Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 1, Number 11, November 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
How to cite:
Warahmah Murdinia. (2021). Strategi Kepala Sekolah MTs Thabul Irsyad dalam Menjalin Hubungan Antara
Sekolah dengan Masyarakat. Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH), 1(11): 1.364-1.370
E-ISSN:
2774-5155
Published by:
https://greenpublisher.id/
STRATEGI KEPALA SEKOLAH MTs THABUL IRSYAD DALAM MENJALIN
HUBUNGAN ANTARA SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT
Warahmah Murdinia
Pascasarjana Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Manajemen Pendidikan Islam
Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya, Indonesia
Abstrak
Latar belakang: Lembaga pendidikan merupakan salah satu sub tansi yang di dalamnya terdapat
peran serta masyarakat dalam memajukan suatu keberhasilan pendidikan.
Tujuan penelitian: Untuk mendeskripsikan dan mengetahui strategi kepala sekolah dalam
menjalin hubungan sekolah dan masyarakat.
Metode penelitian: Penelitian deskriptif kualitatif yang mana dalam penelitian ini kejadian yang
dipilih hanya berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolah di bidang hubungan sekolah
dengan masyarkat. Teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara.
Hasil penelitian: Perencanaan dilakukan untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam
melaksanakan sebuah kegiatan, maka dari itu perencanaan adalah modal awal dari kegiatan
humas agar bisa lebih terarah dan tercapailah sebuah tujuan yang diinginkan dalam kegiatan
humas. Upaya sekolah untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat sehingga masyarakat mau
bekerja sama dan berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan.
Kesimpulan: Berdasarkan dari hasil paparan di atas maka dapat disimpulkan hal-hal yang terkait
yaitu perencanaan yang dilakukan kepala sekolah di MTs Thalabul Irsyad dapat dikatakan sudah
terlaksana dengan baik. Teknik agar dapat melakukan pendekatan dengan masyarakat yaitu
teknik pendekatan pertemuan tatap muka kelompok, teknik pendekatan pertemuan tatap muka
individu dan teknik publikasi sekolah, dengan adanya beberapa teknik yang sudah dilakukan
diharapkan hubungan sekolah dan masyarakat dapat tetap terjalin dan terlaksana dengan baik.
Kata kunci: Manajemen, Strategi Kepala Sekolah, Hubungan Masyarakat
Abstract
Background: Educational institutions are one of the sub tansi in which there is a community
participation in advancing an educational success.
Research purposes: To describe and know the principal's strategy in establishing school and
community relations.
Research methods: Qualitative descriptive research which in this study the selected events are
only related to the leadership of the principal in the field of school relations with the community.
Data collection techniques are observation and interview.
Research results: Planning is done to get maximum results in carrying out an activity, therefore
planning is the initial capital of public relations activities in order to be more targeted and
achieve a desired goal in public relations activities. The school's efforts to establish
communication with the community so that the community is willing to cooperate and participate
in the implementation of education.
Conclusion: Based on the results of the above exposure, it can be concluded that related things,
namely the planning carried out by the principal in MTs Thalabul Irsyad can be said to have
been carried out properly. Techniques in order to be able to approach with the community are
the technique of approaching face-to-face meetings of groups, techniques approaching face-to-
face meetings of individuals and techniques of school publication, with the existence of several
techniques that have been done, it is expected that school and community relations can remain
well established and implemented.
Keywords: Management, Principal Strategy, Public Relations
Diterima: 29-10-2021; Direvisi: 2-11-2021; Disetujui: 14-11-2021
Strategi Kepala Sekolah MTs Thabul Irsyad dalam
Menjalin Hubungan Antara Sekolah dengan Masyarakat
Warahmah Murdinia 1.365
PENDAHULUAN
Proses manajemen Kepala Sekolah seharusnya dapat mengupayakan untuk
mengintegrasikan sumber-sumber pendidikan (Asfar & Asfar, 2019) dan memanfaatkannya
seoptimal mungkin, sehingga semua sumber tersebut memberikan kontribusi terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas (Primayana, 2016). Salah satu sumber yang
perlu dikelola adalah lingkungan masyarakat atau orang tua murid (Arianto, 2013),
termasuk stakeholders. Manajemen pendidikan perlu menangani masyarakat (perlu
hubungan sekolah dan masyarakat) (Wati, 2015).
Kepala sekolah seharusnya berupaya untuk mengintegrasikan sumber-sumber
pendidikan (Jeflin & Afriansyah, 2020) dan memanfaatkannya seoptimal mungkin
(Siahaan, 2012), sehingga semua sumber tersebut memberikan kontribusi terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas (Pratiwi, 2013). Salah satu sumber yang perlu
dikelola adalah lingkungan masyarakat atau orang tua murid (Riski, 2019), termasuk
stakeholders. Manajemen pendidikan perlu menangani masyarakat (perlu hubungan sekolah
dan masyarakat) (Afrita et al., 2018).
Kepala sekolah merupakan pejabat formal yang memiliki tugas dan tanggung jawab
untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan (Sukendar, 2013), administrasi sekolah,
pembinaan terhadap tenaga kependidikan dan mendayagunakan, serta pemeliharaan
terhadap sarana dan prasarana (Sanjani, 2018). Sebagai kepala sekolah profesional dalam
paradigma baru manajemen dan desentralisasi pendidikan akan memberikan dampak positif
(Hasanah, 2016) dan perubahan yang mendasar dalam pembaharuan sistem pendidikan di
sekolah (Subekti, 2018).
Dampak tersebut antara lain terhadap efektivitas pendidikan, pengelolaan tenaga
kependidikan yang efektif, budaya mutu, teamwork yang kompak, kemandirian, partisipasi
warga sekolah dan masyarakat (Ayub & Syukri, 2014), untuk mewujudkan efektivitas dan
efisiensi pengelolaan sekolah dan meningkatkan produktivitas sekolah (Hakim, 2016),
kepala sekolah memiliki peran yang sangat kuat untuk mengkoordinasikan, menggerakkan
dan menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia di sekolah. Kepemimpinan
kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong warga sekolah untuk
mewujudkan visi, misi dan tujuan melalui program yang dilaksanakan terencana dan
bertahap. Berdasarkan hal ini kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan manajerial dan
kepemimpinan yang memadai, sehingga mampu mengambil inisiatif dan prakarsa untuk
meningkatkan efektivitas sekolah. Keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan adalah keberhasilan dalam memengaruhi,
menggerakkan, membimbing dan mendorong warga sekolah, baik tenaga pendidik guru,
tenaga staf, siswa, masyarakat dan seluruh stakeholder.
Hubungan atau communication secara sederhana dapat diartikan sebagai proses
penyampaian berita dari seseorang ke orang lain. Sedangkan mengenai Humas sampai
sekarang masih banyak orang mempunyai penafsiran yang berbeda, kebanyakan dari
mereka mendefinisikannya sesuai dengan cara mereka mempraktekkannya. Menurut
Kamus Fund And Wagnel (dalam Anggoro) pengertian humas adalah, segenap kegiatan
dan teknik/kiat yang digunakan organisasi atau individu untuk menciptakan atau
memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar terhadap keberadaan dan
aktivitasnya. Muhammad Noor Syam dalam Filsafat Pendidikan Pancasila
mengungkapkan bahwa,hubungan masyarakat dengan pendidikan sangat bersifat korelatif,
bahkan seperti ayam dengan telurnya. Masyarakat maju karena pendidikan, dan pendidikan
yang maju hanya akan ditemukan dalam masyarakat yang maju pula”.
Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan bentuk komunikasi eksternal yang
dilakukan oleh lembaga sekolah atas dasar kesamaan tanggung jawab dan tujuan terhadap
Vol. 1, No. 11, pp. 1.364-1.370, November 2021
1.366 http://sostech.greenvest.co.id
perkembangan pendidikan di sekolah, kemudian hubungan sekolah dengan masyarakat
diartikan sebagai suatu proses komunikasi dengan tujuan meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang kebutuhan dan praktik pendidikan serta berupaya dalam memperbaiki
mutu sekolah.
Lembaga pendidikan adalah satu subsistem dari beberapa subsistem yang ada dalam
masyarakat, keberadaan lembaga pendidikan tidak terlepas dari peran serta masyarakat,
karena maju tidaknya sebuah lembaga pendidikan dalam semua jenjang dan level
tergantung bagaimana lembaga pendidikan tersebut mampu menjalin kerjasama yang baik
dengan masyarakat. Menurut Muhammad Saroni, Eksistensi sekolah di masyarakat
sebenarnya tergantung bagaimana sekolah itu membina hubungan dengan masyarakat.
Sekolah yang bagus pada umumnya kondisi hubungan sekolah dengan masyarakatnya
sedemikian rupa sehingga semua aspek yang terkait dengan proses pembelajaran secara
sadar ikut aktif dalam proses interaksi yang ada. Pada dasarnya sekolah dan masyarakat
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Sekolah ada karena dibutuhkan oleh
masyarakat untuk mencerdaskan anak-anaknya dan sekolah didirikan untuk mengkontribusi
kebutuhan masyarakat akan institusi yang menyelenggarakan proses pendidikan.
Salah satu sumber yang perlu dikelola adalah lingkungan masyarakat atau orang tua
murid, termasuk stakeholders. Manajemen pendidikan perlu menangani masyarakat (perlu
hubungan sekolah dan masyarakat). Kepala sekolah merupakan pejabat formal yang
memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan,
administrasi sekolah, pembinaan terhadap tenaga kependidikan dan mendayagunakan, serta
pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana. Peningkatan peran serta orang tua dan
masyarakat pada level kebijakan/pengambilan keputusan dan level operasional melalui
komite/dewan sekolah. Komite ini terdiri atas kepala sekolah, guru senior, wakil orang tua,
tokoh masyarakat dan perwakilan siswa.
Peran komite sekolah meliputi perencanaan, implementasi, monitoring, serta evaluasi
program kerja sekolah. Hubungan sekolah dengan masyarakat pada hakikatnya merupakan
suatu sarana yang sangat berperan dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan
pribadi peserta didik di sekolah. Berdasarkan hal ini, sekolah sebagai sistem sosial
merupakan bagian integral dan sistem sosial yang lebih besar, yaitu masyarakat. Sekolah
dan masyarakat memiliki hubungan yang sangat erat dalam mencapai tujuan sekolah atau
pendidikan secara efektif dan efisien. Sebaliknya sekolah juga harus menunjang pencapaian
tujuan atau pemenuhan kebutuhan masyarakat, khususnya kebutuhan pendidikan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, bahwa pada hakikatnya keterlibatan masyarakat
mempunyai peran yang cukup besar bagi kesuksesan suatu organisasi. untuk itulah bagi
setiap organisasi perlu meningkatkan kerja sama yang baik dengan masyarakatnya sehingga
keberhasilan akan diraih sesuai dengan harapan, karena hubungan antara lembaga
pendidikan dan masyarakat sangatlah penting. Kesuksesan Sebuah lembaga pendidikan
dapat diukur seberapa besar kesuksesannya dalam menjalin hubungan dengan masyarakat,
dalam arti sukses tidaknya sebuah lembaga pendidikan tergantung bagaimana pengurus
lembaga pandai mengelola dan memainkan hubungan dengan masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui strategi kepala
sekolah dalam menjalin hubungan sekolah dan masyarakat. Manfaat penelitian yaitu sebagai
khazanah ilmu pengetahuan terkait kepala sekolah dalam menjalin hubungan dengan
masyarakat, memberikan kontribusi bagi pengelola pendidikan khususnya lembaga
penelitian yang dilakukan dan sebagai representasi bagi peneliti lain pada masa yang akan
datang atau bagi siapapun yang memerlukan.
Strategi Kepala Sekolah MTs Thabul Irsyad dalam
Menjalin Hubungan Antara Sekolah dengan Masyarakat
Warahmah Murdinia 1.367
METODE PENELITIAN
Penelitian deskriptif kualitatif yang mana dalam penelitian ini kejadian yang
dipilih hanya berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolah bidang hubungan
sekolah dengan masyarakat. Teknik pengumpulan data yaitu observasi dan
wawancara.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Perencanaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat di MTs Thalabul Irsyad
Perencanaan dilakukan untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam
melaksanakan sebuah kegiatan, maka dari itu perencanaan adalah modal awal dari
kegiatan humas agar bisa lebih terarah dan tercapailah sebuah tujuan yang diinginkan
dalam kegiatan humas. Kegiatan humas yang dilakukan didasarkan pada adanya
kesadaran bahwa sekolah memerlukan kerja sama dan partisipasi masyarakat. Kesadaran
itu diterjemahkan ke dalam sejumlah usaha untuk menjalin komunikasi dengan pihak luar
sekolah. Upaya sekolah untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat sehingga
masyarakat mau bekerja sama dan berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan.
Langkah awal dari upaya menjalin komunikasi dengan masyarakat tersebut adalah
menentukan apa saja kegiatan humas, untuk merencanakan sebuah program kegiatan
sekolah, maka dari itu kepala sekolah bersama wakil kepala sekolah, kemudian kepala
sekolah menginformasikan hasil kepada semua guru dan karyawan sekolah serta siswa.
Adapun beberapa program kerja humas yang dilakukan di MTs Thalbul Irsyad,
diantaranya adalah mengadakan program pertemuan tahunan bersama wali murid pada
setia memasuki tahun ajaran baru, pertemuan tahunan bersama wali murid pada setiap
penerimaan rapot kenaikan kelas, pertemuan tahunan memperingati Isra Mi’raj/Maulid
Nabi Muhammad dengan melakukan halal bihalal dengan mengundang komite dan tokoh
masyarakat, kegiatan Pramuka, bekerja sama dengan puskesmas tentang kesehatan dan
mengikuti perlombaan, mengisi kegiatan yang dilakukan pemerintah daerah.
Partisipasi masyarakat itu tidak terjadi secara otomatis, terutama di negara-negara
yang sedang berkembang, termasuk di Indonesia. Hal ini disebabkan karena banyak
warga yang belum paham akan makna lembaga pendidikan, lebih-lebih bila kondisi sosial
ekonomi mereka rendah. Institusi sekolah merupakan institusi yang bergerak dalam
bidang pelayanan publik, yaitu memberikan pelayanan pendidikan dan pembelajaran
kepada masyarakat. Sekolah memposisikan diri sebagai penyelenggara pendidikan dan
pembelajaran dan masyarakat adalah konsumen pemakainya. dalam bahasa ekonomi
mungkin dapat dikatakan bahwa sekolah adalah pabrik dan masyarakat adalah
konsumennya, jika kita menyadari ini, kita dapat melihat betapa pentingnya posisi
masyarakat dilihat dari posisi sekolah.
Hubungan sekolah dengan masyarakat semakin dirasa penting dalam
penyelenggaraan pendidikan. untuk itu MTs Thalbul Irsyad selalu menjalin komunikasi
dengan pihak luar sekolah, mulai dari orang tua siswa, komite sekolah, tokoh masyarakat,
pemerintah, sekolah sekolah lain dan elemen masyarakat lainnya, untuk menjalin
hubungan masyarakat dengan masyarakat luar sekolah diperlukan perencanaan agar
kegiatan humas menjadi terarah. Perencanaan humas melibatkan semua pihak yang
terkait dengan program kegiatan yang akan dilaksanakan, seperti siswa, guru dan kepala
sekolah.
Keterbukaan program kerja sekolah dapat dilihat secara tertulis secara jelas oleh
wali siswa karena di pajang di papan mading sekolah, hal ini dimaksudkan agar semua
warga sekolah dapat mengetahui dan memahami rencana sekolah tersebut, di samping itu
Vol. 1, No. 11, pp. 1.364-1.370, November 2021
1.368 http://sostech.greenvest.co.id
perencanaan sekolah disusun dan dirumuskan secara bersama dengan melibatkan warga
sekolah melalui musyawarah atau rapat sekolah, kemudian disosialisasikan kepada
seluruh warga sekolah, dengan adanya kepemimpinan kepala sekolah yang senantiasa
terbuka dalam melibatkan wali siswa dan masyarakat dalam menganalisis kebutuhan dan
menyusun program sekolah, maka diharapkan pendidikan di MTs Thalabul Irsyad akan
berjalan dengan baik dan dapat mewujudkan sekolah yang maju, untuk mensukseskan
program humas sekolah ada beberapa teknik yang dilakukan. Teknik yang pilih adalah
teknik yang dianggap efektif dan efisien disesuaikan dengan kondisi sekolah, kondisi
orang tua siswa, kondisi masyarakat sekitar dan keuangan sekolah.
a. Teknik Pertemuan Tatap Muka Kelompok
Contoh penerapan teknik pertemuan kelompok lainnya yang dilakukan MTs
Thabul Irsyad adalah setiap akhir tahun sekolah melaksanakan acara perpisahan atau
pelepasan pada siswa kelas enam yang sudah lulus ujian. Berdasarkan acara tersebut
sekolah membentuk kepanitian yang di dalamnya ada unsur komite, wali siswa dan pihak
sekolah sehingga terbentuk kerjasama dan rasa kebersamaan. Kegiatan ini dimeriahkan
juga dengan menampilkan berbagai pentas seni antara lain tarian siswa, puisi, rebana,
sehingga para orang tua siswa dapat menyaksikan prestasi putra-putrinya berkat
bimbingan guru-guru pembinanya, sehingga ajang seperti ini digunakan oleh sekolah
strategi mengenalkan keberhasilan sekolah dalam membina siswa-siswinya, yang
selanjutnya dapat memberikan citra yang baik dari masyarakat kepada sekolah.
b. Teknik Pertemuan Tatap Muka Individu
Teknik pertemuan tatap muka individu juga digunakan oleh sekolah di bidang
hubungan sekolah dengan masyarakat. Kegiatan yang dilakukan dengan teknik ini antara
lain guru mengundang wali siswa ke sekolah untuk membicarakan siswa yang kerap
membolos dan prestasinya rendah atau ada siswa yang cukup pandai tapi ekonomi orang
tuanya rendah sehingga sekolah membantu mencari solusi pemecahannya. Selain guru,
kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan juga aktif melakukan komunikasi dan
kerjasama dengan komite sekolah dan tokoh masyarakat. Jika sekolah mengalami
hambatan mengundang komite untuk membicarakan dan meminta masukan cara
mengatasinya contohnya pada saat sekolah menghadapi kesulitan dalam hal keamanan
sekolah mengingat batas tanah sekolah dengan rumah masyarakat berdekatan dan sekolah
belum bisa membuat pagar karena terkendala keuangan. Menurut kepala sekolah cara ini
sangat efektif karena dilakukan secara informal dengan cara kekeluargaan. Berikut ini
pernyataan dari kepala sekolah: “Saya sekali-sekali berkunjung ke rumah tokoh
masyarakat di lingkungan sekolah, untuk menjalin silaturahmi, meminta masukan-
masukan tentang program sekolah. Biasanya dengan pertemuan informal ini lebih akrab
dan lebih mudah menyampaikan maksud dan tujuan dan jika ada permasalah sekolah
dengan orang tua siswa beliau siap membantu.
c. Teknik Publikasi Sekolah
Kegiatan yang dilakukan sekolah dalam hal mengikuti perlombaan di tingkat
kecamatan atau kabupaten diinformasikan kepada siswa, jika sekolah mendapatkan
kejuaran dalam lomba disampaikan kepada siswa pada saat upacara bendera hari Senin,
sekolah mengisi acara di tingkat kecamatan diinformasikan kepada seluruh warga
sekolah. Dengan menginformasikan semua kegiatan dan prestasi sekolah kepada seluruh
siswa berharap siswa di rumah akan bercerita kepada orang tuanya, sehingga orang tua
tahu kegiatan kegiatan yang ada di sekolah. Hal ini dilakukan karena kebanyakan orang
tua siswa berlatar petani yang jarang datang ke sekolah, bahkan kadang diundang rapat
tidak datang. Jadi teknik ini efektif memberikan informasi dari orang ke orang, dari siswa
ke orang tua.
Strategi Kepala Sekolah MTs Thabul Irsyad dalam
Menjalin Hubungan Antara Sekolah dengan Masyarakat
Warahmah Murdinia 1.369
KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil paparan di atas makan dapat disimpulkan hal-hal yang
terkait yaitu sebagai berikut adapun perencanaan yang dilakukan kepala sekolah di MTs
Thalabul Irsyad dapat dikatakan sudah terlaksana dengan baik hal ini dapat terlihat
dengan terlaksananya program yang sudah direncanakan untuk menjalin hubungan
dengan masyarakat seperti salah satunya kegiatan program tahunan, acara-acara besar di
sekolah dengan megikuti sertakan masyarakat dalam hal kegiatan pelaksanaannya dan
adapun strategi yang dilakukan kepala sekolah di MTs Thalabul Irsyad dengan
menggunakan beberapa teknik agar dapat melakukan pendekatan dengan masyarakat
yang mana teknik ini berupa teknik pendekatan pertemuan tatap muka kelompok, teknik
pendekatan pertemuan tatap muka individu dan teknik publikasi sekolah, dengan adanya
beberapa teknik yang sudah dilakukan diharapkan hubungan sekolah dan masyarakat
dapat tetap terjalin dan terlaksana dengan baik, oleh karena itu dalam hal mempertahanan
dan meningkatkan kualitas mutu pendidikan sangat diperlukan adanya turut serta
masyrakat dalam hal mencapai tujuan pendidikan bersama di sekolah yang harus terus di
tingkatkan.
BIBLIOGRAFI
Afrita, I., Imron, A., & Arifin, I. (2018). Manajemen Hubungan Sekolah dengan Dunia
Usaha dan Industri dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik Sekolah
Menengah Vokasional. JAMP: Jurnal Administrasi Dan Manajemen Pendidikan,
1(3), 313319.
Arianto, D. A. N. (2013). Pengaruh kedisiplinan, lingkungan kerja dan budaya kerja
terhadap kinerja tenaga pengajar. Jurnal Economia, 9(2), 191200.
Asfar, A., & Asfar, A. M. I. A. (2019). Integrasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS):
Kepemimpinan Kepala Sekolah. Universitas Negeri Ma Assar. Hal, 124.
Ayub, U. M., & Syukri, M. (2014). Profil Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Pengambilan Keputusan Pada Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah. Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 3(7).
Hakim, M. N. (2016). Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Dalam Mewujudkan
Sekolah Islam Unggulan. Nidhomul Haq: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam,
1(2), 104114.
Hasanah, S. N. H. (2016). Strategi Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam
Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru. EDUKASI: Jurnal Pendidikan Islam
(e-Journal), 4(2), 366385.
Jeflin, H., & Afriansyah, H. (2020). Pengertian Administrasi Hubungan Sekolah Dan
Masyarakat, Prinsip Dan Teknik Administrasi Hubungan Sekolah Dan Masyarakat,
Proses Administrasi HUSEMAS (penyusunan Program, Pelaksanaan, Pengawasan)
Dan Peran Personil Sekolah Dalam Administrasi Hubungan Seko. OSF Preprints.
Pratiwi, S. D. (2013). Pengaruh motivasi kerja, kepuasan kerja, kepemimpinan kepala
sekolah menurut persepsi guru, dan iklim sekolah terhadap kinerja guru ekonomi
SMP Negeri di Kabupaten Wonogiri. S2 Pendidikan Ekonomi, 2(1).
Primayana, K. H. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Peningkatan Mutu
Pendidikan Di Perguruan Tinggi. Jurnal Penjaminan Mutu, 1(2), 715.
Riski, A. (2019). Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan Di Indonesia. INA-Rxiv.
Sanjani, M. A. (2018). Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah. Jurnal Serunai
Administrasi Pendidikan, 7(1).
Siahaan, S. M. (2012). Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Vol. 1, No. 11, pp. 1.364-1.370, November 2021
1.370 http://sostech.greenvest.co.id
Pembelajaran Fisika. Prosiding Seminar Nasional Fisika Universitas Sriwijaya, 4 Juli
2012.(Energi, Lingkungan, Dan Teknologi Masa Depan: Tantangan Dan Peluang
Ilmu Fisika), 1320.
Subekti, Y. A. (2018). Relevansi Sistem Pendidikan Nasional Dengan Pembaruan Sistem
Pendidikan Pesantren. TaLimuna: Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 2651.
Sukendar, N. C. E. (2013). Pengaruh keterampilan kepemimpinan kepala sekolah dan
motivasi kerja guru terhadap kinerja guru smp negeri di sub rayon 03 kabupaten
jepara. Jurnal Manajemen Pendidikan, 2(1), 118.
Wati, E. (2015). Manajemen Hubungan Sekolah Dan Masyarakat. Manajer Pendidikan,
9(5).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License