Respon seismic High Rise Building yang menghubungkan SOSTECH, 2021
jembatan dengan dan tanpa base isolation
users in it will be relatively more comfortable in the event of an
earthquake.
Keywords: Seismic response; High Rise Building; Bridge; Base
isolation
PENDAHULUAN
Negara Indonesia terletak di lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Australia,
lempeng Pasifik dan lempeng Eurasia, sehingga memiliki resiko tinggi gempa bumi.
Gempa bumi bersifat acak, sehingga sulit untuk memperkirakan saat akan terjadinya
gempa. Dalam peraturan gempa (Nasional, 2012). Indonesia dibagi menjadi beberapa
wilayah gempa, yaitu wilayah 1-6 (dan Lukiyono, 2017) Oleh karena itu, para peneliti
senantiasa melakukan Kajian dalam mendesain dan mengoptimasi bangunan yang tahan
gempa berdasarkan history gempa bumi yang pernah terjadi sehingga dampak yang
terjadi dapat diminimalkan. Berdasarkan penelitian pusat pengkajian, pengolahan data
dan informasi Sekjen DPR RI, semakin terbatasnya lahan dan juga harga lahan yang
semakin mahal, maka perkembangan pembangunan gedung dituntut untuk vertikal ke
atas. Pembangunan vertikal ini menuntut keamanan dan ketahanan bangunan dalam
menahan akibat gempa (Mangare et al., 2020). Kriteria gaya gempa terhadap struktur,
dipengaruhi oleh massa, kekakuan, dan redaman dari struktur bagunan tersebut
(Siswanto, 2018). Dalam perkembangan ini saat gempa terjadi, kenyamanan dari
pengguna gedung tinggi diutamakan (Rosyid, 2012). Sehingga perlu dilakukan
peredaman gempa supaya pada lantai atas efek gempa tidak terasa (Arifin et al., 2019).
Selain itu, perlu adanya fleksibilitas mobilisasi antara gedung satu dengan gedung
lainnya. Terutama saat terjadinya evakuasi baik disebabkan kebakaran, ataupun hal
lainnya. Sehingga diperlukan jembatan penghubung antar bangunan (Ikhsan, 2020).
Dengan adanya jembatan tersebut, tentunya akan memengaruhi gaya-gaya dalam suatu
bangunan (Fahrizal, 2019). Sehingga penulis akan menganalisa mengenai bangunan yang
dihubungkan jembatan dengan dan tanpa base isolation pada struktur bawah (Setio et al.,
2012). Pengaruh ini akan dilihat dari beban gempa respon spektrum dan juga time history
yang akan dianalisis agar tercipta desain yang lebih aman dan nyaman (Bayyinah &
Faimun, 2017).
Tujuan dari penelitian ini mengetahui simpangan antar lantai dari bangunan
tunggal dan bangunan ganda yang dihubungkan oleh jembatan dengan struktur dasarnya
menggunakan fixed base dan base isolation. Manfaat bagi ilmu pengetahuan adalah
dengan mengetahui simpangan antar lantai dan gaya dalam yang terjadi, maka dapat
dilakukan optimasi struktur bangunan sehingga relatif ekonomis akan tetapi tetap
nyaman.