757
Bagas Avianto, Hasnawati
PENGARUH ACCOUNTING COMPARABILITY, ENVIRONMENTAL
RESPONSIBILITY, CASH RATIO DAN DIVIDEND YIELD TERHADAP
EARNINGS PERSISTENCE
Bagas Avianto
1
Hasnawati
2
1,2,
Universitas Trisakti, Jakarta
Email : bagas023002018035@std.trisakti.ac.id, hasnawati@trisakti.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh komparabilitas akuntansi, tanggung
jawab lingkungan, rasio kas, dan dividend yield terhadap kegigihan penghasilan. Populasi dalam
penelitian ini adalah perusahaan yang beroperasi di industri terkenal. Penelitian ini menggunakan data
sekunder yang diambil dari laporan keuangan di situs resmi masing-masing perusahaan atau dari Website
BEI. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling yang menghasilkan dua belas
perusahaan untuk periode 2016-2020. Studi ini menunjukkan bahwa tanggung jawab lingkungan dan rasio
kas memiliki efek positif pada persistensi pendapatan. Studi ini menyiratkan bahwa manajemen
perusahaan harus mempertahankan kegigihan pendapatan dengan mempertahankan rasio kas mereka
sambil menerapkan tanggung jawab lingkungan secara ketat dalam proses bisnis mereka.
Kata kunci: Komparabilitas Akuntansi, Rasio Kas, Hasil Dividen, Tanggung Jawab Lingkungan,
Kegigihan Penghasilan.
Abstract
This research aims to prove there is effect of accounting comparability, environmental responsibility, cash
ratio, and dividend yield on earning persistence. Population in this research is companies that operate in
high-profile industries. This research used secondary data that is taken from the financial statement in
the official websites of each company or from IDX’s Website. Sample in this study was taken with a
purposive sampling technique that resulted in twelve companies for the period 2016-2020. This study
showed that environmental responsibility and cash ratios have positive effect on earnings persistence.
This study implies firms management should maintain earnings persistence by maintain their cash ratio
while implementing environemtal responsibility strictly in their business process
Keywords: Accounting Comparability; Cash Ratio; Dividend Yield; Environmental Responsibility;
Earnings Persistence
PENDAHULUAN
Manajemen laba adalah keputusan yang diambil manajemen untuk memodifikasi laba yang
dilaporkan perusahaan. Keputusan manajemen ini bisa dilakukan dengan beberapa cara namun biasanya
berkaitan dengan penggunaan prinsip akuntansi yang sesuai dengan tujuan manajemen. Tujuan
manajemen ini bisa dalam beberapa hal seperti usaha manajemen dalam mengurangi pajak yang harus
dibayar, pelaksanaan persyaratan hutang, pencarian bonus, dan alasan lain. Manajemen laba dapat
mengarah kepada terjadinya fraud bila tidak dilakukan pengawasan dengan baik. Di Indonesia sendiri
telah ada beberapa contoh kasus manipulasi data keuangan perusahaan seperti pada PT Garuda
Indonesia Airliness, tahun 2018, PT Hanson tahun 2016, dan PT Envy Technologies Indonesia pada
tahun 2019.
Earnings atau laba adalah pendapatan perusahaan setelah dikurangkan dengan segala yang
diperlukan untuk menghasilkan laba tersebut. Laba perusahaan adalah indikator penting bagi para
pemangku kepentingan perusahaan. Bagi para pemegang saham, informasi mengenai laba termasuk
indikator penting dan sensitif terhadap volatilitas harga saham, yang digambarkan dengan semakin
tinggi volatilotas pendapatan perusahaan maka semakin tinggi juga volatilitas harga sahamnya (Efendi
& Ovami, 2021). Hal tersebut semakin mendukung posisi laba yang sangat penting perannya sebagai
indikator terhadap evaluasi performa perusahaan. Informasi laba tidak akan berguna bila tidak
Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 2, Number 9, September 2022
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
758
Bagas Avianto, Hasnawati
Pengaruh Accounting Comparability, Environmental Responsibility, Cash Ratio
Dan Dividend Yield Terhadap Earnings Persistence
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
berkualitas, semakin perusahaan dapat menghasilkan informasi laba yang berkualitas maka semakin
mencerminkan keberlanjutan, kondisi keuangan, dan performa perusahaan tersebut di masa yang akan
datang (Schroeder et al., 2019). Kebutuhan informasi yang berkualitas inilah yang menuntut perusahaan
untuk menyajikan laba perusahaan yang berkualitas pada laporan keuangannya. Perusahaan yang
melakukan manajemen laba cenderung lebih memerhatikan performa perusahaan pada tahun berjalan
dibanding performa perusahaan pada periode-periode berikutnya. Hal tersebut membuat manajemen
laba dan kualitas laba yang dilaporkan perusahaan menjadi dua sisi mata koin yang berbeda dan tidak
bisa dicapai bersamaan. Dua contoh skema manajemen dalam melakukan manajemen laba adalah
income smoothing dan classification shifting. Income smoothing, yaitu tindakan manajemen dalam
melakukan pengakuan laba yang bernilai tinggi ke beberapa periode yang diperkirakan memiliki
kemungkinan laba yang rendah, sehingga tindakan ini seringkali juga disebut sebagai ‘perataan’ laba.
Classification shifting yaitu dimana manajemen berusaha meningkatkan laba perusahaan dengan
mengklasifikasikan laba dalam pos luar biasa/laba transitori sebagai laba usaha. Hal ini tentu saja akan
berdampak pada tidak tepatnya informasi yang digunakan para pemangku kepentingan sehingga
keputusan yang diambil juga tidak tepat. Disinilah pentingnya penggunaan informasi berupa laba yang
berkualitas sebagai dasar pengambilan keputusan. Dari kedua skema dan fenomena yang telah dibahas
diatas menunjukkan betapa pentingnya laba yang berkualitas sebagai informasi pendukung
pengambilan keputusan pemangku kepentingan.
Pelaksanaan manajemen laba oleh perusahaan sangat berpengaruh terhadap keterberulangan
laba dari satu periode ke periode lain. Padahal laba yang berkualitas adalah laba yang mengandung nilai
predictive value, yaitu salah satu aspek relevansi dalam kualitas fundamental (FASB, 1980), yang
merupakan kemampuan informasi akuntansi untuk digunakan sebagai dasar perkiraan angka masa
depan. Dalam konsep persistensi laba, laba dibedakan menjadi dua kelompok yaitu sustainable earning
atau core earning dan unusual earning atau biasa juga disebut dengan laba transitoris (Schroeder et al.,
2019). Tingkat persistensi laba dapat menggambarkan pengaruh laba tahun berjalan terhadap laba yang
akan datang, dasar perhitungannya adalah core earning, sehingga laba yang tersaji dalam laporan
merupakan laba yang relevan dengan proses operasional perusahaan rutin dan bukan merupakan hasil
pos transitoris atau pos pendapatan luar biasa. Persistensi laba juga dapat menggambarkan berapa
tingkat pendapatan yang dapat dipertahankan perusahaan untuk didapat di setiap periode operasional.
Semakin tinggi persitensi laba maka semakin baik perusahaan dalam mempertahankan tingkat
pendapatan mereka.
Laba yang berkualitas juga dihubungkan dengan kemampuan pelaksanaan akuntansi yang
dilakuan perusahaan untuk diperbandingkan dengan perusahaan lain sejenis (Accounting
Comparability). Perusahaan yang melakukan pencatatan akuntansi sesuai dengan akuntansi yang
seharusnya tentu akan mengurangi terjadinya manajemen laba, sehingga ketika perusahaan tersebut
memiliki tingkat komparabilitas akuntansi yang tinggi akan mengurangi kemungkinan manajemen
dalam memasukkan komponen laba yang tidak seharusnya ke dalam komponen laba utama dan laba
yang dilaporkan cenderung sesuai dengan akuntansi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahan lain
sejenis. Terdapat banyak manfaat dari kualitas keterbandingan ini yaitu meningkatkan relevansi
informasi laba (Chen et al., 2020). Komparabilitas akuntansi ini juga berhubungan positif dan signifikan
terhadap persistensi laba perusahaan (Khuong et al., 2022).
Environmental responsibility mengacu performa perusahaan dalam melakukan aktivitas bisnis
dengan tetap patuh pada aturan yang berlaku di lingkungan operasional perusahaan berada (Putra,
2020). Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Khuong et al., 2022), (Dhar et al., 2022) Meliyanti dan
(Putra, 2021) membuktikan bahwa perusahaan yang memiliki performa lingkungan yang baik dan
menyajikannya dengan baik akan memiliki tingkat persistensi laba yang tinggi.
Perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang stabil akan dapat melaksanakan operasional
perusahaannya dengan baik, maka keberlanjutan laba perusahaan selain bergantung langsung pada
operasional perusahaan juga pada kondisi keuangan perusahaan. Perusahaan yang memiliki performa
yang bagus dan sustain tentu dapat membayarkan hutang-hutang yang dimilikinya, hal ini tercermin
dalam cash ratio perusahaan dimana aset berupa kas yang merupakan aset paling liquid dan dapat
digunakan sewaktu-waktu untuk melunasi hutang yang dimiliki perusahaan, sehingga bila terjadi
kemungkinan terburuk atau pun kejadian tidak terduga perusahaan dapat melunasi hutangnya tanpa
759
Bagas Avianto, Hasnawati
Pengaruh Accounting Comparability, Environmental Responsibility, Cash Ratio
Dan Dividend Yield Terhadap Earnings Persistence
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
menjual asetnya dan tetap beroperasional. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan dalam
membuktikan hubungan kas dengan kemampuan perusahaan dalam mewujudkan kualitas pendapatan
earnings persistence yaitu pengaruh current ratio terhadap earning quality yang membuktikan keduanya
berkaitan positif signifikan (Hasanuddin et al., 2021), cash holdings berpengaruh signifikan dan positif
terhadap kualitas laba perusahaan (Lestari & Hanifah, 2020) dan Operating cash flows berpengaruh
signifikan positif terhadap earnings persistence (Widiatmoko & Indarti, 2019).
Dividend yield adalah rasio yang mengukur tingkat return yang didapat oleh investor dalam
bentuk cash dividend bila dibandingkan dengan harga pasar saham perusahaan tersebut. Semakin besar
dividend yield maka semakin tinggi tingkat pengembalian yang didapat investor (Hanif & Bustamam,
2017). Berdasarkan teori agency dan teori sinyal, manajemen perusahaan berusaha mengirimkan sinyal
positif terkait operasional perusahaan melalui pembagian dividend bahwa manajemen optimis
perusahaan akan berkembang dan memiliki pertumbuhan laba di periode mendatang. Penelitian
terdahulu menyatakan keterkaitan dividend dan laba berkualitas cenderung memiliki hubungan positif
dan signifikan dengan kualitas laba (Mulchandani et al., 2020), (Nugroho, 2019), (Siladjaja et al., 2022).
Obyek penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia dan termasuk ke dalam
penggolongan perusahaan high-profile. Pemilihan objek ini dikarenakan perusahaan high-profile
memiliki tingkat sensitifitas tinggi terhadap respon masyarakat yang terdampak oleh aktivitas proses
produksi perusahaan sehingga operasional dan laba perusahaan high-profile sangat sensitif pada kondisi
lingkungan perusahan. Perusahaan jenis ini dinilai cocok dengan penelitian ini yang turut membahas
faktor kepatuhan peraturan lingkungan oleh perusahaan. Penelitian ini merupakan penggabungan atas
penelitian sebelumnya dimana pada penelitian yang telah dilakukan oleh (Khuong et al., 2022) menguji
atas pengaruh CSR disclosure dan komparabilitas terhadap earning persistence. Kemudian penelitian
yang dilakukan oleh (Putra, 2020) dimana variabel yang diteliti adalah environmental performance
terhadap earning persistence. Pada penelitian ini juga dilakukan pengembangan berupa penambahan
dua variabel baru yang dinilai dapat memengaruhi earning persistence yaitu cash ratio dan dividend
yield
METODE PENELITIAN
Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Pengujian keterkaitan tersebut dilakukan dengan penelitian uji ketepatan
hipotesis (hypothesis testing) melalui pengumpulan dan analisis data. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder dengan bentuk panel yaitu kombinasi antara data dalam bentuk time
series dan cross section sehingga pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan terhadap beberapa
objek perusahaan dan dilakukan dari waktu ke waktu. Populasi data yang akan diambil adalah data dari
perusahaan-perusahaan yang termasuk kategori high profile selama periode 2016-2020. Dalam
menganalisis model keterkaitan penulis menggunakan analisis regresi data panel.
Model
Penelitian ini menggunakan penggabungan model dari penelitian (Khuong et al., 2022) dan
(Putra, 2021) dan tambahan variabel yang belum dimasukkan dalam kedua penelitian tersebut, dengan
estimasi model sebagai berikut:
PERSITENCE
it
= δ
0
+ δ
1
COMP4
it
+ δ
2
ER
it
+ δ
3
CR
it
+ δ
4
DY
it
+ ε
it
Variabel Dependen
Persistensi laba (akan disingkat EP) adalah kemungkinan suatu laba perusahaan pada tingkat
tertentu dapat terulang kembali di periode berikutnya, sehingga dalam mengukur persistensi laba dalam
penelitian ini pengukuran yang digunakan oleh penulis adalah:



Dimana 

merupakan earning per share periode tahun berikutnya perusahaan sedangkan

adalah EPS perusahaan pada tahun dilakukan perkiraan tingkat persistensi laba. Dalam
pengukuran ini persistensi laba akan diproksikan sebagai
. Perhitungan ini sama dengan cara
perhitungan persistensi laba dalam penelitian sebelumnya yaitu oleh (Khuong et al., 2022) dan (Yanti,
2017).
Variabel Independen
Accounting Comparibility (X1)
760
Bagas Avianto, Hasnawati
Pengaruh Accounting Comparability, Environmental Responsibility, Cash Ratio
Dan Dividend Yield Terhadap Earnings Persistence
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
Pengukuran tingkat komparabilitas akuntansi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:






󰇛
󰇜
Rumus perhitungan pertama digunakan penulis untuk menemukan intersep (
󰇜 dan koefisien
slope 󰇛
󰇜 dari perusahaan i dengan
digunakan untuk mewakili parameter sistem akuntansi
perusahaan sedangkan
digunakan sebagai parameter yang menggambarkan kondisi peristiwa
ekonomi perusahaan. 

akan dihitung triwulanan dengan data 16 triwulan sebelumnya yaitu
berupa laba perusahaan setelah pajak dan sebelum peristiwa luar biasa dibagi dengan nilai pasar ekuitas
perusahaan tersebut diawal periode triwulan. 

perusahaan menggunakan return triwulanan
perusahaan dengan perhitungan capital gain (selisih harga pasar awal dengan akhir triwulan).
Perhitungan ini dilakukan untuk setiap objek penelitian yang terpilih untuk menemukan koefisien α dan
β masing-masing perusahaan yang akan digunakan untuk menghitung tahap berikutnya.





󰇛
󰇜





󰇛
󰇜
Setelah mendapat koefisien dan dari setiap perusahan, maka langkah selanjutnya akan
dilakukan perhitungan terhadap estimasi pendapatan dari perusahaan i dan j bila keduanya
menggunakan return saham perusahaan i (Return
it
).





󰇛
󰇜
󰇛󰇜

Accounting comparability (Compacct
ijt
) akan dihitung menggunakan hasil perhitungan
persamaan sebelumnya yaitu dengan menghitung rata-rata pada selisih hasil perhitungan earnings
ijt
earnings
iit
triwulan ke-16 untuk semua sampel dengan perusahaan sejenis. Berhubung objek penelitian
merupakan lintas sektor maka dalam melakukan analisis penulis akan menggunakan ukuran 

yang terdapat dalam penelitian oleh (De Franco et al., 2011). Nilai 

didapat dengan melakukan
ranking urutan nilai 

, yang sudah dihitung dari setiap perusahan sampel, dari nilai
terbesar ke yang terkecil kemudian penulis memilih empat nilai teratas dalam urutan kemudian
menghitung nilai rata-ratanya. Hal ini dilakukan sebagai langkah dalam memastikan komparabilitas
benar benar dilakukan pada perusahaan sejenis atau apple to apple. Dalam penelitian ini hasil akhir
komparabilitas yang akan digunakan dalam pengujian model regresi akan diproksikan dengan 

tersebut. Perhitungan ini merupakan perhitungan yang juga digunakan pada penelitian terdahulu yaitu
oleh (Khuong et al., 2022)
Environmental Responsibility (X2)
Dalam penelitian oleh (Putra, 2020) enviromental performance menggunakan pengukuran yang
sama dengan pengukuran yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu nilai yang didapat perusahaan,
berdasarkan hasil penilaian KLHK. Hasil penilaian PROPER terdiri atas lima indikator yaitu hitam
(paling rendah), merah, biru, hijau, dan emas (paling tinggi). Dari nilai tersebut akan diubah menjadi
skala likert yaitu menjadi skala 1-5 dengan poin 1 untuk nilai terendah dan poin 5 untuk poin nilai
tertinggi.
Cash Ratio (X3)
Cash Ratio adalah rasio keuangan yang menggambarkan kemampuan perusahaan terhadap
pelunasan utang jangka pendek menggunakan aset berupa kas atau setaranya.

󰇛

󰇜
 

Dividend Yield (X4)
Dividend yield adalah rasio yang mengukur tingkat pengembalian yang didapat oleh investor
dalam bentuk cash dividend bila dibandingkan dengan harga pasar saham perusahaan tersebut.

󰇛

󰇜


HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil akhir pelaksanaan purposive sampling adalah perusahaan yang memenuhi kriteria sampel
adalah sebanyak 12 perusahaan, dan akan dilakukan pengamatan selama 5 tahun yaitu dari 2016 sampai
dengan 2020. Pengamatan tersebut berupa pengambilan data sekunder dari laporan keuangan dan data
761
Bagas Avianto, Hasnawati
Pengaruh Accounting Comparability, Environmental Responsibility, Cash Ratio
Dan Dividend Yield Terhadap Earnings Persistence
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
keuangan terkait dari situs resmi perusahan dan situs resmi bursa efek Indonesia.
Tabel 1 Sampel
251
185
49
5
12
Berdasarkan gambar 1 terlihat bahwa data penelitian belum terdistribusi secara normal sehingga
penulis menggunakan salah satu skema koreksi yaitu penghapusan data outlier dengan hasil sesuai
gambar 1 berikut
Gambar 1 Hasil Uji Normalitas Tanpa Data Outlier
Penghapusan data outlier tersebut mengakibatkan jumlah observasi yang semula 60 berubah
menjadi 48 pengamatan, dengan analisis statistik deskriptif sebagai berikut
Tabel 2: Statistik Deskriptif
Date: 08/09/22 Time: 22:48
Sample: 2016 2020
Y
X1
X2
X3
X4
Mean
0.145930
-0.010175
3.020833
0.636449
0.023707
Median
0.049111
-0.004867
3.000000
0.393808
0.020373
Maximum
1.724534
-0.001961
4.000000
2.384258
0.079601
Minimum
-1.569550
-0.045036
2.000000
0.031583
0.000000
Std. Dev.
0.689569
0.012152
0.385348
0.618372
0.019161
Skewness
-0.024245
-1.920652
0.211693
1.128872
0.890728
Kurtosis
3.161854
5.257650
6.833959
3.273953
3.575653
Jarque-Bera
0.057096
39.70519
29.75699
10.34491
7.009925
Probability
0.971856
0.000000
0.000000
0.005671
0.030048
Sum
7.004654
-0.488389
145.0000
30.54956
1.137925
Sum Sq. Dev.
22.34873
0.006941
6.979167
17.97205
0.017255
Observations
48
48
48
48
48
Tabel 2 menunjukkan dalam variabel earnings persitence (Y) nilai maksimum berada pada
1,7245 dan nilai minimum pada -1,5695 dengan standar deviasi sebesar 0,6895. Variabel accounting
comparability (X1) nilai maksimum berada pada 0,00196 dan nilai minimum pada -0,04503 dengan
standar deviasi sebesar 0,01215. Variabel environmental responsibility (X2) maksimum berada pada 4
yaitu indeks proper dengan nilai hijau dan nilai minimum 2 yaitu indeks proper dengan nilai merah
dengan standar deviasi sebesar 0,3853. Variabel cash ratio (X3) maksimum berada pada 2,3842 dan
762
Bagas Avianto, Hasnawati
Pengaruh Accounting Comparability, Environmental Responsibility, Cash Ratio
Dan Dividend Yield Terhadap Earnings Persistence
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
nilai minimum 0,03158 dengan standar deviasi sebesar 0,61837. Variabel dividend yield (X4)
maksimum berada pada 0,0796 dan nilai minimum 0 dengan standar deviasi sebesar 0,01916.
Tabel 3: Uji F dan R Squared
R-squared
0.317350
Mean dependent var
0.118920
Adjusted R-squared
0.253847
S.D. dependent var
0.758685
S.E. of regression
0.663505
Sum squared resid
18.93028
F-statistic
4.997446
Durbin-Watson stat
2.118847
Prob(F-statistic)
0.002131
Dari tabel hasil uji diatas diketahui bahwa nilai probabilitas F adalah lebih kecil daripada tingkat
signifikansi (0,05) yang berarti dalam model regresi ini semua variabel dependen secara simultan
berpengaruh terhadap variabel dependen dan model estimasi yang digunakan dapat menjelaskan
hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Dari hasil pengujian di atas juga
didapatkan nilai Adjusted R-squared sebesar 0.253847 atau 25,38%, yang berarti dengan menggunakan
model tersebut variasi variabel independen dalam model regresi panel penelitian ini mampu
menjelaskan 25,38% variasi variabel dependen dengan sisanya senilai 74,62% variasinya dipengaruhi
oleh variabel-variabel lain di luar penelitian.
Tabel 4: Uji t
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
-1.441136
0.339943
-4.239352
0.0001
X1
-6.381646
8.400598
-0.759666
0.4516
X2
0.448070
0.140912
3.179779
0.0027
X3
0.294159
0.129531
2.270951
0.0282
X
-2.406502
4.506998
-0.533948
0.5961
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, interpretasi pengaruh masing-masing variabel
bebas dalam penelitian ini yaitu :
Hipotesis awal yang dibuat oleh peneliti terkait variabel accounting comparability ini adalah
terdapat hubungan positif dan signifikan terhadap earning persistence, hal ini berkaitan dengan
kemungkinan terjadinya manajemen laba oleh agen menurut teori keagenan sehingga dengan tingkat
komparabilitas akuntansi perusahaan yang tinggi seharusnya dapat mencegah informasi laba yang tidak
umum di pasar atau pun mengandung peristiwa luar biasa yang tidak berulang. Hasil uji hipotesis di
atas variabel COMP4 (X1) memiliki nilai probabilitas signifikansi di atas 0,05 yaitu sebesar 0,4516,
sehingga komparabilitas akuntansi perusahaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
persistensi laba perusahaan. Berdasarkan hasil tersebut maka secara parsial tidak dapat membuktikan
adanya hubungan signifikan positif antara tingkat komparabilitas akuntansi perusahaan dengan
kemampuan perusahaan menghasilkan laba persisten. Hasil ini tidak sejalan dengan hasil penelitian
terdahulu yang dapat membuktikan adanya hubungan parsial yang positif signifikan antara
komparabilitas akuntansi dan earning persistence (Khuong et al., 2022) dan (Chen et al., 2020).
Pengaruh variabel enviromental responsibility terhadap earning persistence diperkirakan oleh
penulis adalah keduanya memiliki hubungan yang positif dan signifikan. Hasil uji hipotesis pada tabel
4 adalah Variabel ER (X2) memiliki nilai probabilitas signifikansi di bawah 0,05 yaitu sebesar 0,0027,
sehingga environmental responsibility perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
persistensi laba perusahaan. Nilai t statistik dan koefisien yang positif menandakan terdapat hubungan
positif antara tingkat enviromental responsibility terhadap pencapaian earnings persistence perusahaan.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif
antara enviromental responsibilty terhadap earning persistence. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori
legitimasi yang menyatakan bahwa legitimasi perusahaan seharusnya dapat memperkuat posisi
perusahaan di sosial masyarakat dan berimplikasi positif terhadap kinerja perusahaan. Hasil uji hipotesis
ini memperkuat hasil penelitian terdahulu yaitu yang dilakukan oleh (Meliyanti & Hendriyeni, 2020)
(Dhar et al., 2022).
763
Bagas Avianto, Hasnawati
Pengaruh Accounting Comparability, Environmental Responsibility, Cash Ratio
Dan Dividend Yield Terhadap Earnings Persistence
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
Hipotesis awal yang dibuat dalam memerkirakan pengaruh variabel cash ratio terhadap earnings
persistence adalah keduanya memiliki hubungan yang positif dan signifikan. Hasil uji hipotesis pada
tabel 4 adalah variabel CR memiliki nilai probabilitas signifikansi di bawah 0,05 yaitu sebesar 0,0282,
sehingga rasio kas perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba
perusahaan. Nilai t statisitik dan koefisien yang bertanda positif menandakan hubungan variabel cash
ratio terhadap earnings persistence perusahaan adalah positif. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui
bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara rasio kas terhadap earnings persistence,
sehingga hipotesis awal penulis dapat dibuktikan. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian-penelitian
sebelumnya yaitu pengaruh current ratio terhadap earning quality yang membuktikan keduanya
berkaitan positif signifikan (Hasanuddin Et al., 2021), cash holdings berpengaruh signifikan dan positif
terhadap kualitas laba perusahaan (Lestari & Hanifah, 2020) dan operating cash flows berpengaruh
signifikan positif terhadap earnings persistence (Widiatmoko & Indarti, 2019). Hasil ini mendukung
asumsi penulis yang menyatakan ada kaitan yang positif antara kemampuan perusahaan untuk
membayar utang jangka pendek mereka dengan menggunakan kas dan setara kas, serta asumsi penulis
yang menyatakan cash ratio yang tinggi membuat perusahaan lebih mampu menjalankan operasional
perusahaan sehingga menghasilkan laba yang persisten.
Hipotesis awal yang dibuat oleh peneliti terkait variabel dividend yield ini adalah terdapat
hubungan positif dan signifikan terhadap earnings persistence. Hasil uji hipotesis pada tabel 4 adalah
Variabel DY memiliki nilai probabilitas signifikansi di atas 0,05 yaitu sebesar 0,5961, sehingga
dividend yield secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba perusahaan.
Berdasarkan hasil tersebut maka tidak dapat dibuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan
positif antara dividend yield terhadap earnings persistence, sehingga hipotesis penulis gagal diterima.
Hasil ini tidak sesuai dengan asumsi awal dengan dikaitkan teori sinyal yaitu adanya hubungan positif
dan signifikan antara dividend yield dengan persistensi laba perusahaan. Hasil penelitian ini gagal
dalam memperkuat pendapat pendapat peneliti terdahulu tersebut (Nugroho, 2019) (Mulchandani et al.,
2020), (Lin & Lee, 2021).
KESIMPULAN
Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan adanya pengaruh variabel independen yaitu
accounting comparability, environmental responsibility, cash ratio, dan dividend yield, terhadap
variabel dependen yaitu earning persistence. Populasi data yang digunakan adalah perusahaan dalam
sektor industri high profile dengan jenis data sekunder bersumber dari laporan keuangan perusahaan.
Sampel yang didapat dari pelaksanaan purposive sampling terdiri atas dua belas perusahaan dari tahun
2016 hingga 2020. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian dari empat variabel bebas didapatkan
adanya pengaruh signifikan dan positif antara dua variabel penelitian yaitu variabel environmental
responsibility dan cash ratio terhadap earnings persistence perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Chen, B., Kurt, A. C., & Wang, I. G. (2020). Accounting comparability and the value relevance
of earnings and book value. Journal of Corporate Accounting & Finance, 31(4), 8298.
De Franco, G., Kothari, S. P., & Verdi, R. S. (2011). The benefits of financial statement
comparability. Journal of Accounting Research, 49(4), 895931.
Dhar, B. K., Sarkar, S. M., & Ayittey, F. K. (2022). Impact of social responsibility disclosure
between implementation of green accounting and sustainable development: A study on
heavily polluting companies in Bangladesh. Corporate Social Responsibility and
Environmental Management, 29(1), 7178.
Efendi, R., & Ovami, D. C. (2021). Determinan Volatilitas Harga Saham Pada Perusahaan
Food And Beverages: Model Regresi Panel. SOSEK: Jurnal Sosial Dan Ekonomi, 2(2),
89103.
Hanif, M., & Bustamam, B. (2017). Pengaruh debt to equity ratio, return on asset, firm size,
764
Bagas Avianto, Hasnawati
Pengaruh Accounting Comparability, Environmental Responsibility, Cash Ratio
Dan Dividend Yield Terhadap Earnings Persistence
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
dan earning pe share terhadap dividend payout ratio (studi pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015). Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Ekonomi Akuntansi, 2(1), 7381.
Hasanuddin, R., Darman, D., Taufan, M. Y., Salim, A., Muslim, M., & Putra, A. H. P. K.
(2021). The Effect of Firm Size, Debt, Current Ratio, and Investment Opportunity Set on
Earnings Quality: An Empirical Study in Indonesia. The Journal of Asian Finance,
Economics and Business, 8(6), 179188.
Khuong, N. V., Rahman, A. A. A., Meero, A., Anh, L. H. T., Liem, N. T., Thuy, C. T. M., &
Ly, H. T. N. (2022). The Impact of Corporate Social Responsibility Disclosure and
Accounting Comparability on Earnings Persistence. Sustainability, 14(5), 2752.
Lestari, T., & Hanifah, I. A. (2020). How Corporate Governance and Cash Holdings Affect
Earnings Quality and Firm Value. Trikonomika, 19(1), 1621.
Lin, J. J., & Lee, C.-F. (2021). Does managerial reluctance of dividend cuts signal future
earnings? Review of Quantitative Finance and Accounting, 56(2), 453478.
Meliyanti, M., & Hendriyeni, N. S. (2020). Social and Environmental Disclosure and Earning
Persistence. 3rd Asia Pacific Management Research Conference (APMRC 2019), 213
218.
Mulchandani, K., Mulchandani, K., & Wasan, P. (2020). Dividends and earnings quality:
Evidence from India. IIMB Management Review, 32(2), 166176.
Nugroho, B. Y. (2019). The Impact Of Dividend Payout On Future Earnings Growth In Non-
Financial Company Listed In Indonesia Stock Market (Idx). Sinergi: Jurnal Ilmiah Ilmu
Manajemen, 9.
Putra, B. (2020). Peranan Pupuk Kotoran Kambing Terhadap Tinggi Tanaman, Jumlah Daun,
Lebar dan Luas daun Total Pennisitum purpureum cv. Mott. Stock Peternakan, 1(2).
Putra, F. (2021). Environmental Performance and Earnings Persistence: Empirical Evidence
from Indonesia. The Journal of Asian Finance, Economics and Business, 8(3), 1073
1081.
Schroeder, R. G., Clark, M. W., & Cathey, J. M. (2019). Financial accounting theory and
analysis: text and cases. John Wiley & Sons.
Siladjaja, M., Anwar, Y., & Djan, I. (2022). The Relationship between Dividend Policy and
Earnings Quality: The Role of Accounting Information in Indonesia’s Capital Market.
Economies, 10(6), 140.
Widiatmoko, J., & Indarti, M. G. K. (2019). Book Tax Differences, Operating Cash Flow,
Leverage and Earning Persistence in Indonesia Manufacturing Companies. Jurnal
Dinamika Akuntansi, 11(2), 151159.
Yanti, Y. (2017). The Effects of Operating Cash Flow, Sales Volatility, and Leverage on
Earnings’ Persistence. International Journal of Economic Perspectives, 11(1).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
License