Evaluasi pelaksanaan sistem layanan dan rujukan terpadu SOSTECH, 2021
(SLRT) dalam mewujudkan kesejahteraan sosial di Kota
Sukabumi Provinsi Jawa Barat
2. Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi dalam pelaksanaan Sistem Layanan
dan Rujukan Terpadu (SLRT) di Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat
3. Menganalisis rumusan strategi yang akan digunakan oleh UPT SLRT Repeh Rapih
pada pelaksanaan Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) di Kota Sukabumi,
Provinsi Jawa Barat dalam mewujudkan pelayanan kesejahteraan sosial.
187
Penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti mengenai evaluasi
kan publik dan program Pandu Gempita atau Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
sebagai referensi bagi penulis yaitu sebagai berikut:
A.
Evaluasi pelaksanaan kebijakan pembangunan Kawasan Industri Kabupaten
Karawang
Penelitian yang dilakukan oleh (Syahruddin, 2009) Membahas evaluasi
pelaksanaan kebijakan pembangunan Kawasan Industri Kabupaten Karawang.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009, Kawasan Industri adalah
kawasan pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana
penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh Perusahaan Kawasan Industri yang
telah memiliki Izin Usaha Kawasan Industri. Lingkungan investasi Indonesia
dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk stabilitas sosial politik dan ekonomi,
kondisi infrastruktur dasar, pengoperasian sektor keuangan dan pasar tenaga kerja,
pengawasan dan perpajakan, birokrasi, dan masalah tata kelola pemerintahan
termasuk korupsi, konsistensi dan kepastian dalam kebijakan pemerintah.
Fokus penelitian ini adalah membahas bagaimana pemerintah daerah
mengembangkan kawasan industri sesuai dengan implementasi Peraturan Daerah
Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penataan Ruang Kabupaten Karawang, dan
bagaimana pengaruhnya terhadap masyarakat di sekitar kawasan industri.
Berdasarkan hasil analisis peneliti, diperoleh kesimpulan bahwa Pemerintah Daerah
Kabupaten Karawang belum memanfaatkan kawasan industri sebagai mitra
pemerintah untuk mendorong peningkatan investasi dan sosial ekonomi masyarakat,
sehingga belum ada kebijakan pemerintah daerah. memberikan perhatian khusus
terhadap masalah tenaga kerja lokal di kawasan industri.Karena adanya kawasan
industri, akses pendidikan, informasi, dan kurangnya perhatian dari pemerintah
daerah dan pemerintah, masyarakat di sekitar kawasan industri tidak mendapatkan
hasil yang maksimal. manfaat dari keberadaan kawasan industri. Manajer kawasan
industri.
B.
Program Pandu Gempita sebagai Salah Satu Upaya Pengentasan Kemiskinan (Studi
Kasus di Kota Payakumbuh)
Kota Payakumbuh merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Barat yang
memiliki jumlah keluarga miskin sebesar 7,01% dari jumlah penduduk berdasarkan data
BPS Kota Payakumbuh tahun 2014. Jumlah ini cukup besar bila dibandingkan dengan
kabupaten/kota lain di Provinsi Sumatera Barat yang hanya sebesar 6,71%. Kota
Payakumbuh menjadi salah satu daerah pilot project program Pandu Gempita dan untuk
merealisasikan progam tersebut, pemerintah kota Payakumbuh membentuk Unit
Pelayanan Terpadu Kesejahteraan Anak Nagari (UPT-KAN) yang dilandasi dasar hukum
Peraturan Pemerintah No.15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan dan Peraturan Walikota Payakumbuh Nomor 59 Tahun 2013 tentang Unit
Pelayanan Terpadu Kesejahteraan Anak Nagari (UPT-KAN) Kota Payakumbuh.
Penelitian oleh Rida Ananda ini bertujuan untuk mengkaji implementasi program Pandu
Gempita di Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat dan persoalan apa yang dihadapi
dalam implementasi program tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut, hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut: