Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 1, Number 9, September 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
How to cite:
Siti Susanti
1
dan Euis Hernawati
2
. (2021). Implikasi Covid-19 Terhadap Pendapatan Hotel di Bandung Jawa
Barat (Studi Kasus Hotel XXX). Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH), 1(9): 1.037-1.044
E-ISSN:
2774-5155
Published by:
https://greenvest.co.id/
IMPLIKASI COVID-19 TERHADAP PENDAPATAN HOTEL DI BANDUNG
JAWA BARAT (STUDI KASUS HOTEL XXX)
Siti Susanti
1
dan Euis Hernawati
2
Politeknik Piksi Ganesha Bandung, Indonesia
1 dan 2
1
dan euisher[email protected]m
2
Diterima:
22 Agustus
2021
Direvisi:
28 Agustus
2021
Disetujui:
14 September
2021
Implikasi Covid-19 Terhadap Pendapatan Hotel di
Bandung Jawa Barat (Studi Kasus Hotel XXX)
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
Siti Susanti
1
dan Euis Hernawati
2
1.038
PENDAHULUAN
Covid-19 ini dapat menyerang siapa saja, anak-anak, bayi, orang dewasa, lansia,
remaja, ibu hamil dan juga ibu yang sedang menyusui. Salah satu penyebab Covid-19
dapat masuk dengan mudah (Pradana & Casman, 2020) dan menyebar ke negara
Indonesia dikarenakan Indonesia merupakan negara dengan sektor pariwisata
(Hanoatubun, 2020). Sektor pariwisata adalah salah satu faktor dalam pertumbuhan
ekonomi negara Indonesia (Yakup, 2019). Kunjungan wisatawan-wisatawan asing yang
masuk ke negara Indonesia datang dari berbagai negara, salah satunya wilayah Asia
Timur (Jepang, Korea, China). Wisatawan asing yang datang ke Indonesia, bisa jadi
terkena Covid-19 yang dibawa dari negaranya (Trismayarni Elen, 2021). Sehingga ketika
mereka berinteraksi secara langsung, Covid-19 dapat menular dan menyebar (Dani &
Mediantara, 2020).
Berdasarkan adanya pandemi Covid-19 ini tentunya tidak hanya memberikan
dampak pada kesehatan saja tetapi juga kepada perekonomian di Indonesia (Hanoatubun,
2020). Dampak Covid-19 sangatlah besar dimana virus ini menyebabkan kelumpuhan
perekonomian Indonesia secara menyeluruh terlebih untuk sektor pariwisata (Krisnahadi
et al., 2020). Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio
terdapat keterbatasan gerak sosial masyarakat yang di akibatkan oleh pandemi Covid-19
(Arfidiandra et al., 2020) dan pemblokiran tempat-tempat wisata yang memberikan
pengaruh ekonomi yang cukup besar terhadap sektor pariwisata (Alam et al., 2021).
Berdasarkan adanya kebijakan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) masyarakat
lebih banyak beraktivitas di rumah (Tuwu, 2020) dan mengakibatkan penurunan drastis
terhadap hunian kamar hotel dan juga kunjungan restauran (Wulandari & Triandaru,
2014).
Negara Indonesia mempunyai kota-kota yang memiliki banyak tempat wisata dan
salah satunya adalah kota Bandung (Kartika & Fajri, 2017). Tepat di tanggal 11
Desember 2015 Bandung telah dinobatkan sebagai kota Kreatif Dunia oleh UNESCO.
Pengakuan ini sebagai bukti yang diakui secara Internasional sebagai kota desain dunia
atau city of design (Novitasari et al., 2021). Ada sejumlah indikator penilaian dalam
jaringan kota kreatif versi UNESCO, yaitu adanya bisnis di bidang desain, institut
pendidikan di bidang desain dan juga komitmen pemerintah dengan adanya komite
ekonomi kreatif (Putri et al., 2017). Dinas kebudayaan dan pariwisata kota Bandung sejak
masa pandemi Covid-19 (Herdiana, 2020) mencatat penurunan jumlah wisatawan
nusantara pada tahun 2020 telah terjadi pengurangan sebanyak 50% (Fahrika & Roy,
2020) atau sekitar 3,2 juta wisatawan dan apabila dibandingkan dengan tahun 2019 jauh
lebih rendah karena tercatat sekitar 7,4 juta wisatawan. Sedangkan untuk wisatawan
internasional pada tahun 2019 tercatat hanya sekitar 350 ribu orang. Hal ini menyebabkan
beberapa hotel di wilayah Jawa Barat khususnya di Bandung sepi pengunjung. Salah
satunya adalah XXX Hotel yang berloksi di Dago Bandung, sejak diberlakukannya
kebijakan terkait Pembatasan Sosial Besekala Besar (PSBB) oleh Pemerintah Pusat
maupun Daerah hotel tersebut mengalami sepi kunjungan wisatawan. Beberapa hotel
mengambil kebijakan untuk menutup sementara dan merumahkan karyawannya.
Keputusan sulit ini diambil oleh manajemen hotel demi dapat bertahan di masa pandemi
ini.
Kondisi sektor pariwisata di Indonesia setelah adanya Covid-19 mengalami
penurunan yang begitu tajam dikarenakan menurunnya jumlah pengunjung wisatawan
dalam negeri maupun luar negeri dikarenakan pemerintah memberlakukan kebijakan
membatasi aktivitas keluar rumah, physical distancing, penutupan jalan, hingga
pelaksanaan Pembatasan Sosial Besar Besaran (PSBB), Penerapan Pembatasan Kegiatan
Vol. 1, No. 9, pp. 1.037-1.044, September 2021
1.039 http://sostech.greenvest.co.id
Masyarakat (PPKM) dan kebijakan okupansi 505. Hotel XXX menjadi salah satu dampak
dari Covid-19 yang mengalami sepi pengunjung dikarenakan okupansi dari pemerintah
hanya 50% saja yang mengakibatkna penurunan pendapatan kamar, restauran, laundry,
spa dan lain-lain. Tidak hanya itu, karyawan hotel juga banyak yang terancam PHK,
penyesuaian gaji dan service charge menurun bahkan tidak keluar.
Hotel merupakan suatu perusahaan atau bangunan yang menyediakan jasa
pelayanan untuk penginapan dan juga menyediakan makanan, minuman serta
menyediakan fasilitas jasa lainnya untuk setiap orang yang berkunjung ke perusahaan
atau bangunan tersebut. Hotel adalah tempat yang menyediakan suatu hal untuk
memenuhi atau melengkapi kebutuhan untuk setiap orang yang dioperasionalkan secara
komersial yang menggunakan seluruh bangunan hotel untuk menyediakan fasilitas jasa
pelayanan untuk penginapan, makanan dan minuman, juga jasa yang lainnnya dimana
fasilitas dan pelayanan hotel tersebut disediakan bagi setiap orang yang ingin menginap.
Pendapatan merupakan kenaikan suatu keuntungan ekonomi dalam wujud
pemasukan atau menambahnya asset atau naiknya ekuitas yang diakibatkan dengan
menurunnya kewajiban yang bukan berasal dari kontribusi penanaman modal yang timbul
selama satu periode akuntansi tertentu. kenaikan total aktiva atau menurunnya kewajiban
dapat berasal dari penjualan barang, jasa dan kegiatan usaha lainnya dalam satu periode.
Pendapatan ialah aliran kas masuk bruto dari surplus ekonomi yang muncul dari kegiatan
normal entitas selama kurun waktu satu periode apabila aliran terus mengakibatkan
peningkatan ekuitas yang tidak berasal dari keterlibatan penambahan modal.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus observasi, karena dalam
penelitian ini adanya keterlibatan seorang penulis itu sendiri. Pemilihan kasus didasarkan
pada pemilihan secara purposive yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu.
Dipilihnya kasus ini karena banyaknya informasi yang beredar terkait pendapatan laba
dan rugi hotel yang hampir secara keseluruhan mengalami penurunan dalam hal
pedapatan hotel baik dari sisi penyewaan kamar, restauran dan segala fasilitas hotel yang
mendatangkan pendapatan bagi hotel. Informan penelitian adalah seseorang yang
memiliki dan dapat memberikan sejumlah informasi mengenai objek penelitian.
Berdasarkan peneltian kualitatif merupakan instrumen utama, sedangkan untuk informan
kunci (key informan) diperbolehkan peneliti itu sendiri atau orang lain yang dapat
memberikan informasi mendalam tentang masalah yang sedang diteliti. Penentuan
informan menggunakan teknik purposive sampling”, yaitu pengambilan sampel
berdasarkan seleksi khusus dan dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu yang
dianggap dapat memberikan informasi dan data secara maksimal dalam hal ini adalah
pihak-pihak yang terlibat langsung dalam operasional hotel sampai menunjukkan tingkat
kejenuhan informasi. Adapun key informan dalam penelitian ini adalah General
Manager, Ass Chief Accounting, Income Audit and Account Receivable dan General
Cashier and Account payable. Penentuan key informan ini dipilih berdasarkan
pengetahuan dan keterlibatan manajemen dalam hal operasional hotel. Terdapat 4 macam
teknik pengumpulan data yaitu dengan melakukan observasi, dokumentasi, wawancara
informan dan triangulasi. Berdasarkan penelitian ini, teknik triangulasi yang digunakan
oleh peniliti yaitu dengan mengikatkan tiga teknik pengumpulan data (observasi,
dokumentasi dan wawancara) menjadi satu.
Analisis data merupakan proses pelaksanaan menggali dan menata data secara
teratur yang didapatkan dari mewawancarai informan, penyelidikan lapangan dan
dokumentasi, lalu menyusun data yang di dapat ke dalam kategori, menguraikannya ke
Implikasi Covid-19 Terhadap Pendapatan Hotel di
Bandung Jawa Barat (Studi Kasus Hotel XXX)
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
Siti Susanti
1
dan Euis Hernawati
2
1.040
dalam unit-unit, melakukan penggabungan, lalu menyusunnya dalam acuan atau pola,
peneliti harus pintar memilih mana yang lebih penting untuk dipelajari dan membuat
kesimpulan agar mudah di pahami oleh diri sendiri dan orang lain. Terdapat tiga gerakan
dalam reduksi data, yaitu display data, kesimpulan data dan membuat kesimpulan.
1. Reduksi Data
Mereduksi data yaitu merangkum, menunjuk kejadian-kejadian yang utama,
lebih fokus pada kejadian-kejadian yang penting, digali tema dan polanya.
Kemudian data yang sudah direduksi akan menunjukan keadaan yang lebih terang-
terangan dan pengumpulan data selanjutnya bagi peneliti akan terasa lebih mudah.
2. Display Data
Penyajian data yaitu dimana saat kegiatan pengumpulan data disusun secara
sistematis dan juga harus mudah dipahami agar dapat menghasilkan kesimpulan.
Bentuk penyajian data kualitatif dapat berupa bentuk naratif.
3. Kesimpulan Data
Langkah ketiga dalam analisi data kualitatif adalah kesimpulan yang diambil
dengan mengamati ulang reduksi dan display data sehingga kesimpulan yang
diambil tidak menyimpang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hotel XXX merupakan hotel bintang dua yang berada dikawasan Bandung Jawa
Barat, tempatnya yang strategis berada di tengah-tengah kota Bandung juga berdekatan
dengan cafe, mall dan tempat wisata. Hotel ini beroperasi sejak tahun 2015 dan memiliki
88 kamar yang terdiri dari 84 kamar X Rooms dan D Rooms, untuk X Rooms memiliki
ukuran 21 meter persegi sedangkan D Rooms memiliki ukuran 25 meter persegi.
Sedangkan untuk harga setiap kamar memiliki harga berbeda di setiap seasons. Jika ingin
menentukan harga sewa kamar dilihat dari ramainya pengunjung, semakin ramai harga
kamar semakin mahal. Terdapat 4 ruangan rapat yang terdiri dari R1 di lantai tiga, R2 dan
R3 di lantai dua dan R4 di lantai dasar yang menyatu dengan restauran hotel.
Data primer yang dianalisis merupakan hasil observasi peneliti yang dilakukan
pada XXX Hotel. Data primer tersebut merupakan hasil wawancara peneliti dengan key
informan yang terdapat pada XXX Hotel yang tentunya memiliki kompetensi di dalam
penyampaian informasi terkait dengan penelitian ini. Adapun key informan yang
dihadirkan dalam peneltian ini adalah
a. R. H. Yadi sebagai General Manager
b. R. Gunawan sebagai Ass Chief Accounting
c. A. Maryani sebagai General Chasier and Account Payable
d. R. Malinda sebagai Income Audit and Account Receivable.
Berdasarkan hasil wawancara mengenai implikasi Covid-19 terhadap pendapatan
di XXX Hotel bahwa dengan adanya pandemi Covid-19 mengakibatkan sepinya
pengunjung yang membuat pendapatan hotel menurun secara signifikan, mulai dari
pendapatan kamar, restauran, laundry, piutang, penyewaaan ruang rapat sampai dengan
penutupan spa hotel untuk sementara. Pertama kali pengurangan kunjungan tamu hotel
terjadi pada saat pertengahan bulan maret sampai dengan bulan Juni dikarenakan adanya
kebijakan Work Form Home (WFH) dan okupansi pemerintah yang hanya menerima
pengunjung 50% dari kapasitasnya. Tidak hanya WFH dan okupansi saja pemerintah juga
memberlakukan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB), Penerapan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan penutupan akses jalan pada pertengahan bulan maret
yang mengakibatkan pendapatan hotel menurun drastis pada bulan April sampai dengan
bulan Juni, mulai dari pendapatan kamar, penyewaan ruangan rapat, restauran, piutang
Vol. 1, No. 9, pp. 1.037-1.044, September 2021
1.041 http://sostech.greenvest.co.id
dan lain-lain. Berdasarkan menurunnya pendapatan hotel mengakibatkan manajemen
hotel harus mengambil kebijakan UPL (Unpaidleave) untuk membuat keputusan
merumahkan sebagian karyawan dengan status casual atau daily worker dan hanya di
bayar setengahnya dikarenakan okupansi hotel pada saat itu sedang buruk-buruknya,
sehingga pada akhirnya banyak pengeluaran yang harus di hemat mulai dari gaji yang
dipangkas setengahnya, biaya-biaya operasional seperti biaya expens untuk kegiatan
hotel, house keeping dan departemen-departemen lainnya yang di tekankan sebisa
mungkin, kemudian kontrak-kontrak yang sudah berjalan selama ini pihak hotel meminta
untuk adanya kebijakan pembayaran setengahnya dikarenakan tingkat hunian kamar yang
tidak mengcover kebutuhan operasional yang seharusnya dilakukan secara penuh dengan
menyesuaikan jumlah jasa yang mereka berikan kepada hotel. Berdasarkan adanya
pandemi ini, pemerintah juga mengeluarkan kebijakan untuk setiap instansi harus
mematuhi kebijakan protokoler kesehatan untuk mencegah penularan virus Covid-19.
Data sekunder merupakan data-data yang bersumber dari laporan-laporan atau
dokumen-dokumen yang terkait, dimana data-data tersebut penulis dapatkan dari laporan
keuangan yang diperoleh dari manajemen XXX Hotel. Adapun data sekunder yang dapat
disajikan pada peneltian ini merupakan total pendapatan laba/rugi dalam operasional
hotel dalam rentan waktu satu tahun sebelum pandemi Covid-19 dan satu tahun sesudah
pandemi Covid-19.
Data sekunder yang disajikan penulis adalah laporan pendapatan laba/rugi hotel
selama satu tahun sebelum pandemi Covid-19 dan sesudah pandemi Covid-19.
Tabel 1. Laporan Laba Rugi Periode 2019-2020
2019
2020
Pendapatan
Room
7.647.822.990
3.181.935.202
Food and Beverage
1.983.030.543
647.361.388
Other
205.457.156
38.825.601
9.836.310.689
3.868.122.191
Cost and Expenses
Cost Of Sales
865.944.225
291.768.839
Payroll
1.270.540.570
857.577.159
Dept Expenses
2.043.786.114
995.775.687
Overhead
1.515.459.423
837.981.301
Energy Cost
523.599.025
364.599.039
Management Fee
265.852.291
106.373.364
6.485.181.648
3.454.075.389
GOP
3.351.129.041
414.046.802
Sumber : Laporan Keuangan XXX Hotel oleh Penulis (2021)
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan pendapatan
kamar, restauran dan pendapatan lainya yang ada di hotel sebanyak 60,7% sedangkan
setelah dikurangi biaya beban-beban mengalami penurunan drastis sebanyak 87,65%.
Penurunan tersebut dikarenakan dengan adanya pandemi Covid-19 yang terus menaik
yang mengakibatkan tempat pariwisata mengalami sepi pengunjung.
Setelah diberlakukannya Pembatasan Sosisal Bersekala Besar (PSBB), Penerapan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan penutupan jalan pada pertengahan bulan
maret yang berimbas terhadap pendapatan bulan april sampai dengan juni yang memiliki
pendapatan paling rendah, dan setelah pemerintah mencabut kebijakan PSBB pada bulan
juni pendapatan hotel merangkak naik secara signifikan.
Implikasi Covid-19 Terhadap Pendapatan Hotel di
Bandung Jawa Barat (Studi Kasus Hotel XXX)
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
Siti Susanti
1
dan Euis Hernawati
2
1.042
Tabel 2. Laporan Laba Rugi Bulan Maret Juli
2020
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Pendapatan
Room
309.163
20.202
25.869
78.947
209.236
Food and Beverage
77.109
285
1.535
9.709
33.189
Other
8.933
4.752
37
228
357
395.206
25.240
27.442
88.886
242.783
Cost and Expenses
Cost of Sales
37.344
73
773
4.667
15.291
Payroll
116.379
34.270
5.901
12.844
27.100
Dept Expenses
105.881
(1.821)
7.264
33.781
117.278
Overhead
121.389
(48.209)
7.536
26.177
45.943
Energy Cost
2.351
40.135
5.209
8.961
30.429
Management Fee
10.868
694
754
2.444
6.676
394.213
25.142
27.438
88.876
242.719
GOP
993
97
3
10
64
Sumber : Laporan Keuangan XXX Hotel oleh Penulis (2021)
Berdasarkan data yang didapat dari manajemen hotel, pada bulan Maret pertama
adanya Covid-19 pendapatan hotel jauh menurun drastis sehingga manajemen hotel
terimbas di bulan April awal dimana pendapatan hotel sangat sedikit dan jauh di bawah
ekspektasi dari budget, hal ini karenakan dari dampak adanya Covid-19 yang
mengakibatkan penurunan kunjungan wisatawan, sehingga membuat okupansi menurun
dan mengakibatkan manajemen hotel menekankan energy cost dan melakukan
multitasking kepada karyawan seperti setiap orang bisa melakukan berbagai pekerjaan,
tidak hanya itu manajemen juga terpaksa melakukan pending terhadap pembayaran fee
dan pembayaran terhadap korporat.
Berdasarkan adanya Covid-19 kondisi sektor pariwisata untuk sekarang mengalami
kelumpuhan secara tajam dikarenakan menyusutnya jumlah pengunjung wisatawan
nusantara maupun Internasional yang berdampak pada perhotelan, tempat wisata, restoran
dan penutupan akses jalan karena untuk membatasi penyebaran Covid-19. Sehingga
menyebabkan pendapatan negara dari sektor pariwisata menurun. Kota Bandung menjadi
salah satu kota yang terkena dampak dari pandemi Covid-19, dikarenakan kota Bandung
memilik banyak tempat-tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Berdasarkan
bulan pertama adanya Covid-19 pemerintah kota Bandung menetapkan kebijkan
Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB), Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) dan penutupan jalan yang mengakibatkan sepinya kunjungan wisatawan dan
membuat kujungan terhadap XXX hotel berkurang dengan sangat pesat. Tidak hanya itu
pemerintah juga menetapkan okupansi 50% saja dan mengakibatkan pendapatan hotel
mulai dar pendapatan kamar, restauran, penyewaan ruangan rapat, laundry dan lainya
menurun secara drastis yang membuat manajemen hotel melakukan kebijakan UPL
(Unpaidleave), merumahkan sebagian karyawanya dengan status kasual dan memangkas
gaji karyawan sebanyak 50%, melakukan pending pembayaran manajemen fee dan
Vol. 1, No. 9, pp. 1.037-1.044, September 2021
1.043 http://sostech.greenvest.co.id
menjadikan karyawan untuk multitasking dalam pekerjaan yang ada di hotel. Hal ini
terpaksa dilakukan manajemen hotel untuk mengurangi beban biaya.
KESIMPULAN
Bersumber hasil penelitian dan pembahasan berkenaan Implikasi Covid-19
Terhadap Pendapatan Hotel di Bandung Jawa Barat periode 2019 sebelum adanya Covid-
19 dan periode 2020 setelah adanya Covid-19 dapat disimpulkan bahwa Covid-19
berpengaruh signifikan terhadap pendapatan hotel yang terdiri dari pendapatan kamar,
restauran, penyewaan ruangan rapat, piutang dan lain-lain. Berdasarkan saat triwulan
awal adanya pandemi Covid-19 di Indonesia khususnya di kota Bandung pada
pertengahan bulan Maret setelah pemerintah melakukan kebijakan Pembatasan Sosial
Bersekala Besar (PSBB), Penerapan Pembatasn Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan
penutupan akses jalan, kebijakan ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan hotel dan
mengakibatkan pendapatan hotel menurun drastis. Penerapan protokol kesehatan pada
hotel merupakan salah satu cara didalam mempertahankan loyality konsumen.
BIBLIOGRAFI
Alam, G. N., Affandi, R. M. T. N., Azmi, F., & Dermawan, W. (2021). Dinamika
Perekonomian Italia-Uni Eropa Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Bisnis, Ekonomi,
Dan Sains, 1(1), 19.
Arfidiandra, A. C., Rahmaningrum, R., & Luthfi, W. (2020). Ketahanan Sosial Berbasis
Kelompok Peduli Lingkungan dalam Menghadapi Pandemi Covid-19: Studi pada
Gerakan Bersih Kecamatan Anggana. Journal of Social Development Studies, 1(2),
2736.
Dani, J. A., & Mediantara, Y. (2020). Covid-19 dan perubahan komunikasi sosial.
Persepsi: Communication Journal, 3(1), 94102.
Fahrika, A. I., & Roy, J. (2020). Dampak pandemi Covid 19 terhadap perkembangan
makro ekonomi di indonesia dan respon kebijakan yang ditempuh. Inovasi, 16(2),
206213.
Hanoatubun, S. (2020). Dampak Covid19 terhadap Prekonomian Indonesia.
EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling, 2(1), 146153.
Herdiana, D. (2020). Rekomendasi kebijakan pemulihan pariwisata pasca wabah Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) di Kota Bandung. Jurnal Master Pariwisata
(JUMPA), 7(1), 130.
Kartika, T., & Fajri, K. (2017). Pengembangan Wisata Heritage Sebagai Daya Tarik Kota
Cimahi. Jurnal Manajemen Resort Dan Leisure, 14(2), 3546.
Krisnahadi, T., Septika, B. H., & Aryani, M. (2020). Implikasi Covid-19 Terhadap
Pendapatan Hotel Di Kawasan Sembalun Lombok Timur (Studi Kasus Pada Rinjani
Hill Hotel). JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan), 4(4).
Novitasari, L., Samodro, S., Susanti, I., & Santoso, A. (2021). Pelatihan Pengenalan
Desain Motif Khas Batik Tangerang Selatan di Sekolah Dasar Negeri 01 Buaran
Kota Tangerang Selatan. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat
LPPM UMJ, 1(1).
Pradana, A. A., & Casman, C. (2020). Pengaruh Kebijakan Social Distancing pada
Wabah Covid-19 terhadap Kelompok Rentan di Indonesia. Jurnal Kebijakan
Kesehatan Indonesia: JKKI, 9(2), 6167.
Implikasi Covid-19 Terhadap Pendapatan Hotel di
Bandung Jawa Barat (Studi Kasus Hotel XXX)
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
Siti Susanti
1
dan Euis Hernawati
2
1.044
Putri, S. I., Yuliardi, P. M., Al Gezon, Q., Febriani, M., & Putri, R. R. (2017). Peran
Banyumas Kreatif dalam Pengembangan Potensi Ekonomi Kreatif Berbasis
Komunitas di Kabupaten Banyumas. Jurnal Administrasi Dan Kebijakan Publik,
3(1), 8090.
Trismayarni Elen, S. E. (2021). Menyusuri Jalan Panjang Pertaruhan Ekonomi Dan
Kesehatan Pada Masa Covid-19. Deepublish.
Tuwu, D. (2020). Kebijakan Pemerintah Dalam Penanganan Pandemi Covid-19. Journal
Publicuho, 3(2), 267278.
Wulandari, N. K. S., & Triandaru, S. (2014). Peran sektor pariwisata dalam pendapatan
asli daerah Kabupaten tabanan tahun 1990-2014. Skripsi. Universitas Atma Jaya,
Yogyakarta.
Yakup, A. P. (2019). Pengaruh Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi di
Indonesia. Universitas Airlangga.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License