Analisis Pengaruh BOPO, NPL dan LDR Terhadap Return
Saham Melalui ROA pada Sektor Perbankan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2020
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
Siti Aisyah Ningrum 1.219
PENDAHULUAN
Selain karena mudah dan dijamin oleh undang-undang, pasar modal juga memiliki
peran penting dalam perekonomian negara (Mamuaja, 2017). Peran tersebut menjadi
penting karena pasar modal menjalankan dua fungsi (Juliati, 2015), yaitu pertama sebagai
sarana bagi pendanaan usaha (Yulianto & Syafrudin, 2010) atau sebagai sarana bagi
perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (Mustofa, 2014). Kedua
pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat (Sekuritas, 2015) untuk berinvestasi pada
instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana dan lain-lain (Masruroh, 2014).
Sebagai investor, menjadi hal yang wajar jika selalu ingin memaksimalkan return
(Zahid, 2015) yang akan didapatkan berdasarkan tingkat toleransinya terhadap risiko
(Nurahmandani et al., 2016). Hal tersebut sesuai dengan konsep investasi yang biasa
disebut “High Risk-High Return”, dimana investor akan lebih menyukai investasi yang
mempunyai risiko tinggi (risk lover) yang diharapkan dikemudian hari akan mendapatkan
return yang tinggi pula. Sebaliknya investor yang tidak menyukai resiko (risk avester)
merencanakan keuntungan normal.
Saat ini, salah satu instrumen dalam investasi yang paling diminati adalah saham.
Saham merupakan sebuah tanda surat berharga sebagai bukti kepemilikan individu atau
suatu instansi dalam sebuah perusahaan dan menjadi tanda bukti pengambilan bagian
sebagai peserta dalam sebuah perusahaan terbuka. Perusahaan-perusahaan yang
tergabung didalam pasar modal harus mampu meningkatkan nilai perusahaannya untuk
menarik investor memilih perusahaan tersebut untuk menanamkan modalnya. Nilai
perusahaan menjadi penting karena nilai perusahaan yang baik akan memberikan
gambaran yang baik dan menjanjikan serta memberikan peluang return yang besar
terhadap investor. Return dan risiko merupakan satu kesatuan dalam berinvestasi yang
mempunyai hubungan yang positif, dalam arti semakin besar return yang ingin didapat,
maka akan semakin besar pula risiko yang harus siap dihadapi oleh investor. Return
sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu return realisasi (return yang sesungguhnya) dan
return ekspektasi yang merupakan return yang diharapkan oleh investor.
Sebelum berinvestasi, alangkah baiknya investor perlu mempelajari faktor apa saja
yang dapat memengaruhi return saham dalam investasinya sehingga dapat memperoleh
return yang maksimal. Terlebih lagi jika investor menaruh dananya dalam investasi
saham yang memiliki risiko yang lebih besar karena expected return dari investasi ini
sifatnya tidak pasti. Informasi mengenai return dan risiko dari investasi saham menjadi
hal yang sangat penting bagi investor dalam mempertimbangkan suatu investasi.
Salah satu cara untuk menganalisis nilai saham yaitu analisis fundamental dan
analisis teknikal. Pada penelitian ini, digunakan analisis fundamental, yaitu analisis yang
berkaitan dengan kinerja perusahaan, efektivitas dan efisiensi perusahaan untuk mencapai
target dan sasaran. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dibahas tentang bagaimana
faktor-faktor fundamental perusahaan dalam memengaruhi return saham. Faktor
fundamental perusahaan akan tercermin di dalam rasio keuangan. Rasio keuangan
merupakan rasio yang digunakan untuk mencerminkan kondisi keuangan perusahaan
yang secara langsung dapat digunakan untuk memprediksi return saham di pasar modal.
Rasio keuangan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Loan to Deposit
Ratio (LDR), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing
Loan (NPL) dan Return on Asset (ROA). Penelitian sebelumnya yang berhubungan
dengan kinerja keuangan perbankan menunjukkan pengaruh CAR, BOPO, NPL dan LDR
terhadap ROA. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, variabel CAR dan BOPO
berpengaruh signifikan terhadap ROA, sedangkan variabel NPL dan LDR tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROA. Variabel BOPO berpengaruh signifikan terhadap