Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 1, Number 9, September 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
How to cite:
Fajarullah Akbar
1
dan Sugeng
2
. (2021). Implementasi Sistem Monitoring Suhu dan Kelembapan Ruangan
Penyimpanan Obat Berbasis Internet of Things (IoT) di Puskesmas Kecamatan Taman Sari Jakarta Barat.
Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH), 1(9): 1.021-1.028
E-ISSN:
2774-5155
Published by:
https://greenvest.co.id/
IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING SUHU DAN KELEMBAPAN
RUANGAN PENYIMPANAN OBAT BERBASIS INTERNET OF THINGS (IoT)
DI PUSKESMAS KECAMATAN TAMAN SARI JAKARTA BARAT
Fajarullah Akbar
1
dan Sugeng
2
STIKOM Cipta Karya Informatika Jakarta, Indonesia
1 dan 2
fajarullahakbar@gmail.com
1
2
Diterima:
21 Agustus
2021
Direvisi:
25 Agustus
2021
Disetujui:
14 September
2021
Abstrak
Hal paling mudah untuk menentukan suatu ruangan sehat atau tidak adalah
dengan mengetahui suhu dan tingkat kelembapan ruangan tersebut. Menurut
CPOB, produk farmasi (obat) harus disimpan pada suhu dan kelembapan
tertentu untuk mengurangi dan mencegah risiko degradasi obat yang akan
merusak kualitas dan keamanan obat. Tujuan dari penelitian ini untuk mampu
membuat dan merancang sistem monitoring suhu dan kelembapan ruangan
penyimpanan obat berbasis Internet of Things (IoT) memantau suhu dan
kelembapan ruangan penyimpanan obat dengan standar suhu tidak melebihi
dari 25°C dan kelembapan tidak melebihi dari 60%. Oleh sebab itu, perlu
dilakukan monitoring suhu dan kelembapan ruangan yang dapat dilakukan
setiap saat. Metodologi yang digunakan adalah dengan metode pengumpulan
data dengan metode literatur dan observasi. Berdasarkan hal tersebut, dibuatlah
rancang bangun suatu alat yang dapat mengkontrol suhu dan kelembapan
ruangan obat di Puskesmas Kecamatan Taman Sari berbasis Internet of Things
agar dapat dikontrol suhu dan kelembapan dari mana saja dan kapan saja. Alat
monitoring suhu dan kelembapan ruangan penyimpanan obat berbasis Internet
of Things (IoT) dibuat menggunakan WeMosD1 ESP8266 WiFi, Sensor Suhu
DHT-11, dan Sensor Pintu MC-38. Salah satu kelebihan dari WeMosD1
ESP8266 WiFi, alat ini dapat mendeteksi suhu dan kelembaban udara suatu
objek hanya dengan membuka aplikasi smartphone android pada smartphone
android yang sudah terhubung dengan jaringan internet dan juga menghasilkan
data suhu dan kelembapan dengan cepat. Cara penggunaannya hanya
dihubungkan ke jaringan internet melalui aplikasi Blynk, kemudian ruangan
akan diukur suhu dan kelembapannya, maka akan ditampilkan suhu dan
kelembapannya.
Kata kunci : Internet of Things, WeMosD1 ESP8266, Sensor Suhu DHT-11
Abstract
The easiest thing to determine whether a room is healthy or not is to know the
temperature and humidity level of the room. According to CPOB,
pharmaceutical products (drugs) must be stored at certain temperatures and
humidity to reduce and prevent the risk of drug degradation that will damage
the quality and safety of the drug. The purpose of this study is to be able to
create and design a temperature and humidity monitoring system based on
internet of things (IoT) drug storage rooms to monitor the temperature and
humidity of drug storage rooms with temperature standards not exceeding 25 °
C and humidity does not exceed 60%. Therefore, it is necessary to monitor the
temperature and humidity of the room that can be done at any time. The
methodology used is by data collection methods with methods of literature and
observation. Based on this, a tool is designed to be designed that can control
the temperature and humidity of the drug room in Taman Sari District Health
Center based on the Internet of Things so that it can be controlled temperature
and humidity from anywhere and anytime. The Internet of Things (IoT) based
drug storage room temperature and humidity monitoring tool is made using the
WeMosD1 ESP8266 WiFi, DHT-11 Temperature Sensor, and MC-38 Door
Implementasi Sistem Monitoring Suhu dan Kelembapan
Ruangan Penyimpanan Obat Berbasis Internet of Things
(IoT) di Puskesmas Kecamatan Taman Sari Jakarta Barat
Fajarullah Akbar
1
dan Sugeng
2
1.022
Sensor. One of the advantages of WeMosD1 ESP8266 WiFi, this tool can detect
the temperature and humidity of an object just by opening the android
smartphone application on an android smartphone that is already connected to
the internet network and also produces temperature and humidity data quickly.
How it is used is only connected to the internet network through the Blynk
application, then the room will be measured temperature and humidity, it will
be displayed the temperature and humidity.
Keywords : Internet of Things, WeMosD1 ESP8266, DHT-11 Temperature
Sensor
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin berkembang, mendorong
perkembangan manusia dalam melakukan aktivitasnya (Aswati et al., 2015), salah satu
manfaat dari perkembangan teknologi ini dapat mempermudah memperoleh informasi
yang cepat dan akurat (Puspitasari, 2016). Jika ingin mendapatkan dan menghasilkan
informasi, teknologi komputer adalah alat bantu yang paling tepat (Marsyah &
Pamungkas, 2016). Penggunaan komputer bisa diterapkan dalam bidang dan semua
kalangan (Zayyadi et al., 2017). Kemajuan teknologi inilah yang mengharuskan instansi
baik negeri maupun swasta mengikuti perkembangan teknologi (Abdullah, 2013) dan
terus meningkatkan kemampuannya di dalam mengelola data dan informasi yang lebih
akurat dan efisien.
Udara merupakan unsur yang penting bagi kehidupan sehari-hari (Fadholi, 2013).
Oleh karena itu, udara harus memiliki kualitas agar tidak membawa dampak negatif
terhadap tubuh (Candrasari & Mukono, 2013). Udara dibedakan menjadi dua yaitu udara
luar ruangan dan udara dalam ruangan (Shania et al., 2021). Selain oksigen, kandungan di
udara yang sangat banyak seperti karbon dioksida, mikroba dan zat-zat lain (Prasetyawan
et al., 2017). Itulah pentingnya untuk mengetahui keadaan udara dimana kita berada,
terutama di dalam ruangan karena polusi yang ada di dalam ruangan berbeda dengan
polusi udara di luar ruangan (Virdaus & Ihsanto, 2021).
Hal paling mudah untuk menentukan suatu ruangan sehat atau tidak adalah dengan
mengetahui tingkat kelembaban ruangan tersebut (Lubis, 2014). Kelembapan udara itu
sendiri berbeda dengan suhu udara akan tetapi masyarakat umumnya selalu
menganggapnya sama (Faishol, 2013). Semakin tinggi suhu suatu benda maka semakin
panas pula benda tersebut (Supu et al., 2017). Jika ingin mengukur suhu udara dengan
cepat dapat menggunakan termometer (Ariani et al., 2019), baik itu termometer dinding
atau dengan menggunakan termometer laser. Tingkat uap air pada udara merupakan
kelembapan udara (Utama et al., 2019). Kelembapan udara dapat dipengaruhi berbagai
faktor. Faktor yang dapat memengaruhinya seperti suhu udara, pergerakan angin,
pencahayaan, ventilasi dan ketersediaan air.
Kelembapan udara yang rendah dapat mengakibatkan kekeringan selaput membran
udara dan apabila kelembapan udara di suatu ruangan terlalu tinggi dapat mengakibatkan
tingginya pertumbuhan mikroorganisme. Tingkat kelembapan yang tidak normal dapat
menjadi masalah pernafasan dan mengganggu kesehatan manusia yang berada di ruangan
tersebut. Menurut CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), produk farmasi (obat) harus
disimpan pada suhu dan kelembapan tertentu untuk mengurangi dan mencegah risiko
degradasi obat yang akan merusak kualitas dan keamanan obat. Proses produksi dalam
ruangan bersih dan suhu pada penyimpanan produk juga harus terjaga.
Oleh sebab itu, perlu dilakukan monitoring suhu dan kelembapan ruangan yang
dapat dilakukan setiap saat. Inilah yang membuat penulis ingin merancang suatu alat
yang dapat memantau suhu dan kelembapan ruangan penyimpanan obat berbasis Internet
Vol. 1, No. 9, pp. 1.021-1.028, September 2021
1.023 http://sostech.greenvest.co.id
of Things (IoT) agar dapat dimonitoring suhu dan kelembapan dari mana saja dan kapan
saja. Tujuan dari penelitian ini untuk mampu membuat dan merancang sistem monitoring
suhu dan kelembapan ruangan penyimpanan obat berbasis Internet of Things (IoT).
Memantau suhu dan kelembapan ruangan penyimpanan obat dengan standar suhu tidak
melebihi dari 25°C dan kelembapan tidak melebihi dari 60% pengembangan kreativitas
mahasiswa dalam bidang ilmu komputer dan elektronika sebagai bidang yang diketahui
dan sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan program Strata-1 (S-1) Program
Studi Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika
Jakarta. Manfaat dari penelitian ini adalah penerapan teknologi pada monitoring suhu dan
kelembaban ruangan penyimpanan obat, menjaga kualitas obat tetap baik, mempermudah
petugas dalam memantau suhu dan kelembapan ruangan penyimpanan obat dan sebagai
media pembelajaran dalam mata kuliah Teknik Informatika.
METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan metode
pengumpulan data dengan metode literatur serta observasi dan metode pengembangan
sistem hardware menggunakan metode yang dibuat sendiri dengan menyesuaikan
kebutuhan dan fungsi sistem hardware itu sendiri dengan alur penelitian seperti pada
gambar di bawah ini
Gambar 1. Alur Tahapan Penelitian
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan guna memperoleh data-
data untuk dianalisa dan diolah, sehingga ditemukan permasalahan apa saja yang ada.
Implementasi Sistem Monitoring Suhu dan Kelembapan
Ruangan Penyimpanan Obat Berbasis Internet of Things
(IoT) di Puskesmas Kecamatan Taman Sari Jakarta Barat
Fajarullah Akbar
1
dan Sugeng
2
1.024
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan jalan keluar atau penyelesaian dari
permasalahan tersebut. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah
studi literatur, observasi dan wawancara. Alat yang digunakan pada penelitian ini berupa
perangkat keras dan perangkat lunak yang akan digunakan sebagai pengembangan sistem
monitoring suhu dan kelembapan udara dan dapat di akses melalui aplikasi Blynk.
Kebutuhan perangkat keras dapat dilihat pada tabel 1 dan kebutuhan perangkat lunak
dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 1. Kebutuhan Perangkat Keras
No
Perangkat Keras
1
Personal Computer
2
Wireless router
3
Wemos D1 ESP8266 WiFi Module
4
DHT11 Temperature & Humidity Sensor
5
LCD 16x2 Background Blue
6
Cable Jumper male to female
7
Sensor MC-38 magnetic door switch
8
USB cable
9
Smartphone Android
Tabel 2. Kebutuhan Perangkat Lunak
No
Perangkat Lunak
1
Sistem operasi Windows 10
2
Software IDE Arduino v.1.8.3
3
Document editor Microsoft Office 2013
4
Document editor Microsoft Visio 2016
5
USB driver CH340G
6
Blynk android application
Perangkat keras merupakan unsur utama dalam penelitian ini, sehingga perlu
dilakukan perancangan dan persiapan secara matang. Perancangan perangkat keras
dilakukan dengan mendesain rangkaian komponen. Ada beberapa komponen dalam
perancangan sistem hardware seperti microcontroller WeMosD1 ESP8266 WiFi, sensor
dht11, sensor pintu MC-38, layar LCD 16x2, WiFi router, komponen penunjang lainnya
seperti power supply atau kabel USB, kabel penghubung dan lain-lain.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perancangan dimulai dengan merancang diagram blok perangkat keras untuk
mengetahui prinsip kerja alat, kemudian dilanjutkan merancang rangkaian alat dengan
menggabungkan keseluruhan perangkat menjadi sebuah sistem terkendali. Gambar 2
merupakan diagram blok dari perangkat keras sistem monitoring suhu dan kelembapan
udara menggunakan teknologi wireless yang memanfaatkan modul WiFi WemosD1
ESP8266 sebagai pengirim data ke aplikasi Blynk.
Vol. 1, No. 9, pp. 1.021-1.028, September 2021
1.025 http://sostech.greenvest.co.id
Gambar 2. Diagram Blok
Gambar 2 menunjukkan diagram blok dan prinsip kerja alat secara umum.
Terdapat beberapa perangkat keras yang digunakan seperti microcontroller WeMosD1
ESP8266 WiFi, sensor DHT11, sensor pintu MC-38, LCD, WiFi router, smartphone dan
aplikasi Blynk pada smartphone. Alat-alat ini akan bekerja dengan saling terintegrasi
dimana prinsip kerja rangkaian alat atau sistem adalah sebagai berikut:
1. WeMosD1 ESP8266 WiFi berfungsi sebagai pengontrol sistem dengan tugas
menerima input data dari sensor, mengirim data ke aplikasi Blynk pada smartphone
2. Sensor dht11 berfungsi sebagai pendeteksi suhu dan kelembapan udara
3. Sensor pintu MC-38 berfungsi sebagai alarm peringatan keluar masuk pada pintu
masuk ke ruangan
4. LCD sebagai display monitor pada perangkat keras
5. WiFi router sebagai pengirim paket data ke jaringan internet.
Implementasi dilakukan dengan menghubungkan semua perangkat yang telah
disiapkan dan dihubungkan, sehingga menjadi sebuah sistem monitoring secara real time
dan dapat termonitor di aplikasi Blynk pada smartphone android, nantinya sistem
monitoring tersebut digunakan untuk mengendalikan suhu dan kelembapan pada ruangan
penyimpanan obat.
Gambar 3. Rangkaian Perangkat
Implementasi Sistem Monitoring Suhu dan Kelembapan
Ruangan Penyimpanan Obat Berbasis Internet of Things
(IoT) di Puskesmas Kecamatan Taman Sari Jakarta Barat
Fajarullah Akbar
1
dan Sugeng
2
1.026
Berdasarkan gambar 3 semua perangkat di rangkai menjadi satu yaitu Sensor
DHT11, Sensor Pintu MC-38, Layar LCD dihubungkan dengan mikrokontroler WeMos
D1 ESP8266 WiFi.
Gambar 4. Tampilan Suhu dan Kelembapan pada Aplikasi Blynk
Terlihat pada gambar 4 yang menunjukkan bahwa mikrokontroler WeMos D1
ESP8266 WiFi dapat terhubung dengan aplikasi Blynk melalui jaringan internet. Terdapat
keterangan online since, menandakan aplikasi sudah terhubung.
Gambar 5. Tampilan Pintu Terbuka dan Tertutup pada Aplikasi Blynk
Vol. 1, No. 9, pp. 1.021-1.028, September 2021
1.027 http://sostech.greenvest.co.id
Terlihat pada gambar 5 yang menunjukkan bahwa sensor pintu MC-38 berfungsi
dengan baik yaitu memberikan notifikasi ke aplikasi Blynk ketika Pintu Terbuka dan
Pintu Tertutup.
Gambar 6. Tampilan pada aplikasi Arduino IDE
Berdasarkan gambar 6 selain di aplikasi Blynk untuk mengecek suhu dan
kelembapan dapat di lihat pada aplikasi Arduino IDE dengan klik serial monitor pada
pojok kanan aplikasi, maka akan muncul data suhu dan kelembapan seperti pada gambar.
KESIMPULAN
Penelitian ini dapat disimpulkan dari yaitu dengan menggunakan mikrokontroler
WeMos D1 ESP 8266 yang dilengkapi dengan WiFi untuk bisa terhubung ke jaringan
internet. Penambahan sensor DHT11 menjadikan alat ini dapat mengetahui suhu dan
kelembapan pada ruangan penyimpanan obat dan sensor pintu MC-38 untuk mengetahui
keluar masuk pada pintu ruangan. Alat ini dapat terhubung dengan aplikasi Blynk di
smartphone android melalui jaringan internet dan selanjutnya dapat memungkinkan
petugas dapat memantau dan mengendalikan suhu dan kelembapan ruangan dari jarak
jauh.
BIBLIOGRAFI
Abdullah, D. (2013). Perancangan Sistem Informasi Permintaan Barang Berbasis Web
Pada Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kota Lhokseumawe. TECHSI-Jurnal Teknik
Informatika, 5(2).
Ariani, F., Marpitalia, M., Erlangga, E., & Yulfriwini, Y. (2019). Sistem Pakar Diagnosa
Penyakit Pada Ayam Broiler Dengan Metode Forward Chaining. EXPERT: Jurnal
Manajemen Sistem Informasi Dan Teknologi, 9(1).
Aswati, S., Mulyani, N., Siagian, Y., & Syah, A. Z. (2015). Peranan sistem informasi
dalam perguruan tinggi. Jurteksi Royal Edisi2.
Candrasari, C. R., & Mukono, J. (2013). Hubungan kualitas udara dalam ruang dengan
keluhan penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kabupaten Sidoarjo. Jurnal
Implementasi Sistem Monitoring Suhu dan Kelembapan
Ruangan Penyimpanan Obat Berbasis Internet of Things
(IoT) di Puskesmas Kecamatan Taman Sari Jakarta Barat
Fajarullah Akbar
1
dan Sugeng
2
1.028
Kesehatan Lingkungan, 7(1), 2125.
Fadholi, A. (2013). Uji Perubahan Rata-Rata Suhu Udara dan Curah Hujan di Kota
Pangkalpinang. Jurnal Matematika Sains Dan Teknologi, 14(1), 1125.
Faishol, A. (2013). Perbaikan Lingkungan Kerja Fisik & Posisi Pekerja Pada Mesin
Moulding Guna Meningkatkan Efektifitas dan Efisien Kerja (Studi Kasus: Cv. Kaffa
Sejati Gresik). Universitas Muhammadiyah Gresik.
Lubis, I. P. (2014). Keberadaan Bakteri Legionella Pada Ruangan Ber AC dan
Karakteristik Serta Keluhan Kesehatan Pegawai di Kantor Gubernur Sumatera Utara
Tahun 2014. Lingkungan Dan Keselamatan Kerja, 3(3), 14516.
Marsyah, D., & Pamungkas, W. W. (2016). Aplikasi Pengendalian Persediaan Obat Pada
Apotik Benmary Dengan Menggunakan Visual Basic Dan SQL Server 2000.
JUPITER, 2(2).
Prasetyawan, I. B., Maslukah, L., & Rifai, A. (2017). Pengukuran sistem karbon dioksida
(CO2) sebagai data dasar penentuan fluks karbon di perairan jepara. Buletin
Oseanografi Marina, 6(1), 916.
Puspitasari, D. (2016). Sistem informasi perpustakaan sekolah berbasis web. Jurnal Pilar
Nusa Mandiri, 12(2), 227240.
Shania, R. R., Chandra, I., & Utami, A. R. I. (2021). Pemantauan Kualitas Udara Dalam
Ruang Menggunakan Impaktor Di Gedung Deli, Universitas Telkom, Bandung.
EProceedings of Engineering, 8(2).
Supu, I., Usman, B., Basri, S., & Sunarmi, S. (2017). Pengaruh suhu terhadap
perpindahan panas pada material yang berbeda. Dinamika, 7(1), 6273.
Utama, Y. A. K., Widianto, Y., Sardjono, T. A., & Kusuma, H. (2019). Perbandingan
Kualitas Antar Sensor Kelembaban Udara Dengan Menggunakan Arduino Uno.
Prosiding SNST Fakultas Teknik, 1(1).
Virdaus, M. S. S., & Ihsanto, E. (2021). Rancang Bangun Monitoring Dan Kontrol
Kualitas Udara Dengan Metode Fuzzy Logic Berbasis Wemos. Jurnal Teknologi
Elektro, 12(1), 2228.
Zayyadi, M., Supardi, L., & Misriyana, S. (2017). Pemanfaatan Teknologi Komputer
Sebagai Media Pembelajaran Pada Guru Matematika. Jurnal Pengabdian
Masyarakat Borneo, 1(2), 2530.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License