Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 1, Number 10, October 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
How to cite:
Muhammad Amanuddin. (2021). Problem dan Solusi Lansia dalam Keluarga Menurut Al-Qur’an. Jurnal
Sosial dan Teknologi (SOSTECH), 1(10): 1.244-1.250
E-ISSN:
2774-5155
Published by:
https://greenpublisher.id/
PROBLEM DAN SOLUSI LANSIA DALAM KELUARGA MENURUT AL-
QUR’AN
Muhammad Amanuddin
Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir, Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ) Kepulauan Riau,
Indonesia
Abstrak
Latar belakang: Al-Quran telah menjelaskan proses kehidupan manausia, sejak dari setetes
air mani, segumpal darah, kemudian kelahiran, kedewasaan sampai kepada masa tua dan
kematian, semua tahapan tahapan kehidupan manusia tersebut memiliki karasteristik dan ciri
ciri tersendiri.
Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana Al-Qur’an
memberikan solusi terhadap kemungkinan problematika yang akan dialami oleh setiap orang
yang sudah berstatus lansia dalam keluarga. Lansia merupakan suatu tahapan kehidupan
manusia, secara sunnatullah dan akan di alami setiap orang, bilamana dapat hidup sampai pada
masa tersebut.
Metode penelitian: Penelitian ini merupakan kepustakaan (library research), yakni dengan
membaca dan mengkaji berbagai pendapat tentang pendapat tentang problematika lansia dari
berbagai kalangan terutama kalangan Sunni dan Syiah. Adapun pendekatan penelitian yang
dipakai adalah suatu deskriptif analisis terhadap ayat-ayat Al-Qur’an mengenai lansia, masalah
dan solusinya.
Hasil penelitian: Berdasarkan Al-Qur’an didapati ayat yang menjelaskan bagaiman kondisi
dan keadaan seseorang yang sampai kepada usia lanjut, demikian juga Al-Qur’an telah
memberikan petunjuk tentang kiat kiat perilaku yang seharusnya diperbuat oleh orang-orang
yang berada disekitar lansia, terutama anak-anak.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil, dapat disimpulkan bahwa bagaimana seharusnya
memperlakukan orang tua dengan sebaik-baiknya terutama ketika mereka sampai kepada usia
lanjut, di samping itu peran masyarakat dan pemerintah juga sangat diperlukan untuk
mendukung keberadaan lansia ditengah keluarga dan masyarakat agar tidak menjadi masalah.
Kata kunci : Lansia, Keluarga, Harmonis
Abstract
Background: The Qur'an has explained the process of manausia life, from a drop of semen, a
lump of blood, then birth, maturity to old age and death, all the stages of human life have their
own karasteristic and characteristic features.
Research objectives: This study aims to illustrate how the Qur'an provides a solution to the
possible problems that will be experienced by everyone who is already elderly in the family.
The elderly is a stage of human life, sunnatullah and will be experienced by everyone, when
they can live until that time.
Research method: This research is a library (library research), namely by reading and
reviewing various opinions about opinions about the problem of the elderly from various
circles, especially Sunnis and Shiites. The research approach used is a descriptive analysis of
the Qur'anic verses about the elderly, problems and solutions.
Results: Based on the Qur'an found a verse that explains how the condition and condition of a
person who reaches old age, as well as the Qur'an has provided instructions on tips on
behavior tips that should be done by people around the elderly, especially children.
Conclusion: Based on the results, it can be concluded that how should they treat parents as
well as possible, especially when they get to old age, in addition, the role of society and
government is also very necessary to support the existence of the elderly in the middle of the
family and community so as not to become a problem.
Keywords : Elderly, Family, Harmonious
Diterima: 23-9-2021; Direvisi: 5-10-2021; Disetujui: 14-10-2021
Problem dan Solusi Lansia dalam Keluarga Menurut Al-
Qur’an
Muhammad Amanuddin 1.245
PENDAHULUAN
Jumlah lansia di seluruh dunia saat ini terdapat 500 juta dengan memiliki usia rata-
rata 60 tahun (Hidayati et al., 2018). Terdapat suatu permasalahan yang menarik pada
usia lansia (Nugraha et al., 2016) yaitu kemampuan yang dimiliki untuk mereka
beradaptasi secara psikologis semakin berkurang (Adiansah et al., 2019). Sejak awal
kelahiran manusia, Allah menjelaskan bahwa manusia memiliki sifat yang lemah,
kemudian dia akan menjadi kuat dan pada akhirnya akan menjadi lemah kembali
(Tresnawati et al., 2017).
Menurut kenyataannya secara sunnatullah keadaan lemah seorang manusia akan
dialami dua kali yaitu ketika masih balita dan setelah lansia (Setiawati, 2019). Setiap
oarng yang lemah akan memerlukan bantuan (Sohari, 2013), ketika seseorang lemah
karena masih balita, banyak orang yang ingin mengasuhnya terutama kedua orang tuanya
dan keluarga disekelilingnya (Afriliansyah et al., 2018), karena memperoleh seorang anak
merupakan suatu kegembiraan dan kebanggaan (Bachtiar & Fitriani, 2018). Akan tetapi
mengasuh dan merawat seorang yang sudah lansia tidaklah semudah (Astari, 2020) dan
segampang mengasuh seorang balita, karena seorang lansia selalu disertai dengan
berbagai macam masalah (Lutfiani, 2019). Oleh karena itu, maka di dalam Al-Qur’an
Allah menjelaskan beberapa sifat dan keadaan orang yang lansia (Mutaqin, 2017) dan
bagaimana pula seharusnya sikap yang dimiliki atau dilakukan oleh orang-orang yang
berada di sekitar lansia (Ilham, 2013), hal ini dimaksudkan agar keharmonisan keluarga
dapat tetap terjaga.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana Al-Qur’an memberikan
solusi terhadap kemungkinan problematika yang akan dialami oleh setiap orang yang
sudah berstatus lansia dalam keluarga. Lansia merupakan suatu tahapan kehidupan
manusia, secara sunnatullah dan akan di alami setiap orang, bilamana dapat hidup sampai
pada masa tersebut.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan kepustakaan (library research), yakni dengan membaca
dan mengkaji berbagai pendapat tentang pendapat tentang problematika lansia dari
berbagai kalangan terutama kalangan Sunni dan Syiah. Adapun pendekatan penelitian
yang dipakai adalah suatu deskriptif analisis terhadap ayat-ayat Al-Qur’an mengenai
lansia, masalah dan solusinya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Proses Menuju Lansia Menurut Al-Qur’an
Menurut Undang undang No : 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lansia,
lansia adalah orang yang berusia 60 tahun ke atas, sedangkan data, jumlah lansia di
Indonesia pada tahun 2020, untuk daerah perkotaan ada sekitar 15.714.952 dan di
pedesaan lebih sedikit yaitu 13.107.927. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa
mereka yang tergolong lansia di Indonesia cukup banyak. Kondisi tersebut tentu akan
memengaruhi terhadap kondisi sebuah keluarga dimana di dalamnya ada satu atau bahkan
beberapa orang lansia.
Berdasarkan dalam Al-Qur’an terdapat beberapa ayat yang menunjukkan keadaan
atau kondisi ke lansiaan seseorang umpamanya dalam surat Allah berfirman :
Vol. 1, No. 10, pp. 1.244-1.250, October 2021
1.246 http://sostech.greenvest.co.id


















 







 




.
Artinya: Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah
itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak,
kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa),
kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang
diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada
ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami (nya) (Surat Ghafir ayat 67).
Al-Qur'an memberikan istilah lansia dengan “usia tua” setelah melewati masa
dewasa (Husnul, 2019). Usia lansia adalah usia dimana manusia telah melalui beberapa
proses perkembangan kehidupan (Hasanah, 2016), yang dimulai dari balita, anak-anak,
remaja, dewasa dan sampailah kepada apa yang disebut dengan lansia, suatu kehidupan
secara sunnatullah sudah menuju kematian (Mawaddah, 2019).
Selanjutnya tentang peroses kehidupan manusia menuju lansia disebutkan dalam
Al-Qur’an pada Surat Al Haj ayat 5 :











































































Artinya: Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka
(ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian
dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal
daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami
jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami
kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan
kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah
kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di
antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak
mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat
bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah
bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan
yang indah (Surat Al Haj ayat 5).
Ciri-ciri dan keadaan orang yang sudah lansia
Adapun keaadan orang yang sudah lansia digambarkan dalam alqur’an sebagai
berikut:









.
Artinya: Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia
kepada kejadiannya (seperti anak). Maka apakah mereka tidak memikirkan?.
Dalam tafsir aisarut diartikan sebagai berikut :

Problem dan Solusi Lansia dalam Keluarga Menurut Al-
Qur’an
Muhammad Amanuddin 1.245
.
Artinya: Siapa yang dipanjangkan umurnya maka akan dikembalikan keadaannya seperti
kejadiannya semulah yaitu setelah kuatnya itu menjadi lemah tak berdaya .
Menua adalah suatu proses menghilanganya secara perlahan lahan kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normal
tubuh sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang
diderita. Menurut Al-Qur’an disebutkan bahwa pada waktunya seseorang akan
mengalami kelemahan dalam hidupnya, firman Allah :



























Artinya: Dialah Allah, yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia
menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia
menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan dialah Yang Maha Mengetahui
lagi Maha Kuasa. Menurut usia lansia beberapa keadaan akan dialami oleh
seorang lansia antara lain:
a. Masalah fisik, seorang yang sudah lansia akan mengalami masalah fisik, seperti
berkurangnya fungsi-fungsi organ, fisik yang lembah ketidak berdayaan, untuk
memenuhi berbagai keperluannya.
b. Seorang yang sudah lansia juga akan mengalami masalah kejiwaan, seperti sering
cerewet, mudah marah, perasa, tersinggung, sering lupa bahkan bisa menjadi seperti
kekanak kanakan.
c. Begitu pula seorang lansia kebanyakan akan mengalami masalah sosial ekonomi,
karena mereka akan sulit bergaul tidak lagi produktif, sehingga masalah ekonomipun
akan menjadi kendala dalam kehidupan lansia.
Hal yang harus dilakukan oleh keluarga terhadap anggota keluarga yang sudah
lansia
Sebagai anggota keluarga dari Lansia, terutama anak dan keluarga terdekat adalah
apa yang disampaikan Allah dalam beberapa firman-Nya antara lain sebagai berikut :













































 .
Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain
Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-
baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak
mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan
rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil”.
Yang dimaksud dengan perbuatan baik dalam ayat ini mencakup :
1. Tidak mengatakan “ ah “ atau seumpamanya, dalam bentuk apapun
2. Janganlah membentak keduanya dengan ucapan apapun
1.247
Vol. 1, No. 10, pp. 1.244-1.250, October 2021
1.248 http://sostech.greenvest.co.id
3. Berkata kepada keduanya dengan perkataan yang mulia (santun dan penuh kasih
sayang)
4. Merendahkan diri kepada keduanya dengan penuh ta’zhim penghormatan.
5. Dan mendoakan keduanya agar Allah menyanginya.
Menurut Al-Qur’an terdapat beberapa surat yang menyebutkan bahwa Allah
menginginkan hambanya untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya di dalam
Pada surat Al Isra’ ayat : 23, 24. Pada Surat Al Baqarah ayat : 83
Pada surat Annisa’ ayat : 36
Pada surat Al an’am ayat : 151
Pada surat 46 ayat 15
Pada surat Al Baqarah, Allah berfirman di ayat ke 83: Janganlah kamu
menyembah selain Allah dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapak. Dan pada surat
Annisa’ Allah juga berfirman yang artinya: Dan berbuat baiklah kepada dua orang.
Begitu juga pada surat al’an’am Allah kembali berfirman yang artinya : berbuat baiklah
terhadap kedua orang tua, lebih lanjut Allah memberikan penjelasan kenapa kita harus
berubuat baik kepada kedua orang tua kita, dijelaskan di dalam surat Al Ahqaf ayat 15
























































.
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu
bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah
payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga
apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya
Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan
kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang
Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak
cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri”. Allah memerintahkan berbuat kepada kedua orang tua
dalam ayat ini terutama kepada Ibu, karena ibu telah mengandung dan melahirkan dengan
sangat susah payah, sementara bapak meberikan nafkah dan perhatian kepada istrinya
termasuk kepada anak yang ada dalam kandungan istrinya.
Kelima ayat tersebut menggunakan kata kata :




, namun pada surat
al Isra’ ditambah dengan kalimat jika keduanya sampai kepada usia tua atau salah
satunya, karena memang pada kenyataannya ada yang orang tua yang sampai kepada usia
yang sangat tua, adanya yang tua dalam hitungan normal dan ada pula yang tidak sampai
tua sudah meninggal dunia. Kemudian berbuat baik kepada kedua orang tua dalam
keadaan yang sudah tua, apalagi sudah sangat tua akan semakin berat dilakukan dan
memerlukan kesungguhan hati yang kuat, karena keterbatasan gerak dan kelemahan
orang tua tersebut sudah semakin besar sehingga bantuan keluarga disekelilingnyapun
terutama anak semakin diperlukan pula. Tanpa kehadiran dan keseriusan anak, maka
keberadaan seorang lansia akan berpotensi besar terhadap terjadinya ketidak haromonisan
dalam keluarga. Oleh karena itu anak dan keluarga memiliki peran yang sangat penting
dalam perawatan lansia yang tinggal di rumah. Peran keluarga sangat memengaruhi
terhadap status kesehatan lansia, jika peran keluarga itu baik maka diharapkan status
kesehatan lansia juga baik dan sebaliknya jika peran keluarga kurang, maka status
kesehatan pada lansia juga buruk. Peran tersebut makin diperlukan ketika orang tua
Problem dan Solusi Lansia dalam Keluarga Menurut Al-
Qur’an
Muhammad Amanuddin 1.249
semakin tua, Abdullah bin Abdul Muhsin, menafsirkan surat diatas dalam kitab tafsirnya
al maisir sebagai berikut :



……


..
Artinya: Dan tuhanmu memerintahkan untuk berbuat baik kepada ibu dan bapak
terutama dan khususnya ketika mereka sudah lansia, dan disuruh untuk berkata
kepada keduanya dengan senantiasa berkata kata dengan lemah lembut.

























.
Artinya: Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-
bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu
yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya.
Hanya kepada-Kulah kamu kembali. Menurut surat Al Ankabut ayat 8 Allah juga
memperingatkan agar hambanya berbuat baik kepada kedua orang tuanya, yang dimaksud
dengan Ihsan pada ayat itu adalah berbuat baik dan tidak mendurhakainya.



Untuk lebih mengurangi suasana ketidak harmonisan dalam keluarga yang
didalamnya ada sosok lansia, maka perlu dukungan dari semua pihak, anak anak adalah
orang yang paling bertanggung jawab terhadap sosok lansia tersebut, akan tetapi, juga
perlu dukungan dari keluarga terdekat lainnya yaitu kerabat, dukungan masyarakat serta
dukungan pemerintah.
KESIMPULAN
Lanjut usia atau lansia adalah suatu masa kehidupan seorang manusia, yang
mungkin akan dicapai atau tidak oleh seseorang, bila seseorang sampai kepada usia lanjut
tersebut, maka secara alami atau sunnatullah akan mengalami berbagai macam
keterbatasan bahkan mungkin juga problem, Agama melalui Al-Qur’an telah memberikan
solusi dan jalan-jalan yang harus ditempuh agar problem pada masa lansia dapat
diminimalkan, solusi tersebut dapat dilakukan oleh setiap calon lansia dengan
mempersiapkan diri, baik secara fisik, rohani dan juga materi, sedangkan dari orang lain,
adalah anak-anak yang harus melakukan dengan mengikuti petunjuk-petunjuk agama
melalui Al-Qur’an dan hadis, bagaimana seharusnya memperlakukan orang tua dengan
sebaik-baiknya terutama ketika mereka sampai kepada usia lanjut, di samping itu peran
masyarakat dan pemerintah juga sangat diperlukan untuk mendukung keberadaan lansia
ditengah keluarga dan masyarakat agar tidak menjadi masalah.
BIBLIOGRAFI
Adiansah, W., Setiawan, E., Kodaruddin, W. N., & Wibowo, H. (2019). Person in
Vol. 1, No. 10, pp. 1.244-1.250, October 2021
1.250 http://sostech.greenvest.co.id
environment remaja pada era revolusi industri 4.0. Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial,
2(1), 4760.
Afriliansyah, T., Yusuf, S., Susanti, S., & Mayzuhra, M. (2018). Penyuluhan Dampak
Penggunaan Internet, Sosial Media Dan Game Online Terhadap Anak Usia Dini Di
Desa Hagu Teungah Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe. RAMBIDEUN:
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 2629.
Astari, G. D. P. (2020). Konstruksi Sosial Panti Werdha Hargo Dedali Di Kalangan
Lansia. UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Bachtiar, Y., & Fitriani, R. S. (2018). Geografi Emosi Siswa Kelas Satu Sekolah Dasar
Pada Pekan Pertama Sekolah. Sepeda (Seminar Pendidikan Dasar) PGSD FKIP
Unpas, 1(1), 157169.
Hasanah, U. (2016). Pengembangan kemampuan fisik motorik melalui permainan
tradisional bagi anak usia dini. Jurnal Pendidikan Anak, 5(1).
Hidayati, S., Baequni, A., & Inayah, M. (2018). Analisis determinan yang mempengaruhi
keaktifan lanjut usia pada pelaksanaan posyandu lansia. JURNAL PEMERINTAH
KOTA PEKALONGAN, 14.
Husnul, N. (2019). Pelaksanaan bimbingan agama dalam mencegah stres bagi lanjut
usia dalam Majelis Ta’lim ‘Aisyiyah Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli
Tengah. IAIN Padangsidimpuan.
Ilham, F. (2013). Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Pembentukan Kepribadian
Pada Remaja di SMP Handayani Sungguminasa-Gowa (Dibimbing oleh: Nur
Hidayah dan Hj. Hastuti). Univeritas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Lutfiani, F. (2019). Penerapan sabar dalam menangani kasus lanjut usia: studi terhadap
pemahaman sabar pengasuh di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang.
UIN Walisongo.
Mawaddah, R. (2019). Analisis hukum Islam terhadap penguatan Program Tribina (Bina
Keluarga Balita, Remaja, Lansia) di Kecamatan Cerme Kabupaen Gresik. UIN
Sunan Ampel Surabaya.
Mutaqin, J. Z. (2017). Lansia dalam Al-Qur’an kajian term: tafsir Asy-Syaikh, Al-Kibar,
Al-Ajuz, Ardzal Al-Umur. UIN Walisongo.
Nugraha, M. H. S., Wahyuni, N., & Muliarta, I. M. (2016). Pelatihan 12 Balance Exercise
Lebih Meningkatkan Keseimbangan Dinamis Daripada Balance Strategy Exercise
Pada Lansia Di Banjar Bumi Shanti, Desa Dauh Puri Kelod, Kecamatan Denpasar
Barat. Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia, 1(1).
Setiawati, N. (2019). Pola adaptasi perilaku Lansia dalam program kesejahteraan sosial:
Penelitian tentang perilaku hidup Lansia di Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia
dan Pemeliharaan Makam Pahlawan Ciparay Kabupaten Bandung Jawa Barat.
UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Sohari, S. (2013). Etos kerja dalam perspektif Islam. ISLAMICONOMIC: Jurnal
Ekonomi Islam, 4(2).
Tresnawati, T., Hidayat, W., & Rohaeti, E. E. (2017). Kemampuan Berpikir Kritis
Matematis dan Kepercayaan Diri Siswa SMA. Symmetry: Pasundan Journal of
Research in Mathematics Learning and Education, 2(2), 3945.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License