Vol. 1, No. 10, pp. 1.251-1.260, October 2021
1.253 http://sostech.greenvest.co.id
kinerja, diantaranya dengan memperhatikan kemampuan seorang karyawan yang dapat
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Salah satu bentuk kemampuan yang diyakini
dapat memainkan peranan yang sangat penting bagi suatu perusahaan untuk
meningkatkan kinerja karyawannya adalah kemampuan (Burns R. B, 2012:148).
Produktivitas dapat ditingkatkan dengan menggunakan kemampuan untuk menghasilkan
ide-ide baru untuk membangun hubungan dan proses kerja (Sajid, 2017). Masalah kinerja
pegawai terjadi karena pengetahuan dan pengalaman antar pegawai memiliki kesenjangan
sehingga pekerjaan tidak dapat diselesaikan tepat waktu (Chen, S., Zhu, X., Welk, G. J.,
Kim, Y., Lee, J., & Meier, 2014).
Selain kemampuan yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan dengan
memperhatikan lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang dapat menunjang kelancaran,
keamanan, keselamatan, kebersihan, serta kenyamanan dalam bekerja dan adanya fasilitas
yang memadai, sehingga karyawan merasa aman, tenang dan senang dalam menjalankan
tugas-tugas yang dibebankan dan menjadi tanggung jawabnya (Mahardikawanto, 2013;
Suprayitno, 2007:24). Lingkungan kerja memberikan dampak besar kepada karyawan,
baik terhadap hasil negatif atau hasil positif.
Lingkungan kerja terbagi menjadi dua jenis, yaitu lingkungan kerja fisik dan social.
Lingkungan kerja sosial memainkan peran penting dalam proses produksi yang dilakukan
oleh karyawan atau karyawan di semua tingkat manajemen dalam rangka meningkatkan
kinerja karyawan. Seorang karyawan bekerja di dalam perusahaan tidak sendiri, pasti
membutuhkan orang lain. Dengan demikian, karyawan perlu membina hubungan yang
baik antara rekan kerja, bawahan maupun atasan. Temuan penelitian telah menetapkan
bahwa peningkatan kinerja di tempat kerja disebabkan bukan hanya dengan pelatihan,
namun juga oleh pengaruh organisasi lainnya, yang berada di luar kendali pelatihan,
misalnya perilaku manajer lini, imbalan dan insentif, praktik perekrutan, lingkungan
kerja, peralatan dan sejumlah aspek budaya lainnya yang mempengaruhi kinerja di tempat
kerja (Anthony, 2017). Berdasarkan latar belakang masalah di atas, tujuan dari penelitian
ini adalah untuk memperoleh temuan mengenai: (1) deskripsi keterampilan, (2) deskripsi
lingkungan kerja sosial dan (3) deskripsi kinerja.
Salah satu faktor yang sangat penting dan berpengaruh terhadap keberhasilan
karyawan di dalam melaksanakan suatu pekerjaan adalah kemampuan kerja (Bolli, T., &
Farsi, 2015).
Kemampuan kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut (Brasileira et al, 2014)
mengatakan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan sebagai berikut: 1) Disfungsi
membatasi kemampuan mereka untuk bekerja; 2) Pekerja lanjut usia dan perempuan
menunjukkan hubungan terbalik dengan hilangnya produktivitas di tempat kerja; 3)
Tingkat pendidikan, partisipasi dalam kegiatan; 4) Tuntutan mental dan fisik dalam
melakukan pekerjaan.
Berdasarkan pada fungsi sumber daya manusia terdapat fungsi risk management yang
efektif merupakan komponen dalam manajemen sumber daya manusia. Ruang lingkup
dari manajemen risiko terdiri dari keselamatan, kesehatan dan keamanan di tempat kerja.
Pendekatan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman berkaitan
dengan program safety, health & well-being (Andresen, M., & Nowak, 2015). Ergonomi
adalah studi dan desain dari lingkungan kerja.
Lingkungan kondusif bisa tercipta jika adanya komunikasi yang baik dalam
lingkungan perusahaan, interaksi antar karyawan, motivasi kerja tinggi, tidak ada saling
curiga, dan memberikan kontribusi menjadi orientasi setiap karyawan (Bagus
Kisworo, 2012:64).