Sistem Pakar Mediagnosa Penyakit Diare pada Anak Usia SOSTECH, 2021
1-6 Tahun dengan Metode Forward Chaining
Agata Febrian Juadon, dan Imam Suharjo
PENDAHULUAN
Menurut para pakar, diare merupakan penyakit yang serimg dialami anak umur
satu hingga enam tahun dan juga merupakan penyakit mematikan, kejadian luar biasa
yang sering disertai dengan kematian. Pada tahun 2019 angka kasus diare pada anak
sebesar 200 anak pada suatu kecamatan (Pratiwi & Windi Wulandari, 2019). Kurangnya
pengetahuan orang tua tentang bagaimana caranya mengatasi penyakit diare (Sukut, Arif,
& Qur’aniati, 2015), serta kurangnya kesadaran orang tua membersihkan lingkungan dan
menjaga pola makan yang sehat (Sitepu, Simatupang, & Bangun, 2019). Selain itu,
sulitnya para orang tua anak dalam mencari solusi penanganan penyakit diare yang tepat
pada situasi yang kurang mendukung (Trianto, 2018).
Sistem pakar merupakan solusi yang dapat digunakan untuk memberikan informasi
kepada orang tua tentang penyakit anak sehingga orang tua dapat melakukan dan
mengetahui penyakit yang dialami anak (Setyaputri, Fadlil, & Sunardi, 2018), setelah
mengetahui penyakit yang diderita anak tindakan yang harus dilakukan orang tua
(Cahyono, Arifah, Kp, Zulaicha, & Kp, 2012) dan masyarakat pada umumnya perlu
mengetahui penyakit diare pada anak terutama gejala serta tindakan pertama yang perlu
dilakukan karena jika penanganannya tidak tepat akan berakibat fatal (Trianto, 2018).
Sistem pakar yang akan dibuat dalam penelitian ini menggunakan judul Sistem
Pakar Mendiagnosa Penyakit Diare pada Anak Usia Satu hingga Enam Tahun. Jika
metode ini digunakan, semua data gejala dan aturan akan ditelusuri untuk mendapatkan
hasil diagnosa penyakit yang terdeteksi. Metode yang digunakan dalam sistem adalah
forward chaning yaitu metode dengan teknologi pelacakan maju yang dimulai dengan
informasi yang ada kemudian menggabungkan aturan-aturan untuk menarik kesimpulan
(Syaputra & Setiadi, 2020). Bila ada fakta yang cocok dengan bagian IF (Widians &
Rizkyani, 2020), maka rule tersebut dieksekusi lalu sebuah fakta bar (bagian THEN)
ditambahkan ke dalam database (Verina, 2015) .
Penelitian dengan judul Sistem Pakar Berbasis Android untuk Diagnosa Penyakit
Kulit Kucing dengan dilakukan dengan Metode Forward Chaining. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode forward chaining yaitu dimulai dengan
menginput informasi kemudian mencoba menarik kesimpulan (Verina, 2015). Maka
penulis membuat aplikasi sistem pakar berbasis android untuk mendiagnosa penyakit
kulit kucing disertai terapi penyembuhan dam cara pengobatannya (Toscany & Siswanto,
2019). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah forward chaining yaitu
pelacakan yang dimulai dari informasi masukan (Wahyudi, Utami, & Arief, 2016), dan
selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Dari penelitian ini akan menghasilkan
sebuah aplikasi berbasis android untuk mendiagnosa penyakit kulit kucing (Nurajizah &
Saputra, 2018). Invalid source specified melakukan penelitian dengan judul
Pengaplikasian Certainty Factor pada Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit
Campak Rubela. Hasil penelitian ini berupa sistem pakar berbasis website yang dapat
memberikan informasi dan mendiagnosa gejala penyakit campak rubela sesuai dengan
pertanyaan yang diajukan oleh sistem pakar dan gejala penyakit yang dirasakan oleh
pasien. Metode yang digunakan pada sistem pakar ini yaitu certainty factor (Zuhriyah &
Wahyuningsih, 2019).
Invalid source specified melakukan penelitian dengan judul Sistem Pakar
Mendiagnosa Penyakit Kaki Gajah Menggunakan Metode Certainty Factor. Penelitian ini
telah menentukan penyakit kaki gajah dan penyebabnya, menerapkan metode faktor
determinisme dan merancang sistem pakar diagnosis penyakit kaki gajah. Untuk
mendiagnosa penyakit kaki gajah dengan menggunakan metode certainty factor. Pasien
akan diberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan nilai kemungkinan dan