Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 1, Number 10, October 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
How to cite:
Salam. (2021). “Antecedent” dan “Consequencs” Terhadap Kepuasan dalam Hubungan Penjual-Pembeli.
Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH), 1(10): 1.299-1.306
E-ISSN:
2774-5155
Published by:
https://greenpublisher.co.id/
ANTECEDENT” DAN “CONSEQUENCS” TERHADAP KEPUASAN DALAM
HUBUNGAN PENJUAL-PEMBELI
Salam
Manajemen, Prodi Manajemen, IAI Bunga Bangsa Cirebon, Indonesia
Abstrak
Latar belakang: Berdasarkan era perkembangan sektor jasa menuntut suatu persaingan yang
super ketat, dimana kepentingan pelanggan menjadi prioritas utama, maka kepuasan mendapat
perhatian bagi para peneliti di berbagai disiplin ilmu.
Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antecedent dan consequencs
suatu kepuasan yang dipengaruhi oleh komunikasi, komitmen dan penanganan konflik
sedangkan kepuasan memengaruhi kepercayaan dan kelanjutan hubungan dalam konteks
penjual-pembeli.
Metode penelitian: Metode penelitian yang digunakan yaitu metode multiple regression
dibantu statistik deskriptif sederhana dan ditunjang dengan menggunakan tabel. Penelitian
terdiri dari dua karakter item yaitu multi item (komunikasi, komitmen dan penanganan konflik)
dan single item (kepuasan, kepercayaan dan kelanjutan hubungan). Populasi yang digunakan
yaitu konsumen suatu perusahaan perdagangan Indonesia di Cirebon yang terdaftar berjumlah
550 dengan besar sampel yang diambil ditentukan jumlahnya dengan menggunakan rumus
Slovin yaitu berjumlah 85 responden.
Hasil penelitian: Hasil penelitian yaitu komunikasi berpengaruh terhadap kepuasan, komitmen
berpengaruh terhadap kepuasan, penanganan konflik berpengaruh terhadap kepuasan, kepuasan
berpengaruh terhadap kepercayaan dan kepuasan berpengaruh terhadap kelanjutan hubungan.
Kesimpulan: Penelitian dapat disimpulkan bahwa komunikasi, komitmen dan penanganan
konflik berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan, dimana kepuasan yang dirasakan juga
memengaruhi kepercayaan pelanggan.
Kata kunci : Antesenden, Konsekuensi, Kepuasan, Hubungan, Penjual, Pembeli
Abstract
Background: Based on the era of development of the service sector demands a super tight
competition, where the interests of customers are the top priority, then satisfaction gets
attention for researchers in various disciplines.
Research objectives: This study aims to find out the antecedents and consequencs of a
satisfaction that is influenced by communication, commitment and handling of conflict while
satisfaction affects trust and the continuation of relationships in the context of seller-buyers.
Research method: The research method used is a method of multiple regression assisted by
simple descriptive statistics and supported by using tables. Research consists of two character
items: multi-item (communication, commitment and conflict handling) and single items
(satisfaction, trust and continuity of relationships). The population used is the consumer of an
Indonesian trading company in Cirebon registered numbering 550 with the size of the sample
taken determined by the number of indonesian trade companies in Cirebon.
Results: Research results that are communication influences satisfaction, commitment affects
satisfaction, conflict handling affects satisfaction, satisfaction affects trust and satisfaction
affects the continuation of relationships.
Conclusion: Research can be concluded that communication, commitment and conflict
handling affect customer satisfaction, where perceived satisfaction also affects customer trust.
Keywords : Antesenden, Consequences, Satisfaction, Relationships, Sellers, Buyers
Diterima: 20-9-2021; Direvisi: 4-10-2021; Disetujui: 14-10-2021
“Antecedent” dan “Consequencs” Terhadap Kepuasan
dalam Hubungan Penjual-Pembeli
Salam 1.300
PENDAHULUAN
Berdasarkan era perkembangan sektor jasa yang menuntut persaingan kuat
(Ruhana, 2012) ditentukan oleh orang-orang terlibat dalam meningkatkan kepuasan
terhadap konsumen (Ishak & Luthfi, 2011) secara terus-menerus menarik perhatian para
peneliti di berbagai disiplin imu (Khatibah, 2011). Pemasaran pada dasarnya memiliki
tujuan yaitu untuk menentukan, memelihara dan meningkatkan hubungan untuk sebuah
keuntungan (Tambajong, 2013). Pembeli harus mengambil keputusan mengenai
penentuan sebuah hubungan (Hasan et al., 2014) dan jika sebuah hubungan harus
dilanjutkan maka hubungan harus ditingkatkan dalam jangkauan (Anggito & Setiawan,
2018).
Komunikasi yang baik sangat penting bagi efektivitas kerja baik dalam bisnis
maupun lainnya (Ichsan, 2019). Komunikasi merupakan pertukaran informasi dari
supplier dengan pembeli (Martusa, 2012). Komunikasi secara luas mengakui bahwa
keahlian yang dirasakan (Wikaningrum, 2011) atau kecakapan merupakan sumber
determinan utama dari pengaruh beberapa komunikasi (Daud & Hamdan, 2021).
Komitmen dapat diwujudkan dengan sendirinya dalam berbagai cara seperti membuat
penyesuaian produk standar (Abdullah, 2014) atau jasa dan investasi hubungan (Soleh &
Maryoni, 2017). Komitmen merupakan cara merespon kebutuhan konsumen dan
merupakan sebuah dimensi kunci pada orientasi pasar (Soleh & Maryoni, 2017).
Komitmen diharapkan menjadi sebuah sentral harapan untuk mendorong kepuasan
konsumen (Akhiri et al., 2016). Resolusi konflik sangat penting untuk kehidupan
hubungan karena menciptakan sebuah konsekuensi pebedaan persepsi cita-cita dan aturan
(Raya, 2016). Secara prinsip risiko yang dirasakan dapat dikurangi dengan pengumpulan
informasi yang banyak. Mempercayai suatu kelompok mungkin sebuah pilihan untuk
investasi yang tidak dapat dibatasi ketika informasi tidak tersedia atau terlalu mahal
untuk diperoleh. Kepercayaan merupakan sejumlah evaluasi pada beberapa tingkatan
yang lebih tinggi daripada kepuasan dan bahwa kepuasan itu merupakan sumber penting
bagi kepercayaan. Sebuah keputusan untuk membeli kembali biasanya equivalent
terhadap suatu keputusan untuk melanjutkan sebuah hubungan bisnis (Herlianto, 2013)
dan terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kepuasan yaitu komunikasi, komitmen,
penanganan konflik, kepuasan dan kepercayaan.
Terdapat suatu pengakuan bahwa perubahan-perubahan antara pembeli dan penjual
terhadap pertambahan perluasan berlangsung dalam hubungan jangka panjang. Tujuan
dalam pemasaran yaitu mendirikan, memelihara dan mempertinggi hubungan dengan
pelanggan. Hubungan pemasaran meliputi sebuah proses dinamis dengan kontinuitas
sebagai sebuah tujuan yang penting.
Kesuksesan sebuah hubungan yaitu saling menguntungkan satu sama lain bagi
supplier dan pembeli, tergantung terhadap kemampuan untuk menyediakan suatu nilai
dan nilai hubungan untuk terus menerus. Nilai tersebut dibuktikan dengan penambahan
keuntungan atau pengurangan pengorbanan untuk pembeli. Hal ini akan membuktikan
bahwa kepuasan dan rangsangan untuk membeli kembali. Nilai hubungan mempunyai
sebuah arti yang lebih dalam seperti perkembangan hubungan, pembeli mulai merasakan
aman dengan supplier sehingga kepercayaan sehingga waktunya fleksibel. Kepercayaan
melaui kenyamanan kredibikitas dan keamanan mengurangi pengorbanan untuk pembeli
diasumsikan menjadi nilai itu sendiri. Meskipun demikian kepentingan kepercayaan dan
kepuasan diakui baik sekali. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memusatkan perhatian pada
aturan yang saling melengkapi suatu kepuasan dalam memelihara dan meningkatkan
hubungan antara supplier dan seorang pembeli. Manfaat penelitian ini yaitu untuk
Vol. 1, No. 10, pp. 1.299-1.306, October 2021
1.301 http://sostech.greenvest.co.id
terciptanya komunikasi yang berpengaruh terhadap kepuasan, komitmen yang
berpengaruh terhadap kepuasan, penanganan konflik yang berpengaruh terhadap
kepuasan, kepuasan berpengaruh terhadap kepercayaan dan kelanjutan hubungan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini mengacu kepada peneliian sebelumnya oleh (Selnes, 1998) yang
merupakan survei dengan tujuan mengetahui pengaruh diantara enam variabel yaitu
komunikasi, komitmen, penanganan konflik, kepuasan dan keberlanjutan dalam konteks
penjual-pembeli. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode multiple regression
dibantu statistik deskriptif sederhana dan ditunjang dengan menggunakan tabel.
Penelitian terdiri dari dua karakter item yaitu multi item (komunikasi, komitmen dan
penanganan konflik) dan single item (kepuasan, kepercayaan dan kelanjutan hubungan).
Populasi yang digunakan yaitu konsumen suatu perusahaan perdagangan Indonesia di
Cirebon yang terdaftar berjumlah 550 dengan besar sampel yang diambil ditentukan
jumlahnya dengan menggunakan rumus Slovin yaitu berjumlah 85 responden. Teknik
yang digunakan yaitu Simple Random Sampling. Data penelitian dikumpulkan melalui
penyebaran instrumen berupa kuesioner kepada pelanggan di wilayah Cirebon. Jumlah
populasi seanyak 550 pelanggan dengan menggunakan rumus Slovin (N=550).
󰇛󰇜

󰇛󰇜
󰇛 󰇜
Sebelum melakukan pengumpulan data terlebih dahulu peneliti melakukan uji
instrumen yang bertugas untuk mengetahui apakah instrumen (kuesioner) telah
memenuhi persyaratan dari segi validitas maupun reliabilitasnya. Perlu dilakukan uji coba
instrumen terhadap 20 pelanggan, yang kemudian dilanjutkan kepada 65 pelanggan
lainnya. Profil pelanggan terdiri dari sebagian besar (37,65% atau 32 pembeli) pembelian
tunai dan 62,35% (53 pembeli) pembelian kredit, jumlah pelanggan yang membeli
product chemical sebanyak 28 orang (32,94%), membeli product consumer 31 orang
(36,47%), sedangkan sisanya yang membeli construction material 26 orang (30,59%).
Jumlah pelanggan dengan daya beli sebagai user sebanyak 21 pelanggan (24,71%), retail
43 pelanggan (50,59%), semi grosir 15 pelanggan (17,65%) dan grosir adalah 6
pelanggan atau 7,05 %. Analisis untuk mengukur ada atau tidaknya serta signifikan atau
tidaknya pengaruh antar variabel dalam penelitian ini adalah regresi berganda (multiple
regression) dengan dibantu menggunakan statistika deskriptif sederhana, dimana masing-
masing data yang diperoleh dapat ditunjang dengan penyajian mempergunakan tabel.
“Antecedent” dan “Consequencs” Terhadap Kepuasan
dalam Hubungan Penjual-Pembeli
Salam 1.302
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan keenam variabel tersebut yang akan diteliti dengan diajukan 14
pertanyaan setelah melakukan perhitungan statistik, maka nilai mean dan standar deviasi
atas jawaban responden dapat ditunjukan dengan tabel berikut:
Tabel 1. Statistik Deskriptif.
Variabel
Mean
Std. Deviasi
Komunikasi
4,3225
0,385
Komitmen
4,3725
0,460
Penanganan Konflik
4,2166
0,566
Kepuasan
4,1400
0,690
Kepercayaan
4,1300
0,720
Kelanjutan Hubungan
4,2000
0,630
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa dimensi komunikasi memiliki mean
sebesar 4,3225, komitmen memiliki mean 4,3725, penanganan konflik 4,2166. Hal ini
dapat diartikan responden cenderung menilai bahwa komunikasi, komitmen, penanganan
konflik memiliki pengaruh terhadap satisfication. Deviasi pada dimensi komunikasi yaitu
0,385, komitmen 0,460 dan penanganan konflik yaitu 0,566 menunjukkan bahwa
responden menunjukkan kesamaan pandangan tentang hal tersebut. Kepuasan memiliki
mean sebesar 4,1400 mengindiskasikan responden membenarkan bahwa kepuasan
berpengaruh kepada kepercayaan dan kelanjutan hubungan. Simpangannya 0,690 artinya
responden bersikap sama satu dengan yang lain.
Tabel 2. Hasil Pengujian Hipotesis.
Hipotesis
St. Coeff
Beta
P Value
Hasil Pengujian
Hipotesis Nol
T Value
T Kritits
H1 Terdapat
pengaruh
komunikasi
terhadap
kepuasan
0,730
0,000
Ditolak
9,727
1,98
H2 Terdapat
pengaruh
komitmen
terhadap
kepuasan
0,523
0,000
Ditolak
5,589
1,98
H3 Terdapat
penanganan
konflik terhadap
kepuasan
0,972
0,000
Ditolak
37,395
1,98
H4 Terdpaat
pengaruh
kepuasan
terhadap
kepercayaan
0,774
0,000
Ditolak
11,144
1,98
H5 Terdapat
pengatuh
kepuasan
terhadap
kelanjutan
0,940
0,000
Ditolak
25,148
1,98
Vol. 1, No. 10, pp. 1.299-1.306, October 2021
1.303 http://sostech.greenvest.co.id
hubungan
Hipotesis pertama, Hipotesis ini menguji pengaruh antara komunikasi terhadap
kepuasan (satisfaction).Hipotesis nol dan hipotesis altematif disusun sebagai benikut:
Ho:Tidak terdapat pengaruh komunikasi (communication) terhadap kepuasan
(satisfaction).
H1:Terdapat pengaruh komunikasi (communication) terhadap kepuasan (satisfaction).
Berdasarkan tabel 2 ; p value 0,000 atau p value <0,05 berarti Ho ditolak, artinya terdapat
pengaruh yang signifikan dari komunikasi (communication) terhadap
kepuasan(satisfaction)(β=0,730). Selanjutnya juga diuji dengan menggunakan uji t
berdasarkan data pada tabel 2 terlihat t value sebesar 9,727 sedangkan t kritis (t tabel)
pada taraf nyata α=0,05 sebesar 1,98 menunjukan nilai t value lebih besar dari t tabel. Ini
berarti hipotesis yang dirumuskan(H1) diterima.
Kepuasan merupakan suatu evaluasi hasil yang dibandingkan dengan beberapa
norma, komunikasi diharapkan dapat menjadi sebuah sumber penting untuk kepuasan
karena dapat menunjukan pada pengertian hasil prestasi dan harapan-harapan atau norma-
norma. Bahasa tidak begitu sempurna, sebuah dialog terbuka diperlukan untuk
pengembangan hubungan dan pemeliharaan kepercayaan. Komunikasi diharapkan
menjadi sebuah sumber yang penting untuk memperoleh kepuasan.
Hipotesis Kedua, Hipotesis ini menguji pengaruh antara komitmen (commitment)
terhadap kepuasan (satisfaction). Hipotesis nol dan hipotesis alternatif disusun sebagai
berikut:
Ho:Tidak terdapat pengaruh komitmen (commitment) terhadap kepuasan
(satisfaction).
H1:Terdapat pengaruh komitmen (commitment) terhadap kepuasan
(satisfaction).
Berdasarkan tabel 2, p value=0,000 atau p value <0,05 berarti Ho ditolak, artinya
terdapat pengaruh yang signifikan dari komitmen (commitment) terhadap kepuasan
(satisfaction) (β=0,523). Selanjutnya diuji dengan menggunakan uji=t, berdasarkan data
pada tabel 2 terlihat t value sebesar 5,589 sedangkan t kritis pada taraf nyata α=0,05
sebesar 1,98, menunjukkan nilai t value lebih besar dari t tabel, ini berarti hipotesis yang
rumuskan (H1) diterima. Commitment merupakan wujud dari kecocokan terhadap
produk-produk standar dan jasa-jasa dalam suatu hubungan. Commitment merupakan
sebuah cara untuk merespon kebutuhan-kebutuhan konsumen yang merupakan sebuah
dimensi utama pada operasi pasar. Commitment diharapkan menjadi sebuah harapan atau
norma-norma dalam sebuah hubungan bisnis dan pemenuhan harapan-harapan ini untuk
mendorong kepuasan konsumen.
Hipotesis Ketiga, Hipotesis ini menguji pengaruh antara penanganan konflik
(conflict handling) terhadap kepuasan (satisfaction). Hipotesis nol dan hipotesis alternatif
disusun sebagai berikut:
Ho:Tidak terdapat pengaruh penanganan konflik (conflict handling) terhadap kepuasan
(satisfaction).
H1:Terdapat pengaruh penanganan konflik (conflict handling) terhadap kepuasan
(satisfaction).
Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa nilai p value 0,000<0,05 berarti Ho ditolak,
artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari penanganan konflik (conflict handling)
terhadap kepuasan (satisfaction) (β=0,972). Selanjutnya diuji dengan menggunakan uji t,
berdasarkan pada tabel 2 terlihat t value sebesar 37,395 sedangkan t kritis pada taraf
nyata α=0,05 sebesar 1,98, menunjukkan nilai t value lebih besar dari t tabel, hal ini
berarti hipotesis yang dirumuskan (H1) diterima. Penanganan konflik dapat menghasilkan
“Antecedent” dan “Consequencs” Terhadap Kepuasan
dalam Hubungan Penjual-Pembeli
Salam 1.304
vitalitas dan berkembangnya sebuah kerjasama yang baik. Pembeli akan mengharapkan
penjual atau supplier menunjukkan tanggung jawab terhadap kejadian yang tidak diduga.
Penanganan konflik yang berguna akan menambah kepuasan dengan supplier.
Hipotesis Keempat, Hipotesis menguji pengaruh antara kepuasan (satisfaction) terhadap
kepercayaan (trust). Hipotesis nol dan hipotesis alternatif disusun sebagai berikut:
Ho:Tidak terdapat pengaruh kepuasan (satisfaction) terhadap kepercayaan (trust)
H1:Terdapat pengaruh kepuasan (satisfaction) terhadap kepercayaan (trust)
Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa nilai p value 0,000 <0,005 berarti Ho di tolak,
artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari kepuasan (satisfaction) terhadap
kepercayaan (trust) (β=0,774). Selanjutnya diuji dengan menggunakan uji t, berdasarkan
pada tabel 2 terlihat t value sebesar 11,144 sedangkan t kritis pada taraf nyata o=0,05
sebesar 1,98, menunjukkan nilai t value lebih besar dari t tabel, ini berarti hipotesis yang
dirumuskan (H1) diterima. Kepercayaan merupakan “penyamarataan pengharapan"
bagaimana kelompok lain bertingkah laku di masa yang akan datang. Kepercayaan
merupakan evaluasi keseluruhan dari satu tingkat kepuasan dan bahwa kepuasan
merupakan sebuah sumber yang penting bagi kepercayaan. Kepuasan merupakan wujud
kepercayaan.
Hipotesis Kelima, Hipotesis ini menguji pengaruh antara kepuasan (satisfaction)
terhadap kelanjutan hubungan (relationship contimuiry).Hipotesis nol dan hipotesis
alternatif disusun sebagai berikut:
Ho:Tidak terdapat pengaruh kepuasan (satisfaction) terhadap kelanjutan
Hubungan (relationship continuity)
H1:Terdapat pengaruh kepuasan (satisfaction) terhadap kelanjutan hubungan
(relationship contimuity)
Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa nilai p value 0,0000<0,005 berarti Ha di tolak, artinya
terdapat pengaruh yang signifikan dari kepuasan (satisfaction) terhadap kelanjutan
hubungan (relationship contimuity) (β=0,940). Selanjutnya diuji dengan menggunakan uji
t, berdasarkan pada tabel 2 terlihat t value sebesar 25,148 sedangkan t kritis pada taraf
nyata α=0.05 sebesar 1,98, menunjukkan bahwa t value lebih besar dari t tabel, ini berarti
hipotesis yang dirumuskan (H1) diterima. Supplier mampu mengakomodir harapan-
harapan pembeli maka pemilihan kembali supplier baru tidak perlu lagi, sedangkan
kepuasan terhadap produk dan jasa memberikan pengaruh keputusan pembeli untuk
melanjutkan sebuah hubungan. Maka dari itu seluruh hipotesis yang diuji pada penelitian
ini dapat diterima dan mendukung pada penelitian sebelumnya.
KESIMPULAN
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab
sebelumnya. maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi (communication), komitmen
(commitment) dan penanganan konflik (conflict handling) berpengaruh terhadap kepuasan
(satisfaction) pelanggan, dimana kepuasan (satisfaction) yang dirasakan juga memengaruhi
kepercayaan (trust) dan kelanjutan hubungan (relationship continuity) pelanggan. Hal ini sesuai
dengan penelitian yaitu komunikasi (communication) berpengaruh terhadap kepuasan
(satisfaction) pelanggan atau pembeli, Komitmen (commitment) berpengaruh terhadap kepuasan
(satisfaction) pelanggan atau pembeli. Penanganan konflik (conflict handling) berpengaruh
terhadap kepuasan (satisfaction) pelanggan atau pembeli. Kepuasan (satisfaction) berpengaruh
terhadap kepercayaan (trust) pelanggan atau pembeli. Kepuasan (satisfaction) berpengaruh
terhadap kelanjutan hubungan (relationship continuity) pelanggan atau pembeli. Pengaruh yang
signifikan dari komunikasi (communication), komitmen (commitment) dan penanganan konflik
(conflict handling) terhadap kepuasan (satisfaction) yang berhubungan dengan kepercayaan (trust)
serta kelanjutan hubungan (relationship continuity) memberikan indikasi bahwa manajemen harus
lebih memprioritaskan perhatian terhadap kepuasan (satisfaction) pembeli. Konsekuensinya bila
Vol. 1, No. 10, pp. 1.299-1.306, October 2021
1.305 http://sostech.greenvest.co.id
hal ini tidak diperhatikan maka kepercayaan (trust) serta kelanjutan hubungan (relationship
continuity) dari pembeli akan menimbulkan hal yang tidak diharapkan. Khususnya bagi
manajemen PT. PPI (Perusahaan Perdagangan Indonesia) sebagai penjual, maka harus respon
terhadap harapan pembeli. Suatu komunikasi (communication), komitmen (commitment) dan
penanganan konflik (conflict handling) merupakan kunci perilaku penjual. Kepuasan (satisfaction)
pembeli menjadi prioritas utama untuk mencapai kepercayaan (trust) agar penjual memainkan
peranan yang penting dalam upaya pengurangan risiko yang dirasakan dalam memperluas
jangkauan hubungan, sehingga kelanjutan hubungan (relationship continuity) dapat terus
ditingkatkan, yang pada akhirnya kepuasan dan kepercayaan dalam hubungan penjual - pembeli
dapat tercapai secara maksimal.
BIBLIOGRAFI
Abdullah, M. (2014). Manajemen dan evaluasi kinerja karyawan. Aswaja Pressindo.
Akhiri, A., Miyasto, M., & DJASTUTI, I. (2016). Mencapai Keunggulan Bersaing
Melalui Orientasi Pasar Dan Orientasi Kewirausahaan Dalam Rangka
Meningkatkan Kinerja Bisnis Studi Pada Ukm Pengolahan Tepung Tapioka Di
Ngemplak Kidul Margoyoso Kabupaten Pati. Diponegoro University.
Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. CV Jejak (Jejak
Publisher).
Daud, A. K. S. P., & Hamdan, A. M. (2021). Pengaruh Kecerdasan Emosional dan
Kompetensi Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Sulselbar Cabang
Sidrap. Jurnal Ilmu Sosial Humaniora Indonesia, 1(1), 3750.
Hasan, A., Meuthia, Y., & Berry Yuliandra, I. D. (2014). Analisis hubungan bauran
pemasaran terhadap keputusan pembelian smartphone blackberry dan samsung
android. Jurnal Optimasi Sistem Industri, 13(2), 687706.
Herlianto, D. (2013). Manajemen Investasiplus Jurus Mendeteksi Investasi Bodong.
Gosyen Publishing.
Ichsan, R. N. (2019). Kepemimpinan, Komunikasi Dan Efektivitas Kerja Pegawai
Pemerintah Kota Lhokseumawe. JUMANT, 11(1), 1318.
Ishak, A., & Luthfi, Z. (2011). Pengaruh kepuasan dan kepercayaan konsumen terhadap
loyalitas: Studi tentang peran mediasi switching costs. Jurnal Siasat Bisnis, 15(1).
Khatibah, K. (2011). Penelitian kepustakaan. Iqra’: Jurnal Perpustakaan Dan Informasi,
5(01), 3639.
Martusa, R. (2012). Electronic Data Interchange (EDI): Strategi Teknologi Informasi
dalam Menghadapi Electronic Commerce. Konferensi Nasional Universitas Pelita
Harapan Surabaya-34 Agustus 2012.
Raya, M. K. F. (2016). Resolusi Konflik dalam Institusi Pendidikan Islam (Kajian
Empirik dan Potensi Riset Resolusi Konflik). Jurnal Pendidikan Islam Indonesia,
1(1), 7185.
Ruhana, I. (2012). Pengembangan kualitas sumber daya manusia vs daya saing global.
PROFIT: Jurnal Administrasi Bisnis, 6(1).
Selnes, F. (1998). Antecedents and Consequences of trust and satisfaction in buyer-seller
relationship. Europan of Jorunal Marketing, 2(3305322).
Soleh, A., & Maryoni, H. S. (2017). Analisis Sektor Ekonomi Unggulan dan
Hubungannya dengan Kesempatan Kerja dan Investasi di Kabupaten Batanghari.
Jurnal Ekonomi-Qu, 7(1).
Tambajong, G. (2013). Bauran Pemasaran Pengaruhnya Terhadap Penjualan Sepeda
Motor Yamaha Di PT. Sarana Niaga Megah Kerta Manado. Jurnal EMBA: Jurnal
Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 1(3).
Wikaningrum, T. (2011). Praktek dan kebijakan manajemen sumber daya manusia pada
“Antecedent” dan “Consequencs” Terhadap Kepuasan
dalam Hubungan Penjual-Pembeli
Salam 1.306
perbankan syariah. Jurnal Siasat Bisnis, 15(1).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License