Strategi Kinerja Perusahaan Dipengaruhi Inovasi, Kualitas
Produk, Reputasi Perusahaan Melalui Keunggulan
Bersaing PT. X.
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
Yosephine Inge Oktaviani
1
, Mombang Sihite
2
dan Derriawan
3
1.288
significantly affect the company's performance variables.
Keywords : Strategy, Innovation, Quality of Company Reputation Products, Competitive
Advantages, Company Performance
Diterima: 20-9-2021; Direvisi: 4-10-2021; Disetujui: 14-10-2021
PENDAHULUAN
Strategi pengertiannya dalam bahasa Yunani yaitu “Strategos” yang berarti dalam
kekuatan militer untuk memimpin pasukan dalam peperangan (Ayusmita, 2021) dan juga
cara atau pendekatan yang dilakukan untuk dapat mengalahkan lawan (Rahmah, 2015).
Strategi adalah pencapaian keunggulan competitive dengan menjadi berbeda dari pesaing
(Mustikowati & Tysari, 2014), dalam artian memberikan nilai tambah yang unik kepada
pelanggan (Udayana, 2011), serta memiliki pandangan yang jelas tentang bagaimana
untuk memposisikan diri secara unik dalam industri (Naufal & Achmadi, 2017). Tujuan
utama dari strategi adalah menjadi yang utama dalam lingkup pasar terkait dengan
memahami dan melakukan antisipasi tindakan dari sisi ekonomi lainnya terutama
pesaing. Inovasi adalah ide, praktik atau objek yang dipahami sebagai sesuatu yang baru
oleh masing-masing individu (Setijaningrum, 2017) atau unit pengguna lainnya. Inovasi
proses pengambilan keputusan pada prinsipnya adalah pencarian (Faried, 2018) dan
informasi aktivitas pemrosesan di mana individu termotivasi untuk mengurangi
ketidakpastian tentang keuntungan dan kerugian inovasi (Fiqar & Kurniawan, 2018).
Perusahaan harus melakukan terobosan dalam memenuhi kebutuhan (Kosasi, 2015)
potensialnya konsumen, berpartisipasi dalam eksplorasi baru, berkontribusi pada ide-ide
baru (Hafsah, 2018), menganalisis dan melakukan simulasi secara produktif (Tannady &
Adianto, 2014). Semuanya adalah upaya untuk menghasilkan produk yang sebenarnya
(Asmawi, 2010), layanan/proses teknologi, perubahan teknologi dan praktik yang ada
(Supradono, 2011). Kualitas produk adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk (Amilia, 2017), manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan
yang memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Perusahaan akan memiliki ekuitas
merek yang tinggi bila memiliki reputasi yang baik dan terus menerus, sehingga
reputasinya akan terbentuk kemudahan dalam melakukan ekspansi bisnis.
Iklim persaingan pangsa pasar semen domestik di Indonesia pada saat ini telah
memasuki era baru, ditandai dengan semakin banyaknya para produsen semen yang
semakin meramaikan kompetisi pasar semen domestik di Indonesia. Industri semen di
Indonesia saat ini yaitu Semen Indonesia, Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa,
Semen Baturaja Thang Long Cement dan Solusi Bangun Indonesia, X, Semen Merah
Putih, Semen Garuda, Semen Baturaja, Semen Bosowa, Semen Bima, Semen Kupang,
Semen Jakarta, Semen Conch, Jui Shin, Panasia, Haohan Cement, Cement Hippo hingga
Hongshi Holding Group. Bertambahnya jumlah pemain di industri semen nasional
mengakibatkan tingkat persaingan di industri semen meningkat tajam. Selain itu,
bertambahnya jumlah pemain membuat kapasitas produksi semen juga mengalami
peningkatan, bahkan jauh melebihi kebutuhan pasar. Jumlah konsumsi semen di
Indonesia pada tahun 2020 telah mencapai 77 juta ton per tahun (Haryadi & Suciyanti,
2018). Kondisi pasar yang kelebihan pasokan dan persaingan yang semakin ketat
membuat harga jual semen tertekan. Saat ini pasar semen nasional dikuasai oleh BUMN
semen, yakni PT. Y, Pangsa pasar perusahaan tersebut mencapai 44% dari total pasar
semen nasional, kemudian PT. X dengan pangsa pasar 21% , Semen Conch dari Cina
sekitar 10% dari total pasar semen di Indonesia.
Masuknya industri semen seperti produk-produk semen Cina beberapa tahun
terakhir meramaikan pasar semen di dalam negeri. Sejak masuk ke Indonesia,