574
Elminah, Eem Dhine Hesrawati
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL PADA ANAK
USIA DINI
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU
SOSIAL PADA ANAK USIA DINI
Elminah
1
, Eem Dhine Hesrawati
2
, Syafwandi
3
12
Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini,
Pascasarjana, Universitas Panca Sakti Bekasi
jokamnabilah
@gmail.com
1
,dhinehesrawati@gmail.com
2
,
h.syafwandi13@gmail.com
3
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan Pengaruh Pola Asuh Orang tua (X) Terhadap Perilaku Sosial
Pada Anak Usia Dini (Y). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan survei.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan random pada orangtua murid TK B. Populasi dalam penelitian ini
adalah orangtua murid TK B dengan sampel penelitian orang tua siswa TK B yang berjumlah 50 orang.
Dengan Teknik sampel jenuh seluruhnya sebanyak 50 orang digunakan sebagai sampel penelitian.
Pengambilan sampel data menggunakan instrument yang valid dan reliabel. Analisis data menggunkan
instrument regresi sederhana untuk menguji pengaruh (X) terhadap (Y). Hipotesa penelitian Pola Asuh
Orang Tua berpengaruh terhadap Perilaku sosial Pada anak usia dini. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa Ada pengaruh pola asuh orang tua terhadap perilaku sosial anak dalam aspek tolong menolong, mau
berbagi dan kerjasama.
Kata kunci: Pola Asuh Orang Tua, Perilaku Sosial, Anak Usia Dini ,
Abstract
This study aims to reveal the effect of parenting (X) on social behavior in early childhood (Y). This study
uses a qualitative research with a survey approach. This study was conducted based on a random basis on
the parents of TK B students. The population in this study were parents of TK B students with a sample of 50
TK B students' parents. With a saturated sample technique, a total of 50 people were used as research
samples. Sampling of data using a valid and reliable instrument. Data analysis used a simple regression
instrument to test the effect of (X) on (Y). Research hypothesis The Effect of Parenting Patterns on Social
Behavior in Early Childhood. The research hypothesis is that parenting styles affect social behavior in early
childhood. The results of this study indicate that there is an influence of parenting patterns on children's
social behavior in the aspect of help helping, willing to share and cooperation.
Keywords: Parenting Parenting, Social Behavior, Early Childhood
PENDAHULUAN
Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar, adalah masa keemasan dalam tahapan
kehidupan manusia yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya (Widodo, 2020). Masa
ini merupakan masa yang tepat untuk meletakkan dasar-dasar kemampuan fisik, bahasa, emosional,
seni, moral dan nilai-nilai agama serta sosial sehingga upaya perkembangan seluruh potensi anak
usia dini harus dimulai agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal
(Ariyanti, 2016).
Perkembangan anak terjadi mulai dari aspek sosial, emosional, dan intelektual yang
berkembang pesat saat anak memasuki usia prasekolah (3-6 tahun) dan bisa disebut dengan golden
age. Masa prasekolah adalah masa dimana kognitif anak mulai menunjukkan perkembangan dan
anak telah mempersiapkan diri untuk memasuki sekolah (Makagingge et al., 2019).
Perkembangan pada anak usia dini atau yang disebut dengan “The Golden Age”, yang artinya
perkembangan pada usia inilah yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan pada periode
575
Elminah, Eem Dhine Hesrawati
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL PADA ANAK
USIA DINI
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
berikutnya hingga anak berada pada masa dewasa (Uce, 2017). Usia 0-6 tahun adalah usia yang
sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian seorang anak (Wulandari et al.,
2017).
TK adalah salah satu bentuk lembaga pendidikan usia dini yang berada pada jalur pendidikan
formal sebagaimana tertuang pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor. 20 Tahun
2003 Pasal 28 Ayat (3) menyatakan bahwa “Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal
berbentuk Taman Kanak-kanak (TK)”.
Keluarga merupakan lembaga sosialisasi yang pertama dan utama bagi seorang anak. Melalui
keluarga itulah, anak diberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral dan pendidikan anak
agar kelak dapat melakukan penyesuaian diri dan pertama bagi anak anak, dan pendidikan dari
orang tua merupakan dasar perkembangan dan kehidupan remaja di kemudian hari (Ariyanti, 2016).
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap
perkembangan perilaku sosial anak sebelum anak mengenal tentang lingkungan TK (Damayanti,
2017). Oleh karena itu, orang tua perlu berhati-hati dalam menerapkan berbagai pola asuh kepada
anak. Anak usia dini cenderung meniru setiap yang dilakukan oleh orang-orang yang ada
disekitarnya. Hal ini membuktikan bahwa lingkungan keluarga memiliki pengaruh penting dalam
menumbuh kembangkan anak.
Pola asuh orang tua adalah suatu cara orang tua dalam mengasuh dan mendidik, serta
membina anaknya dengan penuh kasih sayang agar perilaku sosialnya dapat berkembang dengan
baik. Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak, yaitu bagaimana cara sikap
atau perilaku orang tua saat berinteraksi dengan anak (Sugiartini et al., 2017).
Perilaku sosial adalah kegiatan yang berhubungan dengan orang lain, kegiatan yang berkaitan
dengan pihak lain yang memerlukan sosialisasi dalam hal bertingkah laku yang dapat diterima oleh
orang lain, belajar memainkan peran sosial yang dapat diterima oleh orang lain, serta upaya
mengembangkan sikap sosial yang layak diterima oleh orang lain (Utami, 2018).
Peningkatan perilaku sosial cenderung paling menyolok pada masa kanak kanak
(Khoirunnisa et al., 2015). Sebagian besar orang tua menyadari adanya hubungan perilaku sosial
sangat erat dengan pengaruh pola asuh dalam orang tua. Dengan pola asuh orang tua yang
mempengaruhi permasalahan pada anak yaitu salah satunya yang paling berpengaruh dalam
memepengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak adalah itensitasnya dan kualitas kemampuan
orang tua dalam mengasuh anak (UNZELA, 2022).
Dalam hal, bentuk perhatian, kehangatan, penghargaan pada anak, memberikan pendidikan,
menanamkan nilai-nilai moral (kebutuhan secara psikologis) dan orang tua di TK Islam Mutia 4,
dan minimnya pengetahuan tentang pola asuh terhadap anak sehingga mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan anak.
Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Meike Makagingge, Mila Karmila, dan Anita
Chandra hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh otoriter dan permisisf berpengaruh negatif
dan pola asuh demokratis berpengaruh positif terhadap perilakau sosial anak sehingga dalam
penelitian ini peneliti mencoba untuk mengangkat tema yang sama dengan judul Pengaruh Pola
Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Sosial Pada Anak Usia Dini
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi Metode penelitian kombinasi
(mixed methods) adalah suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau
menggabungkan antara metode kuantitatif & kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama
dalam suatu kegiatan penelitian sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel,
dan objektif.
Penelitian Survei “Cross Sectional Survei Designs” membolehkan peneliti mendapatkan
informasi secara terperinci terhadap permasalahan ataupun variabel yang diteliti. Penelitian
dilakukan 2 sekolah TK Islam Mutia 4, Cengkareng Timur Jakarta Barat dan TK yang diambil
sebagai populasi dan sampel hanya 2 sekolah kelompok B (usia 5-6 tahun) (Widiasih et al., 2020).
576
Elminah, Eem Dhine Hesrawati
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL PADA ANAK
USIA DINI
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
Dari 2 sekolah tersebut dengan tempat yang berbeda dan penelitian dilakukan oleh dua
orang peneliti dari tempat yang berbeda serta diwakili oleh orangtua murid pada dua tempat yang
berbeda dan mempunyai latar belakang wali murid yang beragam sehingga dapat dipercaya
menggambarkan secara keseluruhan walimurid TK Islam Mutia 4.
Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian dalam suatu wilayah. Menurut (Ul’fah
Hernaeny, 2021), Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitinya merupakan penelitian
populasi. Populasi merupakan keseluruhan atribut, dapat berupa manusia, objek atau kejadian
yang menjadi fokus penelitian. Berdasarkan uraian diatas populasi dalam penelitian ini adalah
orang tua murid Taman Kanak-Kanak usia 5-6 tahun di Cengkareng Timur, Jakarta Barat.
Tabel 1
Jumlah Populasi orang tua murid PAUD
No
Kelompok
Jumlah
Keterangan
1
TK Islam Mutia 4, Cengkareng-Jakarta Barat
25
2
(Sumber: Data Jumlah orang tua murid PAUD dari sekolah masing masing)
Adapun teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik
Adapunkarakteristikpenelitianini yaitu: Subjek penelitian merupakan orang tua murid TK Islam
Mutia 4, Cengkareng-Jakarta Barat & TK TK Islam Mutia 4 yang terdiri 50 orang walimurid
PAUD. Berdasarkan konsep diatas, maka kelompok yang akan dijadikan sampel dalam penelitian
ini adalah orang tua murid PAUD. Penentuan besar sampel menurut Surakhmat dalam Ridwan
(2009), menggunakan rumus sebagai berikut S= 15% + 1000 n (50%-15%)1000-100 Dimana: S=
Jumlah sampel yang diambil N = Jumlah anggota populasi
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket dan wawancara. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner adalah sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui. Metode angket dalam peneliti ini
digunakan untuk mendapatkan data dari orangtua tentang pengaruh pola asuh orang tua.
Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pola Asuh Orang Tua
Pola asuh adalah bentuk-bentuk yang diterapkan dalam rangka merawat, memelihara,
membimbing dan melatih dan memberikan pengaruh (Apriastuti, 2013). Menurut (Puri, 2011)
mengatakan bahwa “Orang tua adalah ayah dan ibu yang menjadi pendidik pertama dan utama bagi
anak-anaknya”. Orang tua adalah merupakan pertama-tama yang bertanggung jawab dalam
mengatur, mengkoordinasikan serta memberikan rangsangan-rangsangan.
Faktor pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembentukan
kepribadian anak, seperti : anak akan menjadi tidak bahagia dan cenderung menarik diri dari
pergaulan, suka menyendiri dan disamping itu pula, sulit bagi mereka untuk mempercayai pihak
lain dan prestasi belajar mereka di sekolah pun rendah.
Peranan orang tua bagi pendidikan anak adalah memberikan dasar pendidikan, sikap, dan
keterampilan dasar, seperti pendidikan agama, budi pekerti, sopan santun, estetika, kasih sayang,
rasa aman, dasar-dasar untuk mematuhi peraturan, dan menanamkan kebiasaankebiasaan.
Menurut Bakhrul Khair (2006:2), “Pola asuh orang tua merupakan sistem atau cara
pendidikan, pembinaan, yang diberikan orang tua kepada anaknya”. Kemudian menurut
(Hindayanti, 2011) “Pola asuh orang tua adalah pelakuan orang tua dalam rangka memenuhi
577
Elminah, Eem Dhine Hesrawati
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL PADA ANAK
USIA DINI
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
kebutuhan, memberi perlindungan, dan mendidik anak dalam kehidupan sehari-hari”.
Menurut (Suryani et al., 2020) “pola asuh orang tua adalah pola perilaku yang diterapkan
pada anak dan bersifat relatif kondidten dari waktu ke waktu”. Menurut Baumrind dalam Dariyo
(2004:97-98) pola asuh orang tua terbagi menjadi 4, yakni otoriter, permisif, situasional dan
demokratis.
1. Pola asuh orang tua yang otoriter (parent oriented). Ciri-ciri dari pola asuh ini, yaitu
menekankan segala aturan, orang tua harus ditaati anak, orang tua bertindak semena-mena,
tanpa dapat dikontrol oleh anak. Anak harus menurut dan tidak boleh membantah apa yang
diperintahkan orang tua.
2. Pola asuh permisif. Sifat pola asuh ini, children centered yakni segala aturan dan ketetapan
keluarga ditangan anak. Apa yang dilakukan anak diperbolehkan orang tua. Orang tua
menuruti segala kemauan anak. Anak cendrung bertindak semena-mena, tanpa
pengawasan orang tua. Ia bebas melakukan apa saja yang diinginkan.
3. Pola asuh situasional Dalam kenyataannya sering kali pola asuh tersebut tidak diterapkan
secara kaku, artinya orang tua tidak menerapkan secara fleksibel, luwes dan disesuaikan
dengan situasi dan kondisi yang berlangsung saat itu.
4. Pola asuh demokratis. Kedudukan antara orang tua dan anak sejajar. Suatu keputusan
diambil bersama dengan mempertimbangkan kedua bela pihak. Anak diberikan kebebasan
yang bertanggung jawab, artinya apa yang dilakukan oleh anak tetap harus dibawah
pengawasan orang tua dan dapat dipertanggung jawabkan secara moral. Anak diberikan
kepercayaan dan di latih untuk mempertanggung jawabkan segala tindakannya.
Bentuk pola asuh orang tua ada tiga, yaitu otoriter, permisif, dan demokratis dibedakan
atas:
1. Pola Asuh Otoriter Yaitu pola asuh yang mendasarkan pada aturan yang berlaku dan
memaksa anak untuk bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan keinginan orang tua.
2. Pola Asuh Demokratis Pola asuh yang ditandai sikap orang tua yang mau menerima,
responsive dan semangat memperhatikan kebutuhan anak dengan disertai pembatasan yang
terkontrol.
3. Pola Asuh Permisif Pola asuh orang tua yang memberikan kebebasan penuh kepada
anaknya untuk membuat keputusan sendiri sesuai dengan keinginan dan kemauannya, ini
mengarah pada sikap acuh tak acuh orang tua terhadap anak
Aspek dalam Pola Asuh Menurut (Makagingge et al., 2019), terdapat empat aspek perilaku
orangtua dalam praktek pengasuhan terhadap anaknya. Keempat aspek tersebut adalah:
1. Parental control (kendali orangtua). Kendali orangtua adalah bagaimana tingkah laku
orangtua menerima dan menghadapi tingkah laku anaknya yang dinilai tidak sesuai dengan
pola tingkah laku yang diharapkan orangtua.
2. Parental Maturity Demands (tuntutan terhadap tingkah laku yang matang). Tuntutan
terhadap tingkah laku yang matang adalah bagaimana tingkah laku orangtua dalam
mendorong kemandirian anak dan mendorong supaya anak memiliki rasa tanggung jawab
terhadap segala tindakannya;
3. Parent-Child Communication (komunikasi antara orangtua dan anak). Komunikasi antara
orangtua dan anak adalah bagaimana usaha orangtua dalam menciptakan komunikasi verbal
dengan anaknya, mencakup hal-hal yang berhubungan dengan diri anak, sekolah dan
teman-temannya.
4. Parental Nuturance (cara pengasuhan atau pemeliharaan orangtua terhadap anak). Cara
pengasuhan atau pemeliharaan orangtua terhadap anak adalah bagaimana ungkapan
orangtua dalam menunjukkan kasih sayang, perhatian terhadap anak, dan bagaimana cara
memberikan dorongan kepada anaknya
B. Perilaku Sosial Anak
Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan keharusan untuk
menjamin keberadaan manusia. Perilaku sosial seseorang itu tampak dalam pola respons antar
orang yang dinyatakan dengan hubungan timbal balik antar pribadi. Perilaku sosial adalah perilaku
578
Elminah, Eem Dhine Hesrawati
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL PADA ANAK
USIA DINI
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
yang relatif menetap yang diperlihatkan oleh individu di dalam berinteraksi dengan orang lain.
Orang yang berperilakunya mencerminkan keberhasilan dalam proses sosialisasinya
dikatakan sebagai orang yang sosial, sedangkan orang yang perilakunya tidak mencerminkan proses
sosialisasi tersebut disebut non sosial (Suryani et al., 2020) perilaku sosial adalah kegiatan yang
berhubungan dengan orang lain, kegiatan yang berkaitan dengan pihak lain yang memerlukan
sosialisasi dalam hal bertingkah laku yang dapat diterima oleh orang lain, belajar memainkan peran
sosial yang dapat diterima oleh orang lain, serta upaya mengembangkan sikap sosial yang layak
diterima oleh orang lain.
Perilaku sosial merupakan aktivitas dalam hubungan dengan orang lain, baik dengan teman
sebaya, guru, orang tua maupun saudara-saudaranya. Sejak dilahirkan manusia membutuhkan
pergaulan dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Pada perkembangan menuju
kedewasaan, interaksi sosial diantara manusia dapat merealisasikan kehidupannya secara
individual.
Dengan kata lain setiap situasi yang menyebabkan terjadinya interaksi sosial dapatlah
dikatakan sebagai situasi sosial. Contoh situasi sosial misalnya di lingkungan pasar, pada saat rapat,
atau dalam lingkungan pembelajaran pendidikan jasmani. Peningkatan perilaku sosial cenderung
paling menyolok pada masa kanakkanak. Sebagian besar orang tua menyadari adanya hubungan
perilaku sosial sangat erat dengan pengaruh pola asuh dalam orang tua.
Berdasarkan kajian teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku sosial merupakan
aktivitas dalam hubungan dengan orang lain, baik dengan teman sebaya, guru, maupun
saudarasaudaranya. Seperti bersaing untuk mendapatkan sesuatu, menghargai karya orang lain,
berselisih paham dengan saudara dan melawan dengan guru serta masih banyak contoh perilaku
sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Faktor-Faktor Pembentuk Perilaku Sosial ada empat kategori utama yang dapat membentuk
perilaku sosial seseorang, yaitu:
1. Perilaku dan karakteristik orang lain Jika seseorang lebih sering bergaul dengan orang-
orang yang memiliki karakter santun, ada kemungkinan besar ia akan berperilaku seperti
kebanyakan orang-orang berkarakter santun dalam lingkungan pergaulannya.
2. Proses kognitif Ingatan dan pikiran yang memuat ide-ide, keyakinan dan pertimbangan
yang menjadi dasar dan kesadaran sosial seseorang akan berpengaruh terhadap perilaku
sosialnya.
3. Faktor lingkungan Lingkungan alam terkadang dapat mempengaruhi perilaku sosial
seseorang.
4. Latar Budaya sebagai tempat perilaku dan pemikiran social. Seseorang yang berasal dari
etnis budaya tertentu mungkin akan terasa berperilaku sosial aneh ketika berada dalam
lingkungan masyarakat yang beretnis budaya lain atau berbeda.
Pola asuh adalah bentuk-bentuk yang diterapkan dalam rangka merawat, memelihara,
membimbing dan melatih dan memberikan pengaruh. Menurut (Restu Octavia Niva Benny, 2017)
mengatakan bahwa “Orang tua adalah ayah dan ibu yang menjadi pendidik pertama dan utama bagi
anak-anaknya”. Orang tua adalah merupakan pertama-tama yang bertanggung jawab dalam
mengatur, mengkoordinasikan serta memberikan rangsangan-rangsangan.
KESIMPULAN
Pola asuh adalah bentuk-bentuk yang diterapkan dalam rangka merawat, memelihara, membimbing
dan melatih dan memberikan pengaruh. Orang tua adalah ayah dan ibu yang menjadi pendidik
pertama dan utama bagi anak-anaknya.”Orang tua adalah merupakan pertama-tama yang
bertanggung jawab mengatur, mengkoordinasikan serta memeberikan rangsangan-rangsangan.
Berdasarkan analisis penelitan terdapat pengaruh pola asuh orang tua terhadap perilaku sosial anak dalam
aspek tolong menolong, mau berbagi dan kerjasama
579
Elminah, Eem Dhine Hesrawati
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL PADA ANAK
USIA DINI
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
DAFTAR PUSTAKA
Apriastuti, D. A. (2013). Analisis tingkat pendidikan dan pola asuh orang tua dengan
perkembangan anak usia 48-60 bulan. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 4(1), 114.
Ariyanti, T. (2016). Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini Bagi Tumbuh Kembang Anak
The Importance Of Childhood Education For Child Development. Dinamika Jurnal
Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(1).
Damayanti, F. (2017). Pengaruh pola asuh orang tua terhadap perilaku sosial anak di
kelompok b1 tk kemala bhayangkari 01 pim staf besusu tengah. Bungamputi, 4(3).
Hindayanti, L. (2011). Pola asuh orang tua dalam membentuk karakter anak: penelitian di
RW 06 Kel. Cikangkareng Kec. Cibinong Kab. Cianjur. UIN Sunan Gunung Djati
Bandung.
Khoirunnisa, S., Fitria, N., & Rofi, H. (2015). Gambaran pola asuh orang tua yang
dipersepsikan remaja sma negeri jatinangor kabupaten sumedang. Jurnal
Keperawatan BSI, 3(2).
Makagingge, M., Karmila, M., & Chandra, A. (2019). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua
Terhadap Perilaku Sosial Anak (Studi Kasus Pada Anak Usia 3-4 Tahun di KBI Al
Madina Sampangan Tahun Ajaran 2017-2018). Yaa Bunayya: Jurnal Pendidikan
Anak Usia Dini, 3(2), 115122.
Puri, R. S. (2011). Hubungan Antara Intensitas Bimbingan Orang Tua Pihak Ayah, Pihak
Ibu, Dan Pemanfaatan Sumber Belajar Dengan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VIII
SMP N 6 Wonogiri Tahun Pelajaran 2010/2011.
Restu Octavia Niva Benny, P. (2017). GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA
ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU
KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017. Poltekkes
Kemenkes Kendari.
Sugiartini, N. K., Pudjawan, K., & Renda, N. T. (2017). Hubungan pola asuh orang tua dan
rasa percaya diri terhadap hasil belajar IPA kelas V. MIMBAR PGSD Undiksha, 5(2).
Suryani, D., Yuniarni, D., & Miranda, D. (2020). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap
Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia 5-6 Tahun. Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran Khatulistiwa, 9(1).
Uce, L. (2017). The golden age: Masa efektif merancang kualitas anak. Bunayya: Jurnal
Pendidikan Anak, 1(2), 7792.
Ul’fah Hernaeny, M. P. (2021). POPULASI DAN SAMPEL. Pengantar Statistika 1, 33.
UNZELA, D. (2022). PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP
PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NEGERI
2 BANDAR LAMPUNG. UIN RADEN INTAN LAMPUNG.
Utami, D. T. (2018). Pengaruh Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Perilaku Sosial Anak
Usia 5-6 Tahun. Generasi Emas: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 1(1), 39
50.
Widiasih, R., Susanti, R. D., Sari, C. W. M., & Hendrawati, S. (2020). Menyusun protokol
penelitian dengan pendekatan SETPRO: scoping review. Journal of Nursing Care,
3(3).
Widodo, H. (2020). Dinamika Pendidikan Anak Usia Dini. Alprin.
Wulandari, R., Ichsan, B., & Romadhon, Y. A. (2017). Perbedaan perkembangan sosial
anak usia 3-6 tahun dengan pendidikan usia dini dan tanpa pendidikan usia dini di
Kecamatan Peterongan Jombang. Biomedika, 8(1).
580
Elminah, Eem Dhine Hesrawati
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL PADA ANAK
USIA DINI
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
License