Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 1, Number 10, October 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
How to cite:
Yosef Norbertus Tembu Muda. (2021). Analisis Biaya Operasional Kendaraan Angkutan Umum di Kota
Maumere. Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH), 1(10): 1.322-1.331
E-ISSN:
2774-5155
Published by:
https://greenpublisher.co.id/
ANALISIS BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN ANGKUTAN UMUM DI
KOTA MAUMERE
Yosef Norbertus Tembu Muda
Fakultas Teknik, Prodi Teknik Sipil, Universitas Nusa Nipa, Indonesia
Abstrak
Latar belakang: Angkutan umum merupakan sarana transportasi penting di kota Maumere,
seiring dengan perkembangan wilayah dan guna lahan maka masalah yang sering dihadapi oleh
pengguna jasa angkutan kota yaitu besarnya biaya tarif angkutan kota untuk melakukan suatu
perjalanan yang meliputi juga, waktu tunggu dan faktor kenyamanan penumpang.
Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Biaya Operasional Kendaraan
(BOK) angkutan kota untuk trayek terminal Madawat ke terminal Lokaria di kota Maumere.
Metode penelitian: Proses analisis Biaya Operasional Kendaraan menggunakan analisa
perhitungan biaya tetap, biaya variabel dan biaya overhead.
Hasil penelitian: Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil analisa Biaya Operasional
Kendaraan (BOK) total untuk rute terminal Madawat ke terminal Lokaria, yaitu untuk angkutan
umum tipe Suzuki Futura 1.500 cc diperoleh BOK total sebesar Rp.142.033.850,- per tahun dan
biaya tarif angkutan kota Maumere dengan trayek terminal Madawat - terminal Lokaria sebesar
Rp.4.000,- untuk penumpang umum dan Rp.2.000,- untuk penumpang pelajar.
Kesimpulan: Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Biaya Operasional Kendaraan (BOK)
angkutan kota Maumere trayek terminal Madawat - terminal Lokaria untuk tipe kendaraan
Suzuki Futura 1.500 cc didapatkan BOK sebesar Rp. 142.033.850,-/tahun. Tarif angkutan kota
Maumere dengan trayek terminal Madawat - terminal Lokaria sebesar Rp. 4.000,-/ penumpang
umum dan Rp. 2.000,-/ penumpang pelajar.
Kata kunci : Angkutan Kota, Biaya Operasional Kendaraan, Penumpang
Abstract
Background: Public transportation is an important means of transportation in the city of
Maumere, along with the development of the region and land use, the problem that is often
faced by users of city transportation services is the magnitude of the cost of city transportation
rates to make a trip that includes also, waiting times and passenger comfort factors.
Research objectives: This study aims to analyze the Operational Cost of Vehicle (BOK) of city
transportation for madawat terminal route to Lokaria terminal in Maumere city.
Research method: The process of analysis of Vehicle Operational Costs uses analysis of fixed
cost calculations, variable costs and overhead costs.
Results: Based on this research obtained the results of the total Vehicle Operational Cost
(BOK) analysis for madawat terminal route to Lokaria terminal, namely for public
transportation type Suzuki Futura 1,500 cc obtained BOK total amounted to Rp.142,033,850,-
per year and the cost of maumere city transportation fare with Madawat terminal tray -
Lokaria terminal amounting to Rp.4,000, - for public passengers and Rp.2,000, - for student
passengers. Conclusion: This research can be concluded that the Vehicle Operational Cost
(BOK) of Maumere city transportation route madawat terminal - Lokaria terminal for Suzuki
Futura 1,500 cc vehicle type obtained BOK amounting to Rp. 142,033,850,-/year. Maumere
city transportation fare with Madawat terminal route - Lokaria terminal amounting to Rp.
4,000,-/ general passengers and Rp. 2,000,-/ student passengers.
Keywords : City Transportation, Vehicle Operating Expenses, Passengers
Diterima: 23-9-2021; Direvisi: 5-10-2021; Disetujui: 14-10-2021
Analisis Biaya Operasional Kendaraan Angkutan Umum
di Kota Maumere
Yosef Norbertus Tembu Muda 1.323
PENDAHULUAN
Angkutan kota sebagai salah satu elemen dari sistem transportasi perkotaan
(Aminah, 2018) memegang peranan penting dalam menunjang perekonomian masyarakat
yang berkembang terus (Kadarisman et al., 2016) dan menjadi salah satu kebutuhan
penting di kota Maumere (Resy & Sastra, 2021). Angkutan kota yang baik akan
memberikan peluang bagi semua lapisan masyarakat (Indra, 2014) untuk melakukan
perjalanan dengan biaya yang terjangkau dengan aksesibilitas yang baik (Priyambodo,
2015) dan dampak lingkungan yang minimal dalam suatu kesetaraan sosial yang dinamis
(Gusmansyah, 2019), karena angkutan kota merupakan sarana pelayanan terhadap
masyarakat (Buamona et al., 2017).
Faktor biaya tarif angkutan kota yang ideal, yaitu biaya yang paling terjangkau
pengguna (user) dan tetap bisa memberikan keuntungan yang besar bagi operator,
sehingga operator sebagai penyedia jasa dapat menjaga kelangsungan usaha angkutan
kota. Sebagian besar pengguna angkutan kota adalah masyarakat golongan menengah
kebawah sehingga dalam menentukan biaya angkutan kota, pemerintah daerah harus
mempertimbangkan daya beli masyarakat pengguna, baik kemampuan membayar (ability
to pay) maupun kemauan membayar (willingness to pay) (Adisasmita, 2011).
Meningkatnya mobilitas masyarakat kabupaten Sikka, Maumere dari satu wilayah
ke wilayah lain dalam waktu yang singkat (Iriana, 2019) tentu akan menjadi masalah
pada masa mendatang (Hesselbein & Goldsmith, 2013) jika tidak diimbangi dengan
ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai (Tahir, 2019) yang berkaitan dengan
kinerja pelayanan angkutan kota (Muda, 2021). Terminal yang ada di kota Maumere saat
ini berjumlah dua unit (Gado et al., 2021), yaitu terminal Madawat yang terletak di
kecamatan Alok kelurahan Madawat (Gobang, 2020) dan terminal Lokaria terletak di
Kecamatan Alok Timur kelurahan Waioti, kedua terminal tersebut merupakan terminal
tipe B yang melayani Angkutan Kota Dalam Propinsi (AKDP), Angkutan Kota, dan
Angkutan Pedesaan (Lansart et al., 2015). Perkembangan kota Maumere yang meningkat
dari tahun ke tahun (Wahyuni, 2014), diantaranya pertambahan penduduk, wilayah, dan
guna lahan maka dengan demikian masalah yang sering dihadapi oleh pengguna jasa
angkutan kota yaitu besarnya biaya tarif angkutan kota untuk melakukan suatu perjalanan
yang meliputi juga, waktu tunggu dan faktor kenyamanan penumpang. Dari permasalahan
diatas dapat dilakukan analisis Biaya Operasional Kendaraan (BOK) angkutan kota dari
rute terminal Madawat ke terminal Lokaria di kota Maumere.
METODE PENELITIAN
Biaya Operasional Kendaraan (BOK)
Variabel-variabel yang dianggap penting dalam menghitung biaya operasi
kendaraan adalah sebagai berikut :
1) Biaya Tetap
Biaya tetap yaitu biaya yang dikeluarkan oleh pemilik kendaraan setiap
harinya atau setiap bulannya dengan atau tanpa beroperasinya kendaraan
tersebut. Rumus untuk menghitung biaya tetap adalah sebagai berikut :
      (Rp pertahun)
keterangan :
BT : Biaya Tetap
UP : Upah Pengemudi (Rp/tahun)
UK : Upah Kernet (Rp/tahun)
ADM : Biaya Administrasi (Rp/tahun)
Vol. 1, No. 10, pp. 1.322-1.331, October 2021
1.324 http://sostech.greenvest.co.id
Bt : Biaya Keuntungan (Rp/tahun)
BTT : Biaya Tak Terduga (Rp/tahun)
2) Biaya variabel
Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk kendaraan setiap hari
dengan beroperasinya kendaraan tersebut. Rumus untuk menghitung biaya
variabel menurut (Tamin, 2000) :
BV = BBM+Bn+PP+SC= (Rp Pertahun)
BBM = Biaya Bahan Bakar
Bn = Biaya Pemakaian Ban
PP = Biaya Pemeliharaan kendaraan
SC = Biaya Penggantian Suku Cadang.
Untuk biaya operasi kendaraan yang dikeluarkan setiap harinya dihitung
dengan rumus sebagai berikut (Tamin, 2000) :
BOK Total = BT+BV+BK= (Rp pertahun)
Dimana :
BT = Biaya Tetap (Rp pertahun).
BV = Biaya Variabel (Rp pertahun).
BK = Biaya Kepemilikan (Rp pertahun)
3) Biaya Overhead
Biaya overhead adalah biaya yang secara tidak langsung dikeluarkan oleh
pemilik kendaraan angkutan kota yang akan dipergunakan untuk keperluan
biaya administrasi lainnya. Biaya overhead diambil sebesar 10% dari jumlah
biaya operasi kendaraan angkutan kota pertahun. Biaya overhead dapat dihitung
sebagai berikut (Tamin, 2000) :
 
Keterangan :
OV : Biaya Overhead (Rp/tahun).
BOK : Biaya Operasi Kendaraan (Rp/tahun)
Perhitungan Biaya Angkutan Kota
Biaya adalah besarnya biaya yang dikenakan kepada setiap penumpang kendaraan
angkutan kota yang dikenakan dalam rupiah. Rit adalah satu kali perjalanan kendaraan
dari tempat asal ke tempat tujuan. Untuk menghitung besarnya biaya penumpang
perkilometer dapat digunakan rumus-rumus sebagai berikut:
1. Pendapatan
Pendapatan diperoleh dari pengoperasian kendaraan selama umur ekonomis
kendaraan. Pendapatan per rit ditentukan dengan persamaan :
PD
r
= Pg
r
x Tr
Dimana :
PD
r
= Pendapatan yang diterima per rit
Pg
r
= Jumlah penumpang rata-rata per rit
Tr = Tarif per penumpang.
2. Penentuan tarif
Tarif (Rp/pnp)
󰇛󰇜
󰇛󰇜󰇛󰇜
Dimana :
BOK = Biaya Operasi Kendaraan.
Jpu = Jumlah Penumpang Umum.
Jpp = Jumlah Penumpang Pelajar
Rumus di atas untuk membedakan jenis-jenis kendaraan angkutan kota yang
membedakan antara biaya penumpang umum dan biaya penumpang pelajar.
Analisis Biaya Operasional Kendaraan Angkutan Umum
di Kota Maumere
Yosef Norbertus Tembu Muda 1.325
Mulai
Pengumpulan Data
Data Primer
a.
Data Komponen Biaya Operasional
Kendaraan (BOK)
b. Data Harga Kendaraan
c. Data Harga Suku Cadang
Kendaraan
d. Data Biaya Pengoperasian
Kendaraan
e. Data Biaya Administrasi
Kendaraan
Data Sekunder
a. Biaya Tarif Angkutan Kota
Maumere Rute Terminal
Madawat Terminal Lokaria
Berdasarkan Aturan Pemerintah
Daerah
b. Data Survei Lapangan Tipe/
Merk Kendaraan
Analisis Data
Kesimpulan
Selesai
Vol. 1, No. 10, pp. 1.322-1.331 October 2021
1.326 http://sostech.greenvest.co.id
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil survei lapangan didapatkan pada umumnya tipe atau merek
kendaraan angkutan kota yang beroperasi dari rute terminal Madawat - terminal Lokaria
di kota Maumere, adalah tipe Suzuki Futura 1.500 cc.
Tabel 1. Data Biaya Kepemilikan (BK)
No
Jenis/Tipe Kendaraan
Biaya Kepemilikan (BK)
1
Futura Injection 1500 cc
Rp. 50.000.000
Sumber : Hasil Survei
Tabel 2. Data Harga Suku Cadang Kendaraan
No
Nama Suku Cadang
Harga
1
Penggantian Pelumas
Oli Mesin
Rp. 165.000
Oli Gardan
Rp. 175.000
Oli Transmisi
Rp. 175.000
Minyak Rem
Rp. 30.000
2
Harga Ban
Rp. 350.000
3
Suku Cadang
Accu
Rp. 415.000
Platina
Rp. 50.000
Condensor
Rp. 50.000
Saringan Udara
Rp. 75.000
Saringan Oli
Rp. 50.000
Boss Ster
Rp. 60.000
Karet Rem
Rp. 15.000
Sepatu Rem
Rp. 40.000
Ball Joint
Rp. 125.000
Temming Belt
Rp. 75.000
Plat Kopling
Rp. 60.000
Busi
Rp. 40.000
Sumber : Hasil Survei
Data karakteristik dan produksi kendaraan angkutan kota rute terminal Madawat -
terminal Lokaria di kota Maumere :
1) Merek/ tipe kendaraan = Futura 1500 cc
2) Ukuran mesin = 1500 cc
3) Model tempat duduk = 2 deret berhadapan
4) Kapasitas penumpang = 12 orang
5) Jarak tempuh pergi pulang = 10 km
6) Rata-rata rit selama satu hari (PP) = 8 kali
7) Hari operasi kendaraan selama satu bulan = 30 hari
8) Tarif Berdasarkan Aturan Pemerintah Daerah = Rp. 4.000,-/orang
A. Biaya Operasional Kendaraan Angkutan Kota Maumere Rute Terminal Madawat -
Terminal Lokaria
1. Perhitungan Biaya Administrasi
1) Biaya STNK = Rp. 1.000.000/5 tahun
= Rp. 200.000/tahun
Analisis Biaya Operasional Kendaraan Angkutan Umum
di Kota Maumere
Yosef Norbertus Tembu Muda 1.327
2) Biaya KIR = Rp. 200.000/6 bulan
= Rp. 400.000/tahun
3) Biaya Kartu Ijin Trayek/ Pengawasan = Rp. 250.000/5 tahun
= Rp. 50.000/tahun
4) Organda = -
5) Angsuran kendaraan = -
6) Untuk biaya operasional kendaraan antara lain :
a. BBM = Rp. 150.000/hari
b. Retribusi = Rp. 1.000/hari
7) Biaya penggantian pelumas antara lain :
a. Oli mesin = 1 x 1 bulan Rp. 165.000
b. Oli gardan = 1 x 2 bulan Rp. 175.000
c. Oli transmisi = 1 x 2 bulan Rp.175.000
d. Minyak rem = 1 x 6 bulan Rp. 30.000
8) Biaya penggantian ban sebanyak 4 buah/6 bulan
= Rp. 350.000 x 4
= Rp. 1.400.000/6 bulan
9) Biaya penggatian suku cadang antara lain :
a. Accu = Rp. 415.000/tahun
b. Platina = Rp. 50.000/tahun
c. Busi = Rp. 40.000/tahun
d. Condensor = Rp. 50.000/tahun
e. Saringan udara = Rp. 75.000/tahun
f. Saringan oli = Rp. 50.000/tahun
g. Boss steer = Rp. 60.000/tahun
h. Karet rem = Rp. 15.000/4 bulan
= Rp. 45.000/tahun
i. Sepatu rem = Rp. 40.000/tahun
j. Ball joint = Rp. 125.000/tahun
k. Temming belt = Rp. 75.000/tahun
l. Plat kopling = Rp. 60.000/tahun
10) Biaya perawatan antara lain :
a. Turun mesin = -
b. Service = Rp. 5.000.000/ 5 tahun
= Rp. 1.000.000/tahun
11) Pendapatan
a. Pengemudi = Rp. 1.000.000/bulan
b. Kernet = Rp. 500.000/bulan
12) Pendapatan perhari = Rp. 384.000/hari
= Rp. 384.000 x 365
= Rp. 140.160.000,-/tahun
2. Perhitungan Biaya Angkutan Kota
1) Upah pengemudi (UP)/tahun
UP = Rp. 1.000.000 x 12 = Rp. 12.000.000,-/tahun
2) Upah Kernet (UK)/tahun
UK = Rp. 500.000 x 12 = Rp. 6.000.000,-/tahun
3) Perhitungan biaya adminstrasi (ADM)/tahun, yaitu :
STNK = Rp. 200.000/tahun
KIR = Rp. 400.000/tahun
Kartu ijin trayek = Rp. 50.000/tahun
Vol. 1, No. 10, pp. 1.322-1.331 October 2021
1.328 http://sostech.greenvest.co.id
Jumlah administrasi per tahun = Rp. 650.000,-/tahun
4) Perhitungan untuk bahan bakar minyak (BBM)/tahun :
BBM = 22 liter/hari x Rp. 7.650
= Rp. 168.300 x 365
= Rp. 61.429.500,-/tahun
3. Perhitungan Biaya Minyak Pelumas (MP)
1) Oli mesin   
2) Oli gardan   
3) Oli transmisi   
4) Minyak rem  
Jumlah minyak pelumas per tahun = Rp. 4.140.000,-/tahun
4. Perhitungan Biaya Mesin Kendaraan (MN)
Turun mesin = -
Service = Rp. 15.000.000/5 tahun
= Rp. 3.000.000,-/tahun
5. Perhitungan Biaya Pemakaian Ban (BN)
4 buah ban 
Untuk 8 buah ban 

6. Perhitungan Biaya Suku Cadang (SC)
1) Accu  
2) Platina 
3) Busi 
4) Condensor 
5) Saringan udara 
6) Saringan oli 
 
7) Boos ster  
8) Karet rem 
 
9) Sepatu rem  
10) Ball joint 
11) Temming belt /tahun
12) Plat kopling 
Jumlah suku cadang = Rp. 1.595.000/tahun
B. Analisa Biaya Operasional Kendaraan Per Tahun dan Kendaraan Total
Perhitungan variabel Biaya Operasi Kendaraan (BOK) telah didapat, maka
selanjutnya dihitung biaya operasi kendaraan perhari dan biaya operasi kendaraan total
sebagai berikut :
1. Karakteristik Operasi Kendaraan Rata-rata
a). Jarak tempuh pergi pulang = 10 km
b). Jumlah rit dalam satu hari = 8 kali
c). Hari operasi dalam satu bulan = 30 hari
2. Variabel Biaya Operasi Kendaraan (BOK) Rata-rata
Analisis Biaya Operasional Kendaraan Angkutan Umum
di Kota Maumere
Yosef Norbertus Tembu Muda 1.329
a). UP = Upah Pengemudi (Rp/tahun) = Rp. 12.000.000/tahun
b). UK = Upah Kernet (Rp/tahun) = Rp. 6.000.000/tahun
c). ADM = Biaya Administrasi (Rp/tahun) = Rp. 650.000/tahun
d). BBM = Bahan Bakar Minyak (Rp/tahun) = Rp. 61.429.500/tahun
e). MP = Minyak Pelumas (Rp/tahun) = Rp. 4.140.000/tahun
f). BN = Biaya Pemakaian Ban (Rp/tahun) = Rp. 2.800.000/tahun
g). SC = Biaya Suku Cadang (Rp/tahun) = Rp. 1.595.000/tahun
h). PP = Biaya Pemeliharaan (Rp/tahun) = Rp. 3.000.000/tahun
i). BTT = Biaya Tak Terduga (Rp/tahun) = Rp.72.000/tahun
Total pengeluaran dalam satu tahun adalah = Rp. 91.686.500,-
Keuntungan (K)/ tahun adalah :
K = Pemasukan (Rp/tahun) Pengeluaran (Rp/tahun)
= Rp. 140.160.000 Rp. 91.686.500
= Rp. 48.473.500,-/tahun
Biaya Keuntungan (BK)/ tahun = 10% x keuntungan
= 10% x Rp. 48.473.500
= Rp. 4.847.350,-
Jadi biaya operasi kendaraan jenis angkutan futura 1.500 cc adalah :
Biaya Tetap = UP + UK + ADM + BK + BTT
= Rp. 12.000.000 + Rp. 6.000.000 + Rp. 650.000 + Rp. 4.847.350 + Rp. 72.000
= Rp. 23.209.350,-/tahun
Biaya Variabel = BBM + BN+ PP + SC
= Rp. 61.429.500 + Rp. 2.800.000 + Rp. 3.000.000 + Rp. 1.595.000
= Rp. 68.824.500,-/tahun
Untuk Biaya Operasional Kendaraan (BOK) angkutan kota adalah :
BOK total = BT + BV + BK
= Rp. 23.209.350 + Rp. 68.824.500 + Rp. 50.000.000
= Rp. 142.033.850,-/tahun.
Biaya Overhead = 10 % x BOK pertahun
= 10 % x Rp. 142.033.850
= Rp. 14.203.385,-/tahun
C. Analisa Perhitungan Tarif Angkutan Kota Maumere Rute Terminal Madawat -
Terminal Lokaria
BOK total per tahun = Rp. 142.033.850,-/tahun = Rp.389.134,-/hari
Jumlah penumpang umum (Jpu)/hari = 12 orang x 8 rit
= 96 orang x 70 %
= 67,2 = 67 orang
Jumlah penumpang pelajar (Jpp)/hari = 30 % x 96 orang
= 28,8 = 29 orang
󰇛󰇜
󰇛󰇜
󰇡


󰇢 󰇡


󰇢
=





= Rp. 4.053,47,- = Rp. 4.000,-
Vol. 1, No. 10, pp. 1.322-1.331, October 2021
1.330 http://sostech.greenvest.co.id
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh beberapa kesimpulan Biaya
Operasional Kendaraan (BOK) angkutan kota Maumere trayek terminal Madawat
- terminal Lokaria untuk tipe kendaraan future 1.500 cc didapatkan BOK sebesar
Rp. 142.033.850,-/tahun. Tarif angkutan kota Maumere dengan trayek terminal
Madawat - terminal Lokaria sebesar Rp. 4.000,-/ penumpang umum dan Rp.
2.000,-/ penumpang pelajar.
BIBLIOGRAFI
Adisasmita, S. A. (2011). Perencanaan pembangunan transportasi. Graha Ilmu.
Aminah, S. (2018). Transportasi Publik dan Aksesbilitas Masyarakat Perkotaan. Jurnal
Teknik Sipil, 9(1), 11421155.
Buamona, M. S., Timboeleng, J., & Karongkong, H. H. (2017). Analisis Pelayanan
Transportasi Angkutan Kota Di Kota Ternate. SPASIAL, 4(3), 8295.
Gado, A., Ismiyati, I., & Handajani, M. (2021). Pengaruh Tingkat Aksesibilitas Mobil
Penumpang Umum Terhadap Perkembangan Ekonomi Masyarakat Di Kabupaten
Sikka Provinsi NTT. Jurnal Aplikasi Teknik Sipil, 19(3), 351360.
Gobang, A. A. K. S. (2020). Identitas Modern Berbudaya pada Kawasan Pusat Pertokoan
di Kota Maumere. Sustainable, Planning and Culture (SPACE): Jurnal
Perencanaan Wilayah Dan Kota, 2(2), 2330.
Gusmansyah, W. (2019). Dinamika Kesetaraan Gender dalam Kehidupan Politik Di
Indonesia. Jurnal Hawa: Studi Pengarus Utamaan Gender Dan Anak, 1(1).
Hesselbein, F., & Goldsmith, M. (2013). The leader of the future 2. Elex Media
Komputindo.
Indra, S. (2014). Model Pemilihan Moda Angkutan Pribadi Dan Angkutan Umum Pada
Daerah Rute Transmusi Koridor IV. PILAR, 10(2).
Iriana, I. (2019). Asuhan Kebidanan Berkelanjutan Pada Ny. NEA Di Puskesmas Teluk
Maumere Kabupaten Sikka Periode 04 Mei S/D 29 Juni 2019. Poltekkes Kemenkes
Kupang.
Kadarisman, M., Gunawan, A., & Ismiyati, I. (2016). Kebijakan Manajemen Transportasi
darat dan dampaknya terhadap perekonomian masyarakat di Kota Depok. Jurnal
Manajemen Transportasi & Logistik, 3(1), 4158.
Lansart, G., Manoppo, M. R. E., & Jansen, F. (2015). Perencanaan Terminal Sasaran
Sebagai Pengembangan Terminal Tondano di Kabupaten Minahasa. Jurnal Sipil
Statik, 3(7).
Muda, Y. N. T. (2021). Proyeksi Lalu Lintas Bandar Udara Frans Seda Maumere. Warta
Penelitian Perhubungan, 33(1).
Priyambodo, P. (2015). Analisis Aksesibilitas dan Level of Service Angkutan Jalan
Lintas SurabayaKediri. Warta Penelitian Perhubungan, 27(2), 129137.
Resy, S. M. Y., & Sastra, S. (2021). Citra Arsitektur Regionalisme dalam Redesain
Bandar Udara Frans Seda Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur. Jurnal Teknologi
Dan Desain, 2(2).
Tahir, M. A. (2019). Identifikasi Ketersediaan Sarana dan Prasarana Permukiman Pada
Perumahan Sederhana di Perkotaan (Studi Kasus: Perumahan Perumnas Poasia Kota
Kendari). Jurnal Malige Arsitektur, 1(1).
Wahyuni, S. (2014). Analisis Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Paska Penerapan
Otonomi Daerah Di Kabupaten Bireuen (2004-2010). Lentera: Jurnal Ilmiah Sains
Dan Teknologi, 148271.
Analisis Biaya Operasional Kendaraan Angkutan Umum
di Kota Maumere
Yosef Norbertus Tembu Muda 1.331
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License