Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 1, Number 10, October 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
How to cite:
Djayadhinata
1
, Welliam Ali
2
, Andreas
3
, Arief Fernando
4
dan Kelviyanto Limanda
5
. (2021). Konteks yang
Membuat Konsumen Membeli Barang Impor di Shopee E-Commerce. Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH),
1(10): 1.187-1.202
E-ISSN:
2774-5155
Published by:
https://greenpublisher.id/
KONTEKS YANG MEMBUAT KONSUMEN MEMBELI BARANG IMPOR DI
SHOPEE E-COMMERCE
Djayadhinata
1
, Welliam Ali
2
, Andreas
3
, Arief Fernando
4
dan Kelviyanto
Limanda
5
Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Internasional Batam, Indonesia
1,2,3,4 dan 5
1931095.djayadhinata@uib.edu
1
2
3
,
4
5
Abstrak
Latar belakang: Perkembangan teknologi pada masa revolusi industri 4.0 memiliki peran
yang sangat penting dan juga merupakan langkah awal bagi pertumbuhan perdagangan pada
negara Indonesia.
Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah konteks yang membuat
konsumen membeli barang impor di Shopee e-Commerce. Kami meneliti terhadap faktor-
faktor yang membuat niat konsumen yaitu promosi online, konten pemasaran, rekomendasi
yang dipersonalisasi dan ulasan sosial. Penelitian dilakukan terhadap masyarakat kota Batam
yang menggunakan e-Commerce Shopee dengan menggunakan metode cluster-
disproporsional-random dengan total sampel yang diambil sebanyak 145 responden dari semua
responden tersebut terdapat 140 responden yang valid.
Metode penelitian: Penelitian telah dilakukan dengan memakai metode pendekatan
kuantitatif, dengan menyebarkan kuesioner secara online menggunakan Google Form.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara uji regresi linear menggunakan SPSS 26.
Hasil penelitian: Hasil menunjukkan bahwa online promotion, personalized recommendation
dan ulasan sosial berpengaruh positif terhadap niat membeli konsumen.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian kami ini, kami berharap penelitian ini dapat
dijadikan referensi untuk para pengusaha yang membuka toko di cross border e-commerce
dengan memperhatikan faktor-faktor konteks yang membuat konsumen membeli barang impor
di shopee e-Commerce.
Kata kunci : Iklan, Niat Membeli, Media Sosial
Abstract
Background: Technological developments during the industrial revolution 4.0 have a very
important role and are also the first step for the growth of trade in the country of Indonesia.
Research objective: This study aims to find out if it is the context that makes consumers buy
imported goods on Shopee e-Commerce. We research the factors that make consumer
intentions: online promotion, marketing content, personalized recommendations and social
reviews. The study was conducted on the people of Batam city who used Shopee e-Commerce
using the cluster-disproporsional-random method with a total sample taken as many as 145
respondents from all respondents there were 140 valid respondents.
Research methods: Research has been conducted using quantitative approach methods, by
spreading questionnaires online using Google Form. Hypothesis testing is done by means of a
linear regression test using SPSS 26.
Results: Results showed that online promotion, personalized recommendations and social
reviews had a positive effect on consumers' buying intentions.
Conclusion: Based on the results of our study, we hope this study can be used as a reference
for entrepreneurs who open stores in cross border e-commerce by paying attention to the
context factors that make consumers buy imported goods in shopee e-Commerce.
Keywords : Advertising, Buying Intentions, Social Media
Diterima: 26-9-2021; Direvisi: 5-10-2021; Disetujui: 14-10-2021
Konteks yang Membuat Konsumen Membeli Barang
Impor di Shopee E-Commerce
Djayadhinata
1
, Welliam Ali
2
, Andreas
3
, Arief Fernando
4
dan Kelviyanto
Limanda
5
1.188
PENDAHULUAN
E-commerce sudah ada sekitar tahun 1970-an, namun pada saat itu terdapat
keterbatasan pada perusahaan besar (Izzaturrahmah et al., 2021), lembaga keuangan
pemerintah dan perusahaan menengah ataupun ke bawah. Berdasarkan tahun 1994,
perdagangan elektronik atau disebut juga e-commerce perdana dikenalkan kepada
masyarakat melalui banner elektronik/web yang dimanfaatkan sebagai tempat
mempromosikan ataupun memperkenalkan barang/jasa pada halaman web (Harmayani,
2020). Perdangangan elektronik atau E-commerce adalah adalah aktivitas membeli atau
menjual produk secara elektronik di layanan online atau melalui internet (Pradana, 2015).
E-commerce melibatkan pemindahan dana (Wakhidah & Thohari, 2019), penggantian
data elektronik. Selain itu, e-commerce atau perdangangan elektronik juga memerlukan
teknologi basis data (Nanda & Maharani, 2019), surat elektronik dan lainnya. E-
commerce merupakan bagian dari e-business atau bisnis elektronik karena e-business
memiliki jangkauan lebih besar dalam kolaborasi mitra bisnis, pelayanan pelanggan, dll,
(Yulistia, 2017). Dengan memakai e-commerce kita bisa mendapatkan harga biaya barang
dan biaya jasa yang lebih murah, dan juga dapat meningkatkan kepuasan konsumen atau
pelanggan dengan cara menyediakan barang atau jasa yang berkualitas dan juga dengan
mendapatkan penilaian yang baik dari konsumen. Selain itu, E-commerce mempermudah
penjual dan pembeli dalam memasarkan ataupun membeli barang/jasa. Melalui e-
commerce, pembeli dapat memesan ataupun membeli produk-produk yang tidak tersedia
di daerahnya dan juga memotong jaringan distribusi antara produsen dengan konsumen
yang akan berdampak pada harga produk sehingga dapat menjadi lebih murah
(Harmayani, 2020).
Berdasarkan hasil survei, kini pengguna internet meningkat hingga 64,8% dalam
melakukan kegiatan pemasaran. Persepsi kemudahan pengguna bermaksud untuk
mengetahui sejauh apa kepercayaan pengguna terhadap teknologi yang digunakannya.
Umumnya kepuasan pengguna dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap teknologi tersebut.
Hal tersebut dapat dibuktikan saat pengguna memakai teknologi tersebut dan jika merasa
teknologi tersebut aman, maka pengguna akan melakukan pembelian ulang di e-
commerce tersebut. E-commerce menjaminkan transaksi yang aman dibandingkan
transaksi tradisional (Latifah et al., 2020). Perkembangan teknologi yang semakin cepat
mengakibatkan aktivitas perdagangan juga semakin berkembang. Selain itu, waktu dan
tempat perdangangan juga menjadi tidak terbatas. Pembeli dapat menerima tawaran dari
produsen menggunakan media online. ada beberapa faktor yang dapat menarik pelanggan
melalui media online yaitu, tampilan web yang menarik bagi penjual dan pelanggan,
kemudahan mengakses web, kemudahan melakukan tranksaksi mulai dari pemesanan
hingga pembayaran dan kemudahan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan
seperti latar belakang penjual, dll. Penetapan harga jual juga berperan penting, karena
sebagai acuan pembeli menggunakan media online seperti potongan harga atau harga
yang sesuai dengan kualitas barang (Japarianto & Adelia, 2020).
Shopee merupakan e-commerce yang didirikan dengan tujuan untuk memberikan
pengalaman berbelanja online yang mudah, cepat dan praktis. Shopee menawarkan
berbagai ragam kategori produk seperti, elektronik, peralatan rumah tangga, peralatan
olahraga, dll. Selain itu, shopee merupakan anak perusahaan milik SEA Group yang
pertama kali diluncurkan di Singapura dan kemudian berkembang luas ke nergara-negara
lain Malaysia, Brazil, Indonesia, Vietnam dan juga Filipina. Shopee sudah diluncurkan
sejak tahun 2015 sampai sekarang dan SEA Group berharap dengan adanya Shopee, dapat
meningkatkan kualitas konsumen atau pelanggan dan pengusaha berskala kecil maupun
besar menjadi lebih mudah dengan teknologi bisnis perdanganan elektronik
Vol. 1, No. 10, pp. 1.187-1.202, October 2021
1.189 http://sostech.greenvest.co.id
(Wahyu, 2021). Pada tahun 2017, Shopee mampu memperoleh lebih dari 43 juta
pengguna yang mengunduh aplikasi Shopee. Shopee membuat fitur live chat yang
berfungsi untuk mempermudah konsumen untuk berinteraksi dengan produsen secara
cepat dan mudah. Selain itu, Shopee juga menyediakan 3 buah garansi bagi pembeli yaitu,
garansi Shopee yang berfungsi untuk membangun kredibilitas di mata pembeli, garansi
biaya pengiriman, dan garansi harga dimana harga produk yang dijual produsen sudah
disepakati dengan Shopee (Wahyu, 2021). Salah satu e-commerce atau perdanganan
elektronik yang berada di Indonesia adalah Shopee. Selain itu, Shopee merupakan salah
satu e-commerce yang juga menggunakan mobile apps sebagai paltform jual dan beli
secara online. Shopee juga memberikan penawaran yang menarik seperti, penetapan
harga yang rendah untuk produk tertentu dan juga gratis ongkos kirim ke seluruh
Indonesia. Shopee dapat merekomendasikan produk yang menarik kepada konsumen dan
juga menyediakan berbagai ragam pembayaran secara online untuk mempermudah para
penjual dan juga pembeli pada saat melakukan proses transaksi (Viona et al., 2021).
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mencari konteks yang membuat konsumen
membeli barang impor di Shopee mengunakan metode kuantitatif.
Terdapat hal-hal yang memengaruhi keputusan masyarakat dalam membeli suatu
produk terdapat beberapa faktor seperti promosi online, konten pemasaran, rekomendasi
yang dipersonalisasi dan ulasan sosial terhadap niat membeli di e-commerce lintas batas.
Penelitian ini berdasarkan model cue utilization theory dan stimulus-organism-response
yang menjelaskan empat poin dan kedekatan merek terhadap konsumen dalam
menganalisis konteks yang memengaruhi belanja online pada niat membeli konsumen
untuk lintas batas e-commerce. Selain itu, jurnal tersebut juga membahas persepsi
functional value dan perceived emotional value. Metode survei dengan mengumpulkan
sebanyak 372 data survei untuk lintas batas e-commerce konsumen dari Cina dan juga
menggunakan metode PLS-SEM untuk menguji model secara observasi. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa keempat poin konteks yang memengaruhi konsumen
berbelanja online secara lintas batas tersebut memiliki pengaruh yang signifikan
berdampak positif terhadap niat membeli konsumen pada lintas batas e-commerce.
Kedekatan merek terhadap konsumen memiliki pengaruh negatif yang signifikan pada
poin online promotion, social reviewcues dan perceived emotional value.
Penelitian lainnya yang sama berfokus terhadap niat membeli konsumen di lintas
batas e-commerce. Penelitian ini menggunakan model hierarchy-of-effects (Pramudita &
Nurfebiaraning, 2017) dan commitment-involvement-theory untuk mengembangkan
model dengan 3 tahap untuk mengevaluasi dampak kognisi produk pada niat beli di
CBEC. Data tersebut dikumpulkan di platform CBEC Cina sebanyak 515 responden
dalam bahas inggris dan dari total 515 responden berpartisipasi 473 data dinyatakan sah
digunakan. Software SPSS 17.0 digunakan untuk melakukan exploratory factor analysis,
dalam analisis ini mengunakan Teknik principal component analysis dan varimax
rotation method. Hasil analisis menunjukkan bahwa deskripsi produk dan kesadaran
produk terhadap masyarakat memiliki efek positif terhadap kepercayaan masyarakat.
efek model dari 3 tahap tersebut adalah platform involvement, product description,
product awareness (Zhu et al., 2019).
Efek mediator dari structural embeddedness dengan pengalaman konsumen pada
niat membeli konsumen dalam konteks e-commerce (Zakaria & Astuty, 2017) atau
perdagangan elektronik lintas batas. Dikumpulkan sebanyak 321 responden kuesioner
untuk data pengalaman belanja online lintas batas. Structural equation modeling dipakai
untuk menganalisis pengaruh mediator dari jaringan structural embeddedness. Kepadatan
jaringan, sentralitas jaringan secara terpisa memediasi antara kemudahan penggunan situs
web, layanan hubungan situs web dan niat membeli konsumen. Peneliti (Chen & Yang,
Konteks yang Membuat Konsumen Membeli Barang
Impor di Shopee E-Commerce
Djayadhinata
1
, Welliam Ali
2
, Andreas
3
, Arief Fernando
4
dan Kelviyanto
Limanda
5
1.190
2021) menyarankan untuk mengembangkan hubungkan antara konsumen dan situs web e-
commerce untuk platfrorm e-commerce dari sudut pandang jaringan bukan hanya
pemasaran.
Perbedaan bahwa brand familiarity bukan salah satu faktor yang dapat
memengaruhi keputusan dalam membeli barang, sedangkan hasil dari penelitian (Zhu et
al., 2019) menyatakan bahwa product awareness adalah satu satu faktor yang
memengaruhi keputusan pembelian. Berdasarkan peneliti lain (Chen & Yang, 2021)
mengatakan bahwa e-commerce lintas batas harus dilihat dari sudut pandang jaringan
juga tidak hanya pemasaran saja. Oleh karena itu, kami membuat penelitian dengan
menguji data yang diperoleh dari masyarakat kota Batam, Indonesia. Populasi penelitian
yang kami ambil adalah masyarakat yang tinggal di kota batam. Kami berharap penelitian
yang kami lakukan dapat berkontribusi serta dapat pengetahuan analisa promosi online,
konten pemasaran, rekomendasi yang dipersonalisasi dan ulasan sosial terhadap
pembelian barang oleh konsemen secara lintas batas e-commerce. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara membagikan kuesioner ke masyarakat kota Batam dengan
menggunakan Google Form yang di sebarkan melalu media sosial yang pernah berbelanja
secara lintas batas e-commerce.
METODE PENELITIAN
Model penelitian yang kami gunakan terdiri dari promosi online, konten
pemasaran, rekomendasi yang dipersonalisasi dan ulasan sosial keputusan pembelian
konsumen dalam Konsumen Membeli Barang Impor di Shopee E-Commerce. Terdapat
variable independent yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut promosi online,
konten pemasaran, rekomendasi yang dipersonalisasi dan ulasan sosial, sedangkan nilai
fungsional yang dirasakan konsumen, Nilai emosional yang dirasakan konsumen dan niat
membeli pada perdangangan online lintas batas sebagai dependennya. Metode Penelitian
dilakukan dengan memakai metode pendekatan kuantitatif, dimana kami melibatkan
masyarakat kota Batam dan penelitian tersebut juga meneliti sebanyak 100 orang yang
terdiri dari pelajar, karyawan, pengusaha, pemerintah dan orang yang belum bekerja.
Melalui 100 orang tersebut, kami akan melakukan penelitian dengan umur yang berbeda
mulai dari usia 18 hingga 45 tahun ke atas. Alasan kami melakukan penelitian tersebut
adalah untuk mengetahui seberapa banyak pengaruh konteks pembelian barang di Shopee.
Penelitian tersebut bukan hanya fokus pada berbelanja melainkan apa yang dapat
memengaruhi masyarakat dalam berbelanja dan penelitian kita dikelompokkan menjadi 4
bagian pertanyaan, yaitu promosi online, konten pemasaran, rekomendasi yang
dipersonalisasi dan ulasan sosial.
Vol. 1, No. 10, pp. 1.187-1.202, October 2021
1.191 http://sostech.greenvest.co.id
Gambar 1. Metode Penelitian.
Berdasarkan model penelitian tersebut, terdapat 20 rumusan hipotesis yang akan
kami gunakan, yaitu:
1. H1A promosi online memengaruhi nilai fungsional yang dirasakan konsumen di niat
membeli pada perdangangan online lintas batas.
2. H10 promosi online tidak memengaruhi nilai fungsional yang dirasakan konsumen di
niat membeli pada perdagangan online lintas batas.
3. H2A promosi online memengaruhi nilai emosional yang dirasakan konsumen di niat
membeli pada perdangangan online lintas batas.
4. H20 promosi online tidak memengaruhi nilai emosional yang dirasakan konsumen
di niat membeli pada perdangangan online lintas batas.
5. H3A konten pemasaran memengaruhi nilai fungsional yang dirasakan konsumen di
niat membeli pada perdangangan online lintas batas.
6. H30 konten pemasaran tidak memengaruhi nilai fungsional yang dirasakan
konsumen di niat membeli pada perdangangan online lintas batas.
7. H4A konten pemasaran memengaruhi nilai emosional yang dirasakan konsumen di
niat membeli pada perdangangan online lintas batas.
8. H40 konten pemasaran tidak memengaruhi nilai emosional yang dirasakan konsumen
di niat membeli pada perdangangan online lintas batas.
9. H5A rekomendasi yang dipersonalisasi memengaruhi nilai fungsional yang
dirasakan konsumen di niat membeli pada perdangangan online lintas batas.
10. H50 rekomendasi yang dipersonalisasi tidak memengaruhi nilai fungsional yang
dirasakan konsumen di niat membeli pada perdangangan online lintas batas.
11. H6A rekomendasi yang dipersonalisasi memengaruhi nilai emosional yang dirasakan
konsumen di niat membeli pada perdangangan online lintas batas.
12. H60 rekomendasi yang dipersonalisasi tidak memengaruhi consumer-perceived
emotional value di niat membeli pada perdangangan online lintas batas.
13. H7A ulasan sosial memengaruhi nilai fungsional yang dirasakan konsumen di niat
membeli pada perdangangan online lintas batas.
14. H70 ulasan sosial tidak memengaruhi nilai fungsional yang dirasakan konsumen di
niat membeli pada perdangangan online lintas batas.
15. H8A ulasan sosial memengaruhi nilai emosional yang dirasakan konsumen di niat
membeli pada perdangangan online lintas batas.
16. H80 ulasan sosial tidak memengaruhi nilai emosional yang dirasakan konsumen di
niat membeli pada perdangangan online lintas batas.
17. H9A the nilai fungsional yang dirasakan konsumen memengaruhi niat membeli di
niat membeli pada perdangangan online lintas batas.
18. H90 the nilai fungsional yang dirasakan konsumen tidak memengaruhi niat membeli
di niat membeli pada perdangangan online lintas batas.
19. H10A nilai emosional yang dirasakan konsumen memengaruhi niat membeli di niat
membeli pada perdangangan online lintas batas.
Konteks yang Membuat Konsumen Membeli Barang
Impor di Shopee E-Commerce
Djayadhinata
1
, Welliam Ali
2
, Andreas
3
, Arief Fernando
4
dan Kelviyanto
Limanda
5
1.192
20. H100 the nilai emosional yang dirasakan konsumen tidak memengaruhi niat
membeli di niat membeli pada perdangangan online lintas batas.
Definisi operasional yang kami gunakan sebagai dasar untuk menyusun instrumen
penelitian akan ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 1. Definisi Operasional Variabel.
Variable
Indikator
Online Promotion
Terdapat banyak macam promosi di Barang Impor di Shopee
Promosi Barang Impor yang ada di Shopee sangatlah kuat
Sangat Sering terjadi Promosi Barang Impor di Shopee
Barang Impor di Shopee Menyediakan Informasi Produk yang Baik
Content Marketing
Cues
Konten Pemasaran Barang Impor yang terdapat di Shopee membuat saya
lebih paham terhadap barang impor
Konten Pemasaran Barang Impor pada Shopee berguna bagi saya
Saya akan memberikan perhatian khusus pada pemasaran konten Barang
Impor diplatform Shopee yang bisa membuatku terkesan
Saya akan mempercayai konten pemasaran Barang Impor di platform
Shopee
Personalized
Recommendation
Cues
Platform Shopee tahu apa yang saya inginkan
Platform Shopee memahami kebutuhan saya
Saya suka produk yang direkomendasikan oleh platform Shopee tentang
Barang Impor
Platform Barang Impor di Shopee melakukan pekerjaan yang cukup baik
dengan menebak apa yang saya inginkan dan Membuat sugesti
Social Review
Cues
Di Shopee Saya Mendapatkan kesan yang baik dari penghuni / avatar lain
didunia virtual
Di Shopee Saya dapat mengembangkan hubungan sosial yang baik dengan
orang lain anggota komunitas
Di Shopee Saya merasa seperti bagian dari komunitas dunia maya
Di Shopee Saya bersedia berbagi pengalaman berbelanja saya dengan
teman-teman saya
Perceived
FunctionalValue
Platform Shopee memiliki fungsi yang baik
Platform di Shopee dapat diandalkan
Platform di Shopee memenuhi kebutuhan saya dengan baik
Barang Impor di Shopee disediakan dengan baik
Perceived
EmotionalValue
Platform Shopee akan membantu saya merasa diterima
Platform Shopee akan membuat saya ingin menggunakannya
Platform Shopee adalah salah satu yang saya sukai
Platform Shopee adalah salah satu yang akan saya gunakan dengan santai
Cross-border
OnlinePurchase
Intention
Saya akan secara serius mempertimbangkan untuk membeli barang impor
dari platform Shopee
Saya bersedia membeli barang impor di platform Shopee
Saya sekarang akan membeli barang impor di platform Shopee
Saya akan membeli barang impor di platform Shopee dalam waktu enam
bulan
Vol. 1, No. 10, pp. 1.187-1.202, October 2021
1.193 http://sostech.greenvest.co.id
Metode pengambilan data yang kami gunakan adalah penyebaran kuesioner secara
online menggunakan google form kepada mahasiswa Universitas Internasional Batam dan
kepada masyarakat. Setelah kami mendapatkan hasil dari google form kami akan
melakukan uji validitas dan reliabilitas untuk kualitas pada data yang tercapai dan kami
juga melakukan uji hipotesis. Semua analisis data yang kami dapatkan akan dilakukan
menggunakan aplikasi SPSS v.26.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Daya yang kami dapatkan dari penelitian ini ialah dengan menyebarkan kuesioner
kepada 145 sampel dan kuesioner yang layak diuji ialah 140 sampel. Penyebaran dengan
kuesioner untuk penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan link secara online
menggunakan media sosial seperti Whatsapp, Line, Facebook dan Instagram. Untuk
mengetahui isi dari karakter responden, kami memberikan pertanyaan mengenai jenis
kelamin, Usia, Pendapatan, dan seberapa sering dalam penggunaan Shopee. Dari
keseluruhannya sampel yang layak untuk diuji sebanyak 140 responden.
Tabel 2. Statistik Kuesioner.
Keterangan
Jumlah
Kuesioner yang disebarkan
145
Kuesioner yang tidak layak
5
Kuesioner yang layak diuji
140
Sumber : Data Diolah, 2021
Sesuai dengan data yang didapatkan pada tabel 3, Menunjukkan bahwa 140
responden dengan jenis kelamin perempuan lebih mendominasi dibandingkan responden
perempuan dengan jumlah sebanyak 80 (57,14%) dan untuk responden laki-laki sebanyak
60 (42,86%).
Tabel 3. Jenis Kelamin.
Jenis Kelamin
Jumlah Responden
Persentase
Perempuan
80
57.14%
Laki-Laki
60
42.86%
Total
140
100%
Sumber : Data Diolah, 2021.
Sesuai dengan tabel dibawah, Responden yang paling banyak mengisi kuesioner
yang diberikan ialah jenjang usia antara 18-25 tahun dengan presentase sebesar 74,43%.
Hal ini terbukti bahwa sebagian besar Penggunaan aplikasi Shopee dari kalangaan remaja
dan dewasa diantara usia 18 hingga 35 tahun.
Tabel 4. Usia.
Usia
Jumlah Responden
Persentase
18-25
139
99.28%
26-35
1
0.72%
36-45
0
0%
>46
0
0%
Sumber : Data Diolah, 2021.
Konteks yang Membuat Konsumen Membeli Barang
Impor di Shopee E-Commerce
Djayadhinata
1
, Welliam Ali
2
, Andreas
3
, Arief Fernando
4
dan Kelviyanto
Limanda
5
1.194
Sesuai dengan tabel dibawah, menunjukan bahwa responden dengan status pelajar
mendominasi dibandingkan responden lain dengan persentase sebesar 100%. Hal ini
terbukti bahwa sebagian besar pengguna Shopee berasal dari kalangan pelajar.
Tabel 5. Status.
Status
Jumlah Responden
Persentase
Pelajar
140
100%
Karyawan
0
0%
Pengusaha
0
0%
Pemerintah
0
0%
Belum Bekerja
0
0%
Sumber : Data Diolah, 2021.
Hasil Uji Validitas
Uji validitas adalah sebuah pengujian data untuk membuktikan seberapa jauh alat
ukur (Pasaribu & Jonyanis, 2017) atau intrsumen yang digunakan mampu mencapai
tujuan penelitian yang diinginkan dan memberikan hasil yang akurat dan tepat. Uji
validitas diuji dengan menggunakan korelasi bivariate pearson. Melalui korelasi bivariate
pearson, penelitian ini melakukan pengumpulan kesimpulan berdasarkan nilai
signifikansi atau sig. (2-tailed) dan tanda bintang (*). Berdasarkan uji validitas data yang
telah kami lakukan, analisis menunjukkan bahwa semua variabel kami memiliki nilai
Sig.2 (2-tailed) kurang dari 0,05 dan adanya tanda 2 bintang (**) pada nilai pearson
correlation dimana menunjukkan bahwa variabel kami memiliki korelasi yang signifikan
antar satu dengan yang lain dan dinyatakan valid.
Hasil Uji reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui ketepatan
data dalam mengukur sasaran yang diukur. Nilai reliabilitas yang memenuhi standar
reliabilitas atau lebih dari 0,6 menyatakan bahwa data yang terkumpul memberikan
ketepatan yang tinggi dan dapat dilakukan pengujian. Untuk mengetahui reliabilitas dari
suatu variabel, penelitian ini menggunakan nilai Cronbach Alpha dari variabel yang
sebagai acuan dalam melakukan uji ini. Nilai Cronbach Alpha variabel yang dinyatakan
memenuhi standar adalah harus memiliki nilai lebih dari 0,6. Berdasarkan uji reliabilitas
yang telah kami lakukan, analisis menunjukkan bahwa semua variabel kami uji memiliki
nilai Cronbach Alpha diatas 0,6. Oleh karena itu dapat dikatakan variabel yang kami
gunakan reliabel.
Hasil Uji R2
Hasil yang didapatkan pada uji Koefisien Determinasi, regresi 1 nilai R square
memperlihatkan nilai sebesar 0,577 atau sama dengan 57,7% dan Adjusted R2
menunjukkan nilai sebesar 0,565. Hal ini memiliki arti bahwa variabel promosi online,
variabel konten pemasaran, variabel rekomendasi yang dipersonalisasi, dan variabel
ulasan sosial secara simultan memiliki pengaruh terhadap variabel consumer perceived
functional value sebesar 57.7%, sedangkan 52.3% dipengaruhi oleh variabel luar yang
tidak diteliti.
Regresi 2 menunjukkan nilai sebesar 0,511 dan Adjusted R2 menunjukkan nilai
sebesar 0,496. Hal ini memiliki arti bahwa variabel promosi online, variabel konten
pemasaran, variabel rekomendasi yang dipersonalisasi dan variabel ulasan sosial secara
simultan memiliki pengaruh terhadap variabel consumer perceived emotional value
Vol. 1, No. 10, pp. 1.187-1.202, October 2021
1.195 http://sostech.greenvest.co.id
sebesar 51,1%, yang berarti masih ada variabel yang tidak diteliti memiliki pengaruh
sebesar 48,% terhadap variabel consumer perceived emotional value.
Sedangkan regresi 3 menunjukkan nilai sebesar 0,563 dan Adjusted R2
menunjukkan nilai sebesar 0,556. Nilai ini berarti bahwa variabel consumer perceived
functional value dan consumer perceived emotional value sebesar 56,3%, yang berarti
masih ada variabel yang tidak diteliti memiliki pengaruh sebesar 53,7% terhadap cross
border online purchase intention.
Hasil Uji F
Berdasarkan pengujian yang dilakukan, hasil yang didapatkan pada uji F Regresi 1,
regresi 2 dan regresi 3 didapatkan nilai Sig sebesar 0,00. Berdasarkan nilai Sig 0,00 <
0,05 dapat disimpulakan hipotesis diterima atau setiap variabel independen yang ada di
regresi 1, regresi 2 dan regresi 3 secara simultan memengaruhi variabel dependennya.
Hasil Uji t
Hasil yang didapatkan pada uji t, regresi 1 memperoleh nilai sig seperti pada tabel
6. Variabel promosi online memperoleh nilai Sig sebesar 0,003; konten pemasaran
memperoleh nilai Sig 0,021; rekomendasi yang dipersonalisasi memperoleh nilai sig
0,003; ulasan sosial memperoleh nilai sig 0,003. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
promosi online, rekomendasi yang dipersonalisasi, ulasan sosial memengaruhi nilai
fungsional yang dirasakan konsumen. Sedangkan, variabel konten pemasaran tidak
memengaruhi variabel nilai fungsional yang dirasakan konsumen.
Tabel 6. Hasil Uji t Model Regresi 1.
Variable
Koefisien B
Sig
Hipotesis
OP
0,218
0,003
H1A Diterima
CM
0,189
0,021
H30 Diterima
PR
0,249
0,003
H5A Diterima
SR
0,139
0,003
H7A Diterima
Sumber : Data Diolah, 2021.
Hasil yang didapatkan pada uji t, regresi 2 memperoleh nilai Sig seperti pada tabel
7. Variabel promosi online memperoleh nilai Sig sebesar 0,041; konten pemasaran
memperoleh nilai Sig 0,213; rekomendasi yang dipersonalisasi memperoleh nilai Sig
0,001; ulasan sosial memperoleh nilai Sig 0,002. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
rekomendasi yang dipersonalisasi, ulasan sosial memengaruhi variabel nilai emosional
yang dirasakan konsumen. Sedangkan, variabel promosi online, konten pemasaran tidak
memengaruhi variabel nilai emosional yang dirasakan konsumen.
Tabel 7 Hasil Uji t Model Regresi 2.
Variable
Koefisien B
Sig
Hipotesis
OP
0,168
0,041
H20 Diterima
CM
0,117
0,213
H40 Diterima
PR
0,341
0,001
H6A Diterima
SR
0,169
0,002
H8A Diterima
Sumber : Data Diolah, 2021.
Hasil yang didapatkan pada uji t, regresi 3 memperoleh nilai Sig seperti pada tabel
8. Variabel nilai fungsional yang dirasakan konsumen memperoleh nilai sig sebesar
0,000; nilai emosional yang dirasakan konsumen memperoleh nilai Sig 0,000. Hal ini
memperlihatkan bahwa variabel nilai fungsional yang dirasakan konsumen dan variabel
Konteks yang Membuat Konsumen Membeli Barang
Impor di Shopee E-Commerce
Djayadhinata
1
, Welliam Ali
2
, Andreas
3
, Arief Fernando
4
dan Kelviyanto
Limanda
5
1.196
nilai emosional yang dirasakan konsumen memengaruhi variabel niat membeli pada
perdangangan online lintas batas.
Tabel 8. Hasil Uji t Model Regresi 2.
Variable
Koefisien B
Sig
Hipotesis
FV
0,483
0,000
H9A Diterima
EV
0,370
0,000
H10A Diterima
Sumber : Data Diolah, 2021.
Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan 2 grafik p-plot normal pada regresi 1, regresi 2 dan regresi 3 (lihat
gambar 3) diketahui bahwa penyebaran titik-titik plot mengikuti dan mendekati garis
diagonal sehingga dapat disimpulkan data terdistribusi secara normal.
Gambar 2. Grafik P-Plot pada Regresi 1
Vol. 1, No. 10, pp. 1.187-1.202, October 2021
1.197 http://sostech.greenvest.co.id
Gambar 3. Grafik P-Plot pada Regresi 2.
Hasil Uji Multikolinearitas
Berdasarkan tabel hasil uji multikolinearitas untuk regresi 1, regresi 2, regresi 3
diketahui bahwa nilai Tolerance pada variabel promosi online, konten pemasaran,
rekomendasi yang dipersonalisasi, ulasan sosial lebih besar atau > dari 0,10 dan, nilai
VIF pada variabel promosi online, konten pemasaran, rekomendasi yang dipersonalisasi,
ulasan sosial < 10,00 atau kurang dari 10,00. Dengan pengujian tersebut, menyimpulkan
bahwa tidak terjadi kasus multikolinearitas pada model regresi.
Hasil Uji Heteroskedatisitas
Berdasarkan 2 scatter plot normal pada regresi 1, regresi 2, regresi 3 diketahui
bahwa penyebaran titik-titik plot dilihat bahwa titik-titik data penyebar tidak membentuk
suatu pola tertentu dan posisinya dalam keadaan menyebar. Dengan demikian,
menyimpulkan bahwa regresi 1, regresi 2, regresi 3 bebas dari kasus heterokedastisitas.
Konteks yang Membuat Konsumen Membeli Barang
Impor di Shopee E-Commerce
Djayadhinata
1
, Welliam Ali
2
, Andreas
3
, Arief Fernando
4
dan Kelviyanto
Limanda
5
1.198
Gambar 4. Scatter Plot Normal pada Regresi 1.
Vol. 1, No. 10, pp. 1.187-1.1202, October 2021
1.199 http://sostech.greenvest.co.id
Gambar 5. Scatter Plot Normal pada regresi 2.
Gambar 6. Scatter Plot Normal pada regresi 3.
Konteks yang Membuat Konsumen Membeli Barang
Impor di Shopee E-Commerce
Djayadhinata
1
, Welliam Ali
2
, Andreas
3
, Arief Fernando
4
dan Kelviyanto
Limanda
5
1.200
Hasil Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi yang kami gunakan adalah uji Durbin-Watson. Hasil dari
pengujian Durbin-watson pada regresi 1 sebesar 2.059, pembanding dengan n = 140 dan
k = 4, dengan melihat tabel Durbin-Watson didapatkan nilai du sebesar 1.7830. Karena
nilai DW 2.059 lebih besar atau berada diatas dari batas (du) 1.7830, maka hal ini dapat
membuktikan bahwa tidak terdapat gejala autokorelasi dari penelitian yang telah kami
lakukan.
Hasil dari pengujian Durbin-watson pada regresi 2 diketahui bahwa nilai Durbin
Watson pada regresi 2 sebesar 1.919, pembanding dengan n = 140 dan k = 4, dengan
melihat tabel Durbin-Watson didapatkan nilai du sebesar 1.7830. Karena nilai DW 1.919
lebih besar atau berada diatas dari batas (du) 1.7830, maka dapat disimpulkan regresi 2
bebas dari autokorelasi.
Hasil dari pengujian Durbin-watson pada regresi 3 diketahui bahwa nilai Durbin
Watson pada regresi 3 sebesar 2.248, pembanding dengan n = 140 dan k = 4, , dengan
melihat tabel Durbin-Watson akan didapatkan nilai du sebesar 1.7529. Karena nilai DW
2.059 lebih besar atau diatas dari batas (du) 1.7529, maka dapat disimpulkan regresi 3
bebas dari autokorelasi.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian dilakukan
adalah agar dapat mengetahui apakah masyarakat kota Batam mengenai konteks yang
membuat konsumen membeli narang impor di Shopee e-commerce. Data-data pada
penelitian ini dikumpulan melalui penyebaran kuesioner secara online pada media sosial
dan dilakukan pendekatan secara kuantitatif. Penelitian ini membuktikan bahwa variabel
dari consumer perceived functional value dan consumer perceived emotional value.
Dimana menunjukkan bahwa bagi consumer online pertama mereka mengharapkan
proses membeli barang secara online dengan sederhana, kedua menikmati kesenangan
dalam berbelanja online. Consumer online yang membeli barang import pada platform
cross border e-Commerce tidak hanya ingin memperoleh keunggulan pada kuliatas tetapi
juga mencari kepuasan emosional dan sosial. Berbelanja online membawa mereka
kesenangan dan pengalaman emosional yang menyenangkan. Demikian untuk consumer
online pada kalangan remaja mereka cenderung mencari pengalaman baru. Menghabiskan
waktu cukup lama menelusuri website jadi dengan proses belanja yang mudah dan efisien
akan membangkitkan minat mereka untuk membeli. Penelitian ini membuktikan bahwa
variabel dari promosi online sangat signifikan. Perbedaan pada online shopping dan
traditional offline shopping adalah di harga, ini yang perlu dipegang oleh cross border e-
commerce. Demi untuk meningkatkan niat konsumen membeli, dapat dengan cara
menggunakan beberapa sarana promosi seperti diskon. Penggunaan terus menerus dari
berbagai promosi yang inovatif untuk membenamkan konsumen, memuaskan
personalized preferences konsumen yang akhirnya meningkatkan niat membeli
konsumen. Penelitian ini pada penerapan strategi periklanan untuk meningkatkan
efektivitas konten pemasaran kurang berpengaruh. Konten pemasaran adalah pemasaran
yang berfokus pada pembuatan konten yang ditargetkan untuk konsumen. Konten yang
sesuai pemasaran dapat meningkatkan brand image produk dan perusahaan. Konten
pemasaran sebagai paling umum pada periklanan di platform cross border e-commerce.
Konten pemasaran perlu mengabungkan konten artikel dan iklan dengan baik untuk
menghasilkan informasi yang lebih objektif, komprehensif dan informasi sebaik
mungkin. Penelitian ini juga membukti bahwa variable rekomendasi yang dipersonalisasi
sangat berpengaruh. Berdasarkan era teknologi informasi seakarang layanan personalized
Vol. 1, No. 10, pp. 1.187-1.1202, October 2021
1.201 http://sostech.greenvest.co.id
service sudah merambah ke semua aspek kehidupan kita terutama pada cross border e-
commerce. Dengan cara menyediakan informasi dan layanan dibuat khusus untuk
konsumen. Teknologi analis data atau big data analysis yang menyediakan personalized
service kepada konsumen. Platform e-commerce mengambil data informasi consumer
dan perilaku konsumen. Platform e-commerce dapat mebangun model pada tiap
konsumen berdasarkan perilaku belanja konsumen dan memberi layanan rekomendasi
untuk memenuhi kebutuhan belanja mereka dan bahkan bisa menebak potensi belanja
selanjutnya. Hasil analisa data membuktikan bahwa ulasan sosial memiliki pengaruh
yang positif. Proses konmunikasi antar konsumen dapat merilekskan pikiran dan tubuh
membuat berbelanja menjadi lebih menyenangkan. Di saat yang sama, konsumen remaja
mengikuti tren ketika berbelanja saat mereka melihat banyak konsumen
merekomendasikan produk untuk diri mereka sendiri di platform cross-border e-
commerce psikolgi dan sosial akan merangsang niat membeli sehingga mempercepat
pengambilan keputusan berbelanja waktu. Oleh karena itu, platform cross border e-
commerce perlu merancang fungsi sosial yang interaktif diantara konsumen. Berdasarkan
hasil penelitian ini, kami berharap dapat dijadikan referensi untuk para online shop yang
membuka toko pada cross border e-commerce. Sesuai dengan penelitian kami
menyarankan memperhatikan faktor-faktor yang telah kami teliti untuk menjadi patokan
dalam e-commcerce shopping.
BIBLIOGRAFI
Chen, N., & Yang, Y. (2021). The Impact of Customer Experience on Consumer
Purchase Intention in Cross-Border E-Commerce——Taking Network Structural
Embeddedness as Mediator Variable. Journal of Retailing and Consumer Services,
59(October), 102344.
Harmayani. (2020). E-Commerce: Suatu Pengantar Bisnis Digital. Yayasan Kita
Menulis.
Izzaturrahmah, L., Ramadhani, M., Mukharromah, N. L., & Hidayati, B. (2021).
Optimalisasi Ekonomi Kreatif dalam Mewujudkan Ekonomi Kerakyatan pada
Revolusi Industri 4.0: E-commerce Model Approach. Prosiding Seminar Nasional
Ekonomi Pembangunan, 1(2), 159172.
Japarianto, E., & Adelia, S. (2020). Pengaruh Tampilan Web Dan Harga Terhadap Minat
Beli Dengan Kepercayaan Sebagai Intervening Variable Pada E-Commerce Shopee.
Jurnal Manajemen Pemasaran, 14(1), 3543.
https://doi.org/10.9744/pemasaran.14.1.35-43
Latifah, N., Widayani, A., & Normawati, R. A. (2020). Pengaruh Perceived Usefulness
Dan Trust Terhadap Kepuasan Konsumen Pada E- Commerce Shopee. BISMA:
Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 14(1), 82.
https://doi.org/10.19184/bisma.v14i1.13550
Nanda, A. P., & Maharani, A. (2019). Aplikasi electronic commerce sebagai media
penjualan produk makanan ringan business development center kabupaten
pringsewu. Jurnal TAM (Technology Acceptance Model), 9(2), 127133.
Pasaribu, P. D., & Jonyanis, J. (2017). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Semangat
Kerja Karyawan pada CV. Jaya Karya Pekanbaru. Riau University.
Pradana, M. (2015). Klasifikasi jenis-jenis bisnis e-commerce di Indonesia. Neo-Bis, 9(2),
3240.
Pramudita, G., & Nurfebiaraning, S. (2017). Analisis Sikap Pengguna Spotify Pada Iklan
Spotify Premium Berdasarkan Model Hierarchy Of Effects. EProceedings of
Management, 4(3).
Konteks yang Membuat Konsumen Membeli Barang
Impor di Shopee E-Commerce
Djayadhinata
1
, Welliam Ali
2
, Andreas
3
, Arief Fernando
4
dan Kelviyanto
Limanda
5
1.202
Viona, V., Yohanes, K., Steffanie, L., & Wijaya, M. (2021). Narasi Shopee Dalam
Mengembangkan Ekonomi Kreatif Berbasis Teknologi E-Commerce Di Era
Modern. I(2).
Wahyu, I. N. (2021). Analisis Yang Memengaruhi Niat Bertransaksi Online E-Commerce
Shopee di kota Denpasar Provinsi Bali. 1(2), 7081.
Wakhidah, W., & Thohari, C. (2019). Jual Beli on line (E-Commerce) ditinjau dari
Perspektif Hukum Islam. Jurnal Justisia Ekonomika: Magister Hukum Ekonomi
Syariah, 2(2).
Yulistia, Y. (2017). Analisis Pengaruh Efektivitas Dan Manfaat E-Commerce Terhadap
Sikap Dan Perilaku Pengguna Dengan Menggunakan Metode TAM (Studi Kasus:
UKM Kota Palembang). JATISI (Jurnal Teknik Informatika Dan Sistem Informasi),
4(1), 93100.
Zakaria, R., & Astuty, I. (2017). Pengaruh Kompensasi Terhadap Turnover Intention
Dengan Job Embeddedness Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Karyawan Di
PT. Primissima). Jurnal Manajemen Bisnis, 8(1), 8297.
Zhu, W., Mou, J., & Benyoucef, M. (2019). Exploring Purchase Intention in Cross-
Border E-Commerce: A Three Stage Model. Journal of Retailing and Consumer
Services, 51(May), 320330.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License