Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 1, Number 11, November 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
How to cite:
Afian Dezi Sanda Sipi
1
dan Asrin Tandi
2
. (2021). Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah dan
Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Penggunaan Informasi Keuangan Daerah. Jurnal Sosial dan
Teknologi (SOSTECH), 1(11): 1.502-1.509
E-ISSN:
2774-5155
Published by:
https://greenpublisher.id/
PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS
LAPORAN KEUANGAN TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI KEUANGAN
DAERAH
Afian Dezi Sanda Sipi
1
dan Asrin Tandi
2
Universitas Kristen Indonesia Paulus, Indonesia
1 dan 2
1
dan asrintandi@ukipaulus.ac.id
2
Abstrak
Latar belakang: Zaman reformasi yang berlangsung saat ini di Indonesia masyarakat menuntut
agar pemerintahan mampu mengelola otonomi daerah dan sistem pengelolaan keuangan daerah
agar lebih baik.
Tujuan penelitian: Untuk mengkaji dan menjelaskan pengaruh penyajian laporan keuangan
daerah terhadap penggunaan informasi keuangan daerah dan untuk mengkaji dan menjelaskan
pengaruh aksesbilitas keuangan daerah terhadap upaya penggunaan informasi keuangan daerah.
Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian survei. Teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 75 orang. Teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik
analisis data yang digunakan adalah regresi berganda.
Hasil penelitian: Variabel penyajian laporan keuangan (X1) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Penggunaan Informasi Keuangan Daerah lingkungan pemerintahan Kota Makassar dan
variabel Aksesibilitas Laporan Keuangan daerah (X2) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Penggunaan Informasi Keuangan Daerah (Y) di lingkungan pemerintahan Kota
Makassar.
Kesimpulan: Variabel Penyajian laporan keuangan (X1) Aksesibilitas Laporan Keuangan daerah
(X2) secara simultan berpengaruh terhadap variabel Penggunaan Informasi Keuangan Daerah
lingkungan Makassar (Y). Variabel Penyajian laporan keuangan (X1) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Penggunaan Informasi Keuangan Daerah lingkungan pemerintahan Kota
Makassar. Temuan ini mengindikasikan bahwa penyajian laporan keuangan dan aksesibilitas
laporan keuangan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan penggunaan informasi
keuangan daerah.
Kata kunci: Penggunaan Informasi Keuangan Daerah, Penyajian Laporan Keuangan,
Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah
Abstract
Background: The current reform era in Indonesia requires that the government be able to
manage regional autonomy and regional financial management system for the better.
Research purposes: To review and explain the influence of the presentation of regional financial
statements on the use of regional financial information and to review and explain the influence of
regional financial accessibility on efforts to use regional financial information
Research methods: This research is a survey study. Sampling technique uses purposive sampling
with a sample number of 75 people. Data collection techniques use questionnaires that have been
tested for validity and reliability. The data analysis technique used is multiple regression.
Research results: Variable Presentation of financial statements (X1) has a positive and
significant effect on the Use of Regional Financial Information in the makassar city government
environment and the accessibility variable of regional financial statements (X2) has a positive
and significant effect on the use of regional financial information (Y) in the makassar city
government environment.
Conclusion: Variable Presentation of financial statements (X1) Accessibility of regional
Financial Statements (X2) simultaneously affects the variables of The Use of Financial
Information Makassar Environmental Region (Y). Variable Presentation of financial statements
(X1) has a positive and significant effect on the Use of Financial Information in the makassar city
government environment. These findings indicate that the presentation of financial statements
and the accessibility of financial statements have an important role in increasing the use of
regional financial information.
Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah dan
Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Penggunaan
Informasi Keuangan Daerah
Afian Dezi Sanda Sipi
1
dan Asrin Tandi
2
1.503
Keywords: Use of Regional Financial Information, Presentation of Financial Statements,
Accessibility of Regional Financial Statements
Diterima: 29-10-2021; Direvisi: 2-11-2021; Disetujui: 14-11-2021
PENDAHULUAN
Menurut Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 Otonomi Daerah adalah hak (Hsb,
2019) , wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
Urusan Pemerintahaan (Ristanti & Handoyo, 2017) dan kepentingan masyarakat setempat
dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia (Zainudin, 2016). Pemberian otonomi
daerah dapat diharapkan meningkatkan efisiensi,efektivitas,transparansi (Aditya & Surjono,
2017) dan akuntabilitas sektor publik di Indonesia (Pratolo, 2001). Dan menurut (Prayoga &
Yuhertiana, 2021) menyatakan bahwa adanya perkembangan sektor publik yang terjadi di
Indonesia pada saat ini menimbulkan beberapa tuntutan mengenai penggunaan informasi
keuangan kepada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Tuntutan tersebut perlu
dilakukannya sebuah transparasi kepada publik (Mustofa, 2012) serta pemerintah juga perlu
melakukan pemberiaan informasi kepada public (Malik, 2018) yang didasarkan atas
pemenuhan hak-hak publik seperti memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk
mengakses informasi keuangan pemerintah daerah berupa laporan keuangan (Fauziyah &
Handayani, 2017).
Dengan pemberian otonomi kepada daerah kabupaten dan kota, pengelolahaan
keuangan sepenuhnya berada ditangan pemerintah daerah (Rondonuwu et al., 2016). Oleh
karena itu, diperlukan sistem pengelolaan keuangan daerah yang baik dalam rangka
mengelola desentralisasi secara transparan, ekonomi, efesien dan akuntabel (Suoth et al.,
2016). Beberapa perbaikan dalam pengelolaan keuangan daerah penting dilakukan, terutama
dalam aspek anggaran, aspek akuntansi (Nurhayani, 2013) dan aspek pemeriksaan yang
memerlukan prioritas utama, agar pengelolaan keuangan daerah dapat dilakukan
berdasarkan peraturan pemerintahaan daerah (Defitri, 2018).
Upaya untuk mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel tentunya
ada suatu jaminan bahwa segala informasi atau peristiwa penting yang menyangkut kegiatan
pemerintah harus terekam dengan baik dalam suatu ukuranukuran yang jelas dan dapat
diiktisarkan melalui proses akuntansi ke dalam bentuk laporan keuangan tahunan. Laporan
keuangan adalah suatu informasi yang menggambarakan kondisi suatu perusahaan, yang
menggambarkan kinerja suatu perusahaan.
Penelitan ini dilatar belakangi karena adanya perbedaan hasil penelitian tentang
pengaruh penyajian laporan keuangan dan aksesibilitas laporan keuangan terhadap
penggunaan informasi keuangan daerah dari beberapa peneliti sebelumnya. Adapun
penelitian tersebut yaitu : dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Rohman (2009)
yang bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh penyajian laporan
keuangan (Hehanussa, 2015) dan aksesibilitas laporan keuangan terhadap penggunaan
informasi keuangan daerah (Waode, 2016). Penyajian laporan keuangan yang lengkap dan
secara langsung tersedia dan aksesibilitas bagi pengguna informasi menentukan sejauh
mana transparansi dan akuntabilitas pengelolan keuangan daerah tersebut. Hasil yang
diperoleh dari penelitian ini adalah penyajian laporan keuangan daerah tidak berpengaruh
terhadap penggunaan informasi keuangan daerah sedangkan aksesibilitas laporan keuangan
daerah berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi keuangan daerah.
Bandariy (2012) telah melakukan penelitian yang bertujuan untuk menguji pengaruh
penyajian laporan keuangan terhadap penggunaan informasi keuangan daerah. Adapun hasil
yang dari penelitian tersebut yaitu penyajian laporan keuangan daerah berpengaruh positif
terhadap penggunaan informasi keuangan daerah. Ramadhani,dkk.(2014) juga melakukan
Vol. 1, No. 11, pp. 1.502-1.509, November 2021
1.504 http://sostech.greenvest.co.id
penelitian untuk menguji pengaruh penyajian laporan keuangan daerah dan aksesibilitas
terhadap penggunaan laporan keuangan daerah, dan hasil yang diperoleh dari penelitian
tersebut adalah penyajian laporan keuangan dan aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh
secara simultan terhadap penggunaan informasi keuangan daerah. Penyajian laporan
keuangan daerah secara parsial berpengaruh terhadap penggunaan informasi keuangan
daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menjelaskan pengaruh penyajian
laporan keuangan daerah terhadap penggunaan informasi keuangan daerah dan untuk
mengkaji dan menjelaskan pengaruh aksesbilitas keuangan daerah terhadap upaya
penggunaan informasi keuangan daerah
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
kuantitatif berupa nilai atau skor atas jawaban yang diberikan oleh responden
terhadap pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Penelitian ini
dilaksanakan di Kota Makassar di SKPD tepatnya di Badan Pengelolaan Keuangan
Daerah. Lokasi ini dipilih karena sesuai dengan pertimbangan bahwa sangat relevan
dengan permasalahan yang akan diteliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna internal dan eksternal laporan
keuangan daerah Kota Makassar, yang dalam hal ini yang menjadi populasi yang
dituju oleh peneliti adalah OPD yang tepatnya Badan Pengelolaan Keuagan Daerah
yang ada di lingkungan pemerintah Kota Makassar dengan responden kepala badan,
sekretaris, kepala bidang, kepala seksi, dan pengawai yang di kantor Badan
Pengelolaan Keuangan Daerah yang terlibat dalam proses pengelolaan keuangan
daerah. Penyampelan atas responden (penggunalaporan keuangan) menggunakan
teknik proporsionate stratified random sampling; yakni, suatu teknik pemilihan
sampel yang apabila populasinya tidak seragam (heterogen) yang terdiri dari beberapa
kelompok dengan kategori yang berbeda.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen
(terkait) dan variabel independen (bebas). Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah penggunaan informasi keuangan daerah (Y). Yang menjadi variabel
independen dalam penelitian ini adalah penyajian laporan keuangan daerah (X1) dan
aksesibilitas laporan keuangan (X2). Pengukuran variabel menggunakan skala Likert
yaitu responden menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju mengenai keberadaan
pernyataan mengenai perilaku, objek, atau kejadian. Jawaban akan diberi skor: Skor 1
= sangat tidak setuju, Skor 2= tidak setuju, Skor 3 = ragu-ragu, Skor 4= setuju, Skor 5
= sangat setuju.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi
karakteristik responden dan hasil jawaban dari setiap responden pada setiap
pernyataan dalam kuisioner atau alat ukur yang digunakan. Total kuisioner yang
ditujukan pada ODP kota Makassar berjumlah 100 eksampler sedangkan yang kembali
dan dapat diolah hanya 75 eksampler. Adapun rinciannya adalah seperti pada tabel
berikut
Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah dan
Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Penggunaan
Informasi Keuangan Daerah
Afian Dezi Sanda Sipi
1
dan Asrin Tandi
2
1.505
Gambar 1. Distribusi Pengambilam Ekosioner.
Sumber: Olahan Data Deskriptif SPSS 25.
Perhitungan statistik deskriptif untuk variabel penyajian laporan k euangan (X1)
meggunakan bantuan IBM SPSS 25 yang hasilnya dapat dilihat pada gambar tabel
berikut:
Gambar 2. Deskriptif Laporan Keuangan (X1).
Sumber: Olahan Data Deskriptif SPSS 25.
Perhitungan statistik deskriptif untuk variabel Aksesibilitas Laporan Keuangan daerah
(X2) mengunakan bantuan IBM SPSS 25 yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut
:Gambar 3. Deskriptif Laporan Keuangan Daerah (X2).
Sumber: Olahan Data Deskriptif SPSS 25.
Perhitungan statistik deskriptif untuk variabel Penggunaan Informasi
Keuangan Daerah (Y) mengunakan bantuan IBM SPSS 25 yang hasilnya dapat dilihat
pada tabel berikut:
Vol. 1, No. 11, pp. 1.502-1.509, November 2021
1.506 http://sostech.greenvest.co.id
Gambar 4. Penggunaan Informasi Keuangan Daerah (Y).
Sumber: Olahan Data Deskriptif SPSS 25.
Hasil uji hipotesis dengan analisis regresi linear berganda dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Gambar 5. Distribusi Pengambilam Ekosioner.
Sumber: Olahan Data Deskriptif SPSS 25.
Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = 2.315+ 0,433X1 + 0.515X2 + e
Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai t sebesar 2,87 lebih besar dibanding
nilai t tabel 1,984 (df = 73; tingkat signifikansi 0,05) dengan signifikansi 0,005 lebih
rendah dari 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel Penyajian laporan keuangan
(X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penggunaan Informasi Keuangan
Daerah lingkungan pemerintahan Kota Makassar, Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa H1 diterima.
Pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan
daerah karena itu merupakan suatu bentuk transparansi dan akuntabilitas yang
diberikan pemerintah kepada publik. Sehingga pablik bisa menggunakan informasi
keuangan tersebut dalam pengambilan keputusan ekonomi, social, dan politik
Mardiasmo (2014: 30). Oleh karena itu pihak pemerintah harus senantiasa
memberikan informasi yang baik dan benar kepada masyarakat. Hal ini sejalan dengan
teori keagenan dan teori sinyal. Dalam teori keagenan dibahas tentang masalah
keseimbangan informasi atau dikenal dengan assimetri information. Dalam hal ini
keterkaitan antara keseimbangan informasi dapat dilihat pada pihak penyaji dan pihak
pengguna dimana kedua pihak ini harus memiliki keseimbangan informasi. Pihak
penyaji harus memberikan informasi yang sebenarnya kepada pihak pengguna tanpa
ada yang ditutup-tutupi. Sedangkan dalam teori sinyal juga dibahas tentang pemberian
Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah dan
Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Penggunaan
Informasi Keuangan Daerah
Afian Dezi Sanda Sipi
1
dan Asrin Tandi
2
1.507
sinyal berupa informasi-informasi yang berasal dari pemerintah kepada para pengguna
laporan keuangan. Dengan demikian hasil ini menunjukkan adanya kecocokan antara
kenyataan dengan teori yang ada.
Hasil pengujian hipotesis pertama yaitu penyajian laporan keuangan daerah
berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan informasi keuangan daerah,
maka hasil yang diperoleh adalah hipotesis pertama diterima. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa dengan meningkatnya penyajian laporan keuangan daerah maka
akan berimplikasi terhadap peningkatan penggunaan informasi keuangan daerah oleh
para pengguna laporan keuangan. Dalam penelitian ini dikatakan bahwa ketika entitas
pemerintah menyajikan laporan keuangan dengan baik maka hal tersebut dapat
dinikmati atau dipergunakan oleh para pengguna informasi keuangan. Ketika
informasi keuangan pemerintah telah dipergunakan oleh para pengguna laporan
keuangan maka laporan keuangan tersebut bisa dinilai transparansi dan
akuntabilitasnya oleh para pengguna laporan keuangan. Berarti laporan keuangan
pemerintah telah mampu dipertanggungjawabkan kepada para pengguna laporan
keuangan.
Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai t sebesar 2,87 lebih besar dibanding
nilai t tabel 1,984 (df = 73; tingkat signifikansi 0,05) dengan signifikansi 0,005 lebih
rendah dari 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel Penyajian laporan keuangan
(X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penggunaan Informasi Keuangan
Daerah lingkungan pemerintahan Kota Makassar, Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa H2 diterima.
Penggunaan informasi keuangan yang baik tergantung kepada bagaimana
akses publik terhadap laporan pertanggungjawaban maupun laporan temuan yang
dapat dibaca dan dipahami oleh para pengguna laporan tersebut. Dalam hal ini akses
yang biasa diberikan untuk mempermudah para pengguna laporan keuangan salah
satunya website. Hal ini sejalan dengan teori sinyal yang diungkapkan oleh
Tjandrakirana dan Meva (2014) yang menyatakan bahwa teori sinyal menjelaskan
mengenai alasan perusahaan memberi informasi laporan keuangan kepada pihak luar
dan bagaimana seharusnya perusahaan memberikan sinyal kepada pihak pengguna
laporan keuangan. Informasi tersebut dapat berupa laporan keuangan atau informasi
mengenai perusahaan. Ini berarti bahwa pemerintah daerah harus membuka akses
kepada stakeholder secara luas atas laporan keuangan yang dihasilkannya, misalnya
dengan mempublikasikan laporan keuangan daerah bahwa ada korelasi serta distribusi
yang signifikan antara aksesibilitas laporan keuangan terhadap penggunaan informasi
keuangan daerah, semakin tinggi aksesibilitas laporan keuangan semakin tinggi pula
penggunaan informasi keuangan daerah, begitu juga sebaliknya. Dengan demikian
hasil ini menunjukkan adanya kecocokan antara kenyataan dengan teori yang ada.
Hasil pengujian hipotesis kedua yaitu aksesibilitas laporan keuangan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan informasi keuangan daerah,
maka hasil yang diperoleh adalah hipotesis kedua diterima. Ini berarti makin baik
aksesibilitas laporan keuangan, makin baik penggunaan informasi keuangan daerah
tersebut. Temuan ini mengindikasikan bahwa aksesibilitas laporan keuangan
mempunyai peranan penting dalam meningkatkan penggunaan informasi keuangan
daerah. Dalam hipotesis kedua ini,
pengaruh akasesibilitas laporan keuangan terhadap penggunaan informasi keuangan
daerah maka dapat dikatakan bahwa semakin baik akses yang diberikan oleh pihak
pemerintah kepada pihak pengguna informasi keuangan maka akan semakin baik pula
informasi tersebut dapat digunakan.
Hal ini menunjukan bahwa ketika pemerintah memberikan akses kepada
Vol. 1, No. 11, pp. 1.502-1.509, November 2021
1.508 http://sostech.greenvest.co.id
publik maka pemerintah memilki tanggung jawab kepada publik untuk memberikan
kumudahan dalam hal pengaksesan laporan keuangan melalui surat kabar, internet,
atau cara lainnya.
Dari hasil uji signifikansi F menunjukkan bahwa nilai f sebesar 12,289 lebih
besar dibanding nilai f table 3,090 (df = 73; tingkat signifikansi 0,05) dengan
signifikansi 0,00 lebih rendah dari 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa Penyajian
laporan keuangan (X1) dan Aksesibilitas Laporan Keuangan daerah (X2) secara
simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penggunaan Informasi Keuangan
Daerah (Y) di lingkungan pemerintahan Kota Makassar.
KESIMPULAN
Variabel Penyajian laporan keuangan (X1) Aksesibilitas Laporan Keuangan daerah
(X2) secara simultan berpengaruh terhadap variabel Penggunaan Informasi Keuangan
Daerah lingkungan Makassar (Y). Variabel Penyajian laporan keuangan (X1)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penggunaan Informasi Keuangan Daerah
lingkungan pemerintahan Kota Makassar. Temuan ini mengindikasikan bahwa penyajian
laporan keuangan dan aksesibilitas laporan keuangan mempunyai peranan penting dalam
meningkatkan penggunaan informasi keuangan daerah.
BIBLIOGRAFI
Aditya, O. R., & Surjono, W. (2017). Pengaruh sistem pengendalian intern terhadap
kualitas laporan keuangan. Jurnal Sikap, 2(1), 4962.
Defitri, S. Y. (2018). Pengaruh Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal
Benefita, 3(1), 6475.
Fauziyah, M. R., & Handayani, N. (2017). Pengaruh Penyajian dan Aksesibilitas Laporan
Keuangan Daerah Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah. Jurnal
Ilmu Dan Riset Akuntansi (JIRA), 6(6).
Hehanussa, S. J. (2015). Pengaruh penyajian laporan keuangan daerah dan aksesibilitas
laporan keuangan daerah terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan daerah Kota Ambon. Conference In Business, Accounting, And
Management (CBAM), 2(1), 8290.
Hsb, A. M. (2019). Pelaksanaan Kewenangan Atribusi Pemerintahan Daerah
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah.
Malik, R. A. (2018). Akuntabilitas Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Kota Bandung dalam permohonan informasi publik: studi kasus pada sengketa
informasi pemberian informasi dokumen izin mendirikan bangunan. Program Studi
Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ….
Mustofa, A. I. (2012). Pengaruh penyajian dan aksesibilitas laporan keuangan terhadap
akuntabilitas pengelolaan keuangan Kabupaten Pemalang. Accounting Analysis
Journal, 1(1).
Nurhayani, H. (2013). Pengaruh penyajian dan aksesibilitas laporan keuangan terhadap
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah (survey pada seluruh dinas pemerintahan
kota bandung). Universitas Komputer Indonesia.
Pratolo, S. (2001). Double Entry Book Keeping dan Accrual Basis Sebagai Pendukung
Akuntabilitas Sektor Publik. Journal of Accounting and Investment, 2(2), 105114.
Prayoga, F. M., & Yuhertiana, I. (2021). Studi Literatur Faktor yang Mempengaruhi
Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah dan
Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Penggunaan
Informasi Keuangan Daerah
Afian Dezi Sanda Sipi
1
dan Asrin Tandi
2
1.509
Implementasi E-Budgeting dalam Sektor Publik. JPSI (Journal of Public Sector
Innovations), 5(2), 6879.
Ristanti, Y. D., & Handoyo, E. (2017). Undang-undang otonomi daerah dan
pembangunan ekonomi daerah. Jurnal RAK (Riset Akuntansi Keuangan), 2(1), 115
122.
Rondonuwu, R. H., Tinangon, J. J., & Budiarso, N. (2016). Analisis efisiensi dan
efektivitas pengelolaan keuangan daerah pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten
Minahasa. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi,
3(4).
Suoth, N., Tinangon, J., & Rondonuwu, S. (2016). Pengukuran efisiensi dan efektivitas
pengelolaan keuangan daerah pada Dinas Pengelola Keuangan, Pendapatan Dan
Aset (DPKPA) kabupaten minahasa selatan. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 4(1).
Waode, A. M. (2016). Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah dan Aksesibilitas
Laporan Keuangan terhadap Penggunaan Informasi Keuangan Daerah (Studi
Empiris di Kota Baubau). Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Zainudin, A. (2016). Model Kelembagaan Pemerintahan Desa. JIP (Jurnal Ilmu
Pemerintahan): Kajian Ilmu Pemerintahan Dan Politik Daerah, 1(2), 338351.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License