1414
Nabila Zara Zettira, Einde Evana, Widya Rizki Eka Putri
PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERBANKAN TERHADAP RETURN
SAHAM PADA SAAT PANDEMI COVID-19
Nabila Zara Zettira, Einde Evana, Widya Rizki Eka Putri
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Lampung
Email :
Abstrak
Covid-19 memberikan pengaruh terhadap perekonomian negara-negara di seluruh dunia, tak terkecuali
Indonesia. Ekonomi global dipastikan melambat, menyusulpenetapan dari WHO yang menyebutkan
wabah Corona sebagai pandemi yang mempengaruhi dunia.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
apakah rasio Capital Adequacy Ratioberpengaruh positif terhadap return saham saatCovid-19 dan untuk
mengetahui apakah rasio Non PerformingLoan berpengaruh positif terhadap return sahamsaatCovid-19.
Penetapan sampel dalam penelitian ini menggunakan jenis metode porposive sampling. Purposive
sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kecukupan modal yang diproksikan oleh Capital AdequacyRatio (CAR) dan
profitabilitas yang diproksikan oleh Net Profit Margin (NPM)mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap return saham. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan
mengenai “Pengaruh Kinerja Keuangan Perbankan Terhadap Return Sahampada Saat Pandemi Covid-
19(Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)” maka dapat
disimpulkan bahwa Capital Adequacy Ratioberpengaruh positif terhadap returnsaham saatCovid-19.Hal
ini disebabkan rasio CAR memiliki rata-rata diatas 8% pada saat pandemi Covid-19 dimana angka
tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Peraturan Bank Indonesia, bahwa perbankan
memiliki rasio yang sehat dengan besarnya nilai CAR perbankan, sehingga mampu memberikan
pengaruh terhadap return saham.
Kata kunci: Covid-19, Kinerja, Retrun Saham
Abstract
Covid-19 has had an impact on the economies of countries around the world, including Indonesia. The
global economy is certainly slowing down, following WHO's determination which states the Corona
outbreak as a pandemic that affects the world. The purpose of this study is to find out whether the
Capital Adequacy Ratio ratio has a positive effect on stock returns during Covid-19 and to find out
whether the Non-Performing Loan ratio has a positive effect on stock returns during Covid-19 .
Determination of the sample in this study using a type of porposive sampling method. Purposive
sampling is a technique for taking samples of data sources with consideration. The results showed that
capital adequacy proxied by Capital Adequacy Ratio (CAR) and profitability proxied by Net Profit
Margin (NPM) had a positive and significant effect on stock returns. Based on the results of the
research and discussion conducted regarding "The Influence of Banking Financial Performance on
Stock Returns During the Covid-19 Pandemic (Empirical Study of Banking Companies Listed on the
Indonesian Stock Exchange)" it can be concluded that the Capital Adequacy Ratio has a positive effect
on stock returns during Covid-19. this is because the CAR ratio had an average of above 8% during the
Covid-19 pandemic where this figure was in accordance with the standards set by Bank Indonesia
Regulations, that banks have a healthy ratio with the large CAR value of banks, so that they are able to
influence stock returns.
Keywords: Covid-19, Performance, Stock Return
Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Volume 2 -, Number 12 -, Desember 2022
p-ISSN 2774-5147 ; e-ISSN 2774-5155
Nabila Zara Zettira, Einde Evana, Widya Rizki Eka Putri
PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERBANKAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA
SAAT PANDEMI COVID-19 Suliliran Baru Tahun 2022
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
PENDAHULUAN
Covid-19 memberikan pengaruh terhadap perekonomian negara-negara di seluruh
dunia, tak terkecuali Indonesia (Abdi, 2020). Ekonomi global dipastikan melambat,
menyusulpenetapan dari WHO yang menyebutkan wabah Corona sebagai pandemi yang
mempengaruhi dunia usaha. IMF kini memprediksi output ekonomi dunia tahun ini akan
menusut hampir 5%, atau hampir 2% lebih buruk dari perkiraan yang dirilis pada bulan April,
disebutkan bahwa dunia akan kehilangan output ekonomi senilai 12 triliun US selama dua
tahun. Laporan IMF juga memperingatkan kemungkinan timbulnya luka ekonomi.
Secara umum, pandemi Covid-19 telah berdampak buruk pada ekonomi nasional
sepanjang tahun 2020 (Muhyiddin, 2020). Kondisi ekonomi nasional itu tampak dari
sejumlah indikator perekonomian, seperti pertumbuhan ekonomi, survei kegiatan dunia usaha
(SKDU), indeks manufaktur (PMI), retail sales index, indeks keyakinan konsumen (IKK),
dan jasa keuangan seperti perbankan.Ekonominasional tahun 2020 diperkirakan mengalami
pertumbuhan negatif. Pada kuartal I 2020, pertumbuhan ekonomi masih tumbuh 2,97 persen,
tetapi memasuki kuartal II terkontraksi sehingga -5,32 persen. Dan memasuki kuartal III
kegiatan ekonomi mulai menggeliat, sehingga kontraksi ekonomi mulai berkurang menjadi -
3,49%.
Gambar 1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Untuk meredam dampak ekonomi Covid-19 seperti disebut diatas, sepanjang tahun
2020 pemerintah telah menerbitkan beragam regulasi dan kebijakan untuk menahan dampak
buruk di bidang ekonomi sekaligus mengupayakan pemulihan ekonomi. Awalnya pemerintah
merespon dampak Covid-19 dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang kebijakan negara dan stabilitas sistem
keuangan untuk menangani pandemi Covid-19.
Sektor perbankan justru terkena dampak yang sangat besar, dimana jatuhnya harga
saham serta laba hampir seluruh bank yang ada di Indonesia terkena dampak akibat virus
tersebut. Dan juga dilihat dari perbandingan laporan keuangan triwulan I dan II banyak bank
yang terdaftar di bei mengalami rugi secara signifikan.
TW I
2019
TW II
2019
TW III
2019
TW I
2020
TW II
2020
TW III
2020
Pertumbuhan
Ekonomi
5.07% 5.02% 4.97% 2.97% -5.23% -3.49%
5.07%
5.02%
4.97%
2.97%
-5.23%
-3.49%
-6.00%
-4.00%
-2.00%
0.00%
2.00%
4.00%
6.00%
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nabila Zara Zettira, Einde Evana, Widya Rizki Eka Putri
PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERBANKAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA
SAAT PANDEMI COVID-19 Suliliran Baru Tahun 2022
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
Gambar 2. Statistik Perbankan Indonesia
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (Data diolah, 2021)
Melihat dampak Covid-19 jika dilihat dari chart diatas, bahwa capital adequacy
ratio(CAR) mengalami penurunan yang signifikan pada bulan Maret 2020 dimana berada di
level 21,67% dibandingkan Desember 2019. Hal ini terjadi akibat modal yang bersumber dari
nasabah berkurang dengan adanya pandemi ini. Lalu pada non performing loan
(NPL)meningkat cukup signifikan, dimana OJK mencatat hinggal Maret 2020, non
performing loan telah 2,77%, dimana angka tersebut jika dibandingkan dengan Desember
2019 sebesar 2,53%. Akibatnya bisa memberikan dampak penurunan laba yang dimiliki bank
apabila non performing loan meningkat semakin tinggi. Hal ini terjadi karena
ketidakmampuan nasabah dalam menyalurkan kreditnya, akibat pandemi ini. Dengan adanya
pandemi ini banyak nasabah yang mengalami penurunan pendapatan atau bahkan di PHK,
yang dimana bagi nasabah yang melakukan perkreditan dapat mengakibatkan kemacetan
dalam kredit, dan mengakibatkan non preforming loan mengalami peningkatan.
Hal ini membuat perbankan memiliki likuiditas yang cukup memadai tetapi sekaligus
membuat laba yang dimiliki bank mengalami penurunan, karena tidak adanya kredit yang
disalurkan. Lalu ROA tidak terlalu mengalami dampak perubahan yang signifikan akibat
Covid-19 namun jika dibandingan antara Maret 2020 dan Desember 2019 adanya penurunan
dimana pada Maret 2020 rasio ROA berada pada level 2,35%.
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (Data diolah, 2021)
Gambar 3. Rata-rata Return Saham Perbankan
Tidak hanya pada kinerja perbankan, namun juga pandemi Covid-19 sangat
mempengaruhi return saham perbankan dimana return saham mengalami fluktuatif setiap
tahunnya terutama pada tahun 2020 saat Covid-19. Dampak dari wabah tersebut membuat
return saham perbankan menurun. Dimana pada tahun 2016rata ratareturn saham berada
pada level 0,39 akan tetapi pada tahun 2020 mengalami penurunan yang sangat signifikan
sebesar -0,01. Hal ini disebabkan karena segala bentuk sektor perusahaan mengalami
Des-19 Mar-20
CAR
23.40% 21.67%
NPL
2.53% 2.77%
BOPO
80.70% 88.84%
LDR
92.01% 92.55%
ROA
2.50% 2.35%
23.40%
21.67%
2.53%
2.77%
80.70%
88.84%
92.01%
92.55%
2.50%
2.35%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
100.00%
STATISTIK PERBANKAN INDONESIA
CAR NPL BOPO LDR ROA
2016 2017 2018 2019 2020
Series1
0.39 0.28 -0.04 -0.02 -0.01
0.39
0.28
-0.04
-0.02
-0.01
-0.5
0
0.5
Rata - Rata Return Saham
Nabila Zara Zettira, Einde Evana, Widya Rizki Eka Putri
PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERBANKAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA
SAAT PANDEMI COVID-19 Suliliran Baru Tahun 2022
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
penurunan sangat tajam terutama pada harga saham, sehingga mengakibatkan turunnya
eksistensi laba pada setiap perusahaan.
Menurut Payamta dan Indri (2018) tentang pengaruh indikator kinerja keuangan
bankdan risiko sistematik terhadap return saham perbankan di BEI menghasilkan bahwa LDR
berpengaruh terhadap return saham, sementara ROA tidak berpengaruh terhadap return
saham.Menurut (DAMARA, n.d.) pengaruh kinerja keuangan terhadap returnsaham pada
perusahaan perbankan yangterdaftar di BEI menghasilkan bahwa LDR dan ROE tidak
berpengaruh terhadap return saham.
Penelitian ini merupakan replikasi dan pengembangan dari pengaruh kinerja keuangan
terhadap return sahamperusahaan perbankan di BEI. Penelitian sebelumnya tidak
menggunakan fenomena yang secara spesifik, sedangkan dalam penelitian ini fenomena yang
digunakan adalah Covid-19. Perbedaan lain dalam penelitian ini terdapat pada periode tahun
yang digunakan, dimana penelitian sebelumnya menggunakan periode tahun 2012-2015,
tetapi dalam penelitian ini menggunakan periode tahun 2019 sampai dengan 2021 dimasa
Covid-19.
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
apakah rasio Capital Adequacy Ratioberpengaruh positif terhadap return sahamsaatCovid-19
dan untuk mengetahui apakah rasio NonPerformingLoan berpengaruh positif terhadap return
sahamsaatCovid-19. Berdasarkan tujuan penelitian yang telah di uraikan sebelumnya, maka
manfaat yang akan di peroleh dari kegiatan penelitian ini yaitu sebagai refrensi ilmu
pengetahuan tentang apakah ada pengaruh positif kinerja keuangan perbankanCAR,
NPL,BOPO, ROA, LDR dan Kondisi Ekonomianterhadap return saham padasaat Covid-19
dan sebagai bahan acuan penelitiselanjutnya yang berminat melakukan penelitian dengan
menembangkan penelitian ini.
METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Penetapan sampel dalam penelitian ini menggunakan jenis metode porposive
sampling. Menurut Sugiyono (2016) purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber
data dengan pertimbangan. Pada penelitian ini kriteria yang digunakan untuk pemilihan sampel adalah
sebagai berikut:
a. Perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar di BEI 2021.
b. Perusahaan perbankan konvensional yang menerbitkan laporan keuangan tahun 2021.
c. Pengurangan sampel 5 perusahaan akibat data outlier.
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitaif, sedangkan sumber data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Penelitian ini menggunakan data sekunder
dari laporan keuangan tahun 2021.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari
laporan keuanganperusahan perbankan masing-masing.Metode yang digunakan dalam pengumpulan
data yaitu metode dokumentasi.Data sekunder yang dikumpulkan berasal dari (www.idx.co.id) dan
website resmi perusahaan.
D. Definisi dan Pengukuran Variabel
1. Variabel Operasional
a. Capital Adeqaucy Ratio (CAR)
Menurut Kasmir (2016), CAR adalah perbandingan rasio tersebutantara rasio modal
Nabila Zara Zettira, Einde Evana, Widya Rizki Eka Putri
PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERBANKAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA
SAAT PANDEMI COVID-19 Suliliran Baru Tahun 2022
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko dan sesuai ketentuan pemerintah (Bukian &
Sudiartha, 2016). Berdasarkan definisi menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa CAR
adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang
risiko, seperti kredit yang diberikan kepada nasabah.Capital Adeqaucy Ratio dirumuskan sebagai
berikut:




b. Non Performing Loan (NPL)
Menurut Kasmir (2016), non performing loan merupakan rasio yang dipergunakan untuk
mengukur kemampuan bank dalam mengcover risiko kegagalan pengembalian kredit oleh debitur.
Semakin besar NPL maka semakin sulit perbankan dalam mengatasi kredit yang diberikan.Non
Performing Loan dirumuskan sebagai berikut:




c. Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Menurut Hasibuan (2017), BOPO adalah rasio biaya operasional yang sering disebut rasio
efisiensi yang dirumuskan sebagai perbandingan atau biaya operasional terhadap pendapatan
operasional dalam periode yang sama. Semakin kecil rasio BOPO maka semakin efisien biaya
operasional yang dikeluarkan bank sehingga memungkinkan kondisi bermasalah bank semakin kecil.
BOPO dihitung berdasarkan jumlah total biaya dan total beban operasional lainnya. Tetapi
apabila BOPO suatu bank tinggi maka menunjukkan bahwa bank tersebut tidak beroperasi secara
efisiendan kondisi bermasalah bank semakin besar. Beban operasional terhadap pendapatan
operasional dirumuskan sebagai berikut:




d. ReturnOnAssets(ROA)
Menurut Kasmir (2016) ROA digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki. Semakin tinggi ROA berarti rasio
profitabilitas bank semakin baik dari segi penggunaa aset.Return On Assets dirumuskan sebagai
berikut:




e. Loan ToDeposit Ratio (LDR)
Menurut Kasmir (2016) loan to deposit ratiomerupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal
sendiri yang digunakan. Maka dapat disimpulkan bahwa LDR adalah rasio untuk mengukur sejauh
mana kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan
mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuditasnya.Loan to deposit ratiodirumuskan
sebagai berikut:




f. Return Saham
Menurut Puspitasari (2017), return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh
pemodal atas suatu investasi saham yang dilakukannya. Setiap investasi baik jangka pendek maupun
jangka panjang mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan yang disebut return, baik
langsung maupun tidak langsung.Return saham dirumuskan sebagai berikut:
Nabila Zara Zettira, Einde Evana, Widya Rizki Eka Putri
PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERBANKAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA
SAAT PANDEMI COVID-19 Suliliran Baru Tahun 2022
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147




g. Kondisi Perekonomian
Kondisi perekonomian dalam penelitian ini adalah kondisi perekonomian sebelum dan saat
terjadinya pandemi Covid-19. Dimana pengukuran variabel ini menggunakan variabel dummy,
dengan cara memberikan nilai 0 kepada keadaan perekonomian sebelum pandemi dan nilai 1 terhadap
keadaan perekonomian saat pandemi Covid-19.
2. Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda t-test untuk uji
hipotesis yang dilakukan dengan membandingkan antara dua nilai rata-rata dari perbedaan dua sampel
(Ghozali, 2016).
1. Analisis Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2017) statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul.
Generalisasi statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi berbagai karakteristik data,
seperti mean (rata-rata), standar deviasi, varian, maksimum, dan minimum.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Menurut (Ghozali, 2016) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam data populasi
berdistribusi normal atau tidak berdristibusi normal. Uji normalitas yang digunakan untuk mengetahui
apakah data berdristibusi normal atau tidak dilakukan ujiOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.
Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ini biasa digunakan untuk menguji normalitas data
bersekala interval atau rasio. Pengambilan keputusan didapat dari nilai signifikansi One-Sample
Kolmogorov-Smirnov.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas merupakan ji yang digunakan untuk mengetahui situasi dimana terdapat
korelasi variabel bebas diantara satu dengan lainnya.Untukuji multikolinearitas dua cara yang
digunakan yaitu menggunakan metode VIF (Varian Inflation Factor) dan nilai toleransi. Jika VIF >
10 dan nilai tolerance < 0,10 maka terjadi gejala Multikolinearitas (Ghozali, 2016).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskedastisitas. Cara mendeteksi adalah dengan menggunakan Uji Glejser
(Ghozali, 2016).
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan
secara linier antara dua atau lebih terhadap variabel independen (Priyatno, 2017). Analisis regresi
berganda dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh CAR (X
1
), NPL (X
2
), BOPO
(X
3
), ROA (X
4
), LDR (X
5
), dan Kondisi Perekonomian (X
6
) mengunakan dummy dimana nilai 0
merupakan kondisi perekonomian sebelum pandemi dan nilai 1untuk kondisi perekonomian saat
pandemi terhadap Return Saham (Y).
Menurut (Bawono, 2016) persamaan regresi linier berganda dapat dicari dengan rumus sebagai
berikut:
Y
1
= a+
+
Keterangan :
Y
1
: Return Saham Saat Covid-19
a : Konstanta
,
: Koefisien Regresi
: CAR
Nabila Zara Zettira, Einde Evana, Widya Rizki Eka Putri
PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERBANKAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA
SAAT PANDEMI COVID-19 Suliliran Baru Tahun 2022
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
: NPL
: BOPO
: ROA
: LDR
: Kondisi Perekonomian
e : Standar Eror
4. Uji F (Kelayakan Model)
Uji F adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan. Pengujian ini dilakukan
untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang terdapat di dalam model secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Uji F dalam penelitian ini digunakan untuk
menguji signifikasi pengaruh CAR, NPL, BOPO, ROA, dan LDR terhadap Return Saham secara
simultan dan parsial.
5. Uji t (Uji Parsial)
Uji statistik dilakukan guna menunjukkan seberapa pengaruh masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016). Ketentuan dalam pengambilan keputusan
pada uji t adalah sebagai berikut:
a. Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima yang mempunyai arti tidak ada pengaruh
positif dan signifikan variabel independen terhadap variabel dependen.
b. Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak yang mempunyai arti ada pengaruh positif dan
signifikan variabel independen terhadap variabel dependen.
Di samping membandingkan t hitung dengan t tabel agar dapat menentukan Ho
diterima atau tidak, dapat dengan melihat nilai signifikasi apakah lebih atau kurang dari 5%
(Bawono, 2017).
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan dengan menghitung rata-rata rasio perbankan yang digunakan
dalam penelitian ini. Tabel dibawah memperlihatkan hasil analisis statistik deskriptif untuk perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tabel 1.
Hasil Analisis Statistik Deskriptif Perbankan
Variabel
Jumlah
Sampel
Nilai
Minimum
Nilai
Maksimum
Mean
Standar
Deviasi
CAR
NPL
BOPO
ROA
LDR
Kondisi
Ekonomi
Return Saham
102
102
102
102
102
102
102
0,1369
0,0008
0,5170
-0,1371
0,1235
0,0000
-0,9158
0,9798
0,1066
2,3450
0,0813
1,8169
1,0000
1,0262
0,2994
0,0341
0,9285
0,0081
0,8105
0,6667
0,0207
0,1594
0,0198
0,2554
0,0237
0,2516
0,4737
0,3535
Sumber: Data skunder diolah, 2021
Tabel sebelum dan saat pandemi Covid-19 yaitu pada tahun 2019-2021. CAR menunjukkan
nilai mean sebesar 29,94% dengan standar deviasi sebesar 15,94% dengan nilai mean lebih besar dari
standar deviasi, artinya distribusi data CAR baik. CAR terendah sebesar 13,69% dimiliki oleh Bank
Maspion Indonesia, Tbk, sedangkan CAR tertinggi sebesar 97,98% dimiliki oleh Bank of India
Indonesia, Tbk.
NPL menunjukkan nilai mean sebesar 3,41% dengan standar deviasi sebesar 1,98% dengan
nilai mean lebih besar dari standar deviasi, artinya distribusi data NPL baik. NPL terendah sebesar
0,08% dimiliki oleh Bank QNB Indonesia, Tbk, sedangkan NPL tertinggi sebesar 10,66% dimiliki
oleh Bank KB Bukopin, Tbk. BOPO menunjukkan nilai mean sebesar 92,85% dengan standar deviasi
Nabila Zara Zettira, Einde Evana, Widya Rizki Eka Putri
PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERBANKAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA
SAAT PANDEMI COVID-19 Suliliran Baru Tahun 2022
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
sebesar 25,54% dengan nilai mean lebih besar dari standar deviasi, artinya distribusi data BOPO baik.
BOPO terendah sebesar 51,70% dimiliki oleh Bank Mestika Dharma, Tbk, sedangkan BOPO tertinggi
sebesar 234,50% dimiliki oleh Bank QNB Indonesia, Tbk.
ROA menunjukkan nilai mean sebesar 0,81% dengan standar deviasi sebesar 2,37% dengan
nilai mean lebih kecil dari standar deviasi, artinya distribusi data ROA kurang baik. ROA terendah
sebesar -13,71% dimiliki oleh Bank Neo Commerce, Tbk, sedangkan ROA tertinggi sebesar 8,13%
dimiliki oleh Bank Capital Indonesia, Tbk. LDR menunjukkan nilai mean sebesar 81,05% dengan
standar deviasi sebesar 25,16% dengan nilai mean lebih besar dari standar deviasi, artinya distribusi
data LDRbaik. LDR terendah sebesar 12,35% dimiliki oleh Bank Neo Commerce, Tbk, sedangkan
LDR tertinggi sebesar 181,69% dimiliki oleh Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk.
Return saham menunjukkan nilai mean sebesar 2,07% dengan standar deviasi sebesar 35,35%
dengan nilai mean lebih kecil dari standar deviasi, artinya distribusi data return saham kurang baik.
Return Saham terendah sebesar 91,58% dimiliki oleh Bank Mayapada, Tbk, sedangkan return saham
tertinggi sebesar 102,62% dimiliki oleh Bank QNB Indonesia, Tbk. Kondisi Ekonomi menunjukkan
nilai mean sebesar 5 dengan standar deviasi sebesar 47,37 dengan nilai mean lebih kecil dari standar
deviasi, artinya distribusi data konidisi ekonomi kurang baik. Kondisi ekonomi terendah sebesar 0
dimiliki oleh kondisi ekonomi sebelum pandemi, dan kondisi ekonomi tertinggi sebesar 1 dimiliki
oleh kondisi ekonomi saat pandemi.
B. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Dalam penelitian hipotesis diperlukan uji normalitas untuk mengetahui apakah berdistribusi
normal atau tidak berdistribusi normal.
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Kolmogrov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N
102
Normal Parameters
a,b
Mean
0.0033850
Std. Deviation
0.27354652
Most Extreme Differences
Absolute
0.088
Positive
0.088
Negative
-0.085
Test Statistic
0.088
Asymp. Sig. (2-tailed)
0.050
c
Sumber: Output SPSS 26.0 (data diolah)
Dari tabel 4.2 diatas, hasil pengujian statistik Kolmogrov Smirnov memiliki nilai signifikansi
sebesar 0,050. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data diatas berdistribusi normal. Standar deviasi pada
hasil uji normalitas yaitu sebesar 0.273 dan memiliki nilai mean sebesar 0,00 yang mengindikasikan
penyebaran data dilakukan dengan secara baik.
2. Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regrei ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk
menguji multikolinearitas digunakan Variance Inflation Factor (VIF). Data penelitian dinyatakan
bebas multikolinieritas apabila VIF < 10.
Tabel 4.3 Uji Multikolinertias Perbankan
VIF
Keterangan
CAR
NPL
BOPO
ROA
LDR
1,029
1,142
7,315
7,388
1,009
Tidak Ada Gejala
Tidak Ada Gejala
Tidak Ada Gejala
Tidak Ada Gejala
Tidak Ada Gejala
Nabila Zara Zettira, Einde Evana, Widya Rizki Eka Putri
PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERBANKAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA
SAAT PANDEMI COVID-19 Suliliran Baru Tahun 2022
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
Kondisi Ekonomi
1,153
Tidak Ada Gejala
Sumber data: Data diolah, SPSS 26 (2021)
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, dimana pada tabel 4.3memiliki nilai VIF untuk CAR, NPL,
BOPO, ROA, LDR, dan Kondisi Ekonomi 10, maka dapat disimpulkan tidak mengandung gejala
multikolinieritas.
3. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua pengamatan di dalam
model regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2011).
Tabel 4.4 Uji Heterokedastisitas Perbankan
Sig.
Keterangan
CAR
NPL
BOPO
ROA
LDR
Kondisi Ekonomi
0,311
0,230
0,431
0,998
0,997
0,182
Tidak Ada Gejala
Tidak Ada Gejala
Tidak Ada Gejala
Tidak Ada Gejala
Tidak Ada Gejala
Tidak Ada Gejala
Sumber: Output SPSS 26.0 (data diolah)
Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.4 menunjukkan data diatas memiliki nilai Sig. >
0,5. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil perhitungan dengan rumus analisis regresi linier berganda menggunakan alat bantu perhitungan
SPSS sebagai berikut:
Tabel 4.5 Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
-0.336
0.370
-.909
.366
CAR
0.648
0.200
0.293
3.235
0.002
NPL
-1.076
1.698
-0.060
-0.634
0.528
BOPO
0.425
0.234
0.290
3.174
0.009
ROA
-3.216
3.610
-0.216
-0.891
0.375
LDR
0.266
0.131
0.190
2.030
0.045
KE
-.159
0.071
-0.213
-2.230
0.028
Sumber: Output SPSS 26.0 (data diolah)
Hasil output SPSS pada model regresi yaitu sebelum Covid-19 memberikan nilai beta CAR
(X1) sebesar 0,648, NPL (X2) sebesar -1,076, BOPO (X3) sebesar 0,425, ROA (X4) sebesar -
3,216,LDR (X5) sebesar 0,266 dan Kondisi Ekonomi(X
6
) -0,159. Dengan rumus persamaan regresi
sebagai berikut:
       
Kesimpulan dari perumpamaan diatas antara lain:
a. Koefisien β sebesar -0,336 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel CAR, NPL, BOPO, ROA,
dan LDR maka return saham sektor perbankan adalah sebesar -0,336 dengan syarat variabel 0 lain
dianggap konstan. Dan memiliki standar error sebesar 0,370.
b. Koefisien β CAR sebesar 0,648 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu pada variabel CAR,
return saham sektor perbankan dapat maksimal senilai 0,648satuan dengan variabel lain dianggap
konstan. Dan memiliki standar error sebesar 0,200.
c. Koefisien β NPL sebesar -1,076 menunjukkan bahwa setiap penurunan satu pada variabel NPL,
return saham sektor perbankan dapat maksimal senilai -1,076 satuan dengan variabel lain
dianggap konstan. Dan memiliki standar error sebesar 1,698.
Nabila Zara Zettira, Einde Evana, Widya Rizki Eka Putri
PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERBANKAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA
SAAT PANDEMI COVID-19 Suliliran Baru Tahun 2022
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
d. Koefisien β BOPO sebesar 0,425 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu pada variabel BOPO,
return saham sektor perbankan dapat maksimal senilai 0,425 satuan dengan variabel lain dianggap
konstan. Dan memiliki standar error sebesar 0,234.
e. Koefisien β ROA sebesar -3,216 menunjukkan bahwa setiap penurunan satu pada variabel ROA,
return saham sektor perbankan dapat maksimal senilai -3,216 satuan dengan variabel lain
dianggap konstan. Dan memiliki standar error sebesar 3,610.
f. Koefisien β LDR sebesar 0,266 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu pada variabel LDR,
return saham sektor perbankan dapat maksimal senilai 0,266 satuan dengan variabel lain dianggap
konstan. Dan memiliki standar error sebesar 0,131.
5. Uji F (Kelayakan Model)
Uji F adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan. Pengujian ini dilakukan
untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen dalam model secara simultan terhadap
variabel dependen.
Tabel 4.7 Uji F
ANOVA
a
Model
Sum of
Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
3.095
6
0.516
5.143
0.000
Residual
9.528
95
0.100
Total
12.622
101
Sumber: Data SPSS diolah, (2021)
Berdasarkan pada tabel 4.7 memiliki nilai sig. 0,000 dimana nilai tersebut < 0,05. Maka dapat
disimpulkan variabel CAR, NPL, BOPO, ROA, LDR, dan Kondisi Ekonomi berpengaruh secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel Return Saham.
6. Uji T
a. Pengaruh Capital Adequacy Ratio Terhadap Return Saham Saat Covid-19
Bersumber pada hasil uji regresi linier dimana CAR mempengaruhi positif signifikan pada
return saham sektor perbankan, ini ditunjukkan bersama nilai sig. pada variabel CAR senilai
0,002< 0,05 serta memiliki hasil beta 0,648. Serta memiliki hasil t hitung senilai 3,235> dari t
tabel yaitu senilai 1,6599. Maka dapat disimpulkan bahwa variable CAR berpengaruh positif
dan signifikan terhadap return saham.
b. Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Return Saham Saat Covid-19
Bersumber pada hasil uji regresi linier dimana NPL tidak berpengaruh pada return saham
sektor perbankan, ini ditunjukkan bersama nilai sig. pada variabel NPL senilai 0,528> 0,05
serta memiliki hasil beta -1,076. Serta memiliki hasil t hitung senilai -0,634< dari t tabel yaitu
senilai 1,6599. Maka dapat disimpulkan bahwa variable NPL tidak berpengaruhterhadap
return saham.
c. Pengaruh Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional Terhadap Return Saham
Saat Covid-19
Bersumber pada hasil uji regresi linier dimana BOPO mempengaruhi positif signifikan pada return
saham sektor perbankan, ini ditunjukkan bersama nilai sig. pada variabel BOPO senilai 0,009< 0,05
serta memiliki hasil beta 0,425. Serta memiliki hasil t hitung senilai 3,174> dari t tabel yaitu senilai
1,6599. Maka dapat disimpulkan bahwa variable BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap
return saham.
d. Pengaruh Return On Assets Terhadap Return Saham dan Saat Covid-19
Bersumber pada hasil uji regresi linier dimana ROA tidak berpengaruh signifikan pada return
saham sektor perbankan, ini ditunjukkan bersama nilai sig. pada variabel ROA senilai 0,375> 0,05
serta memiliki hasil beta -3,216. Serta memiliki hasil t hitung senilai -0,089> dari t tabel yaitu senilai
1,6599. Maka dapat disimpulkan bahwa variable ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap
return saham.
e. Pengaruh Loan to Deposit Ratio Terhadap Return Saham Saat Covid-19
Bersumber pada hasil uji regresi linier dimana LDR mempengaruhi positif signifikan pada
Nabila Zara Zettira, Einde Evana, Widya Rizki Eka Putri
PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERBANKAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA
SAAT PANDEMI COVID-19 Suliliran Baru Tahun 2022
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
return saham sektor perbankan, ini ditunjukkan bersama nilai sig. pada variabel LDR senilai 0,045<
0,05 serta memiliki hasil beta 0,266. Serta memiliki hasil t hitung senilai 2,030> dari t tabel yaitu
senilai 1,6599. Maka dapat disimpulkan bahwa variable LDR berpengaruh positif dan signifikan
terhadap return saham.
f. Pengaruh Kondisi Perekonomian Terhadap Return Saham Saat Covid-19
Bersumber pada hasil uji regresi linier dimana kondisi perekonomian mempengaruhi negatif
signifikan pada return saham sektor perbankan, ini ditunjukkan bersama nilai sig. pada variabel KE
senilai 0,028< 0,05 serta memiliki hasil beta -0,159. Serta memiliki hasil t hitung senilai -2,230 < dari
t tabel yaitu senilai 1,6599. Maka dapat disimpulkan bahwa variable kondisi perekonomian
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham.
C. Pembahasan
1. Pengaruh Capital Adequacy Ratio Terhadap Return Saham Saat Covid-19
Berdasakan hasil pengujian menunjukkan bahwakinerja keuangan perbankan yang diukur
menggunakan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif terhadap return saham. Hal
ini terbukti karena nilai t-hitung 3,235 dan nilai signifikan sebesar 0.002< 0.05, sehingga CAR
memiliki pengaruh positif terhadap return saham perbankan.
Dalam hipotesis penelitian bahwa semakin tinggi CAR semakin kuat kemampuan bank tersebut
untuk menanggung risiko dari setiap pinjaman atau aktiva produktif yang berisiko. Pada saat pandemi
Covid-19 rasio CAR mengalami penurunan yang dapat dilihat Statistik Perbankan Indonesia,
ditunjukkan Gambar sebagai berikut.
Gambar 4.1 Statistik Perbankan Indonesia
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (Data diolah, 2021)
Penurunan modal dan aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR) berdampak pada kepercayaan
investor untuk menginvestasikan dananya kepada perbankan dan mengakibatkan permintaan terhadap
saham bank juga menurun. Hasil uji hipotesisrasio CAR saat pandemi Covid-19 memiliki rata-rata
diatas 8% dimana nilai tersebut sesuai standar yang telah ditetapkanoleh Peraturan Bank Indonesia
bahwa perbankan memiliki CAR yang sehat dan mampu memberikan pengaruh terhadap return
saham.
Pandemi Covid-19 menyebabkan rasio CAR mengalami penurunan sebesar 0,43% dari tahun
sebelumnya, namun perbankan mampu mempertahankan modalnya di masa pandemi Covid-19 yang
dibuktikan melalui rata-rata CAR perbankan yaitu 29,94%. Hal ini disebabkan adanya kebijakan yang
dikeluarkan oleh Peraturan Bank Indonesia No.22/10/PBI/2020 tentang giro wajib minimum dalam
rupiah yang bertujuan untuk tetap menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta
mendukung pemulihan ekonomi nasional sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Setyarini dan Henny (2017)
menemukan bahwa kecukupan modal yang diproksikan oleh CAR mempunyai pengaruh terhadap
return saham. Penelitian yang dilakukan (Ayem & Wahyuni, 2017) menemukan bahwa CAR
berpengaruh positif dan signifikan terhadap return. Dan penelitian yang dilakukan oleh Iskandar
(2017) menemukan bahwa CAR berpengaruh signifikan terhadap return saham.
2. Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Return Saham Saat Covid-19
Berdasakan hasil pengujian menunjukkan bahwa kinerja keuangan perbankan yang diukur
-
2,000,000
4,000,000
6,000,000
2019 2020
Modal
2019 2020
ATMR
1,377,558
5,886,069
1,333,857
5,809,542
Nabila Zara Zettira, Einde Evana, Widya Rizki Eka Putri
PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERBANKAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA
SAAT PANDEMI COVID-19 Suliliran Baru Tahun 2022
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
menggunakan rasio Non Performing Loan (NPL) tidak berpengaruh terhadap return saham. Hal ini
terbukti karena nilai t-hitung sebesar -1,076 dan nilai signifikan sebesar 0.528> 0.05, sehingga
NPLtidak memiliki pengaruh terhadap return saham perbankan.Rasio NPL memiliki nilai rata-rata
3,41% dimana angka tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Peraturan Bank Indonesia
No.6/9/PBI/2004 menetapkan bahwa suatu bank dinyatakan dalam pengawasan intensif jika rasio
NPL melebihi standar yang dimiliki yaitu 5%. Pada saat pandemi Covid-19 rasio NPL mengalami
peningkatan yang dapat dilihat Statistik Perbankan Indonesia, ditunjukkan Gambar sebagai berikut.
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (Data diolah, 2021)
Peningkatan pada kredit bermasalah disebabkan saat pandemi Covid-19 menjadikan debitur
semakin kesulitan untuk melunasi pembayaran atas kredit yang dimiliki dikarenakan kondisi
keuangan yang cenderung menurun, hal inimemberikan dampak besar pada rasio NPL. NPL yang
meningkat akan memberikan sinyal terhadap pasar saham, terutama kepada investor. Peningkatan
nilai NPL pada masa pandemi Covid-19tidak mempengaruhi return saham karena investor
mengetahui kondisi saat pandemi Covid-19 meningkatkan tingkat gagal bayar kredit pada perbankan,
sehingga hal ini tidak berpengaruh pada return saham. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Mahandari(2017) menemukan bahwa NPLberpengaruh negatif terhadap return saham.
Penelitian yang dilakukan Abadi (2017) menemukan bahwa NPL berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap return saham. Dan penelitian yang dilakukan oleh (Sulaeman et al., 2018) menemukan
bahwa NPLtidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
3. Pengaruh Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional Terhadap Return Saham Saat
Covid-19
Berdasakan hasil pengujian menunjukkan bahwakinerja keuangan perbankan yang diukur
menggunakan rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh positif
terhadap return saham. Hal ini terbukti karena nilai t-hitung sebesar 3,174 dan nilai signifikan
sebesar 0.009< 0.05, sehingga BOPO memiliki pengaruh positif terhadap return saham
perbankan.
Peningkatan pada rasio BOPO saat pandemi Covid-19 tersebut dapat dilihat Statistik
Perbankan Indonesia, ditunjukkan Gambar sebagai berikut.
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (Data diolah, 2021)
Gambar 4.3 Statistik Perbankan Indonesia
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa perbankan mampu berjalan dengan cukup efektif dan
efisien. Dimana hal ini disebabkan adanya kestabilan rasio NPL yang masih dibawah 5% yang
menandakan bahwa nasabah mampu dalam membayar kewajibannya maupun dimasa pandemi. Hal
ini memberikan pendapatan bunga bagi bank pada setiap pembayaran kredit nasah dan meningkatkan
kinerja BOPO perbankan untuk menghasilkan laba operasional. Laba operasional yang baik
mencerminkan kinerja perbankan yang sehat dan memiliki prospek keuntungan yang tinggi sehingga
7,000,000
7,500,000
8,000,000
2019 2020
Kredit Bermasalah
7,426,309
7,755,802
600,000
700,000
800,000
900,000
2019 2020
Biaya Operasional
Pendapatan Operasional
735,429
849,954
Nabila Zara Zettira, Einde Evana, Widya Rizki Eka Putri
PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERBANKAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA
SAAT PANDEMI COVID-19 Suliliran Baru Tahun 2022
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
akan mendorong naiknya nilai harga saham.
Dengan meningkatnya harga saham akan memberikan sinyal yang positif kepada investor untuk
melakukan investasi dan menanamkan modalnya sehingga permintaan saham tinggi, hal ini
berpengaruh terhadap return saham yang berarti tingkat keuntungan atau return saham yang
dihasilkan dalam berinvetasi semakin meningkat. Hasil dari penelitian ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh (Rosita et al., 2016) menemukan bahwa BOPO berpengaruh terhadap return. Dan
penelitian yang dilakukan oleh (Devitra, 2013) menemukan bahwa BOPO berpengaruh signifikan
terhadap return saham, dan (Saputri, 2019) menemukan bahwa BOPO mempunyai pengaruh terhadap
return saham.
4. Pengaruh Return On Assets Terhadap Return Saham dan Saat Covid-19
Berdasakan hasil pengujian menunjukkan bahwa kinerja keuangan perbankan yang diukur
menggunakan rasio Return On Asset (ROA) tidak berpengaruh terhadap return saham. Hal ini terbukti
karena nilai t-hitung sebesar -0,893 dan nilai signifikan sebesar 0375> 0.05, sehingga ROAtidak
berpengaruh terhadap terhadap return saham perbankan.
Rasio ROA yang rendah dapat diindikasikan terjadinya penurunan aset perbankan akibat
adanya pandemi Covid-19, sehingga mengakibatkan semakin rendah laba yang dihasilkan oleh
perusahaan. Hal ini dibuktikan pada masa pandemi Covid-19 rasio ROA mengalami penurunan yang
dapat dilihat Statistik Perbankan Indonesia, ditunjukkan Gambar sebagai berikut.
Gambar 4.3 Statistik Perbankan Indonesiatoritas Jasa Keuangan (Data diolah, 2021)
Penurunan tersebut menunjukkan bahwa laba pada perbankan yang tidak stabil, kemudian
disusul oleh penurunan pada perputaran total aktiva. Penurunan ini menandakan bahwa perusahaan
semakin tidak efektif dalam mengelola aktivitas bisnisnya. Penurunan nilai ROA pada masa pandemi
Covid-19 tidak mempengaruhi pada return saham karena investor mengetahui kondisi saat pandemi
Covid-19 terjadinya penurunan aset pada perbankan, sehingga hal ini tidak berpengaruh pada return
saham.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 6/9/PBI/2004 nilai ROA saat masa pandemi berada
pada level kurang dari1% dapat dikategorikan rasio yang tidak sehat, hal ini dapat dibuktikan pada
saat pandemi Covid-19 rasio ROA perbankan memiliki nilai rata-rata sebesar 0,08% tidak sesuai
dengan standar ketentuan yang telah ditetapkan. Hasil penelitian ini mendukung dengan penelitian
yang dilakukan oleh (Fitriyana, 2016) menemukan bahwa ROA tidak mempunyai pengaruh terhadap
return saham, Aulia (2020) menemukan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap return saham,dan
oleh Martha (2019) penelitian ROA tidak berpengaruh return saham.
5. Pengaruh Loan to Deposit Ratio Terhadap Return Saham Saat Covid-19
Berdasakan hasil pengujian menunjukkan bahwakinerja keuangan perbankan yang diukur
menggunakan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif terhadap return saham. Hal ini
terbukti karena nilai t-hitung sebesar 2,030dan nilai signifikan sebesar 0.045< 0.05, sehingga LDR
memiliki pengaruh positif terhadap return saham perbankanPada saat pandemi Covid-19 rasio LDR
mengalami penurunan yang mempengaruhi return saham. Penurunan rasio LDR saat pandemi Covid-
19 dapat dilihat pada Statistik Perbankan Indonesia, ditunjukkan gambar sebagai berikut.
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (Data diolah, 2021)
150,000
200,000
2019 2020…
194,916
169,184
5,000,000
5,500,000
2019 2020
Total kredit kepada pihak ketiga
5,470,451
5,280,735
Nabila Zara Zettira, Einde Evana, Widya Rizki Eka Putri
PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERBANKAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA
SAAT PANDEMI COVID-19 Suliliran Baru Tahun 2022
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
Gambar 4.5 Statistik Perbankan Indonesia
Penurunan pada Loan to Deposit Ratio (LDR) saat pandemi Covid-19 mempengaruhi return
saham. Hal ini meningkatnya jumlah simpanan dikarenakan masyarakat banyak melakukan
penyimpanan uang dan digunakan untuk kebutuhan primer saja, tidak seperti sebelum pandemi Covid-
19dimana masyarakat menggunakan uang untuk kebutuhan primer maupun tersier. Apabila lebih
banyak dana yang disimpan di bank, maka dapat meningkatkan suku bunga tabungan.
Kondisi ini dapat mempengaruhi penilaian kepada investor terhadap keputusan untuk
melakukan investasi sehingga dapat menaikkan nilai harga saham perbankan dan return saham juga
ikut meningkat dimana perbankan memiliki peluang untuk menyalurkan kredit yang lebih tinggi
untuk meningkatkan suku bunga, dimana perbankan dapat melakukan penyaluran kredit lebih
banyak.Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/7/PBI/2013 yaitu rasio LDR yang berada
diantara 75%-92% dapat dikategorikan rasio yang sehat, hal ini dapat dibuktikan pada saat pandemi
Covid-19 rasio LDR perbankan memiliki nilai rata-rata sebesar 87,11% sesuai dengan standar
ketentuan yang ditetapkan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan olehDewi
(2019) menemukan bahwa LDR berpengaruh terhadap return saham. Dan penelitian yang dilakukan
oleh (Payamta & Astuti, 2018) menemukan bahwa LDR berpengaruh signifikan terhadap return
saham.Namunbertentangan penelitian yang dilakukan oleh (DAMARA, n.d.) menemukan bahwa
LDR tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham.
6. Pengaruh Kondisi Perekonomian Terhadap Return Saham Saat Covid-19
Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa kondisi perekonomian yang diukur
menggunakan variabel dummy berpengaruh terhadap return saham. Hal ini terbukti karena nilai t-
hitung sebesar -2,230 dan nilai signifikan sebesar 0.049< 0.05 sehingga Kondisi Perekonomian
memiliki pengaruh negatif terhadap return saham perbankansaat pandemiCovid-19.
Dampak yang terjadi pada saat pandemi Covid-19 hampir ke seluruh sektor di Indonesia,
terutama pada pasar modal perbankan. Sehingga pemerintah melakukan berbagai tindakan salah
satunya yaitu mengeluarkan regulasi seperti Work From Home (WFH) dan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB). Berdasarkan teori fundamental yang menyatakan bahwa peristiwa yang
terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung dan jangkauannya terjadi secara global, hal ini
dapat mempengaruhi kondisi perekonomian global yaitu mempengaruhi reaksi pasar modal serta
return saham. Dikarenakan kondisi perkeonomian yang tidak stabil pada saat pandemi Covid-19,
mengakibatkan menurunnya kinerja keuangan perbankan. Hal ini menjadipertimbangan para investor
untuk cenderung tidak melakukan investasi terhadap perbankan sehingga menyebabkan nilai harga
saham menurundan return saham juga ikut menurun.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Akbar (2020) yang menemukan
bahwa kondisi perekonomian yang diukur menggunakan makro ekonomidengan menghitung tingkat
inflasi,kurs,dan pertumbuhan ekonomimenemukan bahwa kondisi perekonomiantingkat pertumbuhan
ekonomi tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan mengenai “Pengaruh
Kinerja Keuangan Perbankan Terhadap Return Sahampada Saat Pandemi Covid-19(Studi
Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)” maka dapat
disimpulkan bahwa Capital Adequacy Ratioberpengaruh positif terhadap returnsaham
saatCovid-19.Hal ini disebabkan rasio CAR memiliki rata-rata diatas 8% pada saat pandemi
Covid-19 dimana angka tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Peraturan Bank
Indonesia, bahwa perbankan memiliki rasio yang sehat dengan besarnya nilai CAR
perbankan, sehingga mampu memberikan pengaruh terhadap return saham.
Non Performing Loan tidak berpengaruh terhadap returnsaham saatCovid-19.Hal ini
terjadi karena meningkatnya kredit bermasalah saat pandemi Covid-19. Sehingga investor
mengetahui kondisi saat pandemimeningkatkan tingkat gagal bayar kredit pada perbankan,
hal ini tidak berpengaruh pada return saham.
Nabila Zara Zettira, Einde Evana, Widya Rizki Eka Putri
PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERBANKAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA
SAAT PANDEMI COVID-19 Suliliran Baru Tahun 2022
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional berpengaruh terhadap returnsaham
saatCovid-19.Hal ini disebabkan tidak terganggu adanya Covid-19 membuat kinerja
pengelolaan biaya operasional yang dilakukan oleh perbankan berjalan dengan efektif dan
efesien, sehingga meningkatkan rasio BOPO yang memberikan dampak terhadap peningkatan
return saham.
Return On Assetstidak berpengaruh terhadap returnsaham saatCovid-19.Penurunan
nilai ROA pada masa pandemi Covid-19tidak mempengaruhi pada return saham karena
investor mengetahui kondisi saat pandemi Covid-19 terjadinya penurunan aset pada
perbankan. Loan to Deposit Ratio berpengaruh terhadap returnsaham saatCovid-19.Hal ini
disebabkan penurunan LDR akibat dana dari pihak ketiga berlebih diperbankan dimana
masyarakat lebih memilih untuk melakukan penyimpanan uang di bank di masa pandemi.
Kondisi perekonomian berpengaruh terhadap return saham saat Covid-19.Hal ini
disebabkan dampak Covid-19 dimana pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan seperti
WFH dan PSBB sehingga kegiatan perekonomiantidak berjalan dengan maksimal. Dampak
pada pasar modal perbankan, dimana menurunnya kinerja keuangan perbankan dimasa
pandemi membuat para investor cenderung dan tidak melakukan investasi terhadap
perbankan, akibatnya terjadi penurunan nilai harga saham sehingga mempengaruhi
penurunan return saham.
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, M. N. (2020). Krisis Ekonomi Global dari Dampak Penyebaran Virus Corona (Covid-19).
AkMen Jurnal Ilmiah, 17(1), 9098.
Ayem, S., & Wahyuni, S. (2017). Pengaruh Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Return
on Asset Dannon Perfoming Loan Terhadap Return Saham. Jurnal Akuntansi, 5(1), 7187.
Bawono, A. (2016). Multivariate Analysis dengan SPSS. STAIN Salatiga Pres.
Bawono, A. (2017). Multivariate Analysis dengan SPSS. STAIN Salatiga Pres.
Bukian, N., & Sudiartha, G. M. (2016). Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas dan Efisiensi
Operasional terhadap Rasio Kecukupan Modal. E-Jurnal Manajemen Unud, 5(2), 11891221.
DAMARA, D. I. (n.d.). ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN
SAHAM PADA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA PERIODE TAHUN 2012-2014.
Devitra, J. (2013). Kinerja Keuangan dan Efisiensi Terhadap Return Saham Perbankan di Bursa Efek
Indonesia Periode 2007-2011. Jurnal Keuangan Dan Perbankan, 15(1).
Fitriyana, M. (2016). Pengaruh Kesehatan Bank Terhadap Return Saham Pada Perbankan Yang
Terdaftar di BEI. UII.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Muhyiddin, M. (2020). Covid-19, New Normal, dan Perencanaan Pembangunan di Indonesia. Jurnal
Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development Planning, 4(2), 240252.
Payamta, P., & Astuti, I. (2018). PENGARUH INDIKATOR KINERJA KEUANGAN BANK DAN
RISIKO SISTEMATIK TERHADAP RETURN SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK
INDONESIA. Jurnal RAK (Riset Akuntansi Keuangan), 3(2), 118142.
Priyatno, D. (2017). Panduan Praktis Olah Data Menggunakan SPSS. CV Andi Offset.
Rosita, P., Muharam, H., & HARYANTO, A. M. (2016). Analisis pengaruh tingkat kesehatan bank
dengan metode CAMELS terhadap return saham (studi kasus pada bank listed di BEI periode
2008-2014). Diponegoro University.
Saputri, R. I. (2019). Analisis Pengaruh CAR, NIM, BOPO dan LDR Terhadap Return Saham Pada
Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2011 Sampai
Dengan Tahun 2015. Jurnal Ekobis Dewantara, 1(1), 149158.
Sulaeman, M., Kusnandar, H. F., Gunawan, G. G., Widyaningrum, M., & Kasetyaningsih, S. W.
(2018). Pengaruh Debt To Equity Ratio Dan Non Performing Loan Terhadap Return Saham
Emiten Bursa Efek Indonesia Subsektor Perbankan. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis,
Nabila Zara Zettira, Einde Evana, Widya Rizki Eka Putri
PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERBANKAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA
SAAT PANDEMI COVID-19 Suliliran Baru Tahun 2022
e-ISSN 2774-5155
p-ISSN
2774-5147
19(1), 2131.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
License