826
Irwan Sigit
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY KAMPUNG BIOFLOK LAJU
Irwan Sigit
Universitas Diponegoro, Jawa Tengah, Indonesia
irwansigit@outlook.com
Abstrak
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat dilakukan untuk mengukur tingkat kualitas program Corporate
Social Responsibility (CSR) yang diselenggarakan PT Pertamina Patra Niaga yaitu Kampung Bioflok Lele
Kasang Maju di Kelurahan Kasang Kota Jambi. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif
menggunakan Skala Likert Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap
Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Populasi dalam penelitian ini adalah 20 orang penerima manfaat
program. Hasil survey ini dapat disimpulkan bahwa Indeks Kepuasan Masyarakat dalam Program
Kampung Bioflok Lele Kasang Maju sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan 12
indikator yang telah dibua dan mendapatkan kriteria pelayanan yang Baik, dengan nilai IKM 3,32 atau
dikonversi dengan nilai 83,12 yang artinya mendapat kinerja pelayanan kategori B (Baik).
Kata kunci: IKM, Corporate Social Responsibility, Pelayanan
Abstract
The Community Index Survey was conducted to measure the quality of the Corporate Social Responsibility
(CSR) program organized by PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Jambi, namely Kampung Bioflok
LAJU (Lele Kasang Maju) in Kasang Village, Jambi City. The method used is an approach using a Likert
Scale based on the Regulation on Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi N0.
14 of 2017 concerning Guidelines for Supervision of the Implementation of Public Services. The
population in this study were 20 program recipients. The results of this survey can be said that the
community's goal index in the Kampung Bioflok LAJU Program has been running well. This can be seen
based on the 12 indicators that have been created and get good service criteria, with an IKM value of
3.32 or conversion with a value of 83.12 which means that service performance is category B (Good).
Keywords : IKM, Corporate Social Responsibility, Service
PENDAHULUAN
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bentuk kerjasama antar perusahaan
(tidak hanya Perseroan Terbatas) dengan pihak lain yang berkepentingan (stake-holders) yang
secara langsung maupun tidak langsung berinteraksi untuk menjamin keberadaan dan
kelangsungan hidup usaha (sustainability) perusahaan tersebut (Putri et al., 2019). Pengertian
ini sama hal nya dengan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, yaitu merupakan komitmen
Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan
sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya (Widjaja & Pratama, 2008).
Berbagai aktivitas korporasi telah berdampak nyata terhadap kualitas kehidupan manusia
baik itu individu, kelompok, dan seluruh kelangsungan hajat hidup. Terjadinya deforestasi,
pemanasan global, pencemaran lingkungan, kemiskinan, kebodohan, penyakit menular, akses
hidup dan air bersih, berlangsung terus-menerus hingga akhirnya muncul konsep
tanggungjawab sosial perusahaan atau CSR. Menurut (Marnelly, 2012), Gagasan CSR
menekankan bahwa lingkup pekerjaan perusahaan bukan hanya mencari profit semata,
melainkan juga tanggungjawab sosial dan lingkungan (Sukihana & Kurniawan, 2016).
Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 2, Number 10, Oktober 2022
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
827
Irwan Sigit
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Program Corporate Social
Responsibility Kampung Bioflok Laju
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
Gagasan ini menjawab permasalahan korporat bahwa ketergantungan pada kesehatan keuangan
tidak menjamin akan tumbuh secara berkelanjutan (Ambadar, 2013). Program CSR dapat
dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat terdekat yang didasarkan pada kebutuhan ril yang
secara dialogis dikomunikasikan dengan masyarakat, pemerintah, perusahaan, masyarakat dan
akademisi (Herman, 2020).
Kepuasan masyarakat terhadap pelaksanaan program sangat penting karena adanya
keterkaitan satu sama lain. Semakin baik kepemerintahan dan kualitas pelayanan yang
diberikan maka kepercayaan masyarakat semakin tinggi (high trust) (UMI, 2018).
Kepercayaan akan semakin tinggi apabila masyarakat mendapatkan pelayanan yang baik dan
merasa terpuaskan dengan pelayanan tersebut (Pasolong, 2020). Terwujudnya pelayanan
publik yang berkualitas merupakan salah satu ciri perusahaan bekerja dengan baik sebagai
tujuan dari pendayagunaan aparatur negara. Dalam Kepmenpan No. 63 tahun 2003, Ukuran
keberhasilan penyelenggaraan pelayanan ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima
pelayanan. Kepuasan pelayanan dicapai apabila mampu menjawab persoalan-persoalan yang
ada di masyarakat. Oleh sebab itu, penyelenggara sebaiknya melakukan survey Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM) secara berkala.
Uni Eropa mendefinisikan CSR sebagai tanggung jawab organisasi atas dampaknya
terhadap masyarakat (Commission, 2011). CSR mengacu pada dampak keputusan dan aktivitas
organisasi terhadap masyarakat dan lingkungan (Moratis & Cochius, 2017). Interaksi dengan
pemangku kepentingan organisasi dianggap penting dalam mengelola CSR (Branco &
Rodrigues, 2006) dan menghormati kepentingan pemangku kepentingan merupakan isu utama
dalam CSR (Moratis & Cochius, 2017). Definisi pemangku kepentingan baru-baru ini adalah
individu atau kelompok yang memiliki kepentingan dalam setiap keputusan atau aktivitas
organisasi (Moratis & Cochius, 2017). Korban kecelakaan kerja dan keluarganya jelas
memiliki kepentingan dalam keputusan dan kegiatan berbagai organisasi yang terlibat setelah
kecelakaan fatal atau serius (Dekker, 2018).
PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Jambi sebagai perusahaan yang
menyelenggaraan program CSR untuk mendorong kemandirian dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat di wilayah kerja perusahaan. Salah satu program yang telah terlaksana pada tahun
2020 adalah Kampung Bioflok Lele Kasang Maju dan mengalami perkembangan di tahun
2022. Program ini dilaksanakan di Kelurahan Kasang yang tercatat secara administratif di
Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi.
Kampung Bioflok Lele Kasang Maju terdiri dari beberapa program, meliputi kegiatan
budidaya lele menggunakan sistem kolam bulat bioflok dan pengembangan UMKM yang fokus
dalam memproduksi olahan daging lele sekaligus memfasilitasi usaha aneka kue dan makanan
ringan yang sudah sejak lama digeluti oleh ibu-ibu wilayah program. Ikan lele sebagai ikan
pedaging tentu memiliki potensi dari segi ekonomi didukung menggunakan system kolam bulat
bioflok yang mendorong budidaya ikan menjadi lebih produktif dan menghasilkan daging yang
lebih lezat. Tujuan program ini sekaligus memperkenalkan system bioflok sebagai inovasi
teknologi yang lebih baik dalam bubidaya ikan dan menjadikan Kelurahan Kasang sebagai
kampung percontohan budidaya ikan bioflok kedepannya (I.J.M. Zwetsloot & de Bruin, 2013).
Laporan hasil IKM disusun untuk mengevaluasi kinerja sebagai upaya peningkatan
kualitas program CSR PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Jambi yang mengacu pada
PERMENPAN RB RI Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survey Kepuasan
Masyarakat (SKM) Unit Penyelenggara Pelayanan Publik. Penyusunan Indeks Kepuasan
Masyarakat ini harapannya menjadi tolak ukur penilaian pelayanan publik yang transparan dan
akuntabel guna meningkatkan kualitas dan kapasitas program CSR Fuel Terminal Jambi.
828
Irwan Sigit
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Program Corporate Social
Responsibility Kampung Bioflok Laju
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
METODE PENELITIAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap
Penyelenggaraan Pelayanan Publik, metode yang digunakan adalah kualitatif dengan
pengukuran menggunakan Skala Likert (Pranatawijaya et al., 2019). Skala Likert adalah suatu
skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner (angket), skala ini paling banyak
digunakan dalam riset berupa survei. Metode ini dikembangkan oleh Rensis Likert. Skala
Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu jenis layanan publik. Pada skala Likert
responden diminta untuk menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan
dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia.
Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan instrumen berupa kuesioner.
Pengukuran kepuasan masyarakat dilakukan berdasarkan penilaian masyarakat (pelapor) yang
menerima manfaat program CSR Fuel Terminal Jambi yaitu Kampung Bioflok LAJU.
Penilaian masyarakat tersebut dilakukan dengan serangkaian penelitian kualitatif melalui
survey yang dilakukan di Kelurahan Kasang Kec. Jambi Timur Kota Jambi. Populasi dari
survei ini sebanyak 20 orang yang menerima program dengan karakteristik meliputi usia,
Pendidikan, dan Pekerjaan. Seluruh pelapor tersebut disurvei secara langsung untuk
wawancara tatap muka dan menggunakan google form sebagai media kuisioner sehingga tidak
ada proses sampling dalam menentukan responden.
“Nilai rata-rata tertimbang” digunakan untuk menghitung nilai dari masing-masing
unsur pelayanan. Setiap unsur memiliki penimbang yang sama dan ditetapkan dengan rumus:
Jumlah Bobot 1
Bobot nilai rata-rata tertimbang =
______________________
=
_____
= N
Jumlah Unsur X
Keterangan: N = bobot nilai per unsur
Tabel 1.Skala Likert
Nilai Interval
(1 4)
Nilai Interval.
Konversi (100)
Mutu
Pelayanan
Kinerja Unit
Pelayanan
1,00 2,5996
25,00 64,99
D
Tidak Baik
2,60 3,064
65,00 76,60
C
Kurang Baik
3,0644 3,532
76,61 88,30
B
Baik
3,5324 4,00
88,31 100,00
A
Sangat Baik
Nilai akhir dari Indeks berupa skor Indeks dengan rentang antara 25 adalah Tidak Baik
dan 100 Sangat Baik. Untuk memperoleh nilai SKM unit pelayanan digunakan pendekatan
nilai rata-rata tertimbang dengan rumus sebagai berikut :
Total dari Nilai Persepsi Per Unsur
SKM =
___________________________________________
x Nilai Penimbang
Total Unsur yang Terisi
Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian SKM yaitu antara 25 100, maka
hasil penilaian tersebut di atas dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai
829
Irwan Sigit
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Program Corporate Social
Responsibility Kampung Bioflok Laju
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
berikut:
SKM Unit pelayanan x 25
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengukuran kepuasan masyarakat dalam survey ini menggunakan skala indeks. Indeks
Kepuasan Masyarakat merupakan suatu nilai atau tingkatan untuk mengukur nilai kepuasan
masyarakat. Untuk menilai indeks kepuasan masyarakat, dalam survey ini menggunakan skala
likert. Adapun maksud penskoran menggunakan skala likert adalah dengan skor 1 sampai 4.
Analisis selanjutnya mengkonversi ke dalam skala 100, dan kategorisasi mutu pelayanan
(Kristanti, 2019).
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan terhadap 20 orang penerima manfaat Program
Kampung Bioflok LAJU (Lele Kasang Maju) mengenai persepsi dan kepuasan masyarakat
menggunakan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dengan menggunakan kuisioner
sebaganyak 17 pertanyaan mencakup 5 pertanyaan mengenai identitas pribadi responden dan
12 pertanyaan mengenai implementasi program CSR PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal
Jambi.
1. Analisa Data Responden
Survey ini menggunakan beberapa karakteristik untuk menggolongkan responden
berdasarkan Pendidikan, Umur, Pekerjaan, dan Jenis Kelamin yang diuraikan dalam
diagram di bawah ini.
Gambar 1. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan
(Sumber: data IKM 2022)
Berdasarkan diagram di atas, disimpulkan bahwa tingkat pendidikan responden yaitu
SD sebanyak 5%, SMP 50%, SMA 45%, Diploma/Sarjana 0%, dan Tidak Sekolah 0%.
Pendidikan dengan presentasi terbanyak ada SLTP sebanyak 10 orang, diikuti SLTA
sebanyak 9 orang, dan SD 1 orang, data responden yang tidak bersekolah dan
Diploma/Sarjana tidak ada atau 0.