Volume 1, Nomor 5, Mei 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
http://sostech.greenvest.co.id
murid yang rendah dengan pesentase 58,82%, 2 orang murid yang sedang dengan
persentase 11,77%, 2 orang murid nilainya tinggi dengan persentase 11,77% dan tidak
ada murid yang memperoleh nilai dalam kategori sangat tinggi. Maka melihat dari
persentase yang ada, dapat dikatakan bahwa keterampilan menyimak murid sebelum
diterapkan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) kelas IV SD
Inpres Bollangi 1 Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa belum memenuhi kriteria
ketuntasan hasil belajar secara klasikal di mana murid yang tuntas adalah 5,89% ≤ 70% .
Hasil post-test, nilai rata-rata murid setelah diterapkan model pembelajaran Team
Assisted Individualization (TAI) adalah 86,29. Dengan nilai post-test menunjukkan tidak
ada murid yang berada pada kategori sangat rendah , terdapat 1 murid yang berada pada
kategori rendah dengan persentase 5,89%, tidak ada murid yang berada pada kategori
sedang, terdapat 5 murid yang nilainya tinggi dengan persentase 29,41% dan 11 orang
murid yang berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 64,70%. Maka melihat
dari persentase yang ada, dapat dikatakan bahwa keterampilan menyimak murid setelah
diterapkan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) kelas IV SD Inpres
Bollangi 1 Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa telah memenuhi kriteria ketuntasan
hasil belajar belajar secara klasikal di mana murid yang tuntas adalah 94,11% ≥ 70% .
Hal ini disebabkan meningkatnya minat dan fokus perhatian belajar murid.
Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji-t,
dapat diketahui bahwa nilai thitung sebesar 9,04. Dengan frekuensi (db) sebesar 17 - 1 =
16, pada taraf signifikansi 5% diperoleh t tabel = 2,120. Oleh karena t hitung > t tabel
pada taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis nol (H0) ditolak dan Hipotesis alternative
(H1) diterima. Hasil analisis diatas menunjukkan adanya pengaruh model pembelajaran
Team Assisted individualization (TAI) terhadap keterampilan menyimak murid kelas IV
SD Inpres Bollangi 1 Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti
sebelumnya oleh (Hamzah, 2019) yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Keterampilan Menyimak
Murid Kelas IV SD Inpres Bollangi 1 Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa”, (Dwi,
2016) yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted
Individualization (TAI) terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD
Muhammadiyah Karangharjo Berbah Sleman, (Subarni, 2017) yang berjudul
“Peningkatan Motivasi Dan Kemampuan Menyimak Cerita dengan Model Pembelajaran
TAI (Team Assisted Individualization) Pada Mata Pelajaran Bahasa JawaKelas V SD
Negeri Putuk Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri Tahun Pelajaran 2015/2016”.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan Model
Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) terhadap keterampilan menyimak
murid pada tempat penelitian masing-masing. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil rata-
rata posttest yang menerapkan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization
(TAI) memiliki hasil tes keterampilan menyimak yang lebih tinggi dibandingkan dengan
yang menggunakan metode konvensional.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa hasil Pre-
test Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) terhadap Keterampilan
Menyimak Murid Kelas IV SD Inpres Bollangi 1 Kecamatan Pattallassang Kabupaten
Gowa belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar keterampilan menyimak secara
klasikal karena murid yang tuntas hanya 5,89% ≤ 70%. Hasil Post-test Model
Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) terhadap Keterampilan Menyimak