Jurnal Sosial dan Teknologi
(SOSTECH) Volume 2, Number 4, April 2022
PENERAPAN METODE IMPORTANCE
PERFORMANCE ANALYSIS UNTUK KEPUASAN PENGGUNA PADA APLIKASI GOOGLE
CLASSROOM Maya
Naimatu Taflikhati 1,
Dila Seltika Canta 2 �Sistem
Informasi, STMIK Borneo Internasional, Indonesia1,2 Maya
[email protected] 1, [email protected]
2 |
|
Diterima: 28 Maret 2022 Direvisi: 8 April 2022 Disetujui: 14 April 2022 |
Abstrak Google
Classroom merupakan sebuah aplikasi yang
memungkinkan terciptanya ruang kelas di dunia maya. Google Classroom adalah salah satu akses gratis yang memudahkan
guru dalam proses e-learning di PKBM Tunas
Harapan Penajam. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan
siswa pengguna classroom dengan metode Importance Performance Analysis
yang didasarkan pada Variabel End-user Computing satisfaction,
yaitu: content, accuracy,
format, ease
of use, Timelines. Penelitian ini dilakukan menggunakan
penelitian kuantitatif dengan jumlah responden 92 siswa. Hasil dari
penelitian ini yaitu tingkat kepuasan pengguna dapat dilihat dari hasil nilai
IKP sebesar 73,42% yang berarti cukup puas dengan kinerja classroom.
Penelitian ini diharapkan dapat melakukan perbaikan berdasarkan usulan
perbaikan yang diberikan secara keseluruhan dan terus-menerus sehingga
menghasilkan kepuasan sesuai dengan apa yang diharapan
oleh pengguna. Kata kunci: Google Classroom, Kepuasan Komputasi Pengguna Akhir, Analisis
Kinerja Penting Abstract Google Classroom is an application
that allows the creation of classrooms in cyberspace. Google Classroom is a free access
that makes it easier for
teachers in the e-learning
process at Tunas Harapan
Penajam PKBM. This study aims
to measure the level of satisfaction
of classroom users using the Importance Performance Analysis
method which is based on
the End-user Computing satisfaction variables, namely: content, accuracy,
format, ease of use, Timelines.
This research was conducted using quantitative research with the number of
respondents being 92 students. The results of this study, namely the level of user satisfaction can be seen from
the results of the GPA value
of 73.42% which means that they
are quite satisfied with the performance of the classroom.
This research is expected to
be able to make improvements
based on the proposed improvements given as a whole and continuously
so as to produce satisfaction in accordance with what is
expected by the user.
|
Pada era digital saat ini,
kebutuhan manusia sebagian besar terpenuhi oleh sistem online.
Sangat banyak aplikasi-aplikasi yang dibuat untuk mempermudah pekerjaan maupun
kebutuhan manusia, begitu juga dalam dunia pendidikan. Banyak aplikasi
berbentuk online yang dimanfaatkan dalam dunia
pendidikan, misalnya website
sekolah maupun kampus, sistem akademik dan lain-lain (Asnawi, 2018). PKBM Tunas Harapan berada di
Desa Giripurwa Rt.05 Km.17 Petung
Penajam. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat merupakan suatu wadah dari berbagai
kegiatan pembelajaran masyarakat yang diarahkan pada pemberdayaan potensi untuk
menggerakkan pembangunan di bidang sosial, ekonomi, dan budaya. PKBM dibentuk
oleh masyarakat, merupakan milik masyarakat, dan dikelola oleh masyarakat untuk
memperluas pelayanan kebutuhan belajar masyarakat. Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat adalah salah satu lembaga pendidikan Non-formal
yang memberikan layanan pendidikan bagi semua lapisan masyarakat yang
membutuhkan, mereka yang kurang beruntung,
dan tidak dapat mengenyam pendidikan formal (Widyansari, 2014). Proses pembelajaran di PKBM
tidak seaktif pembelajaran pada sekolah formal, yang harus mengikuti pelajaran
tatap muka dalam dalam 5-6 hari dalam satu minggu.
Dikarenakan para siswa sebagian para pekerja. Oleh sebab itu, dibuatlah metode
pembelajaran jarak jauh menggunakan aplikasi Classroom.
Pengguna merupakan salah satu aktor penting dalam sistem informasi, sehingga
penelitian mengenai pengguna dalam sistem informasi akan memberikan kontribusi
yang signifikan dalam optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi. Karena
tingkat kepuasan pengguna untuk menerima sistem berpengaruh besar dalam
menentukan sukses atau tidaknya suatu sistem (REZKI, 2018). Oleh karena itu,
peningkatan kualitas pelayanan pendidikan, dalam hal pembelajaran online sangat diperlukan agar kepuasan siswa
terpenuhi. Jika kepuasan siswa tidak terpenuhi maka mengakibatkan kejenuhan
mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran online,
penurunan nilai mahasiswa, penurunan loyalitas mahasiswa, dan sekolah tidak
dapat bersaing dengan kompetitor (Irawati & Jonatan, 2020). End-user
Computing satisfaction
(EUCS) adalah model yang dikembangkan oleh Doll dan Torkzadeh, evaluasi dengan model ini lebih menekankan
kepada kepuasan (Satisfaction) pengguna akhir
terhadap aspek teknologi berdasarkan dimensi isi (content),
akurasi (accuracy), bentuk (format), kemudahan
(ease of use) dan ketepatan waktu (timelines)
sistem.
Penggunaan teknik Importance Performance Analysis (IPA)
ini melalui prosedur responden
diminta untuk menilai tingkat kepentingan berbagai atribut relevan dan tingkat
kinerja perusahaan (perceived performance) pada masing-masing atribut tersebut.
Kemudian, nilai rata-rata tingkat kepentingan atribut dan kinerja perusahaan
akan dianalisis di Importance-Performance
Matrix. Matrix ini bermanfaat sebagai pedoman dalam mengalokasikan
sumber daya organisasi yang terbatas pada bidang-bidang spesifik, di mana
perbaikan kinerja bisa berdampak besar pada kepuasan pelanggan total (Sianturi, 2021). Analisis IPA menggambarkan
atribut paling penting yang dirasakan oleh konsumen. Matriks IPA terdiri dari
empat kuadran, yaitu kuadran I, kuadran II, kuadran III, dan kuadran IV. Metode
IPA telah banyak digunakan di beberapa area layanan industri termasuk di dunia pendidikan
(Sahfitri, 2017).
Peneliti menggunakan Importance Performance Analysis
digunakan bersama dengan End-user Computing satisfaction untuk
dipakai variabelnya dalam metode Importance
Performance Analysis (Fujianto, 2019). Pengguna End-user
Computing satisfaction
cocok digunakan karena biasa digunakan untuk melakukan pengukuran kepuasan
pengguna sistem dengan membandingkan antara harapan dan kenyataan dari sebuah
sistem, yang artinya End-user Computing satisfaction adalah
evaluasi secara keseluruhan dari para pengguna sistem berdasarkan pengalaman
mereka menggunakan sistem tersebut (Setiawan, 2016). Selain itu, dengan melakukan
pengukuran tingkat kepuasan pengguna sistem informasi juga dapat memberikan
evaluasi dan tolak ukur sistem agar sistem berjalan sesuai dengan kebutuhan
pengguna dan memudahkan pengguna.
Peneliti menerapkan pendekatan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa PKBM
Tunas Harapan yang terdiri dari 120 siswa. Pada penelitian ini
peneliti akan menggunakan sampel dari populasi siswa di PKBM Tunas Harapan
dengan simple random
sampling yaitu pengambilan sampel populasi yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatian strata yang ada dalam populasi itu (Mustari & Rahman,
2012). Pengambilan simple random sampling dilakukan karena kondisi siswa yang
tidak selalu hadir pada saat tatap muka dengan kepentingan tersendiri seperti
ada kerjaan, sakit, dan sebagainya. Berdasarkan
perhitungan menggunakan Rumus Slovin diketahui jumlah
besar sampel yang akan diteliti adalah 92 siswa. Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan
adalah Skala Likert untuk mengumpulkan data. Setiap jawaban
dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap (Sianturi, 2021). Data yang akan digunakan
adalah data primer. Data primer yakni data yang langsung didapatkan dari sumber
pertamanya. Data primer yang dikumpulkan berupa pembagian kuesioner kepada
responden atau siswa PKBM Tunas Harapan yang dihitung dengan skala likert 1 sampai 5 dengan pilihan sangat setuju hingga
sangat tidak setuju sesuai dengan variabel (Sahfitri, 2017). Analisis data melalui uji validitas dan uji
reliabilitas. Uji validitas dilaksanakan menggunakan program bantu SPSS Statistic versi 26 dengan rumus korelasi bivariate person. Uji reliabilitas dilakukan
dengan menggunakan koefisien Cronbach alpha dengan ketentuan minimal 0,60 dengan artian
sebagai kriteria memiliki titik aman dalam suatu instrument.
1. Hasil Penelitian
1.1. Hasil Uji Validitas
Pengujian validitas perlu
dilakukan untuk menguji setiap pernyataan kuesioner betul-betul valid atau
tidak. Dalam penelitian ini pengujian dilakukan dengan menggunakan software statistical package for social
sciences (SPSS) V26. Hasil uji validitas dari performance dan importance semua pernyataan dinyatakan valid.
1.2. Hasil Uji Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas yang didapatkan dari perhitungan SPSS Statistic V26 dalam mencari Cronbach
alpha mendapatkan hasil sebesar 0,962 untuk skala
performance dan 0,967 untuk skala importance.
Uji reliabilitas tersebut dianggap berhasil apabila Cronbach alpha >
0,60, di mana hasil uji reliabilitas penguji sudah memenuhi syarat dalam melakukan
penelitian.
1.3. Analisis Importance
Performance Analysis (IPA)
1.3.1.Tingkat Kesesuaian
Tingkat kesesuaian akan
menentukan prioritas faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pengguna aplikasi Classroom di PKBM Tunas Harapan. Tingkat kesesuaian
dihitung dengan rumus, sebagai berikut:
����������������������������������������������������������� Xi = Skor Penilaian Kerja Perusahaan
����������������������������������������������������������� Yi = Skor Penilaian Kepentingan Pengguna
Tabel 1. Hasil Perhitungan Tingkat Kesesuaian (x) dan (y)
No |
Variabel |
Item |
Skor rata-rata X |
Skor rata - rata Y |
Pernyataan |
Performance |
Importance |
||
1 |
Content |
P1 |
3,36 |
3,65 |
2 |
P2 |
3,27 |
3,65 |
|
3 |
P3 |
3,61 |
3,78 |
|
4 |
P4 |
3,45 |
3,82 |
|
5 |
P5 |
3,54 |
3,83 |
|
6 |
Accuracy |
P6 |
3,54 |
3,82 |
7 |
P7 |
3,51 |
3,80 |
|
8 |
P8 |
3,48 |
3,77 |
|
9 |
P9 |
3,34 |
3,55 |
|
10 |
Format |
P10 |
3,52 |
3,83 |
11 |
P11 |
3,61 |
3,80 |
|
12 |
P12 |
3,57 |
3,79 |
|
13 |
P13 |
3,45 |
3,63 |
|
14 |
P14 |
3,38 |
3,61 |
|
15 |
P15 |
3,58 |
3,85 |
|
16 |
P16 |
3,54 |
3,80 |
|
17 |
Easy Of Use |
P17 |
3,61 |
3,87 |
18 |
P18 |
3,79 |
3,88 |
|
19 |
P19 |
3,63 |
3,75 |
|
20 |
P20 |
3,58 |
3,65 |
|
21 |
Timelines |
P21 |
3,52 |
3,73 |
22 |
P22 |
3,61 |
3,80 |
|
23 |
P23 |
3,61 |
3,82 |
|
24 |
P24 |
3,53 |
3,73 |
|
25 |
P25 |
3,51 |
3,70 |
|
|
|
|
84,62 |
90,22 |
|
|
|
3,53 |
3,76 |
Tabel 1 menunjukkan nilai rata-rata dari setiap atribut importance dan performance
serta menunjukkan hasil X dan Y yang menjadi perpotongan dua buah garis
untuk membagi kuadran menjadi 4 bagian, kemudian langkah kedua, dari hasil rata-rata
tersebut dibuatlah sebuah diagram castesius
untuk melihat atribut mana saja yang akan menempati kuadran 1, kuadran 2,
kuadran 3, dan kuadran 4. Titik-titik yang terletak di masing-masing kuadran
diperoleh dari rata-rata performance (x) dan importance (y). Diagram cartesius
merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua
buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik (X, Y), di mana X merupakan
rata-rata dari jumlah rata-rata skor performance dibagi banyaknya atribut-atribut pernyataan dan Y
adalah rata-rata dari jumlah rata-rata skor importance
dibagi banyaknya atribut pernyataan.
Gambar 1. Diagram Kartesius
Gambar 1 merupakan gambar diagram cartecius yang terbagi menjadi 4 kuadran. Masing-masing
kuadran diisi oleh atribut-atribut yang masuk ke dalam kuadran dan disesuaikan dengan
hasil hitung nilai rata-rata performance dan Importance. Diagram Cartesius terdiri dari sumbu X
dan sumbu Y. Dalam diagram cartecius, anggota
himpunan A terletak pada sumbu X, sedangkan anggota himpunan B terletak pada
sumbu Y.
Hasil dari diagram Kartesius
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kuadran A (Prioritas Utama) menunjukkan
faktor atau atribut yang dianggap sangat penting oleh user,
tetapi sistemnya belum melakukan sesuai dengan harapan pengguna. Sehingga
mengecewakan atau membuat pengguna merasa tidak puas. Atribut-atribut ini harus
segera dilakukan perbaikan dan lebih ditingkatkan kinerjanya. Pernyataan yang
masuk ke dalam kuadran ini adalah sebagai berikut:
P4 = Konten aplikasi classroom
memiliki kualitas yang sudah baik
P7 = Aplikasi classroom
menampilkan output pada layar yang sesuai
dengan apa yang diperintahkan atau diinput.
P8 = Aplikasi classroom
bekerja sesuai dengan standar yang ditentukan
P10 = Format yang disediakan aplikasi classroom menarik
b. Kuadran B (Pertahankan Prestasi)
menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan sistem, untuk itu
sistem wajib mempertahankannya. Pada atribut-atribut ini dianggap memiliki
tingkat kepuasan dan harapan yang tinggi. Butir pernyataan yang masuk ke dalam
kuadran ini adalah:
P3 = Konten aplikasi classroom
bermanfaat bagi pengguna
P5 = Konten aplikasi classroom
disajikan secara jelas
P6 = Aplikasi classroom
menghasilkan informasi yang dapat diandalkan dan dapat dipercaya
P11 = Format yang ada di dalam aplikasi classroom
sudah jelas
P12 = Format yang ada di aplikasi classroom sudah fleksibel
P15 = Format aplikasi classroom
mudah digunakan
P16 = Aplikasi classroom
menampilkan informasi dengan baik
P17 = Aplikasi classroom
bisa digunakan dan dipahami dengan mudah
P18 = Aplikasi classroom
bisa dioperasikan dengan mudah
P22 = Aplikasi classroom
menyediakan informasi secara tepat waktu
P23 = Aplikasi classroom
menghasilkan informasi yang dibutuhkan
c. Kuadran C (Prioritas Rendah) menggambarkan
atribut yang tidak penting oleh pengguna, dan sistem memberikan pelayanan yang rendah
kepada pengguna untuk atribut ini. Karena dianggap kurang penting, perusahaan
tidak perlu memperhatikan kepuasan pada atribut ini. Item pernyataan yang ada
pada atribut ini adalah:
P1 = Konten Apliksi classroom sesuai dengan kebutuhan pengguna
P2 = Konten aplikasi classroom
disajikan secara beragam
P9 = Aplikasi classroom
mampu bekerja tanpa kesalahan
P13 = Format aplikasi classroom
tidak membuat mata lelah
P14 = Format aplikasi classroom
tidak membosankan
P21 = Aplikasi classroom
memberikan data yang up to
date
P25 = Aplikasi classroom
didukung tim layanan sistem yang tepat waktu
d. Kuadran D (Berlebihan) Kuadran ini
menunjukkan faktor yang memengaruhi pengguna kurang penting. Akan tetapi
memiliki kinerja yang cukup memuaskan, sehingga dianggap berlebihan. Atribut
yang ada pada kuadran ini adalah:
P19 = Aplikasi classroom
mempermudah interaksi antar pengguna
P20 = Aplikasi classroom
menyediakan menu bantuan
P24 = Aplikasi classrrom
menghasilkan informasi yang valid
1.4. Indeks Kepuasan Pengguna (IKP)
Indeks kepuasan pengguna
merupakan suatu angka yang menggambarkan tingkat kepuasan yang diterima oleh
pengguna (Saidiman, 2018). Pengukuran tingkat kepuasan pengguna
menggunakan skor sering menimbulkan kesulitan bagi pengambil keputusan untuk
mengetahui berapa besar kemampuan perusahaan memenuhi kepuasan yang diharapkan
oleh pelanggan. Berikut kriteria skor Indeks Kepuasan Pengguna pada tabel 2:
Tabel 2. Kriteria Indeks Kepuasan
Nilai |
Kriteria Kepuasan |
0-50 % |
Tidak Puas |
51 % - 80 % |
Cukup Puas |
81 % - 100 % |
Puas |
Tabel 3. Tabel Perhitungan Indeks Kepuasan Pengguna
Skor rata-rata X |
Skor rata - rata Y |
Skor (s) % |
Performance |
Importance |
(I x P) |
3,36 |
3,65 |
12,27 |
3,27 |
3,65 |
11,95 |
3,61 |
3,78 |
13,65 |
3,45 |
3,82 |
13,15 |
3,54 |
3,83 |
13,56 |
3,54 |
3,82 |
13,52 |
3,51 |
3,80 |
13,36 |
3,48 |
3,77 |
13,12 |
3,34 |
3,55 |
11,86 |
3,52 |
3,83 |
13,47 |
3,61 |
3,80 |
13,73 |
3,57 |
3,79 |
13,52 |
3,45 |
3,63 |
12,51 |
3,38 |
3,61 |
12,20 |
3,58 |
3,85 |
13,76 |
3,54 |
3,80 |
13,48 |
3,61 |
3,87 |
13,96 |
3,79 |
3,88 |
14,72 |
3,63 |
3,75 |
13,61 |
3,58 |
3,65 |
13,06 |
3,52 |
3,73 |
13,13 |
3,61 |
3,80 |
13,73 |
3,61 |
3,82 |
13,77 |
3,53 |
3,73 |
13,17 |
3,51 |
3,70 |
12,97 |
Total |
90,22 |
331,23 |
IKP =
�=
Berdasarkan perhitungan,
diperoleh hasil IKP sebesar 73,42 % berarti pengguna Cukup Puas. Apabila nilai
IKP 50% atau lebih rendah menandakan kinerja kurang puas dan IKP lebih dari 81
% menandakan pengguna merasa sangat puas.
2. Pembahasan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
tingkat kepuasan pengguna akan diukur menggunakan metode Importance
Performance Analysis bersama dengan variabel dari
End User Computing Satisfaction
yang terdiri dari variabel content (isi), accuracy (Ketepatan/keakuratan), format (bentuk), ease of use (kemudahan pengguna) dan timelines
(ketepatan waktu) untuk menghitung tingkat kepuasan. Di dalam setiap variabel
memiliki pernyataan untuk dipakai sebagai acuan.
2.1. Kepuasan pengguna google
classroom dilihat dari sisi content
Google classroom
memiliki content yang merupakan informasi yang
berkaitan dengan hal-hal yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna aplikasi classroom, sehingga dapat memberikan kepuasan pengguna (Persada &
Wijayanto, 2021). Dilihat dari informasi, kelengkapan,
manfaat dan output yang berada di variabel content. Atribut-atribut nomor 1 dan 2 masuk kedalam kuadran C karena itu atribut yang dianggap tidak
penting oleh pengguna, dan sistem ini memberikan pelayanan yang rendah kepada
atribut ini, pada atribut nomor 3 dan 5 yang berupa Konten aplikasi bermanfaat
bagi pengguna dan konten aplikasi classroom disajikan secara jelas masuk kedalam
kuadran B karena itu atribut yang perlu untuk dipertahankan kinerja nya, namun terdapat 1 atribut yang masuk kedalam kuadran A yaitu atribut nomor 4 berupa konten
aplikasi classroom memiliki kualitas yang sudah baik,
atribut dalam kuadran ini perlu dilakukan perbaikan dan ditingkatkan kinerjanya
(Baiti et al., 2017).
2.2. Kepuasan pengguna sistem informasi
kepegawaian dilihat dari sisi accuracy
Sistem aplikasi classroom umumnya memiliki accuracy
yang harus terjamin keakuratannya sesuai dengan kebutuhan pengguna classroom, sehingga dapat memberikan kepuasan bagi pengguna
classroom. Pada variabel ini atribut nomor 6 masuk ke dalam kuadran B yang
berarti atribut ini perlu untuk dipertahankan kinerjanya. Pada atribut nomor 7
dan 8 masuk ke dalam kuadran A yang berarti atribut ini harus segera dilakukan
perbaikan. Pada atribut nomor 9 masuk ke dalam kuadran C yang mana atribut dianggap
tidak penting dan kinerja yang diberikan juga rendah.
Berdasarkan hasil
penelitian dinyatakan bahwa sistem informasi kepegawaian sudah cukup baik
karena pada segi performance masing-masing
atribut menyatakan puas dengan kinerja classroom dan
pada importance menyatakan penting. Meskipun
sudah cukup baik sebaiknya atribut yang berada di kuadran A harus segera
dilakukan perbaikan, melihat pada atribut ini sistem dianggap sangat penting
namun kinerja dari sistem belum sesuai dengan harapan pengguna.
2.3. Kepuasan Pengguna aplikasi classroom dilihat dari sisi format
Setiap sistem umumnya
memiliki fromat yang harus menarik bagi setiap
pengguna agar pengguna merasa nyaman dalam menggunakan sistem tersebut. Pada
variabel format terdapat 1 atribut yang masuk ke dalam kuadran A yaitu atribut
nomor 10 yang berarti atribut ini dianggap sangat penting tetapi sistem belum
melakukan sesuai dengan harapan pengguna. Lalu ada 4 atribut yang masuk ke
dalam kuadran B yaitu atribut nomor 11,12,15,16 yang berarti layanan dalam
atribut sudah bagus dan harus dipertahankan pelayanannya. Terdapat 2 atribut
yang masuk kedalam kuadran C yaitu atribut nomor 13
dan 14 yang berarti atribut ini dianggap tidak penting oleh pengguna dan
pelayanan yang diberikan oleh sistem juga rendah.
2.4. Kepuasan pengguna aplikasi classroom dilihat dari ease of use
Aplikasi classroom umumnya harus memiliki ease
of use yang menarik
bagi pengguna agar pengguna merasa nyaman dan puas dalam mengoperasikan suatu
sistem (Putra & Aryani,
2020). Pada variabel ini terdapat 2 atribut
yang masuk kedalam kuadran B yang berarti atribut
berhasil dilaksanakan sistem dan harus dipertahankan kinerjanya yaitu atribut
nomor 17 dan 18. Sedangkan atribut nomor 19 dan 20 masuk kedalam
kuadarn D yang menyatakan jika atribut dianggap
kurang penting oleh pengguna, namun sistem memberikan pelayanan yang sangat
bagus sehingga dianggap berlebihan.
2.5. Kepuasan pengguna aplikasi classroom dilihat dari sisi timelines
Sistem informasi pada
umumnya memiliki timelines untuk mengukur
kecepatan dan keterbaharuan informasi. Semakin cepat
mengolah input dan menghasilkan output dapat dijadikan tolak ukur penilaian. Pada
variabel ini terdapat 2 atribut yang masuk kedalam
kuadran B yaitu atribut nomor 22 dan 23 yang berarti kinerja dalam sistem ini
berhasil dilaksanakan oleh sistem dan harus dipertahankan. Terdapat 2 atribut
yang masuk kedalam kuadaran
C yaitu atribut nomor 21 dan 25 yang berarti atribut ini dianggap tidak penting
bagi pengguna dan pelayanan dalam sistem juga rendah, karena dianggap kurang
penting perusahaan tidak perlu melakukan perbaikan. Sedangkan terdapat 1 atribut yang masuk ke dalam kuadran D
yaitu atribut nomor 24 dalam kuadran ini menunjukkan faktor yang memengaruhi
pengguna kurang penting, akan tetapi perusahaan memberikan kinerja yang
memuaskan, sehingga dianggap berlebihan.
Dari penjelasan di atas IKP sudah
dihitung yaitu sebesar 73,42% yang berarti cukup puas dengan kinerja classroom. Sebaiknya atribut yang perlu perbaikan
secepatnya dilakukan perbaikan agar pengguna semakin puas dan dapat
meningkatkan persentase kepuasan, karena sistem yang baik adalah sistem yang
menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari
penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu, tingkat
kepuasan pengguna menggunakan metode Importance
Performance Analysis dapat membagi item-item mana
saja yang perlu untuk ditingkatkan dan perlu untuk dipertahankan dengan melihat
letak kuadran dari masing-masing item. Pemilihan variabel dari End user Computing satisfaction
karena model tersebut dapat mengevaluasi kepuasan pengguna berdasarkan
pengalaman pengguna dalam menggunakan suatu sistem. Tingkat kepuasan pengguna
dengan metode Importance Performance Analysis didasarkan pada variabel End
user Computing
satisfaction dapat dilihat dari nilai IKP
sebesar 73,42% yang berarti cukup puas dengan kinerja classroom.
Asnawi,
N. (2018). Pengukuran usability aplikasi google classroom
sebagai E-learning menggunakan USE questionnaire (studi kasus:
Prodi Sistem Informasi UNIPMA). Research: Journal of Computer, Information
System & Technology Management, 1(1), 17�21.
Baiti,
A. & Rachmadi, A. (2017). Pengukuran Kualitas Layanan Website
Dinas Pendidikan Kota Malang Dengan Menggunakan Metode Webqual 4.0 dan
IPA. Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 1(9),
885�892.
Fujianto,
A. (2019). Analisis Kepuasan Pengguna Akhir Aplikasi PLN Mobile
Menggunakan Metode EUCS (End User Computing Satisfaction) Berdasarkan
Prospektif Pelanggan PT. PLN (Persero) UP3 Jember. Fakultas Ilmu Komputer.
Irawati,
D. Y., & Jonatan, J. (2020). Evaluasi Kualitas Pembelajaran Online
Selama Pandemi Covid-19: Studi Kasus di Fakultas Teknik, Universitas Katolik
Darma Cendika. Jurnal Rekayasa Sistem Industri, 9(2), 135�144.
Janti,
S. (2014). Analisis validitas dan reliabilitas dengan skala likert terhadap
pengembangan SI/TI dalam penentuan pengambilan keputusan penerapan strategic
planning pada industri garmen. PROSIDING SNAST, 155�160.
Mustari,
M., & Rahman, M. T. (2012). Pengantar metode penelitian.
Laksbang Pressindo.
Nugrahani,
F., & Hum, M. (2014). Metode penelitian kualitatif. Solo:
Cakra Books, 1(1).
Persada,
G. N., & Wijayanto, S. (2021). Penerapan E-learning
Menggunakan Google Classroom sebagai Sarana Media Belajar di SMK Negeri 2
Tangerang Selatan. Jurnal Informatika Universitas Pamulang, 6(1),
33�42.
Putra,
I. N. T. D., & Aryani, G. A. M. (2020).
Pengunaan Google classroom dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
Pariwisata pada Mahasiswa Pariwisata Stp Mataram. Jurnal Ilmiah Hospitality, 9(1),
125�134.
Rezki,
S. A. (2018). Pemanfaatan Metode Importance Performance
Analysis untuk Mengukur Tingkat Kepuasan Pengguna Sistem Informasi
Kepegawaian di BPKP Provinsi Sumatera Selatan. UIN
Raden Fatah Palembang.
Sahfitri,
V. (2017). Analisis Kepuasan Pelanggan terhadap
Pemanfaatan Facebook Commerce Menggunakan Metode Importance Performance
Analysis (IPA). Jurnal Ilmiah Matrik, 19 No 1, 79�90.
Saidiman,
S. (2018). Partisipasi Masyarakat Sekitar Waduk Kalola dalam Konservasi Sumber Daya Air. Universitas Muslim Indonesia.
Setiawan,
A. B. (2016). Evaluasi Kepuasan Pengguna Sistem
Aplikasi Surat Keterangan Tinggal Sementara Online (SKTS) dengan Menggunakan Metode End User Computing Satisfaction. Universitas Airlangga.
Sianturi,
D. (2021). Bahaya Longsor dan Pencegahan Di Kelurahan Sukadame Kecamatan
Siantar Utara Kota Pematangsiantar. In Jurnal Pembangunan
Wilayah & Kota, 1(3).
Widyansari,
F. (2014). Modal Sosial dalam Pendidikan Berkualitas di Sekolah Dasar Muhammadiyyah Muitihan, Universitas Negeri Yogyakarta.
This work is licensed
under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License