PENDAHULUAN
Pada masa sekarang internet telah menjadi salah satu kebutuhan pokok untuk sebagian
besar orang selain pangan, sandang dan papan. Ada 6 poin yang menjadi alasan internet
menjadi begitu populer pada zaman ini. Keenam alasan tersebut diantaranya adalah: internet
mempunyai konektivitas dan jangkauan yang begitu luas bahkan global, mampu mengurangi
biaya agensi, bisa mengurangi biaya komunikasi, mampu membuat biaya transaksi yang lebih
rendah, bisa mengurangi biaya komunikasi, interaktif, mudah, fleksibel serta memiliki
kemampuan untuk mendistribusikan pengetahuan dengan sangat cepat. Menurut survey yang
dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau APJII ditahun 2017,
jumlah pengguna internet Indonesia telah mencapai angka 143,26 juta jiwa. Hal tersebut
meningkat jika dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sejumlah 132,7 juta jiwa. Hal ini
dapat menjadi peluang bisnis baru untuk pihak yang menangkap peluang tersebut dengan
menyediakan atau membuat toko online sebagai bagian dari e-commerce (Suhari et al., 2022).
E-commerce adalah tindakan perdagangan, transfer maupun pertukaran produk serta
informasi lewat internet. Marketplace menjadi bagian dari e-commerce yang kini digemari di
Indonesia. Marketplace adalah suatu sarana bagi kelompok usaha secara elektronik untuk
menjual bermacam- macam produk. Penjual tidak harus memiliki toko online pribadi yang
memerlukan lebih banyak biaya (Repository et al., 2021).
Salah satu situs internet di Indonesia yang menerapkan konsep E-commerce adalah situs
website Tokopedia. Tokopedia.com merupakan salah satu mall online di Indonesia yang
mengusung model bisnis marketplace dan mall online. Tokopedia memungkinkan setiap
individu, toko kecil dan brand untuk membuka dan mengelola toko online. Sejak diluncurkan
sampai hingga akhir 2015, layanan dasar Tokopedia bisa digunakan oleh semua orang secara
gratis. Tokopedia.com resmi diluncurkan ke publik pada 17 Agustus 2009 di bawah naungan
PT Tokopedia yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada 6
Februari 2009. Sejak resmi diluncurkan, PT Tokopedia berhasil menjadi salah satu perusahaan
internet Indonesia dengan pertumbuhan yang sangat pesat. PT Tokopedia mendapatkan seed
funding (pendanaan awal) dari PT Indonusa Dwitama pada tahun 2009. Kemudian pada tahun-
tahun berikutnya, Tokopedia kembali mendapatkan suntikan dana dari pemodal ventura
global seperti East Ventures, Cyber Agent Ventures, Netprice dan SoftBank Ventures Korea.
Hingga pada Oktober 2014, Tokopedia berhasil mencetak sejarah sebagai perusahaan
teknologi pertama di Asia Tenggara, yang menerima investasi sebesar USD 100 juta atau
sekitar Rp 1,2 triliun dari Sequoia Capital dan SoftBank Internet dan Media Inc (SIMI). Berkat
peranannya dalam mengembangkan bisnis online di Indonesia, PT Tokopedia berhasil meraih
penghargaan Marketeers of the Year 2014 untuk sektor E-Commerce pada acara Markplus
Conference 2015 yang digelar oleh Markplus Inc. tanggal 11 Desember 2014 (Repository et
al., 2021).
Tokopedia.com sendiri menerapkan model bisnis Marketplace C2C (Customer to
Customer), yang mana moodel bisnis seperti ini sangat tergantung oleh pihak ke 3 sebagai
penerima dan penyalur uang. Tokopedia.com memfasilitasi transaksi online sekaligus dengan
metode pembayarannya. Jika toko online yang lain tidak bertanggung jawab atas transaksi
penjual dan pembeli, maka di model marketplace ini tokopedia juga ikut terlibat dan
bertanggung jawab. Jadi selama barang yang dibeli belum sampai ke alamat tujuan pembeli,
uang akan aman karena ditahan terlebih dahulu oleh pihak tokopedia.com, jika terdapat
kegagalan dalam transaksi maka uang akan dikembalikan oleh pihak tokopedia.com.
Tokopedia masuk dalam top brand award dengan urutan ketiga pada tahun 2015 hingga
2017. Data top brand award tersebut menunjukkan bahwa Tokopedia selalu mengalami
peningkatan presentase daripada merek yang lainnya, meskipun presentasenya tidak sebesar
OLX dan Lazada. Pada tahun 2015 Tokopedia berada diposisi ketiga dengan presentase 1,2
%, 2016 presentase meningkat 12,1 %, dan pada tahun 2017 Tokopedia tetap menduduki
peringkat ketiga den gan kenaikan presentase sebesar 13.4 %. Dari hasil yang dilakukan oleh
TBI menggambarkan bahwa Tokopedia saat ini mengalami kenaikan pada tiap tahunnya.