Sunandar, Rahmat Syafe’i, Ahmad Sukandar
Hubungan Sikap Guru Dalam Mengajar dan Motivasi Belajar dengan Prestasi
Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlaq
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN 2774-5147
PENDAHULUAN
Pada hakekatnya pendidikan merupakan tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan yang
dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, sikap
dan sebagainya (Agustin, 2018). Pendidikan dapat berlangsung secara in-formal dan non-formal
selain secara formal seperti di sekolah, madrasah, dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya.
Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal dan
non formal, dan informal di sekolah, dan di luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang
bertujuan optimalisasi pertimbangan kemampuan-kemampuan individu, agar dikemudian hari dapat
memainkan peranan hidup secara tepat (Ahdar, 2021).
(Aprijal et al., 2020) Sekolah adalah sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan
secara formal, sekolah memiliki peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional
melalui proses belajar mengajar. Pendidikan mempunyai fungsi yang harus diperhatikan, seperti yang
tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003, menyebutkan :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
perkembangannya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat ilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang
demokratis dan tanggung jawab.
Mengacu kepada salah satu hadits Nabi yang masyhur dan tidak asing lagi ditelinga kita, yaitu
“Sungguh aku diutus menjadi rasul tidak lain adalah untuk menyempurn kan akhlak yang saleh
(baik).” Dalam perspektif Islam, kata moral sama juga dengan akhlak. Kata akhlak berasal dari kata
khalako, dengan akar khulukun, yang memiliki makna perangai, tabiat, adat dan system perilaku yang
dibuat (Arifuddin, 2018). Dengan demikian secara kebahasaan akhlak dapat baik dan dapat buruk
tergantung kepada nilai yang dapat dijadikan landasan atau tolak ukurnya. Sedangkan secara istilah,
akhlak adalah system nilai yang mengatur pola sikap dan tindakan manusia di atas bumi. Sistem nilai
yang dimaksud adalah ajaran-ajaran Islam dengan al-qur‟an dan sunnah rasul sebagai sumber
nilainya, serta ijtihad sebagai metode berfikir islami (Fatimatuzahroh et al., 2019).
Maka di dalam dunia pendidikan guru memegang peranan penting, karena guru salah satu yang
terlibat langsung dalam pembentukan dan pengembangan intelektual dan kepribadian siswa. Oleh
karena itu, guru sering dijadikan tokoh teladan bahkan dijadikan tokoh identitas diri (Hodijah, 2021).
Dengan demikian guru harus memiliki perilaku, keterampilan dan kemampuan yang mendasar untuk
melaksanakan tugasnya dengan baik. Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah
bagaimana guru mengajar, berprilaku dan bersikap memiliki pengaruh terhadap siswanya (Ikhwan,
2021). Biasanya guru yang memiliki sikap dan prilaku yang baik banyak disukai siswa, sehingga
dapat menciptakan keakraban baik saat belajar di dalam kelas ataupun di luar kelas. Guru merupakan
ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa sebagai subjek dan objek belajar. Bagaimana
pun bagusnya dan idealnya kurikulum pendidikan tanpa diimbangi dengan kemapuan guru dalam
mengimplementasikannya maka semuanya kurang bermakna (ISBACH, 2018).
Guru yang mampu memahami keinginan siswa akan lebih mudah membangkitkan motivasi
dalam diri siswanya. Jika tiap guru memiliki gaya pengajaran yang tepat bagi siswanya, maka akan
lebih mudah membina hubungan baik dalam kelas, sehingga kegiatan belajar mengajar akan terasa
menyenangkan tidak membosankan. Kemungkinan motivasi berprestasi siswa akan terpacu, dan tidak
menutup kemungkinan siswa akan memiliki motivasi berprestasi yang tinggi jika guru dapat
memberikan kontribusinya dengan baik dalam mendidik para siswanya (Maruya, 2016).
Budi pekerti maha penting dalam pendidikan watak murid. Diantara tujuan pendidikan adalah
membentuk akhlak yang baik, yang dimaksud dengan akhlak baik dalam Ilmu Pendidikan Islam
seperti yang telah dicontohkan oleh pendidik utama Nabi Muhammad SAW, dintara akhlak guru
tersebut adalah: 1). Mencintai jabatannya sebagai guru 2). Bersikap adil terhadap semua muridnya 3).
Berlaku sabar, ikhlas dan tenang 4). Guru harus berwibawa 5). Guru harus gembira 6). Guru harus
bersikap manusiawi 7). Bekerja sama dengan guru-guru lain 8). Bekerja sama dengan masyarakat
(Nurjannah et al., 2020).