Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 1, Number 12, December2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
How to cite:
Asyifa Fitha Habsari. (2021). Pengaruh Keinformatifan, Hiburan dan Gangguan Iklan, Terhadap Sikap
Konsumen dalam Iklan Online E-Commerce di Situs Youtube. Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH), 1(12):
1.546-1.554
E-ISSN:
2774-5155
Published by:
https://greenpublisher.id/
PENGARUH KEINFORMATIFAN, HIBURAN DAN GANGGUAN IKLAN,
TERHADAP SIKAP KONSUMEN DALAM IKLAN ONLINE E-COMMERCE DI SITUS
YOUTUBE
Asyifa Fitha Habsari
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Prodi Manajemen, Universitas Negeri Surabaya, Indonesia
Abstrak
Latar belakang: Era digital saat ini semakin berkembang, periklanan melalui internet menjadi
sarana promosi pilihan bagi para pemasar, karena memiliki keunggulan seperti biaya pemasaran
periklanan yang lebih rendah dibandingkan dengan biaya periklanan tradisional (media cetak,
televisi dan radio).
Tujuan penelitian: Untuk menganalisis pengaruh keinformatifan, hiburan dan gangguan iklan
terhadap sikap konsumen dalam iklan online e-commerce di situs Youtube.
Metode penelitian: Jenis penelitian ini yaitu penelitian konklusif. Metode pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dan menggunakan teknik
purposive sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 100 responden.
Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor informatif dan hiburan
berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen. Sedangkan faktor gangguan iklan tidak
berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen.
Kesimpulan: Pemberian informasi dan hiburan berpengaruh besar terhadap sikap konsumen,
namun gangguan iklan tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen. Tidak adanya
dampak tersebut karena responden dalam survei ini setuju bahwa kemunculan iklan e-commerce
dapat mengganggu aktivitas menonton youtube, namun responden memiliki opsi untuk melewati
(skip) iklan tersebut maupun dapat memilih layanan premiu agar terbebas dari iklan e-commerce
yang akan muncul sehingga dapat disimpulkan bahwa gangguan iklan tidak berpengaruh karena
tidak menyebabkan gangguan pada responden.
Kata kunci: Informatif, Hiburan, Intrusif, Sikap Konsumen, Iklan Youtube
Abstract
Background: The digital era is currently growing, advertising through the internet has become
the preferred promotional tool for marketers, because it has advantages such as lower
advertising marketing costs compared to traditional advertising costs (print media, television and
radio).
Research purposes: To analyze the effect of informativeness, entertainment and advertising
distraction on consumer attitudes in online e-commerce advertising on the Youtube site.
Research methods: This type of research is a conclusive research. The sampling method used in
this research is non-probability sampling and uses purposive sampling technique. The number of
samples in this study were 100 respondents.
Research results: The results show that informative and entertainment factors have a significant
effect on consumer attitudes. Meanwhile, the advertising distraction factor has no significant
effect on consumer attitudes.
Conclusion: The provision of information and entertainment has a large effect on consumer
attitudes, but advertising interference has no significant effect on consumer attitudes. There is no
such impact because respondents in this survey agree that the emergence of e-commerce
advertisements can interfere with watching YouTube activities, but respondents have the option
to skip these advertisements or can choose premium services to be free from e-commerce
advertisements that will appear so that they can it can be concluded that advertising interference
has no effect because it does not cause disturbance to the respondents.
Keywords: Informativeness, Entertainment, Intrusiveness, Consumer Attitudes, Youtube
Advertising
Diterima: 16-11-2021; Direvisi: 29-11-2021; Disetujui: 15-12-2021
Pengaruh Keinformatifan, Hiburan dan Gangguan Iklan,
Terhadap Sikap Konsumen dalam Iklan Online E-
Commerce di Situs Youtube
Asyifa Fitha Habsari 1.547
PENDAHULUAN
Internet merupakan kebutuhan penting bagi manusia (Andiarna et al., 2020).
Pengguna internet di Indonesia meningkat jumlahnya menjadi 196,7 juta pengguna pada
kuartal kedua tahun 2020. Berdasarkan tahun 2018, Indonesia hanya memiliki 171,2 juta
pengguna internet. Hal ini diketahui berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan oleh
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Survei ini dilaksanakan pada
tanggal 2 hingga 25 Juni 2020. Berdasarkan data tersebut, pengguna internet di Indonesia
mencapai 73,7% pada kuartal kedua tahun 2020. Ini meningkat apabila dibandingkan
dengan tahun 2018 yang hanya 64,8%. Penggunaan internet saat ini dapat diakses dengan
mudah menggunakan perangkat digital berteknologi canggih seperti smartphone,
komputer, laptop dan televisi.
Dunia internet di dalamnya terdapat salah satu database video terpopuler,
terlengkap dan juga beragam yang kita kenal dengan sebutan youtube. Youtube adalah
situs berbagi video populer yang memungkinkan pengguna untuk mengunduh, menonton
dan berbagi klip video secara gratis. Secara umum, video youtube mencakup film, TV
dan video produksi penggunanya sendiri (Widika, 2013). Youtube merupakan salah satu
layanan Google yang saat ini telah menjadi salah satu platform terbesar bagi pengguna
untuk mengunggah video dan dapat diakses oleh pengguna lain di seluruh dunia secara
gratis.
Sejauh ini youtube menyisipkan iklan di awal dan akhir video saja. Di sisi lain,
iklan di tengah video hanya dapat disisipkan apabila durasi video di youtube lebih dari 10
menit. Namun youtube kini telah memiliki kebijakan baru. Youtube telah mengurangi
panjang minimum iklan yang dapat disisipkan di tengah video. Kebijakan ini diumumkan
di youtube dan juga halaman Google Support. Waktu minimum yang semula 10 menit,
telah dikurangi hingga menjadi 8 menit. Youtube juga mengatakan bahwa kebijakan ini
hanya dapat dilihat oleh pengguna konten video yang telah memenuhi syarat. Kebijakan
ini akan berlaku mulai akhir Juli. Seperti sebelumnya, jika pengguna tidak ingin
menghasilkan uang, mereka dapat mematikan iklan di tengah video ini. Menurut Youtube,
iklan mid-roll dan iklan yang muncul di tengah video secara otomatis menyeimbangkan
pengalaman menonton. Pemilik saluran dapat menyesuaikan waktu iklan secara manual
dengan membuka setelan monetisasi video. Youtube nantinya menggunakan teknologi
machine learning untuk mendeteksi lokasi iklan mid-roll secara otomatis. Penempatan
didorong oleh berbagai pertimbangan, termasuk gangguan visual atau audio.
Iklan adalah bentuk komunikasi khusus yang biasa digunakan oleh pengusaha
untuk mengarahkan komunikasi yang menarik antara target dan pembeli dalam
masyarakat. Periklanan ialah suatu alat yang membuka komunikasi dua arah antara
penjual dan pembeli sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi secara efisien dan
efektif. Salah satu strategi dari periklanan ialah dengan memilih media periklanan.
Pemilihan media periklanan didasarkan pada frekuensi, jangkauan konsumen dan dampak
periklanan terhadap konsumen. Setiap media periklanan memiliki kekuatan dan
kelemahan tersendiri untuk mengiklankan produknya. Pemasar perlu memilih media
periklanan yang tepat untuk membantu iklan mereka menjangkau konsumen secara
efektif dan efisien.
Dengan perkembangan era digital saat ini, iklan melalui internet telah menjadi alat
promosi pilihan bagi para pemasar, karena memiliki keunggulan seperti biaya pemasaran
iklan lebih rendah dibandingkan dengan biaya iklan tradisional (media cetak, televisi dan
radio). Sebagian besar e-commerce menerapkan iklan online secara beragam dan variatif
yang memiliki tujuan untuk meningkatkan penjualan.
Vol. 1, No. 12, pp. 1.546-1.554, December 2021
1.548 http://sostech.greenvest.co.id
Periklanan internet memungkinkan e-commerce untuk mengidentifikasi dan
menganalisis perilaku konsumen, e-commerce berusaha membangun niat beli online pada
konsumen dengan menerapkan ad intrusiveness dalam bentuk remarketing yang
menyebabkan gangguan ketika melihatnya dan menimbulkan sikap negatif terhadap iklan
tersebut. Intrusiveness didefinisikan sebagai tingkat iklan yang diyakini dapat
mengganggu aktivitas pelanggan dalam pencarian informasi. (Hussain & Lasage, 2014)
berpendapat bahwa iklan digital dianggap sebagai iklan yang tidak diminta berdasarkan
penempatan, waktu dan formatnya. Sedangkan konsep intrusive advertising adalah iklan
yang mengganggu aktivitas pemirsa mencari informasi yang berpotensi menyebabkan
perasaan jengkel dan sikap menghindari iklan.
Sikap konsumen merupakan gabungan dari keyakinan, emosi dan kecenderungan
seseorang untuk bertindak. Sikap dapat dengan mudah diukur dengan menanyakan
langsung pada konsumen mengenai konsep keinginan. Beberapa faktor yang dapat
memengaruhi sikap konsumen seperti:
a. Keinformatifan, adalah kemampuan iklan untuk mengkomunikasikan informasi
kepada pelanggannya
b. Hiburan adalah perasaan menyenangkan, menghibur yang berasal dari pemikiran
individu tentang iklan online yang menyenangkan dan mengasyikan
c. Irritation, adalah gambaran saat konsumen merasakan gangguan oleh taktik
periklanan (online) yang berlebihan Ducoffe (1996) dikutip dalam Raditya (2020).
Ducoffe (1996) dikutip dalam Raditya (2020), menunjukkan bahwa hiburan,
keinformatifan dan gangguan iklan memengaruhi sikap terhadap iklan web.
keinformatifan dan hiburan iklan merupakan prediktor penting dari nilainya dan sangat
penting bagi keefektifan iklan web, sementara gangguan memiliki dampak negatif pada
sikap pemirsa. Banyak penelitian telah menunjukkan pentingnya sifat keinformatifan
terhadap sikap terhadap iklan online. Namun (Hidayat & Kumadji, 2016) berpendapat
bahwa faktor keinformatifan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sikap
konsumen.
Ducoffe (1996) dikutip dalam Raditya (2020) menegaskan bahwa kekuatan iklan
untuk menghibur telah mampu meningkatkan pengalaman pertukaran iklan untuk
konsumen. Hiburan iklan menunjukkan kemungkinan sebuah iklan, serta kesenangan
dan kenikmatan konsumen, yang berasal dari iklan. Iklan dapat digunakan untuk
mengaktualisasikan kebutuhan hedonistik konsumen. Berdasarkan nilai hiburan terletak
pada kemampuan untuk meningkatkan kebutuhan pengguna akan kesenangan, pelepasan
emosional dan pengalihan (Muntinga et al., 2011) memungkinkan konsumen untuk
bereksperimen, bertukar informasi dan bahkan foto dan klip video dengan social media
mereka (Kim et al., 2011). Banyak pemasar telah berlangganan untuk mengintegrasikan
iklan dan hiburan di saluran youtube, untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dengan
pesan yang menarik dan menanamkan merek dalam program hiburan (Kotler, P., &
Armstrong, 2013). Berdasarkan pengujiannya, variabel entertainmen secara statistik tidak
signifikan seperti koefisien jalur irritation, informativeness dan advertising value
signifikan terhadap attitude toward web advertising.
Mendefinisikan bahwa iklan yang mengganggu (intrusive) ialah iklan yang
menyebabkan adanya rasa jengkel (irritation) dan adanya sikap menghindari (avoidance)
iklan tersebut. Ducoffe (1996) dikutip dalam Raditya (2020) berpikir bahwa konsumen
cenderung menganggap iklan sebagai gangguan yang tidak diinginkan jika mereka
menggunakan teknik yang menjengkelkan, menyinggung, menghina atau terlalu
manipulatif dan mengidentifikasi gangguan atau kekesalan yang mereka timbulkan
menjadi alasan utama orang tidak menyukai iklan. Kelemahan yang muncul yaitu berupa
gangguan dalam periklanan yang telah dijelaskan oleh (Bittner & Zondervan, 2015) dan
Pengaruh Keinformatifan, Hiburan dan Gangguan Iklan,
Terhadap Sikap Konsumen dalam Iklan Online E-
Commerce di Situs Youtube
Asyifa Fitha Habsari 1.549
sikap konsumen pada gangguan iklan tersebut yaitu bersifat negatif. (Suarsa, 2020)
mendefinisikan bahwa temuannya menunjukkan intrusiveness dan irritation memiliki
pengaruh positif namun signifikan terhadap sikap konsumen terhadap pesan LBA
(Location-Based Advertising).
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan di atas, tujuan penelitian ini yaitu untuk
menganalisis pengaruh keinformatifan, hiburan, dan gangguan iklan terhadap sikap
konsumen dalam iklan online e-commerce di situs youtube. Penelitian ini dapat
menunjukkan bahwa faktor informatif dan hiburan berpengaruh signifikan terhadap sikap
konsumen. Sedangkan faktor gangguan iklan tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap
konsumen.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini yaitu penelitian konklusif. Dalam studi ini, respondennya
adalah pengguna aktif sosial media youtube yang pernah melihat iklan suatu e-commerce
di youtube dengan rentang usia 15 hingga 60 tahun. Metode pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dan menggunakan teknik
purposive sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 100 responden.
Penyebaran angket menggunakan Google form dan survei didistribusikan secara online
seperti pada media sosial Whatsapp dan Instagram. Isi kuesioner telah diverifikasi oleh
para ahli di bidang pemasaran, dan nilai r dan nilai Cronbach Alpha dihitung untuk
memverifikasi validitas dan reliabilitasnya, dan total ada 22 pernyataan yang telah dibuat.
Variabel penelitian diukur menggunakan skala Likert (sangat tidak setuju-1, tidak setuju-
2, ragu-3, setuju-4, sangat setuju-5). Dalam penelitian ini perangkat lunak yang
digunakan untuk mengolah data adalah IBM SPSS Statistics 26.0.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan studi ini, responden yang digunakan adalah pengguna aktif sosial
media youtube yang pernah melihat iklan suatu e-commerce di youtube dengan rentang
usia 15-60 tahun. Menurut total 100 responden, karakteristik jenis kelamin di dominasi
oleh perempuan sebesar 87,3% atau dengan jumlah 85 responden sedangkan jumlah
responden laki-laki sebesar 16,3% atau dengan jumlah 15 responden. Mayoritas
responden pada penelitian ini berusia 15-24 tahun atau dengan jumlah 94 responden.
Tabel 1. Karakteristik Responden.
Karakteristik
Jumlah
Persentase
Jenis Kelamin
Perempuan
Laki-laki
85
15
83,7%
16,3%
Usia
15-24
25-34
35-44
45-54
55-60
94
4
1
1
94,2%
3,8%
1%
1%
Sumber : Data diolah (2021).
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas ini telah dilakukan pada 30 sampel dan didapatkan hasil yang
menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan dapat dijadikan sebagai alat ukur sebab
seluruh butir pernyataan dinyatakan valid. Kevalidan butir pernyataan dapat dilihat dari
nilai r hitung > r tabel sebesar 0,361. Selanjutnya pada uji reliabilitas, nilai Cronbach
Vol. 1, No. 12, pp. 1.546-1.554, December 2021
1.550 http://sostech.greenvest.co.id
Alpha pada variabel keinformatifan sebesar 0,668, hiburan sebanyak 0,699, dan gangguan
iklan sebesar 0,852. Nilai Cronbach Alpha tersebut menunjukkan bahwa seluruh butir
pernyataan yang digunakan pada penelitian ini reliabel. Butir pernyataan dinyatakan
reliabel apabila nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Sugiyono, 2017).
Tabel 2. Butir Pernyataan Angket.
Variabel
Butir Pernyataan Angket
r
Keinformatifan
(Ducoffe, 1996)
(Cronbach’s Alpha= 0,851)
Iklan e-commerce di youtube membantu
menyediakan informasi terkini tentang produk
yang ada di pasar.
Iklan e-commerce di youtube merupakan sumber
informasi yang terpercaya.
Iklan e-commerce di youtube memberi informasi
tentang fitur yang dicari oleh konsumen.
Informasi dalam iklan e-commerce di youtube
mudah diakses.
Informasi dalam iklan e-commerce di youtube
mudah dimengerti.
Iklan e-commerce di youtube memberi informasi
tentang fitur yang lengkap.
0,629
0,815
0,812
0,843
0,658
0,802
Hiburan
(Ducoffe, 1996)
(Cronbach’s Alpha= 0,775)
Iklan e-commerce di youtube lebih menarik dari
iklan e-commerce di media lain.
Terkadang saya senang ketika mengingat tentang
apa yang saya lihat, atau dengar tentang iklan e-
commerce di youtube.
Iklan e-commerce di youtube membuat saya
terhibur.
Secara keseluruhan, iklan e-commerce di youtube
mempunyai elemen seperti visual, audio, video,
konsep, kreativitas yang menarik.
0,806
0,883
0,871
0,463
Gangguan Iklan
(Kelly & Kerr,
2010)
(Cronbach’s Alpha= 0,320)
Iklan e-commerce di youtube yang muncul dengan
tiba-tiba, mengganggu aktivitas saya menonton
youtube.
Saya akan melewati (skip) iklan e-commerce di
youtube.
Saya memilih layanan premium agar terbebas dari
iklan e-commerce di youtube.
0,593
0,679
0,748
Pengaruh Keinformatifan, Hiburan dan Gangguan Iklan,
Terhadap Sikap Konsumen dalam Iklan Online E-
Commerce di Situs Youtube
Asyifa Fitha Habsari 1.551
Sikap Konsumen
(Belch & Belch,
2004)
(Cronbach’s Alpha= 0,857)
Tayangan iklan e-commerce di youtube telah
meningkatkan pengetahuan saya terhadap
eksistensi e-commerce dalam persaingan online
shop.
Tayangan iklan e-commerce di youtube membuat
saya tahu bahwa ada beberapa merek jasa online.
Iklan e-commerce di youtube membuat saya
mengerti tentang keunggulan e-commerce tersebut.
Iklan e-commerce di youtube membuat saya
mengerti tentang manfaat layanan e-commerce
tersebut.
Saya senang menonton iklan e-commerce di
youtube sampai selesai.
Iklan e-commerce di youtube dikemas secara
menarik.
Iklan e-commerce di youtube membuat saya
memilih untuk mencoba salah satu jasa toko
online.
Tayangan iklan e-commerce di youtube membuat
saya yakin terhadap layanan e-commerce tersebut.
Tayangan iklan e-commerce di youtube membuat
saya yakin untuk merekomendasikan jasa online
kepada teman-teman saya.
0,625
0,512
0,709
0,689
0,775
0,610
0,785
0,729
0,824
Sumber: Data diolah (2021).
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik diantaranya uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji
heteroskedastisitas. Uji normalitas merupakan tahapan agar suatu variabel terikat,
variabel bebas, atau keduanya berdistribusi normal dan mendekati distribusi normal dapat
terlihat. Hasil uji normalitas baru bisa disebut berdistribusi normal jika salah satu sampel
uji Kolmogorov-Smirnov mewakili hasil Asymp. Sig. (2-tailed) 0,200 lebih besar dari
0,05. Untuk tahap berikutnya yaitu uji multikolinearitas untuk melihat apakah model
regresi yang kami berikan menemukan hubungan yang kuat antara variabel independen.
Hasil dari uji asumsi ini memperlihatkan bahwa tidak ditemukan korelasi antara variabel
bebas. Pembuktiannya adalah nilai VIF<10. Uji varians tidak seragam merupakan model
regresi yang mengidentifikasi ketidaksetaraan varians antara residu satu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Pengujian dapat dijalankan dengan melihat pola pada gambar scatter
plot. Pada penelitian ini dot plot berhamburan berada pada satu wilayah dan tidak
berpola, menyebar di sekitar angka 0, dot plot tidak berbentuk pola bergelombang,
kemudian dot plot menyempit dan tidak menyebar lagi dan berada dalam satu wilayah.
Pola ini menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda gejala heteroskedastisitas.
Regresi Linier Berganda
Tabel 3. Hasil Uji Regresi.
Model
T
Sig.
(Constant)
2,807
0,006
Keinformatifan
5,502
0,000
Hiburan
5,035
0,000
Gangguan Iklan
-839
0,403
Sumber : Data diolah (2021).
Vol. 1, No. 12, pp. 1.546-1.554, December 2021
1.552 http://sostech.greenvest.co.id
Hasil dari pengujian f menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Angka
tersebut mengindikasikan keinformatifan, hiburan, serta gangguan iklan secara simultan
dapat mempengaruhi sikap konsumen secara signifikan. Besarnya pengaruh tersebut
dapat dilihat melalui nilai R square yang nilainya 0,607 artinya variabel keinformatifan,
hiburan dan gangguan iklan memengaruhi sebesar 60,7% sedangkan 39,3% merupakan
pengaruh yang diperoleh melalui variabel lainnya yang tidak terdapat dalam penelitian
ini. Selain uji f, uji t dilakukan dan didapatkan hasil nilai signifikansi keinformatifan
sebesar 0,000 < 0,05, nilai signifikansi hiburan 0,000 < 0,05 dan nilai signifikansi
gangguan iklan 0,403 > 0,05. Artinya, H1 dan H2 terbukti sedangkan dan H3 tidak
terbukti.
Pengaruh Keinformatifan Terhadap Sikap Konsumen
H1 terbukti yang artinya variabel keinformatifan memiliki pengaruh signifikan
terhadap sikap konsumen. Hasil ini serupa dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
(Saadeghvaziri & Hosseini, 2011). Informasi periklanan dapat membantu menjalin
komunikasi antara pengiklan kepada para pelanggan atau konsumen. Informasi yang
disampaikan dalam iklan umumnya seluruhnya tersampaikan tentang produk yang
ditawarkan. Periklanan adalah bentuk komunikasi khusus yang sering digunakan oleh
pengusaha dalam mengarahkan komunikasi persuasif kepada sasaran pembeli dan juga
masyarakat. Periklanan adalah alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual
dan pembeli, sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi secara efektif dan efisien.
Responden penelitian ini setuju untuk membantu memberikan informasi terkini tentang
produk pasar periklanan e-commerce yang ada di youtube.
Produk-produk yang ditawarkan dan info mengenai produk-produk pada iklan e-
commerce di youtube disampaikan dengan singkat namun tetap lengkap dan informatif.
Iklan-iklan tersebut fokus menampilkan keunggulan dan berbagai macam fasilitas serta
kemudahan yang didapatkan jika menggunakan layanannya, sampai dengan bermacam-
macam potongan biaya. Responden setuju bahwa iklan e-commerce di youtube
merupakan sumber informasi yang terpercaya. Iklan di youtube menjadi salah satu
alternatif yang bisa dipilih oleh para e-commerce dalam menginformasikan produk-
produknya kepada para pengguna. Iklan e-commerce di youtube memberi informasi
tentang fitur yang dicari oleh konsumen. Responden setuju bahwa informasi dalam
iklan e-commerce di youtube mudah diakses dan mudah dimengerti.
Pengaruh Hiburan Terhadap Sikap Konsumen
H2 dapat dibuktikan dengan hasil adanya pengaruh signifikan antara variabel
hiburan terhadap sikap konsumen. Artinya, terdapat hubungan positif antara kedua
variabel yang diuji. Banyak iklan di youtube yang ditayangkan dengan singkat namun
sangat menarik. Responden dalam penelitian ini setuju bahwa iklan e-commerce di
youtube lebih menarik dari iklan e-commerce di media lain. Responden merasa senang
ketika mengingat kembali apa yang pernah mereka lihat atau dengar tentang iklan e-
commerce di youtube. Iklan memiliki pengaruh yang besar terhadap sikap konsumen
karena dapat menimbulkan perasaan menghibur (Ahmadi, Morgan, 2013).
Hiburan adalah sesuatu yang menarik dan menyenangkan bagi konsumen yang
melihat dan mendengar iklan tersebut (Rahmasari & Triyono, 2021). Sebagian besar iklan
e-commerce di youtube membuat responden terhibur. Responden dalam penelitian ini
setuju bahwa secara keseluruhan, iklan e-commerce di youtube mempunyai elemen
seperti visual, audio, video, konsep dan juga kreatifitas yang menarik. Banyak unsur yang
menyenangkan dan menghibur dalam iklan e-commerce diantara nya dengan menggaet
bintang papan atas dari dalam bahkan luar negeri sebagai model iklan tersebut atau
menyisipkan hal yang sedang digandrungi oleh masyarakat saat ini. Kemudian iklan e-
Pengaruh Keinformatifan, Hiburan dan Gangguan Iklan,
Terhadap Sikap Konsumen dalam Iklan Online E-
Commerce di Situs Youtube
Asyifa Fitha Habsari 1.553
commerce di youtube menggunakan konsep video yang kreatif dan apik sembari
menonjolkan ciri khas dari layanannya. Selain itu, iklan e-commerce di youtube
menggunakan lagu khas yang sederhana dan melekat di telinga masyarakat.
Pengaruh Gangguan Iklan Terhadap Sikap Konsumen
Penelitian ini membuktikan variabel gangguan iklan tidak berpengaruh signifikan
terhadap sikap konsumen karena meskipun sebagian besar responden merasa tertanggu
karena adanya iklan e-commerce pada youtube, namun responden dalam penelitian ini
juga memiliki opsi untuk melewati (skip) iklan e-commerce dan juga menggunakan
layanan premium agar terbebas dari iklan e-commerce di youtube. Ketika audiens senang
dan kesal dengan iklan, mereka cenderung ingin menghindarinya. Perilaku tersebut sering
disebut juga dengan perilaku penghindaran dalam sebuah iklan merupakan hasil dari
sikap terhadap iklan secara umum. Terkadang dalam penayangan iklan di youtube juga
terdapat gangguan berupa perasaan terganggu (intrusiveness) dari pengguna youtube.
Menurut (Hussain & Lasage, 2014) iklan digital akan dipandang sebagai iklan yang
mengganggu berdasarkan pada penempatan, waktu dan bentuk iklan.
Responden dalam penelitian ini setuju bahwa iklan e-commerce di youtube yang
muncul dengan tiba-tiba, mengganggu aktivitas mereka dalam menonton youtube.
Terkadang iklan tersebut muncul pada bagian video yang menurut penonton adalah
bagian yang penting sehingga membuat iklan tersebut mengganggu. Namun penonton
tetap di beri opsi untuk melewati iklan tersebut setelah beberapa detik, sehingga penonton
bisa untuk memilih melewati iklan tersebut atau tetap tinggal untuk menonton iklan
tersebut sampai selesai.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dan hasil survei di atas, dapat disimpulkan bahwa
pemberian informasi dan hiburan berpengaruh besar terhadap sikap konsumen, namun
gangguan iklan tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen. Tidak adanya
dampak tersebut karena responden dalam survei ini setuju bahwa kemunculan iklan e-
commerce dapat mengganggu aktivitas menonton youtube, namun responden memiliki
opsi untuk melewati iklan tersebut maupun dapat memilih layanan premium agar
terbebas dari iklan e-commerce yang akan muncul sehingga dapat disimpulkan bahwa
gangguan iklan tidak berpengaruh karena tidak menyebabkan gangguan pada responden.
Setelah penelitian dilakukan, peneliti mendapat beberapa keterbatasan seperti, kesulitan
mendapatkan responden sesuai yang diharapkan, sehingga peneliti hanya menggunakan
100 responden pada penelitian ini.
BIBLIOGRAFI
Ahmadi, Morgan, G. A. M. and M. K. (2013). The study of peoples’ attitude and response
toward receiving sms advertising. Interdisciplinary Journal of Contemporary
Business Research, 5(6), 242247.
Andiarna, F., Widayanti, L. P., Hidayati, I., & Agustina, E. (2020). Analisis penggunaan
media sosial terhadap kejadian insomnia pada mahasiswa. Profesi (Profesional
Islam): Media Publikasi Penelitian, 17(2), 3742.
Belch, G. E., & Belch, M. A. (2004). Advertising and promotion: An integrated
marketing communications perspective 6th. In New York: McGraw-Hil l.
Bittner, J. V., & Zondervan, R. (2015). Motivating and achievement-eliciting pop-ups in
online environments: A user experience perspective. Computers in Human
Vol. 1, No. 12, pp. 1.546-1.554, December 2021
1.554 http://sostech.greenvest.co.id
Behavior, 50, 449455. https://doi.org/10.1016/j.chb.2015.04.015
Ducoffe, R. H. (1996). Advertising value and advertising on the web. Journal of
Advertising Research, 36(5), 2135.
Hidayat, A. R., & Kumadji, S. (2016). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI SIKAP KONSUMEN TERHADAP MOBILE ADVERTISING
(Survei pada Mahasiswa S1 Fakultas Ilmu …. Jurnal …, 35(1), 137145.
Hussain, D., & Lasage, H. (2014). Online video advertisement avoidance: Can
interactivity help? Journal of Applied Business Research, 30(1), 4349.
https://doi.org/10.19030/jabr.v30i1.8279
Kelly, L., & Kerr, G. (2010). Avoidance of Advertising in Social Networking Sites.
Journal of Interactive Advertising, 10(2), 1627.
Kim, Y., Sohn, D., & Choi, S. M. (2011). Cultural difference in motivations for using
social network sites: A comparative study of American and Korean college students.
Computers in Human Behavior, 27(1), 365372.
https://doi.org/10.1016/j.chb.2010.08.015
Kotler, P., & Armstrong, G. (2013). Principles of Marketing (16th globa).
Muntinga, D. G., Moorman, M., & Smit, E. G. (2011). Introducing COBRAs: Exploring
motivations for Brand-Related social media use. International Journal of
Advertising, 30(1), 3741. https://doi.org/10.2501/IJA-30-1-013-046
Rahmasari, F., & Triyono, A. (2021). Pengaruh Terpaan Iklan Wardah “Feel The
Beauty” Di Televisi Terhadap Minat Beli Mahasiswi. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Saadeghvaziri, F., & Hosseini, H. K. (2011). Mobile advertising: An investigation of
factors creating positive attitude in Iranian customers. African Journal of Business
Management, 5(2), 394404. https://doi.org/10.5897/AJBM10.431
Suarsa, S. H. (2020). Location-Based Advertising: Intrusiveness and Irritation. Jurnal
Bisnis Dan Manajemen, 21(2), 8899. https://doi.org/10.24198/jbm.v21i2.348
Sugiyono, P. D. (2017). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, R&D. CV Alfabeta.
Widika, T. (2013). Sejarah Berdirinya YouTube. Retrieved from Sejarah Dunia:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License