingat
keterbatasan pergerakan terbuka di ruang publik. Data diperoleh melalui teknik
triangulasi, data dianalisis kemudian ditarik kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Online
Pembelajaran online secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu sistem
kegiatan pembelajaran yang dilakukan tanpa melalui tatap muka secara langsung
melainkan melalui jaringan internet. (Ismantohadi, Nugroho, & Kusumawardani,
2015) menyebut pembelajaran online sebagai bagian dari E-Learning atau
pembelajaran elektronik. Menurutnya, E-Learning mengacu pada proses
pembelajaran yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
sebagai medianya. E-Learning merupakan hasil integrasi sistematis komponen
pembelajaran yang tetap memperhatikan kualitas, sumber belajar, dan bercirikan
interaksi pembelajaran (engagement) lintas ruang dan waktu.
Daring (Dalam Jaringan) sendiri merupakan singkatan dari frasa “in the
network terjemahan dari kata online untuk menyebut perangkat elektronik yang
terhubung dengan jaringan internet. Pembelajaran online berarti kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan melalui media internet. Sebenarnya istilah belajar online
sudah ada jauh sebelum populer seperti sekarang. Kegiatan pembelajaran online
dinilai sebagai inovasi pembelajaran di tengah kemajuan teknologi yang semakin
pesat. Istilah ini semakin populer di masa pandemi COVID-19 sebagai solusi atas
kebijakan pemerintah dunia yang melarang aktivitas dengan jumlah orang banyak.
Negara Indonesia, pembelajaran online diawali dengan kebijakan pemerintah
yang mewajibkan social distancing atau pembatasan interaksi sosial untuk mencegah
penyebaran virus COVID-19. Kebijakan ini juga disambut dengan keluarnya Surat
Edaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang
Masalah Belajar Online di SD Saat Pandemi
Ulfa Fatiha Simangunsong 923
menyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran harus dilakukan dari jarak jauh dari
rumah masing-masing (belajar dari rumah).
Kegiatan pembelajaran online dilakukan melalui berbagai platform
komunikasi khusus yang memungkinkan terlaksananya kegiatan pembelajaran di
kelas dengan baik. Misalnya, Google Classroom, Google Meet, Zoom, Edmodo, dan
sebagainya. Melalui platform ini, interaksi antara guru dan siswa dapat berjalan,
materi pelajaran hingga ujian atau tes dapat dilakukan. Adanya pembelajaran online
menunjukkan kepada kita betapa pentingnya kegiatan belajar mengajar untuk tetap
dilaksanakan walaupun tidak mungkin bertemu secara langsung.
Menurut (Dewi, 2020) pembelajaran online dapat dilakukan dengan
menggunakan teknologi digital, seperti Google Classroom, Study House, Zoom,
Whatsapp dan lain-lain. Menurut Brown dalam (Anugrahana, 2020) pembelajaran
online adalah kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan internet sebagai
metode penyampaian, interaksi dan fasilitas yang didukung melalui berbagai layanan
pembelajaran lainnya. Menurut Hanum dalam (Anugrahana, 2020) pembelajaran
online atau e-learning adalah suatu bentuk model pembelajaran yang difasilitasi dan
didukung dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Menurut
(Putria, Maula, & Uswatun, 2020) pembelajaran online adalah pembelajaran yang
dilakukan dari jarak jauh melalui media berupa internet dan alat pendukung lainnya
seperti handphone dan komputer.
Menurut (Anim, 2020) banyak aplikasi pembelajaran online yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaran seperti Zoom, Skype, Whatsapp, Google
Classroom, Google Meet, Youtube, dan aplikasi pembelajaran lainnya. Menurut
Hasibuan media pembelajaran online yang dapat digunakan sebagai pembelajaran
antara lain media sosial, LMS, Web dan lain sebagainya.
B. Permasalahan Pelaksanaan Pembelajaran Online di Sekolah Dasar
Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia mengakibatkan sejumlah
aktivitas seperti bekerja, sekolah, dan aktivitas sehari-hari menjadi berbeda dari
biasanya. Mulai dari bekerja dari rumah hingga sekolah dari rumah.
Berdasarkan situasi seperti ini, semua dituntut untuk menjaga protokol
kesehatan, termasuk dalam hal pendidikan, dengan menerapkan sistem pembelajaran
online. Pembelajaran online adalah pembelajaran dimana Kegiatan Belajar Mengajar
(TLA) dilakukan secara virtual menggunakan jaringan internet. Dalam hal ini, siswa
dan guru harus memiliki peralatan yang memadai untuk memenuhi kegiatan belajar
mengajar tersebut. Untuk itu, pasti ada beberapa kendala dalam pelaksanaannya.
Ada beberapa permasalahan yang terjadi pada siswa SD dalam pembelajaran online
di masa pandemi, diantaranya:
1. Gangguan Fisik pada Siswa
Gangguan fisik adalah kurangnya fungsi anggota tubuh atau tubuh seperti
cacat atau sakit parah. Misalnya tuli, buta dan sebagainya. Berdasarkan kasus dan
situasi seperti ini, pembelajaran dilakukan secara online dimana guru biasanya
menggunakan media virtual seperti Zoom, Google Meet, dan sejenisnya untuk
melaksanakan pembelajaran. Jika siswa memiliki kendala tersebut, siswa tidak
dapat menangkap apa yang disampaikan oleh guru. Selain itu walaupun siswa
sakit, hal yang wajar seperti demam atau sejenisnya juga akan mengganggu siswa
dalam belajar. Meskipun siswa mendengarkan pelajaran, hal itu dapat
mengganggu fokus siswa.
2. Ketidakseimbangan Mental
Ketidakseimbangan mental siswa dapat berupa rasa takut, emosi yang tidak
stabil, ketidaksukaan terhadap sesuatu dan lain-lain. Ketakutan yang dibayangkan
Vol. 1, No. 8, pp. 920-930, August 2021
924 http://sostech.greenvest.co.id
siswa adalah ketakutan menghadapi mata pelajaran yang dianggapnya sulit,
ketakutan akan tekanan karena terlalu banyak tugas yang diberikan oleh guru, dan
ketakutan lainnya yang bercampur menjadi satu. Selain itu, masalah lain seperti
tidak menyukai mata pelajaran yang diajarkan juga dapat menghambat
pembelajaran online karena jika siswa tidak menyukai mata pelajaran yang
disampaikan oleh guru, ada kemungkinan siswa tersebut tidak memperhatikan
dengan seksama apa yang dikatakan guru. Dan jika siswa mulai bosan dan
emosional maka pembelajaran akan terasa kurang maksimal.
3. Ketidaksiapan Beberapa Guru dan Sekolah
Bagi sebagian guru yang akrab dengan teknologi, format pembelajaran
dengan memanfaatkan teknologi informasi berbasis internet ini tidak menjadi
masalah. Mereka cukup menambah porsi pertemuan online mereka, atau
mengganti sesi tatap muka di kelas dengan pertemuan online di internet. Di sisi
lain, sekolah yang tidak terbiasa dengan teknologi mungkin mengalami
kegagapan. Mereka berusaha beradaptasi dengan cepat untuk menjalankan
pembelajaran online. Kebanyakan dari kegagapan tersebut mengarah pada
metode pembelajaran yang kurang efektif karena hanya berjalan satu arah.
Beberapa sekolah menyerahkan sepenuhnya kepada guru, sehingga terkadang ada
guru yang memberikan tugas dalam porsi besar dan meminta siswa untuk
menyerahkan tugas dalam waktu tertentu tanpa memberikan umpan balik kepada
siswa.
4. Tidak Menguasai Basic Skill
Berdasarkan hal pembelajaran, keterampilan dasar seperti membaca, dan
berhitung sangat dibutuhkan. Dalam hal ini dapat ditekankan pada siswa kelas 1,
2, dan 3 atau lebih rendah dari siswa sekolah dasar. Siswa sekolah dasar di kelas
bawah biasanya tidak pandai membaca atau berhitung. Jika demikian,
pembelajaran online mungkin kurang efektif untuk siswa kelas bawah di sekolah
dasar. Karena jika hal ini dilakukan secara virtual maka kemampuan pemahaman
siswa bisa kurang maksimal, yang sebenarnya siswa SD kelas rendah yang
merupakan anak-anak yang harus diberi perhatian dan perhatian khusus lebih
banyak dibandingkan siswa SD kelas atas yaitu kelas 4 SD. , 5, dan 6 yang bisa
membaca dan berhitung rata-rata.
5. Kesalahpahaman Beberapa Guru
Pembelajaran online tidak sama dengan hanya memberikan tugas secara
online, tetapi harus ada materi yang disampaikan secara online sebelum tugas
diberikan. Padahal, pembelajaran dilakukan sesuai jadwal dan seperti
pembelajaran tatap muka, guru harus memberikan materi secara online.
Selanjutnya, diskusi, dan lain-lain yang berkaitan dengan kegiatan perkuliahan
juga dilakukan secara online. Namun, sebagian guru memiliki pemahaman yang
berbeda, sehingga sebagian hanya memberikan tugas untuk setiap jadwal tanpa
ada materi pendahuluan yang diberikan.
6. Penguasaan Keterampilan IT (Iptek) untuk Guru dan Siswa
Teknologi canggih dalam situasi seperti ini sangat dibutuhkan untuk
melaksanakan proses belajar mengajar. Keterampilan mengoperasikan teknologi
harus dikuasai baik oleh guru maupun siswa untuk memperlancar kegiatan
pembelajaran. Dalam hal ini guru dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam
menciptakan pembelajaran yang berbeda dari biasanya yaitu pembelajaran online.
Namun sebagian besar guru masih belum menguasai keterampilan di bidang IT
sehingga proses pembelajaran berjalan membosankan atau monoton sehingga
pembelajaran terasa kurang menarik bagi siswa dan membuat siswa cepat merasa
Masalah Belajar Online di SD Saat Pandemi
Ulfa Fatiha Simangunsong 925
bosan. Kemampuan atau keterampilan siswa juga harus kompeten dalam
mengoperasikan IT karena tugas-tugas yang diberikan oleh guru seperti membuat
rekaman video dan lain-lain.
7. Ekonomi
Belajar online membutuhkan modal. Pembelajaran online mengharuskan
guru atau sekolah dan siswa memiliki fasilitas pendukung, seperti laptop,
smartphone, modem, dan kuota internet. Ini bukan masalah bagi guru atau
sekolah lanjutan, tetapi bagi sekolah yang belum berkembang ini menjadi
masalah besar. Untuk beberapa wali juga ada kendala karena tidak semua wali
membelikan smartphone atau laptop untuk anaknya, sehingga sebagian besar
siswa belajar secara online dengan meminjam smartphone orang tuanya.
8. Daerah Terpencil
Negara Indonesia, masih banyak daerah yang belum sepenuhnya
terjangkau untuk mengakses jaringan internet. Daerah-daerah ini terutama berada
di daerah terpencil. Dalam hal ini guru dan siswa tidak dapat melaksanakan
pembelajaran online jika tidak tersedia akses jaringan internet. Untuk itu biasanya
di daerah terpencil seperti ini guru melaksanakan pembelajaran dengan
mendatangi langsung rumah siswa karena terdesak oleh belum tersedianya
jaringan internet di daerah terpencil tersebut. Pembelajaran online membutuhkan
jaringan internet yang memadai. Pembelajaran online dapat dilakukan dimana
saja, misalnya di kampung halaman masing-masing guru atau siswa. Namun, di
beberapa kampung tersebut terdapat daerah yang jaringan internetnya lemah
sehingga dapat menghambat kegiatan belajar online. Jaringan yang lemah ini juga
membuat pembelajaran online menjadi tidak efektif, dan kurang efisien.
Dikatakan tidak efektif, terkadang siswa lambat menerima materi karena sulitnya
jaringan internet di wilayahnya. Tidak efisien karena jika internet lemah, guru
atau siswa membutuhkan waktu lama untuk mengunggah atau mengunduh materi
pembelajaran.
9. Lingkungan Siswa
Lingkungan dalam hal ini dimaksudkan untuk lingkungan keluarga siswa.
Dalam hal pembelajaran khususnya siswa sekolah dasar sangat dibutuhkan
pendamping untuk belajar. Dalam pembelajaran online, siswa dituntut untuk bisa
belajar walaupun dari rumah tanpa bantuan dari guru, namun di rumah siswa
dapat didampingi oleh keluarga, bisa ayah, ibu, kakak, atau siapa saja yang dapat
membantu siswa dalam belajar di rumah. Jika siswa tidak didampingi,
kemungkinan besar siswa tersebut tidak memahami apa yang disampaikan guru
atau apa yang diperintahkan oleh guru. Sayangnya, banyak lingkungan keluarga
yang sibuk bekerja sehingga siswa tidak didampingi saat belajar online.
10. Belajar Online Bikin Anak Malas dan Bosan
Kurangnya metode orang tua dalam menyampaikan pesan dari guru kepada
anak, memicu anak menjadi bosan dan malas untuk belajar. Penggunaan media
sosial bagi anak memiliki dampak positif dan negatif. Efek positif dari media
sosial banyak sekali, antara lain menambah wawasan atau pengetahuan,
menambah teman, dan mempermudah dalam berkomunikasi. Pengaruh negatif
media sosial bagi anak-anak adalah efek kecanduan bermain media sosial melalui
perangkat berupa handphone. Kendala dalam belajar online, ketika belajar online,
jika anak bosan, maka alih-alih belajar, anak bermain video game atau menonton
youtube di handphone.
11. Kurangnya Kegiatan Belajar Praktik
Vol. 1, No. 8, pp. 920-930, August 2021
926 http://sostech.greenvest.co.id
Pembelajaran online dapat membuat siswa kurang paham dalam hal
praktik. Pembelajaran online kurang efektif untuk materi jenis praktis.
Pembelajaran online selain memiliki kelebihan juga memiliki kekurangan,
terutama untuk materi yang membutuhkan latihan. Kendala materi yang
menuntut siswa untuk berlatih, seperti pendidikan jasmani dan olahraga, materi
latihan pendidikan agama, dan sebagainya. Tidak semua metode pembelajaran
online dapat digunakan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani yang
berkaitan dengan aspek psikomotor (gerak) praktis. Metode yang memiliki
aplikasi video dapat digunakan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani
(Sauri, 2010).
Meskipun hal ini dapat dilakukan dengan video tutorial yang dibagikan
oleh guru melalui link Youtube, namun hasil praktik siswa kurang efektif.
Misalnya guru memberikan tugas melalui fasilitas grup WhatsApp, melalui
Google Classroom atau website lain, guru langsung memberikan tugas praktik
yang harus dikirimkan pada batas waktu yang ditentukan, sedangkan tugas
praktik yang dimaksud belum pernah diajarkan dan dijelaskan sebelumnya.
Beberapa guru sudah mencoba menjelaskan secara online, dengan membagikan
video tutorial, namun hasilnya belum maksimal. Permasalahannya selain dapat
memahami video tutorial oleh siswa, tentunya orang tua sebagai “guru” di rumah
harus terlebih dahulu memahami tujuan dari video tersebut agar dapat
menjelaskannya kepada anak-anaknya. Hal tersebut dikarenakan tidak semua
anak memiliki daya tangkap yang tinggi, ada beberapa anak yang langsung
paham dengan menonton video tutorial bahwa hal tersebut bukanlah kendala
yang berarti. Namun hal ini menjadi kendala bagi anak-anak yang harus
didampingi oleh orang tua dalam memahami video tutorial tersebut. Selain itu,
kurangnya umpan balik dari guru. Beberapa guru sudah kelelahan dengan
menyiapkan materi dan video tutorial, sehingga banyak tenaga yang terkuras.
Maka demikian, sebagian besar guru tidak memiliki waktu untuk
memberikan umpan balik satu-satu kepada siswa yang mengirimkan tugas video
mereka secara online. Hal ini dikarenakan semuanya dilakukan secara online
tanpa ada praktek langsung yang diawasi oleh guru. Sehingga ketika hal ini
terjadi, siswa dapat menjadi kurang terampil dalam belajar, karena belajar bukan
hanya sekedar teori tetapi juga diperlukan praktek langsung agar teori-teori yang
dipelajari dapat direalisasikan secara langsung. Sebenarnya pembelajaran online
menuai banyak pro dan kontra yang terjadi di masyarakat. Mulai dari kelebihan
hingga kekurangan yang didukung dengan banyaknya keterbatasan yang ada.
Namun, dalam situasi seperti sekarang ini kita harus bisa beradaptasi dengan
kondisi. Sehingga apapun tantangan dan hambatan yang terjadi, kita dapat
menghadapinya sesuai dengan kemampuan kita. Demikian penjelasan mengenai
apa saja kendala dalam sistem pembelajaran online di sekolah dasar.
12. Banyaknya Anak Yang Ketergantungan Gadget
Seringkali anak-anak justru bermain game di ponsel (HP). Siswa bersama
orang tua biasanya melakukan belajar bersama, dengan menggunakan berbagai
aplikasi seperti whatsapp, telegram, zoom meeting, google meet, google
classroom,quiepper school, teacher room dan aplikasi lainnya.
13. Ketidaksiapan Orang Tua/Wali dalam Membantu Anak Belajar Online
Peran orang tua sangat penting dalam mendampingi pembelajaran anak
selama di rumah, yang saat ini pembelajaran berlangsung secara online. Beberapa
orang tua masih menghadapi berbagai tantangan, baik dari kesiapan infrastruktur
teknologi informasi, masyarakat, maupun regulasi yang mendukung
Masalah Belajar Online di SD Saat Pandemi
Ulfa Fatiha Simangunsong 927
kelangsungan pembelajaran online. Kendala lainnya adalah orang tua pun tidak
bisa memahami materi yang diberikan oleh guru online, lalu bagaimana mereka
bisa memahaminya kepada anak-anaknya. Inilah masalah ketidaksiapan orang
tua.
14. Kesulitan Memahami Isi Materi yang Diberikan oleh Guru
Hal ini dikarenakan sebagian besar guru hanya memberikan materi
pembahasan berupa file kemudian mengirimkannya melalui aplikasi seperti
whatsapp atau google classroom dan siswa diminta untuk mempelajari materi
yang telah diberikan. Karena kemampuan siswa dalam memahami suatu materi
berbeda-beda, sehingga isi materi yang disampaikan oleh guru dengan metode ini
sulit dipahami oleh sebagian besar siswa. Berbeda ketika guru memberikan
materi secara tatap muka melalui metode ceramah dan penjelasan langsung, siswa
tetap dapat memahami karena siswa mendengarkan langsung isi materi yang
diberikan oleh guru.
C. Keuntungan Belajar Online
Terlepas dari kendala dan kekurangan yang ada, ternyata sistem pembelajaran
online juga memiliki kelebihan dan manfaat, antara lain sebagai berikut:
1. Praktis
Keuntungan pertama yang ditawarkan pembelajaran online adalah praktis.
Ini sepertinya sesuatu yang jelas. Penerapan metode pembelajaran online
memungkinkan terjadinya interaksi antara guru dan siswa tanpa harus bertatap
muka di kelas formal sehingga dapat dilakukan dimana saja.
2. Fleksibel
Keuntungan kedua adalah fleksibilitas, terutama dari segi waktu.
Fleksibilitas memungkinkan baik guru maupun siswa tidak terlalu terikat waktu
dengan jadwal yang telah ditentukan. Tanpa jadwal yang ketat, sering kita jumpai
beberapa kelas bahkan menyampaikan materi pembelajaran pada malam hari.
3. Efisien
Selain waktu, efisiensi yang ditawarkan dalam pembelajaran online adalah
efisiensi dari segi tenaga maupun biaya. Efisiensi energi terlihat pada guru dan
siswa tidak perlu mengeluarkan energinya untuk bepergian ke sekolah untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Efisiensi biaya berkaitan dengan
penggunaan kertas atau buku yang jarang digunakan serta biaya untuk pengisian
bahan bakar kendaraan serta biaya lainnya seperti uang makan siang dan
sebagainya.
4. Dokumentasi Mudah
Saat ini sudah banyak fitur untuk merekam gambar di laptop yang dapat
kita akses dengan mudah dalam mendokumentasikan materi yang disampaikan
melalui platform telekonferensi. Dengan ini, kita tidak perlu khawatir tentang
ketidaklengkapan catatan yang dibuat pada saat penyampaian materi. Cukup
mengaktifkan fitur perekaman gambar atau video, kita dapat menyimpan materi
yang disajikan dan mengaksesnya kapan saja dengan mudah.
5. Belajar Privat
Melalui pembelajaran online, penyampaian materi yang disampaikan oleh
guru dapat terasa lebih personal karena melalui platform telekonferensi seperti
Zoom atau Google Meet, guru dan siswa dapat terhubung dalam satu waktu
melalui layar kaca.
6. Terkini
Pembelajaran online dinilai sebagai metode pembelajaran yang cukup
efektif, terutama bagi pelajar masa kini karena kedekatannya dengan teknologi
Vol. 1, No. 8, pp. 920-930, August 2021
928 http://sostech.greenvest.co.id
seperti gadget dan internet. Dengan pemanfaatan teknologi tersebut mereka tetap
dapat mengikuti perkembangan zaman dengan menerapkannya melalui kegiatan
pembelajaran.
7. Baik Siswa dan Guru Menjadi Lebih Melek Teknologi
Pada akhirnya, kemajuan teknologi telah menjadi hal yang nyata dalam
kehidupan kita. Tekad teknologi bahkan mengatakan bahwa segala sesuatu dalam
kehidupan sosial kita terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi.
Tuntutan pandemi COVID-19 menuntut kita untuk menggunakan teknologi untuk
tetap menjalankan aktivitas sebagaimana mestinya. Mau tidak mau, guru dan
siswa juga dituntut memiliki keahlian di bidang teknologi terkait
pengoperasiannya dan sebagainya. Melalui tuntutan tersebut, pada akhirnya akan
bermanfaat bagi kita untuk lebih memahami cara kerja teknologi, fungsinya serta
manfaatnya yang dapat membantu aktivitas kita.
8. Mengembangkan Keterampilan
Pembelajaran online memungkinkan siswa memiliki lebih banyak waktu
luang mengingat tidak adanya jadwal yang ketat seperti yang biasanya ada saat
belajar di sekolah. Waktu luang yang ada dapat bermanfaat bagi siswa jika
digunakan untuk hal-hal yang baik seperti meningkatkan keterampilan atau
kemampuan.
9. Melatih Berpikir Siswa Secara Mandiri
Mengingat keterbatasan yang dimiliki guru dalam menyampaikan materi
melalui pembelajaran online, siswa juga dituntut untuk lebih aktif dan mandiri
untuk memperdalam materi yang telah diberikan dengan bantuan orang tua.
D. Solusi Mengatasi Masalah Pembelajaran Online di SD Selama Pandemi
Beberapa solusi dalam menyelesaikan masalah pembelajaran online adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kompetensi Pedagogik dan Kemampuan Guru dalam
Penguasaan IT
Hal ini penting bagi guru untuk meningkatkan kompetensinya karena guru
merupakan ujung tombak keberhasilan dalam pendidikan. Padahal, guru adalah
pemimpin, fasilitator dan motivator bagi siswa untuk mengembangkan
potensinya dan menjadikan siswa sesuai dengan fitrah kemanusiaannya. Salah
satu peran guru adalah sebagai motivator. Membangun motivasi siswa
merupakan hal utama yang harus dilakukan oleh guru (Juliya & Herlambang,
2021). Apalagi dalam pelaksanaan pembelajaran online saat ini. Guru harus
mampu meningkatkan kompetensi pedagogik untuk dapat melaksanakan
pembelajaran online dengan baik. Pengembangan guru akademik merupakan
langkah awal dalam mempercepat pemahaman dan keterampilan dalam
melaksanakan pembelajaran online. Kegiatan pembinaan ini dapat memberikan
penguatan bagi guru untuk lebih memahami proses pelaksanaan pembelajaran
online. Selain itu, peningkatan kemampuan menggunakan teknologi juga menjadi
keharusan bagi seorang guru. Oleh karena itu, sangat penting bagi guru untuk
terus meningkatkan kompetensi dan kemampuannya dalam menciptakan
pembelajaran online yang dapat membangun motivasi belajar siswa.
2. Penggunaan Metode Pembelajaran yang Tepat Menyesuaikan
Pembelajaran Online
Motivasi belajar siswa akan terbangun jika proses pembelajaran dikemas
secara menarik dan kreatif oleh guru, sehingga siswa tidak merasa bosan dan
dapat lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Dalam hal ini, pentingnya
seorang guru dalam memilih metode pembelajaran yang tepat saat pembelajaran
Masalah Belajar Online di SD Saat Pandemi
Ulfa Fatiha Simangunsong 929
online. Meskipun pembelajaran dilakukan secara online, proses pembelajaran
tetap harus menjadikan siswa sebagai objek aktif selama pembelajaran. Contoh
metode yang dapat digunakan adalah penerapan kuis sambil belajar dengan
menggunakan berbagai platform yang mendukung seperti equiz dan lain
sebagainya. Pemberian tugas yang tidak memberatkan dan memberikan kesan
yang menyenangkan kepada siswa seperti tugas berbasis proyek sesuai dengan
mata pelajarannya masing-masing sehingga dengan tugas tersebut siswa tetap
dapat mengembangkan potensinya selama belajar di rumah. Pembelajaran
Learning From Home (LFH) juga dapat diterapkan pada siswa yang terkendala
dengan tidak adanya fasilitas penunjang pembelajaran seperti handphone atau
komputer, proses pembelajaran dapat dilakukan dengan memanfaatkan televisi
yang disediakan, seperti salah satunya di Channel TVRI mengenai materi
pelajaran mulai dari tingkat SD, SMP, SMA.
3. Bantuan Kuota Internet
Saat ini Kemendikbud telah memberikan kemudahan bagi setiap orang
yang sedang melaksanakan pembelajaran online yaitu dengan memberikan
bantuan kuota internet. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan
Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 14 Tahun 2020 tentang Petunjuk Pemberian
Bantuan Kuota Internet, dalam peraturan ini kuota internet diberikan kepada
seluruh siswa, guru dan dosen yang telah mendaftarkan nomor handphone aktif di
sekolah atau perguruan tinggi masing-masing. Sehingga bantuan kuota internet
ini dapat memudahkan mahasiswa yang terkendala dalam membeli kuota internet.
4. Kolaborasi Orang Tua dan Guru
Peran hubungan kerjasama antara orang tua dan guru sangat menentukan
minat belajar anak, kedisiplinan anak dalam proses belajar menentukan hasil
yang maksimal, dan upaya yang dilakukan antara guru dan orang tua antara lain
memotivasi, selalu memberikan bimbingan agar tercipta suasana belajar yang
menyenangkan. Dalam hal ini, penting untuk menjaga komunikasi antara guru
dan orang tua dalam memantau proses belajar siswa.
KESIMPULAN
Pembelajaran online di sekolah dasar, baik SD maupun MI di Palembang pada
masa darurat Covid-19, berbagai website pendidikan digunakan guru, seperti WA dengan
membuat Grup WA, Google Classroom, Google Duo, dan Zoom. Namun website utama
yang digunakan adalah Google Classroom, karena daftar hadir dan materi selalu
dibagikan melalui website. Pembelajaran online di sekolah dasar dapat terlaksana dengan
baik jika ada kerjasama antara guru, siswa dan orang tua dalam pembelajaran di rumah.
Permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran online antara lain ketidaksiapan
sebagian guru dan sekolah, pemahaman sebagian guru yang salah, ketidaksiapan orang
tua/wali dalam membantu anak belajar online, pembelajaran online membuat anak malas
dan bosan, pembelajaran online kurang efektif untuk jenis materi praktikum,
Pembelajaran online membutuhkan modal yang cukup dan jaringan internet. Hambatan
yang ada dalam pembelajaran online memicu lemahnya motivasi belajar dan sifat
kemandirian anak, sehingga tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai secara efektif.
Meski demikian, pendidikan tetap harus dilaksanakan. Kendala dan kelemahan yang ada
hendaknya dijadikan bahan evaluasi dan perbaikan untuk mencapai tujuan mendidik
generasi anak usia SD/MI.
Vol. 1, No. 8, pp. 920-930, August 2021
930 http://sostech.greenvest.co.id
BIBLIOGRAFI
Anim, Anim. (2020). Persepsi Mahasiswa Pendidikan Matematika Tentang Pembelajaran
Daring Selama Masa Learn from Home (LFH) Pandemic Covid-19. JURNAL
MATHEMATIC PAEDAGOGIC, 5(1), 7280.
Anugrahana, Andri. (2020). Hambatan, solusi dan harapan: pembelajaran daring selama
masa pandemi covid-19 oleh guru sekolah dasar. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan
Kebudayaan, 10(3), 282289.
Dewi, Wahyu Aji Fatma. (2020). Dampak Covid-19 terhadap implementasi pembelajaran
daring di Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 5561.
Ismantohadi, Eka, Nugroho, Lukito Edi, & Kusumawardani, Sri Suning. (2015). Prototipe
sistem e-learning dengan pendekatan gaya belajar vark (Kasus: Politeknik
Indramayu). Jurnal Nasional Teknik Elektro Dan Teknologi Informasi (JNTETI),
4(3), 147156.
Juliya, Mira, & Herlambang, Yusuf Tri. (2021). Analisis problematika pembelajaran
daring dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa. Genta Mulia: Jurnal
Ilmiah Pendidikan, 12(1).
Khailiani, Khailiani, Taufiq, M., & Fatimah, Fatimah. (2020). Pengaruh Kegiatan Belajar
Dari Rumah (Study From Home) Berbasis E-Learning Terhadap Motivasi Dan
Hasil Belajar Siswa Man 3 Bireuen Pada Mata Pelajaran Fisika. JEMAS: Jurnal
Edukasi Matematika Dan Sains, 1(2), 3943.
Nggili, Ricky Arnold. (2015). Belajar any where. GUEPEDIA.
Pane, Aprida, & Dasopang, Muhammad Darwis. (2017). Belajar dan pembelajaran.
Fitrah: Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman, 3(2), 333352.
Putria, Hilna, Maula, Luthfi Hamdani, & Uswatun, Din Azwar. (2020). Analisis proses
pembelajaran dalam jaringan (daring) masa pandemi covid-19 pada guru sekolah
dasar. Jurnal Basicedu, 4(4), 861870.
Saragih, James, Undap, A. P. P., & Mawikere, Marde C. S. (2021). Pemanfaatan Media
Pembelajaran Pak Berbasis Digital Mobile Learning. Jurnal Ilmiah Wahana
Pendidikan, 7(2), 158169.
Sauri, Sofyan. (2010). Membangun karakter bangsa melalui pembinaan profesionalisme
guru berbasis pendidikan nilai. Jurnal Pendidikan Karakter, 2(2), 115.
Siahaan, Matdio. (2020). Dampak pandemi Covid-19 terhadap dunia pendidikan.
Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan, 20(2).
Susanto, Heri, & Akmal, Helmi. (2019). Media Pembelajaran Sejarah Era Teknologi
Informasi (Konsep Dasar, Prinsi Aplikatif, dan Perancangannya). FKIP Universitas
Lambung Mangkurat.
Susilana, Rudi, & Riyana, Cepi. (2008). Media pembelajaran: hakikat, pengembangan,
pemanfaatan, dan penilaian. CV. Wacana Prima.
Tian, Muhamad, Kusmindari, Christofora Desi, & Hardini, Septa. (2021). Ruang Belajar
Online Sebagai Implementasi Pembelajaran Daring Pada Murid Sekolah Dasar
Muhammadiyah 22 Meranjat. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bina Darma,
1(1), 4356.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License