Volume 1, Nomor 3, Maret 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
175
http://sostech.greenvest.co.id
MOTIVASI SEBAGAI FAKTOR DALAM PENINGKATAN KINERJA
KARYAWAN PANTI REHABILITASI BUMI KAHEMAN
Intan Nuraeni, Yumna Rais, Ari Muhidin, dan Rizki Fadilah
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Diterima:
25 Februari 2021
Direvisi:
11 Maret 2021
Disetujui:
14 Maret 2021
Abstrak
Motivasi memberikan dorongan kepada individu untuk
melakukan suatu aktivitas sesuai dengan suara hatinya.
Penelitian ini dilakukan di Bumi Kaheman, Soreang, Kabupaten
Bandung yang merupakan panti rehabilitasi bagi penderita orang
dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang salah satunya adalah pasien
dengan ketergantungan NAPZA. Tujuan dari penelitian ini ialah
untuk mengetahui dan memahami motivasi dapat memberikan
pengaruh pada kinerja karyawan di suatu perusahaan sehingga
dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan
tersebut. Apabila peningkatan kinerja tercapai maka tercapai
pula suatu tujuan yang ingin dicapai. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kuantitatif dengan memberikan
beberapa pertanyaan dengan menggunakan kuisioner,
wawancara dan beberapa studi pustaka sebagai pelengkap
keberhasilan penelitian dan serta untuk mengetahui apa saja yang
menjadi faktor motivasi terhadap kinerja pada karyawan di Panti
Rehabilitasi Bumi Kaheman yang terletak di Soreang, Kabupaten
Bandung. Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi memiliki
pengaruh pada peningkatan kinerja karyawan dengan
perhitungan dengan menggunakan regresi linier sederhana
dengan taraf signifikan 0,05% yang diperoleh P-value sebesar
0,37.
Kata Kunci: Kinerja; Karyawan; Motivasi; Peningkatan
Abstract
Motivation gives encouragement to individuals to carry out an
activity according to their conscience. The research was
conducted in Bumi Kaheman, Soreang, Bandung which is a
rehabilitation center for people with mental disorders (ODGJ),
one of which is a patient with drug dependence. The purpose of
this research is to know and understand the motivation can
influence the performance of employees in a company can assist
companies in achieving the goals of the company. If the
performance increase is achieved, a goal to be achieved will also
be achieved. The research method used is quantitative method by
giving several questions using questionnaires, interviews and
several putaka studies as a complement to research success and
to find out what are the motivational factors for the performance
of employees at the Bumi Kaheman Rehabilitation Center
located in Soreang, Bandung district. The results showed that
motivation has an effect on improving employee performance by
using simple linear regression calculations with a significant
Motivasi sebagai Faktor dalam Peningkatan Kinerja SOSTECH, 2021
Karyawan Panti Rehabilitasi Bumi Kaheman
Intan Nuraeni, Yumna Rais, Ari Muhidin, dan Rizki Fadilah
level of 0.05% obtained by a P-value of 0.37.
Kata Kunci: Performance; Employee; Motivation; Improvement
PENDAHULUAN
Menurut (Simamora & Salundik, 2006) dalam usaha untuk mendapatkan hasil dan
manfaat, penilaian, pengembangan, serta pemberian apresiasi kepada anggota organisasi
atau karyawan dapat dicapai dengan menciptakan manajemen sumber daya manusia.
Peningkatan jumlah sumber daya manusia pada dewasa ini jumlahnya terus mengalami
peningkatan. Berbagai faktor dapat menjadikan suatu perusahaan mengalami
perkembangan dibidangnya, diantara yang berkembang adalah sumber daya manusia
untuk menyokong perusahaan atau organisasi, keberadaan sumber daya manusia menjadi
sangat penting di dalam suatu perusahaan. Sejalan dengan perkembangan zaman maka
teknologi mengalami perkembangan yang pesat, hal ini dapat menjadi dukungan bahkan
menjadi ancaman bagi suatu perusahaan. Pada satu sisi teknologi memberikan
kemudahan dalam berinteraksi dengan dunia luar, dan di sisi lain teknologi membuka
banyak peluang bisnis yang akan menjadi pesaing dalam dunia bisnis.
Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 2021 tidak dapat dihindarkan dari suatu
perusahaan atau organisasi, jika hanya mengandalkan keuangan bukanlah pilihan yang
tepat dilakukan dalam menghadapi krisis ekonomi. Sumber daya manusia menjadi
sumber pilihan lain suatu perusahaan. Dengan melihat faktor teknologi dan sumber daya
manusia, suatu perusahaan dapat bertahan ditengah persaingan bisnis yang terjadi.
Nyatanya dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus memperhatikan dan melakukan
analisis terhadap manajemen sumber daya manusianya agar dapat meningkatkan kinerja
perusahaan yang dapat dilihat dari berbagai faktor atau perspektif seperti keuangan,
pelanggan, bisnis internal, perkembangan pembelajaran dan pertumbuhan kedepannya.
Menurut Heris Kencana Tj perusahaan harus melihat peluang dan tantangan di masa yang
akan datang.
Perusahaan tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai, untuk mencapai tujuan
tersebut diperlukannya ada pengembangan dalam peningkatan kinerja karyawannya.
Dalam perencanaannya diperlukan adanya strategi yang matang agar perusahaan
memiliki sasaran kinerja yang diinginkan dan dilakukan peningkatan. Strategi yang
dipilih tentunya haruslah efektif sehingga dapat tercapai tujuan yang diharapkan.
Pembentukan elemen-elemen dalam suatu organisasi atau perusahaan akan menentukan
arah kedepannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
(Hasibuan, 2018) mengungkapkan bahwa motivasi dapat menjadi faktor dalam
meningkatkan kerjasama agar dapat mengarahkan potensi karyawan di suatu perusahaan.
Motivasi yang diberikan tidak selalu berbentuk meteri, namun imaterial yang diberikan
pun akan memberikan pengaruh seperti apresiasi dengan penghargaan atau pelatihan kecil
dari pimpinan itu dapat mendorong karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Motivasi
yang dapat memberikan pengaruh tidak hanya berupa materi, akan tetapi bentuk-bentuk
apresiasi sederhana dapat menjadi motivasi untuk pegawai atau karyawan. Tidak jarang
ucapan-ucapan positif dapat membantu karyawan untuk menjadi percaya diri.
Manusia merupakan sumber daya manusia yang memiliki nilai yang tinggi
dibandingkan dengan yang lainnya, namun diperlukan adanya ilmu mengenai perilaku
dengan bermacam-macam pengetahuan dan program yang bermanfaat bagi sumber daya
manusia dengan baik. Sebuah studi yang dilakukan oleh (Christina, 2020) menyimpulkan
bahwa komitmen berpengaruh pada kinerja karyawan. Selain itu, motivasi memiliki
hubungan dengan komitmen. Motivasi yang tinggi dari karyawan berhubungan dengan
pekerjaannya dan menjadi indikator dalam meningkatkan komitmen organisasional
Volume 1, Nomor 3, Maret 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
177
http://sostech.greenvest.co.id
177
karyawan untuk konsisten dengan pekerjaannya atau perusahaannya. Motivasi didukung
oleh berbagai faktor dari dalam ataupun dari luar diri karyawan yang mencakup berbagai
kebutuhan akan prestasi serta kepentingan, keamanan saat bekerja, gaji yang dapat
dimengerti, dan promosi yang diberikan. Komitmen yang ditinggi dalam diri karyawan
dapat menjadikan karyawan berkembang atau melakukan berbagai upaya untuk menjadi
lebih besar.
Kurangnya dorongan atau motivasi dalam diri seorang karyawan dapat
memengaruhi berbagai aspek dalam peningkatan kinerja. Motivasi dapat memengaruhi
komitmen karyawan sehingga bisa saja karyawan yang memiliki motivasi rendah dapat
memiliki komitmen yang rendah akan berpengaruh pada suatu perusahaan. Melalui
peningkatan motivasi pada karyawan, diharapkan adanya perubahan pada komitmen,
yang mana dari rendah menjadi tinggi, maka perusahaan tempatnya bekerja akan
mendapatkan hasil yang diinginkan.
Panti Rehabilitasi Bumi Kaheman yang terletak di Soreang, Kabupaten Bandung
memberikan berbagai pelayanan seperti menerima orang dengan gangguan Jiwa (ODGJ),
dan eks pengguna NAPZA dengan memberikan berbagai pelayanan baik itu secara fisik,
psikis, sosial, maupun spiritual. Berbagai pelayanan itu diberikan guna diharapakan
memberikan kesembuhan kepada pasien. Konsep yang digunakan ialah menerapkan
berbagai rutinitas yang dikerjakan serta beberapa berinteraksi dengan warga sekitar.
Dengan berbagai kondisi yang dirasakan oleh eks penyalahgunaan NAPZA, Bumi
Kaheman memberikan salah satu pelayanan Rehabilitasi Spiritual atau Keagamaan.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Salman Farisi, Juli Irnawati, dan
Muhammad Fahmi di PT. Perkebunan Nusantara V memberikan gambaran bahwa
motivasi secara parsial memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Selain itu penelitian lain yang dilakukan oleh Sindi Larasati dan Alini Gilang
kepada karyawan Telkom Witel Bekasi menunjukkan hasil yang sama yaitu memberikan
pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana motivasi dapat
mempengaruhi kinerja karyawan dan apa saja faktor yang dapat memengaruhi tinggi atau
rendahnya motivasi karyawan.
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui dan memahami motivasi dapat
memberikan pengaruh pada kinerja karyawan di suatu perusahaan sehingga dapat
membantu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut. Tinggi rendahnya
motivasi akan memberikan pengaruh pada komitmen, dan komitmen akan memengaruhi
kinerja karyawan diperusahaan tersebut.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif untuk mengukur bagaimana
tinggi rendahnya motivasi akan berpengaruh pada kinerja karyawan di suatu perusahaan.
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, baik dalam
bentuk opini, individual maupun kelompok, hasil observasi, kegiatan atau kejadian dan
hasil pengujian. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui
media, dalam bentuk dokumen (yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan).
Penelitian dilakukan di Panti Rehabilitasi Bumi Kaheman (Yayasan As-Sabur),
Banda Asri, Cangkuang, Soreang, Kabupaten Bandung. Responden penelitian adalah 5
petugas dari total 8 petugas yang ada. Masing-masing responden tersebut ialah petugas
dari asrama perempuan 1 (menangani ODGJ perempuan), petugas asrama laki-laki 2
(menangani pasien yang masih dalam tahap rehabilitasi), 2 petugas asrama laki-laki 3
(menangani pasien yang sudah melalui tahap rehabilitasi). Para petugas yang
Motivasi sebagai Faktor dalam Peningkatan Kinerja SOSTECH, 2021
Karyawan Panti Rehabilitasi Bumi Kaheman
176
Intan Nuraeni, Yumna Rais, Ari Muhidin, dan Rizki Fadilah
178
bertanggungjawab disetiap asrama berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, dan satu
responden yang memberikan penilian kinerja.
Metode yang digunakan untuk mengumpukan data adalah wawancara yang
dilakukan kepada pihak-pihak yang terkait dan berkompeten dibidangnya dan
memberikan kuesioner untuk mengumpulkan data dalam bentuk membagikan angket
kepada responden.
Studi kepustakaan adalah data yang didapatkan dari tulisan-tulisan dalam bentuk
artikel ilmiah, jurnal dan tulisan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang akan
diteliti.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Kinerja Karyawan
Kinerja ialah hasil atau pencapaian individu dalam melakukan tugas kerjanya
dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan visi misi perusahaan. Setiap
karyawan dianjurkan untuk bisa memiliki komitmen terhadap perusahaanya.
Karyawan harusnya memiliki tekad untuk dapat memajukan perusahaan agar
tercapainya tujuan yang diinginkan dan untuk mencapai tujuan walaupun jika ada
persaingan secara global. Karyawan berkualitas, hendaknya mempunyai sikap
profesionalisme dalam mengerjakan pekerjaan dan tanggungjawabnya di
perusahaan, seperti: kemampuan, tenaga, pengetahuan dan sebagainya. Selanjutnya,
kemampuan sumber daya manusia sebuah perusahaan perlu disesuaikan dengan
bagian yang akan ditempati agar kinerjanya berpengaruh baik bagi perusahaan.
Menurut (Siagian & Khuzaini, 2015) kinerja ialah hasil kinerja yang memiliki
hubungan erat dengan dengan tujuan kepuasan para konsumen strategis organisasi
yang dinilai berkontribusi terhadap ekonomi. (Amstrong & Baron, 1998)
menjelaskan bahwa kinerja adalah bagaimana perilaku pekerja dalam mengerjakan
pekerjaannya dan bagaimana hasil pekerjaan yang telah dikerjakan oleh pekerja
tersebut. jawaban dari kinerja yang ada di organisasi dapat dilihat melalui berhasil
atau gagalnya tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi tersebut. Kinerja karyawan
dapat dinilai dari kemampuan karyawan dalam mengerjakan serta menyelesaikan
tugas-tugas dan tanggungjawabnya sesuai indikator yang ada. Untuk mengetahui
bagaimana hasilnya diketahui dengan karyawan masuk dalam tingkatan kineja
tertentu.
Menurut (Bernardin & Russel, 2003), ada beberapa cara untuk bisa mengukur
suatu kinerja bisa menggunakan beberapa dimensi kinerja yaitu :
1. Kuantitas (Quantity)
Quantity atau kuantitas adalah suatu produksi yang dapat dihasilkan dan
ditujukan dalam suatu satuan mata uang, jumlah, unit ataupun siklus yang dapat
dihitung atau dapat diukur.
2. Kualitas (Quality)
Kualitas ialah suatu yang dinilai memiliki harga jual yang baik, serta produk
yang memiliki nilai tidak sembarangan. Kualitas dapat diartikan juga sebagai
suatu harapan yang disimpan oleh konsumen terhadap suatu produk atau jasa
yang ingin diinterpretasikan pada kondisi yang nyata.
3. Ketepatan waktu (Timeliness)
Ketepatan waktu ialah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam jangka
waktu tertentu dan dapat diselesaikan tanpa melebihi waktu yang sudah
ditentukan sebelumnya. Dengan begitu seseorang dapat memaksimalkan
waktunya untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang lainya.
4. Efektivitas biaya (Cost Effectiveness)
Volume 1, Nomor 3, Maret 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
177
http://sostech.greenvest.co.id
179
Efektivitas biaya merupakan salah satu cara dalam mengelola sumber daya
manusia, teknik, bahan baku dan lain sebagainya yang membutuhkan anggaran
biaya. Perusahaan perlu memproleh biaya yang rendah serta mengurangi
kerugian ialah memaksimalkan tenaga kinerja dan memaksimalkan penggunaan
sumberdaya yang ada.
5. Hubungan antar perorangan (Interpersonal impact)
Interpersonal impact ialah tingkatan yang mana seseorang karyawan dengan
karyawan yang lainya mampu dalam melakukan hubungan yang baik yaitu saling
membantu, mengasihi, menghargai, menghormati satu dengan lainnya, baik
sesama karyawan ataupun atasan dengan bawahannya.
B.
Faktor yang memengaruhi kinerja karyawan
Motivasi, kondisi pekerjaan, gaji, tunjangan, lingkungkan dan kondisi
pekerjaan adalah faktor yang memengaruhi kinerja karyawan. Motivasi
merupakan dorongan dari dalam diri individu agar individu tersebut dapat
melakukan sesuatu secara maksimal baik timbul dari diri sendiri maupun orang
lain, internal maupun eksternal, untuk mencapai suatu tujuan dan tanpa
mengabaikan kemampuanya dalam melakukan kebutuhan yang dipenuhi.
Motivasi kinerja harus dilakukan oleh perusahaan terlebih dahulu guna untuk
membangkitkan kinerja karyawan agar bisa berkerja dengan baik dan maksimal,
karena motivasi dari perusahaan sangat berpengaruh terhadap karyawan. Menurut
(Setiadi et al., 2016) penelitian yang dilakukan disebuah perusahaan menyatakan
bahwa motivasi kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
karyawan. Ketika mengerjakan tugas-tugasnya, karyawan dikelilingi oleh budaya
organisasi yang berpengaruh terhadap sikap karyawan dalam lingkungan kerjanya
dan dapat memengaruhi terhadap kinerja karyawan dalam perusahaan tersebut.
Dalam (Setiadi et al., 2016) budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Kerjasama tim, juga berpengaruh dalam kinerja karyawan karena itu
lingkungan atau tim sangatlah berpengaruh karena untuk mencapai tujuan tertentu
dibutuhkan kerja sama team yang baik agar dapat mendukung proses tercapainya
tujuan tertentu. Tim merupakan suatu unit yang lebih dari satu orang yaitu dua
prang atau lebih. Maka dari itu kerjasama tim sangat dibutuhkan untuk dapat
tercapainya tujuan perusahaan. Kerjasama tim dapat membangun suatu
kekompakan dalam kinerja karyawa. Kerjasama tim menyatu dalam suatu
organisasi yang terdiri dari lebih dari satu orang yaitu dua orang atau lebih.
Komunikasi merupakan salah satu yang terpenting dalam suatu organisasi
atau perusahaan, komunikasi juga akan sangat berpengaruh dalam kinerja.
Komunikasi ialah harus mengetahui konsep-konsep dasar tentang komunikasi.
Komunikasi juga dapat memberikan signal pada suatu proses dengan aturan
tertentu sehingga dengan cara tersebut memungkinkan untuk dapat mendirika
komunikasi yang baik.
Selain itu profesionalisme adalah tingkah laku yang dilakukan seseorang
dalam mengerjakan pekerjaannya secara profesional dan hasil pekerjaannya
bermutu tinggi, tepat waktu, teliti, sesuai dengan prosedur dan mudah dipahami
(Siagian & Khuzaini, 2015). Sejalan dengan penjelasan tersebut (Aisyah, 2017)
menambahkan bahwa sikap profesionalisme adalah sikap yang membuat
seseorang bersikap dan berperilaku baik dalam mengerjakan pekerjaannya
sehingga kinerjanya dapat memengaruhi kinerja karyawan lainnya. Berbagai hal
dapat memberikan pengaruh pada kinerja karyawan baik itu faktor internal atau
Motivasi sebagai Faktor dalam Peningkatan Kinerja SOSTECH, 2021
Karyawan Panti Rehabilitasi Bumi Kaheman
176
Intan Nuraeni, Yumna Rais, Ari Muhidin, dan Rizki Fadilah
180
eksternal kondisi karyawan seperti motivasi, komitmen, kondisi perusahaan,
komunikasi antar karyawan atau komunikasi antara karyawan dengan atasan, dan
kerjasama tim akan memberikan pengaruh pada kinerja karyawan.
C.
Motivasi
Ada beberapa pendapat para ahli mengenai motivasi kinerja diantaranya
adalah yang pertama yaitu:
Dalam (Hascaryo, 2004) menyatakan bahwa motivasi karyawan efektif dalam
meningkatkan komitmen organisasional dan kinerja karyawan. Motivasi dapat
diukur melalui dua faktor, yaitu intrinsik (kebutuhan prestasi), dan ekstrinsik (gaji,
promosi dan keamanan kerja). Selanjutnya, (Devi, 2009) menjelaskan tentang
motivasi karyawan berpengaruh positif terhadap komitmen, normatif dan kelanjutan
komitmen.
Sedangkan menurut (Devi, 2009) berpendapat bahwa motivasi dapat
berpengaruh terhadap komitmen organisasional, dimana karyawan dapat terus
menjadi bagian organisasi dan bekerja dalam organisasi yang sesuai dengan
kehaliannya. Luhans dalam (Devi, 2009) memberikan pernyataan dalam
penelitianya di Amerika Serikat bahwa motivasi ekstrinsik mempunyai pengaruh
positif terhadap para karyawan.
(Prihantoro, 2015) mengenai motivasi kerja dan pendidikan terhadap guru
yang memberikan penjelasan bahwa terdapat dampak positif dan memberikan
pengaruh yang tinggi antara motivasi kerja terhadap kinerja.
Berbagai penelitian yang dilakukan motivasi memberikan berbagai pengaruh
pada aspek-aspek dalam peningkatan kinerja karyawan seperti dapat meningkatkan
percaya diri, meningkatkan komitmen, yang semua itu dapat memberikan dampak
pada peningkatan kinerja.
Motivasi adalah adalah daya dorong yang bersumber dari serangkaian proses
interaksi antara sikap, kebutuhan dan persepsi bawahan dari seseorang dengan
lingkungan, motivasi timbul dilibatkan oleh faktor dari dalam dirinya sendiri dan
faktor luar diri seseorang (Prihantoro, 2015). Sedangkan motivasi kerja menurut
(Kusasi, 2012) merupakan kekuatan yang mendorong karyawan dan menimbulkan
serta mengarahkan sesuatu. Motivasi merupakan hasrat yang ada pada dalam diri
seseorang untuk melakukan tindakan. Jadi menurut (Fauzan & Tyasari, 2012)
bahwasanya faktor yang sangat memengaruhi motivasi kerja seseorang yaitu berawal
dari pribadi diri sendiri orang tersebut. Meskipun adanya faktor luar juga yang
sedikit membantu motivasi kinerja.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi
adalah suatu dorongan dalam diri manusia untuk melakukan berbagai tindakan.
Ciri ciri individu yang memiliki motivasi berprestasi atau pencapaian yang
tinggi yaitu (Situmorang, 2016)
1. Senang membuat suatu pekerjaan yang berhubungan dengan pencapaian-
pencapaian yang didapat
2. Suka mengambil resiko yang sederhana atau berani mengambil resiko
meskipun tau akan sesuatu yang mungkin terjadi
3. Memilih suatu pekerjaan yang sekiranya ia mampu bertanggungjawab atas
pekerjaan itu
4. Memiliki orientasi jauh kedepan sehingga tidak mementingkan masa lalu
lebih melihat pada masa depan
5. Mementingkan masa depan daripada masa sekarang dan masa lalu
6. Bersikap sabar apabila mendapati kegagalan.
Volume 1, Nomor 3, Maret 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
177
http://sostech.greenvest.co.id
181
Sifat-sifat tersebut dapat dikatakan sebagai pembeda antara individu dimana
individu tersebut lebih berhasil karena mempunyai kemauan atau keinginan untuk
pencapaian yang lebih tinggi, keinginan tersebut menjadi motivasi untuk bekerja dengan
rajin.
Pengambilan data dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada karyawan dan
meminta karyawan mengisi sesuai dengan kondisi yang dirasakan. Selain itu, ada
penilaian kinerja pegawai untuk melihat relevansi dari motivasi dapat memberikan
pengaruh pada penilaian kinerja karyawan.
Perhitungan ini dilakukan dengan metode regresi sederhana dengan memasukan
data sebanyak 4 responden, yang terdiri dari variabel X yaitu motivasi dan variabel Y
sebagai peningkatan kinerja karyawan yang diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Statistik Regresi
Regression Statistics
Multiple R
0,62475801767177
R Square
0,39032258064516
Adjusted R Square
0,08548387096774
Standard Error
1,23458233762965
Observations
4
Tabel 2. Anova
ANOVA
Regression
Residual
Total
Df
1
2
3
SS
1,951612
3,048387
5
MS
1,951612
1,524193
F
1,280423
Significance F
0,375241
Tabel 3. Koefisien dan variabel
Intercept
X Variabel
Coefficients
25,80645161
0,177419355
Standard Error
7,707572428
0,156792114
t Stat
3,3481945
1,1315579
P-value
0,078802842
0,375241982
Lower 95%
-7,35655593
-0,49720266
Upper 95%
58,96945916
0,852041371
Lower 95,0%
-7,33565559
-0,49720266
Upper 95,0%
58,96945916
0,852041371
Berdasarkan perhitungan regresi linier sederhana yang telah dilakukan maka
diperoleh motivasi memengaruhi peningkatan kinerja karyawan sebesar 39% dan 61%
diluar faktor penelitian yang dilakukan. Nilai signifikannya ialah sebesar 0,37%
dengan taraf signifikasi 5% atau 0,05 diperoleh significance F sebesar 0,37 yang
menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara motivasi dengan peningkatan
kinerja karyawan.
Pengaruh berdasarkan variabel X pada variabel Y memiliki P-value sebesar 0,37
menunjukan sama dengan sigfifikan F yang berarti memberikan pengaruh pada
variabel Y.
Motivasi sebagai Faktor dalam Peningkatan Kinerja SOSTECH, 2021
Karyawan Panti Rehabilitasi Bumi Kaheman
176
Intan Nuraeni, Yumna Rais, Ari Muhidin, dan Rizki Fadilah
Oleh sebab itu, hipotesis yang diajukan dapat diterima bahwa motivasi dapat
memberikan pengaruh pada peningkatan kinerja karyawan.
Motivasi dapat dibentuk oleh berbagai kebutuhan dalam diri ataupun diluar diri
individu baik seperti kebutuhan fisik, psikologis kenyamanan keselamatan dalam
pekerjaan, kebutuhan sosial motivasi apresiasi, cinta maupun kasih sayang itu
sangatlah mendorong seseorang dalam melakukan suatu dan banyak hal. Motivasi
dapat mendorong seorang individu atau lebih untuk melakukan suatu hal yang
dibutuhkan dalam sesuai dengan yang dihadapinya situasi dan kondisi yang
dihadapinya. Hasil dalam penelitian pada karyawan di Panti Rehabilitasi Bumi
Kaheman menunjukkan bahwa adanya motivasi dalam diri yang kuat sehingga mampu
melakukan pekerjaan yang ditugaskan. Kinerja akan semakin baik dengan adanya
motivasi seperti dorongan yang kuat untuk bekerja, tanggungjawab yang tinggi,
menyukai pekerjaan yang menarik dan memberikan tantangan, mencari inovasi,
memiliki arahan yang baik, dan rasa senang bekerja di Panti Rehabilitasi ini. Faktor-
faktor itulah yang mendorong individu atau karyawan yang bekerja di Panti
Rehabilitasi ini dapat meningkatkan kinerjanya.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Lawasi &
Triatmanto, 2017) yang menjelaskan bahwa motivasi memberikan dampak positif
pada kinerja karyawan. Bentuk dari motivasi yang tepat dapat membentuk pola pikir
individu untuk bertindak serta melakukan sesuatu yang sesuai dengan tujuan dari
perusahaan itu sendiri.
KESIMPULAN
Kinerja merupakan suatu bentuk hasil dari melakukan pekerjaan yang telah dicapai
dari pekerjaan tersebut. Tujuan dari suatu organisasi dapat dilihat dari kinerja sehingga
terlihat tercapai atau tidaknya suatu tujuan yang diharapkan oleh suatu organisasi.
Kemampuan seorang karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dengan
penuh tanggungjawab oleh atasannya itulah yang disebut sebagai kinerja karyawan.
Indikator-indikator yang sudah ditetapkan dipilih untuk mencapai tujuan dan dijadikan
sebagai tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh karyawan. Dengan melihat indikator-
indikator tersebut dapat dilihat tingkatan kinerja yang dilakukan oleh karyawan. Motivasi
dalam sebuah kinerja sangat berpengaruh pada peningkatan kinerja karyawan baik itu
perusahaan maupun organisasi terutama di Panti Rehabilitasi Bumi Kaheman yang
terletak di Soreang, Kabupaten Bandung memberikan berbagai pelayanan seperti
menerima orang dengan gangguan Jiwa (ODGJ), dan eks pengguna NAPZA (Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) dengan memberikan berbagai pelayanan baik itu
secara fisik, psikis, sosial, maupun spiritual. Berbagai pelayanan diberikan untuk
kesembuhan kepada pasien. Kurangnya dorongan atau motivasi dalam diri seorang
karyawan dapat mempengaruhi berbagai aspek dalam peningkatan kinerja. Motivasi
dapat mempengaruhi komitmen karyawan sehingga bisa saja karyawan yang memiliki
motivasi rendah dan memiliki komitmen yang rendah akan berpengaruh pada suatu
kinerja. Seperti yang sudah disampaikan diatas hal ini didukung dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh (Lawasi & Triatmanto, 2017) yang menjelaskan bahwa motivasi
memberikan dampak positif pada kinerja karyawan. Motivasi menjadi salah satu
pengaruh karyawan dalam melakukan perkerjaannya, apalagi karyawan Panti Rehabilitasi
sangatlah penting karyawan memiliki motivasi yang positif dalam apapun yang mereka
hadapi, yang tentunya tidaklah mudah dihadapkan dengan orang yang mengalami
gangguan kejiwaan maupun pasien penyalahgunaan narkotika, atau pasien yang
Volume 1, Nomor 3, Maret 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
177
http://sostech.greenvest.co.id
183
berkebutuhan khusus. Motivasi kerja memberikan pengaruh pada rasa profesionalisme
karyawan yang menumbuhkan rasa percaya diri untuk berperilaku dan bersikap dengan
lebih baik serta meningkatkan kinerja yang dilakukan, sehingga profesionalitas pekerja
memberikan pengaruh juga pada kinerja karyawan. Hasil penelitian yang dilakukan
memberikan hasil positif dimana motivasi memberikan pengaruh 39% pada peningkatan
kinerja karyawan.
BIBLIOGRAPHY
Aisyah, Merisa Fajar. (2017). Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia,
Profesionalisme Kerja, dan Komitmen terhadap Kinerja Karyawan PDAM
Kabupaten Jember.
Amstrong, M., & Baron, A. (1998). Manajemen Kinerja-Realitas Baru. London: Institute
of Personalia.
Bernardin, H. J., & Russel, J. E. A. (2003). Human Resources Management (An
Experimental Edition). Singapore: Mc Grawhill Inc.
Christina, Fellicia. (2020). Gambaran Komunikasi Interpersonal Karyawan Pada PT
Samudra Teknindo Hydraumatic. Universitas Pelita Harapan.
Devi, Eva Kris Diana. (2009). Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi
Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Komitmen Organisasional Sebagai Variabel
Intervening (Studi Pada Karyawan Outsourcing PT SEMERU KARYA BUANA
Semarang). Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
Fauzan, Fauzan, & Tyasari, Irma. (2012). Pengaruh Religiusitas Dan Etika Kerja Islami
Terhadap Motivasi Kerja. Jurnal Ekonomi Modernisasi, 8(3), 206232.
Hascaryo, Agung Siswo. (2004). Analisis Pengaruh Motivasi Karyawan dan Budaya
Organisasi terhadap Komitmen Organisasional dan Dampaknya pada Kinerja
Karyawan (Studi Kasus: di PT. Apac Inti Corpora, Tbk). Program Pascasarjana
Universitas Diponegoro.
Hasibuan, Siti Maisarah. (2018). Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja dan
Motivasi Kerja terhadap Kinerja. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen,
1(1), 7180.
Kusasi, Muhammad. (2012). Pengaruh Budaya Organisasi, Efikasi Diri, dan Kepuasan
Kerja Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Kanwil Kementrian Agama Provinsi
Kaltim. Psikostudia: Jurnal Psikologi, 1(2), 102117.
Lawasi, Eva Silvani, & Triatmanto, Boge. (2017). Pengaruh komunikasi, motivasi dan
kerjasama tim terhadap peningkatan kinerja karyawan. Jurnal Manajemen Dan
Kewirausahaan (JMDK), 5(1), 4757.
Prihantoro, Agung. (2015). Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia Melalui
Motivasi, Disiplin, Lingkungan Kerja, Dan Komitmen. Deepublish.
Setiadi, Aris, Winarti, Endah, & Taufiq, M. (2016). Analisis Komunikasi dan Kompetensi
Terhadap Komitmen Organisasi dengan Pengembangan Karir sebagai Vaiabel
Moderasi (Studi Kasus Pada Akademi Kepolisian Semarang). Dharma Ekonomi,
23(44).
Siagian, Sopar Sihar Imanuel, & Khuzaini, Khuzaini. (2015). Pengaruh Pelatihan,
Kepuasan Kompensasi, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja karyawan.
Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen (JIRM), 4(9).
Simamora, Suhut, & Salundik, Sri Wahyuni. (2006). Membuat Biogas; Pengganti Bahan
Bakar Minyak & Gas dari Kotoran Ternak. AgroMedia.
Situmorang, Dominikus David Biondi. (2016). Hubungan antara potensi kreativitas dan
Motivasi sebagai Faktor dalam Peningkatan Kinerja SOSTECH, 2021
Karyawan Panti Rehabilitasi Bumi Kaheman
176
Intan Nuraeni, Yumna Rais, Ari Muhidin, dan Rizki Fadilah
motivasi berprestasi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan
2010 FKIP Unika Atma Jaya. Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia, 1(1), 69.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
License