711
Nur Afni, Shalaho Dina Dhevy, Agus Winarno, Revia Oktaviani, Windhu Nugroho
ANALISIS PENGARUH PH AIR TERHADAP KETAHANAN
BATULEMPUNG DENGAN PENGUJIAN DURABILITY LOKASI PT. RCI,
SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR
Nur Afni
1
, Shalaho Dina Dhevy
2
, Agus Winarno
3
, Revia Oktaviani
4
, Windhu Nugroho
5
12345
Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman, Samarinda
nurafnirasyid998@gmail.com
1
, shalaho.d2@ft.unmul.ac.id
2
, a.winarno@ft.unmul.ac.id
3
,
revia.oktaviani@gmail.com
4
, windhu.n@ft.unmul.ac.id
5
Abstrak
Uji slake durability bertujuan untuk mengetahui ketahanan batuan dengan cara mempercepat proses
pelapukannya secara maksimal dengan cara membasahi dan mengeringkan kemudian dilakukan
pengayakan. Dalam pengujian slake durability ini saya menggunakan standar pengujian SNI 3406
(2011). Pengujian ini menggunakan batu lempung pada formasi Balikpapan daerah Samarinda.
Dimana batulempung memiliki sifat yang tidak tahan terhadap air dan udara. Batulempung dapat
mengembang saat basah dan menyusut ketika kering dari keadaan tersebut maka batulempung
sangat rentan untuk mengalami penurunan durabilitas, sehingga membuat saya tertarik untuk
melakukan pengujian slake durability pada batulempung formasi Balikpapan dengan pengaruh pH
air yang berbeda untuk mengetahui ketahanan batulempung terhadap pH air. Dapat dsimpulkan
bahwa nilai indeks durability yang paling rendah terdapat pada pH air asam dengan menunjukkan
kerentanan setiap siklus pada batuan tersebut. Nilai indeks durability pada pH asam pada sampel 1,
2, 3, dan 4 memiliki nilai Indeks durability 46,8%, 53,5%, 39,2%, dan 54,5% termasuk dalam
klasifikasi rendah dan sampel pada pH basa yang memiliki indeks durability yang tinggi yaitu
sampel 1, 2, dan 3 dengan nilai indeks durability (Id2) 86,3%, 81,4% dan 76,9% masuk dalam
klasifikasi Tinggi. Sampel 4 dengan nilai indeks durability (Id2) 69,3 % masuk klasifikasi
Menengah.
Kata kunci: Slake Durability, pH air (Asam dan Basa), Batulempung, Pelapukan, Formasi
Balikpapan
Abstract
The slake durability test aims to determine the resistance of rocks by accelerating the weathering
process to the maximum by wetting and drying then sieving. In this slake durability test, I used the
SNI 3406 (2011) testing standard. This test uses clay in the Balikpapan formation in the Samarinda
area. Where claystone has properties that are not resistant to water and air. Claystone can expand
when wet and shrink when dry from this condition, claystone is very susceptible to decreased
durability, so that it made me interested in testing slake durability on claystone of the Balikpapan
formation with the influence of different water pH to determine the resistance of claystone to water
pH. It can be concluded that the lowest durability index value is found in acidic water pH by
showing the vulnerability of each cycle in the rock. The durability index value at acidic pH in
samples 1, 2, 3, and 4 has a durability index value of 46.8%, 53.5%, 39.2%, and 54.5% included in
the low classification and samples at alkaline pH are low. have a high durability index, namely
samples 1, 2, and 3 with a durability index value (Id2) of 86.3%, 81.4% and 76.9% included in the
High classification. Sample 4 with a durability index value (Id2) of 69.3% is classified as Medium.
Keywords: Slake Durability, Water pH (Acid and Basic), Claystone, Weathering, Balikpapan
Formation
PENDAHULUAN
Pengujian slake durability merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui suatu
daya tahan pada batuan bila mengalami pelapukan (Winarno, 2020) (RW et al., 2015). Pengujian
slake durability ini dilakukan dengan perendaman dan pengeringan sehingga dapat mengetahui
Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 2, Number 8, Agustus 2022
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
712
Nur Afni, Shalaho Dina Dhevy, Agus Winarno, Revia Oktaviani, Windhu Nugroho
Analisis Pengaruh ph Air Terhadap Ketahanan Batulempung dengan Pengujian
Durability Lokasi PT. RCI, Samarinda, Kalimantan Timur
seberapa cepat atau lambat suatu batuan mengalami kerusakan (pelapukan) dengan jangka waktu
tertentu (Ridha et al., 2020)(Nurjaman, 2019). Pelapukan adalah suatu proses terurainya batuan
menjadi partikel-partikel yang lebih kecil akibat proses mekanis dan kimia (Mujiyono, 2011)
(Misbahudin & Sadisun, 2018). Pelapukan mekanis dapat disebabkan oleh pemuaian dan penyusutan
batuan akibat perubahan panas dan dingin yang konstan (cuaca, matahari, dan lain-lain) (Lesmana,
2020). Air merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam proses pelapukan pada pengujian
slake durability (Hartono et al., 2012).
Batulempung menurut (Fitri Aurilia, 2022) memiliki sifat mengembang (swelling) cukup
tinggi, maka dalam dunia pertambangan pada saat pemotongan lereng untuk pembuatan jalan atau
pengairan, akan mengembang ke arah bukaan lereng. (Fereidooni & Khajevand, 2018) (Admojo,
2020). Ketika keadaan menjadi kering, maka akan terjadi runtuhan yang membentuk endapan cukup
masif di bawah kupasan lereng tersebut (Alatas & Simatupang, 2017).
Oleh karena itu, pengujian slake durability ini dilakukan agar dapat mengetahui ketahanan
batulempung pada Formasi Balikpapan terhadap pengaruh pH air.
METODE PENELITIAN
Pengambilan sampel ini dilakukan di lokasi penambangan PT. RCI, Kecamatan Sanga-sanga,
Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. (Braja et al., 1985) Data-
data diambil dari lapangan dan uji laboratorium. tahap pra lapangan berupa studi literatur, perumusan
masalah serta metodelogi penelitian. Tahap kedua adalah kegiatan tahap lapangan berupa
pengambilan data.Tahap ketiga berupa pasca lapangan yaitu mengolah data yang diperoleh dari tahap
kedua, kemudian dilakukan perhitungan untuk mendapatkan pengaruh pH air terhadap Uji slake
durability (Angeli et al., 2021).
(Budiman et al., 1997) Untuk pengolahan data dilakukan setelah pengujian slake durability
selesai. Dilakukan perhitungan nilai slake durability index (Id), kemudian dikorelasikan nilai
durability dan dapat disimpulkan pengaruh pH air terhadap ketahanan pada batulempung (Fahmi et
al., 2017).
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengujian Durability
Pada pengujian durability kali ini penulis menggunakan sampel batulempung dari formasi
Balikpapan untuk mengetahui ketahanan batulempung terhadap pengaruh pH air. Data diolah setelah
itu mendapatkan nilai slake durability index dari sampel batulempung tersebut. Sampel yang
digunakan ada 4 sampel dan pH air yang digunakan terdiri dari pH air asam dengan nilai 3.7 dan pH
air basa 10.8. Setelah pengujian selesai maka diolah menggunakan rumus Slake Durability Inde (Id)
kemudian mendapatkan hasil pada table 1 dan table 2.
Tabel 1. Slake Durability Index pH 3,7 (Asam)
pH
Sampel
SLAKE DURABILITY (%)
Id
2
Id
3
Id
4
Id
5
3.7
1
46,8
13,2
2,5
2
53,5
16,8
7,0
1,1
3
39,2
16,2
8,0
2,0
4
54,5
18,6
10,6
3,4
Sumber : data primer yang dikelola peneliti
713
Nur Afni, Shalaho Dina Dhevy, Agus Winarno, Revia Oktaviani, Windhu Nugroho
Analisis Pengaruh ph Air Terhadap Ketahanan Batulempung dengan Pengujian
Durability Lokasi PT. RCI, Samarinda, Kalimantan Timur
Tabel 2. Slake Durability Index pH 10.8 (Basa)
pH
Sampel
SLAKE DURABILITY (%)
Id
2
Id
3
Id
4
Id
5
Id
6
Id
7
Id
8
10.8
1
86,3
66,3
44,9
25,7
16,5
7,2
2
76,9
58,5
34,4
16,6
2,4
3
81,4
58,3
41,5
31,4
23,3
18,5
3,6
4
69,3
44,2
25,2
14,7
7,3
1,1
Sumber : data primer yang dikelola peneliti
Dari hasil diatas dapat terlihat bahwa pH air basa memiliki ketahanan yang tinggi. Dilakukan
hingga 8 siklus pada sampel 3 dengan nilai indeks durability (Id) 81,4 masuk klasifikasi tinggi.
Sampel 1 masuk dalam klasifikasi tinggi, sedangkan sampel 2 dan 4 masuk dalam klasifikasi
menengah.
Terlihat pada tabel 1 pH asam memiliki nilai indeks durability rendah dengan siklus 3-4 telah
habis terkikis dan nilai indeks durability pada pH asam masuk dalam klasifikasi rendah pada semua
sampel.
Gambar 1. Sampel batuan awal dan setelah pengujian pada pH 3,7
714
Nur Afni, Shalaho Dina Dhevy, Agus Winarno, Revia Oktaviani, Windhu Nugroho
Analisis Pengaruh ph Air Terhadap Ketahanan Batulempung dengan Pengujian
Durability Lokasi PT. RCI, Samarinda, Kalimantan Timur
Gambar 2. Sampel batuan awal dan setelah pengujian pada pH 10,3
Gambar 1 dan gambar 2 diatas menunjukkan sampel batuan pada pH air asam dan basa pada
gambar a) sampel 1, b) sampel 2, c) sampel 3, dan d) sampel 4 pada gambar terlihat batuan yang
awalnya utuh kemudian habis terkikis setelah dilakukan pengujian durability.
Nilai slake durability index yang didapatkan kemudian dikorelasikan antara nilai durability
dengan siklus pada tiap sampel dan pH air. Berikut hasil korelasi dari nilai slake durability index
Gambar 3. Grafik Hubungan antara indeks durability dengan siklus pada pH air asam dan
basa
Pada sampel 1
0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
0 1 2 3 4 5 6 7
Id (%)
Siklus
Sampel 1
Asam
Basa
715
Nur Afni, Shalaho Dina Dhevy, Agus Winarno, Revia Oktaviani, Windhu Nugroho
Analisis Pengaruh ph Air Terhadap Ketahanan Batulempung dengan Pengujian
Durability Lokasi PT. RCI, Samarinda, Kalimantan Timur
Gambar 4. Grafik Hubungan antara indeks durability dengan siklus pada pH air asam dan
basa
Pada sampel 2
Gambar 5. Grafik Hubungan antara indeks durability dengan siklus pada pH air asam dan
basa
0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
0 1 2 3 4 5 6
Id (%)
Siklus
Sampel 2
Asam
Basa
0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Id (%)
Siklus
Sampel 3
Asam
Basa
716
Nur Afni, Shalaho Dina Dhevy, Agus Winarno, Revia Oktaviani, Windhu Nugroho
Analisis Pengaruh ph Air Terhadap Ketahanan Batulempung dengan Pengujian
Durability Lokasi PT. RCI, Samarinda, Kalimantan Timur
Gambar 4. Grafik Hubungan antara indeks durability dengan siklus pada pH air asam dan
basa
Pada sampel 4
Gambar 5. Grafik Hubungan antara index durability
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa; Pada sampel pH asam yang
memiliki pada nilai indeks durability (Id2) 48,5% dengan klasifikasi rendah dan untuk sampel pH
basa masuk dalam klasifikasi tinggi dengan nilai indeks durability (Id2) 78,5%. pH asam memiliki
klasifikasi rendah yang dapat dengan cepat mengalami pelapukan pada batulempung bila tergerus pH
air asam secara terus-menerus. Batulempung formasi Balikpapan yang diteliti memiliki ketahanan
yang tinggi bila tergerus dengan pH air basa.
0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
0 1 2 3 4 5 6 7
Id (%)
Siklus
Sampel 4
Asam
Basa
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
0 2 4 6 8
Indeks Durability
Siklus
Rata-rata
pH Asam
pH Basa
717
Nur Afni, Shalaho Dina Dhevy, Agus Winarno, Revia Oktaviani, Windhu Nugroho
Analisis Pengaruh ph Air Terhadap Ketahanan Batulempung dengan Pengujian
Durability Lokasi PT. RCI, Samarinda, Kalimantan Timur
DAFTAR PUSTAKA
Admojo, Y. (2020). Analisis Kualitas Batugamping Sebagai Bahan Baku Semen Dengan
Menggunakan Metode X-Ray Diffraction (Xrd) Dan X-Ray Fluorescence (Xrf) Pada Kawasan
Indarung, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat. Universitas Islam Riau.
Alatas, I. M., & Simatupang, P. T. (2017). Pengaruh Proses Pelapukan Clay Shale Terhadap
Perubahan Parameter Rasio Disintegritas (Dr). Universitas Mercu Buana.
Angeli, S. A., Yudono, A. R. A., & Purwanta, J. (2021). Evaluasi Kondisi Eksisting Pasca Kegiatan
Reklamasi Tambang Batugamping Di Desa Karangasem, Kecamatan Ponjong, Kabupaten
Gunungkidul.
Braja, M. Das, Endah, N., & B Mochtar, I. (1985). Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa
Geoteknis) Jilid 2.
Budiman, P., Martono, H., Las, T., Lubis, E., & Wisnubroto, D. S. (1997). The Research Results Of
Radioactive Waste Management Technology Center Year 1996/1997; Hasil Penelitian. Pusat
Teknologi Pengolahan Limbah Radioaktif 1996/1997.
Fahmi, R., Saleh, S. M., & Isya, M. (2017). Pengaruh Lama Rendaman Air Laut Terhadap Durabilitas
Campuran Aspal Beton Menggunakan Aspal Pen. 60/70 Yang Disubstitusi Limbah Ethylene
Vinyl Acetate (Eva). Jurnal Teknik Sipil, 6(3), 271282.
Fereidooni, D., & Khajevand, R. (2018). Correlations Between Slake-Durability Index And
Engineering Properties Of Some Travertine Samples Under WettingDrying Cycles.
Geotechnical And Geological Engineering, 36(2), 10711089.
Fitri Aurilia, M. (2022). Pengelolaan Mata Air Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Domestik Di Wilayah
Sub Das Kali Jali Bagian Hulu, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah Oleh.
Upn’veteran" Yogyakarta.
Hartono, H. G., Nursanto, I., & Basuki, W. (2012). Pelacakan Jejak Keberadaan Gunung Api Di
Pulau Bangka, Provinsi Bangka Belitung: Studi Kasus Terkait Tapak Pltn Bangka.
Lesmana, N. (2020). Ta: Analisis Stabilitas Lereng Dengan Metode Elemen Hingga 3 Dimensi Studi
Kasus Kelongsoran Lereng Jonggol Bogor. Institut Teknologi Nasional Bandung.
Misbahudin, M., & Sadisun, I. A. (2018). Analisis Ketahanan (Durability) Batulempung Formasi
Subang Di Daerah Ujungjaya Dan Sekitarnya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Bulletin Of
Geology, 2(1), 163174.
Mujiyono, M. (2011). Analisis Kekuatan Tarik Material Campuran Hrs-B (Hot Rolled Sheet)
Menggunakan Sistem Pengujian Indirect Tensile Strength. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Nurjaman, M. R. (2019). Geologi Daerah Pasirsuren Dan Sekitarnya Kecamatan Warungkiara
Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Jurnal Online Mahasiswa (Jom) Bidang Teknik
Geologi, 1(1).
Ridha, A. E., Farian, Y. R., & Koesnaryo, S. K. S. (2020). Kajian Pengaruh Tingat Pelapukan
Terhadap Kekuatan Batuan Pada Batu Andesit, Parangtritis, Kec. Kretek, Kab. Bantul, Prov. Di
Yogyakarta. Prosiding Seminar Teknologi Kebumian Dan Kelautan (Semitan), 2(1), 349358.
Rw, S. P., Hardiyati, S., Muhrozi, M., & Pardoyo, B. (2015). Stabilisasi Tanah Lempung Dengan
Mengunakan Larutan Asam Sulfat (H2so4) Pada Tanah Dasar Di Daerah Godong-Purwodadi
Km 50 Kabupaten Grogogan. Media Komunikasi Teknik Sipil, 21(1), 1322.
Winarno, D. B. (2020). Pengaruh Penggunaan Batu Kapur Sebagai Substitusi Agregat Pada Lapisan
Asphalt ConcreteWearing Course (Ac-Wc). Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
License