Pengaruh Consumer Review Terhadap Keputusan
Pembeli Terhadap Toko Online Shopee
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
Dwi Ika Sugiarti
1
dan Rhoma Iskandar
2
955
PENDAHULUAN
Berdasarkan situasi saat ini, cara belanja konsumen semakin modern sesuai
kejadian yang ada di masyarakat (Melati & Dwijayanti, 2020), salah satunya belanja
tradisional yang berubah menjadi belanja online (Hartanto et al., 2021). Perilaku
konsumen merupakan kegiatan langsung untuk menerima, memakai dan menghentikan
barang atau jasa (Ferinia et al., 2021), termasuk proses keputusan tindakan ini
(Komalasari, 2012). Sedangkan menurut (Suryani, 2013) perilaku pembeli merupakan
langkah mencakup perilaku seseorang, beberapa orang dan masyarakat yang terus
berubah-ubah (Ghoni & Bodroastuti, 2019). Berdasarkan beberapa pengertian dapat
diartikan bahwa perilaku konsumen atau pembeli merupakan tindakan perorangan
(Wigati, 2011) atau kelompok untuk mendapatkan, memakai dan mengolah produk
(Mayrowani, 2013). Perilaku belanja konsumen secara online dipengaruhi oleh budaya
(Nofri & Hafifah, 2018), faktor sosial, faktor diri sendiri dan psikologis yang dapat
menimbulkan pengaruh keputusan belanja pembeli (Saputri, 2016). Belanja online
menjadi salah satu pilihan belanja dikarenakan seiring teknologi yang semakin canggih
memudahkan setiap orang mengakses segala bentuk informasi dari produk yang
diinginkan secara online. Manfaat adanya belanja online antara lain yaitu kegiatan belanja
lebih mudah, lebih praktis, membutuhkan modal kecil, bersama menjalankan pekerjaan
lainnya, transaksi mudah dan transaksi aman (Al Khazim, 2017). Konsumen tidak
membuang tenaga yang banyak karena dengan memanfaatkan ponsel yang didukung
internet, maka konsumen bisa langsung melakukan transaksi pembelian dan pembayaran.
Berawal dengan munculnya aplikasi belanja online hingga media sosial juga
menjadi salah satu tempat menawarkan produk serta bertransaksi jual beli. Online shop
merupakan tempat untuk menjual produk melalui internet sehingga dapat mengetahui
barang di toko online. Pangsa pasar dari aplikasi belanja online tersebut tidak hanya dari
beberapa kalangan saja, namun hampir setiap orang sudah mengenal dan menggunakan
aplikasi belanja online. Kalangan pelajar atau mahasiswa yang setiap hari menggunakan
gadget menjadi salah satu pengguna aplikasi belanja online. Mahasiswa suka dengan hal
praktis dan mereka lebih percaya melalui situs online. Saat ini, telah banyak muncul
aplikasi belanja online yang cukup diminati seperti Shopee, Tokopedia, Lazada dan lain
sebagainya. Hasil penelitian pendahuluan pada 63 mahasiswa di Bekasi, menyatakan
bahwa 93,7% lebih mengetahui aplikasi belanja online Shopee dan 84,1% diantaranya
pernah berbelanja online dengan aplikasi tersebut. Shopee mampu bersaing menjadi e-
commerce yang paling diminati konsumen. Shopee merupakan situs belanja online yang
mengalahkan Lazada dan Tokopedia di tahun 2019. Produk yang paling laris di Shopee
antara lain elektronik dan aksesorisnya seperti charger dan handcase. Salah satu produk
Shopee yang paling laris adalah elektronik beserta aksesorisnya.
Belanja online membutuhkan sarana pendukung yaitu adanya internet. Hasil
penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pengguna internet dominan lahir di tahun 1980
hingga 1999 yang disebut generasi milenial atau generasi dekat dengan kemajuan
teknologi. Berdasarkan tahun 2020, yang lahir di tahun 1980 hingga 1999 diperkirakan
berusia mulai 20 tahun. Konsumen yang tertarik dengan hal viral dan tidak ketinggalan
tren yaitu berusia 18 hingga 25 tahun mayoritas mahasiswa.
Keadaan lingkungan mendukung mahasiswa mengakses informasi demi perubahan
di lingkungan dengan adanya internet. Lingkungan tersebut harus mampu menyediakan
segala bentuk fasilitas dalam penggunaan internet seperti di perkotaan. Salah satu hal
yang dapat memutuskan pembeli untuk membeli produk yaitu harga. Harga menjadi salah
satu pertimbangan ketika akan membeli sebuah produk. Pembeli lebih banyak
membandingkan harga antara produk satu dengan sejenisnya ketika akan memutuskan