Implementasi Sistem Monitoring Suhu dan Kelembapan
Ruangan Penyimpanan Obat Berbasis Internet of Things
(IoT) di Puskesmas Kecamatan Taman Sari Jakarta Barat
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
Fajarullah Akbar
1
dan Sugeng
2
1.022
Sensor. One of the advantages of WeMosD1 ESP8266 WiFi, this tool can detect
the temperature and humidity of an object just by opening the android
smartphone application on an android smartphone that is already connected to
the internet network and also produces temperature and humidity data quickly.
How it is used is only connected to the internet network through the Blynk
application, then the room will be measured temperature and humidity, it will
be displayed the temperature and humidity.
Keywords : Internet of Things, WeMosD1 ESP8266, DHT-11 Temperature
Sensor
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin berkembang, mendorong
perkembangan manusia dalam melakukan aktivitasnya (Aswati et al., 2015), salah satu
manfaat dari perkembangan teknologi ini dapat mempermudah memperoleh informasi
yang cepat dan akurat (Puspitasari, 2016). Jika ingin mendapatkan dan menghasilkan
informasi, teknologi komputer adalah alat bantu yang paling tepat (Marsyah &
Pamungkas, 2016). Penggunaan komputer bisa diterapkan dalam bidang dan semua
kalangan (Zayyadi et al., 2017). Kemajuan teknologi inilah yang mengharuskan instansi
baik negeri maupun swasta mengikuti perkembangan teknologi (Abdullah, 2013) dan
terus meningkatkan kemampuannya di dalam mengelola data dan informasi yang lebih
akurat dan efisien.
Udara merupakan unsur yang penting bagi kehidupan sehari-hari (Fadholi, 2013).
Oleh karena itu, udara harus memiliki kualitas agar tidak membawa dampak negatif
terhadap tubuh (Candrasari & Mukono, 2013). Udara dibedakan menjadi dua yaitu udara
luar ruangan dan udara dalam ruangan (Shania et al., 2021). Selain oksigen, kandungan di
udara yang sangat banyak seperti karbon dioksida, mikroba dan zat-zat lain (Prasetyawan
et al., 2017). Itulah pentingnya untuk mengetahui keadaan udara dimana kita berada,
terutama di dalam ruangan karena polusi yang ada di dalam ruangan berbeda dengan
polusi udara di luar ruangan (Virdaus & Ihsanto, 2021).
Hal paling mudah untuk menentukan suatu ruangan sehat atau tidak adalah dengan
mengetahui tingkat kelembaban ruangan tersebut (Lubis, 2014). Kelembapan udara itu
sendiri berbeda dengan suhu udara akan tetapi masyarakat umumnya selalu
menganggapnya sama (Faishol, 2013). Semakin tinggi suhu suatu benda maka semakin
panas pula benda tersebut (Supu et al., 2017). Jika ingin mengukur suhu udara dengan
cepat dapat menggunakan termometer (Ariani et al., 2019), baik itu termometer dinding
atau dengan menggunakan termometer laser. Tingkat uap air pada udara merupakan
kelembapan udara (Utama et al., 2019). Kelembapan udara dapat dipengaruhi berbagai
faktor. Faktor yang dapat memengaruhinya seperti suhu udara, pergerakan angin,
pencahayaan, ventilasi dan ketersediaan air.
Kelembapan udara yang rendah dapat mengakibatkan kekeringan selaput membran
udara dan apabila kelembapan udara di suatu ruangan terlalu tinggi dapat mengakibatkan
tingginya pertumbuhan mikroorganisme. Tingkat kelembapan yang tidak normal dapat
menjadi masalah pernafasan dan mengganggu kesehatan manusia yang berada di ruangan
tersebut. Menurut CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), produk farmasi (obat) harus
disimpan pada suhu dan kelembapan tertentu untuk mengurangi dan mencegah risiko
degradasi obat yang akan merusak kualitas dan keamanan obat. Proses produksi dalam
ruangan bersih dan suhu pada penyimpanan produk juga harus terjaga.
Oleh sebab itu, perlu dilakukan monitoring suhu dan kelembapan ruangan yang
dapat dilakukan setiap saat. Inilah yang membuat penulis ingin merancang suatu alat
yang dapat memantau suhu dan kelembapan ruangan penyimpanan obat berbasis Internet