Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 1, Number 10, October 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
How to cite:
Febri Silvia
1
, Rijal Abdullah
2
dan Remon Lapisa
3
. (2021). Pengaruh Penerapan Model Project Based Learning
Terhadap Hasil Belajar Praktik Pemboran Mahasiswa Teknik Pertambangan AKNS. Jurnal Sosial dan
Teknologi (SOSTECH), 1(10): 1.276-1.286
E-ISSN:
2774-5155
Published by:
https://greenpublisher.id/
PENGARUH PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR PRAKTIK PEMBORAN MAHASISWA
TEKNIK PERTAMBANGAN AKNS
Febri Silvia
1
, Rijal Abdullah
2
dan Remon Lapisa
3
Teknik Pertambangan, Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Negeri
Padang, Indonesia
1,2 dan 3
1
2
3
Abstrak
Latar belakang: Teknik Pemboran merupakan salah satu mata kuliah pada Program Studi
Teknik Pertambangan PDD AKNS.
Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh penerapan model
project based learning terhadap peningkatan hasil belajar praktik pemboran mahasiswa Teknik
Pertambangan PDD AKNS
Metode penelitian: Penelitian ini merupakan quasi experimen dengan desain Pretest-Postest
Control Design yang terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan dan tahap akhir. Berdasarkan
tahap persiapan dilakukan observasi kemampuan awal mahasiswa dan membuat rubrik
penilaian kinerja. Tahap pelaksanaan dilakukan pembagian kelas eksperimen dan kelas kontrol
dimana pada kelas eksperimen diterapkan model PjBl sedangkan pada kelas kontrol tetap
diterapkan model konvensional. Tahap akhir dilakukan analisis data, pembahasan dan
pengambilan kesimpulan hasil penelitian.
Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa t hitung (2,95) > t tabel (2,0101)
pada taraf signifikansi (α) 0,05 dan hasil belajar kelas eksperimen mengalami kenaikan sebesar
33%, sedangkan pada kelas kontrol hanya 12%. Dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan
model Project Based Learning berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar praktik
pemboran mahasiswa Teknik Pertambangan PDD AKNS.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa penerapan model Project Based Learning berpengaruh terhadap
peningkatan hasil belajar praktik pemboran mahasiswa Teknik Pertambangan PDD AKNS. Hal
tersebut dibuktikan dengan analisa Gain Score dimana pada kelas eksperimen mahasiswa yang
mengalami kenaikan nilai sebesar 33% dengan kategori sedang, sedangkan pada kelas kontrol
hanya 12% dan dengan kategori rendah.
Kata kunci : Hasil Belajar, Praktik Pemboran, Model Project Based Learning
Abstract
Background: Drilling Engineering is one of the courses in the PDD AKNS Mining Engineering
Study Program.
Research objectives: This study aims to reveal the effect of applying project based learning
models to improve the learning outcomes of mining engineering practice PDD AKNS.
Research method: This research is an experimental quasi with Pretest-Postest Control Design
design consisting of preparation, implementation, and final stages. In the preparation stage,
observation of the initial ability of students and making performance assessment rubrics. At the
implementation stage, the division of the experimental class and the control class where in the
experimental class is applied the PjBl model while in the control class is still applied
conventional models. In the final stages, data analysis, discussion and conclusions are carried
out.
Results: Results showed that t count (2.95) > t table (2.0101) at the level of significance (α)
0.05 and experimental classroom learning results increased by 33%, while in the control class
only 12%. It can be concluded that the application of the Project Based Learning model has an
effect on improving the learning outcomes of drilling practices of PDD AKNS Mining
Engineering students.
Conclusion: Based on the results of the analysis of research data that has been done, it can be
concluded that the application of the Project Based Learning model has an effect on improving
the learning outcomes of mining engineering practice pdd AKNS. This is evidenced by gain
Pengaruh Penerapan Model Project Based Learning
Terhadap Hasil Belajar Praktik Pemboran Mahasiswa
Teknik Pertambangan AKNS
Febri Silvia
1
, Rijal Abdullah
2
dan Remon Lapisa
3
1.277
score analysis where in the experimental class students who experienced a 33% increase in
grades with moderate categories, while in control classes only 12% and with low categories.
Keywords : Learning Outcomes of Drilling Practices, Project Based Learning Models
Diterima: 4-10-2021; Direvisi: 12-10-2021; Disetujui: 14-10-2021
PENDAHULUAN
Mata kuliah Teknik Pemboran memiliki beban 6 Satuan Kredit Semester (SKS)
yang terdiri dari 2 SKS teori dan 4 SKS praktik. Indikator tercapainya kompetensi yang
diharapkan dalam mata kuliah ini adalah apabila mahasiswa mampu dan terampil dalam
melaksanakan pekerjaan pemboran dan pada akhirnya dapat menyelesaikan pekerjaan
pemboran secara mandiri, baik, dan benar.
Berdasarkan kenyataan di lapangan, ada beberapa kendala yang menyebabkan
kurang optimalnya pelaksanaan praktik pemboran di PDD AKNS (Agung, 2014).
Kendala pertama adalah input mahasiswa di PDD AKNS. Mahasiswa PDD AKNS terdiri
dari beragam latar belakang pendidikan. Hal ini berpengaruh pada kemampuan awal yang
dimiliki mahasiswa. Sebagian besar mahasiswa bukan berasal dari pendidikan vokasi,
khususnya Teknik Pertambangan sehingga mereka masih canggung dalam mengikuti
mata kuliah praktek. Permasalahan ini belum dapat diatasi dalam waktu dekat karena
PDD AKNS belum bisa melakukan seleksi ketat dalam penerimaan mahasiswa. Kendala
kedua yaitu ketidaksesuaian jumlah mahasiswa dengan kapasitas peralatan pemboran
yang ada. Satu set mesin bor efektif digunakan untuk maksimal 7 (tujuh) mahasiswa saja.
Namun, terdapat aturan yang mengikat bahwa jumlah mahasiswa dalam 1 rombongan
belajar (rombel) minimal 10 mahasiswa. Maka dari itu diperlukan penambahan alat untuk
optimalnya pelaksanaan praktik. Permasalahan ini juga belum dapat diatasi dalam waktu
dekat mengingat keterbatasan anggaran PDD AKNS dalam melengkapi sarana dan
prasarana. Kendala ketiga adalah kurangnya motivasi, antusiasme dan keaktifan sebagian
besar mahasiswa dalam melaksanakan praktik pemboran. Kondisi tersebut juga ditemui
pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah Teknik Pemboran pada Semester Genap
Januari-Juni 2018. Sebagian besar mahasiswa belum memiliki inisiatif dan berperan aktif
dalam kegiatan praktik dengan mesin bor air. Setiap langkah pekerjaan yang dilakukan
harus melalui instruksi dosen terlebih dahulu.
Kurang optimalnya pelaksanaan praktik pemboran berimbas pada belum
maksimalnya keterampilan sebagian besar mahasiswa dalam melaksanakan praktik
pemboran (Nanda, 2018). Sebagian besar mahasiswa dan lulusan belum menguasai
keterampilan praktik pemboran dengan baik. Berdasarkan data skor mentah perolehan
hasil belajar praktik pemboran lulusan Program Studi Teknik Pertambangan PDD AKNS,
masih banyak mahasiswa yang kurang terampil dalam melaksanakan praktik pemboran,
yaitu sekitar 71% untuk angkatan 2014, 64% untuk angkatan 2015 dan 55% untuk
angkatan 2016.
Berdasarkan kondisi tersebut maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan
hasil belajar praktik pemboran mahasiswa. Upaya yang paling memungkinkan dalam
waktu dekat adalah dengan meningkatkan motivasi, antusiasme dan keaktifan mahasiswa
dalam praktik pemboran. Berdasarkan observasi lebih lanjut, penyebab kurangnya
motivasi, antusiasme dan keaktifan mahasiswa dalam pekerjaan praktik adalah model
pembelajaran yang selama ini diterapkan. Pembelajaran praktik pemboran biasa
dilakukan dengan model konvensional yaitu dengan memberikan tugas berupa latihan-
latihan proses pemboran. Pola pembelajaran yang diterapkan terpusat pada dosen dan
cendrung bersifat prosedural, dimana praktik pemboran dilakukan step by step dalam
setiap pertemuan. Setiap pekerjaan berada di bawah instruksi dosen (Teacher Centered
Vol. 1, No. 10, pp. 1.276-1.286, October 2021
1.278 http://sostech.greenvest.co.id
Learning/TCL) sehingga sebagian besar mahasiswa cendrung pasif, kurang termotivasi
dan kurang antusias dalam mengerjakan tugas atau job yang dibuatnya. Akhirnya hasil
belajar yang dicapai mahasiswa menjadi kurang maksimal.
Sistem pembelajaran merupakan bagian penting untuk mampu menghasilkan
lulusan yang berdaya saing tinggi (Samosir, 2020). Oleh karena itu, perlu perubahan
pendekatan pembelajaran dari yang terpusat kepada dosen ke arah kegiatan pembelajaran
yang berorientasi pada peserta didik (Student Centered Learning/SCL).
Salah satu model pembelajaran dengan pendekatan SCL adalah Project Based
Learning (PjBL) atau pembelajaran berbasis projek (Samosir, 2020). Model Project
Based Learning adalah salah satu model yang didasarkan pada konstruktivisme yang
mendukung keterlibatan siswa dalam situasi pemecahan masalah PjBL dapat
meningkatkan pengalaman belajar mahasiswa (Mayasari et al., 2016) dan meningkatkan
pemecahan masalah, manajemen projek (Wena et al., 2020), kerja sama tim dan tingkat
kemampuan berkomunikasi (Shinde, 2014). PjBL dapat menstimulasikan motivasi,
proses dan meningkatkan prestasi belajar peserta didik dengan menggunakan masalah-
masalah yang berkaitan dengan kondisi yang sebenarnya (Anggoro, 2013).
Berdasarkan konsep (PjBL) dan diperkuat oleh beberapa jurnal tentang penerapan
PjBL, dirasa model PjBL sejalan dengan prinsip pendidikan vokasi di akademi komunitas
yang berbasis keunggulan lokal atau potensi dari daerah. Pembelajaran pada PjBL
didasarkan pada tugas proyek yang diberikan kepada mahasiswa secara mandiri dengan
target tertentu. Diperkirakan penerapan PjBL dapat meningkatkan motivasi, antusiasme
dan keaktifan mahasiswa sehingga hasil belajar praktek pemboran mahasiswa juga
meningkat. Dengan keterampilan yang baik, diharapkan mahasiswa bisa menjadi lulusan
yang kompeten dan mampu bersaing dalam dunia kerja, khususnya bidang pemboran.
Berdasarkan rumusan masalah di atas, ditetapkan tujuan penelitian ini yakni untuk
mengungkapkan pengaruh penerapan model Project Based Learning terhadap
peningkatan hasil belajar praktek pemboran mahasiswa Teknik Pertambangan PDD
AKNS. Manfaat penelitian yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sumbangan
terhadap ilmu pengetahuan dalam hal penerapan model PjBL, sebagai input bagi
pengelola PDD AKNS dalam rangka peningkatan kualitas proses dan hasil belajar,
sebagai input bagi staf pengajar sejawat dalam memilih model pembelajaran yang efektif
dan sebagai tambahan referensi bagi peneliti lain khususnya yang berkaitan dengan
model PjBL.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimen dengan desain Pretest-
Postest Kontrol Design. (Sugiyono, 2012) mengemukakan bahwa dalam desain ini
terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk
mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa kemudian
dilanjutkan dengan pemberian perlakuan (treatment) pada kelas eksperimen yaitu model
PjBL, sedangkan pada kelas kontrol tetap diberlakukan model pembelajaran konvensional
seperti biasa, setelah itu diberikan posttest. Hasil posttest kelas eksperimen akan
dibandingkan dengan kelas kontrol untuk mengetahui adanya pengaruh terhadap hasil
belajar praktek pemboran mahasiswa menggunakan model PjBL. Adapun rancangan
penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Desain Penelitian Pretest-Posttest Kontrol Design.
Kelas
Pretest
Perlakuan
Posttest
Pengaruh Penerapan Model Project Based Learning
Terhadap Hasil Belajar Praktik Pemboran Mahasiswa
Teknik Pertambangan AKNS
Febri Silvia
1
, Rijal Abdullah
2
dan Remon Lapisa
3
1.277
Eksperimen
O
1
X
O
2
Kontrol
O
3
O
4
Sumber : (Suryabrata, 2010).
Keterangan :
X= Pembelajaran menggunakan model PjBL
O
1
,
O
3
= Nilai Pretest
O
2
,
O
4
= Nilai Posttest
A. Desain Perlakuan
Perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini seperti yang terdapat dalam Tabel 2
berikut:
Tabel 2. Desain Perlakuan dalam Penelitian.
Model Pembelajaran PjBL
Model Pembelajaran konvensional
1. Dosen memberikan modul praktek pemboran
kepada mahasiswa dan memberikan
penjelasan mengenai pertanyaan yang
diajukan mahasiswa terkait pekerjaan
pemboran
2. Dosen memberikan proyek kepada
mahasiswa
3. Mahasiswa mendiskusikan proyek yang akan
dikerjakannya.
4. Merencanakan langkah-langkah kerja.
5. Mengkonsultasikan hasil perencanaanya
kepada dosen sebelum praktek.
6. Melaksanakan proyek sesuai perencanaan
7. Dosen menilai proses dan hasil kerja
mahasiswa.
1. Dosen memberikan materi kepada
mahasiswa mengenai praktik teknik pemboran
dan menjelaskan kelengkapan serta tata cara
penggunaan mesin bor yang akan digunakan
2. Mahasiswa di beri tugas praktek dan
arahan secara terstruktur untuk setiap
pertemuan kegiatan praktek pemboran.
3. Mahasiswa disuruh mengerjakan
Tugas yang sudah diberikan dosen.
4. Dosen menilai proses dan hasil kerja
mahasiswa.
Sumber: Modifikasi dari (Jalinus, N. Ramli, 2015).
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Teknik
Pemboran pada semester Januari-Juni Tahun Pelajaran 2017/2018. terdiri dari dua kelas
(rombongan belajar) dengan jumlah mahasiswa 20 orang. Menurut tahap awal diberikan
pretest pada kedua kelas. Kedua kelas tersebut bisa dijadikan kelas eksperimen dan kelas
kontrol hanya jika hasil pretest kedua kelas homogen.
C. Instrumen Penelitian
Penilaian terhadap hasil belajar dalam ranah psikomotorik dibuat dengan
memberikan nilai pada tiap-tiap bagian keterampilan yang dilakukan oleh mahasiswa
melalui serangkaian penilaian yang terdiri dari metode, hasil keterampilan, dan waktu.
Mengingat tujuan belajar Teknik Pemboran merupakan keterampilan psikomotor, maka
dalam penilaiannya lebih menekankan pada proses dan hasil kerja. Instrumen yang
digunakan untuk mengukur keterampilan teknik pemboran adalah tes kinerja
(performance test). Rubrik penilaian kinerja teknik pemboran dapat dilihat dari aspek
persiapan kerja, proses kerja, sikap kerja, waktu penyelesaian dan hasil kerja.
D. Teknik Analisis Data
1. Uji Persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas
1.279
Vol. 1, No. 10, pp. 1.276-1.286, October 2021
1.280 http://sostech.greenvest.co.id
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi
normal atau tidak. Uji normalitas, dilakukan dengan menggunakan rumus uji chi kuadrat
yang dikutip dari (Sugiyono, 2012) sebagai berikut:
e
e
f
ff
x
2
0
2
Keterangan:
X
2
= Hasil perhitungan Chi-kuadrat
fo = Frekuensi yang diobservasi
fe
= Frekuensi yang diharapkan
Harga chi kuadrat yang digunakan adalah dengan taraf signifikan 5% dan derajat
kebebasan sebesar jumlah kelas frekuensi dikurangi satu (dk= kKriteria uji normalitas,
apabila x
2
hitung
< x
2
tabel
maka data tersebut berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas Varians
Berfungsi untuk mengetahui apakah data penelitian memiliki kesamaan varians. Uji
homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan menggunakan uji F
yang dikutip dari (Sugiyono, 2012).


Kriteria pengujian adalah dengan membandingkan harga F
hitung
dengan harga F
tabel.
Jika F
hitung
< F
tabel
maka varians dinyatakan homogen makan sebaliknya jika F
hitung
> F
tabel
maka varians tidak homogen.
2. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa kelas
eksperimen dengan menggunakan model PjBL dengan siswa kelas kontrol yang tidak
menggunakan model PjBL (model konvensional) maka pengujian data dilakukan dengan
uji t (uji beda rata-rata) dengan menggunakan rumus yang dikutip dari (Sugiyono, 2012)
sebagai berikut:



󰇧

󰇨
Keterangan:
t = Uji t
= skor rata-rata kelas eksperimen
= skor rata-rata kelas kontrol
= jumlah Siswa kelas eksperimen
= jumlah Siswa kelas kontrol
= variansi kelas eksperimen
= variansi kelas kontrol
Nilai t hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai t tabel. Adapun ketentuan untuk
penerimaan hipotesis penelitian adalah:
a. Ho diterima apabila t
hitung
< t
tabel
dan Ha ditolak.
b. Ho ditolak apabila t
hitung
> t
tabel
dan Ha diterima.
3. Peningkatan Hasil Belajar
Peningkatan hasil belajar siswa dapat diukur dengan memberikan pre-test dan post-
test. Peningkatan hasil belajar dianalisis menggnakan Gain score dalam (Meltzer, 2002)
dengan rumus sebagai berikut:
g =






(Meltzer, 2002)
Keterangan:
Pengaruh Penerapan Model Project Based Learning
Terhadap Hasil Belajar Praktik Pemboran Mahasiswa
Teknik Pertambangan AKNS
Febri Silvia
1
, Rijal Abdullah
2
dan Remon Lapisa
3
1.281
g = Skor gain dinormalisasi

= Skor post-test

= Skor pre-test

= Skor maksimum
Tingkat perolehan gain score dikategorikan kedalam 3 kategori seperti tabel
berikut:
Tabel 3. Tingkat Perolehan Gain Score
Gain score ternormalisasi
Interprestasi
g > 0,7
Tinggi
0,3 < g < 0,7
Sedang
g < 0,3
Rendah
Sumber: (Meltzer, 2002).
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Perbandingan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Secara garis besar perbandingan nilai pretest dan postest kelas eksperimen dan
kontrol dapat kita lihat melalui Tabel 4 berikut:
Tabel 4. Perbandingan Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas
Nilai Rata-rata
Gain Score
Kategori
Pretest
Postest
Eksperimen
73
81,8
0,33
Sedang
Kontrol
72
75,3
0,12
Rendah
Berdasarkan tabel 4 di atas dapat kita lihat perbandingan nilai pretest dan postest
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai pretest pada kedua kelas terlihat tidak
memiliki perbedaan yang cukup signifikan, hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen
dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal yang hampir sama. Perbedaan yang cukup
signifikan dapat kita lihat pada perbandingan nilai postest dimana nilai pada kelas
eksperimen lebih tinggi daripada nilai pada kelas kontrol.
Berdasarkan uji Gain Score yang dilakukan terlihat bahwa kenaikan nilai kelas
eksperimen berada pada kategori sedang, sedangkan pada kelas kontrol berada pada
kategori rendah.
B. Analisis Data
1. Uji Normalitas
Untuk melihat apakah data dari pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol
terdistribusi normal, maka dilakukan uji normalitas dengan menggunakan chi-kuadrat.
Pengujian diperoleh dari perbandingan harga X
2
hitung
< X
2
tabel
pada subyek penelitian
pada taraf signifikan α = 0,05 pada derajat kebebasan (dk) = 4-1 = 3.
Berdasarkan analisis data uji normalitas, diperoleh hasil seperti yang terlihat pada
Tabel 5 di bawah ini:
Tabel 5. Rangkuman Uji Normalitas pada Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas
Dk
X
2
hitung
X
2
tabel
Kesimpulan
Eksperimen
3
1,753
7,810
Normal
Kontrol
3
1,005
7,810
Normal
Vol. 1, No. 10, pp. 1.276-1.286, October 2021
1.282 http://sostech.greenvest.co.id
Berdasarkan tabel di atas terlihat perhitungan uji normalitas dari skor pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol bisa disimpulkan bahwa X
2
hitung
< X
2
tabel,
artinya perolehan
skor pada pretest pada kedua kelas ini berdistribusi normal.Uji Homogenitas
Setelah uji normalitas dilakukan maka selanjutnya dilakukan uji homogenitas yang
bertujuan untuk mengetahui apakah data sampel mempunyai varians yang homogen
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji homogenitas dilakukan terhadap nilai
pretes. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas Pretest
Kelas
F
hitung
F
tabel
Kesimpulan
Eksperimen
0,05
1,01
3,18
Homogen
Kontrol
Berdasarkan tabel uji homogenitas tampak bahwa F
hitung
kelas eksperimen dan kelas
kontrol lebih kecil dari F
tabel
(F
hitung
<F
tabel
), berarti kelas eksperimen dan kelas kontrol
memiliki varians yang homogen.
2. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji t diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 7. Hasil Pengujian dengan t-test
No
Kelompok / Hasil
Nilai Rata-rata
t hitung
t tabel
α 0,05
1
Eksperimen
82,4
2,95
2,101
2
Kontrol
75,1
Dilihat pada tabel 7 harga t hitung dengan dk (N
1
-1)+(N
2
-1) = 18. Maka yang
dipedomani pada tabel yaitu dengan dk 18 untuk taraf nyata 0,05 didapat harga t
tabel
2,101. Dengan demikian t
hitung
> t
tabel
, yaitu 2,95 > 2,101 maka dapat dikatakan bahwa
terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar praktek pemboran mahasiswa Teknik
Pertambangan PDD AKNS yang belajar menggunakan model project based learning
dengan model konvensional.
Penelitian ini pada dasarnya dilakukan untuk melihat pengaruh penerapan model
PjBL terhadap peningkatan keterampilan praktik pemboran mahasiswa. Berdasarkan
prosedur penelitian yang telah dilakukan, dapat dilihat pengaruh tersebut melalui
perbandingan hasil belajar praktik pemboran mahasiswa pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Keterampilan mahasiswa tergambar melalui nilai pretest dan postest yang
diambil selama proses kegiatan praktik pada kedua kelas.
Sebelum menganalisa lebih lanjut, terlebih dahulu telah dipastikan bahwa data
yang diperoleh selama penelitian sudah sesuai kriteria, dimana data pretest dan postest
untuk kedua kelas terdistribusi normal dan homogen. Kemampuan awal kelas eksperimen
dan kelas kontrol juga setara sesuai dengan analisa hasil pretest.
Mahasiwa memiliki kemampuan awal yang berbeda-beda. Dilihat dari nilia pretest
yang diperoleh mahasiswa, ada mahasiswa yang memperoleh nilai cukup tinggi dan
cukup rendah. Perbedaan tersebut disebabkan oleh latar belakang pendidikan dan
pengalaman kerja mahasiswa. Mahasiswa yang memiliki kemampuan awal yang tinggi
umumnya berasal dari pendidikan vokasi. Selain itu ada juga yang sudah ada pengalaman
kerja pada pertambangan, khususnya bidang pemboran. Latar belakang pendidikan dan
pengalaman kerja tersebut membuat mereka sudah cukup terbiasa dengan pekerjaan
Pengaruh Penerapan Model Project Based Learning
Terhadap Hasil Belajar Praktik Pemboran Mahasiswa
Teknik Pertambangan AKNS
Febri Silvia
1
, Rijal Abdullah
2
dan Remon Lapisa
3
1.281
praktek sehingga ketika dilakukan penilaian kemampuan awal, mereka mencapai nilai
yang lebih tinggi dibanding teman-temannya yang berlatar pendidikan umum dan belum
memiliki pengalaman kerja pada bidang pemboran.
Jika dibandingkan perubahan nilai atau keterampilan secara umum untuk setiap
kelas, pada kelas kontrol terdapat kenaikan nilai rata-rata sebesar 3,3 sedangkan pada
kelas eksperimen terdapat kenaikan nilai rata-rata sebesar 8,8 dapat dicermati bahwa
kedua kelas mengalami peningkatan nilai dari pretest ke postest. Berdasarkan uji Gain
Score mahasiswa kelas eksperimen mengalami kenaikan nilai sebesar 33% dengan
kategori sedang, sedangkan pada kelas kontrol hanya 12% dan dengan kategori rendah.
Berdasarkan satu sisi terlihat bahwa kedua kelas sebenarnya mengalami kenaikan nilai.
Kenaikan nilai tersebut cukup menunjukkan bahwa selama proses belajar mahasiswa
mengalami perubahan capaian kompetensi. Artinya selama proses belajar mahasiswa
mendapatkan pengaruh positif dan pengaruh tersebut terlihat pada kegiatan praktek
berikutnya. (Asri, 2018)
Berdasarkan pengamatan lebih lanjut, terdapat perbedaan yang signifikan antara
kenaikan nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbedaan tersebut terjadi karena
adanya perlakuan yang berbeda yang diberikan pada kedua kelas. Pembelajaran model
konvensional yang diterapkan pada kelas kontrol tetap memberikan pengaruh pada
kemampuan mahasiswa dimana kemampuan awal yang dimiliki mahasiswa mengalami
peningkatan meskipun tidak cukup signifikan. Hal itu terjadi karena ketika pelaksanaan
praktek menggunakan mesin bor air mahasiswa sudah cukup mempelajari dan memahami
sikap kerja yang baik dan benar selama praktek sehingga pada praktik berikutnya dengan
mesin bor jacro hasil belajar mahasiswa menjadi lebih baik karena sudah ada pengalaman
praktik sebelumnya dan penilain dilakukan dengan rubrik yang sama untuk pretest dan
postest.
Berdasarkan kelas eksperimen terdapat perbedaan perlakuan antara kegiatan
praktik untuk pengambilan nilai pretest dan posttest (Muhclisin, 2014). Nilai pretest
diambil selama proses praktik dengan penerapan model konvensional yang sama dengan
kelas control (Hidayat et al., 2014) sedangkan untuk pengambilan nilai postest mahasiswa
melaksanakan kegiatan praktik dengan model Project Based Learning.
Data hasil belajar mahasiswa menunjukkan kenaikan nilai yang cukup signifikan
pada kelas eksperimen. Kenaikan nilai terjadi karena beberapa faktor, pertama karena
mereka sudah pernah melaksanakan praktik pemboran sebelumnya sehingga sudah
mendapatkan pengalaman dan sikap kerja sudah terbentuk, hal ini sejalan dengan yang
terjadi pada kelas kontrol. Faktor kedua yang lebih berpengaruh adalah model
pembelajaran yang diterapkan.
Analisis data menunjukkan pengaruh positif penerapan PjBL terhadap hasil belajar
mahasiswa. Hal tersebut juga didukung oleh fakta di lapangan mengenai perubahan sikap
dan kemampuan kerja yang dimiliki mahasiswa selama pelaksanaan pekerjaan pemboran.
Menurut penerapan PjBL memang pada saat praktik tergambar keterampilan yang lebih
baik dari setiap mahasiswa yang melaksanakan praktik pada kelas eksperimen.
Mahasiswa pada kelas eksperimen memiliki projek sendiri, dimana mereka yang
melaksanakan mulai dari perencanaan sampai projek dinyatakan selesai. Indikator
keberhasilan mereka adalah projek tersebut selesai tepat waktu dan sesuai permintaan
dari pengajar pada mata kuliah tersebut. PjBL memberikan dampak positif pada setiap
komponen penilaian yang dilakukan.
Berdasarkan tahap persiapan, tanpa komando langsung dari dosen yang mengajar,
mahasiswa sudah mempersiapkan alat, bahan dan perlengkapan yang diperlukan saat
pengerjaan projek begitu jam perkuliahan praktek dimulai. Berbeda dengan kelas kontrol
1.283
Vol. 1, No. 10, pp. 1.276-1.286, October 2021
1.284 http://sostech.greenvest.co.id
yang terbiasa dengan instruksi terlebih dahulu sebelum melaksanakan pekerjaan.
Penerapan PjBL dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa.
Menurut proses kerja, terlihat bahwa kelas eksperimen lebih menguasai prosedur
kerja dengan cepat. Temotivasi oleh projek dan target yang sudah ditetapkan, mereka
memiliki kesadaran dan kreativitas yang lebih untuk menguasai prosedur kerja pemboran.
Mereka benar-benar memanfaatkan waktu latihan dan referensi yang diberikan
sebelumnya dengan sebaik-baiknya sehingga jika dibandingkan dengan kelas kontrol,
waktu penguasaan prosedur kerja mahasiswa di kelas eksperimen lebih cepat. Artinya,
dengan PjBL motivasi dan kreativitas mahasiswa meningkat.
Dilihat dari sikap kerja, perbedaan yang cukup signifikan antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol terlihat pada kedisiplinan, inisiatif dan kerja sama tim.
Ditambahkannya projek yang dibebankan, kesadaran dan penghargaan mahasiswa
terhadap waktu menjadi lebih tinggi. Pada umumnya mahasiswa di kelas eksperimen
menghadiri perkuliahan tepat waktu. Saat terjadi permasalahan selama proses pemboran,
mahasiswa kelas eksperimen memiliki inisiatif yang lebih baik dalam mengupayakan
solusi. Misalnya saat terdapat gangguan pada ketersediaan air, mereka langsung mencari
penyebabnya. Jika ternyata gangguan tersebut adalah akibat dari kerusakan pada mesin
pompa air, mereka langsung berusaha memperbaiki berbekal pengetahuan dari
mahasiswa yang sudah ada pengalaman. Menurut kelas kontrol, umumnya mahasiswa
menunggu instruksi dosen dan bantuan teknisi terlebih dahulu.
Kerja sama tim juga terlihat lebih baik pada kelas eksperimen dengan PjBL. Hal ini
diperkuat oleh adanya organisasi dan pembagian tugas pada pengerjaan projek. Menurut
hal itu, karena mereka merasa projek tersebut adalah tanggung jawab kelompok, maka
setiap anggota kelompok memiliki kesadaran untuk saling bersinergi sehingga proyek
dapat terselesaikan dengan baik.
Berdasarkan aspek waktu pelaksanaan praktek, karena target projek yang
dibebankan sudah disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia, mahasiswa pada kelas
eksperimen terlihat lebih menghargai waktu praktik yang disediakan. Berbeda dengan
kelas kontrol, mereka terlihat berusaha mengulur-ulur waktu dan berusaha mempercepat
penyelesaian praktik, sementara keterampilan yang mereka peroleh belum maksimal.
Dilihat dari hasil kerja, terlihat juga bahwa umumnya hasil kerja mahasiswa kelas
ekperimen lebih baik daripada mahasiswa kelas kontrol.
Secara keseluruhan dapat dicermati bahwa pada dengan projek yang dibebankan
pada kelas eksperimen membuat mereka menjadi aktif, kreatif, mandiri, disiplin dan
bertanggung jawab serta terbentuk kerja sama tim yang baik sehingga mereka memang
benar-benar kompeten baik secara pribadi atau kelompok untuk melaksanakan proyek
pemboran secara mandiri, baik dan benar. Berbeda halnya dengan kelas kontrol, karena
mereka mempelajari secara terstruktur, keterampilan yang mereka mereka miliki hanya
sebatas apa yang diinstruksikan dan dijelaskan dosen setiap pertemuan sehingga terlihat
jelas bahwa mereka cendrung pasif dan pada akhirnya sebagian besar belum terampil
untuk melaksanakan kegiatan pemboran tersebut secara keseluruhan.
Akibat perbedaan perlakuan yang diberikan, mahasiswa pada kelas eksperimen
mencapai kompetensi lebih baik daripada kelas kontrol. Menurut adanya projek yang
dibebankan, mahasiswa kelas eksperimen mengembangkan kemampuan mereka secara
lebih baik dan mandiri, dimana pada saat pelaksanaan kegiatan praktik dosen lebih
banyak sebagai pengawas dan fasilitator saja. Apabila ingin belajar melaksanakan proyek
sendiri di kampus, mahasiswa dapat memiliki sikap kerja, perencanaan kerja, kerjasama
tim, manajemen waktu yang baik serta rasa tanggung jawab sehingga mereka dapat
mengaplikasikan kemampuan dan keterampilan tersebut jika nanti mereka melaksanakan
projek pemboran secara nyata di lapangan. Berdasarkan kelas kontrol, pencapaian mereka
Pengaruh Penerapan Model Project Based Learning
Terhadap Hasil Belajar Praktik Pemboran Mahasiswa
Teknik Pertambangan AKNS
Febri Silvia
1
, Rijal Abdullah
2
dan Remon Lapisa
3
1.285
hanya sebatas mampu melaksanakan praktik tanpa ada tanggung jawab yang lebih besar
sehingga secara tidak langsung mereka tidak ada tuntutan untuk mengembangkan
kemampuan dan keterampilan secara mandiri.
Selain dari pembacaan nilai secara langsung dan hasil pengamatan peneliti selama
masa penelitian, hasil penelitian tersebut juga diperkuat oleh hasil uji hipotesis dengan uji
t didapat hasil t
hitung
2,95 sedangkan nilai t
tabel
2,101, maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan hasil belajar praktek pemboran mahasiswa Teknik Pertambangan
PDD AKNS yang belajar menggunakan model project based learning dengan model
konvensional.
Pelaksanaan penelitian ini cukup membuktikan bahwa memang terdapat pengaruh
penerapan model PjBL terhadap hasil belajar praktek mahasiswa. Penjelasan di atas
memiliki kesimpulan bahwa penerapan model Project Based Learning dapat
memengaruhi peningkatan hasil belajar praktik pemboran mahasiswa yang dijadikan
subjek penelitian.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa penerapan model Project Based Learning berpengaruh terhadap
peningkatan hasil belajar praktek pemboran mahasiswa Teknik Pertambangan PDD
AKNS. Hal tersebut dibuktikan dengan analisa Gain Score dimana pada kelas eksperimen
mahasiswa yang mengalami kenaikan nilai sebesar 33% dengan kategori sedang,
sedangkan pada kelas kontrol hanya 12% dan dengan kategori rendah.
BIBLIOGRAFI
Agung, A. M. L. (2014). Kiat menjadi supervisor unggul. Elex Media Komputindo.
Anggoro, B. S. (2013). PROJECT-BASED LEARNING: Inovasi Pembelajaran yang Berorientasi
Soft Skills. Jurnal Terampil, 1(1).
Asri, Y. N. (2018). Hubungan Persepsi Mahasiswa pada Kinerja Dosen terhadap Tingkat
Kelulusan Mahasiswa. Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2(2), 129136.
Hidayat, M. Y., Lesmanawati, I. R., & Maknun, D. (2014). Penerapan Model Pembelajaran CORE
(Connecting, Organizing, Reflecting, dan Extending) terhadap Peningkatan Hasil Belajar
Siswa pada Konsep Ekosistem di Kelas X SMAN 1 Ciwaringin. Scientiae Educatia: Jurnal
Pendidikan Sains, 3(2), 111124.
Jalinus, N. Ramli, dan M. (2015). Rancangan Model Pembelajaran Project Based Learning.
UNP.
Mayasari, T., Kadarohman, A., Rusdiana, D., & Kaniawati, I. (2016). Apakah model pembelajaran
problem based learning dan project based learning mampu melatihkan keterampilan abad
21? Jurnal Pendidikan Fisika Dan Keilmuan (JPFK), 2(1), 4855.
Meltzer, D. E. (2002). The relationship between mathematics preparation and conceptual learning
gains in physics: A possible “hidden variable” in diagnostic pretest scores. American
Journal of Physics, 70(12), 12591268.
Muhclisin, F. (2014). Pengaruh metode pembelajaran quantum learning dengan pendekatan peta
pikiran (mind mapping) terhadap prestasi siswa pada mata pelajaran teknologi motor diesel
di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Jurnal Nasional.
Nanda, T. P. (2018). Rusaknya Lifter Pin Terhadap Wire Analisis Locking Saat Proses Towing
Barge Di Kapal Sv Stella 28. POLITEKNIK ILMU PELAYARAN SEMARANG.
Samosir, O. (2020). Lulusan UKI yang Berdaya Saing dalam Pergaulan Manusia Global: Strategi
UKI Meningkatkan Daya Saing di Era Revolusi 4.0.
Shinde, V. (2014). Design of course level project based learning models for an Indian
Engineering Institute: An assessment of students ‘learning experiences and learning
outcomes. Institut for Planlægning, Aalborg Universitet.
Vol. 1, No. 10, pp. 1.276-1.286, October 2021
1.286 http://sostech.greenvest.co.id
Sugiyono, P. D. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Cet. Ke-12. Bandung:
Alfabeta.
Suryabrata, S. (2010). Metodologi Penelitian. Rajawali Pers.
Wena, M., Sugiyanto, S., & Pribadi, P. (2020). Penggunaan Aplikasi Manajemen Proyek Berbasis
ICT Pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi Untuk Meningkatkan Produktivitas Usaha. E-
Prosiding Hapemas, 1(1), 157161.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License