Baehaki Hazami, Setyo Riyanto
HUBUNGAN ANTARA WORK LIFE BALANCE DENGAN KEPUASAN KERJA PADA
KARYAWAN BANK BJB KC S PARMAN
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
PENDAHULUAN
Pada masa pandemic covid 19 hampir seluruh perusahaan memberlakukan Work From Home
(WFH) kepada karyawannya, bagi sebagian perusahaan terutama bidang jasa hal ini cukup membuat
kinerja karyawannya kurang optimal sehingga mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Pada era new normal ini perusahaan-perusahaan mencoba untuk bangkit kembali untuk
mencapai kinerja yang optimal, oleh karena kebijakan Work From Home (WFH) sudah mulai
berkurang, bahkan beberapa perusahaan sudah menerapkan Work From Office (WF) sudah hampir
100% kepada karyawannya (Muchlis, n.d.). Hal ini berpengaruh kepada pola hidup dari karyawan
dimana sudah terbiasa bekerja di rumah dengan waktu yang flexisibilitas dengan bekerja di kantor
dengan waktu dan tempat yang sudah ditentukan sehingga akan mempemgaruhi kepuasaan kerja dari
karyawan.
Kepuasaan kerja merupakan sesuatu yang sangat bagi karyawan dengan adanya kepuasaan
kerja karyawan lebih temotivasi dan mengelaurkan seluruh kemampuannya untuk pekerjaannya
sehingga berdampak positif bagi perusahaan (Setiawan, 2017). Karyawan yang puas cenderung lebih
sering hadir di kantor, memiliki kinerja yang tinggi, dan loyal terhadap organisasi (Robbins &
Coulter, 2010) (Ghinayati Rodhiyatu Aliya; Romat Saragih, 2020). .Bahagia atau emosi positif yang
dihasilkan dari penilaian pekerjaan seseorang atau pengalaman kerja dan juga disebut kepuasan kerja
(Ariati, 2017).
Work life balance adalah bagaimana seseorang mampu menyeimbangkan tanggung jawabnya
yang berhubungan dengan pekerjaan dan hal-hal lain di luar pekerjaan. Work life balance (WLB)
menjadi sangat krusial dan dapat mengganggu kinerja karyawan bahkan menjadi pemicu niat turnover
di banyak industry (Firdaus, 2022). Kondisi ini kemudian menjadi perhatian para ahli untuk
memeriksa karyawan WLB dan Work Interference with Personal Life (WIPL) (Setyo Riyanto*, Eny
Ariyanto, Lukertina, 2019). Menurut (Aliya & Saragih, 2020) bahwa individu yang memiliki tempat
kerja yang mendukung ramah keluarga tampak lebih puas dengan pekerjaannya.
Keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan apabila perusahaan tersebut mampu menjalankan
program kerja yang lebih memperhatikan work-life balance para karyawannya seperti meminimalisir
tingkat ketidakhadiran karyawan (Shabrina & Ratnaningsih, 2019).
PT. Bank Pembanguanan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk yang biasa disebut bank bjb
adalah salah satu bank terbesar di Indonesia dengan total asset sebesar 158,4 Triliun dan mempunyai
jaringan 65 Kantor Cabang dan 874 Kantor Cabang Pembantu dengan total pegawai 8,565 orang pada
tahun 2021 (www.bankbjb.co.id)
Bank bjb Kantor Cabang S Parman adalah salah satu jaringan bank bjb yang berada di wilayah
Jakarta Barat dengan total 61 Karyawan. Saat ini bank bjb KC S Parman sudah menerapkan 100%
Work From Office (WFO) kepada seluruh karyawannya. Perubahan pola jam kerja dari seminggu 2
hari WFH 3 hari WFO menjadi sepenuhnya WFO ditambah lagi pekerjaan lembur di hari kerja
maupun hari libur membuat karyawana harus mengubah pola hidup nya dan membagi pekerjaan
dengan kehidupan pribadi (Rarung et al., 2022). Apakah perubahan ini dapat mempengaruhi kepusaan
kerja karyawan. Oleh karena penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hal tersebut.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan uji statistik anova regresi linear sederhana dimana work-
life balance sebagai variabel independent dan kepuasaan kerja sebagai variabel dependent (Satria,
2020). Analisis regresi membicarakan bentuk hubungan atau fungsi antara dua variabel atau lebih
(Herlina, 2019). Perlu ditekankan bahwa dalam bentuk hubungan tersebut terdapat sebuah variabel tak
bebas Y, dengan sekurang-kurangnya sebuah variabel bebas X. Untuk mendapatkan bentuk hubungan
yang sesuai antara variabel bebas X dengan variabel tak bebas Y maka kedua variabel tersebut harus
dinyatakan dalam nilai yang terukur atau kuantitatif sekurang-kurangnya dengan skala interval (A
MUSDALIFA, 2013).