Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 1, Number 11, November 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
How to cite:
Ramadhian Agus Triono Sudalyo. (2021). Pengaruh Lingkungan Kerja dan Komitmen Organisasional
Terhadap Kinerja Karyawan Radio Swasta di Surakarta: Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening. Jurnal
Sosial dan Teknologi (SOSTECH), 1(11): 1.444-1.456
E-ISSN:
2774-5155
Published by:
https://greenpublisher.id/
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL
TERHADAP KINERJA KARYAWAN RADIO SWASTA DI SURAKARTA:
KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Ramadhian Agus Triono Sudalyo
Teknik Informatika, Fakultas Teknik Elektro dan Informatika, Universitas Surakarta, Indonesia
ramadhianagustriono@gmail.com
Abstrak
Latar belakang: Radio salah satu hasil dari teknologi berfungsi sebagai media penyampaian
informasi bagi masyarakat. Industri radio di kota Surakarta mengalami perkembangan yang
pesat, ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah radio swasta.
Tujuan penelitian: Untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja dan komitmen
organisasional terhadap kinerja karyawan, menganalisis pengaruh lingkungan kerja, komitmen
organisasional dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan, menganalisis pengaruh tidak
langsung lingkungan kerja dan komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan melalui
kepuasan kerja.
Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan sampel 73 karyawan yang bekerja pada industri
radio swasta di Surakarta. Teknik analisis data menggunakan analisis jalur dan uji Sobel.
Hasil penelitian: Hasil temuan menunjukkan bahwa lingkungan kerja dan komitmen
organisasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, lingkungan kerja, komitmen
organisasional dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dan
lingkungan kerja dan komitmen organisasional berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja
karyawan melalui kepuasan kerja.
Kesimpulan: Temuan ini membuktikan bahwa kepausan kerja berperan sebagai variabel
intervening yang menghubungkan pengaruh lingkungan kerja dan komitmen organisasional
terhadap kinerja karyawan.
Kata kunci: Lingkungan Kerja, Komitmen, Kepuasan, Kinerja
Abstract
Background: Radio is one of the results of technology serves as a medium of information
delivery for the public. The radio industry in the city of Surakarta is experiencing rapid
development, characterized by the increasing number of private radios.
Reasearch purposes: To analyze the influence of the work environment and organizational
commitment on employee performance, analyze the influence of the work environment,
organizational commitment and job satisfaction on employee performance, analyze the indirect
influence of the work environment and organizational commitment on employee performance
through job satisfaction.
Research methods: The study used a sample of 73 employees working in the private radio
industry in Surakarta. Data analysis techniques use path analysis and the Sobel test.
Research results: The findings showed that the work environment and organizational
commitment had a significant effect on employee performance, the work environment,
organizational commitment and job satisfaction had a significant effect on employee
performance and the work environment and organizational commitment had an indirect effect on
employee performance through job satisfaction.
Conclusion: These findings prove that the work papacy acts as an intervening variable that links
the influence of the work environment and organizational commitment to employee performance.
Keywords: Work Environment, Commitment, Satisfaction, Performance
Diterima: 29-10-2021; Direvisi: 2-11-2021; Disetujui: 14-11-2021
PENDAHULUAN
Keberadaan radio swasta di era informatika turut berperan dalam memenuhi
kebutuhan informasi baik berita (Susanti, 2016), hiburan secara audio, serta mendukung
pertumbuhan ekonomi (Tores & Devi, 2018). Dalam pelaksanaannya, industri radio swasta
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Komitmen
Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Radio Swasta
di Surakarta: Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Intervening
Ramadhian Agus Triono Sudalyo 1.445
di Surakarta memerlukan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang handal agar
menghasilkan siaran yang dapat menarik perhatian pendengar sebanyakbanyaknya
(Abdillah et al., 2020). Untuk mencapai tujuan tersebut, karyawan yang bekerja di radio
dituntut bekerja profesional dan berkinerja unggul (Kamsina, 2018).
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang baik akan mampu meningkatkan
kinerja karyawan sesuai dengan harapan dan tujuan organisasi (Mansur & Marifah, 2018).
Karyawan sebagai tenaga kerja adalah aset utama organisasi yang menjadi perencana dan
pelaku aktif setiap aktivitas organisasi. Sistem operasi organisasi dan sumber daya manusia
adalah dua faktor penting, namun aset yang paling penting dari suatu organisasi adalah
sumber daya manusianya. Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang dapat dicapai
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam upaya mencapai tujuan
organisasi (Alami et al., 2015).
Dalam rangka pencapaian tujuan organisasi, diperlukan adanya peningkatan kinerja
karyawan. Kinerja pekerjaan (job performance) didefinisikan sebagai kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh individu atau kelompok saat melaksanakan tugas. Kinerja organisasi
adalah tanda yang menunjukkan kapasitas organisasi untuk mencapai tujuan secara efisien,
salah satu elemen yang dapat dinilai adalah kinerja karyawan. Parameter yang digunakan
dalam penilaian kinerja karyawan yaitu kualitas, kuantitas, pengetahuan, dan kreativitas
individu terhadap hasil kerja yang dicapai sesuai tanggung jawab selama periode tertentu
(Almutairi, 2016).
Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah lingkungan kerja.
Kinerja karyawan tergantung pada kualitas lingkungan tempat bekerja yang merupakan
bantuan pekerjaan, dukungan pengawas, dan juga lingkungan fisik tempat bekerja
(Naharuddin & Sadegi, 2013). Lingkungan kerja memiliki manfaat untuk menciptakan
gairah kerja sehingga mendukung peningkatan kinerja. Lingkungan kerja dapat
dipersepsikan sebagai suatu proses, sistem, struktur, alat-alat atau kondisi di tempat kerja
yang mempengaruhi kinerja individu karyawan baik hasil kerja yang positif atau negatif,
selain itu lingkungan kerja mencakup kebijakan, aturan, budaya, sumber daya, hubungan
kerja, lokasi kerja, serta faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal. Penelitian yang
dilakukan oleh (Narasuci et al., 2018); (Lankeshwara, 2016) menyatakan bahwa lingkungan
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Namun hasil penelitian
lain yang dilakukan oleh (Sahlan et al., 2015); Fahmi & Hariasih (2016) memperoleh temuan
yang bertentangan bahwa lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Selain lingkungan kerja, komitmen organisasional telah menjadi salah satu sikap kerja
paling populer yang telah dipelajari oleh para praktisi dan peneliti kaitannya dengan
peningkatan kinerja karyawan. Salah satu alasan komitmen telah menarik perhatian para
peneliti, karena organisasi tergantung pada komitmen karyawan untuk menciptakan
keunggulan kompetitif dan mencapai kinerja unggul. Komitmen organisasional adalah
keyakinan yang kuat dan penerimaan dari karyawan terhadap tujuan dan nilai-nilai
organisasi, kemauan untuk mengerahkan upaya demi nama organisasi, dan keinginan yang
kuat untuk mempertahankan posisi organisasi. Komitmen organisasional diklasifikasikan
menjadi tiga komponen yaitu komitmen afektif, komitmen kontinuan (berkelanjutan) dan
komitmen normatif. Komitmen afektif mengacu pada keterikatan emosional karyawan
terhadap organisasi, termasuk keyakinan dan keinginan mengenai pencapaian tujuan
organisasi. Komitmen berkelanjutan mengacu pada perasaan kewajiban karyawan untuk
tetap bersama organisasi. Komitmen normatif didasarkan pada biaya yang dikeluarkan oleh
karyawan jika mereka ingin meninggalkan organisasi (Almutairi, 2016). Hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh (Madhuri et al., 2014) dan (Ghofur et al., 2017)
menyatakan bahwa komitmen organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Vol. 1, No. 11, pp. 1.444-1.456, November 2021
1.446 http://sostech.greenvest.co.id
kinerja karyawan. Karyawan yang komit secara organisasi akan memperlihatkan rekaman
kehadiran yang baik dan kemauan untuk taat terhadap kebijaksanaan organisasi dan tingkat
turnover karyawan yang rendah. Peningkatan komitmen organisasional tersebut
menunjukkan bahwa sikap dan perilaku kerja karyawan menjadi semakin positif, sehingga
berkontribusi pada peningkatan kinerja. Namun hasil penelitian lain yang dilakukan oleh
(Masydzulhak, A. H., 2016); (Hidayati, 2015) memperoleh temuan yang bertentangan bahwa
komitmen organisasional tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan research gap dari beberapa penelitian tersebut di atas, menunjukkan
adanya kesenjangan temuan penelitian mengenai pengaruh lingkungan kerja dan komitmen
organisasional terhadap kinerja karyawan. Ketidakkonsistenan hasil temuan dapat saja terjadi
karena perbedaan fenomena, paradigma variabel amatan, dan setting yang diteliti, sehingga
hal ini mengakibatkan masing-masing penelitian mempunyai keunikan tersendiri.
Dalam riset Sumber Daya Manusia seringkali model penelitian tidak hadir dalam
bentuk pengaruh langsung, terkadang hubungan komitmen organisasional dan lingkungan
kerja dengan kinerja karyawan tersebut dapat diperantarai oleh fenomena lain seperti
kepuasan kerja. Sebagai contoh penelitian yang dilakukan oleh (Chaudhry et al., 2017)
menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja karyawan
melalui kepuasan kerja. Pada penelitian (Dinc, 2017) menyatakan bahwa komitmen
organisasional berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan
kerja.
Sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan (Chaudhry et al., 2017)
dapat diperoleh pemahaman bahwa lingkungan kerja dan komitmen organisasional dapat
berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja terlebih
dahulu. Kinerja unggul karyawan dapat diwujudkan apabila sebelumnya karyawan
merasakan kepuasan bekerja, dan kepuasan kerja karyawan dapat terjadi karena karyawan
memiliki komitmen terhadap organisasi dan lingkungan kerja yang kondusif.
Kinerja karyawan radio swasta di Surakarta memiliki kontribusi positif dalam
mendukung tercapainya tujuan organisasi, oleh karenanya organisasi selalu mendorong
karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Fenomena yang teramati, karyawan radio swasta
di Surakarta tidak terlepas dari permasalahan yang terjadi di tempat bekerja. Lingkungan
kerja tersebut dapat menyangkut peralatan, peraturan, kebijakan organisasi, hubungan
dengan atasan, dan hubungan dengan rekan kerja. Sikap karyawan terhadap lingkungan kerja
akan menentukan kinerja yang dihasilkan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa komitmen
organisasional yang dimiliki karyawan turut menentukan kinerja yang dihasilkan, tingkat
komitmen karyawan terhadap organisasi ditunjukkan dari loyalitas, kerja keras, dan
kedisiplinan dalam mentaati peraturan.
Sejalan dengan permasalahan dan hasil riset sebelumnya, untuk mencapai kinerja
unggul, kepuasan kerja karyawan amat penting diwujudkan. Kepuasan dalam bekerja dapat
bersumber dari lingkungan kerja dan komitmen organisasional karyawan. Atas dasar kajian
latar belakang, permasalahan dalam penelitian ini apakah lingkungan kerja dan komitmen
organisasional berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan, lingkungan kerja dan
komitmen organisasional berpengaruh terhadap kinerja karyawan, apakah lingkungan kerja
dan komitmen organisasional berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui
kepuasan kerja. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja dan
komitmen organisasional terhadap kepuasan kerja karyawan, pengaruh lingkungan kerja dan
komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan, pengaruh tidak langsung lingkungan
kerja dan komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja.
Urgensi dari penelitian ini, penelitian tentang pengaruh lingkungan kerja dan
komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan radio swasta di Surakarta melalui
kepuasan kerja sebagai variabel intervening sampai saat ini belum pernah dilakukan,
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Komitmen
Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Radio Swasta
di Surakarta: Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Intervening
Ramadhian Agus Triono Sudalyo 1.447
sedangkan penelitian sebelumnya (Chaudhry et al., 2017) dilakukan pada perusahaan
manufaktur dan perbankan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
manajemen industri radio swasta di Surakarta dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan
yang berdaya saing.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan objek penelitian seluruh radio swasta di kota Surakarta
dengan jumlah populasi 127 orang karyawan. Penelitian ini menggunakan studi sensus
dengan mengambil seluruh anggota populasi untuk dijadikan responden. Dalam
pelaksanaannya, hasil kuesioner yang kembali dan diisi dengan lengkap sebanyak 73
kuesioner. Dengan demikian, penelitian ini hanya menggunakan 73 karyawan sebagai
responden. Data lingkungan kerja, komitmen organisasional, kepuasan kerja dan kinerja
karyawan dikumpulkan dengan menggunakan teknik kuesioner tertutup. Pengukuran
variabel penelitian menggunakan skala Likert 5 poin yaitu Sangat Setuju (5), Setuju (4),
Cukup Setuju (3), Tidak Setuju (2). Sangat Tidak Setuju (1).
Tabel 1. Definisi dan Pengukuran Variabel.
Variabel
Definisi Operasional
Indikator
Kinerja
karyawan
Hasil kerja yang dicapai karyawan
terhadap pelaksanaan tugas selama
periode tertentu dan diukur berdasarkan
kriteria penilaian tertentu.
1. Kecepatan menyelesaikan
pekerjaan
2. Kualitas pekerjaan
3. Pemahaman tugas
4. Keterampilan interpersonal
5. Mental sukses
6. Terbuka dengan perubahan
7. Kreativitas
8. Keterampilan berkomunikasi
9. Inisiatif
Lingkungan
kerja
Segala sesuatu yang ada disekitar
tempat bekerja yang dapat
mempengaruhi karyawan dalam
menjalankan tugas
1. Peralatan kerja
2. Kondisi suhu udara
3. Ruang kerja
4. Sarana komunikasi dan
teknologi informasi
5. Hubungan dengan rekan kerja
6. Hubungan dengan atasan
7. Kerja sama dengan tim
8. Sistem penilaian kinerja.
9. Standar Operasional Prosedur
10. Budaya kerja
11. Kebijakan disiplin (Wilson,
2015).
Komitmen
organisasional
Kekuatan relatif dari individu karyawan
dalam menghayati (mengidentifikasi)
tujuan dan nilai-nilai organisasi serta
tingkat keterlibatannya dalam
mendukung tujuan organisasi
1. Perasaan menjadi bagian dari
organisasi
2. Kebanggaan terhadap
organisasi
3. Kepedulian terhadap
organisasi
4. Ketertarikan untuk bekerja
pada organisasi
5. Kepercayaan yang kuat
terhadap nilai-nilai organisasi
(Taurisa et al., 2012).
Vol. 1, No. 11, pp. 1.444-1.456, November 2021
1.448 http://sostech.greenvest.co.id
Kepuasan kerja
Kondisi perasaan karyawan terhadap
pekerjaan, situasi kerja, dan berbagai
aspek di tempat kerja
1. Pekerjaan
2. Atasan
3. Gaji
4. Kesempatan Promosi
5. Rekan kerja
6. Kepuasan kerja menyeluruh
(Taurisa et al., 2012)
Untuk menguji kualitas data dilakukan uji validitas menggunakan analisis Pearson
Correlations dan reliabilitas menggunakan analisis Cronbach Alpha. Uji Asumsi Klasik
dilakukan melalui empat uji yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji uji
heteroskedastisitas. Teknik analisis data menggunakan analisis jalur (path analysis) yang
dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
X
3
= + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ ε
1
Y = + β
3
X
1
+ β
4
X
2
+ β
5
X
3
+ ε
2
Keterangan:
X
1
= Lingkungan kerja
X
2
= Komitmen organisasional
X
3
= Kepuasan kerja
Y = Kinerja pegawai
= Konstanta
β
1
... β
5
= Koefisien jalur dihitung dari nilai Standardized Coefficient (Beta)
ε = Jumlah variance yang tak terjelaskan (Unexplained variance)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil uji validitas melalui uji Pearson Correlation menunjukkan bahwa semua
butir pernyataan untuk variabel kinerja karyawan, lingkungan kerja, komitmen
organisasional, dan kepuasan kerja semuanya valid, ditunjukkan dengan nilai r hitung > r
tabel. Berdasarkan pengolahan data dengan program SPSS berikut ini disajikan hasil uji
validitas item pernyataan untuk variabel kinerja karyawan, lingkungan kerja, komitmen
organisasional, dan kepuasan kerja.
Tabel 2. Hasil Uji Validitas.
Variabel
Item
r-hitung
r-tabel
Kesimpulan
Kinerja
Karyawan
Y-1
0,960
0,235
Valid
Y-2
0,925
0,235
Valid
Y-3
0,892
0,235
Valid
Y-4
0,898
0,235
Valid
Y-5
0,899
0,235
Valid
Y-6
0,875
0,235
Valid
Y-7
0,913
0,235
Valid
Y-8
0,894
0,235
Valid
Y-9
0,904
0,235
Valid
Lingkungan kerja
X1-1
0,831
0,235
Valid
X1-2
0,759
0,235
Valid
X1-3
0,757
0,235
Valid
X1-4
0,792
0,235
Valid
X1-5
0,803
0,235
Valid
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Komitmen
Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Radio Swasta
di Surakarta: Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Intervening
Ramadhian Agus Triono Sudalyo 1.448
X1-6
0,816
0,235
Valid
X1-7
0,785
0,235
Valid
X1-8
0,728
0,235
Valid
X1-9
0,806
0,235
Valid
X1-10
0,801
0,235
Valid
X1-11
0,787
0,235
Valid
Komitmen
Organisasional
X2-1
0,787
0,235
Valid
X2-2
0,895
0,235
Valid
X2-3
0,808
0,235
Valid
X2-4
0,902
0,235
Valid
X2-5
0,876
0,235
Valid
Kepuasan kerja
Y-1
0,780
0,235
Valid
Y-2
0,784
0,235
Valid
Y-3
0,815
0,235
Valid
Y-4
0,776
0,235
Valid
Y-5
0,792
0,235
Valid
Y-6
0,857
0,235
Valid
Sumber: Data primer diolah, 2020.
Berdasarkan uji reliabilitas instrumen diperoleh hasil bahwa instrumen untuk
variabel kinerja karyawan, lingkungan kerja, komitmen organisasional, dan kepuasan
kerja dinyatakan reliabel karena masing-masing variabel menghasilkan Cronbach Alpha
> 0,60. Berdasarkan pengolahan data dengan program SPSS berikut ini disajikan hasil uji
reliabilitas untuk instrumen kinerja karyawan, lingkungan kerja, komitmen organisasional
dan kepuasan kerja.
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen.
Variabel
Cronbach Alpha
Kriteria uji
Kesimpulan
Kinerja karyawan
0,973
0,60
Reliabel
Lingkungan kerja
0,939
0,60
Reliabel
Komitmen organisasional
0, 921
0,60
Reliabel
Kepuasan kerja
0,888
0,60
Reliabel
Sumber : Data primer diolah, 2020.
A. Uji Asumsi Klasik
Berdasarkan pengolahan data dengan program SPSS berikut ini disajikan hasil uji
asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas.
Tabel 4. Hasil Uji Asumsi Klasik.
Uji Asumsi Klasik
Hasil Uji
Kesimpulan
Uji Normalitas
Asymp.Sig.(2-tailed) (0,072) > 0,05
Residual normal
Uji Multikolinieritas
Tolerance (0,777; 0,747; 0,601) > 0,1
VIF (1,287; 1,338; 1,665) < 10
Tidak terjadi
multikolinieritas
Uji
Heteroskedastisitas
p value (0,323;0,374; 0,990) > 0,05
Tidak terjadi
Heteroskedastisitas
Sumber: Data primer diolah, 2020.
Hasil uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh Asymp.Sig.(2-
tailed) (0,072) > 0,05 berarti residual normal. Hasil uji multikolinieritas menunjukkan
1.449
Vol. 1, No. 11, pp. 1.444-1.456, November 2021
1.450 http://sostech.greenvest.co.id
bahwa masing-masing variabel independen (lingkungan kerja, komitmen organisasional,
kepuasan kerja) tidak saling berkorelasi linier. Hal ini ditunjukkan dari nilai tolerance
(0,777; 0,747; 0,601) > 0,1 dan Variance Inflation Factors/VIF (1,287; 1,338; 1,665) <
10. Dengan demikian model regresi linier ganda dalam penelitian ini tidak terjadi
multikolinieritas. Uji heteroskedastisitas dilakukan melalui uji Glejser. Hasil perhitungan
dengan program SPSS menunjukkan bahwa masing-masing variabel independen
(komitmen organisasional, lingkungan kerja, kepuasan kerja) tidak signifikan terhadap
variabel absolut residual. Hal ini ditunjukkan dengan p value (0,323; 0,374; 0,990) > 0,05
berarti model tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
B. Uji Pengaruh Langsung
Uji pengaruh langsung berkaitan dengan pengujian hipotesis 1 sampai dengan
hipotesis 5. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t yang dihasilkan dari analisis
regresi kedua model. Hasil analisis regresi disajikan seperti tabel berikut.
Tabel 5. Hasil Uji Pengaruh Langsung.
Model
Jalur
t hitung
Sig.
Keterangan
1
X1 X3
4,636
0,000
H1 diterima
X2 X3
4,236
0,000
H2 diterima
2
X1 Y
2,300
0,024
H3 diterima
X2 Y
2,052
0,044
H4 diterima
X3 Y
4,424
0,000
H5 diterima
Sumber : Data primer diolah, 2020.
Berdasarkan hasil uji pengaruh langsung seperti pada tabel di atas, pengujian setiap
hipotesis diuraikan sebagai berikut:
a. Lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, ditunjukkan
dengan nilai t hitung 4,636 dan p value sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian
hipotesis 1 diterima
b. Komitmen organisasional berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja,
ditunjukkan dengan nilai t hitung 4,236 dan p value sebesar 0,000 < 0,05. Dengan
demikian hipotesis 2 diterima
c. Lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, ditunjukkan
dengan nilai t hitung 2,300 dan p value sebesar 0,024 < 0,05. Dengan demikian
hipotesis 3 diterima
d. Komitmen organisasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan,
ditunjukkan dengan nilai t hitung 2,052 dan p value sebesar 0,044 < 0,05. Dengan
demikian hipotesis 4 diterima
e. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, ditunjukkan
dengan nilai t hitung 4,424 dan p value sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian
hipotesis 5 diterima.
C. Uji Pengaruh Tidak Langsung
Uji pengaruh tidak langsung berkaitan dengan pengujian hipotesis 6 dan hipotesis
7, dilakukan dengan uji Sobel (Sobel Test). Sobel Test ini dihitung melalui Online Sobel
Calculator yang dapat diakses melalui https://www.danielsoper.com.
a. Pengujian Hipotesis 6
Pengujian hipotesis 6 bertujuan untuk menguji pengaruh tidak langsung lingkungan
kerja terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja. Hasil Sobel kalkulator online
disajikan dalam gambar dan tabel di bawah ini.
Kepuasan
Kerja
(X3)
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Komitmen
Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Radio Swasta
di Surakarta: Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Intervening
Ramadhian Agus Triono Sudalyo 1.451
Gambar 1. Pengaruh Tidak Langsung Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
melalui Kepuasan Kerja.
Tabel 6. Hasil Uji Sobel 1.
Jalur
Koefisien
Jalur
Standard Error
Sobel test
statistic
Probabilitas (uji
2 sisi)
X1X3
A = 0,464
SE
A
= 0,049
3,216
0,001
X3Y
B = 0,677
SE
B
= 0,198
Sumber: Hasil Sobel kalkulator online.
Hasil uji sobel 1 menunjukkan nilai Sobel statistik 3,216 dan p value (probabilitas
dua sisi) 0,001 < 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh tidak
langsung terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja pada karyawan radio swasta
di Surakarta, maka hipotesis 6 diterima.
b. Pengujian Hipotesis 7
Pengujian hipotesis 7 bertujuan untuk menguji pengaruh tidak langsung komitmen
organisasional terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja. Hasil Sobel kalkulator
online disajikan disajikan dalam gambar dan tabel di bawah ini.
Gambar 2. Pengaruh Tidak Langsung Komitmen Organisasional terhadap Kinerja
Karyawan melalui Kepuasan Kerja.
Tabel 7. Hasil Uji Sobel 2.
Jalur
Standardized
Coefficients
Standard Error
Sobel test
statistic
Probabilitas (uji
2 sisi)
X2X3
A = 0,495
SE
A
= 0,089
2,913
0,003
X3Y
B = 0,677
SE
B
= 0,198
Sumber: Hasil Sobel kalkulator online.
Hasil uji sobel 2 menunjukkan nilai statistik Sobel 2,913 dan p value (probabilitas
dua sisi) 0,003 < 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa komitmen organisasional
B = 0,677
SE
B
= 0,198
A = 0,464
SE
A
= 0,049
Kinerja
Karyawan (Y)
Lingkungan Kerja
(X1)
Kepuasan Kerja
(X3)
B = 0,677
SE
B
= 0,198
A = 0,495
SE
A
= 0,089
Komitmen
Organisasional (X2)
Kinerja
Karyawan (Y)
Vol. 1, No. 11, pp. 1.444-1.456, November 2021
1.452 http://sostech.greenvest.co.id
berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja pada
karyawan radio swasta di Surakarta. Dengan demikian hipotesis 7 diterima.
D. Pengaruh Lingkungan kerja terhadap Kepuasan Kerja
Temuan ini membuktikan bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan radio swasta di Surakarta, ditunjukkan dengan p value sebesar
0,000 < 0,05. Semakin baik lingkungan kerja, kepuasan kerja karyawan akan semakin
meningkat. Kepuasan yang dirasakan karyawan merupakan sikap terhadap berbagai
kondisi di tempat kerja termasuk lingkungan kerja fisik seperti kelayakan ruang kerja,
sarana dan prasarana, pencahayaan, suhu udara di tempat kerja, tata ruang kantor, dan
peralatan komputer. Selain itu lingkungan kerja non fisik mencakup kebijakan dan
peraturan organisasi, budaya kerja, serta hubungan kerja dengan atasan dan rekan kerja.
Lingkungan kerja bersifat fisik dan non fisik tersebut dapat dipersepsikan karyawan, turut
mempengaruhi sikap karyawan terhadap pekerjaan baik positif atau negatif. Semakin baik
lingkungan kerja dapat mendorong semangat dan kegairahan kerja, sehingga karyawan
cenderung merasakan kepuasan dan dapat bekerja dengan efektif dan maksimal. Untuk
meningkatkan kepuasan kerja karyawan, pimpinan harus turut mendukung terwujudnya
lingkungan kerja yang memberikan rasa nyaman dalam bekerja. Lingkungan kerja yang
nyaman dan kondusif dapat meningkatkan kepuasan dalam bekerja sehingga karyawan
dapat bekerja dengan maksimal.
E. Pengaruh Komitmen organisasional terhadap Kepuasan kerja
Temuan ini membuktikan bahwa komitmen organisasional berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja karyawan Radio swasta di Surakarta, ditunjukkan dengan p value
sebesar 0,000 < 0,05. Komitmen organisasional karyawan dalam penelitian ini
merupakan kekuatan relatif dari individu karyawan radio swasta di Surakarta dalam
menghayati tujuan dan nilai-nilai organisasi serta tingkat keterlibatannya dalam
mendukung tujuan organisasi. Tingkat komitmen organisasional yang dimiliki karyawan
dapat dilihat dari perasaan menjadi bagian dari organisasi, kebanggaan terhadap
organisasi, kepedulian terhadap organisasi, ketertarikan untuk bekerja pada organisasi,
dan kepercayaan yang kuat terhadap nilai-nilai organisasi. Dalam pelaksanaannya,
komitmen organisasional yang dimiliki karyawan dapat dilihat dari komitmen untuk
selalu meningkatkan kualitas hasil pekerjaan, komitmen untuk patuh dengan peraturan
organisasi, memperbaiki diri dan meningkatkan kapasitasnya. Karyawan yang komit
dengan tugas dan tujuan organisasi, cenderung akan memperoleh kepuasan bekerja,
dibandingkan karyawan dengan tingkat komitmen tugas yang rendah. Hal ini disebabkan
karena karyawan yang komit dengan tugasnya, merasa setuju dengan nilai-nilai
organisasi, menunjukkan loyalitas dan keterlibatan dalam memajukan organisasi
sehingga komitmen tersebut akan berdampak pada sikap kerja berupa kepuasan dalam
bekerja. Karyawan dengan tingkat komitmen organisasi tinggi cenderung merasa puas
terhadap pekerjaan dan berbagai situasi di tempat kerja.
F. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Temuan ini membuktikan bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan radio swasta di Surakarta, ditunjukkan dengan p value sebesar 0,024 <
0,05. Faktor lingkungan kerja baik fisik dan non fisik apabila semakin mendapat
dukungan dan pemenuhan, akan memacu karyawan untuk bekerja secara optimal sesuai
dengan tuntutan organisasi. Semakin baik lingkungan kerja, akan memberikan kontribusi
terhadap peningkatan kinerja karyawan. Lingkungan kantor radio swasta di Surakarta
sedikit banyak akan mempengaruhi fisik maupun psikologis karyawan ketika melakukan
pekerjaanya. Dalam pelaksanaannya, karyawan sebagian besar bersikap positif terhadap
lingkungan kerja saat ini, sehingga bisa memacu semangat karyawan untuk melaksanakan
tugasnya dengan lebih baik, hal ini akan memberikan kontribusi pada peningkatan
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Komitmen
Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Radio Swasta
di Surakarta: Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Intervening
Ramadhian Agus Triono Sudalyo 1.453
kinerja. Hasil temuan ini, menunjukkan bahwa lingkungan kantor radio swasta di
Surakarta mayoritas sudah terkondisikan dengan baik, hal ini berkaitan dengan kelayakan
sarana dan prasarana, ketersediaan dan kelayakan ruang kerja, penerangan dan suhu
udara.
Faktor lingkungan kerja non fisik berupa kebijakan dan peraturan organisasi,
mayoritas memperoleh tanggapan yang positif dari karyawan, selain itu mayoritas
responden menyatakan setuju bahwa hubungan kerja antar karyawan dan hubungan
dengan atasan sudah terjalin dengan harmonis dan apabila terjadi konflik tugas dapat
teratasi dengan baik. Lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif dapat mendorong
karyawan berkerja efektif dan efisien sehingga memberikan kontribusi pada peningkatan
kinerja karyawan.
G. Pengaruh Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Karyawan
Temuan ini membuktikan bahwa komitmen organisasional berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan radio swasta di Surakarta, ditunjukkan dengan p value sebesar
0,044 < 0,05. Semakin tinggi komitmen organisasional karyawan, kinerja karyawan akan
semakin tinggi. Karyawan dengan komitmen organisasional yang semakin tinggi,
menunjukkan adanya iktikad dan keterlibatan yang semakin kuat untuk mendukung
tujuan dan nilai-nilai organisasi, sehingga karyawan akan berupaya memberikan hasil
kerja terbaik demi kesuksesan organisasi. Dalam kenyataannya, peningkatan kinerja
karyawan radio swasta di Surakarta dapat diwujudkan melalui peningkatan komitmen
organisasional. Untuk menumbuhkan komitmen organisasional karyawan, pimpinan
memperhatikan pentingnya keadilan perlakuan organisasi terhadap karyawan seperti
penilaian kinerja yang objektif, keadilan kompensasi, memberikan kepercayaan dalam
pekerjaan, memberikan pelatihan dan peluang pengembangan diri. Karyawan yang
menunjukkan komitmen tinggi terhadap organisasi cenderung memiliki serangkaian
reaksi dan perilaku positif di tempat kerja, serta kesediaan untuk berkontribusi pada
tujuan organisasi sehingga hasil kerjanya umumnya akan semakin baik.
H. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Temuan ini membuktikan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan radio swasta di Surakarta, ditunjukkan dengan p value sebesar 0,000 <
0,05. Semakin tinggi kepuasan kerja, kinerja karyawan akan semakin tinggi. Karyawan
yang merasa puas terhadap pekerjaannya, cenderung menunjukkan reaksi dan perilaku
positif di tempat kerja, sehingga dengan kepuasan kerja tersebut karyawan akan terpacu
untuk bekerja dengan lebih baik sesuai dengan tuntutan organisasi, untuk selanjutnya
akan memberikan kontribusi pada peningkatan kinerja. Dalam pelaksanaannya, kepuasan
dan ketidakpuasan karyawan memberikan dampak pada perilaku dan hasil kerja
karyawan. Dengan demikian kepuasan kerja karyawan memiliki implikasi yang sangat
besar bagi organisasi. Karyawan dengan tingkat kepuasan yang tinggi akan cenderung
memiliki kinerja yang lebih efektif jika dibandingkan dengan karyawan dengan tingkat
kepuasan yang rendah. Kenyataan yang terjadi, masih terdapat ketidakpuasan kerja yang
dirasakan karyawan radio swasta di Surakarta, ditunjukkan dari sikap karyawan yang
bekerja dengan keadaan terpaksa, dan kurang berdisiplin sehingga hasil kerja yang
dicapai kurang maksimal.
I. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja karyawan melalui Kepuasan
Kerja
Temuan ini membuktikan bahwa lingkungan kerja berpengaruh tidak langsung
terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja pada karyawan radio swasta di
Surakarta. Berdasarkan temuan ini, kepuasan kerja adalah variabel intervening yang dapat
menghubungkan pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil ini
didukung dari hasil uji Sobel, ditunjukkan dengan nilai Sobel statistik 3,216 dan p value
Vol. 1, No. 11, pp. 1.444-1.456, November 2021
1.454 http://sostech.greenvest.co.id
(0,001) < 0,05. Lingkungan kerja baik fisik dan non fisik pada industri radio swasta di
Surakarta adalah faktor penting dalam menjaga kepuasan kerja karyawan, selanjutnya
kepuasan kerja akan memberikan pengaruh pada peningkatan kinerja karyawan. Dalam
kenyataannya, lingkungan kerja kantor radio swasta di Surakarta dapat menjadi sumber
kepuasan kerja. Dengan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif dapat mendorong
kepuasan dalam bekerja, dengan adanya kepuasan kerja tersebut karyawan akan terpacu
untuk meningkatkan kinerjanya. Dengan demikian lingkungan kerja dapat berpengaruh
tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja. Organisasi dalam hal
ini industri radio swasta berupaya memfasilitasi dan mendukung lingkungan kerja fisik
dan non fisik sehingga karyawan memperoleh kepuasan dalam bekerja. Kepuasan kerja
karyawan sebagai pendorong utama terciptanya efisiensi, produktivitas dan kinerja
organisasi. Temuan ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
(Chaudhry et al., 2017) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja berperan sebagai
variabel intervening yang menghubungkan pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan pada industri perbankan di propinsi Punjab Pakistan. Semakin sesuai
lingkungan kerja yang dipersepsikan (dirasakan) akan meningkatkan kepuasan kerja
selanjutnya akan meningkatkan kinerja karyawan.
J. Pengaruh Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Karyawan melalui
Kepuasan Kerja
Temuan ini membuktikan bahwa komitmen organisasional berpengaruh tidak
langsung terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja pada karyawan radio swasta
di Surakarta. Berdasarkan temuan ini, kepuasan kerja adalah variabel intervening yang
dapat menghubungkan pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan.
Hasil ini didukung dari hasil uji Sobel, ditunjukkan dengan nilai statistik Sobel 2,913 dan
p value (0,002) < 0,05. Temuan ini, menunjukkan bahwa karyawan yang berkomitmen
merasa setuju dengan tujuan dan nilai-nilai organisasi, karyawan juga menunjukkan
kesetiaan dan kesediaan untuk memajukan organisasi. Komitmen karyawan terhadap
organisasi tersebut akan berdampak pada sikap positif terhadap pekerjaan yang
mencerminkan kepuasan kerja, selanjutnya kepuasan kerja karyawan akan memberikan
kontribusi pada peningkatan kinerja. Temuan ini mendukung hasil penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh (Dinc, 2017) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja berperan
sebagai variabel intervening yang menghubungkan pengaruh komitmen organisasional
terhadap kinerja karyawan pada perusahaan manufaktur di Bosnis dan Herzegovina.
Semakin tinggi komitmen organisasional akan meningkatkan kepuasan kerja selanjutnya
akan meningkatkan kinerja karyawan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian setiap hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa
lingkungan kerja dan komitmen organisasional berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
kerja karyawan radio swasta di Surakarta. Lingkungan kerja, komitmen organisasional
dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan radio swasta di
Surakarta. Lingkungan kerja dan komitmen organisasional berpengaruh tidak langsung
terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja. Implikasi dari temuan ini, pengelolaan
SDM yang baik memberikan kontribusi besar terhadap kesuksesan dan kinerja industri
radio swasta di Surakarta, untuk mencapai tujuan tersebut peningkatan kinerja karyawan
harus dicapai. Penilaian kinerja karyawan penting dilakukan sebagai alat untuk
mengevaluasi perilaku karyawan berkaitan dengan pekerjaan dan menyediakan informasi
sebagai dasar pengambilan keputusan promosi dan kompensasi. Lingkungan kerja
kondusif dan peningkatan komitmen organisasional harus selalu diwujudkan karena dapat
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Komitmen
Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Radio Swasta
di Surakarta: Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Intervening
Ramadhian Agus Triono Sudalyo 1.455
meningkatkan kepuasan kerja, dengan kepuasan kerja yang semakin tinggi dapat
mengarahkan sikap dan perilaku kerja menjadi semakin efektif sehingga peningkatan
kinerja karyawan semakin mudah dicapai. Lingkungan kerja perlu didukung dengan
peningkatan hubungan harmonis pimpinan dengan karyawan. Peningkatan komitmen
organisasional karyawan perlu mendapat dukungan melalui penegakan disiplin sehingga
terwujud organisasi yang tertib, serta perlunya pemberian reward dan punishment guna
meningkatkan kepuasan kerja.
BIBLIOGRAFI
Abdillah, L. A., Alwi, M. H., Simarmata, J., Bisyri, M., Nasrullah, N., Asmeati, A.,
Gusty, S., Sakir, S., Affandy, N. A., & Bachtiar, E. (2020). Aplikasi Teknologi
Informasi: Konsep dan Penerapan. Yayasan Kita Menulis.
Alami, R., Iran, B., Sohaei, R., Iran, B., Berneti, A. K. M., Younesi, A., Farnia, M., &
Mirzajani, H. (2015). The effectiveness of human resource management on
improving the performance of education staff. International Journal of Business and
Social Science, 6(5), 251254.
Almutairi, D. O. (2016). The mediating effects of organizational commitment on the
relationship between transformational leadership style and job performance.
International Journal of Business and Management, 11(1), 231.
Chaudhry, N. I., Jariko, M. A., Mushtaque, T., Mahesar, H. A., & Ghani, Z. (2017).
Impact of working environment and training & development on organization
performance through mediating role of employee engagement and job satisfaction.
European Journal of Training and Development Studies, 4(2), 3348.
Dinc, M. S. (2017). Organizational commitment components and job performance:
Mediating role of job satisfaction. Pakistan Journal of Commerce and Social
Sciences (PJCSS), 11(3), 773789.
Ghofur, M., Amboningtyas, D., Warso, M. M., & Haryono, A. T. (2017). Effect of
Compensation, Organization Commitment and Career Developing on Employee
Performance With Job Satisfaction As Intervening Variable (Empirical Study at PT.
Tri Sinar Purnama di Semarang). Journal of Management, 3(3).
Hidayati, T. (2015). Review Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasi
dan Kinerja Pegawai Serta Kinerja Layanan. Universitas Negeri Semarang
(UNNES).
Kamsina, K. (2018). Starategi Radio Gama FM dalam Meningkatkan Kualitas Penyiar di
Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa. Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar.
Lankeshwara, P. (2016). A study on the impact of workplace environment on employee’s
performance: with reference to the Brandix Intimate Apparel-Awissawella.
International Journal of Multidisciplinary Studies, 3(1).
Madhuri, K., Srivastava, P., & Srivastava, P. (2014). The effect of organizational
commitment, and job satisfaction, on employee’s job performance. International
Journal of Art & Humanity Science (IJAHS), 1(2), 2023.
Masydzulhak, A. H., & A. L. D. (2016). The Influence of Work Motivation and Job
Satisfaction on Employee Performance and Organizational Commitment
Satisfaction as an Intervening Variable in PT. Asian Isuzu Casting Center. Journal
of Research in Business and Management, 4(10).
Naharuddin, N., & Sadegi, M. (2013). Factors of workplace environment that affect
employees performance: A case study of Miyazu Malaysia. International Journal of
Independent Research and Studies, 2(2), 6678.
Vol. 1, No. 11, pp. 1.444-1.456, November 2021
1.456 http://sostech.greenvest.co.id
Narasuci, W., Setiawan, M., & Noermijati, N. (2018). Effect of work environment on
lecturer performance mediated by work motivation and job satisfaction. Jurnal
Aplikasi Manajemen, 16(4), 645653.
Sahlan, N. I., Mekel, P. A., & Trang, I. (2015). Pengaruh Lingkungan Kerja, Kepuasan
Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Sulut Cabang
Airmadidi. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 3(1).
Susanti, M. (2016). The Role of The Listener and Government Institutions in Educational
Radio Broadcasts (Peran Serta Pendengar dan Lembaga Pemerintah dalam Siaran
Radio Pendidikan). Pekommas, 1(1), 2132.
Taurisa, C. M., Djastuti, I., & Ratnawati, I. (2012). Analisis pengaruh budaya organisasi
dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional dalam meningkatkan kinerja
karyawan (Studi pada PT. Sido Muncul Kaligawe Semarang). Diponegoro
University.
Tores, R., & Devi, C. (2018). Peranan Sistem Informasi Dalam Meningkatkan Efisiensi
Dan Efektivitas Penyiaran Di Radio Dangdut Indonesia (RDI) Sekayu. Jurnal Ilmu
Manajemen, 7(1), 2537.
Wilson, K. G. (2015). Impact of work environment on academic staff job performance:
case of a Uganda university. International Journal of Advances in Management and
Economics, 4(4), 95103.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License