Vol. 1, No. 10, pp. 1.276-1.286, October 2021
1.284 http://sostech.greenvest.co.id
yang terbiasa dengan instruksi terlebih dahulu sebelum melaksanakan pekerjaan.
Penerapan PjBL dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa.
Menurut proses kerja, terlihat bahwa kelas eksperimen lebih menguasai prosedur
kerja dengan cepat. Temotivasi oleh projek dan target yang sudah ditetapkan, mereka
memiliki kesadaran dan kreativitas yang lebih untuk menguasai prosedur kerja pemboran.
Mereka benar-benar memanfaatkan waktu latihan dan referensi yang diberikan
sebelumnya dengan sebaik-baiknya sehingga jika dibandingkan dengan kelas kontrol,
waktu penguasaan prosedur kerja mahasiswa di kelas eksperimen lebih cepat. Artinya,
dengan PjBL motivasi dan kreativitas mahasiswa meningkat.
Dilihat dari sikap kerja, perbedaan yang cukup signifikan antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol terlihat pada kedisiplinan, inisiatif dan kerja sama tim.
Ditambahkannya projek yang dibebankan, kesadaran dan penghargaan mahasiswa
terhadap waktu menjadi lebih tinggi. Pada umumnya mahasiswa di kelas eksperimen
menghadiri perkuliahan tepat waktu. Saat terjadi permasalahan selama proses pemboran,
mahasiswa kelas eksperimen memiliki inisiatif yang lebih baik dalam mengupayakan
solusi. Misalnya saat terdapat gangguan pada ketersediaan air, mereka langsung mencari
penyebabnya. Jika ternyata gangguan tersebut adalah akibat dari kerusakan pada mesin
pompa air, mereka langsung berusaha memperbaiki berbekal pengetahuan dari
mahasiswa yang sudah ada pengalaman. Menurut kelas kontrol, umumnya mahasiswa
menunggu instruksi dosen dan bantuan teknisi terlebih dahulu.
Kerja sama tim juga terlihat lebih baik pada kelas eksperimen dengan PjBL. Hal ini
diperkuat oleh adanya organisasi dan pembagian tugas pada pengerjaan projek. Menurut
hal itu, karena mereka merasa projek tersebut adalah tanggung jawab kelompok, maka
setiap anggota kelompok memiliki kesadaran untuk saling bersinergi sehingga proyek
dapat terselesaikan dengan baik.
Berdasarkan aspek waktu pelaksanaan praktek, karena target projek yang
dibebankan sudah disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia, mahasiswa pada kelas
eksperimen terlihat lebih menghargai waktu praktik yang disediakan. Berbeda dengan
kelas kontrol, mereka terlihat berusaha mengulur-ulur waktu dan berusaha mempercepat
penyelesaian praktik, sementara keterampilan yang mereka peroleh belum maksimal.
Dilihat dari hasil kerja, terlihat juga bahwa umumnya hasil kerja mahasiswa kelas
ekperimen lebih baik daripada mahasiswa kelas kontrol.
Secara keseluruhan dapat dicermati bahwa pada dengan projek yang dibebankan
pada kelas eksperimen membuat mereka menjadi aktif, kreatif, mandiri, disiplin dan
bertanggung jawab serta terbentuk kerja sama tim yang baik sehingga mereka memang
benar-benar kompeten baik secara pribadi atau kelompok untuk melaksanakan proyek
pemboran secara mandiri, baik dan benar. Berbeda halnya dengan kelas kontrol, karena
mereka mempelajari secara terstruktur, keterampilan yang mereka mereka miliki hanya
sebatas apa yang diinstruksikan dan dijelaskan dosen setiap pertemuan sehingga terlihat
jelas bahwa mereka cendrung pasif dan pada akhirnya sebagian besar belum terampil
untuk melaksanakan kegiatan pemboran tersebut secara keseluruhan.
Akibat perbedaan perlakuan yang diberikan, mahasiswa pada kelas eksperimen
mencapai kompetensi lebih baik daripada kelas kontrol. Menurut adanya projek yang
dibebankan, mahasiswa kelas eksperimen mengembangkan kemampuan mereka secara
lebih baik dan mandiri, dimana pada saat pelaksanaan kegiatan praktik dosen lebih
banyak sebagai pengawas dan fasilitator saja. Apabila ingin belajar melaksanakan proyek
sendiri di kampus, mahasiswa dapat memiliki sikap kerja, perencanaan kerja, kerjasama
tim, manajemen waktu yang baik serta rasa tanggung jawab sehingga mereka dapat
mengaplikasikan kemampuan dan keterampilan tersebut jika nanti mereka melaksanakan
projek pemboran secara nyata di lapangan. Berdasarkan kelas kontrol, pencapaian mereka