Jurnal Sosial
dan Teknologi (SOSTECH) Volume
2, Number 3, Maret 2022
PENGARUH PROGRAM
KESEJAHTERAAN DAN LINGKUNGAN KERJA NON FISIK TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Yanis Albert Manafe 1,
Frans Gana2 dan Apriana H.J. fanggidae3 Universitas Nusa Cendana Kupang, Indonesia 1[email protected],
2[email protected]
dan 3[email protected] |
|
Diterima: 8 Maret 2022 Direvisi: 14 Maret 2022 Disetujui: 15 Maret 2022 |
Abstrak Aston Kupang Hotel dan
Convention Center harus mencari dan mempertahankan karyawan-karyawan yang
memiliki kreativitas dan berkompeten tinggi dalam menciptakan jasa layanan
hotel yang aman dan nyaman yang diingikan oleh hampir semua pengunjung yang
datang dan menginap juga menikmati fasilitas yang ada pada Aston Kupang Hotel
dan Convention Center. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
program kesejahteraan terhadap loyalitas karyawan pada Aston Kupang Hotel dan
Convention Center, menganalisis pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap
loyalitas karyawan pada Aston Kupang Hotel dan Covention Center, menganilisis
pengaruh program kesejahteraan dan Lingkungan kerja non fisik terhadap
loyalitas karyawan pada Aston Kupang Hotel dan Convention Center. Penelitian
ini menggunakan metode kuantitatif. Setelah menganalisis dan menguraikan
tentang pengaruh program kesejahteraan karyawan dan lingkungan kerja non
fisik terhadap loyalitas karyawan melalui kepuasan kerja sebagai variabel
moderat pada Aston Kupang Hotel & Convention Center yang didasarkan pada
tanggapan 88 responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Kepuasan
kerja sebagai variabel yang memoderasi mampu memperkuat pengaruh lingkungan
kerja non fisik terhadap loyalitas karyawan Aston Kupang Hotel &
Convention Center. . Kata kunci: Program Kesejahteraan, Lingkungan Kerja, Loyalitas
Karyawan, Kepuasan Kerja Abstract Aston Kupang Hotel and Convention Center must find
and maintain employees who have creativity and high concentration in creating safe and comfortable
hotel services that are attended by almost all
visitors who come and stay and enjoy the facilities at Aston Kupang Hotel and
Convention Center. The study aims to analyze the effect of welfare programs
on employee loyalty at Aston Kupang Hotel and Convention Center, analyze the
influence of non-physical work environments on employee loyalty at Aston
Kupang Hotel and Covention Center, and analyze the influence of non-physical
work welfare and employment programs- physical loyalty to employees at Aston Kupang Hotel and
Convention Center. This research uses quantitative methods. After analyzing and
outlining the effect of employee well-being programs and work environments on employee loyalty
through job satisfaction as a moderate variable in the Aston Kupang Hotel
&Convention Center based on the responses of 88 respondents
sampled in the study. Work satisfaction as a moderating variable is able to
strengthen the influence of non-physical work environment- on employee loyalty
Aston Kupang Hotel & Convention Center. Keywords: Welfare Programs, Work Environment, Employee
Loyalty, Job Satisfaction � |
Mendapatkan dan mempertahankan
karyawan dapat dilihat dan dilakukan dengan memperhatikan kepuasan kerja
karyawan yang tinggi, rasa setia loyal, kreatif dan mempunyai kemampuan yang
kompeten (Panjaitan & Winarno, 2019). Semua itu merupakan tugas
dari sebuah perusahaan terkhususnya perusahaan yang berada di Nusa Tenggara
Timur yang cukup sulit di tengah masa Pandemik Covid-19 dan Badai Seroja yang
baru saja dialami oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur.
Di tengah tantangan Pandemik
Covid-19 saat ini yang menyulitkan operasional dan kebutuhan hidup perusahaan,
maka Kebutuhan untuk mempertahankan karyawan yang kreatif dan kompeten dapat
dilihat melalui kepuasan kerja yang tinggi dan menghasilkan rasa loyalitas yang
tinggi pada perusahaan juga dialami oleh Aston kupang Hotel dan Convention
Center yang merupakan salah satu hotel berbintang paling mewah yang ada di Kota
Kupang. Dalam menunjukan elektabilitasnya sebagai salah satu hotel termewah
yang ada di Kota Kupang membuat Aston Kupang Hotel dan Convention Center harus
mencari dan mempertahankan karyawan-karyawan yang memiliki kreativitas dan
berkompeten tinggi dalam menciptakan jasa layanan hotel yang aman dan nyaman yang
diinginkan oleh hampir semua pengunjung yang datang dan menginap juga menikmati
fasilitas yang ada pada Aston Kupang Hotel dan Convention Center.
Observasi awal yang didapat
saat peneliti mengambil data awal melalui wawancara pada Aston Kupang dan Convetion
Center bahwa dalam mencari dan mempertahankan karyawan yang kreatif dan
kompeten dengan kemampuan yang tinggi, Aston Kupang Hotel dan Convention Center
memberikan program-program kesejahteraan berupa: 1. Tunjangan karyawan yang
terdiri dari: Tunjangan asuransi kesehatan, tunjangan asuransi ketenaga
kerjaan,uang pesangon, THR, uang transport; 2. Program keselamatan kerja yang
terdiri dari: diberikannya pelatihan simulasi keselamatan kerja seperti terjadi
kebakaran, gempa bumi, bom dan terjebak dalam gedung bertingkat. 3. Program
Kesehatan karyawan yaitu dengan diberlakukanya dilarang merokok dan minuman
alcohol pada saat di dalam hotel. Program kesejahteraan karyawan yang diberikan
oleh Aston Kupang dan Convention Center diharapkan oleh pihak manajemen agar
karyawan merasa puas dalam bekerja, merasa aman dan nyaman dalam bekerja
sehingga dapat menumbuhkan rasa loyalitas yang tinggi dalam diri setiap karyawan.
Aston Kupang Hotel dan
Convention Center dalam menciptakan kepuasan kerja untuk menumbuhkan rasa
loyalitas karyawannya tidak hanya dengan memperhatikan faktor kesejahteraan
karyawan tetapi juga lingkungan kerja, terlebih dalam lingkungan kerja non-fisik,
ketika hubungan antar karyawan dan karyawan juga hubungan antar karyawan dan
atasan buruk maka karyawan tidak akan puas, nyaman dan betah dalam bekerja.
Apalagi ketika ada konflik kerja dengan sendirinya karyawan akan merasa tidak
puas dalam bekerja dan menimbulkan rasa loyalitas karyawan tersebut akan
menurun. Akan tetapi, ketika hubungan antar karyawan dengan karyawan juga
hubungan antar karyawan dan atasan baik dalam artian tidak ada konflik kerja di
antara mereka, maka karyawan dan atasan akan tumbuh rasa puas dalam bekerja
sehingga dapat menimbulkan rasa loyalitas yang tinggi kepada perusahaan.
Menurut data yang diperoleh
dari hasil wawancara pada karyawan dari Aston Kupang Hotel dan Convention Center
bahwa lingkungan kerja non-fisik yang terdiri dari komunikasi antara karyawan
dan karyawan juga dengan atasan berjalan dengan komunikasi langsung dan lewat
aplikasi WhatsApp, mereka memiliki grup chat via WhatsApp yang memudahkan
informasi ketika ada kebutuhan kerja yang harus diselesaikan. Begitu juga
ketika ada yang berhalangan masuk kantor, tugasnya dapat digantikan oleh
karyawan lain karena diwajibkan mengikuti program cross training
bagi semua karyawan yang ada di setiap divisi di Aston Kupang Hotel dan
Convention Center. Penelitian terdahulu yang dilakukan juga oleh Lee et al. (2012)
menulis bahwa secara luas diakui bahwa hubungan positif antara suatu organisasi
dan karyawannya mengurangi konflik di tempat kerja, meningkatkan produktifitas
kerja, meningkatkan efisiensi dan loyalitas. Ketika karyawan memiliki hubungan
yang baik antara karyawan dan karyawan juga dengan atasan, maka akan tercipta
sinergi yang kompak dalam bekerja. Lingkungan kerja yang kondusif tanpa konflik
kerja yang berkepanjangan dan memiliki kesejahteraan yang baik tentunya membuat
karyawan bekerja dengan aman dan nyaman tanpa adanya pikiran akan kesejahteraannya
ataupun tekanan akan hubungan kerja yang kurang baik, dengan begitu karyawan
akan dengan sendirinya memiliki rasa puas dan loyal kepada perusahaan.
Menurut data yang didapat juga
dari Aston Kupang Hotel dan Convetion Center yang memiliki 114 karyawan pada
saat ini bahwa untuk ketaatan dan kepatuhan karyawan semuanya taat dan patuh
terhadap semua aturan perusahaan, tidak ada karyawan yang terlambat masuk
karena diwajibkan untuk hadir 15 menit sebelum jam kerja jika tidak akan
dikenakan sanksi administratif. Tanggung jawab juga berjalan menurut manajemen
perusahaan karena semua pekerjaan harus diselesaikan tepat waktu karena akan
dimasukan ke report corporate.
Akan tetapi, yang menjadi janggal adalah ketika peneliti melalui hasil
wawancara diketahui bahwa karyawan yang mengundurkan diri dari tahun 2019
sampai dengan bulan November 2020 jumlahnya adalah 29 orang karyawan, awalnya
peneliti mengindikasikan karena adanya kondisi pandemik covid-19 di mana banyak
karyawan yang diberhentikan akibat tingkat hunian pada hotel yang menurun dan
pendapatan yang menurun. Akan tetapi, setelah peneliti mewawancarai pihak
manajemen perusahaan yaitu manajer human resource, ternyata karyawan
yang keluar adalah dengan keterangan bahwa ada yang berpindah ke hotel lain,
ada yang ingin membuka usaha sendiri dan pulang ke kampung.
Data karyawan yang berhenti
bekerja yang didapat tersebut dapat diartikan bahwa tingkat labour turnover pada Aston Kupang Hotel dan
Convention Center cukup tinggi, ini bisa saja merupakan ancaman bagi perusahaan
karena perusahaan perlu biaya dan waktu lagi untuk melakukan perekrutan,
seleksi dan pelatihan bagi karyawan baru untuk sesuai karyawan yang keluar dan bisa
saja karyawan yang keluar itu mempengaruhi karyawan lain yang masih bekerja
untuk berpindah ke hotel lain yang lebih terjamin akan kesejahteraan dan
kenyamanan bekerja untuk mereka sehingga hal ini perlu untuk diantisipasi.
Disinyalir bahwa kepuasan kerja merupakan variabel yang memoderasi loyalitas
karyawan pada Aston Kupang Hotel dan Convention Center yang dipengaruhi oleh
program kesejahteraan dan lingkungan kerja non-fisik.
Penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Sebastian et al. (2017)
tentang Pengaruh Lingkungan Kerja Non-Fisik, Kompensasi Non-Financial dan Kepuasan Kerja terhadap Loyalitas
dengan hasil penelitian yang menunjukan secara bersama-sama adanya pengaruh
signifikan terhadap loyalitas karyawan. Penelitian juga dilakukan oleh Putra & Sriathi (2019) tentang Pengaruh Lingkungan
Kerja, Stres Kerja, dan Kompensasi terhadap Loyalitas Karyawan pada Inna Bali
Heritage Hotel. Dengan hasil penelitian terdapat hubungan positif dan sangat
kuat dengan kontribusi sebesar 64,6% dari loyalitas karyawan dipengaruhi oleh
lingkungan kerja, stres kerja dan kompensasi. Penelitan terdahulu juga dari Sumardhan (2014) juga mengenai Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Loyalitas Karyawan (Studi Kasus di PT.
Sinar Sosro Medan) diketahui bahwa terjadi hubungan yang sangat erat antara
komunikasi efektif, pemberian insentif, kesejahteraan, kesehatan dan
keselamatan kerja dan hubungan industrial terhadap loyalitas karyawan dengan
hasil R square sebesar 64,9%. Penelitian yang dilakukan juga oleh Gustina (2019)
tentang Pengaruh Kompensasi, Beban Kerja dan Work Life Balance
terhadap Loyalitas Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Moderasi (Studi
Empiris pada RSUD Dr. Moewardi Surakarta) dengan hasil penelitan kompensasi dan
beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas karyawan dan
hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa variabel kepuasan kerja memoderasi
pengaruh kompensasi, dan beban kerja terhadap loyalitas karyawan. Kontribusi
perubahan variabel loyalitas karyawan yang disebabkan oleh variabel kompensasi,
beban kerja dan work life balance
sebesar 28,20%.
Berdasarkan uraian di atas
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan tujuan yang ingin dicapai
pada penelitian ini antara lain: menganalisis pengaruh program kesejahteraan
terhadap loyalitas karyawan pada Aston Kupang Hotel dan Convention Center,
menganalisis pengaruh lingkungan kerja non-fisik terhadap loyalitas karyawan pada
Aston Kupang Hotel dan Covention Center, menganilisis pengaruh program
kesejahteraan dan lingkungan kerja non-fisik terhadap loyalitas karyawan pada
Aston Kupang Hotel dan Convention Center, menganalisis pengaruh program
kesejahteraan terhadap loyalitas karyawan yang dimoderasi oleh kepuasan kerja
pada Aston Kupang Hotel dan Convention Center, menganalisis pengaruh lingkungan
kerja non-fisik terhadap loyalitas karyawan yang dimoderasi oleh kepuasan kerja
pada Aston Kupang Hotel dan Convetion Center. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh program kesejahteraan terhadap loyalitas karyawan pada
Aston Kupang Hotel dan Convention Center, menganalisis pengaruh lingkungan
kerja non fisik terhadap loyalitas karyawan pada Aston Kupang Hotel dan Covention
Center, menganilisis pengaruh program kesejahteraan dan Lingkungan kerja non
fisik terhadap loyalitas karyawan pada Aston Kupang Hotel dan Convention Center.
Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini data
dikumpulkan menggunakan teknik pengumpulan data yang diperoleh dari hasil
penyebaran angket kepada responden. Pengolahan data tersebut menggunakan alat
bantu SPSS untuk mendapatkan hasil yang diinginkan mengenai Pengaruh Program
Kesejahteraan dan Lingkungan Kerja Non-Fisik terhadap Loyalitas Karyawan pada
Aston Kupang Hotel & Convention Center.
Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan Aston Kupang Hotel & Convention
Center yang berjumlah 114 orang. Untuk menentukan sampel digunakan yang namanya
teknik pengambilan sampel atau teknik sampling.
Teknik sampling yang digunakan pada
penelitian ini yaitu probability sampling.
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus, maka besaran sampelnya adalah
88 orang karyawan yang terbagi dalam 8 bagian/unit kerja. Penelitian ini
berlokasi di Aston Kupang Hotel & Convention Center yang terletak di Jl.
Timor Raya No. 142, Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, 85227.
Dengan waktu penelitian dimulai pada bulan November 2020. Dalam penelitian ini
penulis meneliti tentang Pengaruh Program Kesejahteraan dan Lingkungan Kerja
Non Fisik terhadap Loyalitas Karyawan.
.
A.
Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan uji regresi
berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang mendasari penggunaan
analisis regresi berganda. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji
normalitas, uji heteroskedastisitas,dan uji multikolinearitas.
1.
Uji Normalitas Data
Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji histogram dan
uji normal P-Plot dengan melihat
kenormalan kurva pada hasil SPSS 25, apakah condong ke kiri, ke kanan,
mengumpul di tengah atau menyebar ke samping kanan dan kiri. Dari histogram (terlampir)
terlihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 1. Histogram
Normalitas Data Variabel Loyalitas Karyawan (Variabel Y)
Gambar 2. Normal P-P Plot
of Regression Standardized Residual Dependent variabel: Loyalitas Karyawan.
Dari analisis kurva �Normal P-P
Plot of Regression Standardized Residual� dapat dilihat bahwa data
menyebar di sekitar diagram dan mengikuti model regresi sehingga dapat
disimpulkan bahwa data yang diolah merupakan data yang berdistribusi normal
sehingga uji normalitas terpenuhi. Uji ini juga dapat dilakukan dengan
pendekatan Kolmogorov-Smirnov, di mana melihat nilai signifikansi dari variabel
yang digunakan. Dari uji Kolmogorov-Smirnov dapat dikatakann data berdistribusi
normal sebab nilai sig. sebesar 0,181 > 0,05 yang artinya nilai signifikansi
lebih besar dari 0,05.
Tabel 1. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (NPar Tests)
One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
Unstandardized Residual |
|
N |
88 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
.0000000 |
Std. Deviation |
1.64715230 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
.083 |
Positive |
.083 |
|
Negative |
-.067 |
|
Test Statistic |
.083 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.181c |
|
a. Test distribution is
Normal. |
||
b. Calculated from data. |
||
c. Lilliefors
Significance Correction. |
Uji Heteroskedastisitas
Gambar 3. Scatterplot
Dari gambar (terlampir) dapat
diketahui bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas sebab tidak ada pola yang
jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Sehingga
dapat dikatakan uji heteroskedastisitas terpenuhi.
2.
Uji Multikolinearitas
Table 2 menunjukkan hasil uji
multikolinearitas yang telah dilakukan yang mana ditemukan bahwa nilai
toleransi variabel X1 sebesar 0,296 > 0,1, lalu toleransi variabel X2
sebesar 0,321 > 0,1 sedangkan nilai toleransi variabel moderat Z sebesar
0,760 > 0,1. Pada nilai VIF sendiri, untuk variabel X1 sebesar 3,375 < 10,
lalu variabel X2 sebesar 3,112 < 10 dan untuk variabel moderat Z sebesar
1,316 < 10. Di mana, hal ini berarti pada model regresi tidak ditemukan
korelasi sehingga variabel ini dapat dikatakan original.
Tabel 2. Uji Multikolinearitas
Model |
Tolerance |
VIF |
X1 |
.296 |
3.375 |
X2 |
.321 |
3.112 |
Z |
.760 |
1.316 |
X1_Z |
.883 |
1.133 |
X2_Z |
.878 |
1.139 |
Sumber: Data Primer Diolah 2021
3.
Analisis Regresi Linear Berganda
���������� Pengaruh
program kesejahteraan karyawan dan lingkungan kerja non-fisik terhadap
loyalitas karyawan dimoderasi oleh kepuasan karyawan dianalisis menggunakan
program SPSS versi 25 diperoleh hasil olahan sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil Uji Regresi Linear berganda
Coefficients* |
||||
Model |
Unstandardized coefficients |
Standardized coefficients |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||
1 |
(Constant) |
31.110 |
.387 |
|
X1 |
1.516 |
.334 |
.556 |
|
X2 |
.311 |
.321 |
.114 |
|
Z |
.672 |
.209 |
.246 |
|
X1_Z |
-.362 |
.305 |
-.084 |
|
X2_Z |
.727 |
.363 |
.143 |
|
|
�Sumber: Data Primer Diolah 2021 (Lampiran
SPSS)
Persamaan regresi linear
berganda dapat dilihat dari tabel di atas. Berdasarkan analisis dengan program
SPSS 25 diperoleh hasil persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
����������������������� Y= 31,110+1,516
����������������������� Y= 31,110+1,516
Persamaan
di atas mempunyai makna sebagai berikut:
1.
Konstanta
= 31,110
Jika variabel program
kesejahteraan karyawan dan lingkungan kerja non-fisik sama dengan nol, maka
variabel loyalitas karyawan sebesar 31,110.
2.
Koefisien
Jika variabel program
kesejahteraan karyawan mengalami kenaikan sebesar satu poin (satuan), sementara
lingkungan kerja non-fisik tetap, maka akan menyebabkan kenaikan loyalitas
karyawan sebesar 1,516.
3.
Koefisien
Jika variabel lingkungan kerja
nonfisik mengalami kenaikan sebesar satu poin (satuan), sementara program
kesejahteraan karyawan tetap, maka akan menyebabkan kenaikan loyalitas karyawan
sebesar 0,311.
4.
Koefisien
Interkasi
Jika variabel lingkungan kerja
non-fisik yang dimoderasi dengan variabel kepuasan kerja mengalami kenaikan
sebesar satu poin (satuan), sementara program kesejahteraan karyawan yang
dimoderasi variabel kepuasan kerja pada posisi tetap, maka akan menyebabkan
penurunan loyalitas karyawan sebesar -0,362.
5.
Koefisien
interaksi
Jika variabel lingkungan kerja
non-fisik yang dimoderasi dengan variabel kepuasan kerja mengalami kenaikan
sebesar satu poin (satuan), sementara program kesejahteraan karyawan yang
dimoderasi variabel kepuasan kerja pada posisi tetap, maka akan menyebabkan kenaikan
loyalitas karyawan sebesar 0,727.
B.
Uji Hipotesis
1.
Uji T (uji parsial) X1 dan X2 terhadap Y
Uji t dilakukan untuk menguji
masing-masing dari variabel X. Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara
individual (parsial) variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara
signifikan atau tidak. Variabel yang diuji dalam penelitian ini adalah X1
(Program kesejahteraan karyawan), X2 (lingkungan kerja non-fisik). Dari
pengujian menggunakan SPSS, output yang muncul adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Hasil Uji t X1 dan X2
Sumber: Data Primer diolah 2021 (lampiran SPSS)
a.
Pengaruh Program Kesejahteraan Karyawan Terhadap
Loyalitas Karyawan � Hipotesis 1
Adapun langkah-langkah
pengujian sebagai berikut:
1)
Menentukan
hipotesis statistic:
Ha: program kesejahteraan
karyawan berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas karyawan Aston Kupang
Hotel & Convention Center.
H0: program kesejahteraan
karyawan tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas karyawan Aston Kupang
Hotel & Covention Center
2)
Menentukan
Berdasarkan tabel 4 diperoleh
output
3)
Menentukan
Mencari
4)
Kriteria
pengujian
Jika
Jika
5)
Membandingkan
6)
Kesimpulan
Jika dilihat tingkat signifikan
X1 sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai thitung sebesar
10,376 > nilai
b.
Pengaruh lingkungan kerja non fisik (X2) terhadap
loyalitaskaryawan (Y) � Hipotesis 2
1)
Menentukan
hipotesis statistik:
Ha: lingkungan kerja non fisik
berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas karyawan Aston Kupang Hotel
& Convention Center.
H0: lingkungan kerja non fisik
tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas karyawan Aston Kupang Hotel
& Covention Center
2)
Dari
tabel 4.12 diperoleh output
3)
Menentukan
Mencari
4)
Kriteria
pengujian
Jika
Jika
5)
Membandingkan
6)
Kesimpulan
Jika dilihat tingkat signifikan
X2 sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai thitung sebesar
7,873 > nilai
2.
Uji f (Uji Simultan)
Uji F dilakukan untuk menguji
ketiga variabel program kesejahteraan karyawan, lingkungan kerja non fisik
berpengaruh secara simultan terhadap loyalitas karyawan. Uji F dilakukan dengan
criteria apabila hipotesis diterima jika Fhitung lebih besar dari Ftabel
atau tingkat signifikansi lebih kecil dari α (p<α), begitu pula
sebaliknya. Dari pengujian menggunakan SPSS, output yang muncul adalah sebagai
berikut:
Tabel 5. Uji f X1 dan X2 terhadap Y
Dari
tabel 5 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1)
Menentukan
hipotesis statistik
Ha: program kesejahteraan
karyawan dan lingkungan kerja non fisik berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas
karyawan Aston Kupang Hotel & Convention Center.
H0: program kesejahteraan
karyawan dan lingkungan kerja non fisik tidak berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas karyawan Aston Kupang Hotel & Covention Center
2)
Menentukan
Dari tabel ANNOVA diatas
diperoleh output
3)
Menentukan
Mencari
4)
Kriteria
pengujian
Jika
Jika
5)
Membandingkan
Hasil output
6)
Kesimpulan
Maka dapat dikatakan variabel
program kesejahteraan karyawan dan lingkungan kerja non fisik secara simultan
bepengaruh positif dan signifikan terhadap loyaitas karyawan Aston Kupang Hotel
& Convention Center. Sehingga artinya hipotesis 3 diterima.
3.
Uji t (uji Parsial) X1Z, X2Z terhadap Y
Tabel 6. Uji t X1Z terhadap Y
Sumber: Data Primer Diolah 2021
(Lampiran SPSS)
a.
Pengaruh program kesejahteraan karyawan(X1) terhadap
loyalitas karyawan(Y) dimoderasi oleh kepuasan kerja (Y) � Hipotesis 4
1)
Menentukan
hipotesis statistik.
Ha: program kesejahteraan
berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas karyawan dimoderasi oleh
kepuasan kerja karyawan Aston Kupang Hotel & Convention Center.
H0: program kesejahteraan
karyawan tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas karyawan yang
dimoderasi oleh kepuasan kerja karyawan pada Aston Kupang Hotel & Covention
Center
2)
Dari
tabel 4.13 diperoleh output
3)
Mencari
4)
Kriteria
pengujian
Jika
Jika
5)
Membandingkan
6)
Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan bahwa program
kesejahteraan karyawan yang dimoderasi kepuasan kerja karyawan tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas karyawan. Sehingga
Hipotesis 4 di mana artinya hipotesis ditolak.
Tabel 7. Uji t X2Z
Terhadap Y
� Sumber: Data Primer diolah 2021
(Lampiran SPSS)
b.
Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik (X2) Dimoderasi
Kepuasan Kerja (Z) Terhadap Loyalitas Karyawan (Y) � Hipotesis 5.
1)
Menentukan
hipotesis statistik:
Ha: lingkungan kerja non fisik
berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas karyawan dimoderasi oleh
kepuasan kerja karyawan Aston Kupang Hotel & Convention Center.
H0: lingkungan kerja non fisik
tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas karyawan yang dimoderasi oleh
kepuasan kerja karyawan pada Aston Kupang Hotel & Covention Center
2)
Dari
tabel 4.13 diperoleh output
3)
Mencari
4)
Kriteria
pengujian
Jika
Jika
5)
Membandingkan
6)
Kesimpulan
Maka dapat dikatakan bahwa
secara parsial lingkungan kerja non fisik yang dimoderasi oleh kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas karyawan. Sehingga
Hipotesis 5 dimana artinya hipotesis diterima.
4.
Koefisien Determinan (
Koefisien determinan digunakan
untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel program kesejahteraan karyawan
dan lingkungan kerja non fisik terhadap variabel loyalitas karyawan dimoderasi
oleh kepuasan kerja. Hasil pengukurannya dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 8. Koefisien Determinasi
Sumber: Data diolah 2021
(Lampiran SPSS)
�Hasil analisis koefisien determinan dalam
penelitian ini adalah menghasilkan nilai R2 sebesar 0,613 maka dapat dikatakan
bahwa hubungan antara variabel program kesejahteraan karyawan dan lingkungan
kerja non fisik memiliki hubungan yang cukup kuat terhadap variabel loyalitas
karyawan yang dimoderasi oleh kepuasan kerja.
Pada table 8 diperoleh nilai R2
sebesar 0,613 = 61,3 persen, hal ini berarti besarnya pengaruh variabel program
kesejahteraan karyawan dan lingkungan kerja non fisik terhadap variabel
loyalitas karyawan yang dimoderasi oleh variabel kepuasan kerja adalah sebesar
61,3 persen sedangkan sisanya 38,7 persen dipengaruhi oleh faktor lain diluar
model penelitian ini.
C. Pembahasan Hasil
Penelitian
1. Pengaruh program kesejahteraan
terhadap loyalitas karyawan.
Dari hasil pengujian statistik
menggunakan program SPSS 25 untuk variabel X1 yaitu program kesejahteraan
karyawan diperoleh Hasil pengujian statistik dengan SPSS pada variabel X1
Program kesejahteraan karyawan diperoleh nilai thitung sebesar
10,376 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Sedangkan nilai ttabel
adalah sebesar 1,98 (df =88 �2-1). Jika dilihat tingkat signifikan X1
sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai thitung sebesar 10,376 > 1,98
yang menunjukan secara parsial program kesejahteraan karyawan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel loyalitas karyawan. Hal ini menunjukan
bahwa karyawan Aston Kupang Hotel & Convention Center juga membutuhkan
program kesejahteraan karyawan untuk mencukupkan kebutuhan mereka dan keluarga
sehingga karyawan dalam bekerja tidak memikirkan hal tentang kebutuhan karyawan
dan keluarga, karyawan akan lebih fokus dalam bekerja dengan tidak ada beban
pikiran tentang kesehatan dan keselamatan karyawan dan keluarga. Dengan begitu
karyawan akan merasa aman dan nyaman dalam bekerja dan akan tumbuh rasa setia
dan loyal dalam diri karyawan dengan sendirinya. Dari pengujian hipotesis 1
diketahui bahwa program kesejahteraan karyawan berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas karyawan sehingga dapat disimpulkan hipotesis diterima.
Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari,
Very, & Syamsir (2020) dengan judul �Pengaruh
Insentif dan Tunjangan karyawan terhadap Loyalitas Karyawan pada Pt. Satya Mitra
Kemas Lestari. Hasil penelitian menunjukan bahwa insentif dan program
kesejahteraan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas karyawan
PT. Satya Mitra Kemas Lestari dengan nilai R square sebesar 0,270 atau 27%.
Penelitian ini juga memiliki penemuan berbeda dengan yang di temukan oleh Karima
& Riyanto (2019) yaitu pada program
kesejahteraan terhadap loyalitas yang tidak memiliki pengaruh signifikan dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,798 > 0,000 sehingga P>α. Sehingga
program kesejahteraan tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas karyawan.
Dikarenakan menurut hasil wawancara dengan ibu inggrid sebagai manajer Human
resource mengatakan bahwa karyawan Aston Kupang Hotel & Convention
Center membutuhkan program kesejahteraan agar mereka bisa fokus bekerja tanpa
memikirkan kebutuhan pribadi dan kebutuhan keluarganya yang telah dilengkapi
oleh perusahaan. Dengan begitu karyawan akan akan lebih focus dalam bekerja dan
bisa loyal terhadap perusahaan. sesuai hasil wawancara dengan Ibu Inggrid juga
diketahui bahwa Aston Kupang Hotel & Convention Center sudah memebrika
program kesejahteraan yang memenuhi kebutuhan pribadi karyawan dimana THR
diberikan satu kali lipat gaji, dengan tunjangan asuransi kesehatan dan
ketenagakerjaan sesuai peraturan yang diberlakukan disnakertrans kota kupang.
2.
Pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap loyalitas karyawan.
Dari hasil pengujian statistik
menggunakan program SPSS 25 untuk variabel X2 diperoleh Hasil pengujian
statistik dengan SPSS pada variabel X2 lingkungan kerja non fisik
diperoleh nilai thitung sebesar 7,873 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,000. Sedangkan nilai ttabel adalah sebesar 1,98 (df =88
�2-1). Jika dilihat tingkat signifikan X2 sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai thitung
sebesar 7,873 < 1,98 yang menunjukan secara parsial lingkungan kerja non
fisik berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap loyalitas karyawan.
Hal ini menunjuka bahwa karyawan Aston Kupang Hotel & Convention center
dalam bekerja membutuhkan dan mempunyai hubungan komunikasi yang baik antara
karyawan dan atasan juga karyawan dan rekan karyawan lainnya adalah hal penting
dalam operasional kantor dengan hubungan komunikasi yang baik karyawan akan
merasa dihargai, merasa nyaman dan damai dalam bekerja. Dengan rasa nyaman dan
damai karyawan tidak akan bosan dalam bekerja dan tidak tertekan sehingga
dengan sendirinya karyawan akan timbul rasa loyalitas yang tinggi dalam diri
karyawan. Berdasarkan pengujian hipotesis 2 diketahui bahwa lingkungan kerja
non fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas karyawan pada
Aston Kupang Hotel dan Convetion center. Hal ini sesuai wawancara yang
dilakukan dengan manajer Human resource bahwa kantor memiliki group chat via WhatsApp jadi semua
informasi berjalan dengan baik walaupun ditengah pandemic covid 19 yang
mengaharuskan karyawan bergantian piket kerja sehingga tidak ada informasi yang
terlambat tersampaikan untuk pekerjaan. Untuk waktu kerja menurut ibu Inggrid
karyawan diwajibkan datang 15 menit sebelum waktu kerjanya. Karyawan juga
mempunyai waktu istirahat kerja makan siang 1 jam istirahat. Karyawan Aston
Kupang Hotel & Convention Center juga sering mengadakan ibadah bersama
setiap bulannya untuk menjalin tali silatuhrahmi yang lebih erat antara atasan
adan keryawan juga antar karyawan dengan karyawan lainnya.
Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sebastian
et al. (2017) dengan judul �Pengaruh
Lingkungan Kerja Non Fisik Kompensasi Non Finansial dan kepuasasn kerja
terhadap loyalitas karyawan pada PT. Kencana Amal Tani PKS-Saberida�. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan hasil uji koefisien determinasi
diperoleh nilai R Square adalah sebesar 65,6%.
3.
Pengaruh program kesejahteraan karyawan dan lingkungan kerja non fisik terhadap
loyalitas karyawan.
Berdasarkan hasil perhitungan
dengan program SPSS 25 diperoleh nilai Fhitung sebesar 54,091 dengan
nilai signifikan sebesar 0,000. Sedangkan nilai dari Ftabel adalah
2,71 (dfl =4-1 =3; dfN =88-4=84) dengan alpa α adalah 5 persen atau 0,05.
Jadi Fhitung > Ftabel yaitu 54,091 > 2,71 dengan
nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang menunjukan ada pengaruh positif dan
signifikan antara program kesejahteraan karyawan dan lingkungan kerja non fisik
terhadap loyalitas karyawan. Dari hasil statistik ini dapat disimpulkan bahwa
karyawan Aston Kupang Hotel & Convention Center membutuhkan tunjangan
karyawan, keselamatan dan kesehatan kerja sehingga karyawan merasa aman dan
nyaman dalam bekerja tidak ada pikiran mengenai bagaimana jika sakit atau hari
tua dan bagaimana kebutuhan keluarga dirumah, jika perusahaan sudah memberikan
program keejahteraan yang baik maka karyawan akan sepenuhnya mengabdi kepada
perusahaan. begitu juga dengan lingkungan kerja non fisik seperti komunikasi
yang baik antara karyawan dan karyawan juga dengan atasan dan waktu kerja juga
waktu istirahat kerja yang mencukupi maka karyawan akan merasa nyaman dan damai
dalam bekerja. Jika karyawan mendapatkan program kesejahteraan dan lingkungan
kerja non fisik maka dengan sendirinya karyawan akan loyal kepada perusahaan
tempat ia bekerja. Berdasarkan pengujian hipotesis 3 diketahui bahwa program
kesejahteraan karyawan dan lingkungan kerja non fisik berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas karyawan.
Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Purba
& Andri (2017)
dengan judul �Pengaruh Kompensasi dan lingkungan kerja non fisik terhadap
loyalitas karyawan pada PT. Capella Dinamik Nusantara cab. Kandis�. Hasil
penelitian menunjukan bahwa kompensasi dan lingkungan kerja non fisik
berpengaruh terhadap loyalitas karyawan dengan nilai R Square sebesar 0,811
atau 81,1%.
4.Pengaruh
program kesejahteraan karyawan terhadap loyalitas karyawan dimoderasi oleh
kepuasan kerja.
Dari hasil pengujian statistik
menggunakan program SPSS 25 untuk variabel X1Z yaitu variabel program
kesejahteraan karyawan yang dimoderasi oleh variabel kepuasan kerja yaitu
diperoleh nilai thitung sebesar 0,814 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,418. Sedangkan nilai ttabel adalah sebesar 1,98 (df =88
�2-1). Jika dilihat tingkat signifikan X1Z sebesar 0,418 > 0,05 dan nilai thitung
sebesar 0,814 < 1,98 yang menunjukan bahwa program kesejahteraan karyawan
yang dimoderasi kepuasan kerja karyawan tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas karyawan. Hal ini dikarenakan karyawan tidak
terlalu memetingkan program kesejahteraan karyawan dari pada lingkungan kerja
non fisik, dimana karyawan merasa jika perusahaan menjamin semua kebutuhan
karyawan akan tetapi hubungan antara karyawan dan hubungan dengan atasan buruk
maka karyawan tidak akan betah dalam bekerja. Karyawan Aston Kupang Hotel lebih
mementingkan hubungan relasi kerja yang baik walaupun sudah diberikan program
kesejahteraan yang mencukupi. Maka dari itu jika program kesejahteraan
dimoderasi oleh kepuasan kerja melemahkan hubungannya dengan loyalitas
karyawan. Berdasarkan hasil hipotesis 4 diketahui bahwa kepuasan kerja tidak
memoderasi hubungan antara program kesejahteraan karyawan dan loyalitas
karyawan atau melemahkan sehingga hipotesis ditolak.
Berdasarkan hasil penelitian
dengan penelitian yang dilakukan oleh Karima
& Riyanto (2019) dengan judul �Effect Of Compensation, Work Environtment,
And Motivation Of employee Network Loyalty Of NET TV� ditemukan persamaan
penelitian yaitu hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh kompensasi yang
dimoderasi oleh kepuasan kerja memliki hubungan terhadap loyalitas kerja
karyawan. penelitian yang dilakukan oleh Basmantra
(2018)
mempunyai penemuan yang berbeda dengan penelitian ini yaitu kepuasan kerja
tidak memoderasi atau tidak berpengaruh signifkan dan positif antara program
kesejahteraan terhadap loyalitas karyawan dengan nilai signifikansi sebesar
0,125 > 0,000. Sesuai hasil wawancara dengan ibu Inggrid bagian Human
resource dikonfirmasi bahwa hal ini dikarenakan karyawan Aston Kupang Hotel
& Convention Center memang membutuhkan program kesejahteraan agar tidak
perlu memikirkan kebutuhan pribadinya akan tetapi karyawan jika tidak merasa
nyaman dengan kondisi hubungan antar personal di kantor apalagi dengan atasan
maka karyawan akan tidak betah bekarja walaupun sudah diberikan program
kesejahteraan yang mencukupi. Sehingga karyawan akan merasa lebih puas jika
hubungan antar personalnya didalam kantor berjalan dengan baik tetapi tidak
mengesampingkan juga kebutuhan pribadinya.
5.
Pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap loyalitas karyawan dimoderasi oleh
kepuasan kerja karyawan.
Berdasarkan hasil pengujian
statistik menggunakan program SPSS 25 untuk variabel X2Z yaitu lingkungan kerja
non fisik dimoderasi oleh kepuasan kerja mempunyai nilai thitung
sebesar 5,277 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Sedangkan nilai ttabel
adalah sebesar 1,98 (df =88 �2-1). Jika dilihat tingkat signifikan X2Z sebesar
0,000 < 0,05 dan nilai thitung sebesar 5,277 > 1,98 yang
menunjukan secara parsial kepuasan kerja memoderasi hubungan antara lingkungan
kerja non fisik terhadap loyalitas karyawan. Hal ini menunjukan bahwa karyawan
Aston Kupang Hotel & Convention Center lebih membutuhkan dan memetingkan
hubungan antara rekan kerja dan atasan yang baik dalam bekerja dan waktu kerja
dan waktu istirahat kerja yang dapat membuat semua karyawan merasa aman, nyaman
dan damai dalam bekerja. Tidak ada konflik yang sangat mendalam yang tidak
dapat diselesaikan yang membuat karyawan tidak nyaman akan membuat karyawan
merasa tidak betah dalam bekerja sehingga rasa loyalitas dalam diri karyawan
tersebut akan berkurang. Dengan lingkungan kerja non fisik yang baik maka
karyawan akan bertahan dalam perusahaan dan setia kepada perusahaan.
Berdasarkan hasil hipotesis 5 diketahui bahwa kepuasan kerja memoderasi
hubungan antara lingkungan kerja non fisik dan loyalitas karyawan.
Hasil penelitian ini juga sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh (Egal,
2019)
dengan judul �Pengaruh Kompensasi Finansial dan Lingkungan Kerja Non Fisik
Terhadap Loyalitas Karyawan Melalui Kepuasan Kerja karyawan sebagai variabel
moderat pada Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya� hasil penelitian menunjukan
bahwa lingkungan kerja non fisik dan kepuasan kerja karyawan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas karyawan.
Dalam mencapai tujuan
perusahaan untuk melayani dan menjaga konsumen maka perusahaan perlu karyawan
yang kompeten dan kreatif dalam operasionalnya. Loyalitas adalah hal yang perlu
diperhatikan perusahaan dalam menjaga karyawan yang kompeten dan kreatif.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa program
kesejahteraan karyawan merupakan salah satu alat yang digunakan oleh perusahaan
untuk mendapatkan dan menjaga karyawan agar tetap loyal kepada perusahaan.
Setiap perusahaan mempunyai
harapan besar agar karyawan yang kompeten dan kreatif dapat bertahan lebih lama
bersama perusahaan. loyalitas karyawan dalam bekerja di perusahaan akan
dipengaruhi oleh kompensasi/kesejahteraan dan lingkungan kerja baik fisik
maupun non fisik (Simamora,
2004).
Program kesejahteraan karyawan
dirancang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan karyawan sebelum
muncul masalah, yang artinya jika untuk mempertahankan karyawan diperlukan
program kesejahteraan karyawan (Mathis
& Jackson, 2006). Disamping program
kesejahteraan karyawan, lingkungan kerja non fisik juga mempunyai peran dalam
mempertahankan dan menjaga karyawan agar tetap loyal kepada perusahaan,
lingkungan kerja non fisik berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan (Siagian,
2008).
Loyalitas adalah kesetiaan yang dimiliki oleh karyawan terhadap perusahaan
tempat dia bekerja. Upaya untuk meningkatkan loyalitas karyawan tidaklah mudah,
loyalitas hanya bisa timbul dari diri masing-masing karyawan, serta adanya
kesadaran yang timbul antara karyawan dan perusahaan dimana kedua pihak
tersebut saling membutuhkan (Nitisemito,
2008).
Berdasarkan hasil penelitian
yang diperoleh melalui jawaban kuisioner, diketahui bahwa program kesejahteraan
karyawan yang ada di Aston Kupang Hotel & Convention Center berupa
tunjangan karyawan yang meliputi tunjangan asuransi kesehatan, tunjangan
asuransi tenaga kerja, uang pesangon, THR, dan uang transport dan program
keselamatan kerja berupa pelatihan simulasi keselamatan kerja seperti terjadi,
kebakaran, gempa bumi, bom dan terjebak dalam gedung bertingkat, begitu juga
dengan program kesehatan karyawan yaitu diberlakukan peraturan dilarang merokok
dan minuman beralcohol pada saat dalam hotel bagi karyawan dan diberlakukan
protocol kesehatan covid 19 dalam hotel. Sedangkan lingkungan kerja non fisik
yang ada dalam Aston Kupang Hotel & Convention Center berupa lingkungan
kerja temporer yaitu: waktu kerja dan waktu istirahat kerja, lingkungan kerja
psikologis berupa hubungan komunikasi antar karyawan dan atasan juga dengan
sesama karyawan, juga perasaaan bosan yang dimiliki karyawan. Kepuasan kerja
yang merupakan variabel moderat dalam penelitian ini berupa kepuasan financial
berupa program kesejahteraan, kepuasan fisik berupa waktu, keadaan dan suhu
udara, perlengkapan. Kepuasan sosial berupa hubungan interaksi sosial dan
kepuasan psikologi berupa perasaan aman, nyamn dan damai tidak stress dalam
bekerja.
Berbagai bentuk program
kesejahteraan karyawan dan lingkungan kerja non fisik juga kepuasan kerja
karyawan sebagai variabel moderat yang terdapat pada Aston Kupang hotel &
Convention Center dan dasar teori maka dilakukan penelitian tentang program
kesejahteraan karyawan dan lingkungan kerja non fisik dapat meningkatkan
loyalitas melalui kepuasan kerja sebagai variabel moderasi. Hasil penelitian
antara variabel bebas yaitu program kesejahteraan karyawan dan lingkungan kerja
non fisik berpengaruh terhadap loyalitas karyawan, sedangkan program
kesejahteraan karyawan yang dimoderasi oleh kepuasan kerja dapat menguatkan
hubungan antara program kesejahteaan karyawan dan loyalitas karyawan. lalu
lingkungan kerja non fisik yang dimoderasi oleh kepuasan kerja juga menguatkan
hubungan antara lingkungan kerja non fisik dan loyalitas keryawan akan tetapi
dengan nilai yang lebih kecil.
Capaian variabel untuk program
kesejahteraan karyawan (X1) menunjukan skor penilaian pada masing-masing
indikator yaitu program tunjangan karyawan, program kesehatan kerja dan program
kesehatan kerja mencapai 79,20%. Capaian ini jika dibandingkan dengan kriteria
yang ditetapkan oleh bacal termasuk kriteria baik. Capaian masing-masing
indikator pada variabel program tunjangan karyawan sebesar 84,31%, program
keselamatan kerja sebesar 78,18% dan program kesehatan karyawan sebesar 75,11%.
Capaian indikator tertinggi adalah indikator program tunjangan karyawan
sedangkan capaian indikator terendah adalah indikator program kesehatan kerja.
Dapat disimpulkan bahwa karyawan Aston Kupang Hotel & Convention Center
cukup puas dengan program kesejahteraan karyawan yang diberikan oleh pihak
manajemen hotel. Dibuktikan dengan karyawan yang merasa puas akan THR dan uang
transport juga tunjangan asuransi dan tunjangan ketenaga kerjaan yang diberikan
oleh Aston Kupang Hotel & Convention Center sangat membantu ketika terjadi
musibah dan sakit. Karyawan juga merasa puas akan peraturan keselamatan kerja
dan peraturan kesehatan kerja dengan protokol kesehatan yang dijalankan dengan
baik oleh karyawan pada Aston Kupang Hotel & Convention Center.
Pada capaian indikator variabel
lingkungan kerja non fisik (X2) menunjukan skor penilaian pada masing-masing
indikator, yaitu lingkungan temporer dan lingkungan kerja psikologis mencapai
nilai sebesar 80,86% sehingga tergolong kriteria sangat Baik menurut Bacal.
Capaian masing-masing indikator adalah lingkungan kerja temporer sebesar 84,31%
dengan capaian indikotor tertinggi dan lingkungan kerja psikologis sebesar
77,42% sebagai capaian indikator terendah. Artinya tkaryawan Aston Kupang Hotel
& Convetion Center terbukti menjalankan komunikasi yang baik antar karyawan
dan atasan juga antar sesama karyawan begitu juga waktu kerja dan waktu
istirahat kerja yang dirasa memuaskan dan mencukupi dalam operasional
pekerjaanya.
Selanjutnya pada capaian
indikator variabel moderator Kepuasan kerja (Z) dalam penelitian ini skor
penilaian yang didapatkan sebesar 80,24% yang tergolong sangat baik. Capaian
masing-masing indikator yaitu kepuasan financial sebesar 82,72%, kepuasan fisik
sebesar 79,54%, kepuasan sosial sebesar 79,42%, dan kepuasan psikologi sebesar
79,31%. Capaian indikator tertinggi adalah kepuasan financial dan capaian
indikator terendah adalah indikator kepuasan psikologi. Dari capaian indikator
ini artinya karyawan Aston Kupang Hotel & Convention Center merasa sangat
puas dalam bekerja semua kepuasan dirasakan dalam bekerja baik puas dengan
program kesejahteraan yang diberikan, puas dengan waktu kerja dan lingkungan
fisik kantor, puas dengan interaksi sosial yang berjalan dalam kantor juga
merasa aman, tentram dan damai dalam bekerja pada Aston Kupang Hotel &
Convention Center.
Capaian indikator variabel
loyalitas karyawan (Y) menunjukan skor penilaian sebesar 78,54% yang tergolong
kriteria baik. Dengan capaian masing-masing indikator adalah ketaatan dan
kepatuhan mendapatkan skor penilaian sebesar 75,67%, tanggung jawab mendapatkan
skor penilaian sebesar 82,72%, pengabdian mendapatkan skor penilaian sebesar
80,68 dan kejujuran sebesar 75,11%. Capaian indikator tertinggi pada tanggung
jawab dan capaian indikator terendah adalah kejujuran. Artinya dengan program
kesejahteraan karyawan dan lingkungan kerja non fisik yang ada, karyawan lebih
menekankan pada tanggung jawab dan pengabdian kepada Aston Kupang Hotel &
Convention Center dengan tidak lupa akan ketaatan dan kepatuhan juga kejujuran
yang karyawan harus terus lakukan dan menjaganya dalam operasional perusahaan
sehari-hari.
Ditinjau dari hasil analisis
regresi berganda dan Moderat regression
analisis (MRA) diketahui bahwa program kesejahteraan karyawan dan
lingkungan kerja non fisik terhadap loyalitas karyawan pada Aston Kupang Hotel
& Convention Center mempunyai pengaruh baik secara simultan maupun parsial,
akan tetapi ketika variabel program kesejahteraan karyawan dimoderasi oleh
kepuasan kerja tidak berpengaruh atau melemahkan terhadap loyalitas karyawan
dan variabel lingkungan kerja non fisik ketika dimoderasi oleh variabel
kepuasan kerja berpengaruh signifikan atau menguatkan pengaruh ke variabel
loyalitas karyawan. Yang artinya karyawan Aston Kupang Hotel & Convention
Center merasa program kesejahteraan karyawan yang di dapatkan sudah mencukupi
kebutuhan karyawan akan tetapi karyawan lebih membutuhkan lingkungan kerja yang
aman, nyaman, dan damai agar tenang dalam bekerja dan betah untuk bekerja di
kantor dengan begitu karyawan akan dengan sendirinya tumbuh rasa loyalitas yang
tinggi.
Berdasarkan hasil pengujian
koefisien determinasi didapatkan besar pengaruh variabel program kesejahteraan
karyawan dan lingkungan kerja non fisik berpengaruh terhadap loyalitas karyawan
sebesar 61,3% dan sisanya sebesar 38,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini seperti stress kerja, insentif, lingkungan kerja
fisik, beban kerja, komitmen dan produktivitas.
KESIMPULAN
Setelah menganalisis dan
menguraikan tentang pengaruh program kesejahteraan karyawan dan lingkungan
kerja non fisik terhadap loyalitas karyawan melalui kepuasan kerja sebagai
variabel moderat pada Aston Kupang Hotel & Convention Center yang
didasarkan pada tanggapan 88 responden yang dijadikan sampel dalam penelitian
ini, maka dapat disimpulkan bahwa: Program kesejahteraan karyawan yang terdiri
dari program tunjangan karyawan, program keselamatan kerja, dan program
kesehatan kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap loyalitas karyawan Aston
Kupang Hotel & Convention Center. Lingkungan kerja non fisik yang terdiri
dari lingkungan temporer dan lingkungan psikologis mempunyai pengaruh
signifikan terhadap loyalitas karyawan Aston Kupang Hotel & Convention
Center. Program kesejahteraan karyawan dan lingkungan kerja non fisik secara
simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap loyalitas karyawan Aston Kupang
Hotel & Convention Center. Kepuasan kerja sebagai variabel moderasi tidak
memoderasi atau memperlemah pengaruh program kesejahteraan karyawan terhadap
loyalitas karyawan Aston Kupang Hotel & Convention Center.Kepuasan kerja
sebagai variabel yang memoderasi mampu memperkuat pengaruh lingkungan kerja non
fisik terhadap loyalitas karyawan Aston Kupang Hotel & Convention Center.
Basmantra, I. N.
(2018). The Effect of Non-Financial Reward and Punishment on Job Loyalty
through Job Satisfaction. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 3(1),
60�74.
Egal, A. (2019). PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN
LINGKUNGAN KERJA NON FISIK TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN MELALUI KEPUASAN KERJA
KARYAWAN SEBAGAI VARIABLE INTERVENING PADA UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
SURABAYA.
Gustina, D. D. (2019). Pengaruh Kompensasi, Beban
Kerja dan Work Life Balance terhadap Loyalitas Karyawan dengan Kepuasan Kerja
Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Magelang.
Karima, M. I., & Riyanto, S. (2019). EFFECT OF
COMPENSATION, WORK ENVIRONMENT, AND MOTIVATION OF EMPLOYEE NETWORK LOYALTY OF
NET TV WORK SATISFACTION.
Lee, Y.-K., Lee, K. H., & Li, D. (2012). The
impact of CSR on relationship quality and relationship outcomes: A perspective
of service employees. International Journal of Hospitality Management, 31(3),
745�756.
Lestari, S. K., Very, O., & Syamsir, N. I. (2020).
PENGARUH INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP LOYALITAS
KARYAWAN PADA PT.
Mathis, R. L., & Jackson, J. H. (2006). Manajemen
Sumber Daya Manusia, Salemba Empat. Edisi Kesepuluh, Jakarta.
Nitisemito, A. (2008). Manajemen Personalia Ghalia.
Indonesia. UGM, Yogyakarta.
Panjaitan, D. L., & Winarno, A. (2019). Pengaruh
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Pindad (persero) Bandung Divisi
Renkinrus. EProceedings of Management, 6(1).
Purba, B. K., & Andri, S. (2017). Pengaruh
Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan (Studi Kasus PT.
Capella Dinamik Nusantara Cab. Kandis). Riau University.
Putra, I. W. S., & Sriathi, A. A. A. (2019).
Pengaruh lingkungan kerja, stres kerja dan kompensasi terhadap loyalitas
karyawan. E-Jurnal Manajemen, 8(2), 786�814.
Sebastian, S., Marzolina, M., & Haryetti, H.
(2017). Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik, Kompenasi Non Finansial Dan
Kepuasan Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan Pada PT. Kencana Amal Tani
Pks-Seberida. Riau University.
Siagian, P. S. (2008). Manajemen Sumber Daya M anusia,
jakarta: Bumi Askara. 2000. Teori Dan Praktek Kepemimpinan.
Simamora, H. (2004). Manajemen sumber daya manusia.
Sumardhan, D. (2014). Analisis Faktor Faktor Yang
Mempengaruhi Tingkat Loyalitas Karyawan (Studi Kasus di PT Sinar Sosro Medan).
This work is licensed under a Creative Commons
Attribution-ShareAlike 4.0 International License