Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 1, Number 12, December 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
How to cite:
Nanda Riva Junita Muhammad
1
, Humaizi
2
dan Syafruddin Pohan
3
. (2021). Motif Menonton Tayangan
Variety Show Running Man dan Pemenuhan Kebutuhan Penonton. Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH),
1(12): 1.536-1.545
E-ISSN:
2774-5155
Published by:
https://greenpublisher.id/
MOTIF MENONTON TAYANGAN VARIETY SHOW RUNNING MAN DAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN PENONTON
Nanda Riva Junita Muhammad
1
, Humaizi
2
dan Syafruddin Pohan
3
Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara,
Indonesia
nandarivajunita@gmail.com
1
2
dan
pohansyafruddin@yahoo co.id
3
Abstrak
Latar belakang: Running Man adalah salah satu program televisi yang bergenre urban action
variety and comedy yang sedang digemari dan memiliki banyak penggemar dibelahan dunia
Eropa maupun Asia, termasuk Indonesia.
Tujuan penelitian: Untuk mengetahui motif menonton tayangan variety show Running Man dan
pemenuhan kebutuhan penonton di Kota Banda Aceh.
Metode penelitian: Penelitian kuantitatif korelasi menggunakan teori Uses and Gratifications
berdasarkan pada motif menonton dan kebutuhan individual. Data dikumpulkan dengan
menyebarkan instrumen penelitian dalam bentuk kuesioner dengan menggunakan skala ordinal.
Skala terdiri atas 25 pertanyaan, dengan 15 pertanyaan motif menonton tayangan variety show
Running Man dengan reliabilitas (α) 0,808 dan 10 pertanyaan pemenuhan kebutuhan dengan
reliabitias (α) 0,800. Data dianalisis menggunakan teknik analisis tabel tunggal, tabulasi silang
dan korelasi Rank Spearman untuk pengujian hipotesis.
Hasil penelitian: Hubungan signifikan antara motif menonton tayangan variety show Running
Man dan pemenuhan kebutuhan penonton dimana tayangan ini memenuhi kebutuhan kognitif dan
kebutuhan pelepasan penonton. Hasil juga menunjukkan bahwa penonton akan menonton
tayangan variety show Running Man setelah di download dan menontonnya pada malam hari.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara motif menonton tayangan variety show
Running Man dengan pemenuhan kebutuhan pada penonton kalangan dewasa di Kota Banda
Aceh. Hasil juga menunjukkan penonton tayangan variety show Running Man dalam penelitian
ini memiliki banyak motif, dimana mayoritas responden menonton tayangan ini setiap
minggunya, dengan durasi menonton 31 - 60 menit dan ditonton pada malam hari serta memilih
untuk mengunduh tayangan ini.
Kata kunci: Motif Menonton, Variety Show Running Man, Pemenuhan Kebutuhan, Banda
Aceh
Abstract
Background: Running Man is a television program with the urban action variety and comedy
genre which is currently popular and has many fans in Europe and Asia, including Indonesia.
Research purposes: To find out the motives for watching the Running Man variety show and
meeting the needs of the audience in the city of Banda Aceh.
Research methods: Data were collected by distributing the research instrument in the form of a
questionnaire using an ordinal scale. The scale consists of 25 questions, with 15 questions on the
motive for watching the variety show Running Man with reliability (α) 0.808 and 10 questions on
fulfillment of needs with reliability (α) 0.800. Data were analyzed using single table analysis
technique, cross tabulation and Spearman Rank correlation for hypothesis testing.
Research results: There is a significant relationship between the motives for watching the variety
show Running Man and meeting the needs of the audience where this show meets the cognitive
needs and needs of the audience to release. The results also show that viewers will watch the
variety show Running Man after it is downloaded and watch it at night.
Conclusion: There is a significant relationship between the motives for watching the variety
show Running Man and meeting the needs of the adult audience in Banda Aceh City. The results
also show that the audience for the Running Man variety show in this study has many motives,
where the majority of respondents watch this show every week, with a viewing duration of 31 - 60
minutes and are watched at night and choose to download this show.
Keywords: Watching Motives, Running Man Variety Show, Meeting Needs, Banda Aceh
Motif Menonton Tayangan Variety Show Running Man
dan Pemenuhan Kebutuhan Penonton
Nanda Riva Junita Muhammad
1
, Humaizi
2
dan Syafruddin Pohan
3
1.537
Diterima: 29-11-2021; Direvisi: 30-11-2021; Disetujui: 15-12-2021
PENDAHULUAN
Manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak dapat terpisah dari media, baik
media cetak, radio, televisi, media sosial maupun media online (Adiarsi et al., 2015).
Manusia dikelilingi oleh media baik media cetak, radio, televisi, media sosial, maupun
media online (Fitryarini, 2016). Manusia sebagai audience dari media-media tersebut
memiliki pilihan untuk memilih media mana saja yang sesuai dengan kehendak mereka
(Saskara, 2021), yang sesuai dengan kondisi mereka saat akan menggunakan media
tersebut. Keputusan untuk menggunakan media ada ditangan audience tersebut
(Carolina et al., 2021). Hal ini sejalan dengan teori yang berkaitan media massa seperti
teori Uses and Gratifications yang menyatakan bahwa pengguna media menggunakan
media karena mempunyai alasan-alasan tertentu (Kurniawati, 2021). Teori hiburan
mengatakan bahwa mekanisme kunci psikologis mendasari penggunaan serta
kesenangan khalayak atas konten media yang bersifat hiburan (Liyani & Saputro, 2021).
Sebagai audience tentunya memiliki pilihan dalam memilih media apa saja yang
dikehendaki. McQuail (Angkari, 2013) berpendapat bahwa khalayak dalam penggunaan
media massa memiliki motif tersendiri. Adapun motif tersebut, yaitu: (1) Motif
informasi adalah kebutuhan akan informasi lingkungan sekitar dan eksplorasi realitas;
(2) Motif identitas personal/pribadi adalah motif yang mendorong seseorang
menggunakan media untuk menonjolkan sesuatu yang penting dalam hidupnya sendiri;
(3) Motif integrasi dan interaksi sosial adalah motif yang mendorong seseorang
menggunakan media demi kelangsungan hubungannya dengan orang lain; dan (4) Motif
diversi atau hiburan adalah kebutuhan akan pelepasan dari ketegangan dan kebutuhan
akan hiburan.
Hal ini sejalan dengan teori Uses and Gratification yang menyatakan bahwa
pengguna media menggunakan media karena mempunyai alasan-alasan tertentu (Adiarsi
et al., 2015). Alasan seseorang menggunakan media semata-mata tidak hanya untuk
fungsi hiburan atau informasi semata (Kurniati, 2021), tetapi ada alasan-alasan lainnya,
misalnya karena menghindari belajar, melarikan diri ke dunia fantasi, mencari tau acara
popular apa yang sedang ditonton oleh orang lain (Indra Wirawan, 2021), bahkan
mungkin hanya untuk mengurangi rasa kesepian saja (Junaidi, 2021). Namun demikian,
apa yang membuat orang tertarik untuk mengkonsumsi berbagai jenis media dapat
menjadi masalah yang serius untuk diteliti (Sugiarto, 2021). Pendekatan uses and
gratifications memberikan alternatif untuk memandang hubungan antara isi media
dengan audiens dan pengkategorian media menurut isi dan fungsinya (Zakaria, 2021).
Teori ini mengajukan gagasan bahwa perbedaan individu menyebabkan audiens mencari
(Kamila et al., 2021), menggunakan dan memberikan tanggapan terhadap isi media
secara berbeda yang disebabkan faktor sosial (Rahmadillah et al., 2021) dan psikologis
yang berbeda di antara individu audiens (Pertiwi & Junaedi, 2021). Selain itu teori ini
juga menjelaskan mengapa seseorang menonton acara televisi tertentu, atau mengapa
mereka menonton tetapi seolah-olah mereka tidak peduli pada program acara itu sendiri.
Running Man adalah salah satu program hiburan dari negara Korea Selatan yang
sedang digemari dibelahan dunia Eropa maupun Asia, termasuk di Indonesia. Running
Man juga terkenal dengan Korean wave atau Hallyu, yang menurut Sung Jun (2011)
mengacu pada popularitas regional produk Korea Selatan seperti film, drama, televisi,
music popular dan fashion di Asia. Hallyu menyebar secara cepat melalui berbagai jenis
hiburan Korea Selatan. Negara Indonesia, segala sesuatu yang berhubungan dengan
Korea mendapat tanggapan yang luar biasa, contohnya music, film, drama, fashion,
Vol. 1, No. 12, pp. 1.536-1.545, December 2021
1.538 http://sostech.greenvest.co.id
makanan, bahasa, budaya, sampai program variety/reality show Korea. Running Man
sendiri pertama kali ditayangkan pada tanggal 11 juli 2010 di stasiun tv Seoul
Broadcasting System (SBS). Saat Running Man melakukan syuting di luar negeri di
Shanghai, Macau, Vietnam, Thailand, Indonesia, Taiwan bahkan Australia, sambutan
meriah dari fans bukan hanya untuk anggota Running Man saja, bahkan kamerawan yang
selalu mengikuti anggota dan produser acara juga mendapatkan sambutan yang meriah
dan mempunyai fans sendiri.
Adapun penelitian terdahulu dalam penelitian ini yaitu: Penelitian Marlia
Rahmadhani dan Iis Kurnia Hayati (2015) dengan judul “Motif dalam Menonton
Program Variety Show Running Man”. Penelitian ini dilakukan terkait dengan tren
Korean Wave yang masuk ke Indonesia dimana tidak hanya boyband dan girlband serta
drama Korea saja yang disukai oleh khalayak Indonesia, tetapi program variety show
Running Man juga mulai digemari. Penelitian ini dilakukan pada pengikut akun twitter
@RMbdgindonesia. Alasan peneliti memilih program tersebut karena variety show
Running Man sudah melakukan shooting dan fan meeting di Indonesia. Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui motif informasi, motif identitas personal,
motif integrasi dan interaksi sosial, serta motif hiburan pengikut akun twitter
@RMbdgindonesia. Teori yang digunakan yaitu teori Uses and Gratifications. Metode
penelitian menggunakan metode survei dengan tipe analisis deskriptif dan pendekatan
kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif hiburan termasuk ke dalam
kategori sangat tinggi, sedangkan motif informasi, motif identitas pribadi dan motif
integrasi serta interaksi sosial termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut, motif hiburan merupakan motif utama responden dalam menonton
Program Variety Show Running Man. Adapun sebab responden menonton adalah
Program Variety Show Running Man pelepasan diri dari masalah, melupakan masalah,
pelepasan dari kejenuhan, untuk dapat bersantai, mengisi waktu luang, penyaluran
emosi, alternatif hiburan dan kesenangan. Konten dari Program Variety Show Running
Man yaitu games yang mengundang gelak tawa khalayak, mulai dari bentuk game yang
unik, kata-kata yang diucapkan pemain atau bintang tamu serta tingkah laku pemain
atau bintang tamu program tersebut. Terkait motif informasi, terdapat beberapa
informasi yang ada pada program tersebut dimana informasi tersebut menimbulkan
motif tersendiri bagi responden sebagai khalayak misalnya saja tentang games dan
tentang negara Korea Selatan. Berdasarkan indikator penambahan pengetahuan
informasi- informasi tersebut membuat timbulnya motif tersendiri bagi khalayak hal
tersebut karena responden atau khalayak menonton Program Variety Show Running Man
untuk menambah pengetahuan. Untuk motif identitas pribadi, khalayak atau responden
menonton program tersebut untuk mendapatkan contoh prilaku yang baik, mendapatkan
inspirasi, nilai-nilai dari media dan untuk mengekspresikan diri. Sedangkan untuk motif
integrasi dan interaksi sosial, responden sebagai khalayak menonton
Penelitian (Rahmawati, 2014) dengan judul “Pengaruh Tayangan Korean Wave
di Internet Terhadap Perilaku Korean Beloved Addict” juga terkait dengan tren Korean
Wave yang ada di Indonesia. Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini
adalah bagaimana pengaruh tayangan Korean Wave terhadap perilaku imitasi anggota
komunitas Korean Beloved Addict, dan faktor dominan apa saja sehingga perilaku
imitasi muncul pada anggota komunitas tersebut. Penelitian ini dilakukan pada
mahasiswa yang tergabung dalam komunitas pecinta Korea atau Korean Beloved Addict
(KBA) yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Metode penelitian yang digunakan
yaitu metode analisis data deskriptif kuantitatif dengan menggunakan penelitian survei.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori Uses and effect. Adapun variabel
yang diukur dalam penelitian ini yaitu: durasi, frekuensi, atensi, dan perilaku imitasi.
Motif Menonton Tayangan Variety Show Running Man
dan Pemenuhan Kebutuhan Penonton
Nanda Riva Junita Muhammad
1
, Humaizi
2
dan Syafruddin Pohan
3
1.539
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 120 orang dan yang sampel dalam penelitian ini
berjumlah 55 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi responden mengakses
konten Korean wave melalui internet adalah lebih dari 2 jam, dimana frekuensi
mengakses konten tesebut saat responden memiliki waktu luang, dan atensi yang
diberikan terhadap konten Korean wave sangat tinggi. Variabel durasi dan frekuensi
tidak berpengaruh terhadap perilaku imitasi, hal ini berbeda pada variabel atensi yang
berpengaruh terhadap perilaku imitasi anggota komunitas
Korean Beloved Addict
(KBA). Atensi menjadi faktor dominan dari anggota komunitas Korean Beloved Addict
(KBA) dalam mengakses konten Korean wave. Selain itu respon anggota komunitas
Korean Beloved Addict (KBA)
terhadap perilaku imitasi yang menempati rangking
pertama yaitu menyisipkan bahasa Korea di setiap pembicaraan. Hal tersebut
menunjukkan bentuk kecintaan responden kepada Korean wave yang ditunjukkan
melalui pengetahuan akan kemampuan berbahasa Korea yang dimiliki. Sedangkan
respon anggota komunitas Korean Beloved Addict (KBA) terhadap perilaku imitasi yang
menempati rangking terakhir adalah menjaga pola makan agar memliki penampilan
seperti artis Korea idolanya. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengaruh dari kegemaran
responden akan Korea tidak sampai kepada taraf merubah penampilan, tetapi berupa
perilaku yang tampak seperti cara berbicara, dan berpakaian.
Penelitian (Imamatul, 2014) dengan judul “Pengaruh Program Variety Show
Running Man Terhadap Konsumsi Media Para Remaja” menggunakan penelitian
kuantitatif dengan metode deskriptif. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah
Model Jarum Hipodermik. Fokus penelitian ini untuk mengetahui pengaruh program
variety show Running Man serta sejauh mana program acara variety show Running Man
mempengaruhi konsumsi media para remaja. Sampel berjumlah 30 orang dari 30 orang
populasi. Adapun variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu program variety show
Running Man sebagai variabel bebas, dan konsumsi media sebagai variabel terikat. Hasil
penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif tetapi tidak signifikan antara variabel
program variety show Running Man terhadap konsumsi media para remaja.
Penelitian Debby Juniarenata (2013) dengan judul “Pengaruh variety show
Running Man dikshownow.net terhadap minat menonton” meneliti seberapa besar
pengaruh variety show Running Man terhadap minat menonton pada grup Running Man
kaskus pada media sosial Facebook. Teori yang digunakan yaitu teori S-O-R dan teori
minat. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif. Metode ini digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh tersebut. Sampel penelitian berjumlah 89 orang
anggota grup kaskus tersebut, Hasil penelitian yang diperoleh melalui analisa hubungan
mempunyai skor 0,717. Ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara pengaruh
variety show Running Man dengan minat menonton. Variety show Running Man
mempunyai pengaruh yang kuat melalui karakter permainan, pemain dan bintang tamu
untuk menarik minat menonton tayangan tersebut.
Ketika seseorang memilih untuk menonton Running Man, bisa saja karena orang
tersebut memang penggemar Running Man. Namun jika bukan penggemar tayangan
tersebut tetapi hanya sekedar untuk mengurangi rasa kesepian, suntuk, ataupun hanya
untuk menghabiskan waktu dan mengikuti rasa penasaran terhadap episode selanjutnya.
Sejalan dengan hal ini, penelitian yang dilakukan oleh Marlia & Iis (2015) menyatakan
bahwa motif hiburan merupakan motif utama dalam menonton program variety show
Running Man dengan alasan sebagai pelepasan diri dari masalah, melupakan masalah,
pelepasan dari kejenuhan, untuk dapat bersantai, mengisi waktu luang, penyaluran emosi,
alternative hiburan dan kesenangan. Konten tayangan Running Man adalah games yang
mengundang gelak tawa khalayak, mulai dari bentuk game yang unik, tingkah laku dan
kata-kata yang diucapkan oleh pemain ataupun bintang tamu. Selain itu juga adanya motif
Vol. 1, No. 12, pp. 1.536-1.545, December 2021
1.540 http://sostech.greenvest.co.id
informasi yang menimbulkan motif tersendiri sebagai penambah pengetahuan tentang
games dan negara Korea Selatan. Penonton juga mendapatkan contoh perilaku yang baik,
mendapatkan inspirasi, nilai-nilai dari media dan dapat mengekspresikan diri sebagai
motif identitas pribadi.
Terlepas dari berbagai macam alasan untuk menonton tayangan Running Man, ada
banyak hal yang menjadi pertanyaan dan menarik minat peneliti untuk mencari tahu
sejauh mana penonton akan menonton tayangan Running Man. Berdasarkan asumsi diatas
peneliti tertarik untuk mengetahui motif menonton tayangan variety show Running Man
dan pemenuhan kebutuhan penonton kalangan dewasa di Kota Banda Aceh.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif. Adapun jenis penelitian ini
merupakan penelitian korelasional. Penelitian ini dilakukan pada 67 orang yang memiliki
rentang usianya antara 19 34 tahun, dengan karakteristik sampel yaitu telah menonton
tayangan variety show Running Man minimal 100 episode dengan maksud bahwa
penonton tersebut memiliki informasi mengenai serba-serbi tayangan ini, dan berdomisili
di Kota Banda Aceh. Majoritas responden penelitian ini adalah perempuan sebanyak 58
orang (86,6%) dan sisanya 9 orang (13,4%) adalah laki-laki,
Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini yaitu: (1) Motif menonton
tayangan variety show Running Man; (2) Pemenuhan kebutuhan yang didapat setelah
menonton tayangan variety show Running Man.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran.
Adapun indikator dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 1. Indikator Penelitian
No
Variabel Teoritis
Variabel Operasional
Deskriptor
1
Motif menonton
tayangan variety show
Running Man
Motif informasi
Menonton tayangan variety show
Running Man untuk mendapatkan
informasi
Motif Identitas Personal
Menonton tayangan variety show
Running Man untuk menonjolkan
sesuatu yang penting dalam
hidupnya sendiri
Motif Integrasi/Interaksi
Sosial
Menonton tayangan variety show
Running Man untuk berinteraksi
dengan orang lain
Motif Hiburan
Menonton tayangan variety show
Running Man dapat memberi
hiburan
Variabel X
Motif Menonton Tayangan
variety show Running Man
Variabel Y
Pemenuhan Kebutuhan
penonton di Kota Banda Aceh
Motif Menonton Tayangan Variety Show Running Man
dan Pemenuhan Kebutuhan Penonton
Nanda Riva Junita Muhammad
1
, Humaizi
2
dan Syafruddin Pohan
3
1.541
2
Pemenuhan Kebutuhan
Kebutuhan kognitif/
kebutuhan pengetahuan
terhadap tayangan variety
show running man
Kebutuhan untuk menambah
pengetahuan, pemahaman, dan
wawasan
Kebutuhan Afektif
Kebutuhan untuk menambah
pengalaman
Kebutuhan Personal Integratif
Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Kebutuhan Sosial Integratif
Kebutuhan untuk menemukan teman
yang memiliki kesamaan
Kebutuhan Pelepasan
Kebutuhan untuk menghindari
tekanan dan stress.
Skala dalam penelitian kuantitatif digunakan untuk melakukan pengukuran
dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat. Skala pengukuran dalam
penelitian yaitu kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang
pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan
dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Skala pengukuran ini
dimaksudkan untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur supaya tidak menjadi
kesalahan dalam menentukan analisis data. Skala yang akan digunakan dalam penelitian
ini yaitu Skala Ordinal.
Data dikumpulkan dengan menyebarkan instrumen penelitian dalam bentuk
kuesioner dengan menggunakan skala ordinal. Skala terdiri atas 25 pertanyaan, dengan
15 pertanyaan motif menonton tayangan variety show Running Man dengan reliabilitas
(α) 0,808 dan 10 pertanyaan pemenuhan kebutuhan dengan reliabitias (α) 0,800. Data
dianalisis menggunakan teknik analisis tabel tunggal, tabulasi silang dan korelasi Rank
Spearman untuk pengujian hipotesis. Pengujian validitas dengan rumus korelasi Pearson
dan pengujian hipotesis dilakukan menggunakan program SPSS v21. Penyebaran
instrument dilakukan di beberapa tempat di kota Banda Aceh, yaitu di Darussalam,
Lampriet, Lingke, dan sekitaran Ulee Kareng.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan 67 responden dalam penelitian, mayoritas responden adalah
perempuan (86,6%) di mana mahasiswa adalah penonton terbanyak variety show ini
(37,3%) dari keseluruhan responden. Tayangan ini ditonton oleh kelompok umur 25-29
tahun, dengan pendidikan terakhir S1 merupakan responden terbanyak, serta variety show
ini paling lama ditonton sekitar 6-8 tahun.
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan Pengolahan data
analisis. Analisis data dilakukan melalui dua cara: (1) Analasis Tabel Tunggal, dan (2)
Analisis Tabel Silang. Hasil Analisis Tabel tunggal menunjukkan bahwa responden
menonton tayangan variety show Running Man setiap minggu dan ditonton pada malam
hari serta durasi menonton 31-60 menit. Mayoritas responden menonton tayangan variety
show Running Man sendirian, memberikan perhatian penuh, walaupun teralihkan kepada
bintang tamu. Menurut responden, tayangan variety show Running Man menambah
pengetahuan dan wawasan tentang Korea Selatan sebagai pengalihan dari kejenuhan dan
menghabiskan waktu luang serta dapat menjadi topik pembicaraan antar teman maupun
keluarga.
Vol. 1, No. 12, pp. 1.536-1.545, December 2021
1.542 http://sostech.greenvest.co.id
Hasil analisis tabel silang menunjukkan bahwa responden laki-laki dan perempuan
lebih memilih menonton tayangan variety show Running Man sendirian, karena
responden merasa lebih nyaman dan membutuhkan konsentrasi untuk menonton tayangan
ini. Selain itu, menonton sendirian dapat membuat suasana hati lebih nyaman. Responden
juga memberi perhatian penuh dalam tayangan ini dan dapat mendiskusikan dengan
teman.
Adapun hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kedua variabel memiliki
hubungan yang signifikan, yaitu adanya hubungan antara menonton variety show Running
Man dengan pemenuhan kebutuhan penonton di Kota Banda Aceh.
Tabel 2. Uji Hipotesis
Motif
Kebutuhan
Correlation Coefficient
1.000
.579
**
Motif
Sig. (2-tailed)
.
.000
Spearman's rho
N
Correlation Coefficient
67
67
.579
**
1.000
Kebutuhan
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
67
67
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil penelitian menjelaskan motif responden menonton tayangan variety show
Running Man berdasarkan teori uses and gratification. Teori ini menjelaskan bahwa
responden penelitian ini menonton tayangan ini karena memiliki motif tertentu. Motif
tersebut yaitu motif integrasi/interaksi sosial, identitas personal, informasi dan hiburan.
Motif integrasi/interaksi sosial dalam penelitian ini dapat dilihat dari mayoritas
responden menonton tayangan variety show Running Man sendirian, hanya sedikit
responden yang menonton tayangan ini bersama keluarga walaupun tayangan ini adalah
tayangan hiburan.
Motif identitas personal dapat dilihat dari mayoritas responden memberikan
perhatian penuh saat menonton tayangan variety show Running Man, meskipun ada juga
responden yang perhatiannya teralihkan kepada bintang tamu saat menonton. Ini
menunjukkan perhatian responden tertuju kepada tayangan ini sepenuhnya, walaupun
tayangan ini termasuk kedalam jenis tayangan hiburan. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa acara hiburan pun mendapat perhatian penuh dari penontonnya, meskipun bintang
tamu dapat menjadi alasan tambahan terkait perhatian yang diberikan penonton terhadap
acara hiburan ini. Responden menonton tayangan ini setelah diunduh. Hal ini menjadi
pilihan karena apabila ada hal/kegiatan yang perlu dilakukan, maka tayangan ini dapat
ditunda untuk ditonton.
Motif informasi dalam penelitian ini dilihat dari mayoritas responden penelitian
ini memahami jalan cerita dan permainan yang ditampilkan dalam tayangan variety
show Running Man ini. Selain itu, menonton tayangan ini memberikan hal positif
kepada responden. Responden mengetahui informasi dan hal-hal terkait negara Korea
Selatan, seperti permainan tradisional, makanan, tempat-tempat menarik, juga dapat
mengetahui kegiatan promosi bintang tamu yang hadir diacara tersebut. Adapun waktu
menonton tayangan ini, mayoritas responden menjawab malam hari. Malam hari
merupakan waktu untuk istirahat dari kegiatan yang menyita waktu dan perhatian
responden setelah itu diikuti siang dan sore hari. Durasi menonton tayangan ini yang
Motif Menonton Tayangan Variety Show Running Man
dan Pemenuhan Kebutuhan Penonton
Nanda Riva Junita Muhammad
1
, Humaizi
2
dan Syafruddin Pohan
3
1.543
paling banyak dipilih repsonden yaitu selama 31-60 menit. Hal ini boleh jadi karena
responden memilih untuk mempercepat tayangan ini agar dapat mengetahui bagaimana
akhir dari tayangan ini. Namun ada juga responden yang memilih menonton dengan
durasi penuh yaitu 61-90 menit. Responden yang memilih pilihan jawaban ini bisa jadi
tidak ingin melewatkan setiap menit selama acara ini berlangsung sehingga tidak ada
informasi yang terlewatkan selama tayangan tersebut berlangsung.
Motif hiburan dalam penelitian ini dapat dilihat dari tayangan ini membuat
pikiran responden lebih jernih dan membuat hari-hari responden lebih baik. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitan Ramadhani yang menyatakan motif hiburan
merupakan salah satu motif responden menonton tayangan ini. Tayangan ini membuat
responden dapat tertawa ketika menonton, dan memberikan hiburan bagi responden
penelitian ini.
Pemenuhan Kebutuhan Penonton Kalangan Dewasa di Kota Banda Aceh Dari
Menonton Tayangan Variety Show Running Man
Pemenuhan kebutuhan yang dimaksud dalam penelitian ini terbatas kepada tiga
hal yaitu; kebutuhan personal integratif, kebutuhan sosial integratif, dan kebutuhan
pelepasan (escapism). Adapun kebutuhan personal integrative yang peneliti teliti dalam
penelitian ini yaitu kebutuhan untuk aktualisasi diri. Aktualisasi diri yang peneliti
maksudkan yaitu menonton tayangan variety show Running Man sebagai hobi dan
menonton tayangan variety show Running Man untuk mengisi waktu luang. Responden
yang menjawab menonton tayangan variety show Running Man untuk mengisi waktu
luang lebih banyak daripada responden yang menjawab menonton tayangan variety
show Running Man karena hobi.
Adapun pemenuhan kebutuhan social integrative dalam penelitian ini yaitu
kebutuhan untuk menemukan teman yang memiliki kesamaan. Responden dalam
penelitian ini setuju bahwa menonton tayangan variety show Running Man dapat
menambah informasi/pengetahuan tentang Korea Selatan untuk didiskusikan dengan
teman. Informasi itu bisa berupa tempat-tempat menarik untuk dikunjungi, makanan,
ataupun permainan-permainan yang dimainkan. Hal ini juga dapat menjadi pertukaran
informasi antara responden dan temannya tersebut serta dapat menambah pengetahuan
bagi kedua belah pihak tentang Korea Selatan.
Pemenuhan kebutuhan pelepasan (escapism) dalam penelitian ini yaitu kebutuhan
untuk menghindari tekanan dan stres mayoritas responden setuju bahwa menonton
tayangan variety show Running Man untuk menghindari stress dan tekanan dalam
kehidupan sehari-hari, dapat menghibur, membuat suasana hati lebih nyaman, dan dapat
membuat hari-hari lebih baik. Penonton menggunakan media, yaitu pengalihan
(diversion), melarikan diri dari rutinitas atau masalah sehari-hari responden. Responden
menggunakan tayangan ini untuk melarikan diri dari tekanan ataupun rutinitas sehari-
hari yang menyita waktu dan perhatian. Responden penelitian ini mayoritas perempuan
dimana pekerjaan, umur, serta pendidikan terakhir juga dapat memberi kontribusi
tingkat stress yang memerlukan pengalihan.
Hubungan Antara Motif Menonton Tayangan Variety Show Running Man Dengan
Pemenuhan Kebutuhan Pada Penonton di Kota Banda Aceh
Hasil uji hipotesis menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara terpaan
tayangan variety show Running Man dengan pemenuhan kebutuhan pada kalangan
dewasa di Kota Banda Aceh. Hubungan yang tercipta antara dua variabel ini masuk ke
dalam kategori tinggi. Ini dapat dimaknai hubungan antara motif menonton tayangan
dan pemenuhan memiliki hubungan yang saling terkait.
Vol. 1, No. 12, pp. 1.536-1.545, December 2021
1.544 http://sostech.greenvest.co.id
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan yang
signifikan antara motif menonton tayangan variety show Running Man dengan
pemenuhan kebutuhan pada penonton kalangan dewasa di Kota Banda Aceh. Hasil juga
menunjukkan penonton tayangan variety show Runnning Man dalam penelitian ini
memiliki banyak motif, dimana mayoritas responden menonton tayangan ini setiap
minggunya, dengan durasi menonton 31 - 60 menit, dan ditonton pada malam hari serta
memilih untuk mengunduh tayangan ini. Responden juga lebih banyak menonton
tayangan ini sendirian, dan memberikan perhatian penuh selama menonton meskipun
dapat teralihkan pada bintang tamu. Kebanyakan responden juga memahami jalan cerita
dan permainan yang disampaikan dalam tayangan Running Man. Selain itu, hasil
penelitian juga menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan penonton tercapai melalui
tayangan variety show Running Man, dimana tayangan ini memberikan manfaat bagi
penonton karena dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Korea Selatan
sebagai pengalihan dari kejenuhan, menghabiskan waktu luang, dan juga dapat menjadi
topik pembicaraan antar teman maupun keluarga.
BIBLIOGRAFI
Adiarsi, G. R., Stellarosa, Y., & Silaban, M. W. (2015). Literasi media internet di
kalangan mahasiswa. Humaniora, 6(4), 470482.
Angkari, S. (2013). Motif Masyarakat Surabaya dalam Menonton Program Good
Morning Hard Rockers on SBO. Jurnal E-Komunikasi, 1(3).
Carolina, T., Nomaini, F., & Saraswaty, E. (2021). Hubungan Motif Penggunaan
Layanan Video On Demand Terhadap Kepuasaan Menonton Film Di Era Pandemi
Covid-19 (Studi Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya Kampus
Palembang). Sriwijaya University.
Fitryarini, I. (2016). Literasi media pada mahasiswa prodi ilmu komunikasi Universitas
Mulawarman. Jurnal Komunikasi, 8(1), 5167.
Imamatul, S. M. (2014). Pengaruh Program Variety Show Running Man Terhadap
Konsumsi Media Para Remaja: Studi Terhadap Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi Semester Viii Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam
Negeri Sunan Ampel Surabaya. UIN Sunan Ampel Surabaya.
Indra Wirawan, K. (2021). Karauhan dan Ngiring: Kajian Teologi, Psikologi dan
etnografi. Bali Wisdom.
Junaidi, I. (2021). Mencegah & Mengatasi Sakit Kepala : Mengupas Sakit Kepala dari
Migrain, Vertigo Hingga Tumor Otak & Meningitis disertai Terapi Sakit Kepala
pada Bumil, Busui, dan pada Anak. Penerbit Andi.
Kamila, A. N., Martha, L. P., & Satriani, I. (2021). Pengaruh Intensitas Menonton
Tayangan Program Ilook Net Tv Terhadap Perilaku Remaja Dalam Berbusana.
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi, 5(1), 110.
Kurniati, I. (2021). Representasi Perjuangan Seorang Ayah dalam Film Sejuta Sayang
Untuknya.
Kurniawati, E. (2021). Media Baru Sebagai Media Literasi Agama Bagi Mahasiswa Tuli
di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Al-MUNZIR, 14(1), 7192.
Liyani, S. K., & Saputro, E. P. (2021). Instagram Dalam Pembentukan Pola Perilaku
Konsumtif Penggemar K-Pop (Studi Kualitatif Pada Mahasiswa Muhammadiyah
Surakarta). Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Pertiwi, A. O., & Junaedi, F. (2021). Penerimaan Pesan Dalam Film IP MAN 4 (2020)
Motif Menonton Tayangan Variety Show Running Man
dan Pemenuhan Kebutuhan Penonton
Nanda Riva Junita Muhammad
1
, Humaizi
2
dan Syafruddin Pohan
3
1.545
Yang Mengandung Unsur Diskriminasi Etnis. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rahmadillah, A., Widodo, A., Kom, S. I., Kom, M. I., Puspita, R., & Sos, S. (2021).
Pengaruh Penggunaan Media Sosial Twitter Terhadap Keterampilan Komunikasi
Interpersonal di Kalangan Remaja Kecamatan Tambun Utara Bekasi Jawa Barat.
JURNAL DARING MAHASISWA KOMUNIKASI, 1(2), 1938.
Rahmawati, I. (2014). Pengaruh tayangan korean wave Di internet terhadap perilaku
komunitas Korean beloved addict (KBA).
Saskara, I. P. A. (2021). Buku Ajar-Media Perikalanan Berbasis Implementasi Tutorial
Praktek: Dasar, Penggunaan dan Pembuatan Iklan. Swasta Nulus.
Sugiarto, S. (2021). Pendekatan Komunikasi Berbasis Al-Qur’an dalam Penanggulangan
Pornografi Bagi Anak di Media Sosial. Institut PTIQ Jakarta.
Zakaria, A. (2021). Hubungan Terpaan Kode Promo dan Keputusan Menggunakan
Layanan Grabfood (Studi Pada Mahasiswa Universitas Hasanuddin). Universitas
Hasanuddin.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License