Vol. 1, No. 10, pp. 1.145-1.149, October 2021
1.147 http://sostech.greenvest.co.id
Gangguan intelegensi adalah seseorang yang memiliki intelegensi di bawah rata-
rata baik ringan maupun berat sehingga membutuhkan pendidikan dan pelayanan secara
khusus untuk meningkatkan potensinya seoptimal mungkin. Seorang memiliki gangguan
intelegensi memiliki karakteristik yaitu ketidakmampuan dalam perilaku adaptif,
keterhambatan fungsi kecerdasan secara umum atau di bawah rata-rata dan terjadi selama
perkembangan sampai usia 18 tahun untuk mengetahui kecerdasan peserta didik secara
umum kita bisa melalui tes intelegensi yang hasilnya disebut IQ (Intelligence Quotient).
Gangguan intelegensi ringan biasanya memiliki IQ 70-55, gangguan intelegensi sedang
biasanya memiliki IQ 50-44 dan gangguan intelegensi berat dan sangat berat IQnya
kurang dari 30. Jadi kita sebagai pendidik harus membedakan gangguan intelegensi
dalam mempelajari keterampilan yang terletak pada karakteristik belajarnya.
Hal yang harus disikapi yaitu dengan mengetahui anak aktif tetapi kurang pintar
yang pertama kita harus rencanakan beragam metode pembalajaran, berdasarkan hal ini
setiap murid memiliki keunikan dan karakternya masing-masing, inilah yang membuat
setiap murid tidak bisa ditangani dengan sama. Kedua, fokus pada perilaku positif murid,
sebagai manusia kita terkadang terlalu fokus dengan keburukan saja dan lupa akan hal
positif atau kebaikan yang dilakukan murid. Bisa saja murid itu memang susah di atur
dalam kelas, tetapi disisi lain selalu rajin mengerjakan tugas atau bahkan sekedar rajin
tunjuk tangan untuk bertanya dan jika cara menyikapi murid yang pendiam tapi pintar itu
sangat mudah. Pertama membuka dialog, perhatikanlah anak Anda setelah ia menghadapi
situasi yang membuatnya menjadi pendiam. Tanyakan apa yang terjadi dan alasan apa
yang membuatnya jadi diam. Bila ia merasa malu bertemu dengan orang baru, tanyakan
bagaimana perasaannya saat orang tersebut menyapanya. Jika ingin memperbaiki daya
ingat dan menghambat progresifitas penurunan fungsi kognitif siswa. Menurut saya, saya
sarankan untuk istirahat, lakukan aktivitas seperti olahraga, berpikir positif, jangan
menjadi pikiran. Peserta didik juga harus sering mengkonsumsi buah dan sayuran,
beberapa vitamin juga diperlukan seperti vitamin E, B6, B12 dan asam folat. Masalah
penurun kecerdasan siswa yang akibat masalah trauma kepala, hal ini tidak akan menurun
pada anak. Namun kondisi genetik kecerdasan orang tua dapat memengaruhi gen anaknya
dan daya tangkap anak untuk anak anda, dapat di stimulasi dengan pemberian
multivitamin, tingkatkan daya belajar siswa, di berikan makanan bergizi seimbang,
berikan kesempatan belajar dan bermain yang seimbang dan jaga hubungan yang baik
dengan anak.
Caranya dengan mengenali suasana atau perasaan ketika di rumah,
memperkenalkan suasana di dalam rumah yang berubah-ubah juga jadi hal penting yang
membantu kecerdasan emosional buah hati. Biarkan buah hati mengenali perubahan
suasana di rumah dan melihat bagaimana emosi mereka dipengaruhi suasana di rumah.
Kalau buah hati menunjukkan kebosanan, misalnya malas bermain di dalam rumah dan
ingin keluar, ajaklah buah hati melakukan aktivitas di luar demi mendapatkan suasana
yang berbeda. Kedua, mengenali suasana hati di berbagai tempat, sekarang saatnya untuk
membantunya untuk mengenali perbedaan emosi dalam setiap suasana dan tempat yang
berbeda. Caranya bisa dengan bertanya pada buah hati tentang apa yang dirasakannya
pada suasana tertentu. Istilah inteligensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” dan
Latin yaitu “Intellectus/Intelligentia/Intellegere” yang artinya memahami,
menghubungkan atau menyatukan satu sama lainnya. Berdasarkan sejarah inteligensi
dalam psikologi, tokoh pertama yang menyatakan teorinya tentang inteligensi adalah
Spearman dan Wynn Jones Pol yang pada tahun 1951 mengemukakan adanya konsep
lama berkaitan dengan kekuatan yang dapat melengkapi akal dan pikiran manusia.
Menurut bahasa Yunani, kekuatan atau “Nous” dan “Noesais” (penggunaan kekuatan)
melengkapi pengertian Inteligensi secara bahasa yaitu bahwa Inteligensi adalah aktivitas