Volume 1, Nomor 5, Mei 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
376
http://sostech.greenvest.co.id
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM
ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP
KETERAMPILAN MENYIMAK MURID SEKOLAH DASAR
Sri Rahayu
Universitas Muhammadiyah Makassar
E-mail: srirahayu@unismuh.ac.id
Diterima:
24 April 2021
Direvisi:
2 Mei 2021
Disetujui:
14 Mei 2021
Abstrak
Penerapan model pembelajaran Team Assisted Individualization
(TAI) terhadap keterampilan menyimak murid kelas IV SD
Inpres Bollangi 1 Kecamatan Pattallassang bertujuan untuk
mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh penerapan model
pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) terhadap
keterampilan menyimak murid. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian pre-eksperimental design jenis One-Group
Pretest-Posttest Design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
saat pretest yang tuntas secara individual dari 17 murid hanya 1
murid atau 5,89% yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM) atau berada pada kategori rendah. Secara klasikal belum
terpenuhi karena nilai rata-rata diperoleh sebesar 48,94%.
Sedangkan saat melakukan post test dimana dari 17 murid atau
86,29% telah memenuhi KKM dan secara klasikal sudah
terpenuhi yaitu nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 94,11%
atau berada dalam kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil
analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji t,
dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 9,04. Dengan
frekuensi (db) sebesar 17 - 1 = 16, pada taraf signifikansi 5%
diperoleh t tabel = 2,120. Oleh karena t hitung > t tabel pada
taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis nol (H0) ditolak dan
hipotesis alternatif (H1) diterima. Hasil analisis diatas
menunjukkan adanya pengaruh positif model pembelajaran Team
Assisted Individualization (TAI) terhadap keterampilan
menyimak murid kelas IV SD Inpres Bollangi 1 Kecamatan
Pattallassang Kabupaten Gowa.
Kata kunci: Team Assisted Individualization; Keterampilan
Menyimak; Murid
Abstract
The application of The Team Assisted Individualization (TAI)
learning model to the listening skills of grade IV students of SD
Inpres Bollangi 1 Pattallassang Subdistrict aims to know
whether or not there is an influence on the application of the
Learning Model of Team Assisted Individualization (TAI) to the
listening skills of students. This study uses pre-experimental
research method of one-group pretest-posttest design type. The
results showed that when the pretest was completed individually
from 17 students only 1 student or 5.89% who met the minimum
completion criteria (KKM) or were in the low category.
Classically unfulfilled because the average value obtained by
48.94%. While when doing post test where of 17 students or
86.29% have met kkm and classically have been fulfilled that is
Sri Rahayu
377
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted
Individualization (TAI) Terhadap Keterampilan
Menyimak Murid Sekolah Dasar
SOSTECH, 2021
the average score obtained by 94.11% or is in the category of
very high. Based on the results of inferential statistical analysis
using the t test formula, it can be known that the calculated t
value is 9.04. With a frequency (db) of 17 - 1 = 16, at the rate of
significance 5% obtained t table = 2,120. Because t calculates >
t table at a significance level of 0.05, then the zero (H0)
hypothesis is rejected and the alternative hypothesis (H1) is
accepted. The results of the above analysis showed a positive
influence of The Team Assisted Individualization (TAI) learning
model on the listening skills of grade IV students of SD Inpres
Bollangi 1 Pattallassang Subdistrict, Gowa Regency.
Keywords: Team Assisted Individualization; Listening Skills;
Pupils
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber
Daya Manusia (SDM) (Nyroos, Wiklund-Hörnqvist, & Löfgren, 2018). Seseorang
mempunyai hak mendapatkan pendidikan yang layak untuk mengembangkan potensi dan
keterampilan dalam dirinya (Tang, Vezzani, & Eriksson, 2020). Berdasarkan undang-
undang tersebut, pendidikan memiliki cakupan mengenai arah, proses, maupun tujuan
yang menyeluruh dan kompleks (Mujiyati, 2019). Untuk mencapai tujuan tersebut
diperlukan adanya inovasi dalam dunia pendidikan. Adapun salah satu hal penting dalam
proses pembelajaran adalah melatih keterampilan berbahasa khususnya pada
keterampilan menyimak (Ariawan, Agustin, & Rahman, 2019). Menyimak merupakan
kegiatan yang memerlukan konsentrasi, karena kegiatan ini adalah kegiatan reseptif
(Atiqoh, 2018).
Kegiatan ini biasanya dilakukan sebelum melakukan kegiatan menulis atau
berbicara, secara tingkatan keterampilan berbahasa (Halidjah, 2012), menyimak adalah
tingkatan keterampilan yang cukup sulit, butuh fokus dan ketelitian (Fauziah, 2015) untuk
mendapatkan informasi simakan yang benar dan tepat dengan menyimak seseorang dapat
melatih konsentrasi dan hal-hal yang bisa terkembang melalui kegiatan selanjutnya
seperti membaca, berbicara dan menulis. Saat ini guru masih beranggapan bahwa
keterampilan menyimak merupakan kemampuan “alamiah” belaka yang akan
berkembang sesuai dengan perkembangan motorik murid (Fitriyani, 2019). Hal tersebut
juga masih terjadi hingga saat ini, pembelajaran menyimak kurang mendapat perhatian
guru sehingga keterampilan murid dalam menyimak masih cukup rendah (Wibowo,
2016). Kurangnya kreativitas guru dalam memilih model pembelajaran yang tepat dalam
setiap pembelajaran mengakibatkan para guru masih menggunakan model pembelajaran
yang bersifat konvensional (Kristianto, 2013), yaitu sekedar membacakan atau
menjelaskan pembelajaran tanpa memperhatikan intonasi, ekspresi dan sebagainya serta
kurangnya perhatian terhadap murid (Suci, 2019), sehingga pembelajaran berlangsung
kurang atraktif dan ekspresif.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era informasi
dan komunikasi sekarang ini, menyimak menduduki posisi serta peran yang sangat
penting dalam konteks kehidupan manusia (Harras, 2011). Keterampilan menyimak
merupakan sebuah jembatan bagi siapa saja dan di mana saja yang berkeinginan meraih
kemajuan dan kesuksesan di dunia persekolahan maupun di dunia pekerjaan. Menyimak
merupakan sebuah keterampilan dan kemampuan yang interaktif dan terpadu. Faktor-
faktor yang secara tunjang menunjang terjalin dengan jalan latihan. Pembelajaran
Volume 1, Nomor 5, Mei 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
378
http://sostech.greenvest.co.id
menyimak di kelas dengan pemberian tugas terasa suatu pembelajaran yang
membosankan dan menjenuhkan. Siswa sulit memahami cerita, sulit untuk merangkai
kata-kata menjadi sebuah kalimat utuh dalam menyimpulkan isi suatu cerita. Ada
beberapa faktor penyebab munculnya permasalahan kesulitan belajar menyimak, faktor
yang mempengaruhi kesulitan belajar menyimak adalah faktor individu siswa, kebiasaan
belajar, faktor bimbingan, faktor sumber belajar dan faktor keluarga atau lingkungan.
Oleh karena itu, guru dituntut untuk mengetahui, memahami, memilih dan menerapkan
model pembelajaran yang dinilai efektif sehingga dapat menciptakan suasana kelas yang
kondusif dalam menunjang proses yang optimal.
Pemilihan model pembelajaran sangat memengaruhi berhasil atau tidaknya hasil
belajar siswa dalam pembelajaran menyimak. Menurut (Rahim, 2008) pemilihan model
berkaitan erat dengan faktor-faktor yang terlibat dalam pemahaman, yaitu pembacaan
teks dan konteks. Guru bisa memotivasi usaha dan konsentrasi siswa dengan melibatkan
mereka secara intelektual serta mendorong mereka merumuskan pertanyaan dan
hipotesis, memproses informasi dan mengevaluasi solusi sementara.
Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran ini siswa dituntut
konsentrasi secara maksimal pada bahan simakan. Langkah ini merupakan cara guru
untuk melatih metakognitif siswa yang berpikir sesuai dengan pikirannya sendiri tanpa
dibatasi oleh guru.
Hal ini akan berdampak terhadap motivasi murid dalam menyimak. Sedangkan
untuk mencapai keberhasilan pembelajaran dibutuhkan kemampuan dan keterampilan
guru dalam mengolah pembelajaran sehingga menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan. Berdasarkan penjabaran sebelumnya oleh karena itu peneliti tertarik
meneliti beberapa model pembelajaran secara langsung pada proses belajar mengajar di
sekolah dasar khususnya pada penerapan model pembelajaran Team Assisted
Individualization (TAI) terhadap Keterampilan Menyimak Murid di Sekolah Dasar.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan penelitian pre
eksperimen, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang dikendalikan (Delvia, 2020). Desain
penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimental desain jenis One-Group Pretest-
Posttest Design. Dari penelitian ini hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena
dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan (treatment). Dalam
rancangan ini digunakan kelas IV sebagai sampel, langkah pertama dilakukan pengukuran
(pre-test), lalu dilakukan perlakuan (treatment), kemudian dilakukan pengukuran kembali
(post-test). Dengan demikian hasil perlakuan dapat lebih diketahui lebih akurat, karena
dapat membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan
kemudian dianalisis apakah ada pengaruh penerapan model pembelajaran Team Assisted
Individualization (TAI) terhadap keterampilan menyimak dan keefektifannya
dibandingkan menggunakan metode konvensional.
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes. Tes
merupakan cara untuk mengetahui hasil dari pelajaran yang diberikan dalam jangka
waktu tertentu. Adapun tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dalam
bentuk pilihan ganda sebanyak 15 soal yang diberikan kepada sampel penelitian untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran Team Assisted
Individualization (TAI) terhadap keterampilan menyimak.
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan,
akurat yang dapat digunakan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
Volume 1, Nomor 5, Mei 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
Sri Rahayu
379
ini adalah tes. Teknik pengumpulan data ini menggunakan tes yang berupa soal pilihan
ganda sebanyak 15 soal. Bobot 1 nomor adalah 2, sehingga apabila murid menjawab
keseluruhan dengan benar berhak memperoleh skor 30. Untuk mendapatkan bobot 100
nilai dibagi menjadi 30 kemudian dikali 100, maka bobot tertinggi yang diperoleh murid
adalah 100. Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka
digunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan teknik analisis uji-t untuk
mengolah data. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran Team Assisted Individualization
(TAI) terhadap keterampilan menyimak murid SD Inpres Bollangi 1 Kecamatan
Pattallassang Kabupaten Gowa. Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji
kebenaran dan menjawab rumusan masalah, apakah ada pengaruh penerapan model
pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) terhadap keterampilan menyimak
murid kelas IV SD Inpres Bollangi 1 Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian pra-eksperimen ini peneliti dapatkan dari hasil kajian pada murid
kelas IV SD Inpres Bollangi 1 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 17 murid yaitu
diantaranya 10 murid laki-laki dan 7 murid perempuan. Desain penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah one group pretest-postest design, yang hanya melibatkan satu
kelompok yaitu kelompok eksperimen, dimana diberikan tes awal berupa pre-test
sebelum diberikan perlakuan (treatment) dan pada akhir pembelajaran diberikan (tes
akhir) berupa post-test.
Penelitian ini telah dilakukan selama 6 kali pertemuan. Pertemuan pertama
mengajar tanpa menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualization
(TAI), pertemuan kedua pemberian pre-test, pertemuan ketiga sampai kelima pemberian
treatment dan pertemuan keenam yaitu pemberian post-test. Proses pembelajaran
dilakukan dengan pemberian treatment berupa penerapan model pembelajaran Team
Assisted Individualization (TAI) pada kelas IV SD Inpres Bollangi 1 Kecamatan
Pattallassang Kabupaten Gowa.
Pertemuan pertama, peneliti melakukan proses pembelajaran sesuai dengan
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat dengan menggunakan
metode konvensional dan memberikan Lembar Kerja Murid (LKM) yang terdapat pada
buku siswa. Pada pertemuan kedua, peneliti membagikan lembar soal pretest pada murid
kelas IV SD Inpres Bollangi 1 Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa dengan 15 butir
soal pilihan ganda, yang dibagikan kepada 35 orang murid yang terdiri dari 10 murid laki-
laki dan 7 murid perempuan dengan alokasi waktu 60 menit.
Pertemuan ketiga sampai kelima, peneliti melakukan proses pembelajaran sesuai
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Proses pembelajaran
pada pertemuan ini adalah pemberian treatment pada murid kelas IV SD Inpres Bollangi
1 Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa, dengan menerapkan model pembelajaran
Team Assisted Individualization (TAI). Proses pembelajaran setelah menerapkan model
pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) murid sudah mulai fokus dalam
belajar karena murid dibagi menjadi kelompok yang heterogen yaitu setiap kelompok
memiliki murid pandai yang dianggap dapat membantu murid yang kesusahan dalam
mengerjakan soal pada setiap kelompoknya. Pada pertemuan terakhir, yaitu pertemuan
keenam adalah pemberian posttest berupa Lembar Keja Murid (LKM).
Hasil pre-test nilai rata-rata murid sebelum diterapkan model pembelajaran Team
Assisted Individualization (TAI) adalah 48,94. Dengan nilai pre-test menunjukkan 3
murid yang berada pada kategori sangat rendah dengan persentase 17,64 %, 10 orang
Volume 1, Nomor 5, Mei 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
380
http://sostech.greenvest.co.id
murid yang rendah dengan pesentase 58,82%, 2 orang murid yang sedang dengan
persentase 11,77%, 2 orang murid nilainya tinggi dengan persentase 11,77% dan tidak
ada murid yang memperoleh nilai dalam kategori sangat tinggi. Maka melihat dari
persentase yang ada, dapat dikatakan bahwa keterampilan menyimak murid sebelum
diterapkan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) kelas IV SD
Inpres Bollangi 1 Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa belum memenuhi kriteria
ketuntasan hasil belajar secara klasikal di mana murid yang tuntas adalah 5,89% 70% .
Hasil post-test, nilai rata-rata murid setelah diterapkan model pembelajaran Team
Assisted Individualization (TAI) adalah 86,29. Dengan nilai post-test menunjukkan tidak
ada murid yang berada pada kategori sangat rendah , terdapat 1 murid yang berada pada
kategori rendah dengan persentase 5,89%, tidak ada murid yang berada pada kategori
sedang, terdapat 5 murid yang nilainya tinggi dengan persentase 29,41% dan 11 orang
murid yang berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 64,70%. Maka melihat
dari persentase yang ada, dapat dikatakan bahwa keterampilan menyimak murid setelah
diterapkan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) kelas IV SD Inpres
Bollangi 1 Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa telah memenuhi kriteria ketuntasan
hasil belajar belajar secara klasikal di mana murid yang tuntas adalah 94,11% 70% .
Hal ini disebabkan meningkatnya minat dan fokus perhatian belajar murid.
Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji-t,
dapat diketahui bahwa nilai thitung sebesar 9,04. Dengan frekuensi (db) sebesar 17 - 1 =
16, pada taraf signifikansi 5% diperoleh t tabel = 2,120. Oleh karena t hitung > t tabel
pada taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis nol (H0) ditolak dan Hipotesis alternative
(H1) diterima. Hasil analisis diatas menunjukkan adanya pengaruh model pembelajaran
Team Assisted individualization (TAI) terhadap keterampilan menyimak murid kelas IV
SD Inpres Bollangi 1 Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti
sebelumnya oleh (Hamzah, 2019) yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Keterampilan Menyimak
Murid Kelas IV SD Inpres Bollangi 1 Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa”, (Dwi,
2016) yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted
Individualization (TAI) terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD
Muhammadiyah Karangharjo Berbah Sleman, (Subarni, 2017) yang berjudul
“Peningkatan Motivasi Dan Kemampuan Menyimak Cerita dengan Model Pembelajaran
TAI (Team Assisted Individualization) Pada Mata Pelajaran Bahasa JawaKelas V SD
Negeri Putuk Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri Tahun Pelajaran 2015/2016”.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan Model
Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) terhadap keterampilan menyimak
murid pada tempat penelitian masing-masing. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil rata-
rata posttest yang menerapkan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization
(TAI) memiliki hasil tes keterampilan menyimak yang lebih tinggi dibandingkan dengan
yang menggunakan metode konvensional.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa hasil Pre-
test Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) terhadap Keterampilan
Menyimak Murid Kelas IV SD Inpres Bollangi 1 Kecamatan Pattallassang Kabupaten
Gowa belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar keterampilan menyimak secara
klasikal karena murid yang tuntas hanya 5,89% 70%. Hasil Post-test Model
Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) terhadap Keterampilan Menyimak
Sri Rahayu
381
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted
Individualization (TAI) Terhadap Keterampilan
Menyimak Murid Sekolah Dasar
SOSTECH, 2021
Murid Kelas IV SD Inpres Bollangi 1 Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa telah
memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar keterampilan menyimak secara klasikal
dimana murid yang tuntas adalah 94,11% ≥ 70%.
Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji t,
dapat diketahui bahwa nilai thitung sebesar 9,04. Dengan frekuensi (db) sebesar 17 - 1 =
16, pada taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel = 2,120. Oleh karena thitung > ttabel pada
taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis nol (H0) ditolak dan Hipotesis alternative (H1)
diterima. Hasil analisis diatas menunjukkan adanya pengaruh model pembelajaran Team
Assisted individualization (TAI) terhadap keterampilan menyimak murid kelas IV SD
Inpres Bollangi 1 Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa.
BIBLIOGRAPHY
Ariawan, Vina Anggia Nastitie, Agustin, Eka Dwi, & Rahman, Rahman. (2019). Bermain
Sebagai Sarana Mengembangkan Keterampilan Menyimak Anak Usia Dini. JAPRA
(Jurnal Pendidikan Raudhatul Athfal), 2(1), 2536.
Atiqoh, Farhatul. (2018). Teknik Maudhu’Usbu’iy Sebagai Alternatif Untuk
Meningkatkan Penguasaan Keterampilan Reseptif Dan Produktif Bahasa Arab.
Malang: Universitas Negeri Malang.
Delvia, Melan. (2020). Pengaruh Penggunaan Metode Cooperative Script Terhadap
Hasil Belajar Menyimak Dongeng Siswa Kelas VII SMP Negeri Satu Atap Teluk.
Universitas Jambi.
Dwi, Nurrisa Setia. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team
Assisted Individualization (TAI) terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran
Matematika Kelas IV SD Muhammadiyah Karangharjo Berbah Sleman. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Fauziah, Amalia. (2015). Pengaruh Metode Permainan Bahasa Bisik Berantai Terhadap
Keterampilan Menyimak Pantun (Quasi Eksperimen Pada Kelas IV SDN Bekasi
Jaya II). UIN Jakarta.
Fitriyani, Pipit. (2019). Penerapan Model Whole Brain Teaching untuk Meningkatkan
Keterampilan Berbicara Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Kubang Bandung). Bandung:
FKIP UNPAS.
Halidjah, Siti. (2012). Evaluasi keterampilan berbicara dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, 2(1).
Hamzah, Hasnah. (2019). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted
Individualization (TAI) Terhadap Keterampilan Menyimak Murid Kelas IV SD
Inpres Bollangi 1 Kecamatan Pattallassang. Universitas Muhammadiyah Makassar.
Harras, Kholid A. (2011). Hakikat Membaca. Modul Kuliah Di UPI. Diakses Dari Dari
Http://File. Upi. Edu, Pada, 10.
Kristianto, Sony. (2013). Peran Kepala Desa Dalam Meningkatkan Pemebrdayaan
Masyarakat Di Desa Lidung Kemenci Kecamatan Mentarang Kabupaten Malinau.
Dalam Jurnal Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik, Universitas
Mulawarman, 1(1).
Mujiyati, Mujiyati. (2019). Pengaruh Pemberian Reward dan Punishment terhadap
Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 2 Jambukidul Kecamatan Ceper,
Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2018/2019. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
Nyroos, Mikaela, Wiklund-Hörnqvist, Carola, & Löfgren, Kent. (2018). Executive
function skills and their importance in education: Swedish student
382
http://sostech.greenvest.co.id
Volume 1, Nomor 5, Mei 2021
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
teachers’https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.tsc.2017.11.007
Rahim, Farida. (2008). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Subarni. (2017). Peningkatan Motivasi Dan Kemampuan Menyimak Cerita dengan Model
Pembelajaran TAI (Team Assisted Individualization) Pada Mata Pelajaran Bahasa
JawaKelas V SD Negeri Putuk Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri Tahun
Pelajaran 2015/2016. IJER-Indonesian Journal on Education and Research, 2(3).
Suci, Rolanda Gusti. (2019). Efektivitas Penggunaan Metode Demonstrasi terhadap
Keterampilan Membacakan Puisi. Sumatera Barat: STKIP PGRI Sumbar.
Tang, Tang, Vezzani, Valentina, & Eriksson, Vikki. (2020). Developing critical thinking,
collective creativity skills and problem solving through playful design jams.
Thinking Skills and Creativity, 37, 100696.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.tsc.2020.100696
Wibowo, Muhammad Arief. (2016). Penerapan Strategi Directed Listening Thinking
Approach (DLTA) dalam Pembelajaran Keterampilan Menyimak pada Siswa
Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Guru Caraka Olah Pikir Edukatif, 20(1).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
License